918 ANALISIS PERANAN CONTRIBUTION MARGIN DALAM PENCAPAIAN
LABA PERUSAHAAN PT. SAKURA BERKAH SEJAHTERA
Siti Sofiah1, Sigit Prihanto Utomo2 , Taudlikhul Afkar3
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1 Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2, 3
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui apakah peranan analisis kontribusi margin dalam pencapaian laba pada perusahaan PT SBS. Penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif Deskriptif dan rasio margin kontribusi tertinggi terdapat pada tahun 2017 degan jumlah kontribusi margin senilai Rp. 7.172.582,218 dan penjualan senilai Rp. 21. 818.445,102.Titik impas pada tahun 2017 lebih besar dari pada tahun tahun sebelum dan sesudahnya, pada priode tahun 2014 – 2018 besar volume penjualan untuk PT. SBS masih melebihi titik impas, sehingga masih dapat memperoleh keuntungan perusahaan. Perhitungan Operating Laverage tersebut apabila dari hasil penjualan dinaikan 1% maka laba dapat naik pada tahun 2014 sebesar 2,03, tahun 2015 sebesar 1,50, tahun 2016 sebesar 1,49, tahun 2017 sebesar 1,28, dan tahun 2018 sebesar 1,29.Disimpulkan analisis Operating Laverage yang paling tertinggi terjadi pada tahun 2014 senilai 2,03 dikarenakan margin kontribusi dan EBIT terendah terjadi pada tahun 2014.
Kata kunci:konribusi margin, break even point, Operating Laverage ABSTRACT
The purpose of the research is to find out whether the role of the analysis of margin contribution in achieving profit in the PT SBS company. This research is descriptive quantitative research and the highest contribution margin ratio is found in 2017 with the amount of margin contribution of Rp.
7,172,582,218 and sales worth Rp. 21. 818,445,102. Break-even points in 2017 are greater than in the year before and after, in the 2014 - 2018 period the large sales volume for PT. SBS still exceeds the break-even point, so it can still benefit the company. Calculation of Operating Laverage if from the sale result increased by 1% then profit can rise in 2014 amounted to 2.03, 2015 by 1.50, 2016 by 1.49, 2017 by 1.28, and 2018 by 1, 29. It was concluded that the analysis of the highest Operating Laverage occurred in 2014 worth 2.03 because the lowest contribution margin and EBIT occurred in 2014.
Keywords: margin contribution, break even point, Operating Laverage
PENDAHULUAN
Perusahaan memiliki tujuan yang berbeda, laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Harahap (2009:113) Laba adalah kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. Sedangkan menurut Suwardjono (2008:464) Laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan di
atas biaya (biaya total yang melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang/jasa)”. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laba adalah kelebihan pendapatan di atas biaya sebagai imbalan menghasilkan barang dan jasa selama satu periode akuntansi.
Harsen ( 2000 : 32 ) menyatakan bahwa kontribusi margin adalah pendapatan dikurangi biaya variable total. Sedangakan kontribusi margin per unit menurut Mulyadi ( 2000 : 74 ) adalah laba kontribusi dibagi dengan volume penjualan. Jadi kontribusi
919
margin adalah selisih lebih penjualan diatas semua biaya variable yang dapat digunakan untuk menutup biaya tetap dan sisanya merupakan keuntungan satu periode.
Manfaat kontibusi margin bagi perusahaan untuk pertimbangan akan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan harga jual, biaya dan tingkat penjualan yang tepat agar diperoleh maksimal laba kontribusi sebagai pencapaian tujuan perusahaan, yang kedua untuk membantu manajemen dalam memutuskan apakah ini produk tertentu harus diberhentikan dan terakhir untuk membantu manajemen dalam memutuskan produk mana yang perlu ditingkatkan dan produk mana yang perlu dipertahankan.
Hasil dari peneliti terdahulu : penerapan analisis contribution margin dalam menentukan tingkat penjualan yang optimal untuk mencapai laba yang diinginkan dan mengetahui besarnya margin kontibusi total dan margin kontribusi masing – masing produk dari tingkat penjualan pada perusahaan timbangan X dikota malang.
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan di perusahaan timbangan X kota Malang Fridayanti Silvana ( 2014:01 ) Hasil analisis menunjukan bahwa Marjin kontribusi total yang diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp.
