• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN X PROSEDING KONFERENSI NASIONAL ENGINEERING PERHOTELAN IX. Proseding KKonferensi Nasionnal Engineering PePerhoelan IX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ISSN X PROSEDING KONFERENSI NASIONAL ENGINEERING PERHOTELAN IX. Proseding KKonferensi Nasionnal Engineering PePerhoelan IX"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Pros e ding KKonferensi Nasionnal Engineering PePerhoelan IX - 201 8

ISSN 2338 – 414X

Nomor 1/Volume 5/Juli 2018

KONFERENSI NASIONAL

ENGINEERING PERHOTELAN IX

Teknologi Hijau Pendukung Industri Pariwisata Berkelanjutan"

Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Telp./Fax. : +62 361 703321

https://mesin.unud.ac.id

ISSN 2338 - 414X

Progrm Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Udayana

PROSEDING

Program

(2)

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

NARASUMBER iii

SCIENCE

Implementasi Sistem Kontrol Fuzzy pada Robot Lengan Exoskeleton 1 - Wayan Reza Yuda Ade Prasetya, I Wayan Widhiada

TEKNIK INDUSTRI

Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Ari Kelapa 6

- D N K Putra Negara, AAIA Sri Komaladewi, I P Hari Wangsa, A Sentana, R Akbar

Kajian Karakteristik Traksi Dan Kinerja Transmisi Standar Pada Kendaraan Roda

Tiga 11

- I Made Dwinda Suhartawan, I Ketut Adi Atmika, I Made Widiyarta

Analisis Kinerja Traksi Kendaraan Roda Tiga Dengan Modifikasi Progresi Geometri

Bebas 18

- Dewa Gede Eka Putra, I Ketut Adi Atmika, I Made Widiyarta

Analisis Karakteristik Traksi Dan Kinerja Transmisi Modifikasi Terbatas Pada

Kendaraan Roda Tiga 26

- Dewa Putu Adi Setiawan, I Ketut Adi Atmika, I Made Widiyarta

(3)

vii

Pengaruh Waktu Deposisi Terhadap Jumlah Tembaga Pada Proses Electroless

Plating Multi-Walled Karbon Nanotube 33

- I DM Pancarana, Rudy Soenoko, Djarot B. Darmadi, Yudy Surya Irawan

Karakteristik Sifat Akustik Pada Green Komposit Getah Pinus Dengan Variasi Fraksi

Volume Penguat Serat Batang Pisang 38

- Kadek Dedi Astrawan

Analisis Waktu Baku Elemen Kerja pada Kelompok Kerja Pembuatan Batako Secara

Manual di PT. X 43

- I Wayan Sukania

Optimasi proses produksi dalam pengisian air mineral PT. XX 53 - IGN.Priambadi, I Putu okantara, Achmad Zaenuri

MATERIAL DAN MANUFAKTUR

Kekuatan Tarik dan Lentur Komposit Serat Sabut Kelapa 58 - I Wayan Surata, Tjokorda Gde Tirta Nindhia dan I Gede Ryan Trisna Wirawan

Analisa Kekuatan Mekanik Pada Material Komposit Papan Partikel (Particle Board) dari Campuran Limbah Pelepah Kelapa Sawit dengan Matriks Plastik Daur Ulang

(Polypropylene) 65

- Dody Yulianto, Dedikarni, Ekolanda Prasetiawan

Pengaruh Variasi Pluida Pendingin dan Gerak Makan Pada Proses Milling Terhadap

Kekasaran Permukaan 71

(4)

vii

- I Gusti Komang Dwijana, I Made Astika, Made Suarda

Densitas Dan Kekerasan Perunggu Dari Hasil Pengecoran Open Casting Dan Sand

Casting 76

- I Kadek Agus Herinanda

Porositas Dan Kekuatan Impact Perunggu Hasil Pengecoran Open Casting dan Sand

Casting 83

- I Gusti Ngurah Satria Wibawa, Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita.,MT, Dr. Ir. I Gusti Ngurah Priambadi.,MT

Kekerasan dan Struktur Mikro Sambungan Las Pada Hasil Pengelasan Gamelan Bali 88 - Werdi Pramurti, I Ketut Gede Sugita, I Gusti Ngurah Priambadi

Karakteristik Ketangguhan Impak Sambungan Las Pada Hasil Las Retakan Gamelan

Bali 93

- Dewa Gde Pratama Purnayoga, I Ketut Gede Sugita, I Gusti Ngurah Priambadi

Perlakuan Temperatur Pack Carburizing Dan Waktu Penahanan Pada Baja Poros St 42

Terhadap Umur Lelah 98

- K Suarsana, I M. Astika, D.N.K Putra Negara

Perbandingan Kekerasan Dan Struktur Mikro Pada Proses Forging Pada Pembuatan

Gamelan Bali 103

- Made Hendra Putra Sudi, I Gusti Ngurah Priambadi, I Ketut Gede Sugita

(5)

xviii

Perbandingan Densitas Dan Cacat Bilah Pada Proses Forging Pembuatan Gamelan Bali 107 - I Kadek Agus Wira Andika, I Gusti Ngurah Priambadi, I Ketut Gede Sugita

Karakteristik Ketahanan Api Komposit Polyester Berpenguat Serat Sabut Kelapa 113 - I Made Astika, I Gusti Ketut Sukadana, I Gusti Komang Dwijana

Pengaruh Waktu Deposisi Terhadap Jumlah Tembaga Pada Proses Electroless

Plating Multi-Walled Karbon Nanotube 118

- I DM Pancarana, Rudy Soenoko, Djarot B. Darmadi, Yudy Surya Irawan

Pengaruh Variasi Ketebalan Panel Green Komposit Getah Pinus Dengan Penguat Serat

Batang Pisang Terhadap Serapan Bunyi 123

- I Putu Saris Pebrianata

Karakteristik Sifat Akustik Pada Green Komposit Getah Pinus Dengan Variasi Fraksi

Volume Penguat Serat Batang Pisang 127

- I K Dedi Astrawan, C I P K Kencanawati, I K G Sugita

Pengaruh Variasi Panjang Serat Terhadap Koefisien Serap Bunyi Panel Green Komposit

Getah Pinus Dengan Penguat Serat Batang Pisang 132

- I Putu Indra Wahyu Pradana

Karakteristik Karbon Aktif Sekam Padi Dengan Naoh Untuk Mengurangi Methylene

Blue Air Limbah 138

- Bayu Dwi Jayanto

(6)

xviii

Kekerasan Baja Karbon Sedang dengan Variasi Suhu Permukaan Material 141 - Dwipayana, I Made Parwata, I Made Widiyarta

Pengaruh Konsentrasi Hcl Terhadap Karbon Aktif Sekam Padi Untuk Mengurangi

Methylene Blue 145

- Khadafi Ahmad F

Pengujian Laju Keausan Dan Temperatur Kerja Pada Kampas Rem Komposit Hibrida 148 - I Komang Triadi Sukarta, I Ketut Adi Atmika, I Dewe Gede Ary Subagia

Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Kekerasan dan Porositas Aluminium Paduan 152 - Ma’ruf, Rudy Soenoko, Wahyono Suprapto, Achmad As’ad Sonief

Disain dan Perancangan Material Komposit Hibrida untuk Kampas Rem Kendaraan

Bermotor 155

- I.D.G Ary Subagia, NPG Suardana, Steven FS

Pengaruh Gerak Makan Dan Kedalaman Potong Terhadap Kekasaran Permukaan Pada

Proses Pembubutan Wheel Disc Toyota Avanza 161

- I Gede Yogi Adi Kartika, I Gusti Komang Dwijana, I Made Astika

Pengaruh Kedalaman Potong Dan Gerak Makan Terhadap Kekasaran Permukaan Pada

Proses Pembubutan Flywheel Toyota Avanza 164

- I Gede Sunadiarta, I Gusti Komang Dwijana, I Made Astika

Pengaruh Fraksi Volume Green Composite Ampas Tebu Terhadap Koefisien Serap

Bunyi, Densitas, Dan Porositas 169

- I Putu Septa Ariawan, Cok Istri Putri Kusuma K, I Ketut Gede Sugita

(7)

xviii

Green Composite Serbuk Ampas Tebu Dengan Matrik Getah Pinus Sebagai Peredam

Bunyi 174

- Luh Altari Padhmayoni Surya, Cok Istri Putri Kusuma K, I Ketut Gede Sugita

Perbandingan Kinerja Traksi Multi Purpose Vehicle dengan Sistem Penggerak Roda

Belakang dan Sistem Penggerak Roda Depan 43

- I Ketut Adi Atmika

Pengaruh Penggunaan Ekstrak Kacang Hijau Dan Tauge Sebagai Sumber Nitrogen

Terhadap Ketebalan Nata De Lontar 185

- Melsiani R F Saduk, Duran Hore, Dessy Parra

KONVERSI ENERGI

Harvesting Energi Pada Permukaan Daun Colocasia Esculenta L. Dengan Water

Droplet 189

- Komang Metty Trisna Negara, ING.Wardana, Denny W, Nurkholis Hamidi

Visualisasi Pola Aliran Air Di Sekitar Katup Limbah Pompa Hidram Dengan Variasi

Diameter Lubang Katup Limbah 195

- I Made Dwi Putra Juliana, Made Suarda, Ainul Ghurri

Visualisasi Pola Aliran Air Di Sekitar Katup Limbah Pompa Hidram Dengan Variasi

Diameter Piringan Katup Limbah 203

- I Putu Pasek Sandi Darsana, Made Suarda, Ainul Ghurri

(8)

xviii

Pengaruh Variasi Diameter Pipa Penyerap Terhadap Unjuk Kerja Kolektor Surya

Tubular Tersusun Seri Dengan Menggunakan Pasir Sebagai Media Penyimpan Panas 211 - Ketut Astawa dan Nengah Suarnadwipa

Analisis Airfoil Double-Slot Flap LS (01)-0417 Mod Dengan Airfoil Tanpa Flap Nasa

SC (2) 0610 215

- Gaguk Jatisukamto, Mirna Sari

Pengujian Geometri Backward-facing Step dengan variasi Bilangan Reynolds 220 - Steven Darmawan

Pengaruh Penambahan Zat Aditif Pada Biodiesel Terhadap Emisi Gas Buang Dan

Spesific Fuel Consumption 225

- G.G.S. Pratama, I K.G. Wirwan, A. Ghurri

Uji Sifat Fisik Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Alternatif 231 - A.A.G.O. Ardhistira, I K.G. Wirawan, K. Astawa

Pengaruh Pencampuran Biodiesel Dengan Solar Terhadap Emisi Gas Buang 237 - I W. Warisman, I K.G. Wirwan, K. Astawa

Efek Konsentrasi Partikel TiO2 Terhadap Koefisien Konveksi pada Penukar Kalor

dengan Pipa Spiral 242

- Sri Poernomo Sari, Pekik Sih Baskoro, Sahrul Romadon, Astuti

Perancangan Kendaraan Prototype Hybrid Shell Eco Marathon kategori Urban Concept 249

- Muhammad Luqman, ST., MT, Agung Dwi Sapto, ST, MT

(9)

xviii

Preparasi Hybrid Nanofluida dengan Penambahan Surfaktan Kationik 256 - Wayan Nata Septiadi, Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi, I Gusti Ketut Sukedana,

Nandy Putra

Penurunan Temperatur Operasional CPU dengan Penggunaan Cascade Heat Pipe 262 - Wayan Nata Septiadi, Imanuel Adam Tnunay, I Ketut Gede Wirawan

Hambatan Termal Heat Pipe Solar Kolektor pada Aplikasi Pemanas Air Rumah Tangga

dan Sistem Perhotelan 264

- Wayan Nata Septiadi, Agus Saskara Yoga, I Ketut Gede Wirawan

Beban Pendinginan Heat Pipe Air Conditioning (Hpac) dengan dan Tanpa Bagian

Adiabatik 270

- Wayan Nata Septiadii, Hendra Wijaksana, Made Ricki Murti

Analisa Sistem Heat Pipe Air Conditioning (HPAC) pada Sistem Air Conditioning

dengan Sirkulasi Udara Segar 275

- Wayan Nata Septiadi, Hendra Wijaksana, I Made Ricki Murti, I Ketut Astawa

Arak Bali Sebagai Bahan Bakar Mesin Empat dan Dua Langkah Terhadap Unjuk Kerja 261 - I Gusti Ketut Sukadana, I Ketut Gede Wirawan, I Made Astika

Analisis Performansi Pembangkit Listrik Tenaga Gas P.T. Indonesia Power Pemaron 265 - Hendra K. S, I K.G. Wirawan, I G.K. Sukadana

Analisa Kinerja Thermal Heat Pipe Air Conditioning (HPAC) Posisi Vertical Dan

Horizontal 270

- I Kadek Dwin Surya Aditama, Wayan Nata Septiadi, Hendra Wijaksana

(10)

xviii

Analisa Kinerja Thermal Heat Pipe Air Conditioning (HPAC) dengan dan Tanpa

Bagian Adiabatik Yang Dipasang Pada Posisi Horizontal 277 - I Made Dwi Janu Wanantha, Wayan Nata Septiadi, Hendra Wijaksana

Analisis Temperatur Pada Sistem Penerangan Jalan Tol dengan Pemanfaatan 28

Panas Aspal Berbasis Heat Pipe Dan Termoelektrik

- Wayan Nata Septiadi , Arliyandi, I G. A. Pristha Arvikadewi dan Achmad Amirudin

(11)

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan IX - 2018 (11-17) ISSN 2338-414X

Korespondensi: Tel./Fax.: 081236785776 E-mail: [email protected]

Teknik Mesin Universitas Udayana 2017

KAJIAN KARAKTERISTIK TRAKSI DAN KINERJA TRANSMISI STANDARD PADA KENDARAAN RODA TIGA

I Made Dwinda Suhartawan

1)

, I Ketut Adi Atmika

2)*

, I Made Widyarta

3)

1,2,3)

Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali Abstrak

Sistem kontrol traksi merupakan salah satu teknologi yang berkembang saat ini dibidang teknologi otomotif dalam hal menjaga stabilitas suatu kendaraan. Karakteristik traksi dan kinerja transmisi kendaraan yang diuji adalah VIAR Karya 200cc.

Metodologi penelitian ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan penelitian-penelitian dibidang traksi yang sudah dilakukan peneliti lain, sedangkan pemodelan kinerja traksi dilakukan dengan metode simulasi. Hasil dari penelitian, sebelumnya dilakukan dengan menguji kendaraan roda tiga dalam kondisi standard pada dyno test untuk mencari karakteristik daya-torsi, selanjutnya dari hasil penelitian kemudian analisa karakteristik traksi, hambatan tanjakan, hambatan pada bidang kontak ban dan jalan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa jarak kurva traksi standard menunjukan besarnya traksi yang tidak terpakai dari perpindahan transmisi pertama sampai kelima. Untuk hambatan tanjakan maksimum tanpa beban mencapai , sedangkan hambatan tanjakan maksimum dengan beban 100 kg mencapai dan hambatan tanjakan maksimum dengan beban 150 kg mencapai . Pada hambatan antara bidang kontak ban dan jalan tanpa beban mampu melewati berbagai medan jalan sedangkan hambatan antara bidang kontak ban dan jalan dengan beban 100 kg hanya mampu melewati jalan aspal basah dan hambatan antara bidang kontak ban dan jalan dengan beban 150 kg tidak mampu melewati berbagai medan jalan

Kata Kunci : daya, torsi, traksi, transmisi standard, kendaraan roda tiga.

Abstract

Traction control system is one of the technology that developed in the field of automotive technology in terms of maintaining the stability of a vehicle. Characteristics of traction and vehicle transmission performance tested is VIAR Karya 200cc. The methodology of this research is done by integrating the research in the field of traction that has been done by other researchers, while the traction performance modeling is done by simulation method. The results of the research, previously conducted by testing three-wheeled vehicles in standard conditions on the dyno test to find the characteristics of torque, then from the results of research and then analysis of traction characteristics, climbing resistance, obstacles in the field of tire and road contact. From the result of the research is obtained that the distance of standard traction curve shows the amount of unused traction from the first transmission transmission to the fifth. For maximum load load without load maximum , whereas maximum skew resistance with 100 kg load reaches and maximum sloping resistance with 150 kg load reaches . In the barrier between the contact area of the tire and the loadless road is able to pass through various road terrain while the resistance between the tire contact plane and the road with a load of 100 kg is only able to pass the wet asphalt road and the resistance between the tire contact plane and the road with 150 kg load can not pass through various terrain Street.

Keywords : power, torque, traction, standard transmission, tricycle.

1. Pendahuluan

Perkembangan transportasi di Indonesia dimulai dari tahun 1945 hingga sekarang.

Pergantian sistem angkutan satu dengan lainnya tergantung dari perkembangan ekonomi dan juga budaya masyarakat. Transportasi merupakan bagian yang sangat penting bagi manusia. Sarana transportasi yang banyak digunakan di Indonesia saat ini adalah sepeda motor dan mobil [1]. Akan tetapi dari masing-masing sarana tersebut ada kekurangan yang sering menjadi kendala bagi pemakaianya.

Pada kedua kendaraan tersebut merupakan kebutuhan masyarakat modern, dan keamanan dalam berkendara adalah kosekuensi yang sangat penting dalam kehidupan [2].

Secara umum kinerja kendaraan dapat dibedakan menjadi 3 jenis kinerja, yaitu yang pertama adalah kemampuan kendaraan untuk melaju serta mengangkut suatu beban, kemampuan ini disebut

dengan kinerja traksi kendaraan. Yang kedua adalah kemampuan kendaraan untuk membelok serta menjaga kestabilan arahnya kinerja ini disebut dengan kinerja kestabilan kendaraan. Yang ketiga adalah kemampuan kendaraan untuk membuat penumpang nyaman dan mengamankan penumpang dari benturan, kemampuan ini disebut dengan kinerja pengamanan kendaraan [3]

Pesatnya kemajuan jaman, beberapa tahun belakangan ini sudah banyak dikenal kendaraan niaga yang bebasis sepeda motor, kendaraan niaga ini berupa sepeda motor roda tiga yang biasanya kendaraan jenis ini digunakan untuk berdagang atau pengangkutan sampah. Kendaraan roda tiga merupakan jenis perkembangan yang baik antara kemampuan manuver dari sepeda motor dan kestabilan kendaraan roda empat [4].

Banyak pengendara yang mengeluhkan kurangnya akselerasi untuk mengemudikan kendaraan roda tiga, terutama pada jalan berliku dan tanjakkan.

(12)

I Made Dwinda Suhartawan et al.  Prosiding KNEP IX – 2018  ISSN 2338-414X

12

Padahal kendaraan roda tiga dianggap sebagai solusi penggabungan yang baik antara kemampuan bermanuver dan kekompakan dari kendaraan roda dua dengan stabilitas kendaraan roda empat [5].

Bedasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada kendaraan roda empat tentang “Karakteristik Traksi dan Kinerja Transmisi pada Sistem Gear Transmission dan Gearless Transmission” karakteristik traksi dan kinerja transmisi kendaraan yang diuji pada Toyota Kijang Inova tahun 2012 adalah pemodelan traksi dilakukan dengan metode simulasi. Penelitian [6]

menyatakan bahwa pada hasil penelitiannya, dengan mengubah rasio gigi transmisi kendaraan, maka gaya traksi yang dihasilkan akan bervariasi dan akan berpengaruh pada kemampuan kendaraan dalam melalui kondisi operasi tertentu. Menurut data hasil penelitian yang dilakukan, semakin banyak tingkatan transmisi makan semakin kecil traksi yang terbuang.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, setiap kendaraan tentunya memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Oleh karena itu melalui penelitian yang berjudul tentang “Kajian Karakteristik Traksi Dan Kinerja Transmisi Standar Pada Kendaraan Roda Tiga” diharapkan mampu menghitung daya-torsi kendaraan roda tiga pada dyno test, sehingga dari hasil pengujian mendapatkan hasil karakteristik traksi dan kinerja transmisi standar pada kendaraan roda tiga dalam mengatasi berbagai hambatan kendaran

.

2. Metode Penelitian

2.1. Rumus Gaya Dorong (Traksi)

Berdasarkan dari dinamika kendaraan secara umum menggambarkan perilaku gerak keadaan kendaraan, perilaku arah kendaraan, stabilitas arah kendaraan, kenyamanan kendaraan dan keamanan kendaraan yang terkait dengan kecelakaan kendaraan pada saat jalan dan dapat dilihat pada Gambar 2.1 menunjukkan diagram aliran bodi bebas yang bergerak lurus serta menunjukkan gaya-gaya hambat yang meliputi hambatan angin dan hambatan rolling.

Gambar 2.1 Diagram bodi bebas kendaraan roda tiga

Keterangan:

Ff, Fr = Gaya dorong roda depan dan belakang.

Rf,Rr = Gaya hambat rolling roda depan dan belakang.

Wf, Wr = Gaya reaksi normal jalan roda depan dan belakang

Ra = Hambatan aerodinamis.

Rd = Hambatan karena menarik beban.

Fd = Gaya hambat angin.

hd = Posisi tinggi garis kerja dari gaya Rd.

a = Percepatan kendaraan.

W = Berat total kendaran.

Rumus umum dari gaya dorong (F) adalah :

 Untuk penggerak 2 roda belakang : (2.1)

Gaya dorong maksimum yang mampu dihitung oleh kontak antara ban dan jalan adalah sebesar gaya normal dikalikan koefisien gesek (µ) antara ban dan jalan, dirumuskan sebagai berikut.

 Untuk penggerak 2 roda belakang:

(2.2) 2.2. Karakteristik Transmisi

Grafik karakteristik daya-torsi kendaraan secara umum untuk setiap kecepatan (Rpm) ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Karakteristik kinerja mesin bensin (Sumber: Sutantra, 2001)

Traksi pada roda penggerak dapat dirumuskan:

( )

(2.3)

Dimana :

Fk = gaya traksi pada tingkat ke-k (N) Me = torsi mesin untuk percepatan v (N.m) r = jari-jari roda penggerak (m)

ik = ratio roda gigi ke-k id = ratio roda gigi differensial

Hubungan kecepatan kendaraan dengan kecepatan putaran mesin sebagai berikut:

( )

(2.4)

Dimana:

V = Kecepatan kendaraan (km/jam) D = Diameter roda (m)

N = Putaran mesin (Rpm)

S = Koefisien slip pada ban kendaraan (2-5%) 2.3. Gaya Hambat Kendaraan

Bedasarkan hasil-hasil eksperimen, beberapa rumusan diajukan untuk menghitung koefisien rolling resistance (fr) dihitung dengan rumus:

( ) (2.5) Keterangan:

(13)

I Made Dwinda Suhartawan et al.  Prosiding KNEP IX – 2018  ISSN 2338-414X

13

V = kecepatan kendaraan (km/h)

fo, fs = koefisien-koefisien yang tergantung dari tekanan ban, diambil dari (Gambar 2.3).

Gambar 2.3 Pengaruh tekanan ban pada ƒo dan ƒs

(Sumber: Sutantra, 2001).

Tabel 2.1 Rata-rata koefisien hambatan rolling (Sumber : Sutantra, 2001).

Jenis Kendaraan

Permukaan Jalan Beton Keras/Aspal Pasir Kendaraan

penumpang 0,015 0,08 0,3

Truk 0,012 0,06 0,25

Traktor 0,020 0,04 0,2

2.4. Gaya Hambat Aerodinamis

Komponen gaya-gaya aerodinamis adalah gaya hambatan angin aerodinamis (Fd), gaya angkat aerodinamis (FL), dan gaya samping aerodinamis (Fs).

(2.6)

(2.7)

(2.8)

Keterangan:

 = densitas udara

Af = luasan frontal kendaraan

V = kecepatan relatif antara angin dan kendaraan

Cd, CL, CS = koefisien-koefisien gaya hambat aerodinamis

Tabel 2.2 Koefisien aerodinamik kendaraan (Sumber: Sutantra, 2001)

No Jenis Kendaraan Koefisien Hambat 1 Kendaraan Penumpang 0,3 – 0,6 2 Kendaraan Convertible 0,4 – 0,65

3 Kendaraan Balap 0,25 – 0,3

4 Bus 0,6 – 0,7

5 Truck 0,8 – 1,0

6 Tractor – Trailer 0,8 – 1,3 7 Sepeda Motor + Pengendara 1,8 2.5. Analisa Tanjakan

Besar sudut tanjakan jalan dapat dihitung, yaitu : sin Rr Ra

Dari persamaan tersebut dapat dihitung besarnya sudut tanjakan jalan yang mampu dilalui oleh kendaraan pada kecepatan tertentu, yaitu :

sin Ra Rr sin

ar sin net (2.9)

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Perhitungan Kinerja Traksi dan Nilai Fmax

Langkah pertama yaitu melakukan pengujian performa dan akselerasi untuk mendapatkan hasil besarnya daya-torsi ini menggunakan dyno test yang terlihat pada desain pengujian kendaraan dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan grafik kecepatan mesin (RPM) vs daya-torsi pada Gambar 3.2.

Gambar 3.1 Desain 3D pengujian kendaraan roda tiga menggunakan dyno test.

Gambar 3.2 Karakteristik daya-torsi VIAR Karya 200cc Langkah kedua yaitu dari data-data yang terkumpul dalam pengujian kendaraan roda tiga kondisi standard. Selanjutnya akan didapatkan hasil perhitungan kinerja traksi tanpa beban serta dengan beban 100kg dan 150kg untuk mengatasi berbagai hambatan jalan serta hambatan tanjakan yang ditunjukkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

(14)

I Made Dwinda Suhartawan et al.  Prosiding KNEP IX – 2018  ISSN 2338-414X

14

Gambar 3.3 Kecepatan vs traksi VIAR Karya 200cc tanpa beban

Gambar 3.4 Kecepatan vs traksi VIAR Karya 200cc dengan beban 100kg

Gambar 3.5 Kecepatan vs traksi VIAR Karya 200cc dengan beban 150kg

Gambar 3.6 Fmax pada bidang kontak ban dan jalan tanpa beban

Gambar 3.7 Fmax pada bidang kontak ban dan jalan bermuatan 100kg

Gambar 3.8 Fmax pada bidang kontak ban dan jalan bermuatan 150kg

(15)

I Made Dwinda Suhartawan et al.  Prosiding KNEP IX – 2018  ISSN 2338-414X

15

Berdasarkan kurva traksi vs kecepatan pada Gambar 3.3 tanpa beban, traksi kotor maximum mencapai 1279,91 N dan traksi bersih 1240,62 N, Gambar 3.4 dengan beban 100kg traksi kotor maximum mencapai 1279,91 N dan traksi bersih 1230,73 N, Gambar 3.5 dengan beban 150kg traksi kotor mencapai 1279,91 N dan traksi bersih 1225,78 N. Namun pada kurva diatas masih ada traksi yang terbuang, dikarenakan kecepatan kendaraan tidak mampu untuk melawan hambatan-hambatan yang terjadi.

Sedangkan hasil perhitungan dari Fmax pada bidang kontak ban dan jalan selengkapnya ditunjukkan pada Gambar 3.6. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa kendaraan VIAR Karya 200cc tanpa beban mampu melalui setiap kondisi jalan, baik beton kering, beton basah, aspal kering maupun aspal basah.

Gambar 3.7 dengan beban 100kg hanya mampu melalui kondisi jalan aspal basah saja. dan Gambar 3.8 dengan beban 150kg sudah tidak mampu melawan hambatan jalan.

Gambar 3.6 dalam kondisi tak bermuatan traksi maksimum yang diperlukan untuk melewati jalan betong kering sebesar 1264,53 N, jalan beton basah sebesar 1124,02 N, jalan aspal kering sebesar 1194,27 N, dan jalan aspal basah sebesar 983,52 N.

Sedangkan traksi total yang dihasilkan oleh kendaraan roda tiga VIAR Karya 200cc sebesar 1177,68 N.

Gambar 3.7 dalam kondisi bermuatan 100kg traksi maksimum yang diperlukan untuk melewati jalan betong kering sebesar 1615,68 N, jalan beton basah sebesar 1436,16 N, jalan aspal kering sebesar 1525,92 N, dan jalan aspal basah sebesar 1256,64 N.

Sedangkan traksi total yang dihasilkan oleh kendaraan roda tiga VIAR Karya 200cc sebesar 1177,68 N.

Gambar 3.8 dalam kondisi bermuatan 150kg traksi maksimum yang diperlukan untuk melewati jalan betong kering sebesar 1791,25 N, jalan beton basah sebesar 1592,23 N, jalan aspal kering sebesar 1691,74 N, dan jalan aspal basah sebesar 1393,20 N.

Sedangkan traksi total yang dihasilkan oleh kendaraan roda tiga VIAR Karya 200cc sebesar 1177,68 N.

3.2. Perhitungan Anlisa Tanjakan

Gambar 3.9 Tanjakan yang mampu dilalui kendaraan transmisi standard tanpa beban

Gambar 3.10 Tanjakan yang mampu dilalui kendaraan transmisi standard tanpa beban

Gambar 3.11 Tanjakan yang mampu dilalui kendaraan transmisi standard bermuatan 100kg

(16)

I Made Dwinda Suhartawan et al.  Prosiding KNEP IX – 2018  ISSN 2338-414X

16

Gambar 3.12 Tanjakan yang mampu dilalui kendaraan transmisi standard bermuatan 100kg

Gambar 3.13 Tanjakan yang mampu dilalui kendaraan transmisi standard bermuatan 150kg

Gambar 3.14 Tanjakan yang mampu dilalui kendaraan transmisi standard bermuatan 150kg

Berdasarkan pada kurva diatas menunjukkan kemampuan menanjak dari VIAR Karya 200cc tanpa

beban dapat melewati kemiringan jalan maksimum sebesar 20,590, dengan beban 100kg melewati kemiringan jalan maximum sebesar 15,840 dan dengan beban 150kg melewati kemiringan jalan maximum 14,200.

Berdasarkan Gambar 3.9 dan Gambar 3.10 dapat dilihat kemampuan menanjak VIAR Karya 200cc dalam kondisi tak bermuatan dengan sudut tanjakan 50 dapat dilalui pada transmisi tingkat ke-4, sudut tanjakan 100 dapat dilalui pada transmisi tingkat ke-3, sudut tanjakan 150 dapat dilalui pada tingkat transmisi ke-2 dan sudut tanjakan 200 dapat dilalui pada tingkat transmisi ke-1.

Berdasarkan Gambar 3.11 dan Gambar 3.12 dapat dilihat kemampuan menanjak VIAR Karya 200cc dalam kondisi bermuatan 100kg dengan sudut tanjakan 50 dapat dilalui pada transmisi tingkat ke-4, sudut tanjakan 100 dapat dilalui pada transmisi tingkat ke-2, sudut tanjakan 150 dapat dilalui pada tingkat transmisi ke-1.

Berdasarkan Gambar 3.3 dan Gambar 3.14 dapat dilihat kemampuan menanjak VIAR Karya 200cc dalam kondisi bermuatan 150 kg dengan sudut tanjakan 50 dapat dilalui pada transmisi tingkat ke-3, sudut tanjakan 100 dapat dilalui pada transmisi tingkat ke-2, sudut tanjakan 140 dapat dilalui pada tingkat transmisi ke-1.

4. Simpulan

Dari hasil analisa diatas didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Grafik traksi vs kecepatan terlihat masih banyak traksi yang terbuang dan jauh mendekati ideal, dikarenakan kecepatan kendaraan tidak mampu untuk melawan hambatan yang terjadi. Sedangkan perbedaan antara traksi kotor dan traksi bersih tidak begitu besar terlihat dari kurva yang agak berimpitan.

2. Pada analisa di atas terlihat bahwa traksi kendaraan tak bermuatan yang dihasilkan mampu digunakan untuk melewati setiap kondisi jalan sedangkan pada kondisi bermuatan 100 kg hanya mampu melewati jalan aspal basah dan pada kondisi bermuatan 150 kg tidak mampu melewati berbagai hambatan jalan.

3. Untuk kemampuan menanjak dari VIAR Karya 200cc tanpa beban ini dapat melewati kemiringan jalan maksimum sebesar sedangkan dengan beban 100 kg dapat melewati kemiringan jalan maksimum sebesar dan dengan beban 100 kg dapat melewati kemiringan jalan maksimum sebesar .

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Ketut Adi Atmika selaku dosen pembimbing I dan Bapak I Made Widiyarta selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan dukungan motivasi dan banyak masukan dalam penyelesaian jurnal ini serta semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

(17)

I Made Dwinda Suhartawan et al.  Prosiding KNEP IX – 2018  ISSN 2338-414X

17

Daftar Pustaka

[1] Komara Mulyadi, Andrijanto, Perancangan Dan Analisis Kendaraan Roda Tiga (Tricycle) Sebagai Alternatif Kendaraan Kecil Ditinjau Dari Segi Ergonomi, Oktober 2017.

[2] Pratikto, Yunazwin Nazaruddin Yul, Leksono Edi, Abidin Zainal, Kontrol Traksi Mobil Elektrik Berbasis Model Kendaraan Tanpa Slip, IRWSN 2010.

[3] Sutantra I Nyoman, Teknologi Otomotif – Teori dan Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya, 2001 [4] Wibowo, Wibawa EJ, Jaka SB, Analisis

Karakteristik Handling Kendaraan Roda Tiga Dengan Revolute Joint Frame, Mekanika.

Maret, Volume 12, No.2, 2014

[5] Lutfianto, Analisis Handling Kendaraan Roda Tiga Revolute Joint Frame Menggunakan Simulasi Universal Mechanism Dengan Uni U Turn, Juni 2009.

[6] Adi Atmika I Ketut, Sri Komaladewi A.A.I.A.

,Karakteristik Traksi dan Kinerja Transmisi pada Sistem Gear Transmission dan Gealess Transmission, Jurnal Energi dan Manufaktur.

April, Volume 7, No.1, 11-18, 2014.

I Made Dwinda Suhartawan sedang menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Mesin di Universitas Udayana mulai tahun 2014-2018.

I Ketut Adi Atmika menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Mesin di Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1994. Pendidikan S2 Teknik Mesin diselesaikan di Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 2004.

Saat ini ia bekerja sebagai dosen di Jurusan Teknik Mesin Uinversitas Udayana. Bidang konstruksi dan stabilitas kendaraan

I Made Widiyarta menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Mesin di Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1995. Pendidikan S2 di University Of Sheffield pada tahun 2001 dan pendididkan S3 di University Of Newcastle- Upon-Tyne pada tahun 2010.

Saat ini ia bekerja sebagai dosen di Jurusan Teknik Mesin Uinversitas Udayana.

Gambar

Gambar 2.1 Diagram bodi bebas kendaraan roda tiga
Gambar 2.3 Pengaruh tekanan ban pada ƒ o  dan ƒ s
Gambar 3.4 Kecepatan vs traksi VIAR Karya 200cc  dengan beban 100kg
Gambar 3.12 Tanjakan yang mampu dilalui kendaraan  transmisi standard bermuatan 100kg

Referensi

Dokumen terkait

di bawah menunjukkan hasil pengukuran koefisien serapan (koefisien absorpsi) bahan untuk tiga buah jenis bahan uji yaitu komposit limbah kertas dengan tebal (1) 3 mm (2) 5 mm,

Dari grafik kinerja transmisi menunjukkan semakin banyak tingkat transmisi, semakin kecil traksi yang terbuang.Karakteristik traksi mendekati karakteristik idealnya

Penelitian ini bertujuan untuk megetahui performansi sistem pirolisis fixed bed dengan menggunakan limbah ban bekas dan plastik terhadap kualitas bahan bakar cair yang

Pada proses pirolisis dengan menggunakan teknologi fixed bed, reaktor dipanaskan secara eksternal sampai dengan variasi suhu 300ºC, 400ºC, 500ºC, gas nitrogen digunakan

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya penambahan gas inert argon dan adanya variasi waktu holding time dapat meningkatkan nilai kalor bahan bakar dari batok

Pengamatan dilakukan terhadap capaian temperatur pada bagian evaporator dan bagian kondensor sepanjang pukul 08.00 sampai dengan pukul 1 4.30 Wita, serta hambatan

Dari hasil pengujian yang dilakukan maka didapatkan grafik hubungan antara temperatur lingkungan dan error (akurasi) pompa ukur untuk jenis bahan bakar minyak

Hal ini diperkuat oleh foto SEM dimana semakin meningkat persentase Vulcan semakin banyak matrik yang terlepas dari seratnya (Gambar 4b-4d) khususnya Gambar 4d