SKRIPSI
ANALISIS PERBEDAAN BEST PRACTICE FINANCIAL BEHAVIOR DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA DENGAN DOSEN POLITEKNIK NEGERI MEDAN
OLEH
RAHMI PUSPA HANNY NIM: 140521008
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Nama : Rahmi Puspa Hanny
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI
NIM : 140521008
Program Studi : S1- Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Judul : Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan
Medan, Juni 2017
14052100
Rahmi Puspa Hanny
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Nama : Rahmi Puspa Hanny
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 140521008
Program Studi : S1- Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Judul : Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan
Penguji I Penguji II
Dra. Nisrul Irawati, M.B.A
NIP: 19621204 198903 2 003 NIP: 19660904 199103 1 003 Drs. Syahyunan, M.Si
Pembimbing
NIP: 19671019 199303 2 002 Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK Nama : Rahmi Puspa Hanny
NIM : 140521008
Program Studi : S1- Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Judul : Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan
Tanggal: Juni 2017 Ketua Departemen/Program Studi Manajemen
NIP: 19580917 198601 1 003 Dr. Muslich Lufti, S.E., M.B.A
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Juni 2017
Rahmi Puspa Hanny 140521008
ABSTRAK
ANALISIS PERBEDAAN BEST PRACTICE FINANCIAL BEHAVIOR DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA DENGAN DOSEN POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan financial satisfaction, financial knowledge, jenis kelamin, usia dan pendapatan terhadap best practice financial behavior dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan. Objek penelitian ini adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan dengan jumlah sampel 60 orang dosen.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda, dan uji beda.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan simultan antara financial satisfaction, financial knowledge, jenis kelamin, usia dan pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap best practice financial behavior. Secara parsial menunjukkan financial satisfaction dan financial knowledge berpengaruh positif signifikan terhadap best practice financial behavior sedangkan jenis kelamin, usia dan pendapatan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadapt best practice financial behavior. Hasil uji beda rata-rata financial behavior dan financial knowledge Politeknik Negeri Medan lebih besar di bandingkan dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara namun financial knowledge sama Politeknik negeri Medan dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Secara rata-rata jenis kelamin laki-laki lebih baik dengan jenis kelamin perempuan, usia 30-50 tahun pada Universitas Sumatera Utara lebih baik dibandingkan dengan usia >50 tahun, namun sebaliknya pada Politeknik Negeri Medan usia >50 tahun lebih baik perilakunya di bandingkan dengan usia 30-50 tahun. Secara rata-rata pendaptan >Rp 5.000.000 lebih baik perilaku keuangannya dibandingkan dengan pendapatan Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa 𝑅𝑅2 = 0,350. Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas, yakni financial satisfaction, financial knowledge, jenis kelamin, usia, dan pendapatan, secara simultan mempengaruhi variabel best practice financial behavior sebesar 35%,sisanya sebesar 65% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Kata kunci : Financial satisfaction, financial knowledge, jenis kelamin, usia, pendapatan.
ABSTRACT
BEST PRACTICE ANALYSIS OF FINANCIAL BEHAVIOR DIFFERENCE LECTURER FACULTY OF ECONOMIC
AND BUSINESS UNIVERSITY NORTH SUMATRA WITH MEDAN STATE POLYTECHNIC
The purpose of this research is to know and analyze the difference of financial satisfaction, financial knowledge, gender, age and income to best practice financial behavior of lecturer Faculty of Economics and Business Universitas Sumatera Utara with State Polytechnic of Medan. The object of this research is lecturer of Faculty of Economics and Business Universitas Sumatera Utara with State Polytechnic of Medan with sample number 60 lecturers. Data analysis techniques used are descriptive statistical analysis, multiple linear regression analysis, and different test.
The result of the research shows that simultaneously significant between financial satisfaction, financial knowledge, gender, age and income have a significant positive effect on best practice of financial behavior. Partially shows financial satisfaction and financial knowledge have a significant positive effect on best practice of financial behavior while gender, age and income have negative effect not significant to best practice financial behavior. The result of difference test of average financial behavior and financial knowledge of Medan State Polytechnic is bigger compared to Faculty of Economics and Business Universitas Sumatera Utara but financial knowledge is same with Politeknik Negeri Medan with Faculty of Economics and Business Universitas Sumatera Utara. On average, male sex is better with female gender, age 30-50 years at University of North Sumatra better than age> 50 years, but on the contrary at State Polytechnic of Medan age> 50 years better behavior compare with Age 30-50 years. On average, Rp 5,000,000 is better than the Rp 3,000,000 - Rp 5,000,000 income. The Determination Coefficient Test Result (R2) shows that R ^ 2 = 0.350. The value means all the independent variables, namely financial satisfaction, financial knowledge, gender, age, and income, simultaneously affect the variable of best practice financial behavior by 35%, the rest of 65% influenced by other factors.
Keywords: Financial satisfaction, financial knowledge, gender, age, income
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Adapun skripsi ini berjudul “Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Politeknik Negeri Medan”.
Dengan segenap kerendahan hati peneliti ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang yang paling istimewa yaitu ibunda Jannita Devi Rangkuti yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya serta sabar dalam membesarkan dan mendidik peneliti selama ini.
Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti menyadari banyak mendapat bantuan, bimbingan, doa, motivasi serta kritik dan saran dari berbagai pihak.
