• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah BISMA Cendekia, 2(1) 2021: DOI: BISMA Cendekia. Analisis Biaya Pemasaran pada UD. Ateng Jaya Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Ilmiah BISMA Cendekia, 2(1) 2021: DOI: BISMA Cendekia. Analisis Biaya Pemasaran pada UD. Ateng Jaya Binjai"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

65

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0

BISMA Cendekia

Analisis Biaya Pemasaran pada UD. Ateng Jaya Binjai

Marketing Cost Analysis In UD. Ateng Jaya Binjai

Irwanto1)* , Nurlaila Sari2), Iswandi Idris 3) 1) Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Medan

2) Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan 3) Program Studi Bisnis Digital, Politeknik LP3I Medan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengumpulkan data dan informasi, mengolah menganalisis data dan informasi tentang pelaksanaan biaya pemasaran pada UD. Ateng Jaya Binjai. Metode penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode analisis data kuantitatif yaitu data-data yang dikumpulkan diolah kemudian di analisa dan dijabarka secara deskriptif.Hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian ini adalah bahwa UD.Ateng Jaya Binjai telah mampu meningkatkan penjualan dan dapat dilihat dari data penjualan yang penulis teliti.Dari data analisis biaya pemasaran tersebut besarnya sumbangan laba yang telah dicapai oleh UD. Ateng Jaya Binjai dan tentunya telah mempengaruhi kemajuan perusahaan tersebut, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan sudah berjalan dengan baik dilihat dari penjualan yang terus meningkat setiap tahunnya dan biaya pemasaran juga mengalami kenaikkan yang juga mempengaruhi penjualan.

Kata Kunci : Pemasaran, Analisis Biaya Pemasaran.

Abstract

This study aims to determine, collect data and information, process and analyze data and information about the implementation of marketing costs at UD. Ateng Jaya Binjai. The research method in writing this scientific paper is a quantitative data analysis method, namely the collected data is processed and then analyzed and described descriptively. The result of research and discussion of this research is that UD. Ateng Jaya Binjai has been able to increase sales and it can be seen from the sales data that the author examines. From the marketing cost analysis data, the amount of profit contribution that has been achieved by UD. Ateng Jaya Binjai and of course have influenced the progress of the company, thus it can be concluded that the sales system has been running well, seen from the sales that continue to increase every year and marketing costs have also increased which also affects sales.

Keywords: Marketing, Marketing Cost Analysis.

*E-mail: irwan.irone2@gmail.com ISSN 2746-6396 (Online)

(2)

PENDAHULUAN

Pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan laba, walaupun sebenarnya laba bukanlah satu-satunya tujuan utama bagi setiap perusahaan. Keinginan untuk meningkatkan laba setiap tahun adalah target yang sering sekali menjadi pusat perhatian bagi perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan berusaha membuat proses dan sistem terbaik dalam mengelola perusahaan.Keadaan perekonomian dunia intenasional saat ini yang berakibat juga terhadap situasi perekonomian nasional, memberikan dampak bagi banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia. Pemerintah memiliki komitmen dalam pengembangan ekonomi(Laelisneni et al., 2020). Banyak perusahaan yang terpaksa tutup kerena krisis global yang melanda dunia. Dengan keadaan yang demikian maka adanya kenaikkan harga sehingga produk- produk yang akan dipasarkan tersebut mendapatkan respon yang negatif dan pelanggan atau konsumen, karena sesuai dengan hukum permintaan yang mengatakan bahwa jika harga naik maka permintaan menurun dan sebaliknya jika harga turun maka permintaan bertambah. Artinya kenaikkan harga sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.Untuk itulah maka perusahaan harus dapat menganalisis biaya pemasaran, memastikan bahwa perusahaan mengeluarkan biaya pemasaran yang benar-benar dibutuhkan perusahaan dengan tujuan kenaikan harga yang disebabakan oleh biaya pemasaran yang berlebih dapat dikendalikan.Sebuah perusahaan harus bijak di dalam menentukan jumlah persediaan barang yang akan di pakai dalam proses produksi, karena tanpa adanya manajemen yang tepat perusahaan akan mengalami kerugian akibat biaya-biaya yang semestinya tidak dikeluarkan olehperusahaan seperti biaya operasional pabrik, biaya gedung, biaya kehilangan serta biaya kerusakan barang akibat terlalu lama disimpan (Sulaiman, 2015). Menurut Kotler dan keller (Idris, Iswandi;

