• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTIES.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTIES."

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Fakultas Ekonomi J urusan Akuntansi

Disusun Oleh :

TUTWURI HANDAYANI

0813010069/FE/AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

KATA PENGANTAR

Denganmengucapkan Alhamdulillah danpujisyukurataskehadiratAllah SWTdanRasulnyaNabi Muhammad SAW, Karen

denganrahmatdanhidayah-NYApenelitidapatmenyelesaikanskripsidenganjudul“FAKTOR FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT.

LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES

“.Penyusunanskipsiinidimaksudkanuntukmemenuhisebagianpersyaratanmemperol ehgelarSarjanaEkonomi.

Keberhasilanmenyelesaikanpenelitianinitentutidaklepasdaribantuanberbag

aipihak.Untukitudalamkesempatan yang baikini,

penulisinginmenyampaikanterimakasih yang sebesar-besarnyakepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. TeguhSoedarto, MP. SelakuRektorUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimur.

2. Bapak Dr. DhaniIchsanuddinNur, MM.

SelakudekanfakultasEkonomiUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimur.

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih SE, Msi. SelakuKetua Program StudiAkuntansifakultasEkonomiUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimur.

4. Dra. Ec, Sri Hastuti,Msi.Selakudosenpembimbing yang

telahmemberikanbimbingandanpengarahan demi

(3)

5. Seluruhdosendan staff FakultasEkonomiUniversitas Pembangunan

Nasional “Veteran” JawaTimur, yang

telahmendidikpenulisselamamenjadimahasiswa.

6. Seluruhpimpinandan staff PT. Lotus Indah Textile Industries, yang telahmemberikanbimbingandan saran demi terselesaikannyaskripsiini. 7. AyahandadanIbundaKakak, tiada kata terucap,

selainterimakasihsebanyak-banyaknyakarenabeliaulah yang telahmemberikankasih saying,

dukungandansemangatbaikmateriilmaupun spiritual

sehinggaskripsiinidapatterselesaikandenganbaik.

8. Sahabat-sahabatkuliahsaya : Lely, Diar, Leanda, Citra angga, Citra WidasWidha, Icang, Indra, Dandy, Yudo., Fichi. Kalian

adalahsahabat-sahabatterbaiksaya yang sayapunyaselamakuliahini,

terimakasiatasdoa,dukungandansemangat yang selalu kalian berisemenjakawalkuliahdansampaikelancaranskripsiini.

9. BuatAmrullohFahriterimakasihatasdukungan support dandoa yang selamainidiberikan.

10.Buatseluruhangkatan 2008 Akuntansiterimakasihtelahmenjaditeman-teman yang baikselamaperkuliahan.

11.Dan berbagaiPihak yang turutmembantu demi terselesainyaskripsiini, yang tidakdapatpenulissebutkansatu-satu.

Penulismenyadarisepenuhnyabahwaapa yang

telahdisusundalamskripsiinimasihjauhdarisempurna,

olehkarenaitupenulissangatberharapkritikdan saran yang

(4)

Akhir kata penulisberharapskripsiinidapatmemberikanmanfaatbagisemuapihak yang berkepentingan.

(5)

Tutwuri Handayani

ABSTRAK

Dalam tahap perencanaan dan perancangan sistem informasi seharusnya lebih mempertimbangkan faktor perilaku manusia. Kalau peran teknologinya saja yang diperhatikan, maka akan muncul permasalahan dari faktor manusia tersebut seperti timbulnya ketidakpuasan dalam pekerjaan, yang tentu saja akan sangat merugikan organisasi tersebut. Permasalahan yang terjadi di PT. Lotus Indah Textile Industries adalah kurang akuratnya perencanaan produksi antara target volume produksi dengan realisasi volume produksi yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah produksi setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya pelatihan karyawan atas sistem standar yang telah ditentukan oleh perusahaan akibat dari kurangnya dukungan manajemen puncak, pemakai sistem yang minim dan kulitas sistem informasi yang dihasilkan kurang relevan dan tepat waktu. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah menguji secara empiris adanya dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai dan kemampuan teknik personal sistem informasi berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi.

Variabel penelitian yang digunakan adalah dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal sistem informasi dan kinerja sistem informasi akuntansi sebagai variabel terikat. Sampel yang diambil berjumlah 30 responden dengan teknik pengambilan sample sampling jenuh. Untuk menjawab perumusan masalah, tujuan dan hipotesis,analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier terutama uji t dapat menjawab hipotesis yaitu variabel yang tidak terbukti berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah dukungan manajemen puncak dan partisipasi pemakai, sedangkan variabel yang terbukti berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah kemampuan teknik personal sistem informasi.

(6)

BABI PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Landasan Teori ... 13

2.2.1. Pengertian Akuntansi Secara Umum ... 13

2.2.2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 14

2.2.2.1. Peranan Sistem Informasi Akuntansi ... 15

2.2.2.2. Jenis Sistem Informasi ... 16

2.2.2.3. Pengembangan Sistem Informasi ... 18

2.2.2.4. Penggunaan Komputer Dalam SIA ... 20

2.2.2.5 Para Pemakai Sistem Informasi Akuntansi ... 22

(7)

2.2.3.3. Kualitas Sistem Informasi ……… 27

2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi SIA ... 28

2.2.4.1. Dukungan Manajemen Puncak ………. ... 28

2.2.4.1.1. Fungsi Manajemen ...……… 29

2.2.4.1.2. Tingkatan Manajemen ………. 30

2.2.4.2. Partisipasi Pemakai ……….. .. 31

2.2.4.3. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi ……….. ... 32

2.2.5. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 34

2.2.6. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 35

2.2.7. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 36

2.2.8. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 38

2.3. Kerangka Pikir ... 39

(8)

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 41

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 42

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.3.1. Jenis Data ... 43

3.3.2. Sumber Data ... 43

3.3.3. Metode Pengumpulan Data ... 43

3.4. Uji Kualitas Data ... 44

3.4.1. Uji Validitas ... 44

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 45

3.4.3. Uji Normalitas ... 45

3.5. Teknik Analisis ... 46

3.5.1. Uji Asumsi Klasik ... 46

3.5.2. Analisis Linier Berganda ... 48

3.5.3. Uji Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1. Deskripsi PT. Lotus Indah Textile Industries ... 52

4.1.1. Sejarah singkat PT. Lotus Indah Textile Industries ... 52

4.1.2. Struktur Organisasi PT. Lotus Indah Textile Industries ... 53

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 54

(9)

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 59

4.3.1. Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) ... 59

4.3.2. Variabel Partisipasi Pemakai (X2) ... 60

4.3.3. Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X3) ... 61

4.3.4. Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 63

4.4. Interpretasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

4.4.1. Uji Normalitas Data ... 64

4.4.2. Analisis Asumsi Klasik ... 66

4.4.3. Persamaan Regresi Linier Berganda ... 67

4.4.4. Uji F (uji kecocokan model) ... 69

4.4.5. Uji t ... 70

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

4.5.1. Implikasi Penelitian ... 72

4.5.2. Perbedaan dengan Peneliti Terdahulu ... 75

4.5.3. Keterbatasan Penelitian ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1. Kesimpulan ... 77

(10)

Tabel 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Dukungan Manajemen

Puncak ... 54

Tabel 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Petisipasi Pemakai . 56 Tabel 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variebel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi ... 57

Tabel 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja Sistem Infromasi Akuntansi ... 58

Tabel 4.5. Uji Validitas dan reliabilitas Pada Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) ... 59

Tabel 4.6 Uji Validitas dan reliabilitas Pada Variabel Partisipasi Pemakai Putaran ke-1 ... 60

Tabel 4.7. Uji Validitas dan reliabilitas Pada Variabel Partisipasi Pemakai Putaran ke-2 ... 61

Tabel 4.8. Uji Validitas dan reliabilitas Pada Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Putaran ke-1 ... 62

Tabel 4.9. Uji Validitas dan reliabilitas Pada Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Putaran ke-2 ... 62

Tabel 4.10. Uji Validitas dan reliabilitas Pada Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 63

Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas ... 64

Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas Pada Residual ... 65

Tabel 4.13. NIlai VIF ... 66

Tabel 4.14. Hasil Dari Uji Korelasi Rank Spearman ... 67

Tabel 4.15. Persamaan Regresi Linier Berganda ... 68

Tabel 4.16. Hasil UJi F ... 69

Tabel 4.17. Nilai Adj-R² ... 70

Tabel 4.18. Hasil Uji t ... 71

(11)

Gambar 2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer ………. 21

(12)

Lampiran 1 : Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Penelitian

Lampiran 2 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1)

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Variabel Partisipasi Pemakai (X2)

Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3)

Lampiran 5 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Variabel Kinerja Sistem Infromasi Akuntansi (Y)

Lampiran 6 : Input Regresi Linier Berganda

Lampiran 7 : Hasil Uji Normalitas Pada Variabel Penelitian

Lampiran 8 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda

(13)

Reliability

Case Processing Summary

30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.891 5

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

5.33 .884 30

5.23 1.165 30

5.27 1.285 30

4.90 1.155 30

5.13 .860 30

x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

20.53 15.637 .569 .900

20.63 12.447 .802 .851

20.60 11.421 .843 .841

20.97 13.482 .658 .885

20.73 14.064 .866 .848

x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

25.87 20.395 4.516 5

(14)

Reliability (1)

Case Processing Summary

30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.770 5

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

5.00 1.083 30

5.17 1.053 30

5.50 1.009 30

5.97 .765 30

5.57 .858 30

x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

22.20 7.407 .585 .713

22.03 7.068 .688 .671

21.70 7.114 .724 .658

21.23 8.461 .670 .697

21.63 10.654 .114 .847

x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

27.20 12.028 3.468 5

(15)

Case Processing Summary 30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.847 4

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

5.00 1.083 30

5.17 1.053 30

5.50 1.009 30

5.97 .765 30

x2.1 x2.2 x2.3 x2.4

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

16.63 5.964 .665 .818

16.47 6.051 .674 .812

16.13 5.844 .778 .764

15.67 7.333 .660 .825

x2.1 x2.2 x2.3 x2.4

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

21.63 10.654 3.264 4

(16)

Reliability (1)

Case Processing Summary

30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.801 5

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

5.90 .803 30

5.70 .915 30

5.37 .964 30

5.43 1.040 30

5.93 .868 30

x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

22.43 8.116 .668 .741

22.63 7.344 .733 .714

22.97 6.723 .833 .675

22.90 6.990 .681 .729

22.40 10.524 .095 .891

x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

28.33 11.816 3.437 5

(17)

Reliability (2)

Case Processing Summary

30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.891 4

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

5.90 .803 30

5.70 .915 30

5.37 .964 30

5.43 1.040 30

x3.1 x3.2 x3.3 x3.4

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

16.50 6.810 .732 .872

16.70 6.217 .760 .859

17.03 5.757 .829 .832

16.97 5.757 .738 .871

x3.1 x3.2 x3.3 x3.4

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

22.40 10.524 3.244 4

(18)

Case Processing Summ ary 30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.966 16

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

5.80 .847 30

5.73 .828 30

5.67 1.093 30

5.63 .928 30

5.57 .898 30

5.47 1.008 30

5.70 .837 30

5.83 .913 30

5.87 1.137 30

5.70 .988 30

5.67 1.028 30 5.50 1.009 30

5.57 .935 30

5.60 .932 30

5.73 .907 30

5.87 .860 30

y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

85.10 137.197 .795 .964 85.17 138.075 .767 .965 85.23 132.530 .793 .964 85.27 135.582 .798 .964 85.33 136.644 .773 .964 85.43 134.185 .791 .964 85.20 137.269 .801 .964 85.07 137.857 .699 .965 85.03 132.930 .742 .965 85.20 133.476 .842 .963 85.23 133.978 .783 .964 85.40 133.214 .835 .963 85.33 135.264 .806 .964 85.30 135.114 .817 .964 85.17 136.075 .793 .964 85.03 136.585 .813 .964 y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

Scale Statistics

90.90 153.679 12.397 16

(19)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

30 30 30 30

5.1733 5.4083 5.6000 5.6813

.90323 .81601 .81102 .77480

.256 .123 .207 .130

.180 .123 .145 .130

-.256 -.111 -.207 -.113

1.403 .676 1.132 .713

.039 .751 .154 .690

N

Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai kemampuan teknik personal sistem

informasi kinerja SIA

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

30 .0000000 .60888576 .121 .067 -.121 .661 .775 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

(20)

Descripti ve Stati stics

5.6813 .77480 30 5.1733 .90323 30 5.4083 .81601 30

5.6000 .81102 30 kinerja SIA dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai kemampuan teknik personal sistem informasi

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 -.107 -.038 -.593 -.107 1.000 -.235 .220 -.038 -.235 1.000 -.223

-.593 .220 -.223 1.000

. .286 .422 .000

.286 . .106 .121

.422 .106 . .118

.000 .121 .118 .

30 30 30 30

30 30 30 30

30 30 30 30

30 30 30 30

kinerja SIA dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai kemampuan teknik personal sistem informasi kinerja SIA dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai kemampuan teknik personal sistem informasi kinerja SIA dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai kemampuan teknik personal sistem informasi Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N kinerja SIA dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai kemampuan teknik personal sistem informasi

Variables Entered/Removedb

kemampu an teknik personal sistem informasi, dukungan manajeme n puncak, partisipasi pemakaia . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

(21)

.618a .382 .311 .64306 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai

a.

Dependent Variable: kinerja SIA b.

ANOVAb

6.657 3 2.219 5.367 .005a

10.752 26 .414

17.409 29 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai

a.

Dependent Variable: kinerja SIA b.

Coefficientsa

10.037 1.490 6.736 .000

-.009 .138 -.011 -.068 .946 .915 1.093 -.172 .153 -.181 -1.124 .271 .914 1.094

-.603 .153 -.631 -3.929 .001 .920 1.087 (Constant) dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai kemampuan teknik personal sistem informasi Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: kinerja SIA a.

Coefficient Correlationsa

1.000 -.177 .181

-.177 1.000 .195

.181 .195 1.000

.024 -.004 .004

-.004 .019 .004

.004 .004 .023

kemampuan teknik personal sistem informasi dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai kemampuan teknik personal sistem informasi dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai Correlations Covariances Model 1 kemampuan teknik personal sistem informasi dukungan manajemen puncak partisipasi pemakai

Dependent Variable: kinerja SIA a.

Residuals Statisti csa

4.9855 7.0961 5.6813 .47913 30 -1.86049 1.05150 .00000 .60889 30 -1.452 2.953 .000 1.000 30 -2.893 1.635 .000 .947 30 Predicted Value

Residual Std. Predicted Value Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

(22)

Correlations

1.000 -.285 .248 -.078

. .126 .187 .680

30 30 30 30

-.285 1.000 -.237 -.049

.126 . .207 .799

30 30 30 30

.248 -.237 1.000 .078

.187 .207 . .682

30 30 30 30

-.078 -.049 .078 1.000

.680 .799 .682 .

30 30 30 30

(23)

1 5 5 6 5 6 5 5 6 6 5 6 5 6 6 6 6 89 5.56

2 5 5 5 6 5 6 5 5 6 5 6 5 5 6 5 6 86 5.38

3 6 5 6 6 5 6 6 5 6 5 6 5 5 6 6 6 90 5.63

4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 3.13

5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 6 108 6.75

6 6 6 6 5 6 6 5 5 5 5 6 6 6 5 5 5 88 5.50

7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 110 6.88

8 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 109 6.81

9 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 109 6.81

10 6 6 6 6 6 7 6 6 5 7 6 6 6 6 5 6 96 6.00

11 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 97 6.06

12 5 5 4 5 4 5 5 6 6 6 6 4 5 5 5 5 81 5.06

13 6 5 5 5 6 5 6 7 7 6 5 6 5 5 6 6 91 5.69

14 6 5 5 5 6 5 6 7 7 6 5 6 5 5 6 6 91 5.69

15 6 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 5 6 5 5 6 89 5.56

16 6 6 6 6 5 6 6 6 7 7 6 7 6 6 7 7 100 6.25

17 6 6 4 5 5 5 6 6 4 5 5 4 4 5 6 6 82 5.13

18 6 6 7 5 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6 98 6.13

19 5 6 7 5 6 7 7 6 7 6 7 6 7 5 6 7 100 6.25

20 6 6 5 6 6 5 6 5 5 5 5 5 6 5 5 5 86 5.38

21 7 7 7 7 6 6 7 6 7 7 6 6 6 7 7 6 105 6.56

22 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 76 4.75

23 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 78 4.88

24 5 5 4 5 4 4 5 6 6 4 4 5 5 5 5 5 77 4.81

25 6 5 6 6 5 6 6 5 6 5 6 5 5 6 6 6 90 5.63

26 5 5 6 5 6 5 5 6 6 5 6 5 6 6 6 6 89 5.56

27 6 5 5 5 6 5 6 7 7 6 5 6 5 5 6 6 91 5.69

28 6 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 5 6 5 5 6 89 5.56

29 6 6 6 6 5 6 6 6 7 7 6 7 6 6 7 7 100 6.25

30 6 6 4 5 5 5 6 6 4 5 5 4 4 5 6 6 82 5.13

TOTAL 139 139 137 136 134 132 137 140 141 137 136 133 135 135 136 139 2,186 136.63

(24)

1.1 Latar Belakang

Persaingan, perubahan dan ketidakpastian mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Dunia bisnis dewasa ini mengalami tekanan-tekanan yang sangat berat. Lingkungan disekitar perusahaan semakin kompleks dan bergejolak akibat kemajuan di bidang komunikasi, transportasi dan teknologi. Persaingan menjadi global dan tidak mengenal batas. Perusahaan-perusahaan harus lebih proaktif dan terus melakukan perbaikan. Fungsi sistem informasi perlu lebih dilibatkan dalam perencanaan informasi suatu perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu penyedia informasi yang yang banyak dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

(25)

Informasi dalam suatu perusahaan adalah sebagai alat bantu pencapai tujuan melalui penyedia informasi. Tetapi peranan yang penting dalam perusahaan tetaplah manusia sebagai penentu keputusan. Jadi peranan manusia dalam sistem informasi sangat vital, karena perencanaan dan perancangan sistem harus lebih jauh memperhatikan dan melibatkan faktor manusia (Burch dan grudnitski, 1991 dalam Sunarti Setianingsih, 1998).

Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kesesuaian harapan antara system analyst, pemakai (user), sponsor dan customer. Pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menghindari penolakan terhadap sistem yang dikembangkan (resistance to change). Karena perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan organisasi (Bodnar dan Hopwood, 1995 dalam sunarti setianingsih, 1998:193). Untuk menghindari penolakan terhadap sistem yang dikembangkan, maka diperlukan partisipasi dari pemakai. Partisipasi pemakai pada tiap tahap pengembangan sistem informasi tentunya akan berpengaruh pada tingkat kepuasan pemakai atas sistem yang dikembangkan.

(26)

keusangan dari sistem informasi (khususnya informasi akuntansi), maka harus segera diadakan modifikasi atau pengembangan terhadap sistem informasi secara umum dicapai melalui beberapa tahap dimulai dengan perencanaan sistem, analisis sitem, implementasi sistem dan diakhiri dengan pengoperasian sistem (Wilklinson,1993: 14-15).

Untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan, maka diperlukan adanya partisipsi dari pemakai. Pertisipasi pemakai pada tiap tahap pengembangan sistem informasi, tentunya akan berpengaruh pada tingkat kepuasan pemakai atas sistem yang dikembangkan (Sunarti Setianingsih 1998:193). Diperlukannnya partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi telah diakui secara luas dalam literatur. Partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi (Elfreda Aplonia Lau 2004:27).

(27)

Oleh karena itu, partisipasi pemakai dalam aktivitas pengembangan sistem diharapkan akan meningkatkan komitmen dan keterlibatan pemakai sehingga pemakai dapat menerima dan menggunakan sistem informasi yang dikembangkan dan akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pemakai (Elfreda Aplonia Lau, 2004:28).

Manajer puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesuksesan karyawan. Dukungan dan keterlibatan manajemen puncak ini memegang peran penting dalam tahap siklus pengembangan sistem dan dalam keberhasilan implementasi sistem informasi. Selain itu, manajemen puncak melalui kekuatan dan pengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi, yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem dan ini akan berpengaruh pada kinerja sistem informaasi akuntansi. Oleh karena itu, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem akan meningkat dengan adanya dukungan manajemen puncak. Menurut penelitian yang dilakukan Elfreda Alplonia Lau(2004) menyebutkan bahwa partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dan dukungan manajemen pencak, komunikasi pemakai pengembangan, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem dan pengaruh kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi.

(28)

meliputi Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal. Untuk mengetahui seberapa baik Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES, maka dibawah ini dapat dilihat hasil kinerja dari PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES dari tahun 2009-2011

Tabel 1 : Volume Produksi (dalam KG)

Tahun Target Volume

Produksi

Realisasi Volume Produksi

Selisih Volume Produksi

2009 12.621.93 11.516.15 (1.105.78)

2010 13.189.73 12.498.12 (691.61)

2011 14.686.10 14.394.93 (291.17)

Sumber : PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES

(29)

memilih menginput data secara manual sehingga menyebabkan kualitas sistem informasi yang dihasilkan kurang relevan dan tepat waktu.

Peranan manajemen puncak sangat memegang peranan penting dalam pengembangan sistem informasi, antara lain dibidang perencanaan, penetapan kebijaksanaan, review pelaksanaan dan pengambilan keputusan investasi. Manajemen puncak juga memiliki kekuatan dan pengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem dan akan berpengaruh pada kepuasan pemakai. Oleh karena itu, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem akan meningkat dengan adanya dukungan dari manajemen puncak. Sehingga dengan adanya partisipasi pemakai atau sistem yang dikembangkan akan lebih besar.

Partisipasi pemakai sangat dibutuhkan dalam proses pengembangan sistem informasi, karena partisipasi pemakai akan berpengaruh pada keberhasilan pengembangan sistem informasi. Partisipasi yang dipakai adalah bentuk kegiatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi mulai tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi. Dengan adanya sistem informasi diharapkan dapat memperbaiki kualitas sistem informasi yang dihasilkan.

(30)

memproses sejumlah transaksi dengan cepat dan akurat, dapat menyimpan data dan mengambil data dalam jumlah yang besar, dapat mengurangi kesalahan, menghasilkan laporan dengan tepat waktu dalam berbagai bentuk, serta sebagai alat bantu pengambilan keputusan.

1.2Per umusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi terhadap Sistem Informasi Akuntansi pada PT.LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES, di Surabaya?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan, maka tujuan peneliti ini adalah :

Menguji secara empiris adanya dukungan Manajemen Puncak, pertisipasi pemakai dan kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

1.4Manfaat penelitian

(31)

1. Bagi peneliti

Melalui penelitian ini, penulis dapat mengembangkan pengetahuan serta wawasan sebagai sarana untuk mengetahui secara lebih luas tentang teori dan kenyataan yang ada di lapangan, serta dapat menambah pengetahuan tentang kondisi perusahaan dan permasalahan yang dihadapinnya, sehingga dapat menarik kesimpulan.

2. Bagi perusahaan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pedoman untuk perusahaan untuk mengevaluasi kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang telah diterapkan saat ini dan digunakan untuk meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi di masa yang akan datang.

3. Bagi Universitas

(32)

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang masalah Sistem Informasi Akuntansi dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian, telah dilakukan oleh : 1. Elfr eda Aplonia Lau (2004)

Judul :

“Pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi dengan Lima Variable Moderating”.

Rumusan Masalah :

1. Apakah ada pengaruh antara partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi?

2. Apakah dukungan manajemen puncak, komunikasi pengembang, kompleksitas sitem dan pengaruh pemakai memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi?

Hipotesis:

1) Diduga ada pengaruh antara partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi.

(33)

pemakai memoderasi pengaruh partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi. Alat Uji :

Regresi linier sederhana dan Moderating Regresi Analysis

Hasil Penelitian :

1. Partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dengan keofisien determinasi sebesar 0,091.

2. Dukungan manajemen puncak komunikasi pemakai pengembang, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem dan pengaruh pemakai memoderasi, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi.

2. Sih Pasweti Witaningr um (2005) Judul :

“Pengaruh Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai Pengembang terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi”

Rumusan Masalah :

(34)

Akuntansi?

2. Manakah di antara variabel tersebut yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan pemakai.

Hipotesis :

1) Diduga pengaruh partisipasi pemakai, Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai Pengembang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pemakai dengan pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

2) Diduga partisipasi pemakai mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

Alat Uji :

Regresi linier berganda (Multiple Regression)

Hasil Penelitian

1. Variable partisipasi pemakai, Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai Pengembangan berdasarkan koefisisen determinasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pemakai sebesar 55,9% sedangkan sisanya sebesar 44,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

(35)

terhadap kepuasan pemakai adalah variabel komunikasi pemakai pengembang.

3. Dian Dwi Susanti (2007)

Judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. SIANTAR TOP,Tbk Waru-Sidoarjo”

Rumusan Masalah :

1. Apakah terdapat pengaruh positif ukungan Manajemen Puncak, partisipasi pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT SIANTAR TOP, Tbk Waru-Sidoarjo?

2. Manakah diantara variabel tersebut yang mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT SIANTAR TOP, Tbk Waru-Sidoarjo?

Hipotesis :

1) Diduga Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

2) Diduga Dukungan Manajemen puncak berpengaruh paling dominan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Alat uji :

(36)

Hasil penelitian :

1) Variabel partisipasi pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan Kemampuan Teknik Personal berdasarkan koefisien determinasi memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi sebesar 71,2% sedangkan sisanya 28,7% dipengaruhi faktor lain.

2) Nilai r² parsial untuk variabel dukungan manajemen puncak adalah sebesar 27% untuk variabel Kemampuan Teknik Personal adalah sebesar 30,6%. Sehingga variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah partisipasi pemakai.

2.2 Landasan Teor i

Dalam landasan teori akan disajikan beberapa teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas teori-teori tersebut disajikan dalam sub-sub bab melipui Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

2.2.1. Penger tianAkuntansi Secar a Umum

(37)

Oleh sebab itu akuntansi memegang peranan penting dimana menurut Warren dan Fess (2005;10), akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Dari definisi mengenai akuntansi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kualitatif yang dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern dan intern untuk mengambil keputusan. Sehingga akuntansi disebut sebagai bahasa perusahaan, karena melalui akuntansi perusahaan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan orang-orang akan mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut.

2.2.2. Penger tian Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)

Organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompentensi. Produktivitas sebagai suatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik.

