TUGAS AKHIR
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI
SERDANG
Oleh:
DINI ANGGRAINI 132102100
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Dinas Cipta Karya Dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang” dengan baik untuk memenuhi salahsatu syarat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program Diploma III Akuntansi. Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil.Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta dan keluarga, Syafii dan Muriati, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas, 2. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S.selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara,
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara,
4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak. Selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara,
5. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak,CA selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan
perbaikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini,
6. Bapak Kepala Dinas dan seluruh Staf Pegawai DinasCipta Karya dan Pertambangan yang telah memberikan kesempatan dan membantu penulis mengumpulkan data hingga tuga akhir dapat diselesaikan,
7. Leli Wardhani, Sella Ramadani, Andira Mutia Fahma, Kurnia Ramadhan serta teman-teman grup C D-III Akuntansi 2013.
Penulis menyadari tugas akhir in jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluaspengetahuankitasemua, terimakasih..
Medan, 2016 Penulis
Dini Anggraini NIM: 132102100
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I : PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana Penulisan ... 4
1. Jadwal Survei/Observasi ... 4
2. Rencana Isi ...5
BAB II : DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG ... 7
A. Sejarah Ringkas... 7
B. Struktur Organisasi ... 8
C. Job description ...8
D. Jaringan Kegiatan ...17
E. Kinerja Kegiatan Terkini ...17
F. Rencana Kegiatan ...18
BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN
KABUPATEN DELI SERDANG ...20
A. Pengertian Sistem Akuntansi………...…...20
B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 21
C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas...25
D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang ...30
E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dinas Cipta Karya dan ` Pertambangan Kabupaten Deli Serdang ...32
F.Pembahasan Efektifitas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang………33
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ...38
A. Kesimpulan ...38
B. Saran ...39
DAFTAR PUSTAKA ...41
LAMPIRAN ...42
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman 1.1. Jadwal Survey/observasi dan Penyusunan Tugas Akhir 5 2.1 Internal Control Questionnaries 33
Nomor Judul Halaman
1 Surat Izin Riset 42
2 Struktur Organisasi 43
3 Dokumen SKP Daerah 44
4 Dokumen SKR 45
5 Surat Tanda Setoran 46
6 Dokumen Tanda Bukti Pembayaran 47
7 Flow Chart Penerimaan Kas 48
8 Dokumen DPA SKPD 49
9 Flow Chart Pengeluaran Kas 50
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di era global ini menuntut seluruh perusahaan atau instansi pemerintah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan suatu manajemen yang dapat mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya lebih baik. Salah satu keputusan yang harus diambil oleh manajemen adalah tentang sistem akuntansi.
Tujuan sistem akuntansi menurut Samsul dan Mustofa (1987:59) adalah sebagai berikut:
1. menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen, pemilik atau pemegang saham secara tepat dan cepat,
2. menyediakan informasi yang diperlukan oleh pihak luar perpajakan, bank atau kreditor dan lembaga-lembaga lainnya yang berkaitan dengan perusahaan, 3. menyempurnakan control melalui organisasi, prosedur-prosedur dan cara- cara lain untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan,
4. mengurangi biaya penyelenggaraan administratif ketingkat yang lebih rendah daripada nilai manfaatnya.
Sistem akuntansi suatu perusahaan dapat dikatakan berjalan baik apabila tujuan sistemnya tercapai, misalnya perusahaan dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan manajemen dan pihak lain secara tepat dan cepat tanpa ada hambatan apapun. Perusahaan juga berupaya menjaga dan mengamankan kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan baik supaya tujuan sistem akuntansinya dapat
tercapai. Selain itu sistem akuntansi perusahaan dapat dikatakan baik apabila perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya yang lebih rendah daripada nilai manfaatnya.
Dinas Cipta Karya dan Pertambangan merupakan salah satu instansi pemerintahan dengan berlandaskan Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.
SKPD adalah suatu satuan kerja yang mempunyai tugas khusus untuk mengelola keuangan daerah. Dasar hukum yang berlaku sejak tahun 2004 untuk pembentukan SKPD adalah Pasal 120 UU no. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. SKPD biasanya dikelola oleh suatu entitas tersendiri berupa Badan pengelola Keuangan Daerah (BPKD). Penerimaan kas pada Dinas Cipta karya dan Pertambangan berasal dari penggunaan SiLPA tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah sedangkan pengeluaran kas berasal dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, atau untuk pemberian pinjaman daerah.
Kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Cipta karya dan Pertambangan membutuhkan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yang baik agar informasi dari kegiatan penerimaan dan pengeluaran dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Indikator sistem yang diterapkan telah baik apabila penyampaian kebutuhan informasi yang dibutuhkan dapat disampaikan secara cepat dan tepat sehingga pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara tepat waktu. Dalam kenyataannya, penyampaian informasi yang dibutuhkan mengenai apakah penerima periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran seringkali mengalami ketidakpastian. Hal ini disebabkan karena belum terpenuhinya salah satu unsur penerimaan dan pengeluaran kas seperti penerimaan sumber pendanaan tidak sesuai dengan rencana lebih banyak di akhir tahun dan ketidakpastian sumber pendanaan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil judul “Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Dians Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maslaah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu :
1. bagaimanakah Sistem Akuntansi Penerimaan Kas yang diterapkan di Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang?
2. bagaimanakah Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yang diterapkan di Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang?
3. bagaimanakah efektivitas Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas serta efektivitas Sistem Akuntansi Pnerimaan dan Pengeluaran pada Dinas Cipta Karya dan Pendapatan Kabupaten Deli Serdang. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian
ini adalah:
1. bagi peneliti dapat memperkaya ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan sistem yang diperlukan perusahaan dengan praktek yang dilakukan di lapangan. Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam rangka penerapan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah,
2. bagi Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang diharapkan memberikan masukan sebagai pertimbangan atau bahan pendukung keputusan bahwa penilaian usaha sangat penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan di Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang,
3. bagi Universitas Sumatera Utara agar hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi di perpustakaan Universitas Sumatera Utara serta sebagai informasi tambahan bagi mahasiswa khususnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Rencana Penulisan
Berikut adalah sistematika penelitian terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian
Tabel 1.1
Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
KEGIATAN
Mei 2016 Juni 2016 I II III IV I II III IV 1 Pengajuan Judul
2 Permohonan Izin Riset
3 Penunujukan Dosen Pembimbing
4 Pengumpulan Data
5 Penyusunan Tugas Akhir
6 Bimbingan Tugas Akhir
7 Penyelesaian Tugas Akhir
8 Pengesahan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhannya agar memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan sistematis serta tidak menimbulkan pengertian yang lain. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dari pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Secara garis besar, pokok pembahasannya adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, dan rencana penulisan yang berisi jadwal survei/observasi dan rencana isi.
BAB II : DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN
KABUPATEN DELI SERDANG
Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi, job descriptions, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha.
BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG
Pada bab ini berisi landasan teori tentang sistem penerimaan dan pengeluaran kas, uraian tentang hasil pengumpulan data beserta questionnaries pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yangang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu.
BAB II
DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG
A. Sejarah Ringkas
Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli serdang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Struktur Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang adalah instansi teknis yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Deli Serdang melalui sekretaris daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang perumahan dan permukiman dengan tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintah daerah bidang Cipta Karya, pengembangan kawasan, penanggulangan kebakaran dan penyehatan lingkungan serta pertambangan dan energi Adapun fungsi Dinas Cipta Karya dan Pertambangan adalah sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis, pengembangan kawasan, penanggulangan kebakaran dan penyehatan lingkungan serta pertambangan dan energi,
b. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum, pengembangan kawasan dan penyehatan lingkungan serta pertambangan energi,
c. pembinaan dan melaksanakan tugas, pengembangan kawasan, penanggulangan kebakaran, penyehatan lingkungan serta pertambangan,
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas, pengembangan kawasan, penanggulanan kebakaran dan penyehatan lingkungan serta pertambangan energi.
B. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan membentuk stuktur organisasi yang mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan dan hubungan antar posisi – posisi itu. Stuktur organisasi mengandung arti penetapan batasan – batasan tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing – masing pegawai. Stuktur organisasi Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang telah terlampir dalam daftar lampiran.
C. Job Description
Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang mempunyai beberapa uraian tugas yang memperjelasnya dapat dilihat dibawah ini.
1. Kepala Dinas
Tugas Kepala Dinas adalah :
a. mendisposisi surat- surat kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, b. memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan
tugas,
c. menyusun dan merumuskan kebijakan teknis,
d. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, e. membina dan melaksanakan tugas,
f. melakukan pengelolaan admistrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi,
g. melakukan pengelolaan unit pelaksana teknis,
h. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku,
i. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,
j. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP- 3 bawahan,
k. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
2. Sekretaris Dinas Sekretaris mempunyai tugas:
a. menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan,
b. memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib,
c. mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelengaraan tugas- tugas bidang secra terpadu dan tugas pelayanan administratif,
d. melaksanakan pengelolaan adminitrasi umum,
e. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, f. melaksanakan pengelolaan adminitrasi perlengkapan, g. melaksanakan pengelolaan administrasi program, h. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan,
i. merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat perlengkapan kantor, j. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, arsip dan dokumen lainnya,
k. melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas keamanan kantor,
l. melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih, budaya kerja dan budaya tertib,
m. mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan Surat Perintah Tugas bagi pegawai yang akan melaksanakan perjalanan tugas, n. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas,
o. memelihara, merawat, menjaga dan mengawasi inventaris kantor,
p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku,
q. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas,
r. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,
s. menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dan pembuatan DP- 3 bawahan,
t. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
3. Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Umum mempunyai rincian tugas:
a. menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan,
b. memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib,
c. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi umum,
d. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, e. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan, f. menggandakan, menomor dan mendistribusikan surat masuk dan surat keluar, g. memeriksa, meneliti dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar,
h. melaksanakan tugas kebersihan lingkungan kantor dan bertanggungjawab atas keamanan kantor,
i. merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan barang lainnya,
j. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas,
k. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,
l. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku penilaian sebagai bahan penilaian DP- 3 bawahan,
m. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
4. Kepala Sub Bagian Program
Kepala Sub Bagian Program mempunyai rincian tugas :
a. memberi petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan,
b. memberi petunjuk, membagi tugas, dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib,
c. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi program,
d. mengumpulkan ,mengolah, menganalisa data sebagai bahan acuan dalam
penyusunan program kerja,
e. melakukan observasi lapangan untuk menilai kebenaran dan keakuratan data sebagai bahan dalam penyusunan program kerja,
f. mempersiapkan daftar usulan kegiatan pelaksanaan tugas,
g. melakukan evaluasi terhadap program kerja sebagai bahan penyusunan laporan,
h. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku,
i. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas,
j. menyampaikan laporan pelaksanaan kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas,
k. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan,
l. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
5. Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas :
a. memberi petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan,
b. memberi petunjuk, membagi tugas, dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib,
c. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas,
d. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi
keuangan.
e. menyusun, memeriksa dan meneliti rencana anggaran,
f. melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran, g. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan, h. meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan, i. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-
langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku,
j. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,
k. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan,
l. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
6. Kepala Bidang Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kepala Bidang mempunyai rincian tugas :
a. menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan, b. mendisposiskan surat kepada bawahan,
c. membagi tugas kepada para bawahannya sesuai dengan bidang tugasnya.
d. membuat program dan perencanaan umum dalam hal pengelolaan pembangunan, rehabilitasi, eksploitasi, pemeliharaan, peningkatan, dan pengembangan sarana dan prasarana,
e. mengatur pemakaian dan pemanfaatan jaringan irigasi dan sumber-sumber air, tanah dan tambak,
f. melaksanakan pengembangan teknologi dan inventarisasi jaringan yang
dikelola masyarakat desa,
g. menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan kegiatan perencanaan teknis administrasi teknis dan pelaporan rehabilitasi, peningkatan, dan pengembangan sarana dan prasarana,
h. melakanakan pembinaan, perencanaan implementasi dan pengawasan dalam pemanfaatan sumber daya air, rawa, pantai dengan prinsip menguntungkan dan berkesinambungan,
i. melaksanakan inventarisasi dan pengelolaan perizinan pemanfaatan air permukaan sumber air tanah serta rekomendasi perizinan pengembangan bahan galian golongan C pada alur sungai,
j. melaksanakan pendaftaran dan inventarisasi potensi pemanfaatan air permukaan, sumber air tanah, pembebasan tanah, pengelolaan retribusi pemanfaatan air permukaan dan sumber air tanah,
k. melaksanakan penanggulangan bencana alam dan banjir serta pengendalian erosi dan abrasi pantai,
l. melaksanakan pengembangan dan sama teknis maupun kemitraan dengan masyarakat swasta maupun dengan pihak luar negeri,
m. melaksanakan dan pembinaan serta pemberdayaan lembaga masyarakat, n. melaksanakan pengadaan jasa konsultan dan konstruksi penelitian dan
pengkajian dokumen teknis, penyiapan berita acara tingkat kegiatan,
o. melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat petani pemakai air sehingga mampu diserahi tugas dan kewajiban dalam pembangunan rehabilitasi eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi beserta
bangunan perlengkapannya dalam petak tersier dengan memperhatikan pengembangan daerah irigasi,
p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku,
q. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,
r. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan,
s. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
7. Kepala Seksi Peningkatan
Kepala Seksi Peningkatan mempunyai rincian tugas : a. menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan,
b. memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib,
c. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas,
d. merumuskan dan menyusun Program teknis dan Rencana Anggraran Biaya (RAB) pelaksanaan kegiatan peningkatan dan pengembangan sarana serta prasarana,
e. menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan, kegiatan perencanaan teknis administrasi dan pelaporan,
f. mempersiapkan dokumen teknis pelaksanaan, pekerjaan peningkatan, pengembangan sarana, prasarana,
g. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka perluasan jaringan, h. melaksanakan survei, penelitian, pendataan jaringan dalam rangka perluasan
jaringan,
i. menyusun analisa manfaat yang didapat dan analisa sasaran dan tujuan yang dicapai dalam rangka perluasan jaringan,
j. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku,
k. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,
l. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian PD-3 bawahan,
m. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
8. Kepala Seksi Pengawasan Sarana
Kepala Seksi Pengawasan Sarana mempunyai rincian tugas : a. menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan,
b. memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib,
c. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol,dan merencanakan kegiatan pelaksanan tugas,
d. melaksanakn tugas-tugas yang berhubungan dengan pengawasan sarana , e. melaksanakan pemantauan dan inventarisasi kondisi dan fungsi prasarana serta
melaksanakan pengawasan dan pengendalian,
f. melaksanakan pemantauan dan pengelolaan dana kuantitas dan kualitas pertambangan,
g. melaksanakan pengendalian pemanfaatan pertambangan dan melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan pertambangan, h. melaksanakan pengendalian dan penanggulangan pertambangan,
i. menyusun, menyiapkan program dan melaksanakan kegiatan pelatihan dan penyuluhan. Serta menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku, j. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas,
k. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan,
l. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
D. Jaringan Kegiatan
Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang adalah instansi yang bergerak di bidang perumahan dan permukiman. Instansi ini juga bergerak dalam bidang pengembangan kawasan, penanggulangan kebakaran dan penyehatan lingkungan serta pertambangan dan energy.
E. Kinerja Kegiatan Terkini
Pencapaian target kinerja telah dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini ditandai dengan adanya faktor pendorong tercapainya tingkat keberhasilan dalam pencapaian target melalui pelaksanaan program dan kegiatan yaitu :
1. optimalisasi sumber daya manusia yang ada di lingkungan Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang dengan menempatkan berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalamannya serta pengajuan penambahan personil baru yang dibutuhkan,
2. peningkatan profesionalisme kerja melalui pendidikan dan pelatihan baik teknis maupun fungsional,
3. optimalisasi dan penambahan sarana dan prasarana kerja, alat bantu kerja yang baik,
4. melaksanakan survey dan pemetaan untuk melengkapi data yang dibutuhkan setiap bidang pekerjaan termasuk rencana induk pembangunan beberapa bidang,
5. meningkatkan upaya sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta selalu mengikuti perkembangan teknologi,
6. melaksanakan proses pengadaan, pelaksanaan dan pengawasan yang baik untuk mendukung tercapainya hasil pembangunan yang baik.
F. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Deli Serdang adalah :
1. pembinaan mental spritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. pendidikan,
3. kesehatan,
4. ketahanan pangan,
5. iklim investasi dan usaha,
6. kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi,
7. penanggulangan kemiskinan,
8. infrastruktur,
9. penataan ruang dan penataan lingkungan hidup perkotaan,
10. penataan transportasi lalu lintas dan penanganan kecelakaan lalu lintas,
11. pemulihan ekonomi daerah melalui pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), koperasi dan industri,
12. bidang kesejahteraan rakyat,
13. reformasi birokrasi dan tata kelola,
14. reformasi birokrasi dan tata usaha seperti struktur, Sumber Daya Manusia, bidang politik, hukum dan keamanan, otonomi daerah,regulasi,sinergi antara pusat dan daerah dan data kependudukan.
BAB III
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN DELI SERDANG
A. Pengertian Sistem Akuntansi
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”
(Mulyadi, 2001:3). Sistem akuntansi merupakan serangkaian kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen dengan tujuannya untuk mempermudah dalam pengelolaan perusahaan.
Sistem akuntansi adalah ”suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi finasial dan mengambil keputusan yang relevan kepada pihak ekstern dan intern perusahaan” (Zaki Baridwan, 1991:3).Sistem akuntansi merupakan rangkaian komponen kegiatan mulai dari mengumpulkan informasi, mengolah informasi sampai dengan menyampaikan informasi kepada pihak ekstern dan intern suatu perusahaan.
Menurut HawardF. Slettler (Zaki Baridwan, 1985:4), sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti
pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.
Menurut Samsul dan Mustofa (1987:52), sistem akuntansi berasal dari dua buah kata yaitu sistem yang berarti suatu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan akuntansi yang artinya suatu aktifitas jasa yang memberikan informasi kuantitatif, terutama bersifat keuangan, mengenai kesatuan ekonomi dengan maksud agar berguna untuk pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Menurut Mulyadi (2001:19) tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut:
1. untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru,
2. untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya, 3. untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan,
4. untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik.
B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan(http://bramz88.wordpress.com/2011/04/19/penerimaanpengeluaran-
kas/). Suatu perusahaan membuat catatan yang siap digunakan untuk kegiatan umum penerimaan uang, baik berupa uang tunai maupun piutang.
Menurut (Haryono Yusup, 2001:406) “penerimaan kas pada sebuah perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu penerimaan kas dari penjua- -lan tunai, penerimaan dari debitur dan penerimaan dari sumber lain-lain”.
Menurut Mulyadi (2001:455) “penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang”.
a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2001:462), fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai yaitu :
1. fungsi penjualan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli,
2. fungsi kas
Fungsi ini bertanggungjawab sebagai penerima kas dari pembeli, 3. fungsi gudang
fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman,
4. fungsi pengiriman.
fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli,
5. fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.
Menurut Mulyadi (2001:469), jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai yaitu :
1. prosedur order penjualan, 2. prosedur penerimaan kas,
3. prosedur pencatatan penjualan tunai, 4. prosedur penyetoran kas ke bank, 5. prosedur pencatatan penerimaan kas,
6. prosedur pencatatan harga pokok penjualan.
Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai yaitu:
1. faktur penjualan tunai 1. pita register kas 3. bill of lading
4. faktur penjualan COD.
5. bukti setor bank
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai yaitu :
1. penerimaan order dari pembeli diotorisai oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai,
2. penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan membubuhkan cap “lunas”
pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut,
3. penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit,
4. penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai,
5. pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap,
6. pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
Praktek yang sehat dalam penerimaan kas dari utang yaitu :
1. faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan,
2. jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya,
3. pernghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.
b. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang
Menurut Mulyadi (2001:487), fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari piutang adalah sebagai berikut:
1. fungsi sekretariat 2. fungsi penagihan 3. fungsi kas 4. fungsi akuntansi
5. fungsi pemeriksa intern
Menurut Mulyadi (2001:482), dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari piutang mengharuskan:
1. debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan pemindah bukuan melalui rekening bank,
2. kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.
Menurut Mulyadi (2001:491), Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari piutang yaitu :
1. debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan cara pemindah bukuan (giro bilyet),
2. fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi,
3. pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (bagian piutang) harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur.
Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari piutang adalah sebagai berikut:
1. surat pemberitahuan
2. daftar surat pemberitahuan 3. bukti setor bank
4. kuitansi
Praktek yang sehat untuk sistem penerimaan kas piutang ini yaitu :
1. hasil perhitungan kas harus direkam dalam berita acara penghitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan segera,
2. para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity bond insurance),
3. kas dalam perjalanan (baik yang ada di tangan bagian kasa maupun di tangan penagih perusahaan) harus diasuransikan (cash in safe dan cash in transit insurance).
C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu proses, cara, perbuatan mengeluarkan alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu.
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakankegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah dalam setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan.Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan kesatuan yang melibatkan bagian-bagian, formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang saling berkaitan satu sama lain yang digunakan perusahaan untuk menangani pengeluaran kas.
Secara garis besar pengeluaran kas perusahaan melalui dua sistem yaitu Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan uang tunai melalui kas kecil.
a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek
Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek untuk pengeluaran yang jumlahnya melebihi batas yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Menurut Mulyadi (2001:513), fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek yaitu:
1. fungsi yang memerlukan pengeluaran kas, 2. fungsi kas,
3. fungsi akuntansi,
4. fungsi pemeriksa intern.
Menurut Zaki Baridwan, fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek adalah :
1. fungsi yang memerlukan pengeluaran kas, 2. fungsi pencatat utang,
3. fungsi keuangan, 4. fungsi akuntansi biaya, 5. fungsi akuntansi umum, 6. fungsi audit intern.
Menurut Mulyadi (2001:519), Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek yaitu :
1. pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang, 2. pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari
pejabat yang berwewenang,
3. pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek) harus didasarkan atas bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap,
4. saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya,
5. dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan,
6. penggunaan rekening koran bank, yang merupakan informasi dari pihak ketiga untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpangan kas,
7. semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerimaan pembayaran atau dengan pemindah bukuan,
8. jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan melalui dana kas kecil yang akuntansinya diselenggarakan dengan imprest system,
9. secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan,
10. kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan, 11. kasir diasuransikan,
12. kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan,
13. semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa.
Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek yaitu:
1. bukti kas keluar, 2. cek,
3. permintaan cek.
