• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motif Remaja Dalam Menggunakan Media Jejaring Sosial Facebook (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Dalam Menggunakan Media Jejaring Sosial Facebook di Kota Mojokerto).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Motif Remaja Dalam Menggunakan Media Jejaring Sosial Facebook (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Dalam Menggunakan Media Jejaring Sosial Facebook di Kota Mojokerto)."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

J ejar ing Sosial Facebook di Kota Mojoker to)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai per syar atan memper oleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN “Veter an” J awa Timur

Oleh :

ORIZA KUSUMA PUTRI 0843010124

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

(Studi Deskr iptif Tentang Motif Remaja Dalam Menggunakan Media J ejar ing Sosial Facebook di Kota Mojoker to)

Oleh:

ORIZA KUSUMA PUTRI NPM. 0843010124

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal 26 J uli 2012

Menyetejui,

PEMBIMBING TIM PENGUJI

Mengetahui, DEKAN Drs. SYAIFUDDIN ZUHRI, M.Si

NPT. 37006 94 00351

1. Ketua

J UWITO, S.sos, M.si NPT. 367049500361

2. Sekr etaris

Dr s. SYAIFUDDIN ZUHRI, M.Si NPT. 37006 94 00351

3. Anggota

Dr a. HERLINA SUKSMAWATI, MSi NIP : 1964 1225 199309 2001

(3)

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul “Motif Remaja Dalam Menggunakan Media J ejaring

Sosial Facebook (studi deskriptif Tentang Motif Remaja Dalam

Menggunakan Media J ejaring Sosial Facebook di Kota Mojokerto) dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Syaifuddin

Zuhri, M.Si selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat serta memotivasi kepada

penulis. Dan penulis juga banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik

itu berupa moril, spiritural maupun materil. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor UPN “Veteran” Jatm.

2.

DRA. Hj. Suparwati, MSi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Juwito, S.Sos, Msi, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik UPN “Veteran”Jawa Timur.

4.

Drs. Syaifuddin Zuhri, M.si Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu

memberikan bimbingan dan motivasi.

5.

Ayah, ibu, dan kakak yang selalu mendoakan, memberikan semangat serta

dukungan moral dan materi.

(4)

8.

Para penghuni kos meri, ika, mbak hesty, mbak tanty yang selalu

menyemangati saya membuat skripsi.

9.

Rasid iqtiardi si “badrun jeli” terima kasih selalu mendengar keluh kesah,

curhatan, dan selalu menyemangati saya di saat down.

10.

Para teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih

semua.

11.

Serta teman-teman yang banyak membantu dan memberikan saran dan kritik

kepada penulis namun tak tersebutkan, penulis ucapkan terima kasih banyak.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena

itu saran dan kritik akan penulis terima

dengan hati

yang terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Juli 2012

(5)

HALAMAN LEMBAR PERSETUJ UAN ... i

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah ... 1

1.2

Perumusan Masalah ... 10

1.3

Tujuan Penelitian ... 10

1.4

Manfaat Penelitian ... 11

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Konsep komunikasi ... 12

2.1.1

Pengertian komunikasi ... 12

2.1.2

Proses Komunikasi ... 13

2.1.3

Dampak Komunikasi ... 15

2.2

Konsep Facebook ... 16

(6)

2.3.1 Pengertian Remaja ... 22

2.3.2 Tahap Perkembangan Remaja ... 23

2.3.3 Perubahan Dimensi Remaja ... 24

2.4 Konsep Motif ... 30

2.4.1 Pengertian ... 30

2.5 Teori Komunikasi Interpersonal ... 33

2.6 Teori Uses And Gratification ... 37

2.6 Kerangka Berpikir ... 38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 39

3.1.1 Definisi Operasional ... 39

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 41

3.2 Populasi, sampel dan teknik sampling ... 46

3.2.1 Populasi ... 46

3.2.2 Sampel ... 46

3.2.3 Teknik Sampling ... 47

3.3 Teknik pengumpulan data ... 47

3.4 Teknik analisis data ... 48

(7)

4.2.2 Informasi Tentang Media ... 55

4.2.3 Motif Responden ... 57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Saran

... 82

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Sosial Facebook (Studi Deskr iptif Tentang Motif Remaja Dalam Menggunakan Media J ejar ing Sosial Facebook di Kota Mojoker to).

Salah satu media yang masih populer dan menjadi nomor satu sampai saat ini adalah facebook. Kebanyakan Pengguna facebook adalah remaja. Facebook memiliki sederet fitur yang memungkinkan penggunanya berinteraksi langsung (real time), seperti chatting, tag foto, blog, game, dan update status. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motif remaja kota Mojokerto dalam menggunakan situs facebook.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisisi deskriptif, data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari: mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya di analisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Populasi dari penelitian ini adalah masa remaja pertengahan yang berusia 15 – 17 tahun yang nenggunakan facebook. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah probability sampling.

Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa pada motif informasi, motif identitas personal, motif integrasi dan interaksi sosial dan motif hiburan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, hal ini dikarenakan motif responden untuk menggunakan facebook cenderung tinggi, baik untuk mencari informasi, berinteraksi dengan teman ataupun mencari hiburan.

Kata Kunci : Motif, Remaja, Facebook

ABSTRACT

One of the media arestill popular and being number one to date is facebook. Facebook users in Indonesia is still dominated by upper middle class people who have internet access(which is still relatively expensive inIndonesia). Most of themare teenagers. Facebook has a series of features that allow users to interact directly (real time), such as chatting, tag photos, blogs, games, and update status. The purpose of this study was to determine the adolescent motive in using facebook site at Mojokerto city.

Methods of data analysis in this study using descriptive analisisi, data obtained from the questionnaire consisted of: editing, coding, and entering data in the tabulation of data for subsequent descriptive analysis of each question asked. The population of this study is the mid teens aged 15-17 years who use facebook. The sampling technique used is a probability sampling.

From the test results obtained the conclusion that the motive of information, personal identity motif, motif of social interaction and integration and entertainment motives in this study are in high category, this is because the motive for using facebook respondents tend to be high, both to find information, interact with friends or for entertainment.

(9)

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dan aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dan sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan atau masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat terlihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia, yaitu sejak dan bangun tidur di pagi hari sampai dengan manusia beranjak tidur pada malam hari. Hasil penelitian yang menyatakan bahwa persentase waktu yang digunakan dalam proses komunikasi adalah sangat besar, berkisar antara 75% sampai 90% dan jumlah waktu kegiatan. Waktu yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut 5% digunakan untuk menulis, 10% untuk membaca, 35% untuk berbicara, dan 50% untuk mendengar. Hal tersebut membuktikan betapa vitalnya komunikasi dalam tatanan kehidupan sosial manusia. Dengan kata lain, komunikasi telah menjadi ‘jantung’ dan kehidupan kita. Komunikasi sudah menjadi bagian dan kegiatan kita sehari-hari. Jarang disadari bahwa pada prinsipnya tidak seorang pun dapat melepaskan dirinya dan aktivitas komunikasi (Tommy, 2009 : 4-5).

(10)

gaya bicara komunikan, untuk kemudian “memanipulasinya” agar komunikan dapat menerima pesan-pesan yang ingin kira transfer. Kecerdasan intrapersonal mencakup kemampuan seseorang untuk berdialog dengan pikirannya sendiri, gerak hatinya, suara hatinya, dan kesadaran dirinya, sedangkan kecerdasan interpersonal mencakup kemampuan seseorang untuk berkomunikasi kepada sesuatu di luar dirinya. Kedua kecerdasan ini merupakan dua gambar pada satu keping uang logam, dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung efektivitas berkomunikasi. Kunci dan sebuah interaksi adalah komunikasi, dan kunci berkomunikasi yang efektif adalah kecerdasan interpersonal dan intrapersonal. Hubungan komunikasi harmonis antara orang ma dan anak harus diupayakan semaksimal mungkin di sela-sela kesibukan pekerjaan, antara lain dengan memanfaatkan waktu-waktu rekreasi, saat makan bersama, setelah selesai beribadah atau berdoa bersama, dan saat-saat menjelang tidur (Amir, 2008 : 150-151).

