• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SIMPOSIUM ASIO AL II KELAUTAN DA PERIKANAN 2015 DEW AN REDAKSI. Pengarah: Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROSIDING SIMPOSIUM ASIO AL II KELAUTAN DA PERIKANAN 2015 DEW AN REDAKSI. Pengarah: Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Jalan Jenderal

(3)

Nadiarti

et al.

(editor). 2015. Prosiding Simposium Nasional II Kelautan dan Perikanan 2015. Makassar, 5 Oktober 2015.

Penyunting (Editor):

Dr. Ir. adiarti, M.Sc.

Moh. Tauhid Umar, S.Pi., MP.

Yayu Anugrah La Nafie, ST., M.Sc Dwi Fajriani Inaku, S.Kel., M.Si.

Penanggung j awab:

Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Pengarah:

Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan DEW AN REDAKSI

PROSIDING

SIMPOSIUM ASIO AL II KELAUTAN DA PERIKANAN 2015

(4)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh 1s1 buku mi tanpa ijm dari penyunting.

Diterbitkan oleh: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar, 5 Oktober 2015

Penyunting: Nadiarti, Moh. Tauhid Umar, Yayu Anugrah La Nafie dan Dwi Fajriani Inaku

@ Hak Cipta dilindungi Undang-undang All rights reserved

Penyunting Penyunting:

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, 2015 ISBN: 978-602-71759-1-4

Prosiding Simposium asional II Kelautan dan Perikanan, 5 Oktober 2015 Simposium Nasional II Kelautan dan Perikanan 2015 (9 Mei 2015: Makassar)

(5)

Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan II Universitas Hasanuddin, Makassar, 9 Mei 2015

Padat Tebar, Jenis Pakan dan Waktu Pemberian Pakan terhadap

Pertumbuhan dan Sintasan Udang Kaki Putih (Penaeus vannameii 90 Farida, A. Masyahoro, dan Rusaini

Penentuan Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Produksi Tambak di

Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur 80

Erna Ratnawati, Ruzkiah. Asaf dan Hasnawi

Studi Pemanfaatan Pakan Gel pada Usaha Pembenihan Udang Windu,

Penaneus monodon Fab. 69

Edison Saade dan Agus Nawang

Optimasi Pemberian Probiotik Dengan Dosis yang Berbeda dalam Media

Udang Vannamei (Littopenaus Vannamaei) 61

Early Septiningsih dan A. Sahrijannan

Kajian Infeksi Bakteri pada lkan Banggai Cardinal iPterapogon kaudernii

di Perairan Kepulauan Banggai 54

Devita Tetra Adriany, M. Hanafi dan Achmad Afif Bakri

Pertumbuhan Rumput Laut Gracillaria Verrucosa Menggunakan Bibit

Berbeda di Tambak 48

Burhanuddin dan Markus Mangampa

Pengaruh penggunaan beberapa probiotik RICA powder pada

pemeliharaan larva udang windu Penaeus monodon 42 B.R. Tampangallo, Ike Trismawanti dan Markus Mangampa

Dinamika Kualitas Air dan Komposisi Pakan Alami di Tambak Idle 28 Andi Sahrijanna dan Brata Pantjara

Kualitas Juvenil Hasil Breeding lnduk Kima Sisik (Tridacna squamosa)

dari Kepulauan Spermonde, Makassar 21

Andi Niartiningsih, M. Natsir Nessa, Syafyudin Yusuf

Analisis Kesesuaian Laban Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus

alvarezii) di Kabupaten Bantaeng 11

Andi Asni

Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Usus Ikan Lele iClarias batrachus) untuk Pengendalian Bakteri Streptococcus pada Ikan Nila (Oreochromis

niloticus) 1

Rika Wulandari, Alexander Rantetondok, dan Hilal Ans/wry MAKALAH BID ANG BUD IDA YA PERAIRAN

KA TA PENG ANT AR KATA SAMBUTAN

DAFTAR ISi

ISB : 978-602-71759-1-4

Ef ek Penggunaan Serbuk Biji Asam J awa Terhadap Kualitas Media

Pemeliharaan Udang Vanamei 36

Buana Basir dan Hasriyani Hafid

Halaman

(6)