Hanum, Zubaidah; Wahyudi, 2015)Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain(Sya’roni, 2014). Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian, program yang dirancang untuk menciptakan pertukaran yang menguntungkan dengan target pembelian untuk mencapai sasaran organisasi(Irwanto, 2015)

Setiap perusahaan dituntut agar dapat memiliki kemampuan dalam merumuskan sekaligus menerapkan pemasaran melalui strategi pemasaran yang tepat(Idris, Sari, &

Hanum, 2020)agar permintaan dapat diatasi dengan baik, pada saat sekarang ini banyak perusahaan yang kurang memahami bagaimana inovasi dan strategi yang digunakan dalam membentuk suatu sasaran yang baik, maka dari itu banyak perusahaan yang melakukan strategi pemasaran, hal ini dilakukan karena persaingan yang sangat ketat, sehingga perkembangan dan kemajuan perusahan harus dapat berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Hal ini memberikan gambaran bahwa biaya pemasaran merupakan salah satu faktor utama dalam mewujudkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Untuk itu perusahaan harus mampu menentukan apa yang paling tepat di pasar sasaran, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya secara baik dan sehat.Menurut Horngren, Datar & Foster (Tirajoh, Sabijono, & Mangundap, 2014)mendefinisikan biaya (cost) sebagai sumber daya yang dikorbankan (sacrificed) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu.

(3)

67

Putra, Gede Putu Agus Jana Susila, 2016)mengemukakan bahwa : Biaya adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan dating bagi organisasi, dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber non kas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.Komponen biaya sendiri terbagi dalam beberapa bagian : biaya pengadaan (procurement cost), biaya persiapan operasi (start-up cost), biaya proyek (project cost), dan biaya operasi serta perawatan (ongoing and maintenance cost) (Idris, 2014)

Makin besar perusahaan, maka akan semakin besar juga masalah perencanaanya, dan makin rumit melakukan pengendalian terhadap aktivitas perusahaan(Paat, 2013), biasanya semakin rumit dan semakin banyak informasi akuntansi dibutuhkan oleh manajemen. Pengolongan biaya dalam suatu organisasi bisnis pada umumnya didasarkan pada :

1. Penggolongan dasar, terdiri dari biaya produksi dan biaya usaha.

2. Masa akuntansi, terdiri dari pengeluaran modal dan pengeluran pendapatan.

3. Volume kegiatan, terdiri dari biaya tetap dan biaya variable.

4. Departemen, tediri dari biaya departemen produksi dan departemen jasa.

5. Biaya bersama, terdiri dari biaya overhead pabrik dan biaya gabungan.

6. Perencanaan dan pengawasan, terdiri dari biaya standard an anggaran.

7. Proses analisis, terdiri dari differential cost, relevant cost, opportunity cost.

8. Sifat kegiatan, terdiri dari biaya utama ( biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung) dan biaya konversi atau biaya pengolahan ( biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik).

Menurut Mulyadi(Daslim, Harahap, & Elidawati, 2019): “ Biaya Pemasaran adalah biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai.” Dalam arti luas biaya pemasaran meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai.Kegiatan pemasaran produk dimulai jauh sebelum produk selesai diproduksi.Kegiatan advertensi biasanya mengawali kegiatan pemasaran produk.

Setelah produk selesai diproduksi kegiatan pemasaran dilaksanakan melalui serangkaian tindakan seperti : penyimpanan produk di gudang, penjualan , pembungkusan dan pengiriman, dan catatan transaksi penjualan. Dengan demikian dalam arti luas biaya pemasaran tidak hanya meliputi biaya penjualan saja tetapi termasuk di dalamnya biaya advertensi,biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya kredit dan penagihan, dan biaya akuntansi pemasaran.

