LAPORAN KK DAMPINGAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL
(KKN-RM) UNUD
2016
Desa/Kelurahan : Jehem
Kecamatan : Tembuku
Kabupaten/Kota : Bangli
Nama Mahasiswa : Ni Kadek Suastini
NIM : 1102005093
Fakultas/PS : Kedokteran/Pendidikan Dokter
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan selesainya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental (KKN-RM) Universitas Udayana yang telah saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Ni Kadek Suastini
No. Mahasiswa : 1102005093
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM Universitas Udayana
Mengetahui / Menyetujui
Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes DPL Desa Mambang
Jehem, Agustus 2016 Mengetahui / Menyetujui
I Ketut Buda KK Dampingan
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan KKN Tematik Revolusi Mental (KKN-RM) di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga untuk tugas individu, laporan dilanjutkan sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN-RM yang dilaksakanan pada tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 28 Agustus 2016.
Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental (KKN-RM) yang disusun ini merupakan kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1.
Banyak kendala yang ditemukan dalam penyusunan laporan dari pelaksanaan KKN-RM di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Namun, berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan tanpa kesulitan yang berarti.
Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak/Ibu Panitia KKN-RM Universitas Udayana 2016
2. Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN-RM Desa
Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli
3. Bapak Ida Bagus Made Rencana selaku Kepala Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli
4. Terimakasih kepada Bapak I Ketut Buda sekeluarga
5. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-RM Universitas Udayana Tahun 2016
Penulis mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak Universitas Udayana, demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Jehem, Agustus 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ``ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1
BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 8
BAB III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 11
BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA... 15
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata – Tematik Revolusi Mental (KKN-RM) Universitas Udayana tahun 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian mahasiswa di masyarakat yang
berbasis penelitian secara langsung. KKN-RM ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa empati dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka, dengan melibatkan dan mengikutsertakan dan menumbhkan rasa memiliki masyarakat terhadap pembangunan sehingga nantinya mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Dalam program KKN-RM, mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh universitas dengan sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu.
Salah satu program dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Udayana (KKN-RM) Universitas Udayana adalah program pendampingan keluarga (PPK). PPK merupakan program non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Setiap mahasiswa peserta KKN-RM mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS). Pelaksanaan program ini bertujuan untuk menggali potensi serta masalah dan
hambatan yang dimiliki oleh keluarga RTM maupun keluarga pra sejahtera untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya dengan melibatkan mahasiswa dalam
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kegiatan KK Dampingan merupakan salah satu program KKN-RM Universitas Udayana tahun 2016, dimana pelaksanaan kegiatan ini mengambil tempat di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Dusun Pasekan merupakan salah satu Dusun di Desa Jehem yang terpilih untuk program KK Dampingan. Atas rekomendasi dari Kepala Dusun, yaitu Bapak I Nyoman Suara,
maka dipilihlah salah satu keluarga di Dusun Pasekan yang ingin diberdayakan sebagai KK Dampingan, yaitu Keluarga Bapak I Ketut Buda.
Keluarga Bapak I Ketut Buda dulu terdiri atas 5 anggota keluarga. Dimana Bapak I Ketut Buda dan istrinya memiliki tiga orang anak perempuan, yang saat ini sudah menikah dan memiliki keluarga masing-masing. Setelah anak-anak bapak I Ketut Buda memiliki keluarga sendiri, bapak I Ketut Buda hanya tinggal bersama istrinya saja yaitu Ni Wayan Roti.
Bapak I Ketut Buda saat ini tinggal disebuah rumah permanen yang beralamat di Banjar Pasekan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli bersama dengan Istrinya yaitu Ni Wayan Roti. Keseharian Bapak I Ketut Buda dan istrinya adalah bekerja sebagai buruh tani, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Bapak I Ketut Buda bekerja sebagai buruh tani dan pekerjaan serabutan lain seperti mencangkul ladang, merapikan rumput dan membajak di tanah pertanian milik orang lain. Sedangkan istri beliau Ni Wayan Roti dalam kesehariannya bekerja sebagai pemulung padi. Memulung padi hanya dilakukan saat musim panen padi dimana kegiatan memulung padi tersebut
dilakukan disawah milik orang lain. Selain memulung padi, ibu Ni Wayan Roti juga memelihara ternak yang dititipkan oleh anaknya. Bapak I Ketut Buda tidak
Tabel 1: Daftar Identitas Anggota Keluarga I Ketut Buda
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 I Ketut
Keluarga Bapak I Ketut Buda tinggal dalam satu rumah permanen dengan luas bangunan 6x4m. Luas areal pekarangan dari Bapak I Ketut Buda adalah ± 3 are yang terdiri dari 1 bangunan rumah, 1 dapur, 1 bale dangin, dan sanggah. Rumah Bapak I Ketut Buda terdiri dari tiga kamar yang masing-masing digunakan oleh Bapak Ketut Buda bersama istri dan kamar lainnya digunakan sebagai tempat menaruh padi dan barang-barang. Dinding rumah terbuat dari batako yang sudah diplester dan berlantaikan keramik. Atap rumah terbuat dari genteng tanah liat dan plafon rumah terbuat dari triplek. Masing-masing kamar
memiliki jendela dan ventilasi. Masing-masing kamar terdapat sebuah lampu untuk penerangan. Bapak I Ketut Buda juga memiliki sebuah dapur tradisional di
samping rumahnya. Dapur tersebut seluas kira-kira 4x3m dengan dinding terbuat dari dinding batako yang sudah diplester dan beralaskan semen. Dapur Bapak I Ketut Buda masih menggunakan tungku kayu bakar dan tidak ada cerobong asap, keluarga Bapak I Ketut Buda juga memiliki kompor gas, namun jarang digunakan. Kamar mandi terletak di sebelah kamar tidur Bapak I Ketut Buda. Dalam rumah Bapak I Ketut Buda terdapat barang-barang seperti lemari, televisi, tempat tidur, dan barang keperluan rumah tangga lain.
Utara
1. Ruang tidur Bapak I Ketut Buda dan Ruang Penyimpanan padi dan
barang-barang
Ekonomi keluarga dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Ketut Buda termasuk keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Sehari-hari, Bapak I Ketut Buda bekerja sebagai buruh tani dan pekerjaan serabutan lain seperti mencangkul ladang, merapikan rumput dan membajak di tanah pertanian milik orang lain. Penghasilan perhari setelah digabung dengan
sisa-sisa hasil panen padi di sawah milik orang lain, selain itu Ni Wayan Roti juga memelihara babi yang di titipkan oleh putrinya yang sudah memiliki keluarga sendiri. Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak I Ketut Buda mengandalkan penghasilan dari hasil mencangkul dan merapikan rumput serta hasil memulung padi dan tidak ada pekerjaan sampingan untuk mencari penghasilan tambahan. Ternak babi yang dititip oleh anak Bapak I Ketut Buda
hanya dapat menghasilkan uang setelah 8 bulan dipelihara.
Keadaan ekonomi Bapak I Ketut Buda terbilang masih kurang mencukupi, guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan beliau terkadang harus berhutang kepada tetangga hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan karena keseharian dari Bapak I Ketut Buda yang hanya bekerja sebagai buruh tani dan pekerja serabutan di ladang milik orang lain. pendapatan yang dihasilkan kurang lebih Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah) per hari yang habis untuk keperluan sehari-hari, dikarenakan Bapak I Ketut Buda dan Ibu Ni Wayan Roti tidak bekerja setiap hari. Disisi lain, penghasilan dari istrinya yaitu Ibu Ni Wayan Roti, dengan hanya bekerja sebagai pemulung padi, dimana sumber pendapatannya sangat ditentukan oleh musim panen padi. Hasil memulung padi tersebut tidak pernah dijual karena hanya dapat memenuhi kebutuhan memasak sehari-hari saja.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Sebagai tolak ukur kesejahteraan sebuah keluarga, umumnya digunakan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga tersebut. Pendapatan
keluarga Bapak I Ketut Buda yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara keseluruhan adalah rata-rata sebesar Rp. 900.000,- (sembilan ratus ribu
1. Kebutuhan Sehari-hari
Rata-rata pengeluaran Bapak I Wayan Lemuh sebesar Rp 20.000,- (dua puluh ribu) per hari. Pengeluaran Rp 20.000,- (dua puluh ribu) itu dapat meliputi biaya dapur seperti: sayur dan lauk pauk. Keperluan lain seperti: kopi, dan gula. Namun, biaya ini belum termasuk biaya listrik dan air, serta pengeluaran insidental lainnya.
2. Pengeluaran Bulanan
Pengeluaran bulanan ini dapat meliputi biaya listrik dan air. Setiap bulan Bapak I Ketut Buda rata-rata harus membayar sebesar Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per bulan untuk biaya listrik. Hal ini dikarenakan jumlah keluarga dan intensitas penggunaan listrik yang lumayan banyak. Berbeda dengan penggunaan air, keluarga Bapak I Ketut Buda menggunakan air yang berasal dari PAM yang digunakan bersama dengan banjar dan setiap bulannya bapak I Ketut Buda harus membayar iuran sebesar 20.000,- (dua puluh ribu rupiah). Kebutuhan lain seperti sabun mandi, pasta gigi, shampoo dan deterjen dapat dikategorikan dalam pengeluaran bulanan yang alokasi dananya adalah sebesar Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per bulan. Untuk iuran adat, bapak I Ketut Buda mengeluarkan 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) perbulan, namun iuran tersebut tidak termasuk iuran saat hari raya. Pengeluaran untuk kegiatan sosial seperti acara pernikahan dan kematian, bapak Ketut Buda biasanya mengeluarkan biaya 25.000,- (dua
puluh lima ribu rupiah)
3. Kesehatan
swasta yang jaraknya lebih dekat dengan rumah beliau. Bapak I Ketut Buda sedang mengalami sakit kronis yaitu osteoatritis (OA)yang memerlukan perawatan dan pengobatan sehingga membutuhkan sejumlah pengeluaran yang cukup besar.
4. Kerohanian
Untuk kerohanian, Bapak I Ketut Buda serta istrinya selalu membuat
banten baik itu kesehariannya maupun untuk Rahinan Kajeng Kliwon, Tilem, Purnama, serta Hari Raya Besar seperti Galungan, Kuningan, Pagerwesi, dan lain-lain. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk keperluan upakara ataupun sarana persembahyangan lainnya sehari-hari, seperti busung, semat, bunga, dll yaitu sebesar Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per bulan jika tidak pada hari raya besar atau piodalan dibanjar. Berbeda halnya jika ada hari raya besar/rahinan/odalan di banjar, maka pengeluaran bisa mencapai kurang lebih sebesar Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) guna pengadaan bebantenan dibanjar (berupa dana punia) dll.
5. Sosial
Bapak I Ketut Buda mengeluarkan dana sosial yang berupa iuran banjar, uang suka duka yang meliputi uang sukarela warga yang sakit, warga yang mengalami kematian atau ngaben, hadiah atau sumbangan pada acara Manusa Yadnya. Besaran alokasi dana yang dikeluarkan oleh keluarga Bapak I Ketut Buda untuk kebutuhan sosial adalah sebesar Rp.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara yaitu melakukan percakapan dengan narasumber (Bapak I Ketut Buda
beserta istri) untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi yaitu adalah dengan melakukan pendekatan intensif, antara lain: berkenalan dengan keluarga Bapak I Ketut Buda, berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN-Revolusi mental, sehingga dapat memperoleh data yang mempresentasikan kondisi yang nyata serta membantu memecahkan salah satu permasalahan keluarganya.
Apabila dilakukan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, maka keadaan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Ketut Buda dapat dikatakan kurang mencukupi, mengingat bapak I Ketut Buda harus membayar bunga hutang setiap bulannya, sebagian pendapatan yang diperoleh tidak menentu. Hal ini juga dipersulit dengan kondisi dimana Bapak I Ketut Buda beserta sang istri Ibu Ni Wayan Roti tidak memiliki keahlian atau mata pencaharian yang lain guna menambah pendapatan keluarga mereka. Kondisi seperti ini tentu sewaktu-waktu akan menjadi kendala, dimana Bapak I Ketut Buda tidak dapat menutupi adanya pengeluaran mendadak seperti situasi yang
insidental serta membayar iuran-iuran banjar dan upacara adat setempat. Untuk itu, Bapak I Ketut Buda terpaksa harus berhutang kepada tetangganya hanya
untuk menutupi kekurangan yang ada. Hal tersebut tentu menyebabkan Bapak I Ketut Buda kesulitan dalam menyisihkan pendapatannya untuk ditabung.
Sementara kondisi kesehatan Ibu Ni Wayan Roti hingga saat ini tidak ada menunjukkan penyakit yang serius. Beliau sesekali pernah diare, namun beliau tidak memeriksakan diri kerumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya, karena sejak kecil jika beliau diare, Ibu Ni Wayan Roti mengatakan selalu meminum obat herbal untuk mengurangi gejala diarenya.
Penataan bangunan di tempat tinggal Bapak I Ketut Buda sudah cukup baik.
Namun, untuk kebersihan lingkungan masih diperlukan sedikit perawatan, sebab hewan-hewan seperti ayam, dan kucing peliharaan berkeliaran dengan bebas di areal rumah. Hal ini tentu menyebabkan kebersihan lingkungan rumah Bapak I Ketut Buda sedikit terganggu.
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi diantaranya adalah masalah ekonomi dan kesehatan dan kebersihan lingkungan:
2.2.1 Ekonomi
Jika memperhatikan kondisi keluarga Bapak I Ketut Buda, permasalahan utama yang dihadapi adalah di bidang ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengeluaran untuk upacara adat, iuran-iuran, membayar bunga hutang maupun acara yang sifatnya insidental, dengan memperhatikan kondisi pendapatan Bapak I Ketut Buda dikatakan belum mencukupi. Hal ini dikarenakan Bapak I Ketut Buda tidak memiliki keterampilan lain selain menjadi buruh tani. Selain itu, dengan penghasilan sang istri yang tidak menentu per harinya semakin membuat Bapak I Ketut Buda merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dan memaksanya untuk berhutang kepada tetangganya. Hal seperti ini tentu sangat jauh dari harapan, guna menyisihkan sebagian pendapatannya untuk
ditabung.
2.2.2 Kesehatan
dengan intensitas kerja yang tinggi, meningkatkan resiko gangguan kesehatan yang lebih buruk, mengingat Bapak I Ketut Buda memiliki riwayat penyakit degeneratif yaitu osteoatritis. Apabila hal tersebut tidak ditanggulangi., maka memungkinan menjadi penghambat dari produktivitas ekonomi keluarga Bapak I Ketut Buda, sehingga dapat dikatakan bahwa kesehatan memang menjadi hal fundamental yang wajib dijaga.
2.2.3 Kebersihan Lingkungan
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Dari hasil penelusuran, identifikasi dan menentukan skala prioritas masalah yang dihadapi, berikut solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut. 3.1.1 Ekonomi
Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi Bapak I Ketut Buda dan Ibu Ni Wayan Roti yaitu mencari alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan di sela-sela libur menjadi buruh, seperti membuat tamas dan porosan untuk kemudian dipasarkan dimana alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga dapat dikerjakan oleh Ibu Ni Wayan Roti di rumah. Alternatif kedua adalah mengumpulkan jepun kering yang nantinya dapat di jual, alternatif ketiga yaitu menyarankan untuk ikut menjadi nasabah bank sampah yang merupakan program baru akan dilaksanakan di setiap dusun desa Jehem. Pemasukan dana yang didapat dari ketiga alternatif ini kemudian di simpan dengan menggunakan metode saving money, agar nantinya dana yang didapat bisa ditabung ataupun dapat berguna dalam menutupi hutang-hutang yang ada maupun dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sifatnya insidental.
3.1.2 Kesehatan
Kondisi kesehatan Bapak I Ketut Buda dan Ibu Ni Ketut Roti dapat dijaga dengan mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat, makan-makanan yang sehat
3.1.3 Kebersihan Lingkungan
Untuk menjaga kondisi rumah tetap bersih, ada baiknya Bapak I Ketut Buda dapat mengandangkan ternak ayamnya, sehingga resiko penyebaran bakteri dapat ditekan.
3.2 Jadwal Kegiatan
Dari program KK Dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda
kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dengan terstruktur dan terjadwal. Agenda kegiatan pada tabel 2 yaitu Agenda Kegiatan KK Dampingan telah disusun berdasarkan hasil kegiatan selama mendampingi keluarga Bapak I Ketut Buda. Dalam tabel 2, terdapat hari/tanggal, waktu, masalah, beserta kegiatan yang telah pendamping laksanakan.
Berikut ini adalah tabel 2 yang memaparkan agenda kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan ini :
Nama KK Dampingan : I Ketut Buda
Lokasi : Desa Jehem, Kec. Tembuku, Kabupaten Bangli.
Nama Mahasiswa : Ni Kadek Suastini
NIM : 1102005093
Tabel 2 : Agenda Kegiatan KK Dampingan
No Tanggal Waktu Kegiatan Jam
1 25/07/2016 14.00-19.00 Diskusi dengan Kepala
Dusun Pasekan mengenai
3 28/07/2016 15.00-20.00 Mempelajari profil keluarga
dan mengakrabkan diri
dengan keluarga binaan
4 29/07/2016 14.00-17.00 Mengidentifikasi aspek lingkungan fisik keluarga binaan
3
5 31/07/2016 13.00-17.00 Berbincang-bincang dengan
KK Dampingan untuk
mengetahui permasalahan
yang sedang dihadapi
4
6 2/08/2016 15.00-20.00 Memberikan KK Dampingan
sosialisasi mengenai
7 05/08/2016 15.00-19.00 Membantu memeriksa
kondisi KK dampingan dan memberi edukasi
4
8 07/08/2016 16.00-20.00 Berbincang – bincang
tentang permasalahan
ekonomi keluarga
dampingan
4
9 9/08/2016 15.00-19.00 Berbincang-bincang tentang
pengalaman dari Keluarga KK Dampingan
4
10 11/08/2016 17.00-20.00 Membahas tentang
permasalahan kebersihan
lingkungan rumah keluarga kk dampingan
3
11 13/08/2016 17.00-20.00 Membahas tentang
permasalahan kesehatan dari keluarga kk dampingan
3
12 16/08/2016 13.00-19.00 Mendiskusikan mengenai
pemasukan pendapatan dan
mengenalkan dan
mengajarkan mengenai
pentingnya saving money
13 18/08/2016 09.00-16.00 Mensosialisasikan
pentingnya menjaga
14 19/08/2016 11.00-15.00 Mensosialisasikan mengenai
pentingnya jaminan
kesehatan bagi keluarga
5
15 20/08/2016 11.00-18.00 Berdiskusi guna mencarikan
solusi untuk masalah
kebersihan lingkungan
7
16 21/08/2016 13.00-19.00 Mengambil foto dengan
keluarga KK Dampingan
6
17 23/08/2016 13.00-20.00 Memberikan sembako
kepada keluarga kk
dampingan
7
18 25/08/2016 13.00-19.00 Mengevaluasi jalan program 6
19 27/08/2016 16.00-20.00 Mengadakan perpisahan
dengan keluarga kk
dampingan
6
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Program Pendampingan Keluarga KKN-RM Tahun 2016 ini dilakukan selama kurun waktu pelaksanaan KKN yaitu mulai tanggal 23 Juli 2016 dengan langkah awal meminta data KK yang masuk dalam kategori RTM hingga program ini berakhir pada tanggal 28 Agustus 2016 yang diakhiri dengan pemberian sembako kepada keluarga dampingan.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan program KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan, yaitu di rumah Bapak I Ketut Buda yang terletak di Banjar dinas Pasekan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilakukan minimal sebanyak 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam, yang termasuk dalam JKEM (Jam Kerja Efektif Mahasiswa). Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga
dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 19 kali dengan total waktu kunjungan selama 94 jam. Dalam pelaksanaan program, kesempatan untuk berdiskusi tidak hanya terbatas pada kunjungan ke rumah Bapak I Ketut Buda dengan menanyakan kondisi keluarga, namun juga langsung membantu beliau dalam memberikan masukan-masukan serta solusi terkait dengan prioritas masalah yang dihadapi dengan lama kunjungan rata-rata 4-6 jam untuk setiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 94 jam.
4.4Permasalahan
a. Pada masalah ekonomi yang dialami oleh keluarga Bapak I Ketut Buda adalah dimana penghasilan yang diperoleh perharinya tidak menentu dan hanya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengeluaran untuk upacara adat, iuran-iuran, maupun acara yang sifatnya insidental, pendapatan Bapak I Ketut Buda belum mencukupi. Hal ini dikarenakan Bapak I Ketut Buda tidak memiliki kecakapan selain menjadi buruh tani Selain itu,
dengan penghasilan sang istri yang juga tidak menentu per harinya, tentu saja semakin membuat Bapak I Ketut Buda merasa kesulitan dalam membiayai keluarganya apalagi menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung.
b. Selain masalah ekonomi, bapak I Ketut Buda juga memiliki masalah
terhadap kesehatan yaitu penyakit degenerative OA membuat
produktivitas Bapak I Ketut Buda menurun. Untuk itu permasalahan kesehatan ini merupakan permasalahan yang cukup sulit karena dapat menurunkan penghasilan keluarga Bapak I Ketut Buda sendiri, sehingga kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga.
c. Masalah kebersihan lingkungan juga menjadi permasalahan yang penting dan harus dicarikan jalan keluar untuk diselesaikan. Hewan ternak yang berkeliaran di dalam rumah seperti ayam dan kucing dapat mengotori dan menjadikan rumah tidak sehat karena penyebaran bakteri.
4.5 Hasil
Pelaksanaan program KK Dampingan ini memberikan hasil bagi kedua belah pihak yaitu, KK Dampingan dan mahasiswa itu sendiri. Dengan adanya
4.6 Kendala
Kendala yang dihadapi ketika berinteraksi dengan keluarga Bapak I Ketut Buda adalah sulitnya untuk melakukan pertemuan, dikarenakan Bapak I Ketut Buda sendiri bekerja sebagai buruh tani dan ibu Ni Wayan Roti yang bekerja sebagai pemulung padi yang kebanyakan jam kerjanya dilakukan dalam waktu lama hingga jam 5 sore, selain itu pendamping juga kesulitan dalam menggunakan
BAB V PENUTUP
5.1Simpulan
Dari hasil penelusuran dan kunjungan yang dilakukan beberapa kali, dengan melihat kondisi keluarga Bapak I Ketut Buda, dapat diambil kesimpulan
bahwa tingkat pendidikan, pola berpikir dan keterampilan sangat diperlukan untuk menopang kehidupan, terutama dalam menghidupi keluarga. Dengan tingkat pendidikan yang rendah, kemungkinani seseorang untuk mendapat pekerjaan yang layak sangat kecil. Selain itu, pemberian pengetahuan berupa informasi saving money yang bertujuan untuk membantu Bapak I Ketut Buda dalam menyisihkan uang yang diperoleh untuk ditabung dan untuk melunasi hutang serta memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari segi kesehatan, dengan profesi yang mengandalkan kemampuan fisik, rentan terjadi gangguan kesehatan terutama apabila tidak mengacu pada konsep K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), sehingga Bapak I Ketut Buda diharapkan dapat rutin memeriksakan kesehatannya. Hal yang sama juga berlaku bagi lingkungan tempat tinggal, dengan lingkungan yang bersih dan sehat, turut berperan dalam menjaga kesehatan. Oleh sebab itu, Untuk menjaga kondisi rumah tetap bersih, ada baiknya Bapak I Ketut Buda mengandangkan ternak ayamnya, sehingga resiko penyebaran bakteri dapat ditekan.
Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Bapak I Ketut Buda di bidang ekonomi antara lain :
a. Mencari alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan saat tidak bekerja sambil menunggu musim panen padi, seperti mengumpulkan bunga jepun kering untuk kemudian dijual.
b. Alternatif kedua adalah membuat tamas dan porosan yang sering digunakan dalam upakara banten yang kemudian dapat dijual.
Ketiga alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga dapat dikerjakan oleh Bapak I ketut Buda dan ibu Ni Wayan Roti di rumah.
Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Bapak I Ketut Buda dan istri dibidang kesehatan dan kebersihan lingkungan antara lain :
a. Mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat, rutin memeriksakan diri
kedokter, serta latihan senam OA untuk mengurangi sakit yang diderita oleh bapak I Ketut Buda.
b. Pekarangan rumah dapat ditanami tumbuhan – tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai obat.
LAMPIRAN FOTO-FOTO BERSAMA KELUARGA KK DAMPINGAN
(Bangunan utama, Kamar Bapak I Ketut Buda)
(Dapur yang dimiliki oleh Keluarga Bapak I Ketut Buda)
(Bale dangin keluarga Bapak I Ketut Buda)
(Berfoto bersama dengan keluarga Bapak I Ketut Buda)