Untuk itu izinkanlah peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Muslich Lufti, S.E., M.B.A dan Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dalam membimbing peneliti selama ini.
4. Ibu Dra. Nisrul Irawati, M.B.A., selaku Dosen Pembanding I yang telah memberikan masukan dan saran bagi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si., selaku Dosen Pembanding II yang telah memberikan masukan dan saran bagi kesempurnaan skripsi ini.
6. Kedua saudara yang peneliti sayangi Kakak Dearly Permata dan Tri Rafika Aisyah terima kasih untuk semangat dan doanya selama ini.
7. Untuk suami yang peneliti sayangi Akhmat Fauzi, S.Pd., terima kasih untuk semangat, doa dan motivasinya selama ini.
8. Untuk sahabat yang peneliti sayangi Husna, Hafiza, Fitri serta seluruh teman-teman Manajemen Ekstensi USU 2014 yang maaf tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih untuk motivasi dan bantuannya selama ini. Semoga kelak kita bisa meraih sukses bersama amin ya rabbal’alamin.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Medan, Juni 2017 Peneliti
Rahmi Puspa Hanny 140521008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...
1.2 Perumusan Masalah ...
1.3 Tujuan Penelitian ...
1.4 Manfaat Penelitian ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ...
2.1.1 Financial Satisfaction ...
2.1.2 Financial Knowledge ...
2.1.3 Best Practice Financial Behavior ...
2.1.4 Demographic ...
2.1.4.1 Gender (jenis kelamin) ...
2.1.4.2 Age (usia) ...
2.1.4.3 Income (pendapatan) ...
2.2 Penelitian Terdahulu ...
2.3 Kerangka Konseptual ...
2.4 Hipotesis ...
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...
3.3 Batasan Operasional ...
3.4 Definisi Operasional Variabel ...
3.4.1 Variabel Independen ...
3.4.2 Variabel Dependen...
3.5 Skala Pengukuran Variabel ...
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi ...
3.6.2 Sample ...
3.7 Jenis Data dan Sumber Data ...
3.8 Metode Pengumpulan Data ...
3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...
3.9.1 Uji Validitas...
3.9.2 Uji Reliabilitas ...
3.10 Model Analisis Data ...
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ...
3.10.2 Uji Asumsi Klasik ...
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda ...
3.10.4 Uji Hipotesis ...
3.10.5 Koefisien Determinasi (R2 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
) ...
4.1 Gambaran Umum Responden...
4.2 Hasil Penelitian ...
4.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...
4.2.1.1 Uji Validitas...
4.2.1.1 Uji Reliabilitas ...
4.3 Analisis Statistik Deskriptif...
4.4 Uji Asumsi Klasik ...
4.4.1 Uji Normalitas ...
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas ...
4.4.3 Uji Multikolinearitas ...
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda ...
4.6 Pengujian Hipotesis ...
4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...
4.6.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t)...
4.6.3 Paired Sample t-test ...
4.6.4 Uji Koefisien Determinasi (R2
4.7 Pembahasan ...
) ...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...
5.2 Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN ...
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman 1.1 Jumlah Dosen FEB USU ...
1.2 Jumlah Dosen Politeknik Negeri Medan ...
1.3 Rentang Usia Dosen FEB USU ...
1.4 Rentang Usia Dosen Politeknik Negeri Medan...
2.1 Penelitian Terdahulu ...
3.1 Operasionalisasi Variabel ...
3.2 Instrumen Skala Likert untuk Variabel ...
4.1 Item Total Statistic ...
4.2 Reliability Statistic ...
4.3 Distribusi jawaban responden untuk
Financial Satisfaction ...
4.4 Distribusi jawaban responden untuk
Financial Knowledge ...
4.5 Distribusi jawaban responden untuk
Best Practice Financial Behavior ...
4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin ...
4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia ...
4.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendapatan ...
4.9 Uji Kolmogorov Smirnov ...
4.10 Uji Multikolineritas ...
4.11 Koefisien Regresi Linier Berganda ...
4.12 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...
4.13 Uji Parsial (Uji t) ...
4.14 Uji Beda Rata-rata untuk Financial Satisfaction dengan Financial Knowledge ...
4.15 Uji Beda Rata-Rata Dua Sampel Independen ...
4.16 Uji Beda Rata-rata untuk Jenis Kelamin ...
4.17 Uji Beda Rata-rata untuk Usia ...
4.18 Uji Beda Rata-rata untuk Pendapatan ...
4.19 Uji Koefisien Determinasi ...
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptual ...
4.1 Histogram ...
4.2 Pendekatan Grafik Normalitas ...
4.3 Uji Heteroskedastisitas ...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian nasional tidak akan mudah tergoyahkan atau terimbas dari krisis keuangan dunia jika masyarakat memahami sistem keuangan (Kompas, 21 Oktober 2008). Banyaknya masyarakat yang tidak mengerti tentang keuangan menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi perekonomian dan inflasi atau karena berkembangnya sistem ekonomi yang cenderung boros karena masyarakat yang konsumtif. Masyarakat banyak yang memanfaatkan kredit rumah dan kartu kredit, tetapi karena pengetahuannya minim, tidak sedikit yang mengalami kerugian atau sering terjadi perbedaan perhitungan antara konsumen dan bank. Oleh karena itu Individu membutuhkan pengetahuan keuangan serta skill untuk mengelola sumber daya keuangan secara efektif demi kesejahteraan hidupnya. Memiliki penguasaan skill di bidang keuangan mendorong individu untuk memahami pentingnya sistem keuangan bagi kelangsungan hidup mereka.
Dosen merupakan profesi yang mempunyai peranan penting dalam mendidik generasi muda dalam masyarakat. Dosen dianggap memiliki latar belakang pendidikan yang memadai dengan penghasilan tetap sehingga seharusnya dosen memiliki perilaku keuangan yang baik dan dapat mengelola penghasilannya dengan cermat.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara terletak di jalan Prof. Hanafiah, Padang Bulan, Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Dan
Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan terletak di jalan Almamater Kampus USU Medan. Yang kedua fakultas sama-sama mempunyai dosen-dosen yang sangat kompeten dalam memberikan pengajaran kepada para mahasiswanya.
Tabel 1.1
Jumlah Dosen FEB USU
No Jenis Kelamin Jumlah Dosen (Orang)
1 Laki-Laki 12 orang
2 Perempuan 18 orang
Berdasarkan Tabel 1.1 jumlah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebanyak 30 orang yang terdiri atas 12 orang dosen laki-laki dan 18 orang dosen perempuan.
Tabel 1.2
Jumlah Dosen Politeknik Negeri Medan
No Jenis Kelamin Jumlah Dosen (Orang)
1 Laki-Laki 13 orang
2 Perempuan 17 orang
Berdasarkan Tabel 1.2 jumlah dosen Politeknik Negeri Medan sebanyak 30 orang yang terdiri atas 13 orang dosen laki-laki dan 17 orang dosen perempuan.
Tabel 1.3
Rentang Usia Dosen FEB USU
No Rentang Usia Jumlah Dosen (Orang)
1 30 - 50 tahun 19 orang
2 50 - 60 tahun 11 orang
Berdasarkan Tabel 1.3 jumlah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berusia 30 – 50 tahun sebanyak 19 orang dan dosen yang berusia 50 – 60 tahun sebanyak 11 orang.
Tabel 1.4
Rentang Usia Dosen Politeknik Negeri Medan
No Rentang Usia Jumlah Dosen (Orang)
1 30 - 50 tahun 13 orang
2 50 - 60 tahun 17 orang
Berdasarkan Tabel 1.4 jumlah dosen Politeknik Negeri Medan yang berusia 30 – 50 tahun sebanyak 13 orang dan dosen yang berusia 50 – 60 tahun sebanyak 17 orang.
Salah satu kecerdasan yang harus dimiliki manusia modern adalah kecerdasan finansial, yaitu kecerdasan dalam mengelola aset keuangan pribadi.
Beberapa orang cenderung untuk menyimpan banyak informasi, beberapa ingin mengumpulkan informasi sebelum melakukan pembelian, dan sebagian orang ingin mengikuti insting mereka. Dengan menerapkan pengelolaan keuangan yang besar, maka individu diharapkan bisa mendapatkan manfaat maksimal uang yang dimilikinya.
Upaya dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan individu, keluarga dan masyarakat harus memberikan penekanan yang lebih besar untuk aspek Financial behavior. Financial behavior mengacu pada praktik seseorang menggunakan sistem manajemen keuangan yang sistematis. Financial behavior yang baik digambarkan dengan memiliki perilaku yang efektif seperti menyiapkan catatan keuangan, dokumentasi arus kas, perencanaan biaya, membayar tagihan listrik, mengendalikan penggunaan kartu kredit serta rencana tabungan.
Financial behavior berhubungan dengan tanggung jawab keuangan seseorang terkait dengan cara pengelolaan keuangan. Tanggung jawab keuangan merupakan proses pengelolaan uang dan aset yang dilakukan secara produktif.
Pengelolaan uang adalah proses menguasai dan menggunakan aset keuangan.
Ada beberapa elemen yang masuk ke pengelolaan uang yang efektif, seperti pengaturan anggaran dan menilai pembelian berdasarkan kebutuhan. Aktivitas
utama dalam pengelolaan uang adalah proses penganggaran. Anggaran bertujuan untuk memastikan bahwa individu mampu mengelola kewajiban keuangan secara tepat waktu dengan menggunakan penghasilan yang diterima dalam periode yang sama (Dwinta, 2010). Best practice financial behavior merupakan penerapan dalam hal-hal keuangan agar keuangan lebih terencana, terlindungi dan terhindar dari masalah keuangan.
Setiap orang ingin mencapai kepuasan dan kebahagiaan didalam hidup.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah melalui tercapainya financial satisfaction. Menurut (Joo, 2008), financial satisfaction menunjukkan kondisi keuangan seseorang yang baik serta orang tersebut merasa bahagia dan bebas dari rasa khawatir terhadap kondisi keuangan pribadi. Semakin puas seseorang terhadap kondisi keuangan pribadi (financial satisfaction), maka orang tersebut akan semakin puas dan bahagia.
Kepuasan menggambarkan perasaan pemenuhan, maknanya adalah relative dan sering bergantung pada definisi seseorang yang sukses pada daerah tertentu dari kehidupan. Dalam masyarakat kita cenderung menyamakan financial satisfaction dengan memiliki banyak uang. Pada kenyataannya, sejauh mana orang merasa puas dengan uang mereka didasarkan pada interprestasi yang unik dan pribadi dari kebutuhan dan keadaan. Dengan kata lain, dua individu dapat mengalami situasi keuangan yang berbeda, namun tingkat kepuasan mereka bisa terasa berlawanan.
Kebanyakan orang mencari suatu kehidupan yang berkualitas dan keamanan keuangan. Mereka menginginkan untuk bisa membuat keputusan yang
cerdas tentang bagaimana mengatur pengeluaran dan investasi uang mereka dan akhirnya memperoleh suatu tingkat kekayaan. Pendekatan praktis untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai ini melibatkan pembelajaran mengenai aktivitas keuangan yang spesifik yang dihadapi yaitu pencatatan dan penganggaran, perbankan dan penggunaan kredit, simpanan dan pinjaman, pembayaran pajak, membuat pengeluaran utama (seperti rumah dan mobil), membeli asuransi, investasi, dan rencana pensiun. Untuk menangani personal finances secara sistematis dan berhasil maka di perlukan pengetahuan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan yang mencukupi akan memberikan pengaruh positif terhadap financial behavior seseorang. Dengan kata lain, perilaku keuangan yang positif akan meningkatkan tingkat keuangan kesejahteraan dan sebaliknya.
Ada kalanya kesulitan keuangan bukan hanya disebabkan oleh rendahnya tingkat penghasilan, tetapi bisa juga disebabkan kesalahan dalam manajemen keuangan. Untuk itu, dibutuhkan financial knowledge yang memadai. Literasi keuangan dalam bentuk semua aspek keuangan pribadi bukan ditujukan untuk mempersulit atau mengekang orang dalam menikmati hidup serta menggunakan uang yang mereka miliki, tetapi justru dengan literasi keuangan, individu atau keluarga dapat menikmati hidup dengan menggunakan sumber daya keuangannya dengan tepat dalam rangka mencapai tujuan keuangan pribadinya (Sadalia, 2012).
Faktor demografi adalah bagian yang melekat pada individu dan mampu untuk mempengaruhi individu dalam pengambilan keputusan. Menurut (Coskuner, 2016) menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik demografi yaitu
gender, age, education, job classification dan income. Karakter demografi menurut (Keown, 2011) meliputi usia, jenis kelamin, status keluarga, status imigrasi, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tempat tinggal, dan regional.
Elemen faktor demografi yang sesuai dengan karakteristik dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan ialah gender, age, dan income
Gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Laki-laki dan perempuan memiliki sikap overconfidence, tetapi biasanya laki-laki lebih overconfidence. Laki-laki cenderung merasa lebih kompeten dari pada perempuan dalam hal keuangan. Jenis kelamin merupakan perbedaan biologis antara laki – laki dan perempuan sejak dilahirkan. Penelitian (Mitchelle, 2007) menemukan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam membuat keputusan keuangan, Laki-laki cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengambil keputusan keuangan karena memiliki pengetahuan keuangan yang lebih luas.
Age (usia) merupakan 6inanc yang mempengaruhi pola 6inan berdasarkan tingkatan usia pribadi masing-masing individu. Pola 6inan berdasarkan usia sangat mempengaruhi seseorang dalam mengelola keuangan pribadinya, karena semakin bertambahnya usia seseorang atau semakin dewasa seseorang maka mereka akan cenderung lebih memperhatikan hal-hal penting mengenai kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
Menurut (Toscano, Building Financial Satisfaction, 2006) income
merupakan penghasilan bersih yang diterima dalam periode waktu tertentu.
Income yang diperoleh dapat digunakan untuk membeli barang-barang yang merupakan kebutuhan hidup maupun untuk barang-barang yang diinginkan.
Income dikategorikan menjadi income individu dan income rumah tangga.
Pengertian dari income individu adalah pendapatan yang diperoleh oleh satu orang. Sedangkan income rumah tangga adalah pendapatan yang diperoleh keluarga secara keseluruhan. Setiap orang berusaha memperoleh pekerjaan dengan income yang tinggi untuk mencapai kepuasan secara 7inancial.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan keuangan, pengetahuan keuangan dan faktor demografi, khususnya pada variabel jenis kelamin dan pendapatan dengan perilaku keuangan (Linawati, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh (tabiani, 2013) menemukan bahwa faktor demografi yang mempengaruhi keputusan menyimpan dana oleh seorang individu dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah anak, status pernikahan, dan pengalaman bekerja. (Laily, 2013) menemukan bahwa faktor sosiodemografi seperti gender, usia, kemampuan akademis, dan pengalaman kerja tidak terbukti memiliki korelasi dengan perilaku keuangan mahasiswa.
(Woodyard, 2011), perilaku keungan memiliki efek yang signifikan dan langsung pada kepuasan keuangan dari tingkat pendapatan rumah tangga atau faktor demografi lainnya.
Berdasarkan latar belakang tesebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perbedaan Best Practice
Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka secara simultan rumusan masalah yang dapat dibuat adalah: Apakah terdapat pengaruh Financial Satisfaction, Financial Knowledge, dan Demographic terhadap Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan, dan secara parsial dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Financial Satisfaction berpengaruh terhadap Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan?
2. Apakah Financial Knowledge berpengaruh terhadap Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan?
3. Apakah Demographic berpengaruh terhadap Best Practice financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka secara simultan tujuan penelitian ini adalah: Untuk menganalisis pengaruh Financial Satisfaction, Financial Knowledge, dan Demographic terhadap Best Practice Financial
Behavior dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan, dan secara parsial tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh Financial Satisfaction dengan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan.
2. Untuk menganalisis hubungan Financial Knowledge dengan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan.
3. Untuk menganalisis hubungan Demographic dengan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi peneliti, dosen dan mahasiswa. Adapun manfaat penelitian ini:
1. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan menganalisis masalah- masalah aktual yang terjadi khususnya yang berhubungan dengan financial satisfaction, financial knowledge, demographic dan best practice financial behavior.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan agar hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan dalam financial satisfaction, financial knowledge, demographic dan best practice financial behavior.
3. Bagi akademisi
Sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Best Practice Financial Behavior
Menurut (Woodyard, 2011) best practice financial behavior diidentifikasi dengan maksud memilih praktek-praktek yang paling dekat berhubungan dengan pengetahuan keuangan. Praktik dipilih untuk penerapan mereka ke daerah-daerah utama perencanaan keuangan yaitu dasar keungan pribadi, pinjaman, tabungan/investasi, dan perlindungan. (Woodyard, 2011)
Financial Behavior mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan, khususnya mempelajari bagaimana psikologi mempengaruhi keputusan keuangan, perusahaan dan pasar keuangan (Wicaksono, 2015).
Individu yang memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang benar tentang keuangan tidak akan memiliki masalah keuangan di masa depan dan dapat menunjukkan perilaku keuangan yang sehat. Menurut Shefrin (2002) dalam (Lubis, 2013), perilaku keuangan merupakan hasil interaksi dari psikologis dengan tingkah laku keuangan dan performa dari semua tipe kategori investor.
Financial Behavior merupakan interaksi dari psikologis dengan tingkah laku keuangan dan performa dari semua tipe kategori investor. Financial Behavior menjadi gambaran cara individu berperilaku ketika dihadapkan dengan keputusan keuangan yang harus dibuat. Financial behavior juga dapat diartikan sebagai suatu teori yang didasarkan atas ilmu psikologi yang berusaha memahami
bagaimana emosi dan penyimpanan kognitif mempengaruhi peilaku investor Tilson 2005 dalam (Lubis, 2013).
2.1.2 Financial Satisfaction
Financial satisfaction merupakan evaluasi kepuasan tiap-tiap individu terhadap kondisi keuangan pribadi (Mugenda, 1998). Menurut (Toscano, 2006) financial satisfaction adalah kepuasan sesorang terhadap kondisi keuangan pribadi. (Mugenda, 1998) mengartikan kepuasan keuangan sebagai persepsi subjektif individu pada kecukupan sumber daya keuangan yang dimiliki. Oleh karena itu, kepuasan keuangan merupakan salah satu komponen dari kehidupan yang ditandai dengan ketercukupan aset keuangan. Berpijak pada definisi tersebut tampak bahwa mencapai atau tidak mencapai kepuasan keuangan ditentukan oleh bagaimana mengelola uang. Selain daripada itu tampak bahwa kepuasan keuangan merupakan salah satu kewajiban bagi siapa saja untuk mewujudkannya.
Financial satisfaction dapat diukur melalui cara pandang seseorang terhadap kepuasan dari income yang diterima, kemampuan dapat mengatasi masalah keuangan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, level hutang yang dimiliki, jumlah tabungan, ketersediaan uang untuk kebutuhan dimasa depan, serta tujuan hidup (Mugenda, 1998). Penilaian financial satisfaction dapat dilakukan secara objektif maupun secara subjektif. Penilaian secara objektif yaitu melihat dari kondisi keuangan secara ril. Penilaian subjektif merupakan penilaian dari dalam diri masing-masing individu dalam melihat kondisi keuangan.
Financial satisfaction dapat dinilai secara terpisah, yaitu berdasarkan objektif saja atau berdasarkan subjektif saja, maupun secara bersama-sama.
Menurut (Toscano, 2006) penilaian secara subjektif masing-masing individu terhadap financial satisfaction dinilai lebih akurat karena setiap individu dapat menilai kondisi keuangan saat ini terhadap kondisi dimasa lalu, ekspektasi dimasa depan, dan standar sosial, dibandingkan melihat kondisi keuangan secara objektif saja. Cara mengukur financial satisfaction disesuaikan terhadap sampel yang di uji.
2.1.3 Financial Knowledge
Menurut (Astuti, 2015) pengetahuan keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola keuangan untuk membuat suatu keputusan keuangan yang tepat agar tehindar dari masalah keuangan. Orang yang memiliki pengetahuan keuangan yang lebih baik akan memiliki perilaku keuangan seperti membayar semua tagihan tepat waktu, membukukan pengeluaran setiap bulan, dan memiliki dana darurat. Seseorang dapat memperoleh pengetahuan karena melakukan menyimpan dan mengumpulkan kekayaan, atau memungkinkan karena memiliki pengalaman keuangan keluarga.
2.1.4 Demographic
Menurut (Kusumawati, 2010) menyatakan faktor demografi terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan status perkawinan, pekerjaan, jabatan, dan pendapatan. Tren demografi yang berbentuk sangat andal digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan jangka pendek dan menengah. Faktor demografi yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
2.1.4.1 Gender (jenis kelamin)
Menurut (Byrne, 2000) mendefinisikan bahwa gender merupakan sebagian
dari konsep diri yang melibatkan identifikasi individu sebagai seorang laki-laki atau perempuan. Secara umum, pengertian gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
Jenis kelamin merupakan perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan sejak dilahirkan. Sedangkan menurut (Mahastanti, 2012) jenis kelamin adalah suatu konsep karakteristik yang membedakan seseorang antara laki-laki dan perempuan dalam berperilaku. Seorang perempuan biasanya memiliki sifat yang lebih halus bila dibandingkan laki-laki, sebab laki-laki cenderung menggunakan nalurinya bila dibandingkan dengan perempuan yang lebih menggunakan perasaannya sehingga tingkah laku seorang perempuan akan berbeda halnya dengan laki-laki. Pada gender dapat dilihat dengan menggunakan variabel dummy dengan kode 0 untuk laki-laki dan kode 1 untuk perempuan.
2.1.4.2 Age (usia)
Age (usia) adalah batasan atau tingkat ukuran hidup yang mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Selera dalam mengkonsumsi barang tergantung dari umur seseorang (Keller, 2009). Usia juga berperan dalam perkembangan moral seseorang. Usia seseorang akan meningkat pada suatu langkah yang lebih tinggi dalam pengembangan moral (Shaub, 1997). Maksudnya seseorang yang memiliki umur yang lebih tua akan mempunyai perilaku dan nilai-nilai etis yang lebih tinggi disbanding yang usianya jauh lebih muda. Dengan bertambahnya usia maka pengalaman hidup akan semakin tinggi sehingga dapat mempengaruhi pola pikir seseorang. Hal ini selaras dengan perkembangan moral yang terjadi. Semakin baik perkembangan moral seseorang maka semakin dapat berperilaku etis (Trevino,
1992) artinya orang-orang cenderung lebih etis saat mereka tumbuh dewasa.
2.1.4.3 Income (pendapatan)
Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 2000 mengenai perpajakan, definisi penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh yang digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan. Menurut (Weinberg, 2001) income adalah pendapatan yang diterima baik berupa kas maupun bukan kas, yang dapat langsung digunakan untuk belanja sehingga dapat meringankan beban rumah tangga. Secara umum, kompenen income adalah kas dari pekerjaan utama maupun bukan pekerjaan utama, dividen, bungan tabungan, royalti, dana pension, dan bonus. Lebih lanjut income adalah penjumlahan seluruh komponen income yang diterima dipotong pajak.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Analisis Data
Hasil Penelitian
1. Vincentius Andrew dan Nanik Linawati (2014)
Hubungan Faktor Demografi dan Pengetahuan Keuangan dengan Perilaku Keuangan Karyawan Swasta di Surabaya
V.Independen:
1. Faktor Demografi 2. Pengetahuan Keuangan V.Dependen:
Perilaku Keuangan
Analisis korespond ensi dan chi square
Terdapat hubungan yang signifikan antara
15ultiv demografi dengan perilaku keuangan karyawan swasta di Surabaya, khususnya pada
variable jenis kelamin
dan pendapatan.
Terdapat hubungan yang siginifikan antara
pengetahuan keuangan dengan perilaku keuangan karyawan swasta di Surabaya
Lanjutan Tabel 2.1
No. Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Tekhnik Analisis
Hasil Penelitian 2. Nujmatul Laily
(2013)
Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Mengelola Keuangan
V.Independen:
1. Gender 2. Usia
3. Academic Ability 4. Pengalaman Kerja
V.Dependen:
1. Literasi Keuangan 2. Perilaku Keuangan
Path analysis
Literasi keuangan memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku keuangan
mahasiswa akan tetapi
gender, usia, kemampuan
akademis dan pengalaman
kerja tidak terbukti memiliki korelasi dengan
perilaku keuangan mahasiswa.
3. R. Zaimah (2013)
Financial Behaviors of Female Teachers in Malaysia
Variabel: faktor demografi, pengetahuan keuangan, financial behavior
Analisis faktor, t-test dan Anova
Perbedaan dalam perilaku keuangan, dalam hal usia, tingkat pendidikan, pendapatan bulanan dan latar belakang keuangan
4. Carlo de Bassa Scheresberg (2013)
Financial Literacy and Financial Behavior among Young Adults:
Evidence and Implications
V.Independen:
1. Financial Literacy 2.
Sociodemographic Charateristic V.Dependen:
Financial Behavior
Multiple ultivariate regression
1.Tingkat financial literacy berpengaruh signifikan terhadap financial behavior.
2.Karakteristik sosiodemografi, khususnya jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap tingkat literasi keuangan dan
perilaku keuangan.
5. Cliff A. Robb dan Ann S.
Woodyard (2011)
Financial Knowledge and Best Practice Behavior
V.Independen:
1. Personal Financial Knowledge 2. Financial Satisfaction 3. Demographic V.Dependen:
Financial Behavior
Analisis Regresi Linier Berganda
1.Personal Financial knowledge secara subjektif dan objektif berpengaruh terhadap
financial behavior, dimana
pengetahuan subjektif memiliki
pengaruh relatif lebih
besar.
2. Financial satisfaction
dan demographic berpengaruh signifikan terhadap financial behavior.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti, yaitu: Financial Satisfaction, Financial Knowledge, dan Demographic yang merupakan variabel independen dan Best Practice Financial Behavior sebagai variabel dependen. Menurut (Woodyard, 2011), perilaku keungan memiliki efek yang signifikan dan langsung pada kepuasan keuangan dari tingkat pendapatan rumah tangga atau faktor demografi lainnya.
Sejumlah penelitian menunujukkan bahwa pengetahuan keuangan memiliki hubungan yang signifikan antara perilaku keungan. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Linawati, 2014) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keuangan dengan perilaku keuangan karyawan Swasta di Surabaya. Karyawan dengan pengetahuan keuangan yang lebih tinggi cenderung lebih bijak dalam perilaku keuangannya bila dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan keuangan yang lebih rendah. Penelitian yang dilakukan oleh (Dwinta, 2010) menunjukkan bahwa financial knowledge berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.
Menurut (Scheresberg, 2013) mengemukakan bahwa karakteristik sosiodemografi, khususnya jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap tingkat literasi keuangan dan perilaku keuangan individu usia 25-34 tahun yang terdaftar
di US National Financial Capability Study (NFCS). Penelitian yang dilakukan oleh (Witiastuti, 2015) juga menunjukkan bahwa gender dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat literasi pemilik UMKM di kota Tegal, sedangkan tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan pemilik UMKM kota Tegal. Selanjutnya, (Linawati, 2014) menemukan bahwa terdapat hubungan yang siginifikan antara faktor demografi (jenis kelamin dan pendapatan) dengan perilaku keuangan karyawan swasta di Surabaya
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang juga didukung oleh tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu, maka kerangka konseptual penelitian ini digambarkan seperti pada gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Best Practice Financial Behavior
(Y) Financial Satisfaction
(X1)
Financial Knowledge (X2)
Gender (X3) Age (X4) Income
(X5)
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual, maka secara simultan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh Financial Satisfaction, Financial Knowledge, dan Demographic terhadap Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan, dan secara parsial hipotesis yang diajukan adalah:
1. Financial Satisfaction memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan.
2. Financial Knowledge memiliki hubungan yang signifikan terhadap Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan.
3. Demographic memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut (Sinulingga, Metode Penelitian , 2011) penelitian deskriptif ialah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mencandra atau mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesrsitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan mulai Desember 2016 sampai dengan Februari 2017.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian. Adapun batasan operasional penelitian ini adalah dosen tetap yang mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh financial satisfaction, financial knowledge, dan demographic terhadap best practice Financial behavior.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Dalam suatu penelitian diperlukan definisi operasional variabel dari masing-masing variabel sebagai pemahaman agar tidak terjadi kesimpangsiuran
dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Defenisi operasional varianbel adalah unsur penelitian yang memberitahu bagaimana cara mengukur suatu variabel. Defenisi operasional variabel memberikan tuntutan dalam memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
3.4.1 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi dan menjadi sebab timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen yaitu sebagai berikut:
1. Financial satisfaction adalah kepuasan sesorang terhadap kondisi keuangan pribadi.
2. Financial knowledge, yaitu kemampuan untuk memahami dan mengelola keuangan untuk membuat suatu keputusan keuangan yang tepat agar tehindar dari masalah keuangan
3. Demographic adalah bagian yang melekat pada individu yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengambil keputusan untuk mengelola perilaku keuangan, yang meliputi:
a. Gender (jenis kelamin), yaitu perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Gender dapat dilihat dengan menggunakan metode dummy dengan memberikan kode 0 untuk laki-laki dan kode 1 untuk perempuan.
b. Age (usia), yaitu batasan atau tingkat ukuran hidup yang mempengaruhi
kondisi fisik seseorang.
c. Income (pendapatan), yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh yang digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan.
3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya varibel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah best practice financial behavior. Best practice financial behavior diidentifikasi dengan maksud memilih praktek-praktek yang paling dekat berhubungan dengan pengetahuan keuangan. Praktik dipilih untuk penerapan mereka ke daerah-daerah utama perencanaan keuangan yaitu dasar keungan pribadi, pinjaman, tabungan/investasi, dan perlindungan.
Variabel-variabel penelitian dan indikator serta operasional varibel ynng digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Ukur Financial
Satisfaction (X1
Financial satisfaction adalah tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kondisi keuangan pribadi.
)
1. Jumlah income yang diterima
2. Jumlah saldo pada tabungan
3. Terpenuhinya kebutuhan bulanan
4. Terpenuhinya barang- barang yang diinginkan 5. Terjadinya kesenjangan
keuangan.
6. Munculnya isu-isu manajemen resiko.
Likert
Financial Knowledge
(X2
Tingkat pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola keuangan guna meningkatkan kesejahteraan
)
1. Memhami cara mengatur
pendapatan dan pengeluaran
2. Memahami konsep dasar keuangan
3. Tingkat pengembalian
Likert
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Ukur Financial
Knowledge (X2
Tingkat pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola keuangan guna meningkatkan kesejahteraan
)
4. Inflasi
5. Pertimbangan pajak 6. Likuiditas
7. Keamanan 8. Pembatasan-
pembatasan dan fee 9. Pengetahuan asuransi 10. Produk Asuransi 11. Instrumen Investasi 12. Suku Bunga Pasar
Likert
Gender (X3
Sifat fisik maupun psikis yang membedakan antara pria dan wanita.
