• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pemanfaatan Getah Biduri (Calotropis gigantea) DAN BUAH LERAK (Sapindus rarak) SEBAGAI PESTISIDA NABATI PEMBASMI KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pemanfaatan Getah Biduri (Calotropis gigantea) DAN BUAH LERAK (Sapindus rarak) SEBAGAI PESTISIDA NABATI PEMBASMI KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keong mas (Pomacea canaliculata L.) dapat berpotensi menjadi hama

utama yang dapat menyebabkan kerusakan tanaman padi berkisar 10 – 40 %

bila tidak dikendalikan secara baik dan benar, dikarenakan hama dari

golongan moluska ini berkembang biak dengan cepat dan menyerang

tanaman padi yang masih muda. Daerah penyebarannya di wilayah Indonesia

antara lain Jawa, Sumatra, Kalimantan, NTB, dan Bali (Budiyono : 128-129).

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.6 tahun 1995 pasal 3 ditetapkan

bahwa perlindungan tanaman dilaksanakan melalui sistem Pengendalian

Hama Terpadu (PHT). Selanjutnya dalam pasal 19 dinyatakan bahwa

penggunaan pestisida dalam rangka pengendalian Organisme Pengganggu

Tanaman (OPT) merupakan alternatif terakhir dan dampak yang ditimbulkan

harus ditekan seminimal mungkin. Oleh karena itu, perlu dicari metode yang

efektif terhadap hama sasaran namun aman terhadap organisme bukan

sasaran dan lingkungan. Salah satu golongan pestisida yang memenuhi

persyaratan tersebut adalah pestisida yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

(pestisida nabati) (Yunidawati, 2011: 84).

Keuntungan/kelebihan penggunaan pestisida nabati secara khusus

dibandingkan dengan pestisida konvensional diantaranya yakni mempunyai

sifat kerja (mode of action) yang unik yaitu tidak meracuni (non toksik),

mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan serta relatif

aman bagi manusia dan hewan peliharaan karena residunya mudah hilang,

Penggunaannya dalam jumlah (dosis) yang kecil atau rendah, mudah

diperoleh di alam, cara pembuatannya relatif mudah dan secara

sosial-ekonomi penggunaannya menguntungkan bagi petani kecil di negara-negara

berkembang (Asmaliyah, 2010: 2-3).

Beberapa pestisida nabati yakni dari tanaman biduri (Calotropis

(2)

2

tanaman liar yang banyak tumbuh pada lahan kering dan sampai saat ini

belum banyak dimanfaatkan bahkan pada beberapa daerah dianggap sebagai

gulma (Witono, 2007: 1). Apabila salah satu bagian tumbuhan dilukai, akan

mengeluarkan getah berwarna putih, encer, rasanya pahit dan kelat, namun

lama kelamaan terasa manis, baunya sangat menyengat, serta beracun. Akar

biduri mengandung saponin, sapogenin, kalotropin, kaloktosin, uskarin,

kalaktin, gigantin. Daunnya mengandung saponin, flavonid, polifenol, tanin,

dan kalsium oksalat. Batang mengandung tanin, saponin, dan kalsium oksalat

(Dalimartha, 2000: 12-13). Saponin yang terkandung pada getah biduri

sebesar 11-12% (Witono, 2009) Bubuk daun biduri yang disebar di

persemaian mampu membunuh keong mas dalam waktu 48 jam (Triharso,

2010: 113).

Tanaman lerak di Pulau Jawa dimanfaatkan sebagai pengganti sabun,

yakni digunakan untuk mencuci kain batik. Kandungan senyawa yang

terdapat dalam daging buah lerak (Sapindus rarak) diantaranya triterpena,

alkaloid, steroid, antrakuinon, tanin, flavonoid, dan saponin. Ekstrak

n-heksana buah lerak mengandung saponin sekitar 48,9 %. Saponin mempunyai

sifat khas, seperti berasa pahit, membentuk busa stabil dalam air, bersifat

racun terhadap hewan berdarah dingin, seperti ikan, keong, dan serangga.

Saponin terdapat pada semua bagian tanaman lerak (Sapindus rarak) dengan

kandungan tertinggi pada bagian buah (Syahroni dan Djoko, 2013: 40-41).

Berdasarkan uraian di atas mengingat adanya potensi toksisitas dari

tanaman biduri (Calotropis gigantea) dan buah lerak (Sapindus rarak) berupa

aktifitas pestisida nabati pada moluska yakni keong mas (Pomacea

canaliculata L.) perlu adanya penelitian untuk menguji sifat toksisitas

tanaman biduri Calotropis gigantea) dan buah lerak (Sapindus rarak) pada

keong mas (Pomacea canaliculata L.) yang dianggap sebagai hama

(3)

3

B. Identifikasi Masalah

Keong mas dikenal sebagai hama bagi tanaman padi,

perkembangbiakan yang cepat membuat jumlah populasinya yang melimpah

terutama saat musim penghujan sehingga sulit untuk dikendalikan.

Diperlukan upaya pengendalian hama tersebut salah satunya dengan pestisida

nabati dari tanaman-tanaman yang berpotensi memiliki sifat toksik bagi

keong mas di antaranya adalah getah biduri dan buah lerak.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang diterapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Subjek Penelitian : Konsentrasi getah biduri dan buah lerak

2. Objek Penelitian : Keong mas

3. Parameter : a. Morfologi

b. Tingkah laku

c. Ketahanan hidup

D. Rumusan Masalah

1. Berapakah konsentrasi getah biduri dan buah lerak yang paling optimal

membunuh keong mas dalam rentang waktu yang lebih pendek?

2. Bagaimanakah perubahan morfologi dan tingkah laku pada keong mas

setelah diberi getah tanaman biduri dan buah lerak dengan konsentrasi

yang berbeda?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui berapa besar konsentrasi getah tanaman biduri dan buah lerak

yang paling optimal membunuh keong mas dalam rentang waktu yang

lebih pendek.

2. Mengidentifikasi perubahan morfologi dan tingkah laku pada keong mas

setelah diberi getah biduri dan buah lerak dengan konsentrasi yang

(4)

4

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Dalam penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih kepada

peneliti tentang pemanfaatan getah biduri dan buah lerak sebagai pestisida

nabati mengatasi hama keong mas.

2. Bagi Masyarakat

Sumber informasi tentang efektivitas getah biduri dan buah lerak

sebagai pestisida nabati, sehingga dapat di aplikasikan untuk

mengendalikan hama keong mas.

3. Bagi Lingkungan

Penggunaan getah biduri dan buah lerak sebagai pestisida nabati dapat

menambah daya guna tanaman biduri yang sebelumnya dianggap sebagai

gulma dan buah lerak yang umumnya hanya digunakan sebagai sabun

Referensi

Dokumen terkait

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dalam hal ini kepala sekolah seyogyanya memberikan kepercayaan penuh kepada guru untuk bekerja secara mandiri, semangat dan bertanggung jawab akan tugas yang diembannya,

I booked the room two days ago and bringing in a discount of 10% but by the time I check in I do not get the discount agreed 2 days ago.. and must pay all appropriate haraga how

Jalan lingkungan ini juga sebagai jalur sirkualsi pejalan kaki sehingga bertolak dari kerangka berfkir bahwa den- gan adanya kepadatan pejalan kaki dan pengendara kendaraan

Pada hari ini Kamis tanggal Dua puluh delapan Bulan September Tahun Dua ribu tujuh belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini, Pokja Pengadaan Barang/Jasa , Unit

The aim of this research was carried out to find the effectiveness of using role play in teaching speaking for second grade of junior high school at SMPN

[r]

Penyelarasan Dokumen Perencanaan Pembangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai dengan Surat Edaran Bersama Nomor: 050/4963/sj. Nomor: 0430/m.ppn/12/2016 Menteri Dalam Negeri