• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 Model Penerapan Strategi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5 Model Penerapan Strategi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Information System Strategic Design

5

(2)

Model Tekanan-tekanan Kompetisi

Sistem Informasi Strategik dapat digunakan sebagai alat kompetisi untuk memenangkan persaingan. Model Porter (1985) ancaman-ancaman

kompetisi atau tekanan-tekanan kompetisi (competitive force model) dapat digunakan untuk menjelaskan tentang persaingan.

Menurut Porter (1985), persaingan terdiri dari 5 macama ancaman:

1. Persaingan dari pesaing-pesaing yang sudah ada (rivalry among existing competitors)

2. Ancaman pesaing-pesaing baru (threat of new entrans)

3. Ancaman produk-produk atau jasa-jasa subtitusi (threat of subtitute product and service)

4. Kekuatan menawar dari pelanggan-pelanggan (bargaining power of customer)

(3)

Porter Competitive Forces Model

Competitive Rivalry Threat of New Entry Buyer Power Supplier Power Threat of Subtitution

Threat of New Entry :

• Time and cost entry • Specialist knowledge • Economies of scale • Cost advantages • Technology protection • Barriers to entry • etc Supplier Power: • Number of suppliers • Size of suppliersUniques of service Competitive Rivalry : • Number of competitors • Quality differences • Other differences • Switching cost • Customer loyalty

• Cost of leaving market • etc

Buyer Power :

Number of customerSize of each other • Differences betweet

competitiors • Proce sensitivity • Ability to subtitute • Cost of changing

(4)

Porter Competitive Forces Model

5 ancaman persaingan untuk industri penerbangan

Pesaing – pesaing yang sudah ada Ancaman pesaing baru Kekuatan menawar pelanggan Kekuatan menawar pemasok Ancaman produk-produk jasa subtitusi Competitive Rivalry :

Garuda, Lion, Mandala, etc

Buyer Power :Agen perjalananPenumpangPencarterPerusahaan kargo dan pengiriman barang

Threat of New Entry :

• Perusahaan penerbangan asing • Perusahaan Kargo Supplier Power:Perusahaan pesawat terbang • Perusahaan leasing • Serikat kerja • Bandara • Perusahaan katering Threats of subtitution :

• Transportasi alternatif (kereta, bis, kapal)

(5)

Penerapan Sistem Teknologi Informasi di

Model Tekanan-tekanan Kompetitif

Keuntungan kompetitif dapat dicapai jika perusahaan mampu mengatasi hubungannya dengan pelanggan, pemasok, produk dan jasa subtitusi, calon pesaing baru dan pesaing lama yang sudah ada.

Bagaimana perusahaan mengatasi ancaman tersebut?

Applegate, McFarlan dan McKenney (1996) mengajukan lima pertanyaan untuk menjawab ke lima ancaman Porter

(6)

Dapatkah Teknologi Informasi merubah dasar persaingan? (Can IT changes the basis of competition?)

Competitive

Rivalry

Sistem Informasi Strategik harus dapat merubah dasar cara bersaing.

Perusahaan :

mengotomatiskan transaksi-nya,

mentransformasikan (merubah cara kerja lebih

efisien,

mengurangi redudansi, mengurangi siklus waktu,

mengurangi kertas kerja) dan

(7)

Dapatkah Teknologi Informasi membangun halangan-halangan untuk masuk?

(Can IT build barriers to entry?)

Threat

of New

Entry

Barriers to entry dapat dilakukan dengan:

Membuat produk skala ekonomis (economics of

scale)

Membuat biaya berpindah (switching cost)Menguasai akses ke kanal industri

Membuat produk atau jasa yang berbeda

(8)

Dapatkah Teknologi Informasi digunakan untuk menghasilkan produk-produk baru?

(Can IT generate new product?)

Threat of

Subtitution

Sistem Teknologi Informasi dapat digunakan menghasilkan produk-produk baru.

Produk atau jasa baru dapat juga dihasilkan dengan melakukan strategi aliansi antar sistem-sistem

(9)

Dapatkah Teknologi Informasi membangun biaya berpindah? (Can IT build in switching cost?)

Buyer

Power

Untuk menjadikan pelanggan setia dan loyal, maka kekuatan menawar pelanggan harus dikurangi.

Pelanggan harus dikunci (lock the customer in) untuk setia dan loyal.

Cara efektif untuk mengunci pelanggan dengan menimbulkan biaya berpindah (switching cost).

(10)

Dapatkah Teknologi Informasi merubah keseimbangan kekuatan dari hubungan dengan pemasok?

(Can IT change the balance of power in supplier relationship?)

Supplier

Power

Pemasok memunyai kekuatan menawar untuk

menentukan harga barang dan waktu pengiriman barang terutama untuk barang yang langka dan barang dengan permintaan tinggi.

Kekatan menawar dari pemasok dapat dikurangi dan diimbangi dengan cara menimbulkan persaingan antar pemasok yang terbaik.

(11)

Model Rantai Nilai (

Value Chain)

Sumber Daya Manusia (human resource management)

Infrastruktur (management and administration services)

Riset dan Pengembangan (technology development)

Pengadaaan Sumber Daya (procurement)

Penyimpanan bahan mentah (inbound logistic) Operasi Penyimpanan barang jadi (outbound logistic) Pemasaran dan penjualan (Marketing and sales) Servis purna jual

Keunggulan

Kompetitif

(12)

Sistem teknologi informasi dikatakan

strategik jika dapat menciptakan nilai-nilai

di masing-masing kegiatan didalam rantai

nilai.

Sistem teknologi informasi yang dapat

diaplikasikan di masing-masing aktivitas

untuk meningkatkan nilai.

(13)

Penerapan Sistem Informasi Strategik di model Rantai Nilai

Sumber Daya Manusia (human resource management)

SIMSDM (HRIS), SPK (DSS), SP (ES)

Infrastruktur (management and administration services)

SIE (EIS), SIMAK (AIS), SIMKEU (FIS), SKO (OAS), SPKG (GDSS)

Riset dan Pengembangan (technology development)

CAD, SPK (DSS), SP (ES), JNA (ANN)

Pengadaaan Sumber Daya (procurement)

SPK (DSS), SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAN

Penyimpanan bahan mentah (inbound logistic) AUTOMATED WARE-HOUSING, Operasi SIMPRO (PIS) Penyimpanan barang jadi (outbound logistic) AUTOMATED WARE-HOUSING Pemasaran dan penjualan (Marketing and sales) Servis purna jual SP (ES), KOMPUTER Keunggulan Kompetitif

(14)

Lima Tahapan Porter dan Millar

Porter dan Millar mengusulkan 5 tahap yang dapat dilakukan untuk menggali kesempatan-kesempatan strategik mungkin dapat dilakukan.

Tahapan ini adalah :

1. Menilai intensitas informasi (assess information intensity)

2. Menentukan peran Teknologi di struktur industri (determine the role of IT ini the industry structure)

3. Mengidentifikasi dan merangking cara-cara yang dapat dilakukan oleh TI untuk membuat keuntungan kompetitif (identify and rank the ways in which IT can create competitive advantage)

4. Menginvestigasi kemungkinan TI mengembangkan bisnis baru (investigate how IT might spawn new business)

5. Membuat suatu rencana untuk mengambil keuntungan dari TI (develop a plan for taking advantage of IT)

(15)

Model Siklus Sumber Daya Konsumen

Ives dan Learmonth (1994) mengembangkan 13 tahapan siklus sumber daya pelanggan atau customer resource life cycle (CRLC) model yang

berbasis pada model 4 tahap IBM.

Model ini berguna untuk mengelompokkan Sistem Informasi Strategik yang sudah ada dan menjelaskan sistem-sistem informasi strategik baru yang mungkin diterapkan.

(16)

Tahapan IBM 13 Tahapan CRLC

Kebutuhan (requirement) 1. Menentukan kebutuhan 2. Menentukan spesifikasi Akuisisi (aquisition) 3. Memilih sumber daya

4. Pemesanan

5. Otorisasi dan pembayaran 6. Mendapatkan

7. Menguji dan menerima Pertanggungjawaban 8. Mengintegrasikan

(stewardship) 9. Mengawasi

10. Memuktakhirkan 11. Merawat

Penghentian (retirement) 12. Memindahkan atau membuang 13. Pertanggung-jawaban

(17)

Model Manfaat

Notowidigdo memperkenalkan model yang memisahkan orientasi strategi secara

internal atau eksternal berdasarkan manfaat yang diterima. Sistem Informasi Strategik Strategi Eksternal Jasa diberikan (service delivery) Produk diberikan (product delivery) Saluran distribusi (distribution channel delivery)

Konsep lain (other

concepts) Strategi Internal Intelegent informasi (information intelegent delivery) Biaya produk (product cost delivery) Pembelian secara elektronik dari rumah Penjualan asuransi portable

ATM

Proses klaim elektronik langsung oleh dokter ke perusahaan asuransi

Integrasi informasi pemasaran internal dan eksternal

(18)

Model kekuatan menawar dan efisiensi

Bakos dan Treacy (1986)

berargumen bahwa dua sumber utama dari ancaman kompetisi dari Porter adalah kekuatan menawar (bargaining power) dan efisiensi komparatif (comparative eficiency)

Keuntungan

kompetisi

Kekuatan

menawar

Biaya-biaya

pencarian

Keunikan

produk

Biaya-biaya

berpindah

Efisiensi

komparatif

Efisiensi

internal

Efisiensi antar

(19)

Model Rekayasa Bisnis

Jika persaingan tajam, untuk dapat bersifat strategik baik secara internal maupun eksternal harus melakukan perubahan secara radikal. Proses perubahan radikal disebut dengan

reengineering. Model berikut menunjukan reengineering dapat

dilakukan di proses eksternal maupun internal.

Business Relationship Reengineering (BRR)

Reengineering (BPR)Business Process

Jangkauan

Eksternal

(20)

Business Relationship Reengineering (BRR)Jangkauan Eksternal Internal

Model Rekayasa Bisnis

BRR dilakukan dengan melakukan perubahan

radikal dengan cara melakukan hubungan dengan pihak luar seperti pemasok dan pelanggan.

(21)

Business Process Reengineering (BPR)

Jangkauan Rendah Tinggi Eksternal Internal

Model Rekayasa Bisnis

BRR dilakukan dengan melakukan perubahan secara radikal di dalam proses bisnis interal.

(22)

Model kerjasama Morton

Morton (1991) menunjukan bahwa orientasi pertama dari

sistem teknologi informasi adalah sistem-sistem internal terlebih

dahulu.

Berikutnya, untuk mendapatkan keunggulan kompetitif,

perhatian diarahkan ke pengembangan sistem teknologi

informasi yang mengarah keluar organisasi.

Bentuk dari sistem yang ditarik keluar organisasi ini tergantung

dari dua faktor:

Tata-kelola bisnis (

business governance)

Tata-kelola teknologi informasi (

information technology

(23)

Model kerjasama Morton

Keuntungan

kolaboratif

Tata-kelola

Bisnis

Hubungan ketat Rancang-ulang jaringan bisnis

Infrastruktur

elektronik

Keunggulan kompetitif jangka pendek Hubungan longgar

(24)

Sumber:

Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif,

Jogiyanto Hartono: -Ed.H: - Yogyakarta ANDI

Fred R. Davis, Concepts of Strategic Management, Seven

Edition, Prentice Hall,Inc, 1998

Referensi

Dokumen terkait

Pelanggan Baru pada Organisasi Perusahaan- Mereka adalah pelanggan yang cenderung mengalihkan dari pesaing ke perusahaan jika perusahaan menawarkan variasi dalam produk atau

• Meningkatkan pangsa pelanggan (share of customer) adalah usaha menangkap pasar yg lebih besar dari pembelian pelanggan terhadap berbagai kategori produk mereka, baik dg

Beberapa alternatif strategi bagi perusahaan seperti membangun fasilitas pengembangan produk, menjalin kerjasama dengan pemasok dan membentuk bisnis unit yang baru,

Bumi Jaya Perkasa dengan lima kekuatan Porter yaitu ancaman masuknya pesaing baru, ancaman produk substitusi, daya tawar pembeli, daya tawar pemasok dan

ancaman dari produk substitusi, kemungkinan masuknya pesaing baru, kekuatan tawar-menawar dari pemasok, dan kekuatan tawar menawar dari pembeli (Thompson, et al. Untuk

• Potensi pelanggan potensial Ancaman • Benih jagung BISI-99 memiliki banyak pesaing • Permintaan produk pesaing mengalami peningkatan Kekuatan utama UD ABCD adalah faktor

Faktor mikro, yaitu pemasok, pesaing, perantara pemasaran, dan masyarakat Dalam kegiatan pemasaran, ada beberapa hal yag harus dipertimbangkan, baik dari sisi produsen, maupun dari