• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Les - Kecamatan Tejakula - Kabupaten Bes.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Les - Kecamatan Tejakula - Kabupaten Bes."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL

UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : LES

KECAMATAN : TEJAKULA

KABUPATEN/KOTA : BULELENG

NAMA MAHASISWA : NI MADE TANTI CANDRA

NIM : 1321005010

FAK/PS : FISIP/SOSIOLOGI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN Periode XIII Tahun 2016 Tanggal 23 Juli s/d 29 Agustus, maka saya :

Nama Mahasiswa : Ni Made Tanti Candra Nomor Induk Mahasiswa :1321005010

Fak/PS : FISIP / Sosiologi Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan selama di lokasi KKN Tematik Revolusi Mental.

Les , 27 Agustus 2016

Mengetahui

DPL KKN- RM PERIODE XIII KK Dampingan

UNUD 2016

Dr. Nyoman Gunantara, ST, MT Nengah Sopaningsih

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan salah satu laporan kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Les, Buleleng tepat pada waktunya. Laporan KK Dampingan ini merupakan laporan yang wajib disusun oleh seluruh peserta KKN UNUD sebagai salah satu tugas individu yang diberikan lembaga sebagai bukti telah menyelesaikan kegiatan selama KKN yang dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli s/d 29 Agustus 2016.Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Bapak Dr. Nyoman Gunantara, ST, MT selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik. 2. Bapak Gede Susila selaku Kepala Desa Les yang membantu penulis dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di KK Dampingan.

3. Bapak Wayan Mardiasa dan istri, selaku kepala keluarga KK Dampingan

yang telah bekerjasama dengan baik, sehingga kegiatan ini dapat berjalan

lancar.

4. Teman-teman KKN – RM di Desa Les yang memberikan semangat dan

pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mohon sumbangsih dari para pembaca dalam memperbaiki tugas ini. Atas perhatiannya,penulis ucapkan terima kasih.

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.2 Masalah Prioritas ... 6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 9

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 12

4.1 Waktu Pelaksanaan ... 12

4.2 Lokasi Pelaksanaan ... 12

4.3 Pelaksanaan ... 12

4.4 Hasil ... 13

4.5 Kendala ... 13

BAB V PENUTUP ... 14

5.1 Simpulan ... 14

5.2 Rekomendasi ... 14

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

KKN PPM Universitas Udayana merupakan suatu program yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Udayana, yang kegiatan atau program ini berwujud sebuah pengabdian kepada masyarakat di suatu desa yang menjadi lokasi KKN PPM. Salah satu pogram kerja di dalam KKN PPM yang wajibdilakukan oleh para mahasiswa peserta KKN-PPM adalah program keluarga dampingan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberi bantuan kesejahteraan hidup keluarga yang tergolong keluarga prasejahtera yang memerlukan semangat dan dukungan dengan cara menyarankan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dan berusaha menggali potensi-potensi dalam lingkungan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon yang baik dari masyarakat di desa.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

[image:5.595.117.515.550.738.2]

Identitas keluarga Wayan Mardiasa yang menjadi objek keluarga dampingan adalah seperti tabel berikut:

Tabel 1.1. Identitas keluarga dampingan

Nama Status Umur Tanggal

Lahir Pendidikan Pekerjaan

Wayan Mardiasa Kawin 60

31

Desember 1990

SD Supir

Made Sopaningsih Kawin 55

31

Desember 1965

SD Pedagang

Nyoman Restu Permana

Belum Kawin 22

19 Februari

(6)

Ketut Angga Katika Yani

Belum Kawin 27

05 Juni

1999 SMK Pelajar Gede Andika

Sutawa

Belum Kawin 12

02 April

2004 SMP Pelajar

Nengah Diarka Belum Kawin 25

31

Desember 1991

SMA Kariawan

Bapak Mardiasa tinggal bersama dengan seorang istri, dua anak, dan seorang pamannya yang sudah berusia lanjut disebuah rumah kecil kira-kira berukuran 5 x 6 m, di tanah yang memiliki luas ± 49 m2 di Banjar Kanginan, Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Istri Bapak Mardiasa adalah Ibu Made Sopaningsih yang berprofesi sebagai pedagang kue di pasar Desa Les. Bapak Mardiasa memiliki lima orang anak, dua anaknya telah menikah dan sekarang pak mardiasa hanya tinggal bersama dua orang anaknya dan seorang istri di rumahnya karena seorang anak pak Mardiasa sedang bekerja di Jimbaran.

Berikut nama – nama anak Pak Mardiasa yang belum menikah. Anak ketiga pak Mardiasa adalah Nengah Diarka yang sedang bekerja di Jimbaran. Anak pak Mardiasa yang ke empat bernama Ketut Angga Kartika Yani yang sedang menempuh pendidikan di SMK dan anak terakhir dari pak Mardiasa adalah Gede Andika Sutawa yang sedang menempuh pendidikan di SMP kedua anak pak Mardiasa yang sedang bersekolah mendapatkan beasiswa keluarga kurang mampu.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

(7)

pengeluaran keluarga dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub – sub berikut :

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bapak Mardiasa sesungguhnya bukan lagi tergolong sebagai keluarga prasejahtera karena anggota keluarga yang produktif lebih banyak daripada jumlah anggota keluarga yang harus dibiayai, rumah pak Mardiasa juga sudah layak untuk dijadikan tempat tinggal, sarana sanitasi juga sudah dimiliki sendiri dan keluarga Pak Mardiasa juga sudah memiliki tanah sendiri yang ditanami pohon rambutan.

Namun, karena pembagian KK Dampingan di Desa Les yang terdiri dari 9 dusun harus adil dan tersebar di seluruh dusun, maka untuk Dusun Kanginan disulkan keluarga Pak Mardiasa sebagai KK Dampingan oleh Bapak Kepala Dusun Kanginan. Atas alasan tersebut, maka saya mendapatkan tugas untuk mendampingi keluarga pak Mardiasa selama KKN.

Sumber penghasilan

Pendapatan yang diperoleh oleh bapak Mardiasa berasal dari anaknya yang ketiga, istrinya, dan Pak Mardiasa sebagai kepala keluarga. Anak pak Mardiasa yang sedang bekerja di sebuah hotel di Jimbaran sudah tidak membebani pak Mardiasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan bahkan kadang kala bisa memberikan sisa gajinya untuk menopang kebutuhan keluarga. Istri Pak Mardiasa berprofesi sebagai pedagang yang setiap hari menjual jajanan bali seperti pisang rai, jaja kukus, dan yang lainnya di pasar Desa Les. Sedangkan Pak Mardiasa berprofesi sebagai supir mobil angkutan hasil bumi.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

(8)

- Kebutuhan Sehari-hari

Untuk pengeluaran konsumsi dapur sehari – hari keluarga Bapak Sariono hanya mengeluarkan biaya untuk membeli lauk pauk, untuk beras keluarga beliau sudah mendapat jatah beras raskin setiap bulannya yang diberikan oleh desa. Rincian biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :

Belanja per-hari Rp 50.000,00 x 30 hari = Rp 1.500.000,00

Total = Rp 1.500.000,00

- Pendidikan

Untuk biaya pendidikan pak Mardiasa tidak perlu mengeluarkan biaya karena kedua anak beliau yang sedang bersekolah mendapatkan beasiswa. Namun, Pak Mardiasa hanya perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk kedua anaknya yang sedang bersekolah yaitu dengan rincian sebagai berikut :

Uang transportasi dan uang jajan perhari Rp 25.000

Uang Transportasi perbulan Rp 25.000 X 30 = Rp 750.000

- Kesehatan

Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Bapak Mardiasa telah telah memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) sehingga untuk berobat ke rumah sakit tidak mengeluarkan biaya dandapat meringankan beban pengeluaran dari Bapak Sariono.

- Sosial

Untuk pengeluaran di bidang sosial Bapak Mardiasa mengeluarkan lebih kurang 100.000 setiap enam bulan. Dana sebesar itu digunakan untuk iuran

(9)

dikeluarkan oleh keluarga Bapak Sariono, dengan jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan beliau.

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah – masalah yang dihadapi oleh Bapak Mardiana dimana masalah – masalah tersebut akan dikelompokkan. Sehingga akan didapatkan permasalahan utama yang nantinya menjadi masalah prioritas dan dicarikan solusi permasalahannya.

2.1 Permasalahan keluarga

Dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga dampingan. Secara ekonomi, tidak ada permasalahan yang sangat berarti yang dialami oleh keluarga Pak Mardiasa karena penghasilan yang didapatkan oleh keluarga tersebut sudah memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Namun, ada permasalahan lain yang dialami oleh keluarga tersebut mengingat kedua anak mereka yang sedang bersekolah menginjak masa remaja dimana masa remaja sangatlah riskan dan penting bagi anak pak Mardiasa yang sedang bersekolah tersebut untuk merencanakan masa depan mereka setelah lulus sekolah nanti.

2.2 Masalah Prioritas

(11)
(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai saran - saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dari Bapak Sariono dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan beliau.

3.1 Program

Dengan melakukan proses identifikasi dan memprioritaskan masalah, maka akan didapatkan usaha untuk memecahkan masalah tersebut. Usaha-usaha tersebut merupakan program - program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan dari Bapak Mardiasa diantaranya tukar pikiran mengenai permasalah sosial.

Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu menyejahterakan KK dampingan serta meningkatkan tingkat perekonomian.Pemecahannya harus disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi dapat terlakasana dengan baik. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guna membantu memecahkan masalah yang dialami oleh Bapak Mardiasa selama masa KKN adalah pendamping mahasiswa membantu memberi wawasan dan motivasi kepada Bapak Mardiasa, agar mampu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.Selain itu, pendamping merancang suatu program berupa pemberian wawasan dengan metode diskusi dengan keluarga Pak Mardiasa.

Diskusi tersebut diharapkan dapat membantu Bapak Mardiasa dalam mendampingi dan mengarahkan masa depan anaknya.

3.2 Jadwal Kegiatan

(13)

mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak Mardiasa Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel Kunjungan Ke KK Dampingan berikut:

Tabel 3.2. Jadwal kegiatan ke KK dampingan

No

Hari Tanggal

Kegiatan Waktu

Durasi (Jam) 1 Selasa

02 Agustus 2016

Koordinasi tentang KK Dampingan

09.00 – 10.00

1

2 Jumat 05 Agustus 2016

Pembagian KK Dampingan 19.00 – 19.30

30'

3 Sabtu 6 Agustus 2016

Survey dengan teman – teman KKN sekaligus bersimakrama dengan keluarga Pak Mardiasa

10.00 – 17.00

7

4 Minggu 7 Agustus 2016

Berdiskusi dengan anak perempuan pak Mardiasa

10.00 – 16.00

6

5 Senin 8 Agustus 2016

Menanyakan permasalahan yang dialami oleh keluarga Pak Mardiasa

13.00 – 18.00

5

6 Selasa 9 Agustus 2016

Ngonrol sambil membantu Ibu Sopaningsih membuat tipat

14.00 – 18.00

4

7 Rabu 10 Agustus 2016

Membantu melakukan pekerjaan ibu sopaningsih sambil

berdiskusi

13.00 – 17.00

(14)

8 Kamis 11 Agustus 2016

Mulai melakukan pendekatan dengan keluarga dampigan dengan cara berdiskusi serta membantu pekerjaan ibu Sopaningsih

10.00 – 13.00

3

9 Jumat 12 Agustus 2016

Masih dalam upaya melakukan pendekatan dengan keluarga dampigan dengan cara berdiskusi serta membantu pekerjaan ibu Sopaningsih

09.00 – 16.00

7

10 Sabtu 13 Agustus 2016

Sharing dengan ibu Sopaningsih dan membantu beliau dalam melakukan pekerjaannya seperti membuat tipat dan

mempersiapkan bahan kue

15.00 -18.00

3

11 Selasa 16 Agustus 2016

Berdiskusi sambil membantun pekerjaan ibu Sopaningsih

09.00 – 18.00

9

12 Rabu 17 Agustus 2016

Melakukan pendekatan secara komunikatif untuk

menginventarisasi masalah – masalah yang dihadapi oleh KK dampingan ( pertemuan pertama dengan Pak Mardiasa )

14.00 – 18.00

4

13 Kamis 18 Agustus 2016

Melakukan diskusi dengan Ibu Sopaningsih mengenai

kenakalan remaja

09.00 – 16.00

7

14 Jumat 19 Agustus 2016

Menyambung diskusi tentang pemecahan masalah kenakalan remaja

11.00 – 18.00

7

15 Sabtu 20 Agustus 2016

Membantu KK dampingan membuat ketupat sambil berdiskusi

15.00 – 18.00

3

16 Minggu 21 Agustus 2016

Membantu KK dampingan membersihkan rumahnya dan membuat ketupat

15.00 – 18.00

(15)

17 Senin 22 Agustus 2016

Melakukan diskusi ibu

Sopaningsih untukmenanyakan masalah ekonomi sambil membantunya membuat Banten.

10.00 – 18.00

8

18 Selasa 23 Agustus 2016

Melaksanakan program untuk mengatasi masalah pada keluarga dampingan

10.00 – 18.00

8

Total kegiatan kunjungan KK dampingan (jam) 82.5

(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan KK dampingan dilaksanakan selama 18 hari dengan kurun waktu

dari tanggal 2 Agustus sampai dengan tanggal 23 Agustus. Kegiatan KK

dampingan tidak setiap hari dilaksanakan, melainkan menyesuaikan dengan waktu

keluarga Pak Mardiasa sedang di rumahnya.

4.2 Lokasi Pelaksanaan

KK dampingan dilaksanakan di rumah Pak Mardiasa

4.3 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu mensejahterakan KK dampingan serta memberikan wawasan kepada KK dampingan bagi masa depan anaknya. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guna membantu memecahkan masalah yang terjadi pada Bapak Mardiasa selama masa KKN adalah, pendamping selaku mahasiswa membantu memberiwawasan dan pengetahuan tentang pendidikan anak dan kehidupan sosial remaja, sehingga Pak Mardiasa lebih memahami bagaimana pentingnya pendapingan terhadap anak serta dapat mempertimbangkan tentang pendidikan anaknya setelah lulus di bangku sekolah.

4.4 Hasil Pendampingan Keluarga

(17)

terhadap program pendampingan yang positif dan menyambut usulan solusi dengan baik.

4.5 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang dirasa menyulitkan pendamping dalam melaksanakan program ini adalah keterbatasan waktu bertemu dengan Pak Mardiasa, selain itu juga pada waktu pelaksanaan KKN bertepatan dengan banyaknya upacara keagamaan yang digelar di Desa Les sehingga keluarga Pak Mardiasa sangat sibuk. Solusinya adalah mengoptimalkan waktu bertemu semaksimal mungkin ketika ada kesempatan.

(18)

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama bulan Agustus terhadap keluarga Pak Mardiasa, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. kesibukan Pak Mardiasa alam bekerja membuat beliau sangat susah untu meluangkan waktu bersaa dengan keluarganya.

2. keterbatasan pengetahuan serta informasi mengenai pendidikan membuat Pak Mardiasa tidak mempersiapkan pendidikan anaknya pasca lulus dari bangku sekolah

5.2. Rekomendasi

1. Keluarga dampingan di harapkan untuk lebih sabar dalam menghadapi masalah di keluarganya.

(19)
[image:19.595.130.514.103.320.2]

Lampiran

Gambar 1 : Rapat mengenai KK dampingan dengan Bpk. Kadus dan Kades

[image:19.595.129.512.346.635.2]
(20)
[image:20.595.122.505.85.299.2]

Gambar 3 : Membantu Ibu Sopaningsih membuat tipat

[image:20.595.126.508.331.543.2]
(21)
[image:21.595.125.509.94.364.2]

Gambar 5 : Makan bersama dengan keluarga Pak Mardiasa

[image:21.595.126.508.408.627.2]
(22)
[image:22.595.126.509.94.383.2]

Gambar

Tabel 1.1. Identitas keluarga dampingan
Gambar 1 : Rapat mengenai KK dampingan dengan Bpk. Kadus dan Kades
Gambar 3 : Membantu Ibu Sopaningsih membuat tipat
Gambar 5 : Makan bersama dengan keluarga Pak Mardiasa
+2

Referensi

Dokumen terkait

Studi Optimalisasi Potensi Ekonomi dan Penerimaan Daerah.. Salatiga: Fakultas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian katarak adalah umur, tingkat pendidikan, penghasilan, pekerjaan, dan riwayat

Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai

[r]

JMF (Java Media Framework) ... Gambaran Keseluruhan ... Fitur Start/Stop Recording ... Urutan Stimulus/Respon ... Persyaratan Fungsional yang Berhubungan ... Fitur Setting

KAMPUNG TOGA SEBAGAI WISATA EDUKASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA). SG402, MAYOR DKV6, SEMESTER

[r]

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri pada mata kuliah Konsep Dasar IPA(Fisika) II telah dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa yaitu dengan peningkatan nilai yang