• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. WS Soekarno Hatta Malang). Tujuan penelitian ini adalah untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. WS Soekarno Hatta Malang). Tujuan penelitian ini adalah untuk"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Setyorini (2016) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM (Studi Kasus: Restoran WS Soekarno Hatta Malang). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi pemasaran yang dapat diterapkan Waroeng Steak Cabang Soehat Malang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah AHP,QSPM, dan Analisis SWOT. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, variabel internal terdiri dari manajemen dan pemasaran, variabel eksternal terdiri dari; lingkungan mikro, lingkungan industri dan lingkungan makro. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan matriks SWOT dan QSPM, alternative strategi yang didapatkan yaitu mempertahankan citra atau image perusahaan, fasilitas restoran, mempertahankan kualitas dan pelayanan produk untuk memarik konsumen, meningkatkan kemampuan dalam manajemen dan kerjasama untuk tujuan perusahaan, memberikan layanan delivery order kepada konsumen, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pemasaran, melayani pangsa pasar menengah ke bawah dengan menyediakan paket atau porsi khusus, dan menjaga hubungan baik dengan supplier atau wilayah sekitar restoran. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada metode yang digunakan, di penelitian terdahulu menggunakan QSPM dan AHP. Persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama menganalisis strategi pemasaran pada rumah makan.

(2)

7 Purwidyo et al (2018) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pemasaran Rumah Makan Seafood Kidang Mas Putra di Pantai Barat Kabupaten Pangandaran Jawa Barat”. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman serta menganalisis strategi pengembangan pemasaran Rumah Makan Seafood Kidang Mas Putra. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survei. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga, promosi, tempat, akses jalan, pemasok, pesaing, kebijakan pemerintah. .Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Makan Seafood Kidang Mas Putra berada di kuadran II atau diversifikasi yaitu strategi

ST (Strength and Threaths) yang menggunakan semua kekuatan untuk menghindari ancaman yang meliputi : 1.) Mengintensifkan promosi pada segmen wisatawan yang akan dituju, 2.) Menerapkan harga yang bersaing pada produk seafood yang ditawarkan, 3.) Mempunyai inovasi sehingga memiliki karakter disbanding dengan rumah makan yang lain, 4.) Menjalin komunikasi yang baik dengan pihak pemerintah terkait dengan status tanah yang dimiliki. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu lokasi, pada penelitian terdahulu dilakukan di Pangandaran, Jawa Barat. Persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu pada metode penelitian yaitu metode survey dan metode analisis data yaitu analisis SWOT.

Burhanuddin (2018) melakukan penelitian dengan judul “ Strategi Pemasaran Makanan Khas Tradisional di Kecamatan Wotu ”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pemasaran makanan khas tradisional pada Rumah Makan Satria di Kecamatan Wotu. Metode pada

(3)

8 penelitian ini yaitu menggunakan kualitatif deskriptif kemudian dianlisis mengguankan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini adalah Strategi pemasaran makanan khas tradisional pada Rumah Makan Satria terdiri dari lima strategi yaitu strategi produk, strategi harga, strategi kebersihan, strategi promosi, dan strategi pengantaran.

Dari kelima strategi tersebut mampu dalam meningkatkan pendapatan pada Rumah Makan Satria dan diharapkan dari kelima strategi tersebut, usaha ini dapat berkembang tambah pesat dan semakin dikenal banyak orang.

Persamaan dari penelitian ini adalah variabel yang digunakan. Perbedaan dari penelitian ini adalah metode analisis yang digunakan.

Toton (2014) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Nasi Goreng Pada Nasi Goreng Rico di Bandar Lampung “. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang dapat meningkatkan volume penjualan Nasi Goreng pada Nasi Goreng Rico di Bandar Lampung. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT dan Matrix BCG. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu produk, tempat, finansial, pemasok, dan pesaing. Hasil penelitian dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil analisis SWOT yaitu: (1) Kekuatan yang dimiliki Nasi Goreng Rico terletak pada produk yang terjual habis, dan bahan baku berkualitas baik. (2). Kelemahan yang dimiliki yaitu kurangnya pilihan produk, ruang usaha sempit, tidak adanya pencatatan keuangan. (3). Peluang yang dimiliki yaitu memiliki banyak konsumen yang setia, konsumen yang membeli jumlah banyak. (4).

