• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Tendinitis Patellaris Dekstra Di RST Dr Soedjono Magelang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Tendinitis Patellaris Dekstra Di RST Dr Soedjono Magelang."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

TENDINITIS PATELLARIS DEKSTRA

DI RST DR SOEDJONO MAGELANG

Naskah Publikasi

Diajukan Guna Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Sebagian Persyaratan

Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi Oleh

Diana Tri Pangestuti J100110047

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi Ilmiah dengan Judul Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Tendinitis Patellaris Dekstra di RST Dr Soedjono Magelang

Naskah publikasi ilmiah ini telah disetujui oleh pembimbing KTI untuk di publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh

NAMA : Diana Tri Pangestuti NIM : J100110047

Pembimbing

(Agus Widodo, S.Fis, M.Fis)

Mengetahui

Ka.Prodi Fisioterapi FIK UMS

(3)

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Diana Tri Pangestuti

NIM : J100110047

Fakultas/jurusan : Fakultas Ilmu Kesehatan/Fisioterapi

Jenis Publikasi : Karya Tulis Ilmiah

Judul : PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

TENDINITIS PATELLARIS DEKSTRA DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan

Karya Tulis Ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / pengalih formatkan.

3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya

serta menampilkan dalam bentuk softkopy untuk kepentingan akademis

kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama

tetap mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta,

4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa

melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum

yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam Karya Ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

(4)

Surakarta, 17 juli 2014

Yang menyatakan

(5)

PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT OF

THETENDINITIS PATELLARIS DEKSTRA IN RST DR SOEDJONO MAGELANG

(Diana Tri Pangestuti, 2014) ABSTRACT

Background : Tendinitis Patellaris is pain or inflamation of the patellar tendon which often occurs in athletes involving jump. Early symptom occurs is pain which causes interference with the movement of the knee. pain indicated injuru or incisi of the tendon so athletes will dificulty in performing daily activities.

Aims Of Research : to study about physiotherapi management in reduction of pain and increase muscle strength in the case Tendinitis Patellaris Dekstra

using modalities Micro Wave Diathermi (MWD), Transcutaneous

Electrical Nerve Stimulation (TENS), and Therapeutic Exercise (TL).

Result : after therapy for about six times the obtained result of the assesment of pain in painfull silence T1 : 1, a T6 : 1, tenderness T1 : 3, a T6 : 2, motion pain T1 : 3, a T6 : 2, an increase in knee flexor muscle strength T1 : 4-, a T6 : 4, knee ekstensor T1 : 4-, a T6 : 4.

Conclusion : Micro Wave Diathermy (MWD) and Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) can reduse pain in right knee condition caused by Tendinitis Patellaris and Therapeutic Exercise (TL) can increase muscle strenght in the case tendinitis patellaris dekstra.

Key words : Tendinitis Patellaris, Micro Wave Diathermy (MWD),

(6)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Lutut adalah sendi yang sering mengalami cidera dalam olahraga sebagian

besar cidera yang disebabkan oleh tekanan yang ekstrim, memutar dan mengubah

kegiatan seperti yang ditemukan dalam ski, sepak bola dan basket (Peterson dan

Renstrom, 2005).

Ketika lutut ekstensi quadriseps akan menarik kedepan pada tendon

quadriceps, yang pada gilirannya menarik pada patella. Kemudian patella menarik

pada tendon patella dan tibia, yang memungkinkan lutut untuk lurus. Sebaliknya,

ketika fleksi otot hamstring menarik pada tibia yang menyebabkan lutut untuk

melentur (Mansfield dan Neumann, 2009).

Gejala awal tendinitis patellaris adalah nyeri. Untuk pengurangan nyeri

pada tendon patella terapis menggunakan berbagai modalitas fisioterapi. Baik

termal maupun dingin, dengan terapi latihan, pemijatan, terapi manipulasi, sinar

laser, stimulasi listrik maupun edukasi (Arovah, 2010). Dalam kasus ini terapis

menggunakan modalitas Micro Wave Diathermy (MWD), Transcutaneous

Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan terapi latihan.

2. Tujuan

a. Mengetahui tentang manfaat penatalaksanaan fisioterapi pada tendinitis

patellaris dekstra terhadap penurunan nyeri.

b. Mengetahui tentang manfaat penatalaksanaan fisioterapi pada tendinitis

(7)

B. KERANGKA TEORI

1. Definisi

Tendinitis patellaris adalah nyeri atau peradangan pada bagian tendon

patella yang biasanya mengenai pada atlit atau penggemar olahraga volly, basket,

dan lari. Nyeri atau peradangan pada lutut bagian depan dikarenakan adanya

cidera pada tendon patella akibat dari penggunan yang berlebihan (Rolf, 2007).

Tendinitis patellaris dapat dikategorikan dalam 4 (empat) kelas:

Grade 1 : nyeri hanya setelah latihan

Grade 2 : nyeri sebelum dan saat pelatihan tetapi masih bisa

melakukan aktivitas secara baik.

Grade 3 : nyeri selama pelatihan yang membatasi aktivitas.

Grade 4 : nyeri selama aktivitas sehari-hari.

2. Etiologi

Tendinitis patellaris adalah cedera akibat dari penggunaan yang berlebihan

karena tekanan yang berulang pada tendon patella. Tekanan ini mengakibatkan

putusnya tendon yang menyebabkan radang pada tendon.

3. Patofisiologi

Tendinitis patellaris terjadi akibat dari penarikan yang berulang-ulang

pada tendon patella atau peningkatan intensitas dan frekuensi latihan secara

tiba-tiba. Tarikan yang berulang mengakibatkan robekan kecil sehingga menimbulkan

nyeri pada tendon. Keadaan ini kemudian mengakibatkan inflamasi dan nyeri.

Tarikan yang berulang pada tendon berpotensi menjadi sprain injury dengan

(8)

4. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala tendinitis patellaris adalah sebagai berikut:

a. Nyeri pada bagian tendon patella

b. Bengkak di sekitar tendon patella pada kondisi akut.

c. Spasme otot quadriceps femoris, hamstring, dan gastronemius.

d. Keterbatasan gerak dari jongkok ke berdiri.

5. Teknologi Intervensi Fisioterapi

a. TENS

TENS adalah rangkaian arus listril atau arus transcutaneus yang

dihasilkan oleh perangkat untuk merangsang syaraf yang bertujuan

mengurangi nyeri. Pengurangan nyeri dengan menggunakan TENS

dilakukan dengan teori gerbang kontrol (Parjoto, 2006).

b. MWD

MWD adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi

yang tinggi dan penjang gelombang yang lebih pendek. Frekuensinya

mencapai 300 MHz hingga 300 GHz, dan panjang gelombangnya 1mm

hingga 1m. MWD dapat langsung menembus ke jaringan dan mudah untuk

diserap oleh jaringan pembuluh darah (Singh, 2009).

c. Terapi latihan

Terapi latihan adalah sistem kinerja tubuh yang direncanakan untuk

membantu pasien/klien dalam pemulihan atau mencegah gangguan,

(9)

berhubungan dengan kesehatan, mengoptimalkan kesehatan (Kissner dan

Jenis kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Mertoyudan

No. RM : 23.10.0320605

Keluhan utama : nyeri pada daerah lutut

Riwayat penyakit sekarang : pada juli tahun 2013 pasien mengalami

nyeri pada daerah sekitar lutut depan. Pasien memeriksakannya ke

jogja yang dinyatakan osteoartritis dini, karena pasien merasa tidak

puas dengan diagnosa dari dokter tersebut pasien kemudian

memeriksakannya di dokter ortopedi di magelang dan di diagnosa

tendinitis patellaris kemudian dirujuk ke fisioterapi di RST DR

Soedjono Magelang.

Riwayat penyakit dahulu : trauma berulang

b. Pemeriksaan

(10)

Menggunakan VAS (visual analog scale)

0 10

Tidak nyeri nyeri tak tertahankan

Diam 1

a) Nyeri pada tendon otot patella

b) Penurunan kekuatan otot

2) Fungtional limitation

a) Kesulitan naik turun tangga

b) Kesulitan dari duduk ke berdiri

c) Kesulitan berjalan jauh

3) Disability

(11)

d. Intervensi Fisioterapi

MWD : pasien tidur telentang dengan nyaman di bed. Posisikan

electroda dibagian yang mengalami nyeri beri jarak dengan tubuh

kurang lebih 10 cm, atur waktu kira-kira 15 menit.

TENS : pasien tidur telentang dengan nyaman di bed. Pasang pad

electroda secara di lutut atur waktu sekitar 10 menit dengan intensitas

20 ppd.