Biaya Pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjaddi kas. Biaya ini meliputi : fungsi penjualan, fungsi penggudangan produk selesai, fungsi pengepakan dan pengiriman, fungsi adpertensi, fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan(Helmina, 2013)

Analisis biaya pemasaran bertujuan untuk penentuan harga pokok produk, pengendalian biaya, perencanaan dan pengarahan kegiatan pemasaran. Analisis biaya pemasaran dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

1. Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya atau obyek pengeluaran

Dalam analisis ini biaya pemasaran dipecah sesuai dengan jenis-jenis biaya pemasaran seperti : gaji karyawan, biaya iklan, biaya perjalanan, biaya depresiasi peralatan kantor, biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan dan sebagainya. Dengan analisis ini, manajement dapat mengetahui rincian jenis biaya pemasaran, namun

(4)

tidak dapat memperoleh informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pemasaran tertentu(SYAFUROH, 2018).

Oleh karena itu, cara analisis ini hanya baik dilakukan jika manjement tidak menghadapi masalah pengukuran efisiensi kegiatan pemasaran tertentu, kemampuan tiap-tiap produk yang di jual dalam mengahasilkan laba, cara penjual yang dijalankan dan kemampuan menghasilkan laba tiap-tiap daerah pemasaran.

2. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran(Puspa, 2019).

Fungsi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang memerlukan pengeluaran biaya.Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran bertujuan untuk pengendalian biaya dan untuk analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran.

Langkah analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran adalah sebagai berikut:

a. Menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga dapat ditentukan secara tepatdalam pelaksanaan fungsi tersebut. Contoh pembagian fungsi-fungsi dalam kegiatan pemasaran antara lain, fungsi penjualan, advertensi pergudangan, pembungkusan dan pengiriman, kredit dan penagihan serta fungsi akuntansi pemasaran.

b. Menggolongkan tiap-tiap jenis biaya pemasaran sesuai dengan fungsinya.

c. Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiap-tiap fungsi.

d. Menentukan biaya persatuan kegiatan pemasaran dengan cara membagi total biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan.

3. Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran.

Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya dan fungsi pemasaran berguna untuk pengendalian biaya , tetapi tidak membantu dalam mengarahkan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran tidak akan efektif jika tidak ada pengarahan yang baik, oleh karena itu perlu diadakan analisis biaya pemasaranyang dapat menyajikan informasi kepada manajement mengenai kemampuan usaha pemasarantertentu dalam menghasilkan laba.

Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran dapat dibagi sebagai berikut: (a) Menurut jenis produk; (b) Menurut daerah pemasaran; (c) Menurut besar pesanan;

(d) Menurut saluran distribusi

Langkah-langkah yang ditempuh di dalam melakukan analisis biaya pemasaran antara lain(ALI, 2017) :

1) Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya.

2) Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan.

3) Menggolongkan jenis biaya pemasaran ke dalam biaya langsung, biaya setengah langsung, dan biaya tidak langsung

4) Menentukan dasar alokasi biaya pemasaran.

5) Menentukan hubungan antara biaya dengan pendapatan yang dperoleh dari pengeluaran biaya tersebut, untuk setiap jenis produk, daerah pemasaran, besar order atau saluran distribusi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersfat deskriptif kualitatif, dimana data-data yang digunakan diperoleh dari;

Jenis Dan Sumber Data

(5)

69 a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh dengan cara wawancara (interview), daftar pertanyaan serta melakukan penelitian langsung kelapangan guna memperoleh keterangan dari karyawan UD. Ateng Jaya Binjai.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari literature atau data yang tidak langsung diamati oleh penulis misalnya data yang diperoleh dari buku yang erat hubungannya dengan objek penelitian dan internet.Data ini merupakan dokumentasi dalam membantu menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Sumber Data

Dalam rangka mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menyusun penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu sebagai berikut :

a. Data Internal

Merupaakan data yang didapat dari dalam perusahaan atau organisasi dimana riset dilakukan.

b. Data Eksternal

Merupakan data yang didapat dari luar perusahaan atau organisasi dimana riset dilakukan.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan a. Observasi (Pengamatan)

Pengamatan langsung terhadap perusahaan yang bersangkutan yang berhubungan dengan objek penelitian, yaitu tentang pengaruh biaya pemasaran terhadap peningkatan penjualan pada UD. Ateng Jaya Binjai.

b. Wawancara (interview)

Dalam hal ini penulis menggunakan tekik pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara penulis dengan karyawan yang mempunyai wewenang untuk memberikan informasi tentang batasan penelitian. Wawancara yang dilakukan penulis yaitu wawancara terstruktur yaitu proses tanya jawab tentang penelitian yang berlangsung antara dua belah pihak, bertatap muka mendengarkan informasi-informasi atau keterangan-keterangan dengan mengunakan bahan yang telah disediakan oleh penulis.

2. Penelitian Kepustakaan (Library research)

Teknik peninjauan pustaka atau bedah buku untuk memperolah data mengenai landasan teoritis dengan mencatat teori-teori dan defenisi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, dimana data-data yang dikumpulkan diolah kemudian di analisa yang merupakan sebuah cara untuk mengolah data primer yaitu data yang berasal dari sumber asli atau tanpa perantara dan data sekunder yaitu data yang diambil dari perusahaan langsung.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriprif

Biaya pemasaran pada UD.Ateng Jaya Binjai adalah jumlah biaya yang dikeluarkan dalam mengoperasikan penjualan produk-produk yang telah tersedia untuk dijual dan tentunya UD. Ateng Jaya mengambil keuntungan dari setiap produk yang akan dijual kepada konsumennya. Keuntungan yang diambil tersebut disebabkan oleh jumlah biaya yang telah dikeluarkan dalam memasarkan produk-produk tersebut kembali ke pasar.

(6)

Keuntungan tersebut berdasarakan biaya pengiriman barang sampai ke tempat tujuan, biaya penyimpanan gudang, biaya tenaga penjual ( salaesman ), biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Oleh sebab itu klasifikasi biaya pemasaran dilakukan oleh UD.Ateng Jaya untuk mempermudah atau meminimalkan biaya pemasaran sampai ke konsumen agar produk-produk makanan ringan tersebut dapat terjual dengan cepat dan mudah diterima oleh masyarakat, meskipun keuntungan yang di dapat tidaklah terlalu besar namun penjualan produk-produk tersebut dapat terus berjalan dengan mudah dan laku di pasarkan.UD.Ateng Jaya mengklasifikasikan biaya pemasaran berdasarkan fungsi penjualan dan fungsi fungsional.Adapun klasifikasi biaya pemasaran yang dilakukan oleh UD. Ateng Jaya diantaranya meliputi : 1. Perilaku pesanan atau order; 2. Penjualan; 3. Pergudangan; 4. Pengiriman; 5. Kredit Penagihan;

dan 6. Biaya pengembalian barang yang rusak

Pengklasifikasian biaya pemasaran ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah pengawasan biaya terhadap harga jual yang ditanggung oleh pelanggan yang akan di pasarkan kembali ke pedagang eceran. Unsur–unsur biaya tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya biaya tetap dan biaya variabel.Yang termasuk biaya variabel ialah bonus tenaga penjual, komisi penjualan, potongan harga, biaya transportasi dimana biaya-biaya tersebut mempunyai hubungan langsung dengan volume penjualan.Sedangkan yang termasuk biaya tetap ialah biaya gaji pegawai staff pemasaran.Kegunaan klasifikasi biaya pemasaran ialah untuk; Mengetahui seberapa besar hubungan antara biaya pemasaran dengan nilai penjualan dan Membandingkan antara anggaran biaya pemasaran dengan aktual biaya pemasaran.

Pemasaran produk-produk Orang Tua pada UD.Ateng Jaya Binjai adalah usaha sistematis manajemen untuk mencapai suatu tujuan yaitu meningkatkan penjualan.

Aktivitas dimonitor secara kontiniu untuk memastikan bahwa hasilnya akan berada dalam batasan yang diinginkan. Hasil aktual dari setiap aktivitas dibandingkan dengan rencana, dan jika terdapat perbedaan yang signifikan tindakan perbaikan mungkin segera diambil. Proses pemasaran produk-produk makanan ringan tersebut dalam melaksanakan kegiatan perusahaan selalu melibatkan pengambilan keputusan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. Informasi yang menjadi dasar dan tindakan pemasaran mencakup informasi purnajual dan informasi financial, dan aktivitas pemasaran dilakukan secara terus menerus agar kegiatan penjualan dapat terus berjalan dan dapat mewujudkan peningkatan penjualan pada setiap produk yang dipasarkan atau ditawarkan kepada konsumen.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh UD.Ateng Jaya Binjai dilakukan dengan membuat perencanaan dan melaksanakan perencanaan tersebut serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana tersebut. Perencanaan yang efektif membutuhkan partisipasi dan koordinasi dari semua karyawan dalam entitas tersebut.

