• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA LEEKOFIBER YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Efi Agustina

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA LEEKOFIBER YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Efi Agustina"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA LEEKOFIBER YOGYAKARTA Naskah Publikasi diajukan oleh Efi Agustina 09.22.1142 kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA 2011

(2)
(3)

ANALISIS AND DESIGN SELLING INFORMATION SYSTEM IN LEEKOFIBER YOGYAKARTA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA LEEKOFIBER YOGYAKARTA

Efi Agustina Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Leekofiber company is the company that produce the handicrafts which made by fiberglass. First time this company just selling their product into the reseller whose selling the handicraft and souvenir in the Prambanan temple. But now, this company not only produce the souvenir that close with a Prambanan temple, but this company also produce an other handicraft which order by their customer and also the uniquely handicraft that very beauty and of course everybody like their product and want to buy it. And now their make a souvenir shop named Leekofiber Shop.

The problem held since Leekofiber shop get more customers. The manual service make a queue in a selling process. Its make a bad services, and the information’s their get it doesn’t accurate and not relevant and also need a more time to get the selling report.

With that analyze, the problem is how to make the Management Information System that based computerization system which can solve their problem in a queue service and get the information’s which accurate, relevant and need a less time to get the selling report

(4)

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi dan budaya manusia akan mempengaruhi kebutuhan manusia baik jumlah maupun jenisnya. Dengan meningkatnya kebutuhan konsumen akan mendorong para pengusaha untuk meningkatkan usaha dalam penjualan barang dan jasa. Dalam usaha peningkatan tersebut maka kebutuhan akan informasi adalah sangat penting bagi seorang manager atau pemimpin perusahaan. Informasi yang relevan, cepat, tepat dan aktual sangat mendukung dalam pengambilan keputusan managemen guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Demikian pula yang terjadi pada perusahaan leeko fiber yang pada awalnya bergerak pada pembuatan souvenir yang terbuat dari bahan fiber ini. Dengan melihat adanya peluang, perusahaan ini kemudian berhasil mengembangkan usahanya dengan membuka sebuah toko souvenir di sekitar taman wisata candi prambanan.

Namun dengan semakin bertambahnya konsumen dan semakin kompleknya masalah, maka sistem informasi yang selama ini masih di peroleh dengan cara manual, haruslah dibenahi kinerjanya dalam menangani pengolahan data penjualan. Usaha yang mungkin dapat di lakukan adalah dengan cara pengolahan data informasi dengan cara memakai perangkat komputer, sehingga dapat memudahkan pengerjaannya dan megintregasikan unit-unit terkait.

2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem

Sistem dapat dikelompokkan ke dalam dua pendekatan yaitu sistem yang ditekankan pada pendekatan prosedure dan sistem yang ditekankan pada komponen atau elemen.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain: 1. Komponen Sistem (elements)

2. Batas Sistem (boundary)

3. Lingkungan Luar Sistem (environment) 4. Penghubung Sistem (interface)

5. Masukan Sistem (input) 6. Keluaran Sistem (output) 7. Pengolahan Sistem (process) 8. Sasaran Sistem (goal/objective) 2.2. Konsep Dasar Informasi

2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

(5)

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan, bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.3

2.2.3. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektiv dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi, umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak dalam perusahaan. Oleh karena itu, sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses suatu transaksi rutin tertentu, memberikan sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdas

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

System informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut sebagai blok bangunan (building block), antara lain yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block).

2.4. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen atau Management Information System adalah suatu himpunan dari elemen-elemen informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam perancangan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakkan (actuating) dan pengawasan (controling) dalam suatu organisasi.

(6)

2.5. Sistem Informasi Penjualan

Sistem informasi penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

2.6. Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi pendefinisian layanan yang harus di sediakan, bagaimana reaksi system terhadap input dan apa yang harus dilakukan system pada situasi khusus.

2.7. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional adalah batasan layanan atau fungsi yang ditawarkan sistem seperti batasan waktu, batasan pengembangan proses, standarisasi, dll.

2.8. Analisis PIECES

Ketika telah mengembangkan sistem baru, sangat diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem baru tersebut. Peningkatan- peningkatan ini berhubungan dengan Performance, Information,

Economy, Control, Efficiency, Service atau dapat di singkat dengan PIECES.

2.9 Flowchart

System flowchart merupakan diagram aliran data, penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart di gunakan untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoprasian.

2.10 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan gambaran sistem secara logika. Keuntungan menggunakan DFD adalah

mempermudah pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti isi sistem yang akan dikerjakan/dikembangkan.

2.11 Normalisasi

Proses normalisasi mempunyai pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, yaitu kemungkinan ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca pada suatu

database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut relasi dapat dipecahkan pada beberapa tabel

lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapatkan database optimal.

Pada proses normalisasi ini perlu dikenal terlebih dahulu mengenai definisi dari tahap-tahap normalisasi. Tahap-tahap normalisasi terdiri dari :

a. Bentuk tidak normal (Unnnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

(7)

b. Bentuk normal ke satu (1NF /First Normal Form)

Bentuk normal ke satu mempunyai ciri-ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field-field berupa atomic

value.

c. Bentuk normal ke dua ( 2NF /Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/ primary

key sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci

field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lainnya yang menjadi anggotanya. d. Bentuk normal ketiga (3NF / Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh. e. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga.

Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribute superkey.

3. Analisis Sistem

3.1 Definisi Analisis Sistem

Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian atau komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang dihadapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya1.

3.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang penulis lakukan pada sistem penjualan barang yang sedang berjalan di Leekofiber, dapat diidentifikasikan bahwa masalah-masalah yang sering muncul adalah :

1. Pencatatan data transaksi yang lama, sehingga mengakibatkan pelayanan yang kurang bagus.

2. Pencarian data transaksi yang lama, hal ini disebabkan karena pengarsipan data yang kurang teratur, dan karyawan yang terkadang lupa dalam penyimpanan data yang diperlukan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh data-data yang di inginkan.

3. Pembuatan laporan yang lama yang disebabkan oleh pengolahan data secara manual. 4. Laporan yang kurang akurat karena kesalahan pencatatan data transaksi

1

 Jogiyanto HM,1989. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi, hal.129. 

(8)

Dengan demikian ada bebrapa hal yang perlu ditingkatkan dalam system transaksi ini yaitu: a. Bagaimana menyediakan laporan data barang beserta jenisnya dengan cepat.

b. Bagamana mengolah dan membuat laporan jual beli barang dengan cepat dan akurat.

c. Bagaimana melakukan pencarian data secara tepat dan cepat.

Apabila semua proses dalam pengolahan data tersebut telah terkomputerisasi maka pengefesienan waktu kerja dapat dicapai.

3.2 Analisis Kelemahan Sistem

Untuk mengidentifikasi masalah atau kelemahan yang terdapat pada sistem lama maka digunakan kerangka PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service)

3.2.1 Analisis Kinerja (Performance)

Tabel 3.1 Analisis Kinerja Sistem Lama

a. Dilihat dari throughputnya, jumlah informasi data penjualan barang yang di hasilkan sistem lama dalam waktu 2-3 jam hanya menghasilkan data mentah penjualan barangnya saja.

b. Kinerja pada system lama diligat dari respon time, pembuatan laporan bulanan membutuhkan waktu 4-5 hari, sedang untuk pengolahan data dan pencarian data membutuhkan waktu 3-4 jam.

3.2.2 Analisis Informasi (Information )

Tabel 3.2 Analisis Informasi Sistem Lama

a. Keakurat sistem lama.

Informasi tentang data barang, data penjualan, data pembelian, data supplier yang disajikan dapat menjadi kurang akurat karena terjadi kesalahan dalam proses laporan data penjualan barang.

b. Tepat waktu

Sistem lama informasi yang disajikan bersifat kurang tepat waktu karena terjadi keterlambatan. Sistem yang belum terkomputerisasi, informasi yang disajikan bersifat statis dan membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pembuatannya.

c. Relevan

Sistem lama informasi yang di sajikan kurang relevan karena sering terjadi hilangnya data, ketidak lengkapan data, dan hilangnya kertas hasil laporan

3.2.3 Analisis Ekonomi (Economic)

Tabel 3.3 Analisis Ekonomi Sistem Lama a. Meminimalkan tempat penyimpanan data.

b. Penggunaan kertas dan alat tulis membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

c. Apabila terjadi kesalahan pada penulisan maka data tidak dapat diedit karena disimpan dalam bentuk dokumen, meskipun dapat dipaksakan diedit tetapi dapat mengurangi kerapihan dan laporan terkesan kurang valid.

(9)

Tabel 3.4 Analisis Pengendalian Sistem Lama

a. Kontrol sistem belum baik, karena masih ada kasus manipulasi data. b. Sistem dapat diakses siapa saja karena keamanan data tidak terjamin.

3.2.5 Analisis Efisiensi (Efficiency)

Tabel 3.5 Analisis Efisiensi Sistem Lama

• Sumber daya yang dipakai lebih banyak karena masih melakukan dokumentasi manual yaitu terjadi pemborosan waktu, personil dan peralatan berupa kertas, terlebih jika terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan.

3.2.6 Analisis Pelayanan (Services) Tabel 3.6 Analisis Pelayanan

Sistem Lama

Proses penjualan barang menggunakan sistem manual, sehingga memungkinkan antrian dalam melakukan transaksi penjualan.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem 3.3.1 Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses yang dilakukan oleh sistem dan informasi yang dihasilkan sistem. Adapun proses dan informasi yang dihasilkan adalah:

1. Admin dapat membuat laporan dari semua transaksi penjualan 2. Admin dapat membuat laporan dari semua transaksi pembelian

3. Sistem dapat melakukan pencatatan transaksi penjualan dan pembalian. 4. Sistem dapat melakukan penyimpanan data transaksi penjualan dan pembelian.

5. system dapat mengubah, menyimpan dan menghapus data yang berkaitan dengan barang

3.3.2 Non Fungsional 3.3.2.1 Perangkat Lunak

Perangkat yang diperlukan dalam pembuatan sistem dan pemrosesan data dari sistem yang diusulkan adalah:

a. Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi.

b. Microsoft Visual Basic 6.0 untuk bahasa pemrograman. c. Microsoft SQL Server sebagai program DBMS.

d. MS Office sebagai pembuatan laporan-laporan. 3.2.3.2 Perangkat Keras

(10)

Perangkat keras yang dibutuhkan sebagai penunjang berupa seperangkat Personal Computer dengan spesifikasi sebagai berikut:

Jenis Perangkat Keras

• Processor AMD X2 4000 keatas atau yang sekelas • RAM minimal 512 MB

• HDD 80Gb

• CD RW untuk back up data • Monitor, Keyboard, Mouse • Printer

3.2.4.2.3 Brainware

Sebagai pelaksana personal dari sistem yang diusulkan adalah: a. Operator

Operator disini terdiri dari admin dan kasir yang bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat, dengan hak akses yang tentu saja berbeda antara admin dan kasir.

b. Teknisi

Teknisi diperlukan untuk memelihara perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung aplikasi, merawat dari kerusakan dan merawat perangkat keras.

3.3.2.1 Metode Analisis Biaya dan Manfaat

Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu sistem informasi, perlu di lakukan metode analisis kelayakan biaya dan manfaat. Ada beberapa metode kuantitatif yang dapat di gunakan untuk melakukan analisa terhadap biaya atau manfaat yaitu:

1. Analisis Payback Period

Total biaya pengadaan system pada tahun 0 Rp 4.818.000,-

Proceed pada tahun 1 Rp 4.238.000,-

Sisa biaya system pada tahun 1 Rp 580.000,- Sisa =

Periode pengembalian dapat di capai pada tahun ke dua, secara detailnya adalah 1 th, 1 bulan, 12 hari. Karena lebih kecil dari masa operasi sistem yang ditentukan, maka system ini dinyatakan layak.

580.000

X 12

= 1,4 bulan = 42 hari

4.818.000

2. Analisis Return On Investment

Berdasarkan tabel analisis biaya dan manfaat, di dapat nilai total manfaat dan biaya adalah:

10.894.000 – 6.813.000

X 100% = 59,9 %

ROI =

6.813.000

(11)

Sistem ini akan memberi keuntungan pada tahun ke 3 sebesar 59,9% dari biaya pengadaan. Sehingga system ini layak digunakan.

3. Analisis Net Present Value

Perhitungan NPV dengan tingkat suku bunga diskonto, yang di perhitungkan sebesar 12,5% per tahun dengan dasar suku bunga Bank BI adalah sebagai berikut:

4.661.000

NPV = - 4.818.000 +

4.238.000

+

(1+0.125)

(1+0.125)

= 2.619.014,34

Karena perhitungan NPV bernilai positif (lebih besar dari nol) berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima.

3.3.3 Analisis Kelayakan

Beberapa kelayakan yang dapat dipertimbangkan antara lain: 1. Analisis Kelayakan Teknik

Dari segi teknis sangat layak karena brainware (SDM karyawan) pada Leekofiber mampu mengoperasikan komputer. Selain itu, teknologi yang ada sudah memadai karena sudah memiliki komputer sehingga tidak akan sulit untuk menerapkan sistem ini.

2. Analisis Kelayakan Operasional

System ini dirancang untuk mudah di operasikan, dan untuk proses pengembangannya dilakukan dengan teknik penyerapan kebutuhan informasi dengan melalui penelitian yang seksama dan hati-hati, selain itu dilakukan pelatihan terlebih dahulu sebelum di operasionalkan, agar lebih memudahkan pegawai untuk menguasai system yang baru, sehingga dapat di katakana, system ini layak untuk di operasionalkan.

3. Analisis Kelayakan Hukum

Secara hukum sistem ini telah memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku karena software yang digunakan adalah software yang asli (legal) sehingga sangat layak. Selain itu, sistem tidak memuat hal yang melanggar hukum seperti pornografi, SARA dan lain - lain.

4. Analisis Kelayakan Ekonomi

Pemanfaatan media komputer/komputerisasi sistem jelas akan lebih menguntungkan dari segi ekonomi dibandingkan dengan sistem pencatatan manual, karena akan menghemat pengeluaran untuk alat tulis guna mencatat data-data barang, supplier dan transaksi barang. Sistem ini tidak menimbulkan kerugian karena biaya dasar tidak lebih besar dari manfaat dan keuntungan yang diperoleh.

3.4 Perancangan Sistem

Tujuan dari rancangan sistem secara umum adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, dan memberikan gambaran umum pada pemakai tentang komputerisasi sistem informasi yang dikembangkan

(12)

Sistem Perancangan Database

Database merupakan faktor penting dalam penyimpanan data. Agar sebuah database efektif dan efisien, maka tabel–tabel yang ada, strukturnya harus baik. Untuk itu dalam merancang database perlu proses normalisasi tabel.

Relasi Antar Tabel

Gambar 3.5 Relasi Antar Tabel

3.3.1 Pembuatan Tabel

Setelah tahap normalisasi dan bentuk normalisasi sudah normal, maka tahap selanjutnya adalah mendesain rancangan databasenya. Perancangan struktur tabel database merupakan tahap desain tabel yang berfungsi untuk melakukan penyimpanan data. Pada tahap perancangan struktur tabel dilakukan penentuan tipe tabel, tipe data dan ukuran data yang tersimpan. Database dibentuk dari kumpulan field-field yang memuat kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain.

(13)

Rancangan dialog layar merupakan suatu rancang bangun dari percakapan antara pemakai sistem (user) dengan komputer.

3.3.2.1 Rancangan Input Terinci

Rancangan input dalam proses penyususnan sistem merupakan suatu hal yang penting bagi user di dalama memastikan data-data yang diperlukan bagi terciptanya suatu informasi. Pada rancangan sistem ini analis sistem menyusun dan membuat rancang bangun input data sebagai berikut :

a.

Perancangan Login

Perancangan Login bertujuan untuk keamanan data dan menentukan wewenang hak akses bagi user/pemakai.

Gambar 3.7 Tampilan Perancangan Login Keterangan :

1. Username berfungsi untuk mengisikan UserId. 2. Password berfungsi untuk mengisikan Password. 3. Jabatan berfungsi untuk mengisikan jabatan. 4. Tutup berfungsi untuk membatalkan Login. 5. Login berfungsi untuk masuk ke menu utama.

4.1 Implementasi Sistem

Tahap implementasi (system implementation) sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk pembuatan database, pembuatan program, dan pembuatan layout halaman aplikasi.

4.1.1 Menerapkan Rencana Implementasi

Adapun rencana implementasi sistem adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Rencana Implementasi Sistem

No. Rincian Kegiatan Lama pelaksanaan

1 Pemrograman 1 bulan

2 Pengetesan program 3 hari

3 Instalasi software 1 hari

SISTEM LOGIN

UserId

Password

jabatan

X(10)

login

tutup

X(5)

(14)

4 Pengetesan/uji coba system 7 hari 5 Pemilihan dan pelatihan personil 2 hari

6 Konversi system 3 bulan

4.1.2 Kegiatan Implementasi

Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan-kegiatan pada tahap implementasi yaitu :

1. Pemrograman 2. Pengetesan program. 3. Instalasi software.

4. Pengetesan sistem.

5. Pemilihan dan pelatihan personil. 6. Konversi sistem.

4.1.2.1. Pemrograman

1. Pembuatan Database

Pembuatan database ini dilakukan dengan mengetikkan perintah transact SQL di dalam Query

Analizer SQL Server 2000.

2. Pembuatan Form

Pembuatan form ini dilakukan dengan mendesain tampilan interface, menset properti tiap komponen dan menuliskan kode program.

Setelah mendesain tampilan interface dan menset properti tiap komponen, langkah selanjutnya adalah mengetikkan kode program pada kode editor.

4.1.2.2. Pengetesan program

Kesalahan program yang mungkin terjadi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

1. Kesalahan bahasa (language errrors) atau kesalahan penulisan (syntax errrors) atau kesalahan gramatikal (grammatical errors) Adalah kesalahan dalam penulisan kode program yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan diperbaiki, karena kompiler akan memberitahukan letak dan sebab kesalahan waktu program di kompilasi.

2. Kesalahan sewaktu proses (run-time errors)

Adalah kesalahan yang terjadi waktu executable program dijalankan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan diperbaiki, karena kompiler akan memberitahukan letak dan sebab kesalahan waktu program di kompilasi.

3. Kesalahan logika (logical errors)

Adalah kesalahan logika pada program yang dibuat.

Misalnya kesalahan rumus pada coding bisa membuat hasil perhitungan salah meskipun tanpa pesan kesalahan.

(15)

Adapun cara menginstallnya adalah sebagai berikut:

1. Masukkan CD software kedalam CD ROM pada komputer yang akan diinstall program.

2. Jalankan file setup.exe yang ada pada CD melalui menu Run dengan mengetikkan “setup.exe” atau melalui Windows Explorer dengan double click file setup.exe.

3. Ikuti semua petunjuk dan langkah-langkah yang ditampilkan selama proses instalasi, tunggu sampai proses instalasi selasai.

4. Setelah proses instalasi selesai maka aplikasi yang telah diinstall dapat dibuka melalui menu Start Program.

4.1.2.4. Pengetesan sistem

Pengetesan sistem (sytem testing) biasanya dilakukan setelah pengetesan program untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasi. Tujuannya untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi.

Secara spesifik beberapa kegiatan terhadap pengetesan sistem yang dilakukan meliputi pengetesan input data, simpan, update dan hapus data serta item output (laporan).

Tabel 4.3 Hasil Testing Program

No. Nama Form Jenis Unit Yang di Tes Hasil

1. Login Proses OK

Proses Batal

Baik Baik

2. Menu Utama Link ke File

Link ke Data Link ke Transaksi Link ke Laporan Baik Baik Baik Baik

3. Data Barang Proses Baru

Proses Simpan Proses Edit Proses Cari Proses Hapus Proses Keluar Baik Baik Baik Baik Baik Baik 4. Transaksi Penjualan Proses Baru

Proses Simpan Proses Edit Proses Cari Proses Hapus Proses Keluar Baik Baik Baik Baik Baik Baik 4. Transaksi Pembelian Proses Baru

Proses Simpan Proses Edit Proses Cari Proses Hapus Proses Keluar Baik Baik Baik Baik Baik Baik

(16)

Proses Simpan Proses Hapus Proses Keluar Baik Baik Baik 6. Data Supplier Prosese Simpan

Proses Batal Proses Edit Proses Hapus Baik Baik Baik Baik

7. Data Jenis Barang Proses Baru Proses Simpan Proses Hapus Proses Tutup Baik Baik Baik Bsik

4.1.2.5. Pemilihan dan Pelatihan Personil

Personil untuk sistem ini adalah karyawan yang telah ada di Leekofiber, yaitu karyawan yang bekerja di bagian penjualan dan administrasi.

Personil yang akan menduduki posisi baru harus dilatih agar memahami sistem baru. Pelatihan ini untuk personil yang mengoperasikan sistem, yaitu mereka yang terlibat dalam mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat dan menjaga sistem. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari dan lama pelatihannya 4 jam perhari.

Untuk melakukan pelatihan dan pendidikan dapat dilakukan dengan : 1. Pelatihan prosedural (procedural training)

Dengan menyediakan prosedur tertulis yang menjelaskan kegiatan masing–masing personil. 2. Pelatihan tutorial (tutorial training)

Dengan mengadakan pelatihan kepada masing – masing personil dengan tatap muka. 3. Latihan langsung di pekerjakan (on-the job-training)

Personil diberi penjelasan dan intruksi tentang apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan yang langsung dipraktekkan pada situasi kerja sebenarnya.

4.1.2.6. Konversi sistem

Konversi sistem merupakan proses peletakan sistem baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.

Pendekatan yang dilakukan pada implementasi sistem ini adalah:

1. Sistem baru diterapkan secara paralel atau mengoperasikan sistem yang baru secara bersama-sama dengan sistem yang lama dengan masa percobaan selama 3 bulan.

2. Dalam jangka waktu 3 bulan, sistem baru beroperasi pada toko souvenir leekofiber dan akan diperhatikan apakah sistem yang dibangun dapat mendukung dalam meningkatkan manajemen untuk mencapai tujuan atau tidak.

3. Untuk menyakinkan bahwa sistem baru telah dapat beroperasi dengan baik maka sistem lama tetap berjalan, alasannya jika sistem yang baru gagal maka sistem yang lama tetap beroperasi. 4.1.3 Tindak lanjut imlementasi

(17)

Tahap tindak lanjut implementasi merupakan penentuan bagi sistem, baru apakah sistem baru dapat diterima dan diterapkan untuk mengganti sistem lama atau masih perlu dilakukan perbaikan. Jika sistem dapat diterima berarti tugas dari analis sistem telah selesai. Adapun tahapan selanjutnya adalah pemeliharaan sistem tersebut.

Langkah kelima adalah operasi dan pemeliharaan. Tahapan ini sebetulnya dilaksanakan selama sistem baru tersebut masih berjalan dan tetap dipakai oleh perusahaan/instansi. Adapun bentuk tahapan operasi dan pemeliharaan sistem meliputi :

a. Memahami berbagai kendala dan kelemahan pada sistem yang digunakan.

Tujuan tahapan ini adalah untuk melakukan analisis ke arah pengembangan sistem yang lebih baru.

b. Membuat catatan dan dokumentasi hasil pemeliharaan sistem untuk digunakan sebagai referensi jika sewaktu-waktu menghadapi permasalahan yang sama sehingga dapat membantu kelancaran pelaksanaan sistem yang terkomputerisasi.

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam skripsi “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA LEEKOFIBER YOGYAKARTA” maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengolahan data penjualan dan pembelian barang secara manual sangat tidak efektif dan efisien untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

Sedangkan penggunaan sistem baru yaitu Sistem Informasi Penjualan Barang berbasis komputer, diharapkan informasi yang dihasilkan lebih berkualitas dan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Karena sistem komputerisasi mempunyai banyak keuntungan, terutama dalam hal proses pengolahan data.

Adapun keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya sistem informasi penjualan berbasis komputer antara lain :

1. Dapat menyajikan informasi secara tepat, akurat dan relevan.

2. Dapat menghemat waktu untuk pencarian, pencatatan dan pemasukan data.

3. Dapat mengurangi pekerjaan yang berulang-ulang atau dapat mengedit data dengan mudah. 4. Hasil-hasil laporan yang dibutuhkan dapat dengan mudah diperoleh dan tepat waktu.

5. Dapat meninjau kembali data yang sudah lama dievaluasi.

6. Bentuk tampilan dapat dengan mudah dimengerti oleh pemakai/user.

7. Meningkatkan kinerja dalam rangka untuk melakukan pelayanan dan menyelesaikan tugas-tugas dengan baik.

5.2 Saran

(18)

1. Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya Sistem Informasi Penjualan yang dilakukan secara manual diperbaharui dengan menerapkan sistem yang terkomputersasi.

2. Sistem Informasi Penjualan berbasis komputer yang penulis usulkan dapat diterapkan dan dapat membantu dalam melakukan pengolahan data penjualan dan pembelian barang serta menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu pengambilan keputusan

DAFTAR PUSTAKA

• En.wikipedia.org

• Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Publisher, Yogyakarta, 2008 • Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek

Aplikasi Bisnis, Andi Publisher, Yogyakarta, 1989

• Sunyoto, Andi, M.Kom, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Andi Publisher,Yogyakarta, 2007

Gambar

Gambar 3.5 Relasi Antar Tabel
Gambar 3.7  Tampilan Perancangan Login  Keterangan  :

Referensi

Dokumen terkait

pendapatan retribusi daerah yaitu salah satunya pada pendapatan retribusi pelayanan pasar adalah kurangnya kesadaran dari pedagang untuk membayar retribusi dan juga

Pada kemampuan awal berdasarkan uji statistik, diperoleh data kedua kelas berdistribusi normal dengan harga Lhitung ≤ Ltabel, homogen dengan harga Fhitung ≤ F tabel dan

Secara umum, langkah pembelajaran dengan metode SURTABAKU adalah: (1) kegiatan awal, berisi apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan pembelajaran; (2) kegiatan

Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pemahaman tentang sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan

Kenaikan Isa Al-Masih (menurut keyakinan kaum Nasrani) 03.. Peringatan Isro' Mikroj

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kerja sama yang terjadi antara nelayan dan pemilik kapal di Desa Bontosunggu adalah kerja sama mudharabah yaitu pemilik kapal

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Respon masyarakat terhadap kesadaran pembayaran zakat hasil pertanian di Desa Bontomacinna sebagian sudah cukup

Pada tahun 2016 RSUD Kota Semarang melaksanakan penilaian akreditasi KARS versi 2012 dengan hasil Lulus Paripurna hal ini sangat membanggakan karena setiap