(11)

sibuk dengan urusannya sendiri, begitu juga orangtua. Akibatnya, ketika orangtua ingin memberikan saran atau masukan, komunikasi terasa mandek. Secara psikologis, anak membutuhkan keberadaan orangtuanya untuk melewati masa-masa kecilnya yang penuh dengan hal-hal baru. Oleh sebab itu, harus ada kemauan keras dan orang tua untuk meluangkan waktu berkomunikasi dengan anak. Jika memang orang tua terlalu sibuk untuk bisa bertemu setiap saat, setidaknya mereka bisa meluangkan waktu khusus untuk menjalin kedekatan dengan anak, misalnya pada saat akhir pekan (Erwin, 2010 : 2-3). Komunikasi yang jelas dan efektif dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga dan mampu memberi ketenangan di kala frustasi. Komunikasi dengan anak bukanlah sekadar memberi perintah atau larangan. Kadang kita lupa untuk menanyakan bagaimana perasaannya saat itu atau memberikan sentuhan dengan pelukan dan ciuman, atau bahkan sekadar menyatakan betapa kita menyayanginya. Suatu bentuk komunikasi yang juga dibutuhkan anak. Hal lain yang disampaikan melalui komunikasi yang jelas dan efektif adalah melatih dan mengajarkan perilaku positif (Juliska, 2005 : 14).

(12)

Facebook, Orkut, dan Friendster telah menjadi sangat populer dalam menghubungkan orang-orang dan seluruh penjuru dunia. Website ini memungkinkan orang untuk tetap berkomunikasi dengan teman-teman yang ada dan mereka juga akan diberikan fasilitas kemudahan untuk memperoleh teman baru yang memiliki persamaan kriteria yang diinginkan. Saat ini, Facebook mendominasi obrolan komunitas pengguna maya di Internet di seluruh dunia. Bahkan menurut situs statistik Alexa.com, Facebook adalah situs nomor I yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Facebook merupakan salah satu layanan jaringan pertemanan online yang disediakan secara gratis dengan layanan yang memungkinkan Anda terhubung dengan teman, rekan kerja, dan lain-lain yang berbagi minat yang sama atau yang memiliki latar belakang umum yang sama. Dan dari jaringan yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan aktivitas mereka, mengikuti permainan atau juga join game. Di dalam permainan ataupun di dalam Iingkungan jaringan dan teman yang kita miliki, kita dapat memperoleh teman baru atau menemukan teman lama yang sudah lama tidak kita jumpai. Biasanya, jaringan tersebut terbentuk berdasarkan organisasi di sekolah, daerah domisili asal, hobi bermain game yang sama, dan seterusnya. Bisa dibilang fasilitas untuk berteman dan membina kehidupan sosial benar-benar lengkap di Facebook (Matthew, 2010 : 2-3).

(13)

melalui kecanggihan teknologi, seperti situs jejaring sosial, salah satunya facebook. Kerapkali facebook justru menjadi teman curhat yang lebih mengerti dunia anak dan remaja ketimbang orangtua. Jika anak menjadi salah satu dari pengguna facebook dan seringkali menjadikan facebook sebagai ajang curhatnya. Menurut Ketua komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto, seiring berkembangnya zaman dan teknologi, jangan pernah melarang anak menggunakan kecanggihan teknologi seperti facebook. “Jangan salahkan teknologinya. Sebagai orangtua kita harus ikut belajar mengerti dunia teknologi,”. Hal senada diungkapkan Alexander Sriewijono, cara paling efektif melakukan komunikasi dengan anak dan remaja adalah dengan memahami apa keinginannya. “Begitupula sebaliknya, jika anak telah memasuki dunia teknologi, orang tua pun juga harus mengerti dulu apa itu facebook, jangan asal meluarkan kata larangan pada anak. Jadilah teman untuk anak adalah prinsip utama yang harus dipegang agar komunikasi orang tua dan anak bisa berjalan lancar (Petti Lubis, cosmovivanews.com)

(14)

Online di facebook secara berlebihan bisa membuat setiap penggunanya menjadi “online addict” atau pecandu online. Lantas apa ruginya menjadi seorang pecandu online? Tentu saja ketika menjadi seorang pecandu online akan banyak kerugian yang didapat ketimbang keuntungannya. Layaknya seorang pecandu obat-obatan terlarang, setiap pecandu online juga akan ketagihan untuk terus online. Beragam cara akan mereka lakukan untuk terus online baik untuk bermain game, membuka situs-situs yang tidak bertanggung jawab, chatting, ataupun tindakan-tindakan lain yang bisa dilakukan secara online. Lima ciri untuk pecandu online ini biasa disebut “5B”, yaitu:

1) Bohong, sering berbohong pada orangtua maupun keluarga misalnya bilang mencari data di internet padahal hanya untuk chatting.

2) Bolot, tidak “nyambung” bila sedang diajak berbicara secara langsung (tatap muka) karena pikirannya hanya terfokus untuk online dan online. 3) Bengong, sering bengong bila keinginannya untuk online tidak terpenuhi. 4) Bolos, sering bolos hanya agar bisa online lebih lama baik untuk bermain

game online maupun yang lainnya.

5) Bego, peringkat maupun prestasi menurun drastis akibat terlalu banyak online ketimbang belajar dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah atau kuliah (Hartoko, 2010 : 13)

(15)

bertanggung jawab akan semakin besar. Berkurangnya interaksi sosial dalam kehidupan nyata baik dengan keluarga, saudara maupun teman. Pemanfaatan waktu luang untuk kegiatan positif akan semakin berkurang karena waktu lebih banyak digunakan untuk online. Kemungkinan tersebamya data-data penting pribadi akan semakin besar (Hartoko, 2010 : 14).

(16)

Lori Aratani menulis hal yang kurang lebih sama di Washington Post cli dalam artikel berjudul “When Mom or Dad Asks To Be a Facebook Friend”. Di sana ditulis bahwa semakin banyak orang tua zaman sekarang yang ikut Facebook dan ternyata mereka tidak hanya add anaknya saja, tapi juga teman-teman anaknya. Banyak yang confirm friend request dan orangtua mereka. Tapi, banyak pula yang ignore karena kurang sreg untuk memasuki orang tua mereka ke dalam komunitas jenjang mereka di duma online. Bagi mereka itu “seperti mengajak orang tua ikut main bareng dengan teman-teman”. (Hermawan, 2010 : 106-107)

(17)

facebook, maka sebagai penjabaran dari empat hal yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian terhadap facebook yang terdiri dari empat kategori motif, yaitu:

1 Motif Informasi (Surveillance) yang lebih cenderung mengarah kepada keinginan khalayak untuk mencari informasi tentang favebook, seperti mengetahui berbagai informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan perkembangan facebook baik facebook internasional maupun facebook Indonesia.

2. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity) yaitu pengguna facebook di Kota Mojokerto diharapkan bisa mengeksplorasi semua potensi, kemampuan, bakat, citra diri, kepercayaan diri dan nilai – nilai positif yang dimiliki pengguna untuk dijadikan acuan dalam berperilaku dan bersikap di Lingkungan masyarakat dengan baik. Karena umumnya remaja yang menggunakan facebook mencari penunjang niali – nilai pribadi mereka. 3. Notif Integrasi dan Interaksi sosial (Personal Relationships) dengan adanya

remaja yang menggunakan facebook di Kota Mojokerto tersebut bisa di jadikan acuan untuk membina hubungan yang baik dengan teman di facebook. Mosalnya mempererat hubungan dengan orang lain dengan jalan menambah teman – teman yang dikenal ataupun melalui referensi teman lainnya.

(18)

Berdasarkan hal tersebut, saat ini banyak orang menggunakan media internet terutama facebook sebagai sarana untuk memperluas jaringan komunikasi serta menginformasikan tentang perusahaan atau produknya kepada pelanggan dan konsumennya. Dari fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui motif remaja dalam menggunakan media jejaring sosial facebook di kota Mojokerto sebagai media komunikasi. Ketertarikan itu dilandasi pada asumsi bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan akan informasi untuk mengetahui fenomena yang ada di sekitarnya, dimana kebutuhan satu individu dengan individu yang lain tidak sama. Selain itu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut saat ini telah di permudah dengan adanya jaringan internet di dalamnya dapat diakses berbagai macam sarana komunikasi seperti facebook.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah motif remaja dalam menggunakan media jejaring sosial facebook di Kota Mojokerto.