Ancaman terbesar yaitu memiliki pesaing yang kuat, adanya produk sama

(4)

9 yang dimiliki oleh Nasi Goreng Rico dengan pesaing. Sedangkan berdasarkan analisis posisi pasar Nasi Goreng Rico berada pada kuadran III yaitu di daerah Sapi Perah (Cash Cows) yang memiliki pangsa pasar relatif tinggi tapi bersaing dalam pertumbuhan industri yang rendah. Persamaa dengan penelitian ini adalah metode analisis yang digunakan. Perbedaan dari penelitian ini adalah lokasi penelitian, variabel yang digunakan dan analisis yang digunakan.

Ikhsan (2021) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan di Rumah Makan Pecak Hj.

Sadiyah Cilodong Kota Depok “. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan strategi pemasaran yang paling tepat sesuai dengan bauran pemasaran yang diterapkan dengan melihat kondisi internal dan eksternal yang dimiliki oleh Rumah Makan Pecak Hj. Sadiyah. Metode analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan analisis SWOT. Variabel yang digunakan dalm penelitian ini adalah produk, tempat, harga, pemasok. Hasil dari penelitian ini adalah telah mengidentifikasi bauran pemasaran diantarannya harga, tempat, dan promosi. Teridentifikasi indikator pada faktor internal sebagai kekuatan yaitu manajer operasional yang cekatan, pendapatan meningkat setiap tahun, dan makanan berkualitas. Kelemahan yang dimiliki diantarannya tidak ada pemberian motivasi, manajeme kerja kurang baik, SDM sangat minim, area parkir dan tidak ada rapat. Pada lingkungan eksternal mampu memanfaatkan peluang diantaranya ketersediaan bahan baku, jasa pelayanan online delivery order, serta tingginya loyalitas konsumen. Persamaa pada penelitian ini adalah metode analisis data yang

(5)

10 digunakan yaitu analisis SWOT. Perbedaan pada penelitian ini adalah lokasi dan variabel yang digunakan.

Malonda (2019) melakukan penelitian dengan judul “ Analisi SWOT dalan Menentukan Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Bakso Baper Jogja

“. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi pemasaran yang cocok berdasarkan analisis SWOT pada rumah makan Bakso Baper Jogja.

Metode analisis yang dilakukan adalah Analisis SWOT. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga, tempat, promosi, lingkungan, pemasok. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa usaha rumah makan bakso baper Jogja berada pada kuadran 1 yang menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan. Untuk itu dapat digunakan alternatif strategi 1 yakni pengembangan (strategi agresif). Artinya bahwa posisi ini memperoleh situasi usaha yang menguntungkan. Pada kuadran 1 strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada peluang atau kesempatan yang ada .Usaha bakso baper Jogja memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Luntungan & Tawas (2019) melakukan penelitian dengan judul “ Strategi Pemasaran Bambuden Boulevard Manado: Analisis SWOT “. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan di masa yang akan datang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu harga, produk, orang, teknologi, promosi, ekonomi, dan pesaing.

(6)

11 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari analisis matriks EFE, IFE, Matriks SWOT kualitatif dan Kuantitatif menunjukkan bahwa strategi yang cocok untuk Rumah Makan Bambuden Boulevard adalah strategi pengembangan produk, pengembangan pasar, penetrasi pasar, integrasi mundur, integrasi kedepan, dan diversifikasi konsentris. Sebaiknya rumah makan Bambuden Boulevard Manado harus menjaga kualitas produk dan pelayaanan agar dapat membuat konsumen puas dan loyal.

Riswandi dan Thahir (2016) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Strategi Bersaing Rumah Makan (Studi Pada Rumah Makan Darisa Café Campus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan

dan kelemahan, mengetahui kelemahan peluang dan ancaman Rumah Makan Darisa Café Campus serta untuk mengetahui strategi bersaing Rumah Makan Darisa Café Campus. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempat, bukti fisik, lingkungan, pesaing. Hasil dari penelitian ini berdasarkan IFAS adalah faktor kekuatan yang dimiliki Rumah Makan Darisa Café Campus memiliki skor 1,97 untuk kekuatan, skor 1,09 untuk kelemahan

sehingga memiliki total skor 3,06 sedangkan berdasarkan EFAS hasil faktor peluang memiliki skor 1,26 dan ancaman memiliki skor 2,10 sehingga total skor 3,36 dari hasil tersebut diagram SWOT pada Rumah Makan Darisa Café

Kawohan (2021) melakukan penelitian dengan judul “ Strategi Pemasaran café & Resto D’Talaga Desa Wioi pada Masa Pandemi Covid-19”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Pemasaran Café &

Resto D’Talaga pada Masa Pandemi Covid-19. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga,tempat, akses jalan, dan pesaing. Hasil dari

(7)

12 penelitian ini adalah berdasarkan dari analisis faktor internal dan eksternal pada table IFAS berjumlah 0,07 dan EFAS berjumlah -0,31. Dapat diketahui bahwa posisi Café & Resto D’Talaga berada pada kuadran II. Sehingga strategi yang harus dilakukan adalah menggunakan strategi diversifikasi. Pada matriks SWOT dapat diketahui strategi yang harus digunakan yaitu strategi ST (Strength-Threath) dengan memanfaatkan internal yang ada untuk mengatasi ancaman dari luar.

2.2 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Strategi Pemasaran

Pada setiap perusahaan mempunyai sebuah tujuan, baik dalam jangka menengah ataupun jangka panjang dan juga memilikki sebuah kebijakan yang digunakan dalam proses pemasaran. Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan dari perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah berkaitan dengan variable seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar, sasaran, positioning elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran (Tjiptono, 2014).

Menurut (Wibowo et al., 2015) strategi pemasaran adalah salah satu cara untuk unggul dalam bersaing yang berkesinambungan baik untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran sebagai satu dasar dalam menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh.

Dipandang dari luasnya permasalahan yang berada dalam perusahaan, perlu

(8)

13 adanya perencanaan untuk dijadikan pedoman bagi segmentasi perusahaan dalam melakukan kegiatannya.

Strategi pemasaran menurut (Assauri, 2002) adalah seraingkaian dari tujuan dan sasaran , kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha- usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, sesuai dengan tingkatan dan acuan serta alokasinya. Adanya menyusun strategi pemasaran adalah untuk mengetahui dukungan yang diperlukan agar pelanggan mau membeli produk yang ditawarkan, dan harus mempertimbangkan besarnya permintaan (market demand) serta kondisi persaingan yang ada sesuai dengan segmen pasar yang ditargetkan. Strategi pemasaran memiliki sebuah aspek strategi yaitu segmentasi pasar (segmentation), target pasar yang tepat (targeting), dan penentuan posisi (positioning). Aspek tersebut harus dijalankan dengan baik, dalam rangka memenangkan prang pemikiran, dan untuk menang dibenak konsumen.

a. Segmentasi pasar, terdiri dari banyak pembeli dan pembeli berbeda baik dalam keinginan, sikap dan perilaku dari pembelinya, karena setiap pembeli memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda maka setiap pembeli memiliki pasar tersendiri.

Pada dasarnya segmentasi pasar merupakan suatu strategi yang didasarkan berorientasi pada konsumen, dengan melakukan sebuah segmentasi pasar, dan kegiatan dapat dilakukan lebih terarah.

Segmentasi pasar adalah suatu cara untuk membedakan pasar berdasarkan golongan pembeli, kebetuhan, perilaku serta kebiasaan

(9)

14 dari pembeli, dan tujuan dari pembelian produk tersebut. Kriteria dan dasar segmentasi pasar :

1.) Dapat diukur, baik dari luasnya maupun besarnya daya beli dari segmen tersebut.

2.) Dapat dijangkau, sehingga dapat dilayani dengan secara efektif.

3.) Cukup luas, sehingga bisa menguntungkan jika dilayani.

4.) Dapat dilaksanakan, sehingga semua rencana telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.

b. Target pasar yang tepat (Targeting) adalah proses penilaian dari sebuah aktivitas dan memilih mana yang akan dimasuki. Kegiatan pemasaran harus diarahkan kepada sasaran pasar yang tepat, sehingga dapat mecapai tujuan yang diinginkan. Perusahaan dalam menetapkan sebuah sasaran pasar harus melakukan segmentasi pasar terlebih dahulu dengan ditetapkannya sasaran pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi atau kedudukan produknya disetiap sasaran pasar sekaligus dengan mengembangkan marketing mix. Proses yang dilakukan yaitu :

1.) Indentifikasi basis untuk segmentasi pasar

2.) Mengembangkan profil dari segmen yang didapat 3.) Mengembangkan daya tarik segmen pasar yang baik 4.) Memilih segmen pasar sasaran

5.) Mengembangkan posisi produk untuk setiap segmen pasar 6.) Mengembangkan marketing mix pada setiap segmen pasar.

(10)

15 c. Positioning pasar adalah memilih sebuah produk yang menempati produk yang paling jelas, unik dan dikehendaki oleh konumen sasaran terpilih dibandingkan produk lain. Posisi produk adalah bagaimana cara produk dapat dideksripsikan oleh konsumen atas tempat yang diduduki produk tersebut dalma bentuk konsumen disbanding produk pesaing. Tugas dari positioning ada tiga yaitu menyidik seperangkat keunggulan kompetitif, memilih keunggulan yang tepat serta mengkomunikasikan dan menyampaikan pilihan ini kepada pasar secara efektif.

2.2.2 Analisis SWOT

Analisis ini merupakan akronim dari huruf awal yaitu Strenghts (Kekuatan), Weakness( Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman). Identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi suatu perusahaan serta menganalisis faktor-faktor kunci menjadi bahan acuan dalam menentukan strategi dan kebijakan. Menurut (Rangkuti, 2013) Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis umtuk mengevaluasi Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Ancaman) yang terjadi sebuah bisnis atau proyek atau untuk mengevaluasi lini produk sendiri maupun pesaing. Untuk melakukan analisis, ditentukan tujuan usaha yang akan di analisis. Faktor Internal membahas tentang kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal membahas tentang peluang dan ancaman. Analisis Swot ini secara logis dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan berkaitan dengan visi dan misi perusahaan serta tujuan dari perusahaan tersebut. Sehingga analisis

(11)

16 SWOT ini dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan, dan juga sebagai proses untuk menentukan strategi.

Matriks SWOT dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana peluang dan acaman yang dihadapi peusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks SWOT sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST, dan WT. Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam matriks SWOT yang dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut :

Tabel 1. Matriks SWOT

IFAS EFAS

STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

OPPORTUNITY (O)

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang

THREATS (T)

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang mememinimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

IFAS (Internal Factor Analysis Summary) untuk merumuskan faktor- faktor internal dalam kerangka strength dan weakness, sedangkan EFAS

(12)

17 (External Factor Analysis Summary) untuk merumuskan faktor-faktor eksternal dalam kerangka opportunity dan threaths (Rangkuti, 2013).

2.2.3 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks External Factor

Evaluation (EFE)

Sebelum melakukan analisis lingkungan yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang nantinya ada dalam perusahaan yang mungkin akan mempengaruhi tujuan dari perusahaan tersebut. Menurut (Umar, 2001) untuk menganalisis menggunakan Eksternal Factor Evaluation (EFE) matrix menghendaki melakukan pengumpulan data dan menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, informasi tentang persaingan di pasar industry dimana perusahaan berada. Matriks ini disusun untuk menentukan seberapa baik perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman yang dihadapi. Matriks ini digunakan secara bersama-sama dengan matriks IFE dalam penyusunan matriks internal eksternal. Sedangkan Internal Factor Evaluation (IFE) untuk menyimpulkan dang mengevaluasikan kekuatan dan kelemahan yang besar dalam daerah- daerah fungsional perusahaan, dan memberikan suatu basis untuk pengidentifikasian dan pengevaluasian hubungan diantara daerah-daerah tersebut. Matriks ini disusun untuk menentukan seberapa baik keadaan internal perusahaan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

(13)

18 2.2.4 Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) adalah teknik yang dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan, metode ini direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk membuat evaluasi pilihan alternatif secara objektif berdasarkan dari faktor internal dan faktor eksternal yang sudah diidentifikasi sebelumnya (Sedarmayanti, 2014). Menurut Febrianti & Susan (2014) QSPM memiliki kelebihan yaitu rangkaian strateginya dapoat diamati secara bersamaan, membutuhkan penyusun strategi untuk menyatukan faktor dari internal dan eksternal yang signifikan ke dalam proses pengambilan keputusan dan meningkatkan probabilitas didapatnya perolehan keputusan strategis akhir yang terbaik bagi perusahaan. Adapun QSPM memiliki kelemahan yaitu selalu membutuhkan penilaian berdasarkan asumsi-asumsi ahli. Langkah-langkah penyusunan matriks QSPM adalah berikut :

1. Membuat daftar dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada kolom kiri QSPM. Informasi ini didapat dari matriks IFE dan EFE.

2. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal.

Bobot yang diberikan sesuai dengan bobot pada matriks IFE dan EFE.

3. Mengevaluasi dan mengidentifikasi alternative strategi yang harus dipertimbangkan untuk diimplementasikan.

4. Menentukan nilai daya tarik (Attractiveness Score /AS), diartikan sebagai angka yang mempunyai daya tarik relative dari masing - masing strategi.

(14)

19 a. Nilai 1= tidak menarik

b. Nilai 2 = agak menarik c. Nilai 3 = cukup menarik d. Nilai 4 = sangat menarik

Nilai daya tarik Total Attractive Score/TAS) didapat dengan mengalikan nilai bobot dan nilai AS (Attratctive Score).

2.2.5 Rumah Makan

Rumah makan adalah suatu tempat atau bangunan yang berorganisasi secara komersial, melakukan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan atau minum. Rumah makan ada yang berdiri sendiri ataupun berada di dalam pabrik, hotel atau kantor. Tujuan dibangunnya rumah makan adalah untuk bisnis atau mencari uang, tujuan utama dari beroperasinya rumah makan adalah membuat tamu puas (Marsum, 2007). Jenis makanan yang dijual disesuaikan dengan tipe rumah makan yang bersangkutan dan ditawarkan kepada tamu dengan menggunakan buku menu dan jenis makanan yang secara umum dapat dibagi berdasarkan Negara asal antara lain masakan di Negara Indonesia termasuk makanan daerah.

Usaha rumah makan merupakan suatu tempat seseorang yang datang menjadi tamu yang mendapatkan pelayanan untuk menikmati makanan baik waktu pagi, siang, sore ataupun malam sesuai dengan jam operasional rumah makan tersebut dan tamu yang menikmati hidangan tersebut harus membayar sesuai dengan harga yang tertera sesuai daftar yang disediakan di rumah makan tersebut. Rumah makan adalah jasa usaha pangan yang bertempat diseluruh atau sebagian dari bangunan yang permanen ataupun semi permanen

(15)

20 yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan maupun minuman untuk umum di tempat usahanya (Depkes RI, 2002).

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir yang dibuat oleh peneliti bertujuan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti dikuatkan dengan teori dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis strategi pemasaran. Bagan dibawah ini diketahui bahwa Rumah Makan Legok Asri ingin mengetahui starategi pemasaran yang efektif dengan melakukan Analisis SWOT sebagai alat formulasi strategi pemasaran perusahaan.

(16)

21 Bagan 1. Kerangka Berpikir

Strategi Pemasaran

Dilakukan analisis menggunakan analisis SWOT

Analisis faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan

Analisis faktor eksternal berupa peluang dan ancaman

Matriks EFAS Matriks IFAS

Hasil SWOT

Strategi yang tepat untuk Rumah Makan Legok Asri Rumah Makan Legok Asri

Analisis QSPM

QAccccccccccccccccccccccccccccc

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menganalisis pendapatan, efisiensi usaha, dan Break Event Point ( BEP) pada Agroindustri milik Abdori yang dianalisis biaya, produksi dan harga

Pada tahap pra pelaksanaan, perlu dilakukan kegiatan yang mencakup: 1) pengidentifikasian kebutuhan dilakukan bersama-sama dengan kelompok sasaran, 2) didukung oleh data relevan

Keuntungan kompetitif dapat dicapai jika perusahaan mampu mengatasi hubungannya dengan pelanggan, pemasok, produk dan jasa subtitusi, calon pesaing baru dan pesaing lama yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan ukuran umbi benih dengan pemberian pupuk organik cair terhadap peubah

Adanya gelembung gas dan nyala lampu yang terang merupakan gejala larutan tersebut mempunyai daya hantar yang kuat disebut juga larutan elektrolit

Selanjutnya, juga dilakukan penyusunan kerja sama/nota kesepahaman dengan berbagai instansi terkait pedoman kerja mengenai: (i) tata cara pelaksanaan penanganan dugaan tindak

Tidak adanya perbedaan penilaian responden terhadap sikap petugas kesehatan menunjukkan adanya persamaan perlakuan petugas kesehatan kepada responden yang memiliki

istilah proses belajar mengajar atau kegiatan belajar mengajar hendaklah diartikan bahwa proses belajar dalam diri siswa terjadi baik karena ada yang secara langsung