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek yaitu:
1. jurnal pengeluaran kas, 2. register cek.
Jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek yaitu:
1. sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan cek,
2 sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang memerlukan permintaan cek,
3. prosedur permintaan cek,
4. prosedur pembuatan bukti kas keluar, 5. prosedur pembayaran kas,
6. prosedur pencatatan pengeluaran kas.
Praktek yang sehat dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek adalah :
1. saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya,
1. dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan,
2. penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern (internal audit function) yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas,
3. semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan,
4. jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas melalui dana kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan imprest system.,
5. secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi,
6. kas yang ada di tangan (cash insafe) dan kas yang ada di perjalanan (cash in transit) diasuransikan dari kerugian,
7. kasir diasuransikan (fidelity bond insurance),
8. kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room),
9. semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa.
b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Kas Kecil
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan kas kecil adalah suatu sistem yang dirancang untuk pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang kecil, sehingga pengeluaran-pengeluaran seperti ini tidak praktis atau tidak mungkin kalau menggunakan cek (Mas’ud Machfoedz, 1983:27). Menurut Samsul dan Mustofa (1987:341), perusahaan yang menerapkan dana kas kecil bentuk pembayarannya dibagi menjadi dua yaitu berupa cheque dan berupa uang kontan sedangkan cara mengenai jumlah kas kecil ada dua yaitu metode dana tetap dan metode dana fluktuasi.
Menurut Mulyadi (2001:534), fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan kas kecil yaitu:
1. fungsi kas, 2. fungsi akuntansi,
3. fungsi pemegang dana kas kecil,
4. fungsi yang memerlukan pembayaran tunai, 5. fungsi pemeriksa intern.
Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan kas kecil yaitu:
1. bukti kas keluar,
2. permintaan pengeluaran kas kecil, 3. bukti pengeluaran kas kecil,
4. permintaan pengisian kembali kas kecil.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan kas kecil yaitu:
1. jurnal pengeluaran kas. dalam sistem dana kas kecil, 2. register cek,
3. jurnal pengeluaran dana kas kecil.
D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang
Sistem akuntansi penerimaan kas pada instansi ini berasal dari penggunaan SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah.
Fungsi yang terkait adalah fungsi akuntansi PPK-SKPD dan bendahara penerimaan, penjelasannya yaitu :
a. fungsi akuntansi Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) yang mencatat transaksi/kejadian pendapatan LO dan Pendapatan LRA berdasarkan bukti-bukti transaksi yang sah dan valid ke Buku Jurnal LRAd an Buku Jurnal LO dan Neraca, melakukan posting jurnal-jurnal transaksi/kejaidan
pendapatan LO dan pendapatan LRA kedalam Buku Besar masing-masing rekening serta menyusun Laporan Keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan,
b. bendahara penerimaan SKPD mencatat dan membukukan semua penerimaan kas ke dalam buku kas penerimaan, membuat Rekap Penerimaan Harian yang bersumber dari pendapatan, dan melakukan penyetoran uang yang diterima ke kas daerah setiap hari.
Dokumen yang digunakan yaitu :
a. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah), b. Surat Keterangan Retribusi,
c. Surat Tanda Setoran, d. Tanda Bukti Pembayaran.
Pihak yang mengotorisasi atau mengesahkan STS (Surat Tanda Setoran) adalah pihak Bank dan yang mengesahkan dokumen surat ketetapan pajak/retribusi daerah dan menandatangani laporan keuangan yang telah disusun oleh Fungsi Akuntansi SKPD adalah PA/KPA (Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran).
Prosedur sistem penerimaan akuntansi pada instansi ini yaitu :
a. pengguna anggaran menyerahkan SKP Daerah/SKR kepada bendahara penerimaan dan wajib pajak/retribusi,
b. wajib pajak/retribusi membayarkan sejumlah uang yang tertera dalam SKP Daerah/SKR kepada bendahara penerimaan,
c. bendahara penerimaan memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterimanya dengan dokumen SKP Daerah/SKR yang diterimanya dari pengguna anggaran,
d. setelah diverifikasi, bendahara penerimaan akan menerbitkan STS dan surat tanda bukti pembayaran dan bukti lain yang sah,
e. bendahara menyerahkan tanda bukti pembayaran/bukti lain yang sah kepada wajib pajak/retribusi dan menyerahkan uang yang diterimanya tadi beserta STS kepada bank,
f. bank membuat nota kredit dan mengotorisasi STS, bank kemudian menyerahkan kembali STS kepada bendahara penerimaan, nota kredit disampaikan kepada BUD.
E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang
Sistem akuntansi pengeluaran kas pada instansi ini berupa pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daeraah, pembayaran pokok utang, atau untuk pemberian pinjaman daerah. Fungsi yang terkait adalah PPKD, SKPD, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan SEKDA, penjelasannya yaitu :
a. PPKD berfungsi untuk membuat Surat Pemberitahuan pembuatan rancangan DPA-SKPD berdasarkan Perda (APBD) dan Per KDH Penjabaran (APBD), menyerahkan surat pemberitahuan pada SKPD, mengotorisasi Rancangan DPA-SKPD dan Rancangan Anggaran Kas, mengesahkan Rancangan DPA- SKPD yang telah disetujui oleh SEKDA Menjadi DPA-SKPD, memberikan
tembsan DPA-SKPD kepada SKPD (Satuan Kerja Pengawasan Daerah) dan BPK,
b. SKPD berfungsi untuk menyusun Rancangan DPA-SKPD, menyerahkan Rancangan DPA-SKPD pada PPKD dalam batas waktu yang telah ditetapkan, c. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) berfungsi untuk melakukan
verifikasi Rancangan DPA-SKPD bersama Kepala SKPD dan menyerahkan Rancangan DPA-SKPD yang telah lolos verifikasi kepada SEKDA,
d. SEKDA berfungsi untuk menyetujui Rancangan DPA-SKPD.
Dokumen yang digunakan yaitu :
a. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA- SKPD)
Pihak yang mengotorisasi atau mengesahkan DPA-SKPD adalah PPKD. Prosedur sistem pengeluaran kas pada instansi ini yaitu :
a. TAPD menyerahkan Rancangan DPA-SKPD yang lolos verifikasi kepada SEKDA dan Rancangan Anggaran Kas SKPD yang lolos verifikasi kepada PPKD,
b. PPKD menyusun Rancangan Anggaran Kas SKPD menjadi Anggaran Kas Pemerintah Daerah,
c. SEKDA menyetujui Rancangan DPA-SKPD dan menyerahkan kepada PPKD, d. PPKD mengesahkan Rancangan DPA-SKPD menjadi DPA-SKPD,
e. PPKD menyerahkan DPA-SKPD kepada SKPD, Satuan Kerja Pengawasan daerah dan BPK. Penyerahan kepada SKPD selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak disahkan.
F. Pembahasan Efektifitas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang
Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda (√) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini
Tabel 2.1
Internal Control Questionnaries
Nama Responden : Syafii (Kassubag Keuangan)
No.
Pertanyaan STS TS R S SS
Nilai ( score )
1 2 3 4 5
1. Setiap penerimaan kas disetor sepenuhnya ke rekening kas daerah.
√
2. Sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan anggarannya dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang di terima umum.
√
3. Pengelolaan aset daerah menghasilkan penerimaan kas daerah maka penerimaan tersebut menjadi pendapatan asli daerah dan disetor seluruhnya secara bruto ke rekening kas daerah.
√
4. Penambahan atau pengurangan nilai aset daerah akibat perubahan status hukum dibukukan pada rekening aset daerah yang bersangkutan dan dicatat dalam daftar inventaris barang daerah
√
5. Transaksi atau kejadian keuangan yang mengakibatkan penerimaan kas dicatat dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas
√
6. Transaksi atau kejadian keuangan yang mengakibatkan pengeluaran kas dicatat dalam Buku Jurnal Pengeluaran Kas
√
7. Transaksi atau kejadian keuangan yang tidak
mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam Buku Jurnal Umum
√
8. Dalam mengatur pengorganisasian dokumen, uang , aset, catatan akuntansi dan laporan keuangan ditetapkan sistem dan prosedur akuntansi
√
9. Setiap akhir bulan Kepala Unit Kerja Pengguna Anggaran wajib menyampaikan laporan pengguna anggaran kepada kepala daerah
√
10. Setelah Tahun Anggaran berakhir, kepala Daerah menyusun laporan pertanggung jawaban keuangan daerah yang terdiri dari:
a. Laporan perhitungan APBD b. Nota perhitungan APBD c. Laporan aliran kas d. Neraca Daerah
√
11. Setiap pengeluaran dan penerimaan kas harus di dukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih
√
12. Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD, tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan daerah tentang APBD disahkan dan di tempatkan dalam lembaran daerah
√
√
13. Setiap penerimaan kas yang terjadi setelah tahun anggaran ditutup, harus dibukukan pada kelompok Pendapaan Asli Daerah dan jenis lainnya Pendapatan Asli Daerah yang sah
14. Setiap penerimaan kas yang berasal dari ganti rugi pelepasan hak asset daerah yang dipisahkan dibukukan pada kelompok pembiayaan, jenis penerimaan daerah, objek hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan.
√
15. Pengajuan pengeluaran kas untuk pembayaran beban tetap dilakukan dengan SPP Beban Tetap (SPP-BT)
√
16. Setiap orang yang diberi kewenangan,
menandatangani dan mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran kas .
√
Total Skor Terendah = 16 Total Skor Tertinggi = 80 Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju
R = Ragu S = Setuju
SS = Sangat Setuju Kriteria Penilaian:
16 – 28 = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman,Murah.
29 – 41 = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.
42 – 54 = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, Murah.
55 – 67 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.
68 – 80 = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, Murah.
Hasil Perhitungan:
Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 0 = 0 Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 2 x 1 = 2 Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 3 x 0 = 0 Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 4 x 8 = 32 Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 5 x 7 = 35
Jumlah = 69
Untuk menunjukkan keefektifan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang di nilai dengan menggunakan daftar pertanyaan sebanyak 16 item. Jawaban untuk setiap pertanyaan bernilai 1 – 5, dengan kategori penilaian Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Ragu – ragu, Setuju, dan Sangat Setuju. Berdasarkan tabulasi Tidak Setuju sampai Sangat Setuju, Dinas Cipta Karya dan Kabupaten Deli Serdang mendapat total nilai 69, oleh karenanya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada instansi menurut kategori penilaian sangat memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang di peroleh berdasarkan uraian pada bab sebelumnya yang membahas tentang system akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut : Penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sudah baik, ha lini dibuktikan dengan:
a. Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sudah melibatkan struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas.
Bagian-bagian tersebut meliputi kepala dinas, sekretaris, kassubag, dan kabid, b. fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas padaDinasCipta
Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang meliputi fungsi akuntansi PPK-SKPD dan bendahara penerimaan,
c. dokumen-dokumen yang digunakan dalam SistemAkuntansi Penerimaan Kas pada Dinas Cipta Karyadan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang pemakaiannyadipertanggung jawabkan oleh bagian yang terkait. Dokumen tersebut antara lain Surat KetetapanPajak Daerah (SKP-Daerah),Surat Keterangan Retribusi,Surat TandaSetoran,Tanda Bukti Pembayaran.
Penerapan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sudah baik, hal ini dibuktikan dengan:
a. Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sudah melibatkan struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas.
Bagian-bagian tersebut meliputi kepala dinas, sekretaris, kassubag, dan kabid, b. fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Dinas
Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdan gmeliputi PPKD, SKPD, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan SEKDA,
c. dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Dinas CiptaKarya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh bagian yang terkait. Dokumen tersebut antara lain Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan KerjaPerangkat Daerah (DPA-SKPD).
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sudah efektif,hal ini dibuktikan dengan hasil dari Internal Control Quesstionnaries yang menyatakan bahwa instansi ini penilaiannya sangat memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.
B. SARAN
Saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang mengenai penerapan system akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas guna perkembangan perusahaan di masa yang akan datang, antara lain :
1. fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Dinas CiptaKarya dan Pertambangan
Kabupaten Deli Serdang sudah baik,setiap bagian sudah memiliki wewenang serta tanggung jawab yang jelas sehinggadengan ini instansi sebaiknya mempertahankan fungsi terkait yang telah diterapkan,
2. adanya sosialisai tentang Retribusi Daerah berhubungan dengan kurangnyapemahaman, kesadaran masyarakat dan dunia usaha,
3. proses penyusunan penerimaan dan pengeluaran kas sudah baik tetapi sebaiknya perhatian dapat ditingkatkan, seperti dengan penggunaan system komputerisasi agar penyusunannya dihasilkan lebih akurat,
4. kebijaksanan yang telah digariskan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman di masa yang akan datang serta memperhatikan prinsip- prinsipakuntansi yang berlaku umum
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 1990.Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi 5,Yogyakarta: BPFE UGM..
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik, Buku 1 Edisi 3, Jakarta: Erlangga
http:// bramz88. wordpress. com/2011/04/19/penerimaan-pengeluaran-kas/.
Jusup, Al-Haryono. 1994. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta:STIE YKPN
Kosasih, Ruchyat. 1985. Prinsip dan Prosedur Auditing. Buku 2, Jakarta;C.V Palapa
Machfoedz, Mas’ud. 1983. Akuntansi Intermediate. Yogyakarta: BPFE UGM
Marshall B. Romney, Paul John Steinbart. 2004. Sistem Informasi Akuntansi.Buku 1. Penerjemah Dewi Fitriasari. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.
Menteri Dalam Negeri, 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2007, Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Bandung:
Fokusmedia
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi 3 Jakarta: Salemba Empat
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Rineka Cipta