)
0.Laki-laki, 1. Perempuan.
Ordinal
Age (X4
Batasan atau tingkat ukuran hidup seseorang yang mempengarhi kondisi fisik seseorang.
)
1. 30 – 50 tahun 2. >50 tahun
Ordinal
Income (X5
Semua cash inflow yang diterima oleh guru secara rutin setiap bulan.
)
1. 3-5 Juta 2. > 5 Juta
Ordinal
Best Practice Financial Behavior
(Y)
Cara individu memperlakukan, mengelola dan menggunakan sumber daya keuangan yang ada padanya
1. Membuat anggaran pengeluaran dan belanja
2. Menilai pembelian berdasarkan kebutuhan
3. Membayar tagihan tepat waktu
4. Membandingkan harga 5. Menyisihkan uang untuk
ditabung
6. Menggunakan kartu kredit sesuai kebutuhan
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dependen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau seklompok orang tentang fenomenal sosial dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 2012). Skala likert menggunakan
lima tingkatan jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert untuk Variabel
No Skala Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STD) 1
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, 2013)
Populasi dalam penelitian ini adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yaitu berjumlah 30 orang dan 30 orang dosen tetap Politeknik Negeri Medan.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, 2013). Jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 30 dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan 30 dosen Politeknik Negeri Medan.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini berbentuk Kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan angket
atau kuesioner.
Menurut (Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 2012) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dalam penelitian ini berisi daftar pertanyaan kepada responden mengenai kompetensi auditor serta pertimbangan profesional auditor internal, responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitaian ini adalah sebagai berikut:
a. Pembagian Angket (Questionare)
Menurut (Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 2012) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner dalam penelitian ini berisi daftar pertanyaan kepada responden mengenai kompetensi auditor serta pertimbangan profesional auditor internal, responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan dan mempelajari literatur- literatur yang berhubungan dengan maslah yang sedang diteliti baik untuk mendapatkan landasan teori atau pun untuk memperdalam wawasan peneliti.
3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 2012).
Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai rhitung> rtabel b. Jika nilai r
maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
hitung< rtabel
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom correcteditem-totalcorrelations) dengan r tabel untuk degreeof freedom(df)= n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada Dosen di Politeknik Negeri Medan dengan jumlah 30 responden.
maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut (Lufti, 2014), pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrument yang dalam hal ini kuesioner dapat di gunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai α>0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha (α) < 0,6 maka dainggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Menurut (Lufti, 2014) Agar didapat perkiraan regresi yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
3.10.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data terdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov.Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.(2-tailed) diatas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal.
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas menyatakan bahwa uji ini pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastitas.
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Dimana :
a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas
3.11 Uji Analisis Regresi Berganda
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (kreativitas dan motivasi) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Untuk mempeoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS. Menurut (Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 2012) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5
Keterangan:
+ ε
Y : best practice financial behavior X1
X
: financial satisfaction
2
X
: financial knowledge
3
X
: gender
4
X
: age
5
α : konstanta
: income
β1,2,3,4,5
ε : standar error
: koefisien regresi linier berganda
3.12 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), dan untuk menguji digunakan hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa varibel bebas tidak signifikan terhadap variabel independen dan hipotesis alternatif (Ha
3.12.1 Uji Serempak (Uji F)
) yang menyatakan bahwa variabel bebas signifikan terhadap varibel terikat.
Uji f menunjukkan apakah semua variabel independen (variabel bebas) yang ada dalam model pada penelitian ini mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen (variabel terikat). Hipotesis untuk F-test dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan nilai signifikan 0,05 (α=5%). Adapun untuk ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0
b. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H
diterima, artinya secara bersamaan kelima variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapat variabel dependen.
a diterima, artinya secara bersamaan kelima variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dependen yang ditimbulkan oleh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
3.12.2 Uji Parsial (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh yang diberikan satu variabel independen (variabel bebas) secara individu dalam menjelaskan variabel dependen (variabel terikat). Uji t dalam penelitian ini menggunakan signifikansi 0,05 (α=5%). Adapun ketentuan mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0
b. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H
diteima. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
a
3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R
diterima. Ini berari bahwa secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R²), yaitu untuk melihat besranya pengaruh variabel bebas.R-squareatau nilai determinan (R²) mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat.Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R²).Koefisien determinan menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen.Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen.Hal ini berarti, model yang digunakan
)
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah dosen tetap pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan yang masing-masing fakultas sebanyak 30 orang dengan total responden keseluruhan sebanyak 60 orang.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4.2.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r hitung ≥ r tabel
b. Jika r
maka pertanyaan di nyatakan valid.
hitung ≥ r tabel
c. Nilai r
maka pertanyaan di nyatakan tidak valid.
hitung
d. Nilai r
dapat dilihat pada Corrected Item Total Correlation.
tabel dengan ketentuan N = jumlah responden = 30 dan tingkat
signifikansi sebesar 5% maka anagka yang diperoleh 0,361 (r tabel
Pada uji validitas dan reabilitas, penyebaran kuesioner diberikan kepada 30 responden diluar sampel yaitu di Politeknik Negeri Medan. Nilai r
)
tabel
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di atas 0,361. Dengan demikian kuesioner
dengan ketentuan df=jumlah kasus=30 dan tingkat signifikansi sebesar 30% maka angka yang diperoleh=0,361