• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN SEMIOTIK DALAM FILM “MUTIARA DARI TOBA”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN SEMIOTIK DALAM FILM “MUTIARA DARI TOBA”."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN SEMIOTIK DALAM FILM

“MUTIARA DARI TOBA”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

Rimbun Nadeak

209210024

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Skripsi yang berjudul “Penggunaan Semiotik dalam Film „Mutiara dari Toba‟”. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada semua phak yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Ucapan terima kasih ni penulis sampakan kepada:

1. Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Prodi Sastra Indonesia.

5. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

(3)

7. Drs. Basyaruddin, M.Pd. selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Drs. Azhar Umar, M.Pd. selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan seluruh staff pegawai di Fakultas Bahasa dan Seni.

10.Keluarga besar penulis, terkhusus kepada kedua orang tua penulis, K. Nadeak dan D. Limbong, abang dan adik-adik penulis, serta orang-orang terkasih yang selalu memberikan dukungan moriil, doa dan materi kepada penulis.

11.Teman-teman seangkatan, Nondik 2009 yang telah banyak membantu dan meringankan beban penulis, baik dari segi moril maupun material.

12.Teman-teman di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada kita dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam khasanah ilmu pengetahuan.

(4)

ABSTRAK

Rimbun Nadeak, NIM 209210024. Penggunaan Semiotik dalam Film “Mutiara dari Toba”. Skripsi. Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis penggunaan semiotik dalam film “Mutiara dari Toba”. Sumber data dalam penelitian ini adalah skenario/naskah film dan juga kaset DVD Mutiara dari Toba. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode catat. Setelah data terkumpul, mulailah diadakan analisis terhadap data untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Untuk mengetahui jenis semiotik yang digunakan dan juga analisis semiotik teori Rolland barthes tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: mengumpulkan data, mengklasifikasikan bentuk tanda verbal dan nonverbal berdasarka jenis semiotik, menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos tiap atribut/simbol yang ditemukan dari analisis tiap scene, dan yang terahhir mendeskripsikan fungsi dan hubungan atribut/simbol tersebut dengan budaya Batak Toba.

(5)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 7

A. Landasan Teoretis ... 7

1. Pengertian Semiotik ... 7

2. Pendapat Para Ahli Tentang Semiotik ... 9

3. Teori Semiotik ... 10

4. Jenis-jenis Semiotik ... 16

5. Semiotik Sebagai Tanda Verbal dan Nonverbal ... 17

(6)

b.Tanda Nonverbal ... 20

6. Defenisi Film ... 21

7. Film Sebagai Media Budaya ... 22

8. Kebudayaan Batak Toba ... 25

B. Kerangka Konseptual ... 28

C. Pertanyaan Penelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Metode Penelitian ... 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

C. Sumber Data... 33

D. Instrumen Penelitian ... 33

E. Teknik Analisis Data... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 130

A. Kesimpulan ... 130

B. Saran ... 131

(7)

i

DAFTAR TABEL

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhuk sosial tidak terlepas dari berbagai objek maupun peristiwa-peristiwa yang dapat berupa tanda. Tidak terlepas dari kebudayaan, berbagai tanda-tanda dapat dianalisis dengan kajian semiotik.Semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam bidang bahasa. Dalam perkembangannya kemudian, semiotika merasuk pada semua segi kehidupan umat manusia. Bahasa dalam hal ini dibaca sebagai “teks” atau “tanda”. Semiotika menurut Aart Van Zoest (1992) adalah studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya; cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda yang lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya.

Semiotika sebagai ilmu untuk mengetahui tentang sistem tanda, kovensi-konvensi yang ada dalam komunikasi dan makna yang tekandung di dalamnya sangat berhubungan erat dengan berbagai karya sastra. Dalam suatu kajian semiotik, tanda yang dimaksud tentunya tanda-tanda yang memiliki arti atau mengandung arti. Tanda yang dimaksud dalam kajian semiotik ini tidak hanya terbatas pada tanda yang berwujud benda saja namun lebih dari itu. Misalnya sebuah bendera kecil, sebuah isyarat tangan, sebuah kata, suatu keheningan, kekhawatiran, kelengahan semuanya itu dianggap sebagai tanda.

(9)

orang memiliki interpretasi makna tersendiri dan tentu saja dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya.

Berbagai acuan-acuan dari tanda yang telah disebutkan tentunya dapat dikaji dengan analisis semiotika seperti halnya yang terdapat dalam sebuah film. Di dalam sebuah film tentunya terdapat berbagai tanda sehingga penulis akan mengklasifikasikan tanda-tanda yang terdapat dalam sebuah film dengan menganalisisnya berdasarkan jenis-jenis semiotika di dalam film tersebut. Jenis-jenis semiotika ada 6, yakni; semiotika faunal, semiotika kultural, semiotika naratif, semiotika natural, semiotika normative dan semiotika sosial.

Film dalam arti sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang disiarkan di TV. Film merupakan salah satu penyajian informasi melalui media massa yang berbentuk audio visual. Film sebagai alat informasi yang bisa menjadi alat penghibur juga alat politik. Ia juga dapat menjadi sarana rekreasi dan edukasi, di sisi lain dapat pula berperan sebagai penyebarluasan nilai-nilai budaya baru. Film bisa disebut sebagai sinema atau gambar hidup yang mana diartikan sebagai karya seni, bentuk populer dari hiburan, juga produksi industri. Film sebagai karya seni lahir dari proses kreatifitas yang menuntut kebebasan berkreativitas.

Dalam pembuatan film tidak mudah dan tidak sesingkat yang kita tonton, membutuhkan waktu dan proses yang sangat panjang diperlukan proses pemikiran dan proses teknik. Proses pemikiran berupa pencarian ide, gagasan, dan cerita yang akan digarap. Proses teknik berupa keterampilan artistik untuk mewujudkan ide, gagasan menjadi sebuah film yang siap ditonton.

(10)

Penulis mengangkat judul sebuah film daerah yang berjudul “Mutiara dari Toba”. Berbagai makna yang disampaikan dengan berbagai tanda baik berupa gambaran, lukisan, lambang, bunyi-bunyi, maupun bahasa digunakan dalam film ini. Sebagai film lokal, film ini tentunya sangat berhubungan dengan kebudayaan. Kajian semiotika akan digunakan dalam penelitian ini karena sangat mendukung penulis untuk mendeskripsikan berbagai makna yang disajikan lewat film ini. Kajian semiotik yang mencakup berragam jenis akan disajikan dalam analisis film ini.

Film ini juga berhubungan dengan kebudayaan Batak Toba yang memiiki berbagai cerita mitos yang dapat berupa berbagai simbol ataupun tulisan. Kebudayaan yang menjadi icon masyarakat Batak Toba akan disajikan oleh penulis yang terbentuk karena adanya proses-proses pemaknaan tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mendeskripsikannya dengan judul,

“Penggunaan Semiotik Dalam Film “Mutiara Dari Toba”.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan masalah yang diutarakan dalam latar belakang, maka identifikasi masalah yaitu:

1. Proses tuturan yang menghasilkan semiotik bahasa dalam dialog film “Mutiara dari

Toba”

(11)

3. Fungsi atribut atau simbol yang ditemukan dalam film “Mutiara dari Toba” terhadap masyarakat Batak Toba

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji proses tuturan dan menganalisis semiotik yang digunakan dalam film “Mutiara dari Toba” sebagai film daerah yang berhubungan dengan budaya batak.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana proses tuturan yang menghasilkan semiotik bahasa dalam dialog film

“Mutiara dari Toba”

2. Jenis semiotik apa saja yang terdapat dalam film “Mutiara dari Toba”?

3. Apa fungsi atribut/simbol kebudayaan yang ditemukan terhadap masyarakat Batak Toba?

E. Tujuan Peneitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Menemukan proses tuturan yang menghasilkan semiotik bahasa dalam dialog film

“Mutiara dari Toba”

2. Mengetahui penggunaan semiotik dalam film “Mutiara dari Toba”

3. Mendeskripsikan fungsi suatu atribut atau simbol terhadap masyarakat Batak Toba

(12)