Menurut Baridwan (1997;3) sistem informasi akuntansi (SIA)

adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,

(38)

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006;3), SIA adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan. SIA melakukan hal tersebut entah dengan sistem manual atau melalui sistem terkomputerisasi.

Menurut Nash dan Robert dalam Jogiyanto (2000;49). SIA adalah suatu subsistem dari sistem informasi bisnis yang dihubungkan dengan tipe suatu informasi dan pengolahan informasi yang termasuk didalam bagian fungsi akuntansi.

2.2.2.1 Per anan Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)

Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks. posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas-aktivitasnya, diantaranya adalah golongan masyarakat yang langsung tertarik antara lain adalah para pelanggan, supplier, pegawai, pemberi kredit atau pemberi pinjaman, pemegang saham, dan berbagai instansi pemerintahan yang berkepentingan dalam hal tersebut.

(39)

2.2.2.2. J enis Sistem Infor masi

Istilah sistem informasi manganjurkan penggunaan teknologi komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai. Sistem Informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006;6) terdapat beberapa jenis sistem informasi yang memanfaatkan komputer yaitu :

1. Pemrosesan Data Elektronik- Electronic Data Processing (EDP) adalah penggunaan teknologi komputer untuk melakukan pemrosesan data transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP merupakan suatu sistem aplikasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi.

2. SIM (Management Iformation System) menguraikan penggunaan

teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para manajer. SIM menyediakan beragam informasi yang lebih luas dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan oleh EDP yang berkaitan dengan pengolahan data dalam organisasi, misalnya :

a. Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan dari informasi oleh SIA organisasi, contohnya adalah ikhtisar penjualan dan informasi biaya.

(40)

informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar persediaan dan informasi biaya.

c. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM) adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi SDM (kepegawaian). Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misalnya ikhtisar oajak, upah, gaji dan informasi manfaat.

d. Sistem Informasi Keuangan SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh aplikasi-aplikasi sistem informasi akuntansi organisasi. Contohnya adalah ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran.

3. Sistem Pendukung Keputusan- Decission Support System (DSS). Dalam sistem pendukung keputusan, data diproses ke dalam format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. DSS mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus serta benar-benar terpisah dari sistem pengolahan data.

(41)

pengetahuan khusus yang dimiliki seorang ahli dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan oleh seorang ahli, DSS membantu pemakai dalampengambilan keputusan, sementara ES membuat keputusan sendiri.

5. Sistem Informasi Excecutif – Information Excecutive System (EIS), dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajemen puncak. Banyak informasi yang digunakan oleh manajemen puncak datang dari sumber diluar sistem informasi organisasi, tetapi sebagian informasi harus diperoleh melalui sistem informasi yang telah diprotes oleh sistem informasi organisasi. EIS menyediakan akses yang mudah untuk memilih informasi yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi manajemen puncak.

6. Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi, tetapi istilah SIA lebih luas dari itu guna mencakup siklus-siklus pemprosesan transaksi, pengguna teknologi informasi dan pengembangan sistem

2.2.2.3. Pengembangan Sistem Infor masi

Sistem informasi berkembang selama masa hidup suatu perusahaan. Asrtinya suatu sistem yang baru akan mengganti sistem yang sedang digunakan jika tidak memadai lagi.

(42)

memodifikasi atau mengubah bagian-bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini membutuhkan komitmen substensial mengenai waktu, sumber daya dan merupakan aktifitas yang berkesinambungan.

Menurut Wilklinson (1993;14) terdapat beberapa tahap siklus pengembangan sistem informasi antara lain :

a. Perencanaan sistem, meletakkan landasan bangun untuk sistem informasi yang baru atau yang direvisi. Dalam tahap ini disiapkan rencana sistem induk serta usulan atau proposal proyek sistem untuk menjalankan rencana tersebut.

b. Analisis sistem, mensurvey dan menganalisis informasi yang sedang dipakai untuk menentukan jenis informasi yang dibutuhkan pemakai dari sistem yang baru dan persyaratan teknik untuk sistem tersebut. c. Desain sistem, penentuan spesifikasi (yaitu jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan mengenai desain yang dikemukakan pada bagian sebelumnya) yang memenuhi kebutuhan dan persyaratan yang ditentukan selama tahap analisis sistem. Seringkali dibuat desain alternatif di evaluasi ini. Tahap ini diakhiri dengan hasil spesifikasi desain yang lengkap yang paling sesuai dengan situasi dan keadaan perusahaan sekarang dan yang akan datang.

(43)

e. Implementasi sistem, terdiri dari langkah-langkah seperti perlengkapan rinci untuk rancangan yang baru, pengangkatan dan pelatihan (training) karyawan baru, penginstalan dan penyajian peralatan baru serta penerapan awal dari sistem yang baru itu.

2.2.2.4. Penggunaan Komputer Dalam Sistem Infor masi Ak untansi (SIA) Karena informasi merupakan hasil proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemprosesan data yang berupa transaksi didalam suatu sistem. Untuk mengolah data supaya menjadi informasi yang berguna dapat dilakukan dengan caram manual, mesin mekanisme atau dengan bantuan komputer (Baridwan 1994;127).

Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau mengolah data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi prosedur dan cara pengolahan datanya menjadi berbeda dengan sistem manual. Penggunaan komputer akan lebih kompleks dan rumit serta memerlukan pengetahuan khusus tentang kommputer (Baridwan 1994; 127).

Gambar 1: Siklus Pengolahan Data dengan Manaual

Bukti Transaksi

Buku Pembantu

Laporan Keuangan

Jurnal Buku Besar Laporan

(44)

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa mengumpulkan bukti informasi dan menganalisa transaksi-transaksi dari dokumen, sumber, pencatatan transaksi dalam bentuk jurnal kemudian posting ke dalam buku besar (pencatatan ditempatkan pada buku besar) dicocokkan dengan buku pembantu pada akhir periode membuat laporan keuangan.

Gambar 2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer

Dari gambar di atas dapat diterangkan bahwa dari bukti-bukti transaksi yang ada diberi kode-kode perkiraan yang kemudian di jurnal, yang selanjutnya untuk buku besar, neraca saldo. Laporan laba rugi dan neraca akhir akan diolah secara otomatis oleh komputer. Hasil dari proses akuntansi tersebut akan menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan yang berupa laporan keuangan serta laporan lainnya, seperti Bukti Transaksi

Laporan Keuangan dan Laporan lain, yaitu Laporan Keuangan Fiskal

Buku Besar Jurnal

(45)

yang diinginkan dan berguna bagi perusahaan pemakai informasi.

2.2.2.5 Par a Pemakai Sistem Infor masi Akuntansi

Menurut Simamora (2002:8-14) Sistem akuntansi melayani kebutuhan informasi dari beragam pemakai informasi. Para pemakai laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan yaitu pemakai internal, dan pemakai eksternal.

a. Pemakai Internal

Para manajer dan staf internal. Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran organisasinya, mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran tersebut dan mengambil tindakan/langkah korektif manakala dibutuhkan.

b. Pemakai Eksternal

1. Pemilik perusahaan, para pemilik (owners) telah menanamkan dana mereka yang berharga kedalam suatu organisasi bisnis. Orang-orang ini menghendaki wawasan tentang keinginan pendapatan di masa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas.

(46)

3. Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai keinginan usaha. Untuk menentukan apakah pemodalan suatu perusahaan, pemodal-pemodal biasanya mengevaluasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. 4. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang,

jasa-jasa dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan baik dengan mengucurkan kredit usaha maupun melakukan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan melunasi kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal.

5. Badan pemerintahan, pemerintahan membutuhkan informasi dalam upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistikpendapatan nasional dan statistik lainnya. Pemerintah pusat dan daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.

(47)

7. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi keuangan yang diranggkum dalam laporan-laporan keuangan untuk mengevakuasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonesia. Masyarakat banyak memakai informasi finansial dalam manilai kebaradaan ekonomi perusahaan-perusahaan ditengah masyarakat.

2.2.2.6. Tujuan Sistem Infor masi Akuntansi

Dalam memenuhi kebutuhan informasi baik untuk kebutuhan pihak eksternal maupun pihak internal, sistem informasi akuntansi harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi fungsinya. Demikian pula suatu sistem informasi akuntansi dalam memenuhi fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat memberikan pedoman manajemen dalam melakukan tugasnya sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna, terutama dalam menunjang perencanaan dan pengendalian.

Menurut James A. Hall (2001:18), tujuan sistem informasi akuntansi yang spesifik dapat berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Namun demikian, terdapat tiga tujuan utama yang umum bagi semua sistem, yaitu:

1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen. 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

(48)

2.2.3. Kiner ja Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)

Menurut Jen (2002;137), mengukur kinerja sebuah Sistem Informasi Akuntansi dapat diukur dari dua persepsi yaitu kepuasan pemakai atas pemakai sistem informasi akuntansi dan pemakaian sistem itu sendiri oleh para karyawan pada departemen akuntansi dan anggaran dalam membantu menyelesaikan pekerjaan mereka, untuk mengolah data-data keuangan menjadi informasi akuntansi.

2.2.3.1. Kepuasan Pemakai Sistem Infor masi

Kepuasan sering dihubungkan dengan pekerjaan (kepuasan kerja). Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka (Davis dan Newstrom, 1996;105).

Berdasarkan pendapat diatas kepuasan kerja adalah suatu perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima. Kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan dan mutu kepengawasan. Sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.

(49)

untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka dalam kualitas keputusan sebagai tujuan penting dari sistem informasi dalam mendukung pembuatan keputusan.

Oleh sebab itu, dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pemakai menurut peneliti adalah pengungkapan rasa senang atau tidak senang yang timbul dalam diri pemakai sehubungan dengan partisipasi yang diberikan selama pengembangan sistem informasi.

2.2.3.2. Pemakai Sistem

Pemakai sistem dapat dijadikan juga sebagai pengimplikasian sistem. Implementasi sistem adalah proses menempatkan prosedur dan metode-metode revisi atau rancangan baru ke dalam operasi (Bodnar dan Hopwood, 2006;41). Beberapa pekerjaan yang dilakukan pada tahap implementasi adalah (Bodnae dan Hoopwood 2006;490)

1. Pelatihan karyawan, semua implementasi yang berhasil memberikan perhatian yang cukup besar pada pelatihan karyawan. Dalam banyak kasus, implementasi sistem mengharuskan rekrutmen dan pelatihan bagi karyawan baru. Sementara dikasus lainnya, para karyawan yang sudah ada pun harus diajari bagaimana bekerja dengan format, laporan dan prosedur yang baru.

(50)

teknisi dan personelnya untuk membantu instalansi sistem atau jaringan komputer baru.

3. Rincian Desain Sistem, hal yang sangat penting dalam eksekusi desain detail selama tahap implementasi adalah pemograman komputer. Rencana desain membutuhkan beberapa program komputer pre-packed (siap pakai), walaupun pada umumnya kebanyakan pemasangan sistem skala besar membutuhkan proses pemograman.

4. Dokumentasi Sistem Baru, dokumentasi adalah salah satu bagian penting dalam implementasi sistem, namun hal tersebut sering terlupakan karena keengganan untuk melakukan dokumentasi. Hal tersebut disebabkan sedikitnya pelatihan yang diterima dalam melakukan dokumentasi.

5. Operasi Pengujian, sebelum sebuah sistem betul-betul diimplementasikan, sistem tersebut harus telah diuji secara cermat secara keseluruhan. Ada tiga pendekatan dasar yang bisa digunakan untuk menguji akhir suatu sistem, yaitu pendekatan langsung, operasi paralel dan konversi modular.

2.2.3.3. Kualitas Sistem Infor masi

Karakteristik kualitas informasi menurut Jogiyanto (2000:30) meliputi :

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari keslahan-kesalahan dan tidak atau menyesatkan.

(51)

informasi tidak boleh terlambat.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Bahwa kualitas suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu dan relevan. Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap ketepatan (kebenaran) informasi tersebut yang mencerminkan realitasnya. Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut aktual dan mutakhir. Informasi yang relevan, apabila informasi tersebut tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan.

2.2.4. Faktor -faktor yang mempengar uhi Kiner ja Sistem Infor masi Akuntansi

2.2.4.1. Dukungan Manajemen Puncak

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan (Handoko 2003;8).

(52)

kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Menurut Elfreda (2004;32) Dukungan Manajemen Puncak adalah perilaku eksekutif yang berhubungan dengan perencanaan sistem informasi, pengembangan implementasinya.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak adalah dukungan atau dorongan yang dilakukan eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan.

2.2.4.1.1. Fungsi Manajemen

Menurut Handoko 2003;23) ada lima fungsi manajemen yaitu : a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah penetapan tujuan, prosedur, budget dan program dari suatu organisasi.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah suatu proses manajemen yang menyebabkan orang fungsi dan faktor jasmaniah dapat bekerja sama untuk membentuk satuan yang dapat dipimpin dan diawasi. Selepas perencanaan manajer menetapkan dengan pasti kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kemudian mengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut menjadi satuan kerja.

c. Pembimbingan (Staffing)

(53)

satuan-satuan dalam organisasi dapat bergerak bersama-sama menuju sesuatu yang telah dihajatkan. Kegiatan ini memanfaatkan segala saluran yang telah ditetapkan oleh kegiatan pengorganisasian.

d. Pengarahan (Directing)

Pengorganisasian mengandung kerjasama dan partisipasi kerja sama yang dimaksud adalah kerjasama berbagai kegiatan yang merupakan bagian darii kesatuan usaha yang dilaksanakan. Koordinasi adalah segala usaha yang diperlukan tertuju kepada tujuan bersama tanpa tumpang tindih kegiatan yang menyebabkan penghamburan pekerjaan. Setiap pengorganisasian yang baik senantiasa membutuhkan kerjasama yang baik pula.

e. Pengawasan (Controlling)

Kegiatan pengawasan selebihnya adalah membandingkan atau menilai dengan cara ukuran bahu yang diakui dengan kedudukan pekerjaan nyata. Kegiatan ini berakhir pada tindakan perbaikan apabila terdapat sesuatu yang dipandang perlu diperbaiki.

2.2.4.1.2. Tingkatan Manajemen

Menurut Handoko (2003;17) Tingkatan manajemen dalam organisasi dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda yaitu :

a. Manajemen Lini Pertama

(54)

b. Manajemen Menengah

Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya. Selain itu juga dituntut untuk menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan disekitar organisasi, dan menyelesaikan konflik sebutan lain dari manajer menengah adalah manajer departemen, kepala pengawas.

c. Manajemen Puncak

Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajer organisasi yaitu dalam hal penyusunan tujuan organisasi, menentukan strategi dan pembuatan keputusan yang mempengaruhi organisasi.sebutan lain dari manajer puncak adalah direktur, presiden, wakil presiden senior, kepala devisi.

2.2.4.2 Par tisipasi Pemakai

Pentingnya partisipasi pemakai dalam pengembangan telah diakui secara luas dalam literatur. Pertisipasi digunakan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai tahap dari perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi (Setianingsih dan Indiantoro, 1998;195).

(55)

Menurut Davis dan Newstrom (1996;179) ada tiga aspek yang sangat penting dalam partisipasi kerja, antara lain :

1. Keterlibatan emosi dan mental pegawai, berpartisipasi berarti melibatkan emosi dan mental pegawai daripada kegiatan fisik.

2. Motivasi untuk menyumbang, memberikan ide-ide kreatif dan membangun aspek yang sangat penting.

3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi kerja menuntut pegawai untuk mampu menerima tanggung jawab dalam kelompok.

Pada kenyataannya sering kali pemakai lebih mengetahui apa yang mereka butuhkan dalam suatu sistem informasi. Dengan diajak berpartisipasi, maka pemakai dapat menyampaikan keinginan mereka berkaitan dengan proses pengembangan sistem informasi.

2.2.4.3. Kemampuan Teknik Per sonal Sistem Infor masi

Pendekatan pengalaman (axperiental theory) terhadap perilaku didasari pada orang yang lebih percaya akan pengalaman mereka sendiri daripada pengalaman orang lain (Pace dan Faules 1998;439).

(56)

Kemampuan teknis personal memiliki pengaruh yang besar dalam pengembangan sistem informasi. Selain itu menambahkan rata-rata pendidikan dan tingkat pengguna sistem informasi yang bisa digunakan sebagai pengukuran kemampuan dari personal sistem informasi. Kinerja dari sistem informasi berhubungan dengan kualitas teknik atau kualitas pengembangan dari sistem tersebut, dimana hal ini merupakan tanggung jawab dari personel sistem informasi(Sugiarto Prajitno 2006;42).

Menurut Soegiharto (2001;179), jika para pengguna sistem semakin memahami teknologi, tugas dan keputusan yang diambil dan lingkungan sosial-politis ditempat digunakannya sistem tersebut, maka mereka akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pengembangan sistem tersebut.

Rata-rata level pendidikan dan pengalaman anggota kelompok sistem digunakan sebagai pengukur kemampuan personal sistem informasi (Soegiharto, 2001;179)

(57)

2.2.5. Pengar uh Dukungan Manajemen Puncak Ter hadap Kiner ja Sistem Infor masi Akuntansi.

Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi, perencanaan dan pengoperasian sistem informasi dalam suatu perusahaan akan dapat meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada sehingga akan muncul suatu keputusan pemakai dalam penggunaan sistem informasi dan bertanggung jawab akan kelangsungan hidup dan kebersihan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan selain itu didukung dan keterlibatan manajemen puncak memegang peranan penting dalam keberhasilan pengembangan sistem informasi.

Teori yang mendukung hubungan Manajemen Puncak dengan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi :

Teori kelompok

Teori kelompok dalam kepemimpinan ini dasar

(58)

Bila manajemen puncak memberi dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh pemakai informasi, maka akan memberikan kepuasan terhadap pemakai informasi tersebut.

Dukungan Manajemen Puncak juga memiliki kekuatan dan berpengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi, yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem dan berpengaruh pada kepuasaan pemakai.

Tjhai Fung Jen (2002) dalam Luciana Spica Almilia dan Irmaya (2004;3) mengatakan bahwa dengan adanya Dukungan Manajemen Puncak yang semakin tinggi dalam proses untuk pengembangan sistem dan operasinya, kepuasan pemakai akan dapat menggunakan sistem yang semakin tinggi pula.

2.2.6. Pengar uh Par tisipasi Pemaka i Terhadap Kiner ja Sistem Infor masi Akuntansi.

(59)

maka partisipasi dapat digunakan sebagai dasar dalam pengukuran kinerja sistem informasi akuntansi.

Teori yang mendukung Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah

Teori Y dari Mc Gregor

Teori ini dipelopori oleh Davis dan Newstrom, (1996;162) ini diantaranya menyatakan bahwa orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Dalam kondisi yang sesuai, mereka belajar menerima dan mencari tanggung jawab.

Dengan teori diatas maka partisipasi adalah bentuk dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan. Partisipasi pemakai informasi juga merupakan salah satu bentuk keterlibatan individu dalam kegiatan pengembangan sistem informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan pemakai informasi.

2.2.7. Pengar uh Kemampuan Teknik Per sonal Pemakai Sistem Infor masi Ak untansi Ter hadap Kiner ja Sistem Infor masi Ak untansi.

(60)

Teori pencapaian prestasi oleh McCelland (1953) didasari asumsi bahwa perubahan perilaku muncul karena individu ingin berhasil. Individu yang memiliki predisposisi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik, memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuat perubahan memperoleh sesuatu. Asumsi lain yang lebih penting adalah jika seseorang menghabiskan waktu berpikirnya untuk melakukan sesuatu yang baik, maka orang tersebut akan menanpakkn dorongan, energi, dan hasrat, ingin sukses serta akan meraih tujuan yang lebih besar (Erlang Widodo, 2005;32).

Jen (2002;138) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi akan meningkatan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan terdapat hubungan positif antara Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Infromasi Akuntansi.

(61)

2.2.8. Pengar uh Dukungan Manajemen Puncak, Par tisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Per sonal Pemakai Sistem Infor masi Akuntansi Ter hadap Kiner ja Sistem Infor masi Ak untansi.