Quadriceps banch : pasien duduk dan berikn pembebanan pada kedua

tungkai. Lakukan pengulangan sebanyak 4 kali selama 15 menit

sebanyak 6 set.

e. Evaluasi

1) Nyeri dengan menggunakan VAS

0 10

Tidak nyeri nyeri yang tak tertahankan

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6

Diam 1 1 1 1 1 1 1

Gerak 3 3 3 3 3 3 2

Tekan 3 3 3 2 2 2 2

2) Kekuatan otot knee dekstra dengan MMT

Knee T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6

Fleksor 4- 4- 4- 4- 4 4 4

(12)

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari grafik diatas penulis menyimpulkan bahwa dengan intervensi

fisioterapi menggunakan MWD dan TENS dapat menurunkan nyeri.

Pemberian TENS dapat memblokir rangsangan nyeri yang dibawa

nosiseptor ke sel transmisi (sel T) yang membawa impuls nosiseptif ke otak

(parjoto, 2006). Pemberian MWD dapat menyebabkan efek rileksasi

terhadap otot sehingga menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh

(13)

b. Kekuatan Otot

Dilihat dari tabel diatas terapis menyimpulkan bahwa terapi latihan

dengan menggunakan alat bantu berupa Quadriceps Banch dapat

meningkatkan kekuatan otot. Saat otot berkontraksi dan diberikan tahanan

maka otot tersebut beradaptasi dengan meningkatkan kekuatan otot akibat

hasil adaptasi syaraf dan peningkatan serat otot ( Kissner dan Colby, 2007).

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Manfaat dari TENS dan MWD dalam kasus ini adalah untuk mengurangi

nyeri. TENS diharapkan dapat untuk memblokir nyeri yang dibawa oleh

nosiseptor ke sel transmisi (sel T) yang membawa impuls nosiseptif ke otak.

MWD diharapkan dapat merileksasikan otot sehingga akan terjadi vasodilatasi

yang akan menyebabkan peredaran darah pengangkut zat P akan lancar.

Resisted active movement diharapkan dapat untuk meningkatkan kekuatan

otot. Saat otot berkontraksi dan diberikan tahanan maka otot akan beradaptasi

sengan meningkatkan kekuatan otot akibat hasil adaptasi syaraf dan peningkatan

serat otot.

2. Saran

Semoga dengan adanya penelitian tentang tendinitis patellaris beserta

intervensi fisioterapi ini akan memberikan manfaat terhadap fisioterapis maupun

terhadap masyarakan penyuka olahraga.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arovah N. 2007. Dasar-Dasar Fisioterapi Pada Cedera Olahraga. Yogyakarta: Media Komunikasi Olahraga

Kissner, C and Colby L. 2007. Therapeutic Exercise Foundatin and Tchniques. 5th ed. Philadelphia: F.A Davis Company

Mansfield P dan Neumann D. 2009. Essentials Of Kinesiology For The Physical

Therapist Assistant. Philadelphia: Mosby Affiliateof Elsevier Science

Parjoto S. 2006. Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri. Semarang: IFI Cabang Semarang

Peterson L dan Renstrom P. 2005. Sport Injury Their Prvention And Treatment. 3rd ed. London: Martin Duritz

Rolf C. 2007. The Sport Injuries Handbook Diagnosis And Management. London: A & C Black

Referensi

Dokumen terkait

1.. Perlakuan untuk penelitian utama adalah sebagai berikut. Oleoresin yang digunakan sebanyak 1% dari total berat emulsi. Formulasi perlakuan tersebut dapat dilihat pada

6. Since the circumference of the inner circle is 14 π , then its radius is 7.. When the cube is folded, H and I share an edge. Since each number after the second is the product

Find as many different ways as possible to replace each star (*) with either a plus sign (+) or a minus sign ( – ) so that the result equals

Tingkat perhatian orang tua yang belum maksimal terhadap peserta didik dalam proses belajar akan berdampak negatif terhadap prestasi belajar siswa karena inspirasi serta dorongan

Dengan kerendahan hati saya mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga tersusun skripsi dengan judul “Efek

Analisis lain yang dilakukan adalah analisis hubungan antara sampel yang bersumber protein dari isolat protein kedelai atau yang difortifikasi dengan sumber protein hewani dan sampel

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana meningkatkan motivasi belajar bahasa Mandarin melalui media audio visual dapat efektif dan

Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengambilan keputusan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal Biologi TIMSS 2011 di Kota Palembang dilakukan dengan