• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Ajar HI ASEAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Ajar HI ASEAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN)

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan sebutan Association of South East Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.

Sebelum berdirinya ASEAN, ada organisasi yang mengantarkan pembentukan ASEAN. Kedua organisasi itu adalah ASA dan Maphilindo.

a. ASA (Asssociation South of Asia), dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok tahun 1961.

b. Maphilindo yang beranggotakan Malaysia, Philipina, dan Indonesia pada tahun 1963.

Berdiri di tengan dekolonisasi Inggris yang kurang memuaskan Indonesia dan Filipina mengenai penggabungan Kalimantan Utara ke Malaysia. Akhirnya organisasi diganti menjadi ASEAN pada Tahun 1967 setelah terjadi perubahan yang dramatis di Indonesia akibat peristiwa G 30 S PKI di Indonesia tahun 1965. Berdirinya ASEAN setelah di tanda tanganinya Deklarasi Bangkok oleh 5 (lima) menteri luar negeri negara – negara Asia Tenggara. Berikut kelima menteri luar negeri tersebut adalah:

a. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia.

(2)

c. S.Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura. d. Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina e. Thanat Koman, Menteri Luar Negeri Thailand.

Berdasarkan data tahun 2006, kawasan ASEAN memiliki populasi sekitar 560 juta, luas 4,5 juta kilometer persegi, produk domestik bruto hampir US $ 1.100 miliar, dan total perdagangan sekitar US $ 1.400 miliar

A.Prinsip Utama ASEAN

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara

2. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar

3. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota 4. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai

5. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan 6. Kerjasama efektif antara anggota

B.Anggota ASEAN

Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:

1. Filipina (negara pendiri)

2. Indonesia (negara pendiri)

3. Malaysia (negara pendiri)

4. Singapura (negara pendiri)

5. Thailand (negara pendiri)

(3)

7. Vietnam (28 Juli 1995)

8. Laos (23 Juli 1997)

9. Myanmar (23 Juli 1997)

10. Kamboja (16 Desember 1998)

C. Sejarah ASEAN

ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).

Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional

3. Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi

4. Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada

5. Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

(4)

begitu, dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.

Timor Leste

Negara baru Timor Leste, yang dulunya merupakan sebuah provinsi Indonesia, kini mendapatkan status pemerhati (observer) dalam ASEAN, setelah menuai protes dari berbagai negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor-Leste ke ASEAN, atas dasar rasa hormat kepada Indonesia. Awalnya, Myanmar menentang pemberian status observer kepada Timor-Leste karena dukungan Timor-Leste terhadap pejuang pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi.

Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN. Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.

(5)

D. Kerjasama Negara – negara ASEAN

1. KERJASAMA POLITIK KEAMANAN ASEAN

Kerjasama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian khususnya di kawasan dan umumnya di dunia. Kerjasama dalam bidang politik dan keamanan dilakukan menggunakan instrumen politik seperti Kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone Of Peace, Freedom And Neutrality/ ZOPFAN), Traktat Persahabatan dan Kerjasama (Treaty of Amity and Cooperation /TAC in Southeast Asia), dan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ). Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerjasama dalam bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF).

Beberapa kerjasama politik dan keamanan:

1. Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT).

2. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT).

3. Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan.

4. Penyelesaian sengketa Laut China Selatan.

(6)

6. Kerjasama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan antar parlemen.

2. Kerjasama Ekonomi ASEAN

Kerjasama ekonomi ditujukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian negara-negara anggota dalam menciptakan integrasi ekonomi kawasan. Kerjasama ekonomi mencakup kerjasama-kerjasama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).

Beberapa kerjasama ekonomi adalah:

1. Kerjasama di sektor industri yang dilakukan melalui Kerjasama Industri ASEAN (ASEAN Industrial Cooperation /AICO).

2. Kerjasama di sektor perdagangan dilakukan dengan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) melalui pemberlakuan Tarif Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff - CEPT) antara 5-10% atas dasar produk per produk, baik produk ekspor maupun impor guna menghilangkan kendala perdagangan di antara negara-negara ASEAN.

3. Perdagangan Bebas dengan Mitra Wicara (Free Trade Agreement/FTA).

4. Kerjasama di sektor jasa yang meliputi kerjasama di sektor transportasi dan telekomunikasi, pariwisata, dan keuangan.

5. Kerjasama di sektor komoditi dan sumber daya alam.

6. Kerjasama di sub-sektor pertanian dan kehutanan.

7. Kerjasama di sektor energi dan mineral.

(7)

9. Kerjasama dalam bidang pembangunan.

3. KERJASAMA FUNGSIONAL ASEAN

Kerjasama fungsional dalam ASEAN mencakup bidang-bidang kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, peningkatan administrasi dan kepegawaian publik.

Beberapa kerjasama fungsional adalah:

1. Kerjasama kebudayaan, penerangan, dan pendidikan, yang kegiatan-kegiatannya berbentuk workshop dan simposium di bidang seni dan budaya, ASEAN Culture Week, ASEAN Youth Camp, ASEAN Quiz, pertukaran kunjungan antar seniman ASEAN, pertukaran berita melalui tv, penyiaran berita dan informasi mengenai ASEAN melalui radio-radio nasional, Student Exchange Programme ASEAN, dan pembentukan ASEAN University Network (AUN).

2. Kerjasama pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.

3. Kerjasama kesehatan, ketenagakerjaan, serta kerjasama pembangunan dan kesejahteraan social.

4. Kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup dan bencana alam.

5. Kerjasama sumber daya manusia yang mencakup bidang pemajuan wanita, pemuda, penanggulangan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan obat-obat terlarang (P4GN), pengelolaan Yayasan ASEAN, serta bidang kepegawaian dan administrasi.

(8)

1. Sebelum KTT ASEAN di Bali 1976

a. Annual Ministreal Meeting (AMM), merupakan siding tertinggi yang dihadiri oleh menteri luar negeri

b. Standing Committee bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi serta mempersiapkan AMM berikutnya. Tugasnya adalah merekomendasi dan melaksanakan progam yang telah disepakati dalam AMM.

c. Komisi – komisi tetap (Petrmanant Committee) dengan merekomendasi rencana program ASEAN dan melaksanakannya

d. Komisi khusus tugasnya mengkoordinasi tahapan nasional terhadap hasil yang telah dicapai ASEAN dan mempersiapkannya agenda pertemuan Standing Committee

ASEAN memiliki 5 komisi khusus dalam bidang ekonomi dan tiga komisi khusus nonekonomi. Berikut ini lima komisi khusus bidang ekonomi.

a. Komisi Perdagangan dan Pariwisata (Committee on Trade and Tourism /COTT) berkedudukan di SIngapura.

b. Komite Industri Pertambanag dan energy (Committee on Industry Mineral and Energy/COMT) berkedudukan di Filiphina

c. Komite Keuangan dan Perbankan (Committee on Finance and Bank/COFAB) berkedudukan di Thailand

d. Komite Pangan, Pertanian, dan Kehutanan (Committee on Food, Agriculture and Foresty/COFAF) berkedudukan di Indonesia

e. Komite Transportasi dan komunikasi (Committee on Transportation and Communication/COTAC) berkedudukan di Malaysia

(9)

a. Komite Budaya dan Penerangan (Committee on Culture and Informatio/COCI)

b. Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Committee on Science and Technology/COST)

c. Komite Pembangunan Sosial (Committee on Social Development/COSD)

2. Setelah KTT ASEAN di Bali 1976

a. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) merupakan instansi tertinggi dalam ASEAN, disusul AMM dilengkapi dengan pertemuan antara Menteri Ekonomi lainnya, hingga sususnannya menjadi:

1)Summit Meeting (pertemuan kepala negara)

2)Annual Ministrial Meeting (AMM)

3) Standing Committee

4) Komisi Tetap (Permanent Committee)

5) Komisi Khusus

6) Sekretaris Nasional ASEAN

b. Dibentuk Sekretaris Nasional ASEAN yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal ASEAN yang berkedudukan di Jakarta dan dijabat secara bergilir setiap dua tahun. Sebagai Sekjen ASEAN pertama diangkat Letjen H.R Sudharsono dari Indonesia yang diangkat pada 7 Juni 1976.

Berikut ini adalah hasil dari KTT resmi ASEAN:

(10)

--Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.

2. KTT ke-2

--Pencetusan Bali Concord 1.

3. KTT ke-3

--Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.

--Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.

--Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.

--Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.

4. KTT ke-4

--ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi.

--Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.

5. KTT ke-5

--Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.

(11)

--Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

7. KTT ke-7

--Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.

--Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika.

8. KTT ke-8

--Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.

--Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.

9. KTT ke-9

--Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu

Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).

10. KTT ke-10

--Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya

(12)

11. KTT ke-11

--Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang

komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.

12. KTT ke-12

--Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan,

perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.

13. KTT ke-13

--Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.

14. KTT ke-14

--Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru [1]

Hasil dari KTT Tidak Resmi ASEAN

1. KTT Tidak Resmi ke-1

--Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.

(13)

--Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.

3. KTT Tidak Resmi ke-3

--Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.

4. KTT Tidak Resmi ke-4

--Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.

5. KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Forum Pemilik Cintaku Setelah Allah Rasul Part Nov , Forum Pemilik Cintaku Setelah Allah Rasul Panelis Dr Farhan Hadi Ustazah Fatimah Syarha Oktober IPG Forum Pemilik Cintaku

Termasuk sebab penyimpangan dalam penafsiran al- Qur’an dan patut diperhatikan adalah ‘meletakkan ucapan atau ketetapan bukan pada tempatnya.’ Banyak sekali ketetapan yang benar

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Etnosentrisme dalam Memoderasi Niat Beli Produk Domestik (Studi pada

Sediaan yang telah dimasukan ke dalam botol dievaluasi organoleptis Sediaan yang telah dimasukan ke dalam botol dievaluasi organoleptis dengan memperhatikan bentuk, warna, bau,

4 Karyawan harus berusaha bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi. 5 Karyawan harus saling bekerja sama untuk menghasilkan sinergi optimal

8 | Husein Tampomas, Soal dan Solusi Try Out Matematika SMA IPS Dinas Kabupaten Bogor,

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak Timur dan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil skor pre-test dan post-test dalam pembelajaran

Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia