• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

21

Universitas Kristen Petra

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Proses Keputusan Pembelian di Starbucks Reserve Galaxy Mall Surabaya” Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat eksplanatory dengan hubungan kausal. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada keyakinan bahwa fenomena dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, atau berupa hubungan sebab akibat. Metode ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan mengumpulkan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data yang berupa angka-angka dengan statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009, p.12). Penelitian eksplanatory bertujuan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasi atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain, juga menguji hubungan sebab akibat (Bungin,2010,p.38). Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, sehingga memiliki variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2009, p.56).

3.2. Gambaran Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi

Sugiyono (2009, p.115) mendefinisikan populasi sebagai “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka, populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang sudah membeli produk di cafe Starbuck Surabaya.

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009, p.116). Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yang

(2)

22

Universitas Kristen Petra

merupakan teknik penarikan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur dari anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009, p.120). Dari teknik non probability sampling, penulis memilih menggunakan teknik judgemental sampling, sebuah teknik yang digunakan ketika peneliti memilih sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Maka, yang menjadi sampel dari penelitian ini memiliki kriteria

1. Merupakan pecinta kopi hitam

2. Pernah membeli produk kopi hitam di Starbuck Reserve Galaxy Mall Surabaya

Menurut Ferdinand (2002, p.51), pedoman pengukuran sampel adalah sebagai berikut :

 Penentuan jumlah sampel adalah tergantung dari jumlah variabel dikali 10

 Pengukuran jumlah sampel : Jumlah variabel 8 dikalikan 10 = 80

Jadi sampel berjumlah 80 kuesioner, tetapi agar valid dan reliable peneliti menggunakan 120 sampel .

3.3. Jenis dan Sumber Data 3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yang berupa angka-angka. Data tersebut didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner terhadap sampel dari populasi yang telah dijelaskan di bagian yang sebelumnya.

3.3.2. Sumber Data

Dalam penelitian ini, akan digunakan 1 sumber data penelitian, yaitu data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, data primer berupa kuesioner yang diisi oleh responden sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti.

(3)

23

Universitas Kristen Petra

3.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah telaah kepustakaan (library research) dengan melakukan pencarian informasi mengenai fenomena yang diteliti dari berbagai sumber yang telah ada, yaitu jurnal, majalah, artikel, skripsi, tesis, dan informasi dari internet. Hal ini dilakukan untuk menyusun hipotesis, menyusun kuesioner, dan pembahasan teoritis dalam penelitian ini.

Setelah itu, peneliti pun melakukan studi lapangan untuk mengumpulkan data primer yang dibutuhkan.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei, yaitu menyebarkan kuesioner kepada responden. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009, p.199).

Kuesioner yang diberikan merupakan pertanyaan tertutup dengan pilihan-pilihan jawaban yang dapat dipilih oleh responden.

Untuk menyusun kuesioner yang digunakan, peneliti menggunakan serangkaian pernyataan yang pernah digunakan sebagai indikator instrumen pengukuran sebelumnya di beberapa literatur. Setelah itu kuesioner didistribusikan kepada sampel penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya untuk diisi dan kemudian dikembalikan kepada peneliti sesuai dengan waktu yang ditentukan. Proses penyebaran dan analisis kuesioner akan dilakukan selama bulan Mei tahun 2015.

3.5. Skala Pengukuran

Kuesioner akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian A dan B. Bagian A mengenai hal-hal yang berkaitan dengan data pribadi responden. Sedangkan, bagian B merupakan pernyataan-pernyataan mengenai variabel variabel dari bauran pemasaran dan keputusan pembelian . Skala pengukuran menggunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang disebut variabel penelitian dan dijabarkan menjadi indikator variabel (Sugiyono, 2009, p.132). Bentuk jawaban dari kuesioner merupakan pernyataan-pernyataan sebagai berikut :

(4)

24

Universitas Kristen Petra

Sangat Tidak Setuju (STS) = Skor 1

Tidak Setuju (TS) = Skor 2

Netral (N) = Skor 3

Setuju (S) = Skor 4

Sangat Setuju (SS) = Skor 5

3.6. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 3.6.1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2009, p.59). Dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran, yaitu variabel X. Bauran Pemasaran memiliki dimensi sebagai berikut :

a. Product (X1)

Tingkat keragaman produk, kualitas mutu dari produk, menarik atau tidaknya kemasan, dan manfaat. Dimensi ini memiliki indikator empirik sebagai berikut :

X1.1. Cita rasa seduhan kopi hitam Starbucks Reserve tersa khas d banding seduhan kopi di kedai lain

X1.2. kopi hitam Starbucks Reserve tidak membuat perit kembung meskipun diminum dalam kondisi dingin

X1.3. Dengan minum kopi Starbucks Reserve membuat badan lebih semangat

b. Price (X2)

Kesediaan konsumen dalam mengeluarkan jumlah uang tertentu untuk membeli produk. Dimensi ini memiliki indikator empirik sebagai berikut :

X3.1 Kualitas produk yang diberikan oleh Starbucks Reserve sebanding dengan harga yang dikeluarkan