439.600.000 sedangkan marjin kontribusi untuk masing-masing produk yaitu produk Special(SP) sebesar Rp.180.600.000 dan produk National sebesar Rp.259.000.000 sehingga dari kedua produk tersebut diketahui bahwa produk menghasilkan contribution margin tertinggi sebagai penyumbang laba terbesar bagi perusahaan adalah produk National yaitu dengan perolehan contribution margin ratio sebesar 76,44%
Malombeke (2013) meneliti tentang Analisa Break-Even-Point Sebagai Dasar Perencanaan Laba Holland Bakery Manado.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan BEP sebagai dasar penetuan target laba yang dicapai oleh Holland Bakery. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisa dalam penelitian ini yaitu laporan produksi/nonproduksi perusahaan, harga produk, volume penjualan, biaya aktual baik operasional maupun nonperasional. Hasil penelitian dalam analisis BEP pada Holland Bakery yaitu membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel, menghitung Break Even Point untuk ketiga produk yang diambil menjadi sampel, menghitung margin of safety terdapat bahwa ketiga produk yaitu, taaries, bread, dan pastry mampu memperoleh keuntungan, dengan.
Keuntungan ini bergerak secara signifikan dari hasil penjualan Holland Bakery telah mampu merencanakan perolehan laba dengan sebaik mungkin
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan–pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diinginkan (Belkaoui, 2004). Definisi manajemen laba juga dikemukakan oleh Belkaoui (2004) yang melihat manajemen laba sebagai suatu intervensi yang disengaja pada proses pelaporan eksternal dengan maksud untuk mendapatkan beberapa keuntungan pribadi.
Scott (2006) mendefinisikan manajemen laba sebagaipilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan manajer untuk tujuan spesifik. Penelitian ini menggunakan kerangka konseptual kontribusi margin yang didalamnya terdapat Operating Laverage, Break Even Point dan Mafgin Of Safety.
Sedangkan untuk hipotesis penelitian ini adalah kontribusi margin dalam pencapaian laba perusahaan.
METODE
Penelitian ini menggunakan populasi laporan keuangan perusahaan PT. Sakura Berkah Sejahtera dan untuk sampelnya penelitian menggunakan laporan keuangan tahun 2014 – 2018.
Pupposive sampling adalah teknik pemgambilan sampel yang digunakan oleh
920
peneliti. Jenis data dalam penelitan ini
menggunakan data sekunder teknik pengumpulan data menguunakan dokumentasi
HASIL
Analisis margin kontribusi
Tabel 1
Analisis Margin Kontribusi
Analisis margin kontribusi terdapat pada tabel 1 menunjukkan jumlah margin kontribusi PT. Sakura Berkah Sejahtera selama tahun 2014 sebesar Rp.4.012.476.564, tahun 2015 sebesar Rp. 4.837.769.201, tahun 2016 sebesar Rp 5.411.388.866, tahun 2017 sebesar Rp 7.172,582.218 dan tahun 2018 sebesar Rp 7.371.004.962. Dapat disimpulkan bahwa analisis margin kontribusi setiap tahun meningkat dikarenakan margin kontribusi jumlah penjualan dan biaya variabel juga semakin meningkat setiap tahunnya.
Analisis rsio margin kontribusi
Tabel 2
Analisis rasio margin kontribusi
Analisis rasio margin kontribusi terlihat dari tabel 4.3.2 menunjukkan jumlah rasio margin kontribusi PT. Sakura Berkah Sejahtera selama tahun 2014 sebesar 23%, tahun 2015 sebesar 27%, tahun 2016 sebesar 28%, tahun 2017 sebesar 33% dan tahun 2018 sebesar 30%. Dapat dilihat pada tabel bahwa rasio margin kontibusi tertinggi terdapat pada tahun 2017 degan jumlah kontribusi margin senilai Rp. 7.172.582,218 dan penjualan senilai Rp. 21. 818.445,102.
Contibution margin tersebut menunjukkkan jumlah yang tersedia untuk menutup semua biaya tetap dan setelah biaya tetap tertutup maka sisanya untuk mengahsilkan laba pada priode yang bersangkutan . jika contribution margin tidak cukup untuk menutup biaya tetap maka terjadi rugi pada priode tersebut.