Perencanaan mencakup penetuan tujuan perusahaan, yang merupakan target atau hasil yang terukur yang telah ditetapkan sesuai tujuan perusahaan.Dalam melaksanakan suatu kegiatan bisnis dan untuk mencapai tujuan dari suatu bisnis, pastinya semua berfikir untuk mendapatkan laba terlebih dahulu.Meskipun laba merupakan bagian yang yang tidak dapat dipisahkan dari suatu bisnis yang berhasil, laba hanyalah suatu cita-cita tetapi bukanlah satu-satunya tujuan utama UD. Ateng Jaya Binjai. Perusahaan-perusahan yang mampu memaksimalkan labanya adalah perusahaan-perusahaan yang

(7)

71

waktu dan tempat, serta biaya dan harga yang akan menghasilkan kerjasama karyawan, memperoleh kesan yang baik pada pelanggan, dan memenuhi tanggungjawab sosial pada masyarakat sekitar. Hal inilah yang sangat diperhatikan oleh UD.Ateng Jaya Binjai dalam menyusun kinerja perusahaan.

Dalam kegiatan perencanaan dan kegiatan pemasaran serta penjualan oleh UD.

Ateng Jaya sangat membutuhkan kerjasama para staff karyawan yang bersangkutan serta karyawan yang terlibat langsung dengan seluruh kegiatan tersebut. Kegiatan pemasaran bergantung pada pengkomunikasian informasi kepada manajemen.Analisis biaya pemasaran dilakukan dan penyusunan laporan difasilitasi melalui pembagian fungsi dalam departemen biaya dan melalui koordinasi dengan fungsi akuntansi.UD.

Ateng Jaya Binjai melakukan kegiatan pemasaran dengan cara sebagai berikut:

1. Membuat perencanaan kegiatan pemasaran yang disusun berdasarkan ketentuan perusahaan yang telah ditetapkan.

2. Melaksanakan pemasaran terhadap semua produk-pruduk makanan ringan.

3. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pemasaran dan penjualan serta kegiatan perusahaan yang lainnya.

4. Menganalisa biaya pemasaran terhadap produk-produk yang dipasarkan dan melihat kemajuan akan penjualan dan pengaruh terhadap penjualan akan seluruh produk-produk yang ditawarkan kepada pelanggan dan konsumen.

Untuk melihat lebih jelas mengenai analisis biaya pemasaran pada UD.Ateng Jaya Binjai maka penulis membuat penjelasan kedalam bentuk tabel di bawah ini yang bertujuan sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan penulis dalam kunjungan riset perusahaan pada UD. Ateng Jaya Binjai. Adapun data-data perusahaan yang penulis ambil dari kegiatan riset perusahaan pada UD.Ateng Jaya Binjai adalah data-data perusahaan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, yang merupakan data-data penjualan UD.

Ateng Jaya Binjai, data biaya pemasaran dan penjualan selama 20 bulan.

Di dalam menganalisis biaya pemasaran bertujuan untuk mengetahui sumbangan laba dari setiap fungsi terhadap perusahaan.Biaya pemasaran dapat dianalisis menurut daerah penjualan, konsumen, dan menurut jenis produk. Besarnya laba dari setiap penjualan produk-produk cap Orang Tua dapat dilihat dari peningkatan penjualan dari tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 21.318.500, tahun 2009 sebesar Rp. 24.985.000 dan tahun 2010 sebesar Rp. 26.010.500.

Sistem penjualan yang dilakukan oleh UD. Ateng Jaya Binjai dalam memasarkan poduk-produk Orang Tua dengan menggunakan jasa salesman memberikan banyak pengaruh yang positif dalam kemajuan pemasaran dalam memperkenalkan produk- produk dari Orang Tua tersebut dan tentumya UD. Ateng Jaya Binjai mengeluarkan biaya pemasaran dalam setiap operasinya tersebut.Biaya yang dikeluarkan oleh UD. Ateng Jaya Binjai yang merupakan biaya pemasaran antara lain sebagai berikut :

1. Biaya gaji salesman

2. Komisi penjualan untuk salesman 3. Biaya perjalanan/transportasi 4. Biaya kredit dan penagihan 5. Biaya konsumsi salesman

Semua salesman diberikan komisi penjualan dari hasil penjualan yang mereka peroleh, dan komisi penjualan tersebut sebesar 2.5 % dari hasil penjualan yang mereka peroleh namun semua salesman juga harus menanggung biaya perawatan kendaraan sendiri apabila mengalami kerusakan mesin. Dan apabila terjadi kecelakaan dalam menjalankan tugasnya maka biaya kendaraan ditangung oleh UD. Ateng Jaya Binjai.Dengan melihat kondisi keuangan UD. Ateng Jaya Binjai yang telah dijabarkan

(8)

diatas dapat diketahui bahwa banyaknaya kegiatan yang dilakukan oleh UD. Ateng Jaya Binjai. Seluruh kegiatan harus dilakukan dengan kerjasama agar dapat saling mendukung dan berhubungan, jangan sampai masing-masing bagian tidak saling berkoordinasi dan bekerjasama dalam teamwork dan akhirnya akan menggangu perusahaan dalam mencapai tujuan kemajuan perusahaan.

Koordinasi dan kerjasama dilakukan agar pada saat pelaksanaan anggaran seluruh bagian atau department tetap berada pada koridor dan jalur masing-masingsesuai anggaran, dan diharapkan adanya jalinan kerjasama antar karyawan agar tujuan yang diinginkan tercapai dan tidak terjadi kerugian yang akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.Seluruh karyawan yang bekerja dengan kesungguhan dan mengakumulasikan biaya pemasaran, penjualan dan pembelian dan kegiatan perusahaan lainnya harus disajikan dengan informasi yang benar-benar dan akurat serta jelas perinciannya.Penulis menemukan bahwa pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 UD.Ateng Jaya Binjai telah menjual produk makanan ringan dengan baik dan telah melakukan pemasaran dengan baik pula.Terbukti dari jumlah penjualan yang meningkat dan menghasilkan laba yang cukup menunjang kemajuan perdagangan perusahaan UD.Ateng Jaya tersebut.

Pada tahun 2008 biaya pemasaran UD.Ateng Jaya sebesar Rp. 58.862.500 dan tahun 2009 biaya pemasaran UD.Ateng Jaya Binjai meningkat sebesar Rp. 125.080.000 dan pada tahun 2010 biaya pemasaran UD.Ateng Jaya Binjai kembali meningkat sebesar Rp.

189.990.000.Ini menandakan kemajuan perusahaan UD. Ateng Jaya Binjai yang telah meningkatkan penjualannya dan pemasaran akan produk yang dijual atas pengaruh biaya pemasaran yang dapat dikontrol dengan baik dan di laksanakan dengan perencanaan yang menunjang kemajuan perusahaan. Artinya biaya pemasaran berjalan dengan kesempuranaan tujuan perusahaan dan sesuai dengan perencanaan yang telah direncanakan dan di upayakan selama ini.Akibatnya perusahaan mengalami peningkatan penjualan dan pendapatan laba yang menunjang perusahaan. Tentunya UD. Ateng Jaya Binjai lebih meningkatkan penjualan dan mengupayakan pemasaran yang lebih baik lagi.Peningkatan penjualan tersebut harus senantiasa berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan dan direncanakan dan harus sesuai dengan kebijakan-kebijakan keputusan perusahaan dan menjamin kesejahteraaan untuk pelanggan dan konsumen.Adapun tujuan dari analisis biaya pemasaran adalah untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan penjualan dapat diminimalkan dan diawasi dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk dan pelayanan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada UD.Ateng Jaya Binjai mengenai analisis biaya pemasaran dan berdasarkan teori-teori yang dipelajari serta pembahasan yang dilakukan pada bab-bab yang sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan bahwa biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh UD.Ateng Jaya Binjai dari tahun 2008- 2010 setiap tahunnya mengalami peningkatan dan mempengaruhi hasil penjualan pada setiap produk-produk yang dipasarkan oleh perusahaan UD. Ateng Jaya Binjai.

DAFTAR PUSTAKA

ALI, M. R. (2017). Analisis Anggaran Biaya Operasional Usaha Jasa Perhotelan Terhadap Peningkatan Laba Pada Al Badar Hotel Syariah Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Daslim, F., Harahap, S., & Elidawati. (2019). Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran terhadap Laba

(9)

73

Etalase Kaca dan Alumunium di Ud. Istana Alumunium Manado. Jurnal EMBA, 1(3), 217–224.