X3.2 Kualitas layanan yang diberikan oleh Starbucks Reserve sebanding dengan harga yang dikeluarkan

(5)

25

Universitas Kristen Petra

c. Place (X3)

Kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk nya berada pada posisi yang strategis dan mudah dijangkau konsumen. Dimensi ini memiliki indikator empirik :

X2.1. Starbucks Reserve mudah ditemukan dan dijangkau X2.2. Starbucks Reserve berada di lokasi yang strategis d. Promotion (X4)

Penyampaian informasi atas produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

X4.1 Starbucks Reserve melakukan promosi penjualan berupa diskon, free up size, dll)

X4.2 Promo pembelian menggunakan voucher (Starbucks Card) di Starbucks Reserve adalah menarik

e. Physical Evidence (X5)

Wujud nyata yang ditawarkan kepada konsumen ataupun calon konsumen berupa kemasan ,perabotan, dan seragam.

X5.1 Design Interior Starbucks Reserve menarik.

X5.2.Layout Starbucks Reserve, seperti penataan tempat duduk dan pencahayaan mendukung.

f. People (X6)

Seluruh perilaku yang berperan dalam penyampaian pelayanan dan berpengaruh terhadap persepsi konsumen dalam lingkungan bisnis jasa.

X6.1 Penampilan dari pelayan Starbucks Reserve baik dan menarik.

X6.2 Pelayan Starbucks Reserve komunikatif dalam penyampaian produk dan layanan

g. Process (X7)

Proses keseluruhan sistem yang berlangsung untuk memberikan kepuasan pada penggunanya.

X7.1 Starbucks Reserve memberikan pelayanan dan penyajian dengan waktu yang cepat dan memuaskan

(6)

26

Universitas Kristen Petra

X7.2 Starbucks Reserve selalu tepat dalam memenuhi permintaan pesanan dari konsumen.

3.6.2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel keluaran yang yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Sugiyono, 2009, p.59). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian , yaitu variabel Y. Keputusan pembelian memiliki beberapa atribut sebagai berikut : Proses Keputusan Pembelian (Y)

Proses penilaian atau hasil pemilihan dari mengidentifikasi masalah, mencari informasi dan hasil dari pemilihan berbagai alternatif .

3.7. Uji Validitas dan Realibilitas

Sebelum dilakukan pengolahan data lebih lanjut terhadap data kuisioner hasil jawaban responden, perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah kuisioner tersebut terbukti valid dan reliable karena jawaban responden bisa saja tidak valid atau menimbulkan bias. Hal ini penting untuk dilakukan agar hasil penelitian dan kesimpulan penelitian ini tidak bias.

3.7.1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Dalam penelitian ini variabel yang terdiri atas dimensi bauran pemasaran dan keputusan pembelian.

Untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data dari penggunaan instrumen dapat dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi “product moment”pearson (Sugiyono, 2008) sebagai berikut:

(7)

27

Universitas Kristen Petra

r =

   

 

   

 

2

2

2

2

 

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

Keterangan:

r = Pearson product moment correlation

X = Skor yang diperoleh dari subyek dalam tiap item Y = Skor total yang diperoleh dari subyek seluruh item

XY = Jumlah skor setiap pernyataan dikalikan skor total

N = Jumlah responden

Kemudian angka korelasi yang diperoleh secara statistik dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.Bila rhitung> r

tabel dan nilai koefisien korelasi r ≥ 0,3 berarti data tersebut valid dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian (Sugiyono, 2008). Jadi jika korelasi antara butir–butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 13.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali- kali pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS versi 13, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable) bila dimiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih (Sekaran, 2000, p.312). Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000, p.312) dibagi dengan kriteria sebagai berikut: jika alpha cronbach (0,8-1,0 = reliabilitas baik; 0,6-0,799 = reliabilitas diterima; kurang dari 0,6 = reliabilitas kurang baik).

(8)

28

Universitas Kristen Petra

3.8. Teknik Analisis Data 3.8.1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi.

Pada penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk penggambaran data pribadi atau profil responden. Termasuk dalam statistik deskriptif di antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. Statistik ini juga dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata pada sampel atau populasi, namun tidak perlu diuji tingkat signifikansinya.

(Sugiyono, 2009, p.207).

Dalam penelitian ini, statistik deskriptif yang digunakan adalah : 1. Distribusi Frekuensi (f)

Distribusi frekuensi digunakan untuk membuat ringkasan dalam bentuk tabel dari sekelompok data. Frekuensi dapat dihitung dari total nilai yang diperoleh dari semua pertanyaan kuesioner (Kuncoro, 2003).

2. Mean (x)

Analisa mean bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari masing – masing faktor yang tercantum dalam kuesioner. Hasil analisis mean merupakan nilai rata – rata dari dari pendapat responden.

Sx

X = (3.1)

n

Keterangan : X = rata – rata dari pendapatan responden Sx = jumlah pendapatan responden

(9)

29

Universitas Kristen Petra

n = banyaknya responden 3. Standar Deviasi

Sebuah ukuran penyebaran yang menunjukan standar penyimpangan terhadap nilai rata – ratanya.

S=√ (3.2)

Keterangan : X1 = nilai data X = nilai rata-rata n = jumlah data

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan suatu persyaratan statistik yang harus dipenuhi untuk bisa menggunakan persamaan regresi linear berganda. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang efisien dan tidak bias dari satu persamaan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil, maka perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Di sini yang akan dikemukakan adalah uji yang umum dipakai, yaitu uji normalitas dan uji multikolinearitas.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependennya berdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data yang ordinal, interval, rasio. Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan

“Normal P – Plot” dan “Tabel Kolmogorov Smirnov”. Yang paling umum digunakan adalah Normal P – Plot. Pada Normal P – Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihar histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :

(10)

30

Universitas Kristen Petra

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2007).

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya pengaruh antar variabel-variabel bebas (independen) yang satu dengan yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak ortogonal (Ghozali, 2007). Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari Value Inflation Factor (VIF).

Apabila nilai VIF > 10, terjadi multikolinearitas. Sebaliknya, jika VIF <

10, tidak terjadi multikolinearitas (Wijaya, 2009).

3.8.2. Model Persamaan Penelitian Analisis Regresi Linear Berganda

Analisa regresi linear berganda adalah sebuah model analisis yang digunkaan untuk menjelaskan besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat di mana variabel bebasnya lebih dari satu. Menurut Arcana (1996), regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran pada keputusan pembelian . Model persamaan penelitian mengikuti persamaan regresi linear berganda berikut :

Y=β0 + β1 X1.1 + β2 X1.2 + β3 X2.1 + β4 X2.2 + ε (3.1)

(11)

31

Universitas Kristen Petra

Dimana: Y = Keputusan pembelian β = Koefisien Regresi X= Variabel bebas

ε=

Error

3.9. Pengujian Hipotesis

3.9.1. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel bebas yang terdapat pada model regresi yang memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama – sama terhadap variabel tidak bebas (Kuncoro, 2003). Untuk mengetahui apakah variabel Product (X1) ,Price (X2). Place (X3), Promotion (X4), Physical Evidence (X5), People (X6) dan ,Process (X7) secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Keptusan pembelian (Y) digunakan untuk uji F dengan langkah – langkah dalam uji F adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Hipotesis

H0 : β0 = β1 = β2 = β3 = β4= β5= β6= β7 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara serempak atau simultan terhadap variabel terikat atau model tidak layak digunakan.

H1 : β0 ≠ β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ β6 ≠ β7 ≠ 0, artinya ada pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat.

2. Menentukan Nilai Kritis (Ftabel)

Dipilih level of significant = 0,05 (5%) Derajat bebas pembilang (df1) = k

Derajat bebas pembagi (df2) = n – k – l

Nilai Statistik F (Fhitung) dapat dicari dengan rumus (Arikunto, 2002):

SSreg/df1

Fhitung = (3.3)

SSres/df2 Keterangan :

(12)

32

Universitas Kristen Petra

SSreg = sum square regression SSres = sum square residual Df = degree of freedom 3. Membandingkan Fhitung dan Ftabel

H0 ditolak dan H1 diterima jika Fhitung > Ftabel

H0 ditolak dan H1 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

3.9.2. Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2003). Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah Product (X1) ,Price (X2). Place (X3), Promotion (X4), Physical Evidence (X5), People (X6) dan ,Process (X7) secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Keptusan pembelian (Y) . Langkah – langkah uji t adalah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis statistik

H0 : β0 = β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = β7 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

H1 : β0 ≠ β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ β6 ≠ β7 ≠ 0, artinya ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

2. Menentukan nilai kritis

Dipilih level of significant = 0,025 (α/2, di mana α = 0,05) Degree of freedom (df) = n – k – l

Nilai statistik t (thitung) dapat dicari dengan rumus (Priyatno, 2008):

Bi

thitung = (3.4)

S(bi) Keterangan :

Bi = koefisien regresi S(bi) = Standar error 3. Membandingkan thitung dan ttabel

H0 ditolak dan H1 diterima jika thitung > ttabel

H0 diterima dan H1 ditolak jika thitung ≤ ttabel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka Desain Sistem Informasi Penilaian Kinerja akademik dosen yang telah diuji oleh STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang, dapat

Bentuk pengaturan yang diperlukan dalam penyelenggaraan model investasi semi kelola (return on investment) di bidang perdagangan jasa akomodasi wisata adalah bentuk

Maka untuk keperluan analisa, manajemen harus tahu benar mengenai data: harga jual per unit, biaya variabel per unit, jumlahnya biaya tetap yang terdiri dari biaya tetap tunai

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa empati perawat yang dilakukan pada saat melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien merupakan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arista dkk, (2015) pada tanaman tebu menunjukkan bahwa pemberian silika dapat meningkatkan kerapatan stomata yang menyebabkan

Alhamdulillah, Maha Suci Allah atas rahmat dan hidayah Nya yang telah menganugrahkan saya orang tua yang selalu memberikan semangat dan cinta kasihnya sehingga

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Gambar 4 menunjukkan bahwa pada aplikasi sistem sosialisasi jamu, user dapat melihat katalog bahan jamu, memainkan permainan resep sederhana, melihat informasi