Tjhai Fung Jen (2002) Luciana Spica Almilia dan Irmaya (2004;3) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan adanya hubungan yng positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Tjhai Fung Jen (2002) dalam Luciana Spica Almilia dan Irmaya (2004;3) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

(62)

2.3. Ker angka Pikir

Gambar 3: Bagan Kerangka Pikir

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang didapat digunakan sebagai dugaan sementara adalah :

1. Bahwa Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi berpengaruh signifikan (positif) terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

2. Bahwa Dukungan Manajemen Puncak berpengaruh dominan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Dukungan Manajemen Puncak

(X1)

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi

(X3) Partisipasi Pemakai

(X2)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

(63)

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi tentang pernyataan

pengoperasian atau pendefinisian konsep-konsep peneliti menjadi

variabel-variabel penelitian termasuk penetapan cara dan satuan pengukuran variabel-variabelnya

(Anonim, 20011:IV-10).

Variabel-variabel yang berhubungan dengan penelitian ini adalah :

a.

Variabel Terikat/ Dependen Variabel (Y)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi yaitu tingkatan efektivitas

operasioanl sistem untuk mengubah data menjadi informasi, serta

menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun diluar perusahaan.

Menurut Soegiarto, kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat diukur

dari dua persepsi yaitu kepuasan pemakai atas pemakaian sistem informasi

akuntansi dan pemakai sistem itu sendiri oleh para karyawan pada departemen

akuntansi dan anggaran dalam membantu menyelesaikan pekerjaan mereka,

untuk mengolah data-data keuangan menjadi akurat.

b.

Variabel Bebas / Independent Variabel / (X)

(64)

dilakukan oleh sekelompok kecil kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan

personalia,

pengarahan

dan

pengawasan

untuk

mengembangkan sistem informasi bagi perusahaan dalam mencapai suatu

tujuan yang telah ditentukan.

2.

Partisipasi pemakai (X2) yaitu keikutsertaan yang dilakukan oleh pemakai

mulai tahap perencanaan, pengembangan, sampai tahap implementasi

Sistem Informasi (Elfreda, 2004;32). Partisipasi digunakan untuk

menunjukkan intervensi personal yang nyata dari pemakai dalam

pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan,

pengembangan sapai tahap implementasi sistem informasi (Setianingsih

dan Indriantoro, 1998;195).

3.

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X3) yaitu kemampuan

yang dimiliki oleh pemakai sistem informasi dalam menggunakan sistem

berdasarkan pengalaman (Luciana Spica Almilia dan Irmaya,2001;2).

3.1.2. Pengukur an Variabel

Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Semantic

Defferensial. Skala ini tersusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban

positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya terletak

disebelah kiri atas atau sebaliknya. Skala data yang digunakan adalah Skala

Interval. Skala menggunakan nilai tujuh point. Jawaban dengan nilai satu

(65)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) terdapat 16 pertanyaan (Rosmiaty

Tobing,2007) pada variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) terdapat 5

pertanyaan (Luciana Spica,2004) pada variabel Partisipasi Pemakai (X2)

terdapat 5 pertanyaan (Rosmiaty Tobing,2007) pada variabel Kemampuan

Teknik Personal (X3) terdapat 5 pertanyaan (Rosmiaty Tobing,2007). Pola

skala pengukuran data sebagai berikut :

1

2

3

4

5

6

7

Cenderung Negatif

Cenderung Positif

Sumber : Luciana Spica,2004

3.2. Teknik Penentuan Sampel

a.

Obyek dan Populasi

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. LOTUS INDAH

TEXTILE INDUSTRIES. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah manajer dan staff yang berkecimpung dalam Sistem Infromasi

Akuntansi berjumlah 30 orang.

b.

Sampel

Sensus atau sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini adalah penelitian

sensus karena semua anggota populasinya berjumlah 30 orang yang

merupakan sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,

(66)

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

yang diperoleh langsung melalui angket atau kuesioner yang diisi oleh

responden.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari obyek

yang diteliti yaitu para manajer PT. LOTUS INDAH TEXTILE

INDUSTRIES.

3.3.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data primer,

yaitu :

a.

Wawancara

Wawancara yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung kepada

pejabat berwenang untuk mendapatkan penjelasan sepenuhnya terutama

yang berhubungan dengan variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini.

b.

Dokumentasi

Dalam penelitian juga dilakukan pengumpulan dokumen-dokumen

(67)

c.

Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan

yang sudah disusun rapi dan terstruktur, tertulis kepada responden untuk

diisi menurut pendapat pribadi sehubungan dengan masalah yang diteliti

dan kemudian untuk tiap jawaban diberikan nilai. Daftar pertanyaan

diserahkan kembali sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh

peneliti.

d.

Observasi

Merupakan paket yang tercakup dalam proses wawancara dan

pengumpulan data yang tercatat dalam dokumentasi.

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Validitas

Menurut Sumarsono (2004;39) uji validitas dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana alat pengukuran itu (kuesioner) mengukur apa yang

diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan

mengkorelasikan antara skor yang diperoleh ,masing-masing butir pertanyaan

dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan.

Apabila korelasi antara skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka

dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.

Menurut Ghozali (2006;45) uji validitas digunakan untuk mengukur

(68)

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut.

Data kriteria pengujian sebagai berikut :

a.

Jika nilai-nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5% berarti pernyataanvalid.

b.

Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 5% berarti pernyataan tidak

valid.

3..4.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2006;41) reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

kuesioner seseorang terhadap

Gambar

Tabel 1 : Volume Produksi (dalam KG)
Gambar 1: Siklus Pengolahan Data dengan Manaual
Gambar 2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer
Gambar 3: Bagan Kerangka Pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari wujud fisiknya sumber daya alam secara umum dapat dibedakan atas 4 kelompok yang masing-masing dapat dirinci menurut jenisnya: (1) Sumber daya mineral (minyak bumi,

Sebagai sebuah kerajaan yang bertanggungjawab dan ingin memastikan Selangor menjadi negeri maju dan berkebajikan sesuai dengan konsep “Baldatun Toyyibah wa Robbun

Dari keterangan perbedaan antara tabungan dan investasi pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa investasi khususnya dalam bentuk logam mulia emas lebih

Terjadi peningkatan nilai heat rate sebesar 1245 kcal/kwh apabila mengubah sistem daya output turbin dari mode normal pressure menjadi mode sliding pressure,

1.. mewujudkan kemanfaatan tanah dalam bidang ekonomi yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian, perkebunan, perumahan dan pemanfaatan yang lainnya yang berdaya guna dalam

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang dilimpahkanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Rasionalitas

No Nomor Peserta Nama Asal Sekolah Kab./Kota1. Roudlotul

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : BA/75/I/2017/ULP, tanggal 26 Januari 2017, sehubungan dengan pengadaan pekerjaan tersebut di atas, kami Unit