• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Asupan Berbagai Jenis BijiBijian terhadap Peningkatan Kadar Asam Urat pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Asupan Berbagai Jenis BijiBijian terhadap Peningkatan Kadar Asam Urat pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PengaruhAsupanBerbagaiJenisBiji-bijianTerhadapPeningkatan

Kadar AsamUratpada Tikus Putih Jantan (

Rattus norvegicus

)

Dhanang Puspita

1,2*

, Rosiana Eva Rayanti

3

, YohanaIkka Maylani

4

,

TheresiaPratiwiElingsetyo Sanubari

4

1. Magister Biologi, Univeristas Kristen SatyaWacana-Salatiga

2. TeknologiPangan, FakultasKedokterandanIlmuKesehatan UKSW-Salatiga

3. ImuKeperawatan, FakultasKedokterandanIlmuKesehatan UKSW-Salatiga

4. IlmuGizi, FakultasKedokterandanIlmuKesehatan UKSW-Salatiga

*E-mail: dhavedhanang@gmail.com

Abstrak

Biji-bijian dikenal sebagai makanan yang mengandung purin. Kandungan purin pada biji-bijian dapat menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam darah atau yang dikenal dengan hiperurisemia. Tingginya kadar asam urat dalam darah dapat menyebabkan penyakit gout arthritis. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh asupan berbagai jenis biji-bijian terhadap peningkatan kadar asam urat pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Setiap kelompok tikus diberikan asupan biji-bijian yang berbeda yaitu biji melinjo, kacang kedelai, beras, kacang tanah, kacang nerah, kacang hijau, dan BR 1. Penelitian ini berlangsung selama 15 hari. Kadar asam urat tikus diperiksa pada hari ke 0, 5, 10, dan 15. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa tikus yang diberi asupan biji melinjo memilki kadar asam urat tertinggi yaitu 20 mg/dl dan hasil terendah pada kacang tanah yaitu 7,2 mg/dl, sedangkan pada kontrol sebesar 4,2 mg/dl. Kadar asam urat pada tikus yang diberikan asupan biji-bijian menunjukan bahwa biji-bijian tersebut mengandung kandungan purin yang tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kelompok tikus yang memilki kadar asam urat tertinggi adalah pada kelompok yang diberi asupan biji melinjo, lalu beras putih, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, dan kacang tanah.

Kata kunci: biji-bijian, hiperurisemia, tikus putih jantan, dan asam urat

Abstract

Title: The Influence of Intake of Various Types of Grains toward The Increase in Uric

Acid Levels in Male Rats (Rattus norvegicus)

Grains known as foods that contain purine. The existence of purines can cause gout patients/ hyperuricemia increased levels of uric acid in the blood. High levels of uric acid cause gout arthritis. This study aims to determine the increase in uric acid levels in male rats (Rattus norvegicus) by the intake of various types of grain. Male rats per group were given intake melinjo (Gnemon gnetum), soy (Glycine max), white rice (Oryza sativa), peanuts (Arachis hypogaea), red beans (Phaseolus vulgaris), green beans (Vigna radiata), and BR1 (as control). Long treatment for 15 days. Calculation of uric acid levels in male rats at the start of the day to 0, 5, 10, and 15. The measurement results showed that rats with intake a diet melinjo seeds have elevated levels of uric acid highest is 20 mg/dl and the lowest is peanuts (7,2 mg/dl), while control is 4,2 mg/dl. The amount of uric acid content in rats with grain intake showed a high purine content. This study concluded that contribute grain in elevated uric acid levels are highest is melinjo, rice, green beans, soybeans, red beans, and peanuts.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengolahan daun randu yang dicampur dengan daun jambu biji sebagai obat antidiare dan mencari efek ekstrak daun randu

Hasil: Terdapat kadar timbal dalam rambut akibat paparan kronis pada sopir kendaraan umum di Kota Mataram dengan kadar rata – rata adalah 8,4085 μg/g dengan persentase 28,3% di

Cost Effectiveness Analysis Penanganan Operasi Katarak secara Rawat Inap di RSUD Prof.. Margono Soekarjo dan secara Rawat Jalan di Balai Kesehatan Mata

Franklin dan Snow (1985) serta Brander et al ., (1991) mengatakan bahwa mekanisme resistensi bakteri terhadap antibiotik terjadi dengan cara penginaktifan obat,

Tujuan kegiatan pemantapan materi ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi siswa Darul Abidin Desa Gerisak Semanggeleng Lombok Timur

An Analysis of Code Mixing Used By Students at Madrasatul Quraniyah Islamic Boarding School Batulayar West of Lombok.. Academic

Cakupan puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik kelas 1 pada tahun 2018, sebesar 88,05% (8.799 puskesmas) yang berarti telah mencapai target

o Metropolitan Area Network (MAN) : jaringan kecepatan tinggi untuk node yang terdistribusi dalam jarak jauh (biasanya untuk satu kota atau suatu daerah besar).. o Wide Area