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan Ilmu Sastra khususnya di bidang kajian semiotika film. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi jurusan bahasa indonesia sehingga dapat memperkaya hasil penelitian yang telah ada.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan kepada masyarakat bahwa film dapat dikaji dalam berbagai ilmu, salah satunya adalah semiotik yang dapat digunakan dalam membaca tanda-tanda yang digunakan sepenuhnya atas dasar kekuasaan sutradara dan diinterpretasikan penuh atas dasar kekuasaan penonton. Selain itu lebih lanjut masyarakat

dapat mengetahui dan memahami bagaimana film “Mutiara dari Toba” sebagai salah satu

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan semiotik dalam film “Mutiara dari Toba” yang telah diuraikan dalam bab IV, maka disimpulkan:

1. Analisis tindak ujaran sesuai dengan metode Roman Jakobson yang menyampaikan adanya pengirim, penerima, pesan, konteks, mode kontak, dan kode. Namun, di dalam dialog film, ada sebagian scene yang hanya menampilkan pesan dari pengirim, tidak menggunakan penerima.

2. Semiotik sosial adalah jenis semiotik yang selalu ada dalam tiap scene. Sesuai dengan fungsi semiotik ini yaitu khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun maupun lambang yang berwujud kalimat. Di setiap scene lambang yang dianalisis adalah lambang berupa kata ataupun kalimat.

3. Atribut/simbol yang terdapat sebagai simbol kebudayaan Batak Toba dalam film Mutiara dari Toba terdapat di tiap scene yang memiliki jenis semiotik kultural. Namun, hanya sebagian dari scene tersebut memiliki atribut atau simbol.

(14)

1. Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar tetap dapat mengembangkan dan meneliti kajian semiotik dalam sebuah film, dan dapat menggunakan penelitian ini jika diperlukan.

2. Disarankan agar peneliti selanjutnya dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dengan kajian yang lebih mendalam agar hasil penelitian saat ini dapat lebih berkembang.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Barthes, Roland. 2012. Elemen-elemen Semiologi. Jogjakarta: IRCiSoD.

Christomy, Tommy & Untung Yuwono. 1999. Semiotika Budaya. Depok. Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, Makna. Jogjakarta: Jalasutra. Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga.

Friska, Junita. 2005. Kajian Semiotika. Medan: Universitas Negeri Medan. Piliang, Y. A. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: Matahari.

Sartini Ni Wayan, 2006.Tinjauan Teoritik tentang Semiotik.Surabaya: Universitas Airlangga. Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Soemarsono. 2004. Filsafat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik. Ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Zoest, Sudjiman dan Panuti. 1992. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Trabaut, Jurgen. 1996. Dasar-Dasar Semiotik (Elemente der Semiotik). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Vihma, Susann. dan Seppo Vakeva. 2009 . Semiotika Visual dan semantika Produk. Jogjakarta: Jalasutra.

Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2011. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

http://fauzierachman20.wordpress.com/2013/11/15/teori-semiotik/ diakses tgl 13 Mei 2013

Gambar

Tabel Klasifikasi Data ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam analisis semiotik makna laten film King Kong melalui representasi karakter penokohan, adalah sebagai berikut : konstruksi makna

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui makna ikon, indeks dan simbol apa saja yang digunakan dalam menggambarkan emansipasi wanita dalam Islam pada film

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Simbol-simbol non verbal dalam film The Last Samurai lebih merepresentasikan tentang High Context Culture Jepang yang

simbol rasisme yang terkandung dalam film tersebut. Menentukan

tuturan imperatif yang terdapat dalam dialog film Laskar Anak Pulau yaitu: imperatif biasa berjumlah 198 tuturan, imperatif permintaan berjumlah 14 tuturan, imperatif

Pada tahap kedua film “Toys Story 3” scene-scene yang sudah dipilah tersebut akan dianalisa secara mendalam dan dimaknai, yang menunjukkan adegan feminisme liberal dari perempuan,

Wujud lokusi dalam dialog film “Garuda di Dadaku” karya Ifa Ifansyah merupakan makna dasar yang diacu oleh ujaran tersebut yaitu pertama wujud lokusi yang berupa kalimat

Adapun kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa identitas budaya batak Toba pada film Lamaran yang tercermin dalam struktur mise en scene yang terdiri dari aspek