• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUMUSAN VISI YANG VISIONER DAN PERUMUSAN MISI PENDIDIKAN YANG IDEAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERUMUSAN VISI YANG VISIONER DAN PERUMUSAN MISI PENDIDIKAN YANG IDEAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERUMUSAN VISI YANG VISIONER DAN PERUMUSAN MISI PENDIDIKAN YANG IDEAL

Arif Fiandi 1)*, Darul Ilmi 2)

1,2Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam (MPI) IAIN Bukittinggi

*Email ariffiandi03@gmail.com

Abstract

In simple terms the word vision refers to an ideal, desire, wishful thinking, fantasy and ideal dream to be achieved in the future which is formulated in a simple, brief, solid and clear way but contains a broad, distant and meaningful meaning. Visionary leadership is a pattern of leading by determining a shared vision in accordance with the demands of change in society then giving instructions to people within the organization to work according to the vision that has been set together so that the results of the work realized will be in accordance with the vision. Educational mission is something that must be carried out as an elaboration of the vision that has been set within a certain period of time to be a reference for program preparation and to provide flexibility and space for the development of educational unit activities, based on input from all members of the education unit. The mission can be reviewed and reformulated periodically in accordance with developments and challenges in the community

Key word : Visionary Vision, Ideal Education Mission

Abstrak

Secara sederhana kata visi mengacu kepada sebuah cita-cita, keinginan, angan-angan, hayalan dan impian ideal yang ingin dicapai pada masa depan yang dirumuskan secara sederhana, singkat, padat dan jelas namun mengandung makna yang luas, jauh dan penuh makna. kepemimpinan visioner adalah sebuah pola memimpin dengan cara menentukan visi bersama sesuai dengan tuntutan perubahan di masyarakat kemudian memberi petunjuk kepada orang-orang di dalam organisasi untuk bekerja sesuai dengan visi yang telah ditetapkan bersama-sama sehingga hasil kerja yang diwujudkan akan sesuai dengan visi. Misi Pendidikan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program serta memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan pendidikan, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. Misi dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat

Kata Kunci : Visi yang visioner, Misi Pendidikan Ideal

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran strategis bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada baris keempat adalah

“mencerdaskan kehidupan bangsa”. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya-upaya yang terencana dan terprogram secara jelas dalam agenda pemerintah berupa pendidikan.

Tujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang Republik Indonesia nomor 20

Nasional adalah upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Agar kegiatan pendidikan dapat direncanakan dengan baik, maka diperlukan suatu kurikulum pendidikan.

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberi tugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

▸ Baca selengkapnya: yang menjadi misi dari pendidikan isbd

(2)

baik. Dalam menjalankan perannya sebagai lembaga pendidikan, sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan secara optimal. Manajemen sekolah yang tidak profesional dapat menghambat berlangsungnya proses pendidikan dan dapat menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan formal.

Agar pengelolaan sekolah dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan rencana strategis sebagai upaya/cara pengendalian organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien, sampai dengan pelaksanaan di garis depan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan tujuan tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam

melaksanakan proses

pendidikan. Komponen-komponen dalam perencanaan strategis setidaknya terdiri dari visi dan misi lembaga pendidikan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah kegiatan penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti buku referensi, hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, artikel, catatan, serta berbagai jurnal yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kegiatan dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode/teknik tertentu guna mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi (Milya Sari : 2020).

Sedangkan menurut Danandjaja (2014) mengemukakan bahwa penelitian kepustakaan adalah cara penelitian bibliogafi secara sistematik ilmiah, yang meliputi pengumpulan bahan-bahan bibliografi, yang berkaitan dengan sasaran penelitian; teknik pengumpulan dengan

metode kepustakaan; dan

mengorganisasikan serta menyajikan data- data.

PEMBAHASAN

Pengertian Visi dan Kepemimpinan Visioner

Kata visi berasal dari bahasa inggris, Vision yang berarti penglihatan, daya lihat, pandangan, impian atau bayangan. Secara etimologis bisa juga pandangan disertai pemikiran mendalam dan jernih yang menjangkau jauh kedepan. Visi mengandung arti kemampuan untuk melihat pada inti persoalaan. Menurut Said Budairy, visi adalah pernyataan cita-cita, bagaimana wujud masa depan, kelanjutan dari masa sekarang dan berkaitan erat dengan masa lalu (Pramitha, 2016).

Visi pada hakekatnya adalah model masa depan organisasi yang menjadi komitmen dan milik bersama seluruh anggota organisasi. Rumusan visi merupakan kristalisasi dari rumusan tugas satuan organisasi. Visi juga diartikan sebagai cara pandang jauh kedepan atau gambaran (dream) yang menantang (ideal) tentang keadaan masa depan kemana dan bagaimana organisasi diarahkan agar dapat secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta berisi cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan (Lubis Ardyanata, 2018).

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin mewujudkan dalam kurun waktu tertentu.

Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan datang (Calam & Qurniati, 2016).

Dengan demikian secara sederhana kata visi mengacu kepada sebuah cita-cita, keinginan, angan-angan, hayalan dan impian ideal yang ingin dicapai pada masa depan yang dirumuskan secara sederhana, singkat, padat dan jelas namun mengandung makna yang luas, jauh dan penuh makna.

(3)

Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta, merumuskan, mengomunikasikan / mensosialisasikan / mentransformasikan, dan mengimplementasikan pemikiran- pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang harus diraih atau diwujudkan melalui komitmen semua personel (Aan Komariah, 2008)

Kepemimpinan visioner adalah sebuah model/pola kepemimpinan yang dimaksudkan memberi arti pada kerja dan usaha yang dilakukan secara bersamasama oleh seluruh komponen organisasi dengan cara memberi arahan berdasarkan visi yang dibuat secara jelas (Ara Hidayat, 2010).

Kepemimpinan visioner merupakan pola kepemimpinan yang berusaha untuk menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama dengan dampak iklim emosi paling positif dan paling tepat digunakan saat perubahan membutuhkan visi baru atau ketika dibutuhkan arah yang jelas (Daniel Goleman, 2002).

Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2012).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan visioner adalah sebuah pola memimpin dengan cara menentukan visi bersama sesuai dengan tuntutan perubahan di masyarakat kemudian memberi petunjuk kepada orang-orang di dalam organisasi untuk bekerja sesuai dengan visi yang telah ditetapkan bersama-sama sehingga hasil kerja yang diwujudkan akan sesuai dengan visi.

Pemimpin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci

sebagaimana dikutip dari Burt Nanus, yaitu :

a) Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin, sebab untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi di dalam organisasi perlu adanya proses komunikasi. Selain itu seorang pemimipin yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik akan menumbuhkan iklim organisasi yang baikpula.

b) Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Lingkungan luar merupakan pihak yang akan menikmati hasil dari kerja organisasi, sehingga seorang pemimpin visioner dituntut untuk paham dan segera bertindak untuk mengantisipasi perubahan lingkungan luar organisasi dengan harapan layanan yang akan diberikan akan sesuai sengan perubahan yang terjadi.

c) Seorang pemimpin visioner memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa.

Kompetensi yang dimaksud dalam hal ini adalah keterlibatan secara langsung seorang pemimpin dalam segala proses pelaksanaan kegiatan organisasi, sehingga pemimpin akan mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

d) Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan pengalaman masa lalu untuk mengantisipasi masa depan. Pemimpin pasti memiliki pengalaman yang lebih banyak dibanding anggota organisasi yang lain, diharapkan dengan adanya kelebihan itu pemimpin mampu menjadi evaluator rencana sebelum rencana tersebut dilaksanakan sebagai program kerja sesuai dengan pengalaman yang telah dimilki

(4)

Perumusan Visi Yang Visioner

Sebuah organisasi harus mampu merumuskan visi secara tepat dan penuh makna. Menurut Bailey (dalam Cardani, 2000:2) pernyataan visi yang dikembangkan dengan baik akan mendatangkan beberapa keuntungan potensial bagi organisasi meliputi pemberian arah, fokus, kebijakan, makna, tantangan, dan daya hidup (gairah) (Hamdan, 2001).

1. Teknik Perumusan Visi

Teknik perumusan visi suatu organisasi agar visi yang dirumuskan itu berkualitas antara lain (Lubis Ardyanata, 2018) :

a. Mereview (meninjau kembali) masalah yang dihadapi, baik internal maupun eksternal dengan pendekatan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT);

b. Melibatkan seluruh anggota satuan organisasi dan satuan kerja untuk memberikan partisipasi (sharing) secara maksimal sesuai dengan kemampuannya;

c. Menumbuhkan sikap rasa memiliki mengenai visi yang akan dirumuskan bersama.

d. Mengakomodasi cita-cita dan keinginan seluruh anggota satuan organisasi atau satuan kerja. Dengan pendekatan seperti ini (bottom up) akan menstimulasi segenap komponen yang ada dalam satuan organisasi untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi pencapaian visi yang akan disepakati.

e. Rumusan Visi yang berasal dari pimpinan (top down) perlu disosialisasikan kepada seluruh anggota organisasi dengan pendekatan yang demokratis dan terbuka untuk penyempurnaan dan memperoleh masukan atau partisipasi dari bawah.

2. Prosedur Perumusan Visi

Perumusan Visi Satuan Organisasi dilakukan prosedur dan tahapan sebagai berikut :

a. Mengkaji makna visi satuan organisasi diatasnya unuk digunakan sebagai acuan;

b. Menginventarisasi rumusan tugas satuan organisasi yang tercantum dalam struktur dan tata kerja satuan organisasi yang bersangkutan;

c. Rumusan tugas satuan organisasi tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali menjadi konsep rumusan visi satuan organisasi;

d. Konsep rumusan visi satuan organisasi didiskusikan dengan seluruh anggota organisasi untuk memperoleh masukan, klarifikasi dan saran-saran;

e. Rumusan Visi Satua Organisasi dikomunikasikan dengan seluruh stakeholders guna memperoleh penyempurnaan;

f. Rumusan Visi Satuan Organisasi yang telah menjadi kesepakatan ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan Satuan Organisasi, sehingga visi tersebut menjadi milik bersama, mendapat dukungan dan komitmen seluruh anggota organisasi.

3. Kriteria Visi

Dalam merumuskan visi yang baik dalam sebuah organisasi hendaklah memenuhi kriteria-kriteria berikut : a. Rumusannya singkat, padat dan

mudah diingat;

b. Bersifat inspiratif dan menantang untuk mencapainya;

c. Sesuatu yang ideal yang ingin dicapai dimasa yang akan datang

yang membawa

eksistensi/keberadaan suatu organisasi;

d. Menarik bagi seluruh anggota organisasi dan pihak-pihak yang terkait (stakeholders);

e. Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas;

(5)

f. Mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis yang terdapat dalam suatu organisasi;

g. Memiliki orientasi terhadap masa depan, sehingga segenap jajaran organisasi ikut berperan dalam pencapaiannya;

h. Mampu menumbuhkan komitmen seluruh anggota organisasi;

i. Menjamin kesinambungan kepemimpinan dan kebijakan organisasi serta menjembatani keadaan masa sekarang dan masa yang akan datang;

j. Memungkinkan untuk perubahan atau penyesuaian dengan perkembangan/perubahan tugas dan fungsi.

Pengertian Misi

Misi adalah untuk menyempurnakan visi dalam bentuk tugas, komitmen, dan rencana aksi yang dijadikan sebagai arah untuk terwujudnya visi. Dalam arti lain, misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dilakukan lembaga untuk mewujudkan visinya. Misi juga merupakan sesuatu yang konkrit untuk dituju dan juga dapat memberikan gambaran tentang bagaimana mencapai visi tersebut. Misi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah atau yang harus menjalankan fungsi untuk mencapai visi yang ditetapkan (Imam Machali dan Ara Hidayat, 2016).

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program serta memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan pendidikan yang terlibat, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. Misi dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat (Zulfania, 2021).

Misi disusun sebagai kelanjutan dari visi dan pada intinya adalah sebagai pengembangan strategi dan aktivitas dalam suatu organisasi. Pernyataan dalam misi lebih detail jika dibandingkan dengan visi.

Di dalam misi berisi tugas-tugas atau peran-peran suatu organisasi. Misi juga menjadi dasar pembagian tugas ke seluruh anggota dalam suatu organisasi untuk berpartisipasi aktif menjalankan tugas sesuai perannya masing-masing. Misi ini menentukan masa depan suatu organisasi, karena jika sampai gagal dalam menjalankan tugasnya maka visi tidak akan pernah bisa tercapai (Adi Kusnawan, 2017).

1. Prosedur Perumusan Misi Pendidikan Dalam dunia pendidikan, Perumusan Misi satuan organisasi/ lembaga pendidikan dilakukan melalui prosedur dan tahapan sebagai berikut (Lubis Ardyanata, 2018) :

a. Menginventarisasi rumusan fungsi satuan lembaga pendidikan yang tercantum dalam struktur dan tata kerja satuan lembaga pendidikan yang bersangkutan;

b. Rumusan fungsi satuan lembaga pendidikan tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali menjadi konsep rumusan misi satuan lembaga pendidikan;

c. Konsep rumusan misi satuan lembaga pendidikan didiskusikan dengan seluruh anggota lembaga pendidikan untuk memperoleh masukan, klarifikasi dan saran-saran;

d. Rumusan misi satuan lembaga pendidikan dikomunikasikan dengan seluruh stakeholders guna memperoleh penyempurnaan;

e. Rumusan misi satuan lembaga pendidikan yang telah menjadi kesepakatan ditetapkan dengan keputusan pimpinan satuan organisasi, sehingga misi tersebut menjadi milik bersama, mendapat dukungan dan komitmen seluruh anggota organisasi.

(6)

a. Rumusannya sejalan dengan visi satuan organisasi/satuan kerja;

b. Rumusannya jelas dengan bahasa yang lugas;

c. Rumusannya menggambarkan pekerjaan atau fungsi yang harus dilaksanakan;

d. Dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu;

e. Memungkinkan untuk perubahan/

penyesuaian dengan perubahan visi.

3. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merumuskan Misi Pendidikan a. Rumusan misi tidak bertentangan

dengan rumusan fungsi masing- masing satuan organisasi;

b. Harus dilihat produk atau jasa pelayanan yang akan dihasilkan oleh satuan organisasi/satuan kerja. Pada organisasi pemerintah lebih banyak difokuskan pada jasa pelayanan kepada masyarakat.

c. Sasaran publik/masyarakat yang akan dilayani dan nilai kualitas pelayanan yang ditawarkan;

d. Mencerminkan sesuatu yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu;

e. Mengandung nilai-nilai luhur organisasi yang tumbuh dari aspirasi seluruh anggota organisasi.

KESIMPULAN

Secara sederhana kata visi mengacu kepada sebuah cita-cita, keinginan, angan- angan, hayalan dan impian ideal yang ingin dicapai pada masa depan yang dirumuskan secara sederhana, singkat, padat dan jelas namun mengandung makna yang luas, jauh dan penuh makna.

kepemimpinan visioner adalah sebuah pola memimpin dengan cara menentukan visi bersama sesuai dengan tuntutan perubahan di masyarakat kemudian memberi petunjuk kepada orang-orang di dalam organisasi untuk bekerja sesuai dengan visi yang telah ditetapkan bersama-sama sehingga hasil kerja yang diwujudkan akan sesuai dengan visi.

Misi Pendidikan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sebagai penjabaran visi

yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program serta memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan pendidikan, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. Misi dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan taufiknya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan artikel ini. Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aan Komariah, Cepi Triatna. (2008) Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Adi Kusnawan, et.all. (2017).

Merumuskan Visi dan Misi Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat

Ara Hidayat, Imam Machali. (2010).

Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Pustaka Eduka

Calam, A., & Qurniati, A. (2016).

Merumuskan Visi dan Misi Lembaga Pendidikan. Jurnal Ilmiah Saintik,

15(1), 53–68.

https://prpm.trigunadharma.ac.id/publ ic/fileJurnal/hp1k6

MakalahFuturologi.pdf

Daniel Goleman. 2002. Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. ter.

Susi Purwoko Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Diana Kartanegara. 2012. “Strategi Membangun Eksekutif” dalam http//.duniamis.co.id, diakses 17 Maret 2022.

Hamdan, Y. (2001). Pernyataan Visi dan Misi Perguruan Tinggi. Mimbar,

(7)

17(1), 90–103.

http://www.jpkk.edu.my/jpkk/index.p hp/maklumat-kami/visi-dan-misi.html Lubis Ardyanata. (2018). Teknik Perumusan Visi Dan Misi Di Lingkungan Departemen Agama.

Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 8–24.

Pramitha, D. (2016). Urgensi Perumusan Visi, Misi Dan Nilai-Nilai Pada Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Tarbawi, 01(01), Halaman : 8-9.

Zulfania, S. (2021). Analisis Rumusan Visi, Misi, Dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini di TK II Pertiwi.

WISDOM: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 48–58.

https://doi.org/10.21154/wisdom.v2i1 .2529

Referensi

Dokumen terkait

Pengobatan Penyakit Wasir Tanpa Operasi yaitu menggunakan obat herbal yang secara khusus di formulasikan untuk menangani penyakit wasir atau ambeien.. Obat herbal ambejoss

UIN Suska merupakan salah satu lembaga yang dapat menampung aspirasi masyarakat yang menyimpan benda budaya dimana berada; (4) demikian pula UIN Suska dapat

[r]

Maka Indonesia membuat suatu lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengatasi masalah korupsi yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK yang diharapkan

Pemohon yang Pemohonannya dilolak dapal me.gajukan gugalan k€ Penqadilm Niaga dalan waklo paling lama 3 (tiga) bulan lefiilung selak langgal penqniman pembeilahuan

Rancang Bangun Sistem Informasi Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pegawai UPGRIS Berbasis Web dapat berjalan dengan baik dan seluruh pegawai baik dosen dan

Kesalahan penginputan kehadiran mahasiswa ke dalam sistem yang disajikan pada Daftar Nilai Ujian Akhir sangat berpengaruh pada syarat keikut sertaan mahasiswa pada ujian

kasus : Adanya kerusakan pada roda gigi-pinyon pompa tarum timur unit 6, Informasi dilapangan yang telah dikumpulkan diantaranya : Bahan, Gambar, Posisi Kerusakan, Buku