Hasil Analisis Margin Kontribusi Tabel 3
Hasil Analisis Margin Kontribusi Tahun 2014 -2018
Kontribusi margin (penjualan - biaya variabel) 2014 Rp 17.046.874,700 Rp 13.034.398,136 Rp 4.012.476,564 2015 Rp 17.771.448,180 Rp 12.933.678,979 Rp 4.837.769,201 2016 Rp 19.347.573,930 Rp 13.936.185,064 Rp 5.411.388,866 2017 Rp 21.818.445,102 Rp 14.645.862,884 Rp 7.172.582,218 2018 Rp 24.587.974,056 Rp 17.216.969,094 Rp 7.371.004,962 Tahun Penjualan Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin (Kontribusi / penjualan ) 2014 Rp 4.012.476,564 Rp 17.046.874,700 23%
2015 Rp 4.837.769,201 Rp 17.771.448,180 27%
2016 Rp 5.411.388,866 Rp 19.347.573,930 28%
2017 Rp 7.172.582,218 Rp 21.818.445,102 33%
2018 Rp 7.371.004,962 Rp 24.587.974,056 30%
Tahun Kontribusi margin Penjualan
921
Hasil analisis margin Kontribusi yang terdapat pada tabel 4.3.3 menunjukkan Margin kontribusi untuk tahun 2014 – 2018 lebih besar dibandingkan biaya tetap tahun 2014 - 2018 sehingga masih terdapat sisa untuk menjadi laba pada perusahaan PT. Sakura Berkah sejahtera.
Analisis Operating Laverage
Analisis operating laverage digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biaya tetap untuk memeperbesar perubahan volume penjualan.
Tabel 4
Hasil Analisis Operating Laverage 2014 -2018
Analisis operating laverage menunjukkan tingkat operating laverage PT.
Sakura Berkah Sejahtera selama tahun 2014 sebesar 2,03, tahun 2015 sebesar 1,50, tahun 2016 sebesar 1,49, tahun 2017 sebesar 1,28, dan tahun 2018 sebesar 1,29. Hasil perhitungan tersebut apabila dari hasil penjualan dinaikan 1% maka laba dapat naik pada tahun 2014 sebesar 2,03, tahun 2015
sebesar 1,50, tahun 2016 sebesar 1,49, tahun 2017 sebesar 1,28, dan tahun 2018 sebesar 1,29. Dapat disimpulkan untuk analisis Operating Laverage yang paling tertinggi terjadi pada tahun 2014 senilai 2,03 dikarenakan margin kontribusi dan EBIT terendah terjadi pada tahun 2014.
Analisis Titik Impas ( Break Even Poin ) Analisis titik impas ( Break Even Point ) digunakan untuk mengetahui titik impas perusahaan. Perusahaan dapap dikatakan jika mengalami titik impas apabila tidak memeperoleh laba dan tidak mengalamu kerugian.
Tabel 5
Hasil Analisis Break Even Point 2014 -2018
Hasil analisis Break Even point dari tabel 4.3.4 menunjukkan jumlah Break Even Point PT. Sakura Berkah Sejahtera selama tahun 2014 sebesar Rp. 8.353.408,304 tahun 2015 sebesar Rp. 5.633.809,770 tahun 2016 sebesar Rp. 6.271.756,457 tahun 2017 sebesar Rp. 4.661.070,612 dan tahun 2018 sebesar Rp. 5.494.025,987. Break even point akan tercapai apabila jumlah penjualan hanya yang tertera diatas, maka jumlah tersebut tidak memeperoleh laba pada perusaahaan.