I Gede Eka Sanjaya Putra, Gede Putu Agus Jana Susila, N. N. Y. (2016). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, Dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan. E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, 4(1).

Idris, Iswandi; Hanum, Zubaidah; Wahyudi, D. (2015). Analisis Ekuitas Merek Ponsel Samsung Sebagai Usulan Untuk Membidik Segmentasi Baru Di Kota Medan. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis Administrasi, 4(2), 75–78. Retrieved from https://ejurnal.plm.ac.id/index.php/BIS-A/article/view/106

Idris, I. (2014). Cost Benefit Analysis untuk kelayakan investasi Sistem Informasi Terintegrasi pada Perguruan Tinggi Swasta (studi kasus Politeknik LP3I Medan). In T. N. Janner Simarmata (Ed.), PROSIDING Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2014 (SNITI 2014) (Vol. 1, pp. 206–

209). Medan: USU Press. Retrieved from

https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=fNtCOKwAAAAJ

Idris, I., Sari, R. A., & Hanum, Z. (2020). PKMS Peningkatan Produktivitas IRT Kelompok Budidaya Bebek Desa Sei Mencirim Kabupaten Deli Serdang. Journal of Social Responsibility Projects by Higher Education Forum, 1(2), 44–48.

Irwanto, I. (2015). Analisis Strategi Pemasaran Pada Pt. Danareksa Securitas Cabang Medan Untuk Masyarakat BerinvestasI. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis Administrasi, 4(1), 73–85.

Laelisneni, L., Sari, R. A., Idris, I., Yolanda, A., Akmal, A., & Irwanto, I. (2020). Metode Peningkatan Produktivitas Ekonomi Orang Tua Murid Taman Kanak-Kanak Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Stimulus (PKMS). Jurnal Teknovasi: Jurnal Teknik Dan Inovasi, 7(1), 60–70.

Paat, P. T. Q. (2013). Kajian Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Pengendalian Biaya Operasional Pada BPR. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3), 531–540.

Puspa, M. (2019). Pengaruh Biaya Produksi Dan Biaya Pemasaran Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur. STIA MANAJEMEN DAN KEPELABUHANAN BARUNAWATI SURABAYA.

Sulaiman, F. N. (2015). Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan menggunakan metode EOQ pada UD.

Adi Mabel. Jurnal Teknovasi, 2(1), 1–11.

Sya’roni, R. R. D. A. W. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreatifitas Dan Inovasi Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Konsultan Perencanaan Dan Pengawasan Arsitektur Di Kota Serang, Provinsi Banten. Jurnal Ilmiah Magister Managemen UNIKOM, 2(1), 1–71.

SYAFUROH, T. (2018). Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Air Minum “Quelle”(Studi Pada Pt Krakatau Daya Tirta Cilegon Banten Periode 2016). Universitas Islam Negeri“ Sultan Maulana Hasanuddin” Banten.

Tirajoh, V., Sabijono, H., & Mangundap, R. (2014). Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Shmily Cupcakes. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(4), 147–

153.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini maka ditarik kesimpulan bahwa dari hasil pengolahan data, didapatkan nilai signifikansi adalah sebesar 0,0 yang lebih kecil daripada 0,05 dan berdasarkan

Dari ketiga metode dapat dibuat sebuah portofolio yang beranggotakan saham berkinerja baik de-ngan nilai indeks tertinggi yaitu Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Kalbe

Hasil analisis data pada bab 4 dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Variabel Kepemilikkan Institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Peringkat

Hasil penelitn menunjukkan bahwa Strategi- strategi yang dilakukan oleh Briliant Laundry awalnya menganalisa apa yang menjadi kebutuhan pasar kemudian memberikan proses

Menurut (Heizer, 2014), EOQ adalah sebuah teknik kontrol persediaan yang meminimalkan biaya total dari pemesanan dan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan menhitungan harga pokok produksi pada UMKM Kembang Tahu Juru Masak dengan metode full costing dengan

Apotek Delima merupakan salah satu drug store yang menjual obat bebas, obat keras dan obat herbal yang sudah memiliki izin resmi sudah menerapkan strategi pemasaran

Hasil analisis menunjukan bahwa dari 5 faktor yang ada, faktor yang paling mempengaruhi kualitas pelayanan Politeknik LP3I Medan adalah faktor bukti langsung dengan