10
BISMA Cendekia
Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing pada Pabrik UMKM Kembang Tahu Juru Masak
Determination The Cost Of Goods Manufactured With Full Costing Method At UMKM Kembang Tahu Juru Masak Factory
Nurlela1)*, Hazrah Elya Fatma2)
1,2) Program Studi Akuntansi , Politeknik LP3I Medan, Indonesia
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan menerapkan perhitungan harga pokok produksi pada UMKM Kembang Tahu Juru Masak. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif. Jenis data penelitian yang digunakan yaitu data primer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan metode full costing. Harga pokok produksi menurut perusahaan pada bulan Januari adalah sebesar Rp4.538.500 sedangkan menurut metode full costing adalah sebesar Rp4.564.194 pada bulan Februari harga pokok produksi per hari menurut menurut UMKM Kembang Tahu Juru Masak sebesar Rp4.588.500 sedangkan menurut metode full costing adalah sebesar Rp4.614.194 dan pada bulan Maret harga pokok produksi perhari menurut UMKM Kembang Tahu Juru Masak adalah sebesar Rp4.663.500 sedangkan menurut metode full costing adalah sebesar Rp4.689.194 .
Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Metode Full Costing, UMKM
Abstract
The purpose of this research was to analyze and implemetastion of the calculation of the cost of goods manufactured in Kembang Tahu Factory. This rised uses a quantitative descriptive method. Data types used in research is primer data. The results of this research indicate that there are differences in the calculation of the company's cost of goods manufactured using the full costing method. the cost of goods manufactured according to the company in January was Rp. 4,538,500 while according to the full costing method it was Rp. 4,564,194 in February, the cost of goods manufactured per day according to Kembang Tahu Factory was Rp. 4,588,500 while according to the full costing method it was Rp. 4 .614,194 and in March the cost of goods manufactured per day according to Kembang Tahu Factory was Rp. 4,663,500, while according to the full costing method, it was Rp. 4,689,194.
Keywords: The Cost of Goods Manufactured, the full costing method, UMKM
*E-mail: [email protected] ISSN 2746-6396 (Online)
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan utama dari usaha adalah untuk menghasilkan laba, dan aspek untuk menghasilkan laba adalah perusahaan perlu menetapkan harga pokok produksi.
Harga Pokok Produksi merupakan perhitungan dari biaya-biaya yang dikeluarkan saat proses produksi. Harga pokok produksi mencakup semua biaya yang dikeluarkan baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung dalam proses produksi barang atau jasa yang dijual. Untuk menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) barang atau jasa, maka perusahaan terlebih dahulu harus menentukan harga pokok produksi. Untuk menghasilkan laba yang maksimal maka perusahaan harus dapat memperhitungkan biaya produksi secara tepat. Pada umumnya UMKM mengalami kesulitan dalam mengkalifikasian biaya produksi sehingga sering terjadi keliruan perhitungan harga pokok produksi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Siswanti, 2015) klasifikasi biaya yang tidak dilakukan oleh perusahaan juga mengakibatkan perusahaan tidak dapat mengidentifikasi penggunaan biaya produksi secara terperinci, sehingga dalam catatan pembukuan tidak dapat terlihat dengan jelas biaya produksi dan non produksi.
Berdarkan hasil penelitian (Manein, 2020) ditemuan bahwa UMKM Dalam penentuan harga pokok produksi perusahaan memasukkan semua unsur biaya ke dalam biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan biaya administrasi dan umum. Pembebanan produksi terlalu kecil, maka harga pokok produksi juga kecil atau menurun. Sebaliknya jika biaya produksi terlalu besar, maka harga pokok produksi akan naik. Sehingga penentuan Harga Pokok Produksi yang tepat merupakan langkah awal yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba yang maksimal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Kurniasari et al., 2018) yang menyatakan bahwa Berdasarkan penentuan harga pokok produk yang benar dari suatu produk akan dapat mengurangi ketidakpastian dalam penentuan harga jual sehingga dapat memaksimalkan laba usaha. Dalam penentuan harga pokok produk harus diperhatikan unsur-unsur biaya apa saja yang masuk dalam harga pokok produk dan mengalokasikan unsur-unsur biaya tersebut secara tepat sehingga dapat menggambarkan pengorbanan sumber ekonomi yang sesungguhnya .
