Materi 4
Lapis Datalink
Terminologi Fisik Jaringan
Node
Link
Tugas Datalink
Pembukaan hubungan dan penutupan
hubungan
Melakukan kendali atas kesalahan yang
mungkin terjadi : tool pariti, crc, dll
Melakukan pengendalian banyaknya data
yang dikirim untuk menghindari kemacetan (kongesti) : tool sliding windows dll
Dan lainnya (optional : tambahan untuk
Proses Hubungan Di Link
Ada 2 jenis proses hubungan di link :
Memerlukan connection setup Hubungan langsung
Connection setup
Ada banyak path yang bisa dipilih
Untuk hubungan yang sangat handal
Tersedia berbagai pilihan kecepatan komunikasi
Hubungan langsung
Metoda Deteksi Kesalahan
Agar bisa melakukan kendali kesalahan,
syarat mutlak yang harus ada adalah adanya mekanisme deteksi kesalahan
Beberapa metoda yang umum digunakan:
Pariti paling sederhana
CRC lebih sulit, meminta kemampuan
komputasi
7
Proses Deteksi Kesalahan
Bit E dan E’ dibandingka n di
8
Deteksi Kesalahan
Definisi nilai probabilitas dalam transmisi frame:
Pb = BER probabilitas suatu bit salah
P1 probabilitas sebuah frame tiba tanpa kesalahan
P2 probabilitas frame tiba dengan 1 atau lebih bit salah tak
terdeteksi
P3 probabilitas sebuah frame tiba dengan 1 atau lebih bit
salah yang terdeteksi
F=jumlah bit per frame
Jika tidak ada fasilitas pendeteksi kesalahan, maka
P1 = (1 - Pb)F
P2 = 1 - P1 P3 = 0
Kode pendeteksi kesalahan adalah bit-bit tambahan yang
Pariti
Penambahan 1 bit sebagai bit deteksi
kesalahan
Terdapat 2 jenis pariti : genap dan ganjil
Pariti genap = jumlah bit 1 dalam kode adalah
genap
Pariti genap = d1 xor d2 xor ….. Dn
Pariti ganjil = jumlah bit 1 dalam kode adalah
ganjil
Pariti ganjil = (d1 xor d2 xor ….. Dn) xor 1
Sistem sederhana dan mudah dibuat
hardwarenya (di PC digunakan IC 74LS280)
Tidak mampu mendeteksi kesalahan bit
Cyclic Redudancy Check: Sisi
Penggirim
Merupakan hasil operasi pembagian biner
dengan suatu pembagi tertentu (generator polinomial)
Pembagi : Dn Dn-1 …D1
Deretan bit : b1 b2 b3 …. bm Operasi :
Cyclic Redudancy Check: Sisi Penerima
Oleh penerima dilakukan operasi yang sama
b1 b2 b3…bm Rn-1…R1 / Dn…D1 sisa (rn-1…r1)
Data benar jika rn-1…r1 = 0 Data salah jika rn-1…r1 ≠ 0
Pembagi standar internasional
CRC-16 11000000000000101
CRC-ITU 10001000000100001
CRC-32 100000100100000010001110110110111
Jika diperlukan pembagi boleh tidak menggunakan
standar ini asal memenuhi:
Diawali dan diakhiri dengan bit 1 ( 1xxxxxx1) Jumlah minimum bit “1” : 3 bit
Agar bisa mendeteksi jumlah bit kesalahan ganjil :harus
Latihan
1. Diketahui suatu pesan 1101101101 dengan pola pembagi 110101.
Tentukan FCS menggunakan menggunakan
CRC-aritmatika modulo-2
Jika pada receiver diterima sebuah pesan
Penggunaan : Pada Paket LAN
(MAC)
Penggunaan : Pada Paket LAN
(MAC)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Destination MAC Address
Source MAC Address
Protocol
Data (46 – 1500 B)
Checksum
CRC memerlukan perhitungan xor sebanyak jumlah bit data memerlukan kemampuan komputasi yang cukup besar
Diciptakan metoda checksum (untuk
mengurangi perhitungan) pada beberapa jenis transmisi tidak perlu kecanggihan CRC atau
sudah melakukan CRC di lapis lain Cara perhitungan checksum:
Data dibagi menjadi kelompok-kelompok 16 bit (word) Word pertama di xor dengan word kedua
Hasil di xor dengan word ketiga, keempat, …sampai
word terakhir (jika bit-bit terakhir tidak cukup untuk menjadi word, ditambahkan padding bit ‘0’ sampai membentuk word)
Contoh perhitungan
0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0
1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0
1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0
1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
DATA
Padding
Pengguna Checksum: IP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Priority (0-7) low high high “1” Version Header length (dword) Precedence D T R unused
Total length
Identification
D M Fragment offset
Time to live (seconds) Protocol Header checksum
Source IP address Destination IP address Option (0 word atau lebih)
Pengguna Checksum: TCP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Source port Destination port
Sequence number
Acknowledge number
Header length Reserved URG ACK PSH RST SEQ FIN Windows
Checksum
Urgent pointer Options
Backward Error Control
Kemampuan deteksi kesalahan digunakan
untuk melakukan perbaikan kesalahan (error control) dengan cara meminta
pengiriman ulang jika paket yang diterima salah
Paket 1
X
Paket 1 Kirim Ulang
Paket 1
Paket 2
Backward Error Control: ARQ
ARQ = Automatic ReQuest
ARQ akan mengulang / tidak mengulang
pengiriman data sesuai dengan feedback dari penerima
Feedback dari penerima
ACK = acknowledge data diterima benar
ARQ : Idle RQ
1
√
ACK
2
NAK
X
2
Kasus 1: jika paket tidak
sampai
1
Error Detectio n
ACK
∆t
Pengirim menunggu feedback sampai ∆t +δt, jika tidak ada respon maka pengirim harus mengirimkan kembali paket tersebut.
Waktu tersebut disebut dengan waktu timeout
1
Kasus 2: feedback tidak
sampai
1
√
ACK ∆t
Kapankah pengirim mengirim ulang
paket ???
Jika mendapat feedback NAK Jika timeout
Jika mendapat feedback yang tidak
dimengerti
Kesimpulan : pengirim mengirim ulang
ARQ : Idle RQ
“DIE HARD” ARQ
Paket akan diterima terjaga urutannya Efisiensi saluran paling rendah
Cocok digunakan untuk saluran transmisi
5
2 3
6
ARQ : Selective Repeat
Hanya mengirim ulang untuk paket yang salah Paket diterima tidak berurutan
Efisiensi saluran tinggi (dibandingkan idle RQ)
5
Mengirim ulang mulai dari paket yang salah Paket akan diterima terjaga urutannya
Efisiensi saluran lebih rendah dari Selective Repeat
1
2
5
6 7 4
Kasus Lain Go Back N
Forward Error Control
Backward EC menyebabkan delay pengiriman paket yang
cukup besar tergantung dari berapa kali paket tersebut harus dikirim
Untuk sistem transmisi jarak jauh dimana delay
propagasi sangat besar (kelas detik, menit atau jam) BEC tidak bisa menjadi pilihan
Juga untuk aplikasi multimedia, dimana ketepatan waktu
kedatangan lebih utama dibandingkan dengan
‘kebenaran’ data, BER menyebabkan delay yang lewat batas toleransi waktu
Dipergunakan Forward Error Correction (FEC) untuk
memecahkan masalah ini
FEC berprinsip dasar: penerima mampu membetulkan
sendiri kesalahan data yang sudah diterima, karena
Jenis-Jenis FEC
Metoda FEC yang umum dikenal :
Block Parity
Hamming Code
Turbo Code, RS Code, BCH Code
Block Parity
Sederhana, menggunakan perhitungan pariti dasar Menggunakan pariti baris dan kolom sebagai
sarana koreksi kesalahan
Hanya mampu mengkoreksi kesalahan 1 bit,
mampu mendeteksi kesalahan lebih dari 1 bit
Efisiensi tergantung dari ukuran baris dan kolom
Contoh Block Parity
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 √
1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 X
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 √
0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 √
1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 √
Hamming Code: Sisi Pengirim
Menggunakan metoda matematik modulo 2 Disisipkan bit-bit pariti di posisi bit 2n : bit ke
1,2,4,8,16,32 dst
Bit pariti dihitung dengan cara:
P1 = d1 xor d2 xor d4 xor d5 xor d7 xor d9 dst
P2 = d1 xor d3 xor d4 xor d6 xor d7 xor d10 dst
P3 = d2 xor d3 xor d4 xor d8 xor d9 xor d10 dst
P4 = d5 xor d6 xor d7 xor d8 xor d9 xor d10 dst
P5 = d12 xor d13 xor d14 xor d15 dst
Banyaknya bit pariti yang dibutuhkan tergantung jumlah bit datanya
Hamming Code: Sisi
Penerima
Setelah diterima dilakukan perhitungan
H1 = P1 xor d1 xor d2 xor d4 xor d5 xor d7 xor d9 dst H2 = P2 xor d1 xor d3 xor d4 xor d6 xor d7 xor d10 dst H3 = P3 xor d2 xor d3 xor d4 xor d8 xor d9 xor d10 dst H4 = P4 xor d5 xor d6 xor d7 xor d8 xor d9 xor d10 dst
H5 = P5 xor d12 xor d13 xor d14 xor d15 dst
Jika disusun menjadi H5 H4 H3 H2 H1 dan
terbaca :
00000 = 0 tidak ada kesalahan 00101 = 5 bit 5 (d2) salah
Metoda FEC Lain
Semua metoda FEC pada dasarnya
menggunakan metoda matematik modulo 2
Metoda ini terus dikembangkan dengan
tujuan:
Mendapatkan kemampuan koreksi bit yang semakin
banyak
Dengan mengurangi jumlah bit pariti yang
dibutuhkan
Mampu melanjutkan komunikasi walaupun sempat
terputus.
Metoda yang umum digunakan:
BCH Code
Reed Solomon Code Convolutional Code Trellis Code
Kendali Aliran (Flow control)
Fungsi lain yang diperlukan dalam
mentransmisikan data di suatu link adalah kendali aliran
Dibutuhkan terutama jika aliran data dari
yang cepat ke yang lambat, dimana aliran data harus diatur agar penerima tidak
overflow
Mengatur aliran dengan cara:
Start – stop
Besarnya aliran
Dua Jenis Kendali Aliran
Start-stop
Aliran data diatur sesuai dengan permintaan pihak
penerima, jika penerima merasa buffer penerimaannya penuh, maka ia akan mengirim sinyal stop ke pengirim, dan jika buffer penerimaannya kosong, ia akan mengirim sinyal start.
Teknik ini sederhana, relatif mudah di implementasikan
Teknik start-stop umum:
RTS,CTS
X-on,X-off
Mengatur aliran
Aliran data diatur berdasarkan besar bandwitdh saluran
saat itu, teknik ini bekerja berdasarkan feedback dari penerima yang ‘mengukur’ laju data yang mampu dia terima.
Pengguna Kendali Aliran
Pengguna utama adalah protokol lapis
datalink (RS-232, RS-.., HDLC,…)
Untuk teknik kendali aliran yang lebih
Kendali Aliran di RS-232
Terdapat dua jenis kendali aliran yang bisa diterapkan
di sistem komunikasi RS-232, yaitu teknik hardware dan teknik software
RTS – CTS (hardware), digunakan saluran tambahan
untuk mengkomunikasikan informasi kendali aliran, dirancang untuk berkomunikasi dengan modem yang lebih lambat dari interface RS-232.
Koneksi fisik
Kendali Aliran di RS-232
Software (X-on, X-off),
digunakan karakter-karakter tertentu untuk bertukar
informasi kendali aliran
Lebih sedikit membutuhkan
koneksi fisik (2 kabel untuk satu arah komunikasi, 3 kabel untuk dua arah)
Algoritma kerja disisi pengirim
Tunggu X-ON
Kirim TX
Jika mendapat X-OFF, berhenti
kirim
Algoritma kerja disisi penerima
Periksa buffer penerimaan
Jika kosong kirim X-ON, jika
penuh kirim X-OFF
Sliding window
Teknik kendali aliran start-stop mempunyai kelemahan trafik yang terjadi menjadi diskrit (bisa juga bursty), menyebabkan naiknya
peluang kongesti di jaringan, tidak cocok untuk komunikasi jarak jauh (melalui banyak link).
Dikembangkan teknik pengendalian aliran yang lebih adaptif sesuai dengan kondisi jalur
transmisi yang dilewati, sehingga data dapat ditransmisikan dengan jumlah yang ‘cukup’ tidak berlebih dan tidak kurang. Teknik ini
meningkatkan efisiensi bandwidth yang pada ujungnya akan mengurangi terjadinya kongesti jaringan.
Sliding window
Window = angka jumlah pengiriman paket saat ini
Window = 3 satu kali kirim maksimum 3 paket Cara kerja:
Penerima akan menetapkan jumlah window
terimanya berdasarkan tingkat keberhasilan penerimaan paket, kebijakan yang ditetapkan oleh lapis aplikasi, dll
Pengirim kemudian akan mengirim paket sesuai
dengan jumlah window yang ditetapkan penerima
Besarnya window
Untuk setiap algoritma ARQ yang telah
dipelajari, ukuran window yang sesuai adalah:
ARQ Window
Kirim
Window Terima
Idle RQ 1 1
Selective
Repeat N N
Implementasi Windows di TCP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16Source port Destination port
Sequence number
Acknowledge number
Header length Reserved URG ACK PSH RST SEQ FIN
Windows Checksum CRC-16
Urgent pointer Options
Implementasi Windows di
TCP
Disediakan 16 bit untuk windows (dari 0 sd
64k).
Untuk TCP awal, windows dimulai dari 1,
kemudian naik dua kalinya untuk setiap tahap pengiriman sampai maksimum yang
ditetapkan penerima, jika terjadi kegagalan penerimaan sebelum mencapai maksimal
tersebut, windows akan si set kembali menjadi 1.
Disebut mekanisme Slow-Start TCP yang tentu
saja untuk kondisi jaringan saat ini dianggap terlampau berhati-hati, sehingga
W = 2 W > =4
Perhitungan Waktu Transmisi Paket
Suatu transmisi data di link memerlukan
waktu.
Penggunaan ARQ menyebabkan waktu
transmisi adalah sama dengan waktu dari mulai paket dikirim sampai dengan waktu diterimanya ACK oleh pengirim
Komponen waktu transmisi bisa dihitung
Perhitungan Waktu Transmisi Paket
(waktu pengeluaran bit 1 sampai terakhir) t2-t3 = waktu deteksi t3-t4 = waktu paket ackPerhitungan Waktu Transmisi Paket
Waktu propagasi = waktu yang diperlukan
untuk 1 bit menempuh jarak pengirim-penerima tpro
= jarak/kecepatan
Waktu paket = waktu yang diperlukan
untuk mengeluarkan semua bit pada
paket tersebut t
pac= panjang paket
Perhitungan Waktu Transmisi Paket
Waktu deteksi = waktu yang dibutuhkan
oleh penerima untuk menentukan paket yang diterima benar atau salah
tdet = f(metoda,kecepatan komputer) undefined
(semakin hari semakin cepat) (kelas ns)
Waktu paket ack tack = panjang paket
ack/bitrate
Contoh kasus:
Interface E : 10
Mbps, Paket 1512B, 100m, Ack 16B
ttotal ???
tpro 3.33333E-07 s 0.000333 ms 0.333333333 us 333.3333 ns
tpak 0.0012096 s 1.2096 ms 1209.6 us 1209600 ns
tack 0.0000128 s 0.0128 ms 12.8 us 12800 ns
tdet 0.00000001 s 0.00001 ms 0.01 us 10 ns
ttotal = 0.001223077 s 1.223077 ms 1223.076667 us 1223077 ns
Tx Rx
a = 2.75e-4
Contoh kasus lain:
Satelit :
Geosat : 36000km E1 : 2Mbps
Paket : 1000b, Ack :
40b
T total ???
tpro 0.12 s
tpak 0.0005 s
tdet 20 ns
tack 0.00002 s
ttotal 0.24052002 s
Rumus Hasil Penyederhanaan
Didapatkan dari kedua contoh kasus, waktu
total transmisi paket didominasi oleh waktu paket atau waktu propagasi tergantung dari jarak transmisi, sedangkan waktu deteksi sangat bergantung pada kecepatan
perhitungan penerima yang cenderung semakin kesini semakin cepat, waktu ack
relatif dapat diabaikan karena panjang paket ack jauh lebih kecil dari panjang paket data.
Sehingga :
t
Variabel a
Untuk memudahkan penulisan rumus dan
memperlihatkan suatu variabel penentu hasil perhitungan utilitas link, maka
dibuatlah variabel a
Kasus a = 1
a = 1, menyatakangejala fisik saluran akan penuh oleh paket, dalam arti bit pertama mulai diterima saat bit terakhir dikirim
Terjadi jika waktu
untuk mengasilkan paket sama persis dengan waktu
propagasi
t
tpro = tpak
Kasus a > 1
a > 1,
menyatakan
gejala fisik saluran akan sebagian
kosong, dalam arti paket telah selesai dihasilkan saat bit pertama diterima
Terjadi jika waktu
untuk
mengasilkan
paket lebih kecil dari waktu
propagasi
t
tpro > tpak
Kasus a < 1
a <1, menyatakan
gejala fisik saluran akan penuh oleh paket lebih lama dari waktu
propagasinya
Terjadi jika waktu
untuk
mengasilkan
paket lebih lama dari waktu
propagasi
t
tpro < tpak
Utilitas Link
Penggunaan ARQ menyebabkan tidak mungkinnya
saluran fisik tergunakan 100% (utilitas link = 1) untuk mengirim paket data, terdapat waktu yang terbuang (tidak dipakau mengirim data) untuk pengiriman ARQ dan karena variabel a pada link tersebut
Definisi: utilitas link = waktu efektif (yang betul-betul
digunakan) paket dari waktu total pengiriman paket
Atau : rasio perbandingan waktu paket dengan waktu
total pengiriman paket
U = tpak / ttotal
U = tpak / N(2tpro + M*tpak) N: banyaknya
pengulangan
M: banyaknya paket 1 x kirim
Pengiriman Ulang Paket
Kapankah pengiriman paket harus diulang?
Jika tidak sampai (1) Jika ada error bit (2)
Kasus (1) susah dianalisis, kasus ke (2) lebih mudah
ada ilmu statistik utk analisis
Pengiriman ulang utamanya disebabkan oleh
parameter Bit Error Rate (BER) pada saluran tersebut.
BER adalah besaran statistik yang menyatakan
peluang error bit di suatu saluran transmisi,
Parameter BER
BER = 1e-3 berarti terjadi rata-rata 1 bit
error untuk setiap 1000 bit
1 bit atau >1bit error akan menyebabkan
paket tersebut dinyatakan error
Yang menyebabkan paket error bisa
1,2,3,atau lebih
Pe(paket) = Pe(1) + Pe(2) + Pe(3) + … Pe(n)
Binomial
Perhitungan peluang error paket Pe(k)
menggunakan binomial
n
k
p
k(1-p)
n-kP(k) =
n
k
=n! / k!(n-k)!
Contoh Perhitungan BER
Berapakah peluang error paket 1000 bit
jika diketahui BER = 10-5 ??
Bisa dihitung sebagai
Pe(paket) = 1 – Pe(0)
= 1 – 1.1.(1-BER)1000
= 1 – 0.99004978
= 0.00995 (Setiap 100 paket rata-rata 1 paket error)
Setara : Pe(paket) = BER * panjang paket
Contoh Lain Perhitungan BER
Berapakah peluang error paket 1000 bit
jika diketahui : BER = 10-5 dan error yang
terjadi untuk setiap paket maksimum 3 bit??
Bisa dihitung sebagai
Pe(paket) = Pe(1) + Pe(2) + Pe(3) = 9.9e-3 + 4.94e-5 + 1.64e-7 = 9.95e-3
Hubungan Pe(paket) Dengan
ARQ
Pe(paket) menentukan berapa kali
pengiriman ulang !!
Pe(paket) = 1/2 N (rata-rata banyaknya
pengiriman suatu paket agar diterima dengan benar) = 2
Pe(paket) = 1/3 N = 3/2 Pe(paket) = 1/4 N = 4/3
Pengaruh Ke Parameter U
Dikarenakan ada pengiriman ulang
sebanyak N kali, maka rumus perhitungan parameter U mengalami revisi menjadi:
U = 1 / (N(1+2a)) atau
Contoh Perhitungan U
Satelit :
Geosat : 36000km E1 : 2Mbps
Paket : 1000b, Ack :
40b
BER = 10e-5
tpro 0.12 s tpak 0.0005 s tdet 20 ns tack 0.00002 s ttotal 0.24052002 s
a = 240
U(tanpa error) = 0.00207
U = (1-Pe) / (1+2a) = (1-10e-5*1000)/ (1+480)
SR: Analisis Perhitungan: Tanpa Error
Satelit :
Geosat : 36000km E1 : 2Mbps
Tetapi dalam perhitungan umum rumus
tersebut diubah menjadi: U = 2 / (1+2a)
U = K / (1+2a) ; K = jumlah paket
Dipaksakan karena tpro >> tpak;
bukti : a = 240
Didapat peningkatan U = 0.00416
dibandingkan 1 paket U = 0.00207
Selective Repeat Tanpa Error
Dengan analisis yang sama, didapatkan untuk
Selective Repeat dengan
Dengan analisis yang sama, didapatkan untuk
Go Back N
Sedangkan
untuk Go Back N analisisnya jauh lebih rumit
dikarenakan adanya
pengiriman ulang paket dalam jumlah besar.
Didapatkan
utilitas link memenuhi
Soal Latihan
Paket-paket 1000bit dikirim melalui datalink
100km dengan lajudata 20Mbps. Jika
kecepatan propagasi link 2*108 m/detik dan
BER 4*10-5. Hitung utilisasi link, jika:
Idle RQ
Solusi
Tpro= L/V = 100 km /(2*105 kmps) = 500 us
Tpaket = P/Bitrate = 1000 bit / 20 Mbps = 50 us a = tpro/tpaket = 500 us / 50 us = 10
Pe = 1 – Pe(0) ≈ (1000*4*10-5) ≈ 0,04
IdleRQ : U = 1 / N(1+2a) = (1 – Pe)/(1+2a) =
0,96 / 21 = 0,0457
SR : U = K (1 – Pe)/(1+2a) = 9,6 / 21 = 0,4571 GBN : U = K (1 – Pe)/ (1+2a)+(1+2a)Pe(K-1) =
10 (0,96)/(21+21(0,04(10-1))) = 9,6 / (21 + 7,56) =
Kesimpula
n ARQ
Yang paling efisien (Utilitas link lebih tinggi) = Selective Repeat Yang paling tidak efisien = Idle RQ
Utilitas link = f(metoda,BER,panjang paket, jumlah paket sekali
HDLC
High-level Data Link Control
Protokol datalink standar ISO untuk
hubungan P2P dan M2P
Hampir semua protokol datalink merupakan
‘turunan’ dari protokol ini
Mendukung komunikasi full-dupleks dan
dapat dengan mudah dikembangkan untuk hubungan multipoint dan jaringan
komputer
Istilah lain (custom) :
LAN
Local Area Network
Area jaringan sekitar 100 m atau lingkup
ruangan
Satu kabel/media transmisi
Mengatur akses
Pilihan 1: TDM
Berapa lebar slot?
Berapa slot yang harus disediakan?
Sifat trafik data bursty waktu giliran?
Pilihan 2: FDM
Tidak bisa, alat terlampau sederhana
Pilihan 3: PDM
Tidak bisa, alat terlampau sederhana
Pilihan 4: CDM
Saat itu teknologi komputasi untuk CDMA belum
Jawaban
Digunakan TDM(?) yang dimodifikasi Sistem akses seperti TDM tetapi tidak
tergantung lebar slot dan banyak slot
Mekanisme : dibiarkan rebutan, yang lebih dahulu menguasai media
Biar semua kebagian :
Diatur panjang paket maksimum 1500 byte
(setara dengan 12000b /10Mbps = 1,2 ms)
Ada waktu random dari ‘melihat’ media
kosong sampai keputusan mengirim paket
CSMA
Pihak yang akan mengirim paket wajib
mensense (mendeteksi) apakah di saluran (media) ada sinyal (sedang ada paket) Carrier Sense
Jika kosong, harus menunggu selama waktu
CSMA modifikasi
Masalah :CSMA masih menyisakan
kemungkinan tabrakan (ada 2 atau lebih yang menggunakan waktu random yang sama)
Solusi :
1. Biarkan tabrakan, tapi di tindak lanjuti
(Collision Detection)
2. Jangan biarkan tabrakan (Collision
Solusi 1 : CSMA/CD
CD = Collision Detection
Pihak pengirim paket wajib memonitor
paket, jika terjadi tabrakan pengirim
wajib mengirim sinyal perusak agar semua pihak dijaringan tahu terjadi tabrakan
Solusi 2 : CSMA/CA
CA = Collision
Masalah Kedua :
Pengalamatan
Solusi : manusia nama , mesin alamat Alamat yang bagaimana?
Idealnya : alamat harus beda
Sebeda apa?
Paling tidak berbeda pada satu kelompok
Jurus yang dipilih untuk LAN : benar-benar beda
(unik) MAC address
Bagaimana caranya biar unik?
Dibuat dua bagian alamat :
Bagian pertama (XX-XX-XX) ditentukan oleh suatu
badan
Bagian kedua (YY-YY-YY) ditentukan oleh pabrik
pembuatnya
Syarat bisa berkomunikasi di
LAN
Tahu MAC Address tujuan
Kirim paket pertanyaan broadcast
(10.14.xx.255)
Siapa yang beralamat 10.14.xx.yy
Balasan
10.14.xx.yy = xx-xx-xx-yy-yy-yy
MAC (medium access control)
Digunakan pada LAN dan turunannya (IEEE
802.xx)
Contoh untuk IEEE 802.3 (ethernet)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Destination MAC Address (6 bytes)
Source MAC Address (6 bytes)
Option/Protocol (2 bytes) Data (up to 1500 bytes)