1.3 Tujuan Penelitian

(19)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Teor itis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kepustakaan yang berguna bagi ilmu komunikasi dan juga dapat dijadikan acuan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang komunikasi interpersonal khususnya antara orang tua dengan anak dan permasalahannya.

2. Kegunaan Pr aktis

(20)

2.1 Konsep Komunikasi 2.1.1 Penger tian Komunikasi

Beberapa definisi komunikasi dan para pakar, sebagai berikut:

1) Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswell)

2) Komunikasi merupakan rangkaian proses pengalihan informasi dan satu orang kepada orang lain dengan maksud tertentu.

3) Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal berupa simbol-simbol berdasarkan perjanjian manusia) verbal atau nonverbal yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk memengaruhi sikap orang lain.

4) Komunikasi adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun nonverbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain (Carl I. Hoviand).

5) Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dan seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. (Theodorson dan Thedorson).

(21)

7) Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia (Delton E, Mc Farland).

8) Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan (William Albig).

9) Komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antarmanusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu (Charles H. Cooley). 10)Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dan sumber

kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seni aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut (A. Winnet).

11)Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan nonverbal. Sistem mi dapat disosialisasikan secara langsug/tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual) (Karifried Knapp). (Tommy, 2009 : 6)

2.1.2 Pr oses Komunikasi

Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:

(22)

2) Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialih bentukan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan.

3) Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan.

4) Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.

5) Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil didecoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.

Dengan demikian, sejak ide itu diciptakan sampai dengan dipahaminya pesan komunikasi yang menimbulkan umpan bauk merupakan suatu proses komunikasi. Lima tahap terjadinya proses komunikasi memiliki 5 unsur komunikasi. Wilbur Schramm mengatakan bahwa untuk terjadinya proses komunikasi paling sedikit harus memiliki 3 unsur komunikasi, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan.

Mengapa unsur tersebut? Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula komunikasi untuk terjadinya suatu proses kornunikasi, yaitu 1) Who, yakni berkenan dengan siapa yang mengatakan.

(23)

Berdasarkan formula Laswell tersebut, maka terdapat lima komponen komunikasi agar dapat terjadi proses komunikasi, yaitu

1) KOMUNIKATOR 2) PESAN

3) MEDIA 4) KOMUNIKAN 5) PENGARUH (Tommy, 2009 : 8-9) 2.1.3 Dampak Komunikasi

Setiap aktivitas komunikasi pasti memiliki efek Dalam konsep komunikasi paradigniatis disebutkan bahwa komunikasi merupakan sebuah pola yang meliputi sejunilah komponen (unsur) serta memiliki dampak-dampak tertentu. Adapun pola-pola komunikasi yang memuliki dampak, antara lain penyuluhan, penerangan, propaganda, kampanye, pendidikan, acara radio, televisi, pemutaran film/video, dan diplomasi.

Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu :

1) Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan. Tujuan mi sering disebut tujuan yang kognitif.

2) Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau pendapat. Tujuan mi sering disebut tujuan afektif.

(24)

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan pola komunikasi yang sesuai dengan yang menjadi tujuan komunikasi. Seperti dijelaskan berikut ini.

No Dampak Pola/Komunikasi Fungsi

1 Kognitif 1) Ceramah umum 2) Rapat

3) Kuliah 4) Penerangan

Menjelaskan sesuatu hal agar sesuatu itu dapat dimengerti dan dipahami

2 Afekt if 1) Media massa

2) Diplomasi

3) Penataran

Menumbuhkan perasaan tertentu agar mudah dihayati

3 Konat if 1) Forum media

2) Periktanan 3) Penyuluhan 4) Public Relations 5) Kampanye

6) Propaganda

Menimbulkan

perubahan sikap, agar berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator (Tommy, 2009 : 11-13)

2.2 Konsep Facebook

(25)

yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan aktivitas mereka, mengikuti permainan atau juga join game. Di dalam permainan ataupun di dalam lingkungan jaringan dan teman yang kita miliki, kita dapat memperoleh teman baru atau menemukan teman lama yang sudah lama tidak kita jumpai. Biasanya, jaringan tersebut terbentuk berdasarkan organisasi di sekolah, daerah domisili asal, hobi bermain game yang sama, dan seterusnya. Bisa dibilang fasilitas untuk berteman dan membina kehidupan sosial benar-benar lengkap di Facebook.

Seringkali Facebook digunakan sebagai cara untuk tetap berkomunikasi seusai sekolah, atau sebagai cara untuk berbagi kehidupan ke publik. Dibandingkan dengan banyak jaringan sosial, Facebook menyediakan fitur-fitur baru yang selalu up to date dan melakukan perbaikan secara berkala bila merasa ada beberapa aplikasinya yang kurang sempurna. Berbagai inovasi dan respon cepat itu membuat pengguna Facebook terus bertambah (Mathew, 2010 : 2-3).

Menurut peneliti facebook adalah media jejaring sosial yang memungkian seseorang khususnya remaja berinteraksi dengan seseorang yang disukai bahkan tidak disukainya dengan instan. Facebook juga memungkinkan bagi seorang remaja untuk berkomunikasi sebebas-bebasnya tanpa ada yang melarang sehingga sering kali digunakan untuk hal-hal yang berbau negatif karena jiwa remaja juga masih labil.

2.2.1 Per k embangan Facebook

(26)

menjadi mahasiswa di (iniversitas Harvard. Pada awalnya, Facebook ini disebut sebagai “The Facebook” dan berada di domain www.thefacebook.com. Awal dari Facebook sendiri, dimulai di 4 Februari 2004. Pada saat itu, akses Facebook ekslusif hanya dapat diakses oleh mahasiswa Harvard. Pada bulan Maret tahun 2004, Facebook ini telah diperluas ke Stanford, Columbia, dan Yale. Kemudian diperluas lagi hingga ke semua sekolah dan universitas yang masuk dalam Ivy League dan juga universitas-universitas di Kanada dan Amerika Serikat. Mark mengganti nama “The Facebook” menjadi “Facebook”. Mereka pun melakukan migrasi ke domain mereka yang baru, yang beralamat di www.Facebook.com yang berharga USD$ 200,000.

(27)

menolak tawaran seperti itu. Viacom sebelumnya juga tidak berhasil untuk mendapatkan Facebook sebesar USD$ 750 juta pada bulan Maret 2006 (Mathew, 2010 : 6-8).

Facebook telah berkembang pesat selama beberapa tahun. Di bulan Januari 2010, Facebook melaporkan bahwa mereka memiliki lebih dan 350 juta pengguna aktivitas dan dari jumlah tersebut lebih dan 175 juta penggunanya telah log in (masuk) ke dalam website Facebook itu setidaknya satu kali per hari. Bagi banyak orang, login ke Facebook telah menjadi rutinitas sehari-harinya seperti melakukan kegiatan rutinitas hariannya saja, walaupun hanya melihat aktivitas dan kegiatan yang dilakukan oleh anggota jaringannya itu. Jaringan sosial seperti Facebook ini, memiliki banyak efek positif bagi penggunanya serta beberapa efek negatif (Mathew, 2010 : 3).

Menurut peneliti yang merupakan pengguna facebook, peneliti merasakan bahwa terdapat perbedaan yang sangat mencolok pada kurang lebih 3 tahun terakhir, dimana pola penggunaan internet masyarakat Indonesia cenderung pesat karena adanya facebook, peneliti juga pernah mendengar statment dari seorang analis yang menyatakan bahwa untuk sebagian besar masyarakat Indonesia internet adalah facebook dan facebook adalah internet.