Analisis Break event point yang telah dilakukan, kelayakan nilai break even point dengan cara memebandingkan dengan nilai penjualan perusahaan pada tahun 2014 - 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Operating Laverage (Kontribusi Margin / EBIT ) 2014 Rp 4.012.476,564 Rp 1.980.516,654 2,03 2015 Rp 4.837.769,201 Rp 3.223.533,563 1,50 2016 Rp 5.411.388,866 Rp 3.632.893,765 1,49 2017 Rp 7.172.582,218 Rp 5.588.158,318 1,28 2018 Rp 7.371.004,962 Rp 5.699.398,865 1,29 Tahun Kontribusi margin EBIT
Break Even Point (Biaya tetap / Rasio kontribusi margin ) 2014 Rp 1.921.283,910 23% Rp 8.353.408,304 2015 Rp 1.521.128,638 27% Rp 5.633.809,770 2016 Rp 1.756.091,808 28% Rp 6.271.756,457 2017 Rp 1.538.153,302 33% Rp 4.661.070,612 2018 Rp 1.648.207,796 30% Rp 5.494.025,987 Tahun Biaya Tetap Rasio kontribusi margin
922
Tabel 5
Perbandingan Break Even Point dengan nilai penjualan 2014 -2018
Perbandingan break even poin menunjukkan bahwa penjualan pada tahun 2014 – 2018 lebih besar dari pada nilai break even point tahun 2014- 2018. Sehingga PT. Sakura Berkah Sejahtera pada tahun 2014 – 2018 masih belum pernah mengalami kondisi titik impas menurun. Hal ini bisa dilihat kondisi break event point sangat bangus yang terjadi pada PT. Sakura Berkah Sejahtera dan harus dipertahankan agar kondisi tersebut tidak jatuh / atau menurun.
Analisis Margin Of Safety
Tabel 6
Analisis Margin Of Safety Tahun 2014 -2018
Jumlah Margin Of Safeti PT. Sakura Berkah Sejahtera selama tahun 2014 sebesar Rp. 8.693.466,396 tahun 2015 sebesar Rp.
12.137.638,410 tahun 2016 sebesar Rp.
13.076.417,473 tahun 2017 sebesar Rp.
17.157.374,490 dan tahun 2018 sebesar Rp.
19.093.948,069. Disimpulkan untuk Margin of safety di perusahaan meningkat dari tahun ke tahun dikarenakan jumlah penjualan yang selalu lebih tinggi dari pada nilai BEP perusahaan.
SIMPULAN
Hasil penelitian pada PT. Sakura Berkah sejahtera, data biaya laporang keuangan yang diperoleh dari perusahaan ada dua macam yaitu biaya variabel dan biaya tetap sehingga peneliti bisa menganalisis dengan mengunakan kontribusis margin. Dari kontribusi margin dapat diperoleh rasio margin kontribusi tertinggi terdapat pada tahun 2017 degan jumlah kontribusi margin senilai Rp. 7.172.582,218 dan penjualan senilai Rp. 21. 818.445,102. Yang mengakibatkan titik impas pada tahun 2017 lebih besar dari pada tahun tahun sebelum dan sesudahnya, pada priode tahun 2014 – 2018 besar volume penjualan untuk PT.
Sakura Berkah Sejahtera masih jauh melebihi titik impas, sehingga masih dapat memperoleh keuntungan perusahaan dan untuk hasil Operating Laverage perhitungan tersebut apabila dari hasil penjualan dinaikan 1% maka laba dapat naik pada tahun 2014 sebesar 2,03, tahun 2015 sebesar 1,50, tahun 2016 sebesar 1,49, tahun 2017 sebesar 1,28, dan tahun 2018 sebesar 1,29.
Dapat disimpulkan untuk analisis Operating Laverage yang paling tertinggi terjadi pada tahun 2014 senilai 2,03 dikarenakan margin kontribusi dan EBIT terendah terjadi pada tahun 2014.
Penelitian yang dihasilkan peneliti menggunakan Analisis peranan kontribusi margin untuk PT. Sakura Berkah Sejahtera dapat digunakan untuk pencapain laba pada PT. Sakura Berkah Sejahtera. Terbukti dengan adanya analisis kontribusi margin peneliti dapat mengetahui pencapain laba dari tahun 2014 – 2018 dengan tingkat laba yang semakin tahun semakin meningkat.
