• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT SERUM TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus Novergicus Strain Wistar ) HIPERURISEMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT SERUM TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus Novergicus Strain Wistar ) HIPERURISEMIA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hiperurisemia adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kadar asam urat pada darah. Hiperurisemia didefinisikan sebagai kadar asam urat lebih dari 7.0 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 6.0 mg/dl pada perempuan (Hensen, 2007), dengan kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl (Messwati, 2008). Hiperurisemia juga didefinisikan sebagai kadar asam urat plasma lebih dari 420 mmol/l. Resiko terjadinya artritis gout dan urolitiasis meningkat dengan adanya peningkatan kadar asam urat (Wortmann, 2005).

Prevalensi hiperurisemia kira-kira 2,6-47,2% yang bervariasi pada berbagai populasi. Sedangkan prevalensi gout juga bervariasi antara 1-15,3%. Insidensi kumulatif gout mencapai angka 22% setelah 5 tahun, pada kadar asam urat > 9 mg/dl (Wortmann, 2009).

Berbagai jenis obat sintetis dalam pengobatan asam urat telah banyak beredar, tetapi masih terdapat kekurangan berupa efek samping yang merugikan. Salah satu obat pilihan dalam pengobatan asam urat adalah allopurinol. Allopurinol digunakan untuk mengobati asam urat sejak bertahun - tahun yang lalu. Namun, reaksi hipersensitivitas dapat terjadi setelah pengobatan selama beberapa bulan atau tahun (Mo et al., 2007). Oleh karena itu, perlu dicari alternatif pengobatan, khususnya dari sumber alami yang lebih aman dan efektif.

(2)

dalam bentuk quersetin. Bawang merah adalah makanan kaya flavonoid dan telah menunjukkan peringkat tertinggi diantara 28 konten quersetin sayuran dan 9 buah – buahan yang telah diuji oleh Finnegan et al. (1992). Kandungan flavonoid

dalam 1 kg bawang merah (Allium ascalonicum L.) kurang lebih 415-1917 mg (Slimestad et al., 2007).

Sebagian besar sifat terapeutik flavonoid telah dianggap sebagai antioksidan dan penghambat aktivitas enzim (Murota dan Terao, 2003). Xantin oksidase adalah salah satu enzim yang paling penting yang dihambat oleh beberapa flavonoid (Van Horn et al., 2002). Untuk itu, dalam penelitian ini menggunakan ekstrak bawang merah yang kadar flavonoidnya cukup tinggi untuk membuktikan keefektifannya sebagai penurun kadar asam urat.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian ekstrak bawang merah (Allium ascalonicum L.) dapat menurunkan kadar asam urat serum tikus putih jantan (Rattus novergicus strain wistar) hiperurisemia ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap penurunan kadar asam urat serum tikus putih jantan (Rattus novergicus strain wistar) hiperurisemia.

(3)

1) Membandingkan besarnya penurunan kadar asam urat serum yang terjadi pada berbagai kelompok tikus putih jantan yang telah diberi perlakuan.

2) Mendapatkan dosis yang efektif dari ekstrak bawang merah (Allium ascalonicum L.)dalam menurunkan kadar asam urat serum tikus putih jantan hiperurisemia.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat akademis

Manfaat akademis yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1) Menambah informasi ilmiah tentang pengaruh pemberian ekstrak bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap penurunan kadar asam urat serum tikus putih jantan hiperurisemia.

2) Menjadi dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh ekstrak bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap penyakit lainnya.

1.4.2 Manfaat Klinis

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk terapi asam urat yang berasal dari sumber daya alam.

1.4.3 Manfaat Masyarakat

(4)

i

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT

SERUM TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus Novergicus Strain Wistar ) HIPERURISEMIA

Oleh :

Rizky Dwidya Amirtasari 09020084

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(5)

ii

HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT

SERUM TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus Novergicus Strain Wistar ) HIPERURISEMIA

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

Rizky Dwidya Amirtasari 09020084

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(6)

iii

LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 13 Maret 2013

Pembimbing I

dr. Isbandiyah, Sp.PD

Pembimbing II

dr. Maryam Abdullah

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,

(7)

iv

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Rizky Dwidya Amirtasari ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 13 Maret 2013

Tim Penguji

dr. Isbandiyah, Sp.PD Ketua

dr. Maryam Abdullah Anggota

(8)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang

telah memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Merah

(Allium ascalonicum L.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Serum Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar) Hiperurisemia”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.

Pada penulisan Karya Tulis Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran dan lindungan-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. dr.Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran.

3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran.

4. dr. Fathiyah Safitri, M. Kes. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran.

5. dr. Iwan Sys, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran.

(9)

vi

7. dr. Maryam Abdullah, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. 8. dr. Pertiwi Febriana C, MSc, Sp.A dan dr. Ruby Riana Asparini,

Sp.BP-RE selaku dosen penguji yang telah memberi tambahan ilmu, saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.

9. dr. Thontowi Djauhari NS, Mkes, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan nasehat.

10.Karya tulis ini penulis persembahkan khusus untuk kedua orang tua, umi dan abi, yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, nasehat, serta

dukungan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan sekolah di Perguruan Tinggi ini.

11.Kak Fahmi dan dek Icha yang selalu memberikan semangat, do’a, serta kasih sayangnya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Fahreza Caesario, terima kasih selalu ada memberikan dukungan dan perhatian kepada penulis.

13.Tante Yosi dan om Fauzi yang selalu memberi dukungan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan sekolah di Perguruan Tinggi ini. 14.Sahabat – sahabat penulis Ayu Prima Kusuma Putri, Donna Pratiwi,

(10)

vii

15.Para dosen pengajar, TU, staff laboratorium Farmako dan Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan serta segala fasilitas dan kemudahan dalam penelitian ini.

16.Teman – teman kos klampok kasri 196, terima kasih atas do’a, dukungan, dan nasehat selama ini.

17.Ridia Alvi, Ria Wijayanti, Asti Pratiwi, dan Harien Lestari yang telah memberikan ilmunya tentang cara perhitungan dosis dalam penelitian ini. 18.Teman, sahabat dan orang-orang yang selalu ada untuk mendukung serta

semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu dalam pengantar ini yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun, serta penulis berharap agar Karya Tulis Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Malang, Maret 2013

(11)

viii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Tujuan umum ... 2

1.3.2 Tujuan khusus ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Klinis ... 3

(12)

ix

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Tinjauan Umum Bawang Merah ... 4

2.1.1 Klasifikasi Bawang Merah ... 4

2.1.2 Deskripsi Morfologi ... 4

2.1.3 Manfaat Tanaman Bawang Merah ... 5

2.1.4 Kandungan Bawang Merah ... 6

2.1.5 Efek Farmakologis Untuk Kesehatan ... 8

2.2 Asam Urat ... 12

2.2.1 Definisi ... 12

2.2.2 Pembentukan Asam Urat ... 13

2.2.3 Ekskresi Asam Urat ... 17

2.3 Hiperurisemia ... 19

2.3.1 Definisi ... 19

2.3.2 Etiologi ... 19

2.3.3 Pemeriksaan Penunjang ... 26

2.3.4 Komplikasi ... 28

2.3.5 Terapi Hiperurisemia ... 29

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 32

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 32

3.2 Hipotesis ... 34

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 35

(13)

x

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

4.3.1 Populasi Penelitian ... 35

4.3.2 Sampel ... 35

4.3.3 Estimasi Besar Sampel ... 36

4.4 Karakteristik Sampel Penelitian ... 37

4.4.1 Kriteria Inklusi ... 37

4.4.2 Kriteria Eksklusi ... 37

4.5 Variabel Penelitian ... 37

4.5.1 Variabel Bebas ... 37

4.5.2 Variabel Terikat ... 37

4.6 Definisi Operasional ... 37

4.7 Alat dan Bahan Penelitian ... 38

4.7.1 Alat untuk Pembuatan Diet Tinggi Purin ... 38

4.7.2 Alat untuk Uji Hiperurisemia ... 38

4.7.3 Alat untuk Pembuatan Ekstrak Bawang Merah ... 39

4.7.4 Alat untuk Analisis Kadar Asam Urat dalam Serum ... 39

4.7.5 Bahan ... 39

4.8 Prosedur Penelitian ... 40

4.8.1 Adaptasi Hewan Percobaan ... 40

4.8.2 Pembuatan Ekstrak Bawang Merah ... 40

(14)

xi

4.8.4 Penginduksian Hiperurisemia ... 42

4.8.5 Perlakuan pada Tikus ... 43

4.8.6 Penetapan Kadar Asam Urat ... 43

4.9 Analisis Data ... 46

4.10 Alur Penelitian ... 47

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 48

5.1 Hasil Penelitian ... 48

5.2 Analisis Data ... 50

5.2.1 Hasil Analisis Uji One Way Anova ... 50

5.2.2 Hasil Analisis Uji Korelasi ... 51

5.2.3 Hasil Analisis Uji regresi ... 52

BAB 6 PEMBAHASAN ... 54

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(15)

xii

DAFTAR TABEL

(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tanaman Allium ascalinocum L ... 5

Gambar 2.2 Umbi Bawang Merah ( Allium ascalinocumL.) ... 6

Gambar 2.3 Biosintesis Purin ... 16

Gambar 2.4 Degradasi dan Salvage Purin ... 17

Gambar 2.5 Eskresi Asam Urat di Ginjal ... 18

Gambar 2.6 Skema Penghambatan Xantin Oxidase Terhadap Pembentukan Asam Urat ... 30

Gambar 5.1 Grafik Rerata Kadar Asam Urat Serum Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus strain wistar) Hiperurisemia ... 50

(17)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AMP : Adenosin monophosphate ATP : Adenosine triphosphate

AU : Asam urat

C : Carbon

CMC : Carboxy Methyl Cellulose DNA : Deoxyribonucleic acid G 6-Pase : Glucosa 6-phosphatase GMP : Guanin monophosphate H2O2 : Hydrogen peroxide

HGPRT : Hypoxantin Guanine Phosphoribosyl Transferase IMP : Inosine monophosphate

MSU : Monosodium Urat N : Nitrogen

N-glikosida : Nitrogen glikosida

NSAID : Non steroid Anti Inflamatory Drug PNP : Purine Nucleotide Phosphorylase PRPP : Phosphoribosylpyrophosphate PRT : Phosphoribosyl transferase THF : Tetra Hidro Folat

(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, dan Anova ... 63

Lampiran 2 Hasil Uji Tukey ... 64

Lampiran 3 Hasil Uji Korelasi dan Regresi ... 65

Lampiran 4 Scatter Plot ... 66

Lampiran 5 Foto Kegiatan Selama Penelitian ... 67

Lampiran 6 Foto Proses Ekstraksi Bawang Merah dan Pembuatan Jus Otak Kambing ... 69

Lampiran 7 Kartu Konsultasi Tugas Akhir ... 71

(19)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Becker, Meenaskshi J. 2005. Clinical Gout and Pathogenesis Of Hyperuricemia, Arthritis and Allied Conditions, A textbook of Rheumatology, 13 th Ed, Vol 2, Editor WJ Koopman, Baltimore:Williams & Wilkins a Waverly comp, pp 2303-2339.

Bell, N., Earl, J., Ford, J., et al. 2010. An Illustrated Companion to Pharmacology. Tha Kanji Foundry Press.

Cohen, M.G., Emmerson, B.T. 1994. Gout. In Reumatology. Editor JH Klippel, PA Dippe, Part 2, St. Louis Baltimore. Mosby : 1-12.

Cos, P et al. 1998. Structure-Activity Relationship and Classification of Flavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide Scavengers. J Nat Prod61:71-76

Dahlan, M.S. 2009. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika : 157.

Dawiesah, I.S.1999. Penentuan Nutrien dalam jaringan dan plasma Tubuh. PAU Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta : 54-61.

Edwards NL. 2008. The Role of Hyperuricemia and Gout in Kidney and Cardiovascular Disease. Cleve Clin J Med. 2008;75(suppl 5):S13-S16.

Finnegan, J.R., B. Rooney, K. Viswanath, et al. 1992. Process evaluation of a home-based program to reduce diet-related cancer risk. Health Edu. J., 19: 233-248.

Furst, D.E., Munster, T. 2002. Obat-obat untuk Pirai. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Penerbit Salemba Medika, hal 487-493.

Haidari F., Rashidi M. R., Keshavarz A. S., et al. 2008. Effects of Onion on Serum Uric Acid Levels and Hepatic Xanthine Dehydrogenase/Xanthine Oxidase Activities in Hyperuricemic Rats. Pakistan Journal of Biological Sciences, 11: 1779-1784.

Harris, Edward D. 2005. Gout and Hiperurisemia. Kelley's Textbook of Rheumatology, 7th ed. USA: Elsevier Science, pp 1407-1411.

(20)

xvii

Hensen, Putra, T.R. 2007. Hubungan Konsumsi Purin dengan Hiperurisemia pada Suku Bali di Daerah Pariwisata Pedesaan. Bali : Divisi Rematologi Imunologi Bagian / SMFIlmu Penyakit Dalam FK Unud/RS Sanglah.

Imansyah, Budi. 2005. Cegah Penyakit dengan Bawang Merah. Dikutip dari: http://www.cakrawala.comdiakses tanggal 09 September 2012.

Jaelani. 2007. Khasiat Bawang Merah. Yogyakarta : Kanisius, hal 14-20.

Johnstone, A. 2005. Gout – the disease and nondrug treatment. Hospital Pharmacist;12:391‐394.(lyrawati.files.wordpress.com/2008/11/gout_obat_hos ppharm.pdf).

Kristanti, N. 2003. Phaleria papuana, si Alternatif bagi Asam Urat. (http://pasti.itgo.com/).

Kusumawati. I, Zaini, N, Cholis. 2005. Pengaruh Senyawa Prebiotik Dari Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Probiotik. Majalah Farmasi Airlangga. Vol. 5 No. 1, April. Surabaya.

Messwati ED. 2008. Asam Urat, Penyakit Kaum Pria (Online), (http://yppassalaam.net, diakses tanggal 11 September 2012).

Misnadiarly. 2007. Rematik : Asam Urat-Hiperurisemia, Arthritis Gout. Jakarta : Pustaka Obor Populer, hal 13-37.

Mo SF, Zhou F, Lv YZ, et al. 2007. Hypouricemic action of selected flavonoids in mice: structure–activity relationships. Biol Pharm Bull, 30(8), 1551-1556.

Murota, K. and J. Terao. 2003. Antioxidative flavonoid quercetin: Implication of its intestinal absorption and metabolism. Arch. Biochem. Biophys., 417: 12-17.

Prabowo S, Satriyo ED, Aulanni’am. 2007. Pengaruh Green Tea terhadap Kadar Malondialdehida dan Aktivitas Superoksida pada Artritis Ajuvan (Model Hewan untuk Rheumatoid Artritis) Prosiding Seminar Nasional Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Surakarta 10 – 11 Juli 2007. Penyelenggaraan Balitbang Kesehatan Depkes RI: 204–209.

Pribadi, F.W., Ernawati, D.A. 2010. Efek Catechin Terhadap Kadar Asam Urat, C-Reactive Protein (CRP) dan Malondialdehid Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Hiperurisemia. Mandala of Health, Vol. 4, No. 1: 39-46.

(21)

xviii

Putra, I.B. 2008. Indometasin sebagai Terapi Gout Arthritis.

(http://www.scribd.com/doc/12363563/Indomethacin-for-gout-arthritis-Therapy diakses tanggal 27 April 2012).

Putra, T.R. 2007. Reumatologi Hiperurisemia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta : Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal 2550-2555.

Reynertson, K.A. 2007. Phytochemical Analysis of Bioactive Constituens from Edible Myrtaceae Fruit, Dissertation, The City University of New York, New York.

Rodwell, V.R. 2003. Struktur, Fungsi, dan Replikasi Makromolekul Informasi Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin. Dalam: R. K. Murray, D. K. Granner, P. A. Mayes, et al. (Ed) Biokimia Harper. Diterjemahkan oleh: Andry Hartono. Penerbenit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 378-393. Rukmana, R. 1994. Bawang Merah Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen.

Penerbit : Kanisius Jakarta, hal 15-19.

Setiyohadi, B. 2009. Artritis Gout. (http://irwanashari.blogspot.com/2009/ 03/artritis-gout.html diakses tanggal 09 September 2012).

Slimestad, R., T. Fossen and I.M. Vagen. 2007. Onions: A source of unique dietary flavonoids. J. Agric. Food. Chem., 55: 10067-10080.

Sturm, N. 2008. Purin Metabolism. (http://chemistry.gravitywaves.com/ CHEMXL153/PurineMetabolism.htm).

Sudjari. 1996. Peran Radikal Bebas Pada Proses penuaan Kulit Wajah Kedokteran dan Terapi Indonesia. 10/15 No. 3P 17-19.

Suprapto, J. 2007. Teknik Sampling Survey & Eksperimen. Rineka Cipta, Jakarta. Taconic Technical Laboratory. 1998. Hematological and Clinical Chemistry

Values Wistar Rats (http:/www.taconic.com/healthr/hematology/ wkheme.htm diakses tanggal 23 Oktober 2012).

Van Hoorn, D.E.C., R.J. Nijveldt, P.A.M. Van Leeuwen, et al. 2002. Accurate prediction of xanthine oxidase inhibition based on the structure of flavonoids. Eur. J. Pharmacol., 451: 111-118.

Wortmann RL. 2009. Gout and Hiperuricemia. In : Firestein GS, Budd RC, Harris ED, et al. Kelley’s Textbook of Rheumatology. 8th ed. Philladelphia: Saunders, p. 1481.

Referensi

Dokumen terkait

Pada lahan optimal dengan pemupukan nitrogen dosis tinggi yang semakin meluas dan intensif, penggunaan arang sekam padi sebagai sumber silikat hampir dapat dipastikan

o Metropolitan Area Network (MAN) : jaringan kecepatan tinggi untuk node yang terdistribusi dalam jarak jauh (biasanya untuk satu kota atau suatu daerah besar).. o Wide Area

Hasil: Terdapat kadar timbal dalam rambut akibat paparan kronis pada sopir kendaraan umum di Kota Mataram dengan kadar rata – rata adalah 8,4085 μg/g dengan persentase 28,3% di

Cost Effectiveness Analysis Penanganan Operasi Katarak secara Rawat Inap di RSUD Prof.. Margono Soekarjo dan secara Rawat Jalan di Balai Kesehatan Mata

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan, seperti boraks dan formalin..

Franklin dan Snow (1985) serta Brander et al ., (1991) mengatakan bahwa mekanisme resistensi bakteri terhadap antibiotik terjadi dengan cara penginaktifan obat,

An Analysis of Code Mixing Used By Students at Madrasatul Quraniyah Islamic Boarding School Batulayar West of Lombok.. Academic

Cakupan puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik kelas 1 pada tahun 2018, sebesar 88,05% (8.799 puskesmas) yang berarti telah mencapai target