2.2.2 Dampak dari Facebook

(28)

untuk menemukan teman-teman lama Anda secara mudah dan juga dapat menemukan teman lama Anda yang mungkin sudah dibayangkan tidak akan bisa ditemui dikarenakan beda jarak geografis yang sangat jauh ataupun sudah lama tidak diketahui kabarnya seperti teman pada masa kanak-kanak. Siapapun yang memiliki profit Facebook bisa ditemukan, cukup dengan mengetikkan nama mereka itu. Facebook mengharapkan penggunanya untuk tidak melakukan kebohongan di dalam identitas pribadi mereka, sehingga mereka bisa ditemukan oleh teman pengguna Facebook lainnya yang sangat mungkin sedang mencari mereka. Hal seperti itu adalah salah satu keunggulan dan Facebook, tetapi juga membuat Facebook sangat rawan untuk disalahgunakan oleh para hacker yang tidak bertanggung jawab (di bab 3 akan dijelaskan tentang identity theft yang dapat membuat pengguna Facebook mengalami kerugian. Setelah menemukan orang tersebut, Anda dapat berhubung kembali kepada orang itu dengan hanya menambahkannya sebagai teman di dalam Facebook Anda.

(29)

komunikasi yang sempurna, namun terdapat beberapa dampak negatif dan penggunaan jaringan sosial ini.

Facebook memberikan pilihan bagi para pengguna untuk memberikan informasi pribadi seperti lokasi rumah mereka, nomor telepon, dan lain-lain. Informasi ini dapat saja disalahgunakan oleh para hacker, seperti digunakan sebagai alat bantu hacking khususnya di beberapa website yang menyediakan fitur “Lost password” bagi para penggunanya seperti Yahoo Mail, Paypal, Hotmait, dan sebagainya. Dengan informasi yang cukup lengkap, hacker dapat menyalahgunakan informasi yang telah diperoleh dari Facebook, seperti meminta kartu kredit yang baru untuk dialamatkan ke alamat palsu dari hacker maupun melakukan kegiatan iseng terhadap teman yang tidak disukai seperti memblokir kartu kredit. Mungkin sepertinya tindakan ini tidaklah akan mengganggu atau dapat diketahui dengan mudah oleh korbannya. Tapi bayangkan saja apabila korban sedang berada di luar negeri dan dia kekurangan uang, maka salah satu jalan korban adalah menggunakan kartu kreditnya.

(30)

2.3 Konsep Remaja 2.3.1. Penger tian Remaja

Masa remaja datang setelah masa kanak-kanak berlalu, dan disebut sebagai masa pemisah antara masa kanak-kanak dan dewasa. Satu fase yang tampaknya sangat singkat tetapi sangatlah penting dan sensitif. Usia 13-18 tahun dinamakan sebagai usia remaja. Manusia antara usia 13-18 tahun, dan sebagian berpendapat sampai usia 20 tahun, melewati sam fase tertentu dalam kehidupannya, antara fase kanak-kanak dan fase kesempurnaan, yang memiliki aturan-aturan dan permasalahan yang dalam kehidupan manusia memiliki peran yang sangat penting (Samadi, 2004 : 19)

Masa perkembangan remaja dimulai dengan masa puber, yaitu umur kurang lebih antara 12-14 tahun. Masa puber atau permulaan remaja adalah suatu masa saat perkembangan fisik dan intelektual berkembang sangat cepat. Pertengahan masa remaja adalah masa yang lebih stabil untuk menyesuaikan diri dan berintegrasi dengan perubahan permulaan remaja, kira-kira umur 14 tahun sampai umur 16 tahun. Remaja akhir yang kira-kira berumur 18 tahun sampai umur 20 tahun ditandai dengan transisi untuk mulai bertanggung jawab, membuat pilihan, dan berkesempatan untuk mulai menjadi dewasa. Dalam bab ini, kita akan melihat bagaimana perkembangan remaja mempengaruhi pengajaran, kurikulum, dan struktur sekolah (Sri Esti, 2002 : 93-94)

(31)

Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan, ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja. Karena usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18 tahun) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Remaja adalah masa-masa transisi yang sering disebut masa yang paling rawan. Namun dibalik itu pada masa remaja, ada masa yang paling berkesan dalam hidup. Kenangan terhadap masa remaja merupakan kenangan yang tidak mudah dilupakan, sebaik atau seburuk apapun pada saat itu (Tabroni, 2009 : 12).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dengan rentang usia kurang lebih 11-20 tahun, dimana pada masa itu banyak terjadi perubahan fisik dan psikis anak yang dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.

2.3.2. Tahap perk embangan r emaja

Menurut Santoso (2010 : 126) tahap perkembangan remaja dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berikut :

1. Tahap/usia/masa remaja awal/pubertas (12-15 tahun) 2. Tahap/usia/masa remaja madya (15-18 tahun) 3. Tahap/usia/masa remaja akhir (18-25 tahun)

Sedangkan menurut Wong (2009 : 598) pembagian masa remaja adalah sebagai berikut :

1. Masa remaja awal (11-14 tahun)

(32)

3. Masa remaja akhir (18-20 tahun) 2.3.3. Per ubahan dimensi r emaja

Menurut beberapa sumber klasifikasi remaja berdasarkan perubahan pada dimensi-dimensi berikut :

1. Dimensi biologis / Fisik

Pubertas adalah suatu rangkaian perubahan fisik yang membuat organisme secara matang mampu berproduksi. Hampir setiap organ dan sistem tubuh dipengaruhi oleh perubahan ini. Anak yang sedang mengalami puber awal akan berbeda dengan puber akhir dalam penampakan luar karena perubahan tinggi, proporsi tubuh, dan adanya tanda-tanda perkembangan seksual pertama dan kedua (Sri Esti, 2002 : 94).

2. Dimensi Kognitif

(33)

ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, dan rencana untuk masa depan. Dengan kemampuan operasional formal ini, para remaja mampu mengadaptasikan diri dengan lingkungan sekitar mereka (Tabroni, 2009 : 14).

3. Dimensi Moral

(34)

“pemberontakan” remaja terhadap peraturan atau otoritas yang selama ini diterima bulat-bulat. Proses seleksi nyata telah ada dalam jiwa remaja. Nilai-nilai lama yang tidak ditemukan olehnya pada saat ini, sering menjadi salah satu objek yang dibenturkan sehingga melahirkan aktivitas-aktivitas yang nyeleneh dan tidak sedikit yang berbeda dengan keinginan dan kultur orangtua (Tabroni, 2009 : 15).

4. Dimensi Psikologis

Masa remaja adalah fase tertentu dalam kehidupan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada seseorang karena balig, dalam beberapa hal sangat mungkin mengubah jalan hidupnya, dan sampai akhir usia Ia berada dalam kondisi yang tak diinginkannya. Masa remaja, dalam kondisi normal sekalipun, menyebabkan guncangan-guncangan yang cukup besar pada kepribadian para remaja. Dan mungkin guncangan-guncangan ini membuat kesal orang-orang dewasa yang berhubungan langsung dengan remaja. Seperti anak kecil yang melakukan gerakan-gerakan mengkhawatirkan dalam usahanya belajar beja1an, upaya remaja untuk mencapai balig dan kesempurnaan kepribadian pun banyak disertai kesalahan-kesalahan (Samadi, 2004 : 20).

(35)

lakukan. Dengan dibolehkannya mereka menggunakan keterampilan intelektualnya dalam memutuskan kemungkinan-kemungkinan, remaja mudah menjadi tidak puas dengan diri mereka sendiri. Mereka mengkritik sifat-sifat pribadi mereka, membandingkan diri mereka sendiri dengan orang lain, dan mencoba mengubah seperti diri orang lain atau teman lain (Sri Esti, 2002 : 100).

Menurut Santoso (2010 : 129) perkembangan remaja dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 2.1. Perkembangan Remaja

Pola seksual Tegangan emosi Kekuatan dasar kepr ibadian Remaja awal

(12-15 tahun)

Pubertas Krisis percaya diri dan kebingungan identitas

Kesetiaan pada cita-cita diri dan kelompok Remaja madya

(15-18 tahun)

Gejolak nafsu seksual

Penolakan peran dan

pemberontakan terhadap standar nilai orang tua, masyarakat, dan budaya

Sikap kritis dan persahabatan Remaja akhir (18-25 tahun) Penyeimbangan nafsu seksual dan keintiman emosi Keterisolasian dan keintiman emosi Penemuan diri dan dunia di luar diri, serta

pembentukan identitas

(36)

Tabel 2.2. Per tumbuhan Dan Per kembangan Selama Masa Remaja

Masa r emaja awal (11-14 tahun)

Masa r emaja per tengahan (15-17 tahun)

Masa r emaja akhir (18-20 tahun) Pertumbuhan

1. Laju pertumbuhan terjadi dengan cepat 2. Puncak kecepatan

pertumbuhan 3. Karakteristik seks

sekunder muncul

1. Pertumbuhan

melambat pada remaja putri

2. Tinggi badan mencapai 95% tinggi badan dewasa

3. Karakteristik seks sekunder

berkembang dengan baik

1. Matang secara fisik

2. Pertumbuhan struktur dan reproduktif hampir lengkap

Kognitif

1. Mengeksplorasi kemampuan yang baru ditemukan tentang pikiran abstrak yang terbatas

2. Mencari-cari

dengan canggung nilai-nilai dan energi yang baru 3. Membandingkan

“normalitas”

dengan teman sebaya yang sejenis

1. Perkembangan kemampuan untuk berpikir abstrak 2. Menikmati kekuatan

intelektual, sering kali sesuai dengan idealitas

3. Perhatian terhadap masalah filosofi, politik dan sosial

1. Memperhatikan pemikiran abstrak 2. Dapat menerima

dan bertindak pada rentang pilihan yang luas 3. Mampu

memandang suatu masalah secara

komprehensif 4. Penetapan

identitas

intelektual dan fungsional

Identitas

1. Merasa senang dengan perubahan tubuh yang cepat 2. Mengujicobakan

berbagai peran 3. Pengukuran daya

tarik berdasarkan penerimaan atau penolakan teman sebaya

4. Penyesuaian dengan norma-norma kelompok

1. Mengidentifikasikan citra tubuh

2. Sangat berfokus pada diri sendiri, narsisme meningkat 3. Cenderung melihat

pada pengalaman diri dalam dan hasil temuan sendiri 4. Kaya akan fantasi

kehidupan 5. Idealistis

6. Mampu menerima implikasi di masa

1. Definisi citra tubuh dan peran gender hampir diperoleh

2. Identitas seksual telah matang 3. Fase konsolidasi

identitas

4. Stabilitas harga diri

5. Nyaman dengan pertumbuhan fisik

(37)

depan terhadap perilaku dan keputusan saat ini, penerapannya

beragam.

didefinisikan dan dilaksanakan dengan baik

Hubungan dengan orang tua 1. Mendefinisikan

batasan

kemandirian -kebergantungan 2. Keinginan kuat

untuk tetap bergantung pada orang tua sementara mencoba untuk terpisah dari orang tua

3. Tidak ada konflik besar yang terjadi di bawah kontrol orang tua

1. Konflik utama terjadi pada kemandirian dan pengendalian

2. Hubungan orang tua dan anak berada pada titik rendah 3. Dorongan terbesar

untuk bebas, pemutusan hubungan 4. Pelepasan emosional akhir dan bersifat irreversibel dari orang tua

1. Perpisahan emosional dan fisik dari orang tua telah dicapai 2. Mandiri dari

keluarga dengan sedikit konflik 3. Kebebasan

hampir dicapai

Hubungan dengan teman sebaya 1. Mencari kelompok

sebaya untuk menghadapi

ketidakstabilan yang disebabkan oleh perubahan yang cepat

2. Meningkatkan kedekatan,

persahabatan yang ideal dengan anggota lain yang sejenis

3. Berebut kekuasaan terjadi di dalam tema sebaya

1. Kebutuhan identitas yang kuat untuk memperkuat citra diri

2. Standar perilaku yang ditetapkan oleh kelompok

3. Penerimaan teman sebaya sangat penting- takut ditolak

4. Mengeksplorasikan kemampuan untuk menarik perhatian teman lawan jenis

1. Kelompok teman sebaya tidak lagi penting dalam hubungan

individu

2. Menguji coba hubungan antara pria dan wanita terhadap

kemungkinan hubungan yang permanen

3. Hubungan

dicirikan dengan memberi dan berbagi

Seksualitas

1. Mengeksplorasikan dan mengevaluasi dirinya

2. Kencan terbatas, biasanya kelompok 3. Keintiman terbatas

1. Berhubungan dengan orang banyak

2. Keyakinan untuk kecenderungan heteroseksual (homoseksual

diketahui pada saat ini)

3. Eksplorasi terhadap

1. Membentuk hubungan yang stabil dan perlekatan

kepada orang lain 2. Pertumbuhan

(38)

daya tarik seks 4. Perasaan jatuh cinta 5. Membangun

hubungan sementara

hubungan timbal balik

3. Berkencan

sebagai pasangan pria-wanita 4. Keintiman lebih

melibatkan komitmen daripada

eksplirasi dan romantisme Kesehatan psikologis

1. Ketidakstabilan mood masih besar 2. Mimpi di siang hari

masih sering dan kuat

3. Marah diekspresikan dengan kemurungan, luapan rasa marah, dan ejekan secara verbal serta pemberian julukan

1. Kecenderungan terhadap pengalaman dari dalam dirinya, lebih instropektif 2. Kecenderungan

untuk menarik diri jika merasa sedih atau terluka

3. Kebimbangan emosi dalam waktu dan rentang waktu 4. Perasaan tidak

adekuat umum ditemukan, kesulitan meminta bantuan

1. Emosi lebih konstan

2. Marah lebih cenderung

disembunyikan

2.4 Konsep Motif 2.4.1 Penger tian

(39)

dalam artian semakin berharga sebagai tujuan bagi yang bersangkutan, semakin kuat pula motifnya. (Gerungan, 2002:40)

Motif adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan, sehingga individu itu berbuat sesuatu. Otif juga berkaitan dengan keinginan hasrat dalam diri untuk melaksanakan sesuatu yang member arah dan tujuan pada tingkah seseorang.(Ahmadi, 2000:192)

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan dasar. Maslow mengungkapkan 5 kebutuhan dasar (basic needs) secara hirarki dan menempatkan kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai tingkatan tertinggi. Individu berharap dengan menggunakan media dapat memenuhi sebagian dan kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar terdiri atas:

1. Physiological needs (kebutuhan psikologi) 2. Saftey needs (kebutuhan keamanan) 3. Love needs (kebutuhan cinta)

4. Esteem needs (kebutuhan penghargaan)

5. Self actualitation needs (kebutuhan aktualisasi diri) (Rakhmat, 2005 : 37).

Untuk memudahkan pengukuran tentang motif, maka didasarkan pada pendapat McQuail (2002:72) sebagai berikut:

1. Motif informasi (Surveillance)

(40)

2. Motif identitas pribadi (Personal Identity)

Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk memeperkuat dan menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan dan situasi. Khalayak sendiri menemukan model perilaku, panutan atau figure untuk dicontoh, mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai, meningkatakan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media), meningkatkan pemahaman diri, menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.

3. Motif integrasi dan interaksi social (Personal Relationship)

Motif ini berkenan dengan dorongan individu untuk memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lai (empati social), berhubungan dengan orang lain atau suatu nilai tertentu, di dalam mempertahankan norma-norma social. Motif ini didasarkan oeh adanya keinginan setiap individu untuk berafiliasi.

4. Motif hiburan (Diversi)

Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk melepaskan diri dari permasalahan atau ketegangan, dorongan, bersantai, mengisi waktu luang dan memperoleh kekuatan jiwa dan penyaluran emosi.

(41)

2.5 Teor i Komunikasi Inter personal

Sebagai makhluk sosila, kita meras perlu berhubungan dengan orang lain. Kita memerlukan hubungan dan ikatan emosional dengan mereka. Kita memerlukan pengakuan mereka atas keberadaan mereka dan kemampuan kita. Kita membutuhkan pesetujuan dan dukungan atas perilaku dan hidup kita.

Komunikasi dengan kenalan, teman, sahabat, pacar atau satu lawan satu, disebut komunikasi antarpersonal (interpersonal communication). Komunikasi interpersonal adalah “interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menaggapi secara langsung pula”. Kebanyakan komunikasi interpersonal berbentuk verbal disertai ungkapan-ungkapan non verbal dan dilakukan secara lisan.

Komunikasi interpersonal dengan masing-masing orang berbeda tingkat kedalamman komunikasinya, tingkat intensifnya dan tingkat ekstensifnya. Komunikasi interpersonal antara dua orang kenalan tentu berbeda dari komunikasi interpersonal antar sahabat atau pacar. Berkat komunikasi itu mereka terlibat dapat semakin mengenal. Karen aitu juga komunikasi dapat semakin mendalam sifatnya. Berkat komunikasi interpersonal, seorang kenalan pada akhirnya dapat menjadi sahabat, (Hardjana, 2003:85)

(42)

“proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan anatar dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”.

Pentingnya situasi komunikasi interpersonal ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Komunikasi yang berlangsung secara dialogis selalu lebih baik daripada monologis. Monologi menunjukkan suatu brntuk komunikasi di mana seseorang berbicara, yang lain mendengarkan, jadi tidak terdapat interaksi. (Effendy, 2003:60)

Komunikasi interpersonal sangat penting bagi kebahagiaan hidup. Johnson (1981) dalam Supratiknya (2008:9) menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi interpersonal dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia.

Pertama, komunikasi interpersonal (antarpribadi) membantu perkmbangan intelektual dan social kita. Di awali dengan ketergantungan atau komunikasi yang intensif dengan ibu pada masa bayi, lingkaran ketergantungan atau komunikasi itu menjadi semakin luas dengan bertambahnya usia kita. Bersamaan proses itu, perkembangan intelektual kita sangat ditentukan oleh kualitas komuniaksi kita dengan orang lain.

(43)

Ketiga, dalam memahami realitas di sekeliling kita seta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain tentang realitas yang sama.

Keempat, kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain. Bila hubungan dengan orang lain diliputi berbagai masalah, maka tentu kita akan menderita merasa sedih, cemas, frustasi.

(44)

Bila kita berinteraksi dengan orang lain, biasanay kita ingin mencapai dampak tertentu, merangsang munculnya gagasan-gagasan tertentu, menciptakan kesan-kesan tertentu, atau menimbulkan reaksi-reaksi perasaan tertentu dalam diri orang lain tersebut. Kadang-kadang kita berhasil mencapai semuanya itu, namun adakalanya gagal. Artinya, kadang-kadang orang memberika reaksi terhadap tingkah laku dengan cara yang sangat berbeda dari yang kita harapkan. (Supratiknya, 2008:24).

Keefektifan dalam hubungan antar pribadi ditentukan oleh kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan, menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendak kita. (Supratiknya, 2008:24)

Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan. Karena komunikasi umumya berlangsung secara tatap muka, maka terjadilah kontak pribadi. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika, pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang dilontarkan, ekspresi wajah, dan gaya bicara. (Effendy, 2003:62).

(45)

kepada komunikan yang potensial saja, artinya tokoh yang mempunyai jajaran dengan pengikutnya atau maka buahnya dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga apabila ia berhasil diubah sikapnya atau ideologinya, maka seluruh jajaran mengikutinya.(Effendy,2003:62)

2.6 Teor i Uses and Gratification

Model ini tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini tibul istilah uses and gratification, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Rakhmat, 2007 : 65)

Pendekatan uses and gratification mencoba untuk menentukan fungsi-fungsi komunikasi massa dalam melayani khalayak dan sebagian besar dilakukan dengan menanyakan langsung kepada khalayak. Sama seperti paradigma pencarian informasi, pendekatan ini mencerminkan perubahan tajam perhatian utama dari tujuan-tujuan khalayak penerima. Perbedaannya dengan paradigma pencarian informasi, terletak pada lingkup pendekatan masing-masing, meskipun belakangan ini keduanya memilki kegunaan.(Tommy, 2009 : 44)

2.7 Kerangka Ber fikir

Motif didasarkan pada pendapat McQuail (2002:72) yaitu terdiri Motif Informasi, Motif Identitas Personal, Motif Interaksi sosial dan Motif Hiburan

(46)

untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui penggunaan media. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka kebutuhan tersebut dapat di penuhi oleh media baru yaitu internet. Melalui facebook, remaja dapat memenuhi kebutuhannya akan penggunaan facebook.

Kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi melalui media tersebut akan menimbulkan motif-motif tertentu dalam usaha memenuhinya. Dalam hal ini, peneliti berusaha mengetahui motif anak usia sekolah di Kota Mojokerto dalam menggunakan media jejaring sosial facebook.

Untuk memperjelas batasan-batasan pengertian dan mencegah terjadinya kerancuan pemahaman tentang judul serta konsep pemikiran yang digunakan pada penelitian ini, maka kerangka berpikir yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir motif remaja dalam menggunakan media jejaring sosial facebook di Kota Mojokerto

Kebutuhan

- Kebutuhan

Kognitif - Kebutuhan

Afektif - Kebutuhan Integratif Personal - Kebutuhan Integratif Sosial - Kebutuhan Akan

Pelarian

Teori motif yang dikemukakan Mc Quail yaitu: 1. Motif Informasi 2. Motif Identitas

Personal 3.Motif Interaksi

Sosial 4.Motif Hiburan - .

(47)

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Va riabel 3.1.1 Definisi Operasional

Yang dimaksud definisi operasional adalah pembatasan atau perincian kegiatan-kegiatan perasional yang dilakukan guna mengukur variabel serta indikatornya. Dalam rangka mengukur variabel tersebut sebelumnya akan diperinci dahulu serta ditentukan indikator atau gejala-gejala yang diteliti. Adapun definisi operasional yang dipaparkan dalam bab ini adalah motif remaja dalam menggunakan media jejaring sosial facebook. Motif yang digunakan dalam penelitian ini adalah motif yang dikemukakan oleh McQuail yaitu motif informasi, motif identitas personal, motif integrasi dan interaksi social dan motif hiburan. Adapun indicator dari keempat motif diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Motif Informasi (keinginan untuk mencari berita atau informasi) Individu dalam mengakses facebook bertujuan untuk mencari berita atau informasi.

a. Melalui Facebook anda dapat mengetahui tentang berbagai acara dan berita terbaru “Event”

b. Melalui facebook anda dapat mengetahui profil terbaru dari teman – teman melalui fitur “Profil”.

(48)

d. Melalui facebook anda dapat mengetahui status terbaru teman – teman facebook melalui “News Feed”.

2. Motif Identitas Personal (keinginan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu dalam diri sendiri)

a. Melalui facebook anda dapat menemukan penunjang nilai – nilai pribadi melalui sosok dari teman – teman yang telah ada.

b. Melalui facebook anda dapat mengidentifikasi diri dengan pribadi teman – teman lain melalui hobi atau aktivitas terbaru mereka. c. Melalui facebook anda dapat lebih memahami diri sendiri melalui

komentar dari teman yang ada.

d. Melalui facebook anda dapat menunjang pengetahuan pribadinya melalui perkembangan teknologi media.

3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (keinginan untuk berhubungan dengan orang lain atau suatu nilai tertentu)

a. Melalui facebook anda dapat mempererat hubungan dengan orang lain dengan jalan menambah teman – teman yang dikenal ataupun melalui referensi teman yang lainnya melalui fitur “List Suggestion”.

b. Melalui facebook dapat mengirim pesan secara langsung dan pribadi melalui fitur “message”.

(49)

d. Melalui facebook anda dapat berbincang dengan sesama grup melalui fitur “grup chat”.

4. Motif Hiburan (keinginan untuk melepaskan diri dari kejenuhan) a. Melalui facebook anda dapat menambah atau mengganti foto –

foto profil anda..

b. Dapat menyalurkan emosi dengan jalan menyampaikan pikirannya dan dikomentari oleh teman - teman.

c. Mendapatkan hiburan dan kesenangan melalui aplikasi facebook menarik melalui fitur “Apps”.

d. Melalui facebook anda dapat menambahkan video dan foto terbaru melalui fitur “Add photo/ Video.

3.1.2 Pengukuran Variabel

Pengukuran motif ini diukur melalui pemberian skor dengan menggunakan modifikasi model skala likert (skala sikap). Metode ini merupakan metode penskalaan pernyataan sikap dengan menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan skalanya. Pilihan jawaban masing-masing pernyataan digolongkan dalam empat macam kategori, yaitu “Sangat Tidak Setuju” (STS), “Tidak Setuju” (TS), “Setuju” (S), dan “Sangat Setuju” (SS).

(50)

STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1 TS (Tidak Setuju) diberi skor 2 S (Setuju) diberi skor 3 SS (Sangat Setuju) diberi skor 4

Dalam penelitian ini tidak digunakan alternative jawaban ragu-ragu (undecided), alasannya menurut Hadi (2004 : 20) adalah sebagai berikut :

a. Kategori undecided memilik arti ganda, biasa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memilki arti ganda (multi interpretable) ini tidak diharapkan dalam instrument.

b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.

c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian hingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden.

(51)

R (range) =

diinginkan yang

Jenjang

terendah Skor

tertinggi

Skor

Keterangan :

Range : Batasan dari tiap tingkatan

Skor tertinggi : perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan

Skor terendah : perkalian antara nilai terendah dengan jumlah nilai item pertanyaan

Jenjang : 3

Berdasarkan rumus tersebut diketahui maka diperoleh tingkatan interval untuk mengetahui motif motif remaja dalam menggunakan media jejaring sosial facebook, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Pada motif Informasi terdapat empat pernyataan tentang responden yang menggunakan media jejaring social facebook maka:

Motif Informasi = ( ) ( ) = ( )

= =

4

Rendah = 4 – 7 Sedang = 8 – 11 Tinggi = 12 – 16

(52)

Sedang : Mempunyai tingkat motif informasi yang sedang dalam arti tingkat informasi yang didapatkan dalam menggunakan media jejaring sosial facebook hanya sebagian saja.

Tinggi : Mempunyai tingkat motif informasi yang tinggi dalam arti tingkat informasi yang didapatkan dalam menggunakan media jejaring sosial facebook sangat banyak.

2. Pada Motif identitas personal terdapat empat pernyataan tentang responden yang menggunakan media jejaring sosial facebook maka:

Motif Identitas Personal = ( ) ( ) = ( )

= =

4

Rendah = 4 – 7 Sedang = 8 – 11 Tinggi = 12 – 16

Rendah : Mempunyai tingkat motif yang rendah artinya tingkat identitas personal yang didapatkan setelah menggunakan media jejaring sosial facebook sangat kecil.

Sedang : Mempunyai tingkat motif yang sedang artinya tingkat identitas personal yang didapatkan setelah menggunakan media jejaring sosial facebook hanya sebagian.

Tinggi : Mempunyai tingkat motif yang tinggi artinya tingkat identitas personal yang didapatkan setelah menggunakan media jejaring sosial facebook sangat banyak.

(53)

Motif Diversi = ( ) ( ) = ( )

= =

4

Rendah = 4 – 7 Sedang = 8 – 11 Tinggi = 12 – 16

Rendah : Mempunyai tingkat motif yang rendah artinya tingkat integritas dan interaksi sosial yang didapatkan setelah menggunakan media jejaring sosial facebook sangat kecil. Sedang : Mempunyai tingkat motif yang sedang artinya tingkat

identitas personal yang didapatkan setelah menggunakan media jejaring sosial facebook hanya sebagian.

Tinggi : Mempunyai tingkat motif yang rendah artinya tingkat identitas personal yang didapatkan setelah menggunakan media jejaring sosial facebook sangat kecil.

4. Pada Motif Hiburan terdapat empat pernyataan tentang responden yang menggunakan jejaring social facebook maka :

Motif Hiburan = ( ) ( ) = ( )

= =

4

Rendah = 4 - 7 Sedang = 8 – 11 Tinggi = 12 – 16

(54)

Sedang : Mempunyai tingkat motif hiburan yang sedang artinya tingkat hiburan setelah menggunakan media jejaring sosial facebook hanya sebagian.

Tinggi : Mempunyai tingkat motif hiburan yang tinggi artinya tingkat hiburan setelah menggunakan media jejaring sosial facebook sangat banyak.

3.2Populasi, sampel dan teknik penar ikan sampel. 3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 : 61).

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, jumlah remaja di Kota Mojokerto adalah 6092 anak.(BPS: 2012)

3.2.2 Sampel

(55)

Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari populasi yaitu remaja Kota Mojokerto yang diambil melalui teknik sampling.

3.2.3 Tek nik Sampling

Teknik sampling penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan jenis cluster sampling, yaitu teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objekyang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2010 : 65).

Berdasarkan data yang telah diterima oleh peneliti, besar populasi anak remaja yang berdomisili di Kota Mojokerto berjumlah 6092 anak. Sumber: (BPS Kota Mojokerto tahun 2012). Maka peneliti menggunakan rumus :

( )

2

1 N d N n

+ =

Keterangan : N = besar populasi n = besar sampel

d = tingkat kepercayaan yang diinginkan (Setiadi, 2007 : 179)

Aplikasi pada penelitian ini adalah :

( )

2

1 , 0 6091 1

6092 + =

n = 98 responden

3.3 Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:

(56)

primer dalam penelitian ini adalah berupa jawaban atas pertanyaan kuesioner mengenai motif remaja Kota Mojokerto dalam menggunakan media jejaring sosial facebook.

2. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan melakukan penelusuran bahan pustaka yang dapat membantu perumusan dan pemecahan masalah.

3.4 Teknik Analisis Data

(57)

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Facebook merupakan salah satu layanan jaringan pertemanan online yang disediakan secara gratis dengan layanan yang memungkinkan Anda terhubung dengan teman, rekan kerja, dan lain-lain yang berbagi minat yang sama atau yang memiliki latar belakang umum yang sama. Dan dari jaringan yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan aktivitas mereka, mengikuti permainan atau juga joingame. Di dalam permainan ataupun di dalam lingkungan jaringan dan teman yang kita miliki, kita dapat memperoleh teman baru atau menemukan teman lama yang sudah lama tidak kita jumpai. Biasanya, jaringan tersebut terbentuk berdasarkan organisasi di sekolah, daerah domisili asal, hobi bermain game yang sama, dan seterusnya. Bisa dibilang fasilitas untuk berteman dan membina kehidupan sosial benar-benar lengkap di Facebook.

(58)

Facebook adalah sebuah situs webjaringan sosial yang didirikan tahun 2004. Berikut adalah daftar fitur yang dapat ditemukan di situs webFacebook, termasuk fitur teknologi situs tersebut.

1) Chat 2) Credits 3) Eastereggs 4) FacebookLive 5) IPv6

6) MessagesandInbox

7) Networks, Groups, andLikePages 8) NewsFeed

9) Notifications 10)Phone 11)Poke

(59)

22)Questions 23)Photos 24)Videos 25)BML 26)Gifts 27)Lite

Sedangkan kebanyakan remaja di Indonesia fitur yang paling banyak disukai adalah :

1) Notifikasigame

Bagi sebagian pengguna, fitur ini sangat berguna. Terutama bagi penggila game

2) Berita di newsfeed

Facebook ingin makin interaktif dengan banyak aktivitas yang mengikutsertakan penggunanya. Ketika pengguna berlangganan aplikasi media, maka ia akan menerima updatesberita.

Dan berita ini selalu muncul di laman utama newsfeedyang terkadang kita tak ingin membacanya. Sangat mengganggu jika kita berlangganan banyak aplikasi media.

3) Permintaangame

(60)

Misalkan saja teman Anda memainkan AngryBirds di Facebook. Ia akan mengirimkan permintaan agar sudi memainkan gameRovio ini tanpa henti hingga Anda ikut bermain.

4) Komentar temannya teman

Seringkali temannya teman yang berkomentar di teman Anda muncul pemberitahuannya di notifikasi Facebook.

5) Tagyangmembabi-buta

Fitur ini yang paling menyebalkan. Facebook sering digunakan sebagai media jual beli online. Namun penjual di FB gemar men-tagsecara membabi-buta.

6) Update Status Berdasarkan Daerah dan Menandai Teman Secara Langsung

Fitur yang baru-baru ini Facebook perkenalkan adalah adanya fitur Update status berdasarkan Daerah atau kota asal. Dengan fitur ini kita bisa menambahkan semacam signature berupa letak keberadaan kita pada saat update status. Fitur ini sama seperti fitur update status yang ada pada Koprol (salah satu situs jejaring sosial milik Yahoo).

7) Group Chat

(61)

4.2 Penyajian Data

Pada bagian ini akan disajikan data hasil penyebaran kuesioner yang telah dibagikan kepada 98 remaja usia 15-17 tahun yang tersebar diwilayah kota Mojokerto diperoleh identitas responden dengan perincian sebagai berikut :

4.2.1. Identitas Responden

Tabel 4.1

Karakter istik Responden Ber dasar kan Usia

No Usia Jumlah (n) Prosentase (%)

1 15 tahun 40 40,8

2 16 tahun 38 38,7

3 17 tahun 20 20,4

Total 98 100

Sumber : Kuesioner Sub I. No 1

(62)

Tabel 4.2

Karakter istik Responden Berdasarkan J enis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (n) Prosentase (%)

1 Laki-laki 40 40,8

2 Perempuan 58 59,2

Total 98 100

Sumber : Kuesioner Sub I. No 2

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 58 anak (59,2%) dan sisanya 40 anak(45,9%) berjenis kelamin perempuan. Dari hasil wawancara dengan beberapa orang yang menjadi responden dalam penelitian ini diketahui responden perempuan umumnya menyukai situs facebook karena dapat mengekspresikan perasaannya melalui update status dan komentar dengan teman-temannya. Facebook juga dapat mengekspresikan perasaan atau gaya anak perempuan dalam bentuk foto dengan berbagai gaya yang bisa dibilang “alay” atau narsis. Sedangkan responden laki-laki cenderung menyukai chatting sama anak perempuan dan bermain game di facebook.

Tabel 4.3

Karakter istik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah (n) Prosentase (%)

1 SMP 38 38,8

2 SMA 60 61,2

Total 98 100

Sumber : Kuesioner Sub I. No.3

(63)

berstatus sebagai pelajar SMA dalam penelitian karena umumnya situs facebook diakses oleh pelajar SMA yang memiki kesenangan menelusuri dunia maya selain itu melalui situ facebook, para remaja tersebut dapat mengaktualisasikan jiwa remajanya melalui berbagai fasilitas yang disediakan oleh situs facebook.

4.2.2 Infor masi Tentang Media

Tabel 4.4

Media Mengakses Situs Facebook

No Jenis Media Jumlah (n) Prosentase (%)

1 Handphone 41 41,8

2 Laptop 34 34,7

3 Warnet 23 23,5

4 Tablet/Gadget 0 0

Total 98 100

Sumber : Kuesioner Sub II. No1

(64)

mereka mengaku lebih bisa berekspresi menggunakan komputer biasa karena bisa mengedit foto atau mengupload video.

Tabel 4.5

Fr ekuensi Mengakses Facebook Dalam Har i

No Keterangan Jumlah (n) Prosentase (%)

1 Tidak setiap hari 0 0

2 1 kali 20 20,4

3 2 kali 49 50

4 Lebih dari 2 kali 29 29,6

Total 98 100

Sumber : Kuesioner Sub II. No2

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian mengakses facebook2 kali sehari yaitu sebanyak 49 anak (50%). Selanjutnya 29 anak (29,6%) mengakses facebook lebih dari 2 kali sehari dan 20 anak (20,4%) mengakses facebook 1 kali sehari. Berdasarkan data diatas responden cenderung setiap hari mengakses facebook dengan minimal satu kali sehari. Hal tersebut karena dukungan mundahnya mengakses facebook melalui media seperti handphone.

Tabel 4.6

Dur asi Mengakses Facebook Dalam J am

No Keterangan Jumlah (n) Prosentase (%)

1 Kurang dari 1 jam 41 41,8

2 1-2 jam 57 58,2

3 Lebih dari 2 jam 0 0

Total 98 100

Sumber : Kuesioner Sub II. No 2

(65)

dari 1 jam dan tidak satupun responden yang mengakses facebook lebih dari 2 jam.

4.2.3 Motif Responden

Berikut ini akan disajikan penjabaran dari frekuensi jawaban yang diberikan oleh responden terhadap beberapa pernyataan yang diajukan dan digolongkan menjadi empat kategori informasi, identitas personal, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan, dapat dijabarkan sebagai berikut :

A. Motif Infor masi

Motif informasi berkaitan dengan keinginan untuk mencari berita atau informasi, individu yang mengakses facebook bertujuan untuk mencari teman/seseorang dan informasi darinya. Motif informasi akan dibedakan menjadi empat pernyataan yang akan dijabarkan berdasarkan frekuensi dibawah ini : 1. Mengetahui ber bagai infor masi

Pada motif ini, para responden mempunyai keinginan untuk mengetahui berbagai acara dan berita terbaru melalui fitur “event”

Tabel 4.7

Motif Informasi Responden

Mengetahui berbagai aacara dan berita ter bar u melalui fitur “Event” (n = 98)

No Kategori Jawaban Jumlah (n) Prosentase (%)

1 Sangat tidak Setuju 1 1,0

2 Tidak Setuju 10 10,2

3 Setuju 56 57,1

4 Sangat Setuju 31 31,7

Total 98 100

Sumber : Kuesioner Sub III. No1

(66)

memilki fitur “Event”, dimana fitur tersebut memilki berbagai acara dan berita terbaru diseluruh dunia.

Sedangkan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 31 orang responden (31,7%) hal ini dikarenakan menurut responden, fitur “Event” dalam situs facebook tersebut memiliki keunggulan karena senantiasa menampilkan berbagai acara dan berita terbaru.

Responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 orang responden (10,2%) dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang responden (1%) karena menurut responden, tujuan utama mereka menggunakan facebook adalah hanya untuk mencari teman sehingga mengabaikan fitur-fitur yang disediakan. 2. Mengetahui Pr ofil Terbar u

Motif pada bagian ini adalah mengetahui profil terbaru dari teman-teman melalui fitur “Profile” dapat tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 4.8

Motif Informasi Responden

Mengetahui Profil Ter baru Melalui Fitur “Profile” (n = 98)

No Kategori Jawaban Jumlah (n) Prosentase (%)

1 Sangat tidak Setuju 3 3

2 Tidak Setuju 5 5,2

3 Setuju 50 51,0

4 Sangat Setuju 40 40,8

Total 98 100

Sumber : Kuesioner Sub III. No 2

(67)

melihat profil teman-teman mereka dan dengan profil tersebut mereka bisa mengetahui profil dari teman-teman yang menjadi pengguna seperti ident

Gambar

Tabel 2.1.  Perkembangan Remaja
Tabel 2.2. Pertumbuhan Dan Perkembangan Selama Masa Remaja
Gambar 2.1  Kerangka Berfikir motif remaja dalam menggunakan media jejaring sosial facebook di Kota Mojokerto
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini dengan judul

Eventually, this report is written to fulfill the requirement of Final Report at State Polytechnic of Sriwijaya Palembang entitled “Tourism Magazine “Kulu - Kilir” to Promote

Pengalatnan pertama seorang anak yang diperoleh pada awal kehidurannya melllPunyai pengaruh yang sangat pcnting bagi pcrkembangan anak selanjutnya karena apa yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya dan berbagi pengetahuan baik secara simultan maupun secara parsial terbukti berpengaruh positif dan signifikan

Dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur ini maka Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pemberian Uang Makan Bagi Pegawai Negeri

Minggu ketiga: demam mulai turun secara berangsur-angsur, gangguan pada sistem pencernaan, lidah kotoryaitu di tutupi oleh selaput kecoklatan kotor, ujung dan

Selain faktor lingkungan, manajemen pemeliharaan ternak juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan rendahnya tingkat mortalitas pada induk sapi hal

Dampak pemekaran wilayah menjadi kabupaten memberi dampak positif bagi pertumbuhan sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan sumber daya alam serta