Terdapat beberapa matode dalam penentuan harga pokok produksi, diantaranya adalah metode full costin, metode ini mampu memberikan laporan harga produksi dengan rician biaya yang lengkap dan sesuai untuk jenis usaha home indutri mikro atau kecil. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian (Hikmah, 2017) dapat disimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi sebagai dasar penetapan harga jual menurut metode full costing lebih baik dalam menganalisis biaya produksi. Pembebanan biaya yang digunakan dalam metode full costing terdiri dari biaya variable dan biaya tetap sehinga dapat menggambarkan aktivitas biaya produksi secara keseluruhan.
Pabrik Kembang Tahu Juru Masak merupakan suatu Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) yang berdiri pada September 2019 dan bergerak di bidang produksi pembuatan Kembang Tahu. UMKM Kembang Tahu juru masak sebelumnya tidak pernah membuat laporan keuangan menurut standar UMKM yang berlaku menurut teori, pemilik usaha hanya memperkirakan pengeluaran dan pemasukan berdasarkan faktur pembelian dan penjualan saja sehingga perlu dilakukan evaluasi kembali untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi kembang tahu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh UMKM Pabrik Kembang Tahu Juru Masak dan mengimplementasi perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing mulai bulan Januari – Maret 2021 pada Pabrik Kembang Tahu Juru Masak.
Pengertian Akuntansi Biaya
Menurut (Mulyadi, 2017) Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara tertentu, serta penafsiran didalamnya.
Menurut (Ramadhani Dadan, 2020)Akuntansi Biaya merupakan suatu bidang akuntansi dimana terdapat proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya merupakan akuntansi yang berhubungan langsung terkait biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk serta biaya penjualan suatu perusahaan.
Harga Pokok Produksi
Menurut (Mulyadi, 2017) Harga Pokok Produksi atau yang disebut harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diumur dalam satuan yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk memperoleh keuntungan. Penentuan Harga Pokok Produksi adalah pembebanan unsur biaya produksi terhadap produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi.
Berdasarkan definisi dari para ahli diaatas, dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi merupakan total dari seluruh unsur-unsur biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk dan menjadi acuan dalam menentukan harga jual produk tersebut. Adapun manfaat dari perhitungan harga pokok produksi adalah:
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada konsumen 2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan produksi 3. Memantau realisasi biaya produksi yang terjadi
4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan produksi
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam proses produksi
Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Metode penentuan biaya produksi adalah cara memperhitungkan biaya-biaya yang masuk dalam proses produksi. Menurut (Hartati, 2017)metode penentuan harga pokok produksi terdiri dari:
1. Absorption Costing (Full Costing)
Absorption Costing memperlakukan semua biaya produksi sebagai harga pokok (product cost) tanpa memperhatikan biaya tersebut variabel atau tetap. Harga pokok produksi dengan metode absorption costing terdiri atas biaya produksi (bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik tetap dan variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi.
Tabel 2.1 Metode Full Costing Metode Full Costing
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya overhead pabrik variabel xxx Biaya overhead pabrik tetap xxx
Biaya Produksi xxx
Sumber : Hartati (2017)
2. Variable Costing
Dengan menggunakan variable costing, hanya biaya produksi yang berubah-ubah sesuai dengan dengan apa yang diperlukan sebagai harga pokok. Baiay variable costing ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Tabel 2.2 Metode Variable Costing Metode Variable Costing
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya overhead pabrik variabel xxx
Biaya Produksi xxx
Sumber : Hartati (2017)
Definisi UMKM
Definisi UMKM menurut (Hastuti, 2020)Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat.
Sedangkan menurut (Indonesia, 2008) tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Bab 1 Pasal adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha bukan merupakan anak cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha kecil atau Usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada UMKM Kembang Tahu Juru Masak yang beralamat di Desa Padang Brahrang, Kec. Selesai, Kab. Langkat. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer.
Menurut (Sugiyono, 2018) data primer adalah data yang didapat langsung. Sumber data penelitian yang digunakan adalah sumber data internal yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti dengan teknik pengmpulan data melalui hasil wawancara dengan pemilik home industry Kembang Tahu Juru Masak tentang proses pembuatan kembang tahu. Selain itu, data penelitian juga diperoleh dari pengumpulan dokumentasi berupa bukti transaksi yang dimiliki pemilik home industry Kembang Tahu Juru Masak yang terkait dengan judul penelitian. Metode Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut UMKM Kembang Tahu
Berikut ini hasil perhitungan harga pokok produksi yang dimiliki UMKM Kembang Tahu Juru Masak dalam 1 kali produksi.
Tabel 4.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi menurut UMKM Kembang Tahu Juru Masak periode Januari – Maret 2021
Januari Jenis Biaya Jumlah Biaya
Per Bulan (Rp)
Jumlah Biaya Per Hari (Rp)
Unit diproduksi Per Hari (Kg)
Biaya Per Kg (Rp) Biaya Bahan Baku 58.500.000 2.250.000 133 Kg 6.917 Biaya Tenaga Kerja Langsung 27.560.000 1.060.000 133 Kg 7.970
Biaya Overhead Pabrik variabel:
Biaya Bahan Penolong 182.000 7.000 133 Kg 53 Biaya Bahan Bakar 26.312.000 1.012.000 133 Kg 7.609
Biaya Pengemasan 2.977.000 114.500 133 Kg 861 Biaya Overhead lainnya 1.430.000 55.000 133 Kg 414 Biaya Listrik 1.040.000 40.000 133 Kg 301 Total Biaya Overhead Pabrik 31.941.000 1.228.500 8.883
Total 118.001.000 4.538.500 34.124
Februari Jenis Biaya Jumlah Biaya
Per Bulan (Rp) Jumlah Biaya (Rp)
Unit diproduksi Per Hari (Kg)
Biaya Per Kg (Rp) Biaya Bahan Baku 55.200.000 2.300.000 133 Kg 17.293 Biaya Tenaga Kerja Langsung 25.440.000
1.060.000 133 Kg 7.970
Biaya Overhead Pabrik variabel:
Biaya Bahan Penolong 168.000 7.000 133 Kg 53 Biaya Bahan Bakar 24.288.000 1.012.000 133 Kg 7.609 Biaya Pengemasan 2.748.000 114.500 133 Kg 861 Biaya Overhead lainnya 1.320.000 55.000 133 Kg 414 Biaya Listrik 1.040.000 40.000 133 Kg 301 Total Biaya Overhead Pabrik 29.484.000 1.228.500 9.184 Total 110.124.000 4.588.500 34.500
Maret Jenis Biaya Jumlah Biaya
Per Bulan (Rp) Jumlah Biaya (Rp)
Unit diproduksi Per Hari (Kg)
Biaya Per Kg (Rp) Biaya Bahan Baku 61.750.000 2.375.000 133 Kg 17.857 Biaya Tenaga Kerja Langsung 27.560.000 1.060.000 133 Kg 7.970
Biaya Overhead Pabrik variabel:
Biaya Bahan Penolong 82.000 7.000 133 Kg 53 Biaya Bahan Bakar 26.312.000 .012.000 133 Kg 7.609 Biaya Pengemasan 2.977.000 114.500 133 Kg 861 Biaya Overhead lainnya 1.430.000 55.000 133 Kg 414 Biaya Listrik 1.040.000 40.000 133 Kg 301 Total Biaya Overhead Pabrik 31.941.000 .228.500 9.184
Total 121.251.000 .663.500 35.064
Sumber : UMKM Kembang Tahu Juru Masak (2021)
Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan penilaian secara langsung serta bukti transaksi pemiliki UMKM, maka berikut perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing
Tabel 4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada UMKM Kembang Tahu Juru Masak menurut Metode Full costing Januari – Maret 2021
Januari
Nama Kuantitas Harga
Perolehan Jumlah Biaya Per Hari (Rp)
Unit Diproduksi
Per hari (Kg)
Harga per Kg (Rp)
Biaya Bahan Baku 250 Kg 9.000 2.250.000 133 Kg 16.917
Biaya TKL
Bg Penguapan 2 Org 105.000 210.000 133 Kg 1.579
Bg Produksi 4 Org 120.000 480.000 133 Kg 3.609
Bg Pengeringan 3 Org 100.000 300.000 133 Kg 2.256
Bg Membungkus 2 Org 35.000 70.000 133 Kg 526
Total TKL 1.060.000 7.970
Listrik 1 40.000 40.000 133 Kg 301 Depresiasi
Bangunan
1 13.889 13.889 133 Kg 104
Depresiasi Mesin
Dongfeng 1 4.167 4.167 133 Kg 31
Depresiasi Mesin
Air 1 694 694 133 Kg 5
Depresiasi Kuali 1 6.944 6.944 133 Kg 52
Biaya Bahan Penolong
Minya Makan 1/2 Liter 14.000 7.000 133 Kg 53
Biaya Bahan Bakar
Kayu 1 Mobil 1.000.000 1.000.000 133 Kg 7.519
Solar 2 Liter 6.000 12.000 133 Kg 90
Biaya Pengemasan
Plastik 3 Kg 35.000 105.000 133 Kg 789
Anak Hekter 1 Kotak 2.500 2.500 133 Kg 19
Tali 1 Buah 7.000 7.000 133 Kg 53
BOP Lainnya
Makanan Pegawai 1 Paket 55.000 55.000 133 Kg 414
Total BOP 1.254.194 9.430
Total Biaya
Produksi 4.564.194 34.317
Produk dalam
Proses (Awal) - -
Produk dalam
Proses 4.564.194 34.317
Produk dalam
Proses (Akhir) - -
Harga Pokok
Produksi 4.564.194 34.317
Februari
Nama Kuantitas Harga
Perolehan Jumlah Biaya
Per Hari (Rp) Unit Diproduksi
Per hari (Kg) Harga per Kg (Rp)
Biaya Bahan Baku 250 Kg 9.200 2.300.000 133 Kg 17.293
Biaya TKL
Bg Penguapan 2 Org 105.000 210.000 133 Kg 1.579
Bg Produksi 4 Org 120.000 480.000 133 Kg 3.609
Bg Pengeringan 3 Org 100.000 300.000 133 Kg 2.256
Bg Membungkus 2 Org 35.000 70.000 133 Kg 526
Total TKL 1.060.000 7.970
Biaya Overhead Pabrik
Listrik 1 40.000 40.000 133 Kg 301
Depresiasi
Bangunan 1 13.889 13.889 133 Kg 104
Depresiasi Mesin
Dongfeng 1 4.167 4.167 133 Kg 31
Depresiasi Mesin
Air 1 694 694 133 Kg 5
Depresiasi Kuali 1 6.944 6.944 133 Kg 52
Biaya Bahan Penolong
Minyak Makan 1/2 Liter 14.000 7.000 133 Kg 53
Biaya Bahan Bakar
Kayu 1 Mobil 1.000.000 1.000.000 133 Kg 7.519
Solar 2 Liter 6.000 12.000 133 Kg 90
Biaya Pengemasan
Plastik 3 Kg 35.000 105.000 133 Kg 789
Anak Hekter 1 Kotak 2.500 2.500 133 Kg 19
Tali 1 Buah 7.000 7.000 133 Kg 53
BOP Lainnya
Makanan Pegawai 1 Paket 55.000 55.000 133 Kg 414
Total BOP 1.254.194 9.430
Total Biaya
Produksi 4.614.194 34.693
Produk dalam
Proses (Awal) - -
Produk dalam
Proses 4.614.194 34.693
Produk dalam
Proses (Akhir) - -
Harga Pokok
Produksi 4.614.194 34.693
Maret
Nama Kuantitas Harga
Perolehan Jumlah Biaya
Per Hari (Rp) Unit Diproduksi
Per hari (Kg) Harga per Kg (Rp)
Biaya Bahan Baku 250 Kg 9.500 2.375.000 133 Kg 17.857
Biaya TKL
Bg Penguapan 2 Org 105.000 210.000 133 Kg 1.579
Bg Produksi 4 Org 120.000 480.000 133 Kg 3.609
Bg Pengeringan 3 Org 100.000 300.000 133 Kg 2.256
Bg Membungkus 2 Org 35.000 70.000 133 Kg 526
Total TKL 1.060.000 7.970
Biaya Overhead Pabrik
Listrik 1 40.000 40.000 133 Kg 301
Depresiasi
Bangunan 1 13.889 13.889 133 Kg 104
Depresiasi Mesin
Dongfeng 1 4.167 4.167 133 Kg 31
Depresiasi Mesin
Air 1 694 694 133 Kg 5
Depresiasi Kuali 1 6.944 6.944 133 Kg 52
Biaya Bahan Penolong
Minya Makan 1/2 Liter 14.000 7.000 133 Kg 53
Biaya Bahan Bakar
Kayu 1 Mobil 1.000.000 1.000.000 133 Kg 7.519
Solar 2 Liter 6.000 12.000 133 Kg 90
Biaya Pengemasan
Plastik 3 Kg 35.000 105.000 133 Kg 789
Anak Hekter 1 Kotak 2.500 2.500 133 Kg 19
Tali 1 Buah 7.000 7.000 133 Kg 53
BOP Lainnya
Makanan Pegawai 1 Paket 55.000 55.000 133 Kg 414
Total BOP 1.254.194 9.430
Total Biaya
Produksi 4.689.194 35.257
Produk dalam
Proses (Awal) - -
Produk dalam
Proses 4.689.194 35.257
Produk dalam
Proses (Akhir) - -
Harga Pokok
Produksi 4.689.194 35.257
Sumber : Data Diolah (2021)
Setelah perhitungan Harga Pokok Produksi menurut metode full costing sudah didapat, ada perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan
dengan metode full costing. Perbedaan perhitungan menurut perusahaan dengan menurut metode full costing dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Perbandingan antara Harga Pokok Produksi menurut UMKM Kembang Tahu Juru Masak dengan Metode Full Costing Januari – Maret 2021
Januari
Elemen Biaya Perusahaan Full Costing Selisih
Jumlah Harga Per
Kg Jumlah Harga
Per Kg Jumlah Harga Per Kg
Biaya Bahan Baku 2.250.000 16.917 2.250.000 16.917 - -
Biaya Tenaga Kerja Langsung 1.060.000 7.970 1.060.000 7.970 - - Biaya Overhead Pabrik 1.228.500 9.237 1.254.194 9.430 25.694 193 Harga Pokok Produksi 4.538.500 34.124 4.564.194 34.317 25.694 193
Februari
Elemen Biaya Perusahaan Full Costing Selisih
Jumlah Harga Per
Kg Jumlah Harga
Per Kg Jumlah Harga Per Kg
Biaya Bahan Baku 2.300.000 16.917 2.300.000 17.293 - -
Biaya Tenaga Kerja Langsung 1.060.000 7.970 1.060.000 7.970 - - Biaya Overhead Pabrik 1.228.500 9.237 1.254.194 9.430 25.694 193 Harga Pokok Produksi 4.588.500 34.124 4.614.194 34.693 25.694 193
Maret
Elemen Biaya Perusahaan Full Costing Selisih
Jumlah Harga Per
Kg Jumlah Harga
Per Kg Jumlah Harga Per Kg
Biaya Bahan Baku 2.375.000 16.917 2.375.000 17.857 - -
Biaya Tenaga Kerja Langsung 1.060.000 7.970 1.060.000 7.970 - - Biaya Overhead Pabrik 1.228.500 9.237 1.254.194 9.430 25.694 193 Harga Pokok Produksi 4.663.500 34.124 4.689.194 35.257 25.694 193
Sumber : Data Diolah (2021)
Setelah melakukan perhitungan menggunakan metode full coting dengan cara menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tetap dan variabel kemudian dibagi dengan jumlah produksi yang dihasilkan maka didapatlah harga pokok produksi kembang tahu pada UMKM Kembang Tahu Juru Masak. Terdapat perbedaan yang tidak terlalu signifikan antara perhitungan menurut UMKM Kembang Tahu Juru Masak dengan perhitungan yang dilakukan penulis dengan metode full costing.
Pada perhitungan menurut UMKM Kembang Tahu Juru Masak harga pokok produksi per hari pada bulan Januari adalah sebesar Rp4.538.500 sedangkan menurut metode full costing adalah sebesar Rp4.564.194 pada bulan Februari harga pokok produksi per hari menurut menurut UMKM Kembang Tahu Juru Masak sebesar Rp4.588.500 sedangkan menurut metode full costing adalah sebesar Rp4.614.194 dan pada bulan Maret harga pokok produksi perhari menurut menurut UMKM Kembang Tahu Juru Masak adalah sebesar Rp4.663.500 sedangkan menurut metode full costing adalah sebesar Rp4.689.194. Terdapat selisih dari harga pokok produksi sebesar Rp25.694 per 1 hari produksi nya. Selisih biaya yang tidak terlalu signifikan ini dikarenakan UMKM Kembang Tahu Juru masak belum lama berdiri dan aset yang dimiliki belum terlalu banyak sehingga biaya depresiasi yang dikeluarkan pun tidak banyak. Namun jika UMKM Kembang Tahu Juru Masak dapat menerapkan pencatatan laporan keuangan yang benar menurut standar UMKM yang berlaku dan menghitung harga pokok produksi dengan metode full costing agar seluruh komponen biaya terhitung maka hal ini dapat menguntungkan bagi UMKM Kembang Tahu Juru Masak jika usaha ini terus berkembang hingga menjadi usaha yang yang maju nantinya.
SIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan menhitungan harga pokok produksi pada UMKM Kembang Tahu Juru Masak dengan metode full costing dengan cara menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tetap dan variabel kemudian dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan maka didapatlah harga pokok produksinya. Terdapat perbedaan perhitungan sebesar Rp25.694 dalam 1 hari produksi menurut perusahaan dengan yang dilakukan penulis dengan metode full costing. Hal ini dikarenakan UMKM Kembang Tahu Juru Masak tidak pernah melakukan pencatatan laporan keuangan yang benar menurut standar UMKM yang berlaku maka pemilik usaha tidak tahu jika biaya depresiasi aset juga seharusnya dimasukkan kedalam biaya untuk menghitung harga pokok produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, N. (2017). Akuntansi Biaya. Pustaka Setia : Bandung.
Hastuti, P. (2020). Kewirausahaan Dan UMKM. Yayasan Kita Menulis : Medan.
Hikmah, A. N. (2017). Evaluasi perhitungan harga pokok produksi meubel dengan menggunakan full costing dalam pencapaian laba perusahaan mebel sudirman. 83.
Indonesia, R. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008.
Kurniasari, D., Huda, A. M., & Masrunik, E. (2018). Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing sebagai Penentu Harga Jual pada Produksi Opak Kembang Cap “ KRESS ’ NO ”. Riset Dan Jurnal Akuntansi, 2(2), 73–87.
Manein, J. O. D. (2020). Indonesia accounting menggunakan metode full costing pada pembuatan. 37–43.
Mulyadi. (2017). Akuntansi Biaya (5th ed.). Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN : Yogyakarta.
Ramadhani Dadan, D. (2020). Akuntansi Biaya (Konsep Dan Implementasi Di Industri Manufaktur). CV. Markumi : Yogyakarta.
Siswanti, T. (2015). Analisis Perbandingan Metode Full Costing Dan Variable Costing Dengan Metode Perusahaan Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada UD MEKARSARI. Jurnal Akuntansi & Bisnisurya, 1–15.
https://doi.org/https://doi.org/ 10.35968/.v1i1.162
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta: Bandung.