IMPLIKASI
1. Kontribusi margin dapat diterapakan di perusahaan PT. Sakura Berkah Sejahtera
2014 Rp 17.046.874,700 Rp 8.353.408,304 Rp 8.693.466,396 2015 Rp 17.771.448,180 Rp 5.633.809,770 Rp 12.137.638,410 2016 Rp 19.347.573,930 Rp 6.271.756,457 Rp 13.075.817,473 2017 Rp 21.818.445,102 Rp 4.661.070,612 Rp 17.157.374,490 2018 Rp 24.587.974,056 Rp 5.494.025,987 Rp 19.093.948,069
Tahun Penjualan Biaya Variabel Selisih
Margin Of Safety (penjualan - BEP) 2014 Rp 17.046.874,700 Rp 8.353.408,304 Rp 8.693.466,396 2015 Rp 17.771.448,180 Rp 5.633.809,770 Rp 12.137.638,410 2016 Rp 19.347.573,930 Rp 6.271.156,457 Rp 13.076.417,473 2017 Rp 21.818.445,102 Rp 4.661.070,612 Rp 17.157.374,490 2018 Rp 24.587.974,056 Rp 5.494.025,987 Rp 19.093.948,069
Tahun Penjualan BEP
923
sebagai alat dalam mengetahui pencapain laba. Dengan analisis tersebut perusahan dapat mengetahui pencapain laba untuh tahun selanjutnya agar bisa memenuhi target.
2. penerapan Kontribusi margin juga harus diperhatikan untuk mendasari asumsi – asumsi analisis agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengambilan keputusan. Sehinnga starter atau kebijakan dalam pencapain laba dapat diharapkan.
KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini hanya melakukan analisis terhadap varibel Contribusi Margin dalam pencapaian laba perusahaan PT. Sakura Berkah Sejahtera.
Keterbatasan pada nelitian ini terdapat pada variabel independen yang hasilnya bisa diperkuat dengan menambahkan varibel lain, mengenai keputusan untuk pencapain laba perusahaan PT. Sakura Berkah Sejahtera.
.
DAFTAR RUJUKAN
Afkar, Taudlikhul. 2015. Pengantar Akuntansi.
Surabaya : Staina Press
Afkar, Taudlikhul. 2016. Penganggaran Bisnis. Surabaya : Adi Buana University Press
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2004. Teori Akuntansi Edisi kelima Salemba empat. Jakarta Fridayanti, Silvana 2014, Analisis
Contribution margin untuk menentukan tingkat penjualan produk dalam rangka memaksimalkan laba perusahaan.
Ilmu administrasi .Universitas brawijaya.Malang
Fakultas Ekonomi. 2018. Pedoman Penulisan Skrisi. Program studi fakultas
Ekonomi. Universitas PGRI. Adi Buana Surabaya
Garrison dan Noreen. 2008. Akuntansi Manajerial, penerjemah BudiSantoso, A.Totok. Buku 2. Salemba Empat.
Jakarta.
Harsen dan Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial, Buku 2, Edisi 8. Jakarta:
Salemba Empat.
Harahap, S. S. 2011. Teori Akuntansi, Edisi revis 2011. Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA
Mulyadi. 2009. Akutansi Biaya. Edisi 5.
Yogyakarta: STIE YKPN
Malombeke, Merry Beatrix. 2013. Analisa Break-Even-Point Sebagai Dasar Perencanaan Laba Holland Bakery Manado. JURNAL EMBA Vol. 1 No. 3 http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e mba/article/view/1889. Diakses 22 November 2015. Hal. 775-881.
Nazir, M.2003. Metode penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Verawati Evi. 2014. Penerapan metode CVP ( Cost- Volume – Profit ) sebagai alat bantu analisis perencanaan laba dalam mencapai target laba perusahaan pada UKM Vinito brownis Fakultas ekonomi & bisnis .Fakultas Ekonomi & Bisnis,Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Miftah Furaidah. 2017. Analisis Metode Cost volume profit untuk persncanaan laba padan PT. Raxi Indonesia. Surabaya Pradana,Fendi. 2016 penerapan Cost
volume profit analisis untuk evaluasi pencapaian laba pada perusahaan kecap Murni Jaya. Kediri
Puji Ana Lestari. ( 2014 ) Analisis cost volume profit saebagai alat bantu perencanaan laba (studi kasus pada produksi Mom’s Jelly UMKM
Padepokan suket segoro Semarang).
Semarang
924
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Alfabeta, Bandung.
Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi:
Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta: BPFE.
Winardi. 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada
Wulandari. 2006.Analisis Break even point sebagai alat bantu perencanaan laba studi pada Quality Skripsi.Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta