• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum Perdagangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum Perdagangan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

DIRJEN POS DAN TELEKOMUNIKASI DENGAN DIRJEN PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN DIRJEN BEA DAN CUKAI

NOMOR 91/DIRJEN/2003, NO. 23/PDN/SK/VI.2003 DAN NO. 129/BC/2003 TANGGAL 10 JUNI 2003-07-17

TENTANG

PENGAWASAN ALAT DAN ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI

Pada hari ini Selasa tanggal 10 bulan Juni Tahun 2003 di Jakarta yangbertanda tangan di bawah ini: 1. DJAMHARI SIRAT, selaku Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi dalam hal ini bertindak

untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, dengan alamat di Jl. Medan Merdeka Barat N0. 17, Jakarta 10110 untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. RIFANA ERNI, selaku Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, dengan alamat Jl. Moh. Ridwan Rais No. 5, Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

3. EDDY ABDURRACHMAN, selaku Direktur Jenderal Bea dan Cukai, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dengan alamat di Jl.. Jenderal Achmad Yani (By Pass), No. 133 Jakarta 13230, untuk selanjutnya disebut PIHAK KETIGA.

Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAKKEDUA serta PIHAK KETIGA, sepakat untuk mengadakan KESEPAKATAN BERSAMA dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaiberikut:

Pasal 1 DASAR HUKUM

Dasar Hukum dibuatnya KESEPAKATAN BERSAMA ini adalah:

(1) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3812);

(2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3812);

(3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3881).

(4) Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan telekomunikasi (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3980);

(5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4127);

(6) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2001 tentang Tata Cara Penerbitan Sertifikat Alat dan Atau Perangkat Telekomunikasi.

(7) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2001 tentang Persyaratan Teknis Alat dan Atau Perangkat Telekomunikasi.

Pasal 2

MAKSUD DAN TUJUAN

KESEPAKATAN BERSAMA ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk:

(1) meningkatkan pengawasan alat dan atau perangkat telekomunikasi untuk mengamankan dan memberikan perlindungan terhadap konsumen atau pengguna jasa telekomunikasi.

(2) Menjamin kualitas alat dan atau perangkat telekomunikasi impor maupun produk dalam negeri yang beredar di pasar dalam negeri sesuai dengan persyaratan teknis.

(3) Memantapkan dan meningkatkan kerjasama antara Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di bidang pengawasan dan Pengendalian peredaran alat dan atau perangkat telekomunikasi.

Pasal 3

(2)

Lingkup KESEPAKATAN BERSAMA ini meliputi:

(1) Mengawasai dan mengendalikan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang diperdagangkan, dibuat, dirakit, dimasukkan dan atau digunakan di wilayah Negara RI sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Melakukan penindakan sesuai dengan peraturan perudang-undangan yang berlaku terhadap alat dan atau perangkat telekomunikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 4

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Dalam rangka pengawasan alat dan atau perangkat telekomunikasi Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi:

a. Melakukan sosialisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan rencana dan program yang ditetapkan dengan melibatkan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri serta Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

b. Melakukan penindakan sesuai dengan peraturan perudang-undangan yangberlaku terhadap pelanggar persyaratan teknis alat dan atau perangkat telekomunikasi.

c. Memberikan peraturan dan data tentang alat dan atau perangkat telekomunikasi yang memenuhi persyaratan teknis kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai setiap penerbitan sertifikat alat dan atau perangkat telekomunikasi.

d. Membantu pelaksanaan pengawasan dan pengendalian alat dan atau perangkat telekomunikasi yang beredar di pasar sesuai dengan permintaan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.

e. Membantu Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian alat dan atau perangkat telekomunikasi di wilayah pabean sesuai dengan permintaan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

f. Menindaklanjuti informasi tentang data alat dan atau perangkat telekomunikasi yang belum ada ketentuan pesyaratan teknis yang diinformasikan dari Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai untuk dirumuskan persyaratan teknisnya.

Pasal 5

Dalam rangka pengawasan alat dan atau perangkat telekomunikasi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri:

a. Melakukan pengawasan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang beredar di pasar sesuai data tentang alat dan atau perangkat telekomunikasi dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi. b. Menemukan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan

tidak memenuhi persyaratan teknis dan tidak berlabel, maka penindakkannya dilakukan PPNS Perlindungan Konsumen bersama PPNS Bidang Pos dan Telekomunikasi.

c. Menemukan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang belum diatur pada ketentuan tentang persyaratan teknis, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri menyampaikan data kepada Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi untuk dirumuskan persyaratan teknisnya.

Pasal 6

Dalam rangka pengawasan alat danatau perangkat telekomunikasi Direktur Jenderal Bea dan Cukai:

a. Melakukan pengawasan terhadap alat dan atau perangkat telekomunikasi yang dimasukkan ke dalam daerah pabean sesuai dengan persyaratan teknis dan izin dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

b. Melakukan tindakan yang diperlukan terhadap alat dan atau perangkat telekomunikasi yang tidakmemenuhi persyaratan teknis dan izin dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi sesuai kententuan kepabeanan yang berlaku.

c. Menyampaikan informasi kepada Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi dalam hal terdapat alat atau perangkat telekominikasi yang belum ada ketentuan tentang persyaratan teknis dan izin.

Pasal 7

(3)

Pasal 8

PELAKSANAAN PENGAWASAN ALAT DAN PERANGKAT TELAKOMUNIKASI

(1) Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi membentuk Kelompok Kerja yang terdiri dari unsur Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan Direktorat Bea dan Cukai serta instansi yang terkait sesuai dengan kebutuhan.

(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib:

a. Menyusun program kegiatan pengawasan dan pengendalian alat dan atau perangkat telekomunikasi, antara lain sosialisasi, pemutakhiran data, pemantauan dan penertiban.

b. Melakukan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian alat dan atau perangkat telekomunikasi serta mengevaluasi hasilnya untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Melaporkan hasil pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kepada Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

(3) Masa tugas Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

(4) Kelompok Kerja sekurang-kurangnya dalam waktu 3 (tiga) bulan melakukan forum koordinasi guna mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini.

Pasal 9

Biaya yang berkenaan sebagai akibat dari pembentukan Kelompok Kerja dibebankan kepada Anggaran Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Pasal 10 PENUTUP

Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri serta Direktur Jenderal Bea dan Cukai melaksanakan tugas pengawasan seuai dengan kewenangannya.

Pasal 11

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Kesepakatan Bersama ini akan diatur kemudian. (2) Kesepakatan bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

DIREKTUR JENDERAL DIREKTUR JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERI POS DAN TELEKOMUNIKASI,

RIFANA ERNI DJAMHARI SIRAT

NIP.090007493 NIP. 130422592

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Referensi

Dokumen terkait

*nalisis mengenai dampak lingkungan hidup mrp bagian dari (tudi kela+akan rencana usaha dan$atau kegiatan. +al ini berarti dalam kajian kelayakan rencana kegiatan tambang, semua

Kemudian sebanyak 100 µl serum ayam yang diperiksa, dengan enceran 1 :200 dalam larutan PBS yang mengandung 0 .5% Tween-20, ditambahkan kedalam sumuran pelat tersebut secara

Penyebutharga boleh memberikan cadangan tambahan bagi spesifikasi yang tidak dinyatakan. Penyebutharga diwajibkan untuk menyertakan bersama gambar / katalog mesin

Cara untuk menyamakan komposisi penduduk  standarisasi Komposisi penduduk menurut umur yang digunakan untuk standarisasi disebut penduduk standar. Ada

Kristoforus Ivan Pramudya Wardhana, D1210040, Pandangan Harian Jawa Pos Terhadap Rencana Kenaikan Harga BBM (Analisis Wacana Rencana Kenaikan Harga BBM Pada Kolom

Formulir Aplikasi Bookbuilding yang sudah ditanda-tangani diserahkan kepada Kantor Cabang (bagi Nasabah dari Kantor Cabang) atau kepada Sales (bagi Nasabah yang menggunakan jasa

Menambang dengan multi algoritma adalah cara untuk memungkinkan banyak jenis pengolahan untuk menambang block, pendekatan yang kami lakukan adalah memungkinkan banyak perangkat

Sistem imbalan SeeSaw dimulai dari rasio imbalan blok 9:1 (masternode lebih besar), lalu dengan halus menyetel rasio imbalan untuk penaruhan (staking) dan operator node