Prosiding Simposium Iasional Kelautan dan Perikanan II Universitas Hasanuddin, Makassar, 9 Mei 2015 4

Hubungan Dimensi Utama Small Purse Seiner (Pajeko) di Sulawesi Utara 417 ZC. Fachrussyah dan Alfi Sahri Remi Baruadi

Analisis Model Suhu, Klorofil-A dan Net Primary Productivity (NPP) Kaitannya terbadap Jumlah Tangkapan Lemuru (Sardinella Lemuru) di

Perairan Selat Bali 407

Wingking E. Rintaka, dan Eko Susilo

Rekayasa Teknologi Penangkapan dalam Meningkatkan Produksi Tuna

pada Perikanan Handline di Selat Makassar 399

Wayan Kantun dan Fadli Anggriawan

Pertumbuban, Mortalitas, dan Kebiasaan Makan Ikan Betutu (Oxyeleotris

Marmorata) di Waduk Kedung Ombo 391

Siti Nurul Aida, Emy Dharyati dan Agus Djoko Utomo

Migrasi Ikan Tuna (Thunnus sp) secara Spasial dan Temporal di Laut

Flores, Berbasis Citra Satelit Oseanografi 382

Safruddin, Mukti Zainuddin, Achmar Mallawa

Analisis Alat dan Kapal Penangkap Ikan dalam Menunjang Keberlanjutan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di Kab. Barru, Sulawesi Selatan 372

Najamuddin, Mahfud Palo, Mukti Zainuddin dan M. Abduh Ibnu Hajar Karakterisasi Habitat Ikan Cakalang di Teluk Bone dan Laut Flores Pada Musim Barat Menggunakan Data Satelit dan Teknik Sistem Informasi Geografis: Sebuab Pengantar Menuju Pengembangan Sistem lnformasi

Perikanan 367

Mukti Zainuddin, Safruddin, M. Banda Selamat, Achmar Mallawa Pendekatan Hidroakustik untuk Mengkaji Pola Kedatangan Ikan pada

Bagan Tancap di Perairan Teluk Parepare 360

Muhammad. Kurnia, Mahfud. Palo, and Sudirman

Tipologi Hubungan SPL dan Klorofil-a dengan Produksi dan

Produktivitas Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Teluk Bone 350 Muhammad Jamal

Beberapa Jen.is Moluska yang Tertangkap Jaring Pukat Dasar (Trawl) di

Perairan Xatuna 343

Mudjiono

Pengaruh Tipe Bahan dan Selektifitas Bottom Gillnet pada Hasil Tangkapan lkan Kuwe (Caranx sexfasciatus) di Perairan Teluk Ambon

Baguala 333

Indra Cahya dan Haruna

Studi Kesesuaian Pukat Hela Dasar Berpapan (Bottom Otter Trawls)

Menurut Permen-KP Nomor 18 Tahun 2013 di Kabupaten Barru 320 Harlisa, Achmar Mallawa, Assir Marimba

Status Keberlanjutan Perikanan Tangkap Melalui Penilaian Multi

Dimension Scalling di Sulawesi Selatan 312

Andi Zainal

Pengaruh Penggunaan Beberapa Jenis Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla sp.) Menggunakan "Bubu Rakkang" di Perairan

Estuaria Pulau Selayar 308

Andi Assir dan Mahfud Palo ISBN: 978-602-71759-1-4

(7)

Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan II 367 Universitas Hasanuddin, Maka ar 201-

Pendahuluan

Teknologi penginderaanjauh satelit dapat memberikan informasi mengenai karakteristik habitat ikan secara sistematis, rutin dan dengan cakupan area yang relatif luas. Dikombinasikan dengan sistem informasi geografis (SIG), teknologi ini menyediakan informasi signifikan terhadap karakteristik habitat ikan secara spasial dan temporal (Zainuddin et al., 2013). Penggunaan citra suhu permukaan laut (SPL) dan citra konsetrasi klorofi.1-a yang telah dibuktikan mampu mendeteksi daerah penangkapan ikan tuna yang produktif (Zainuddin et al., 2006).

Citra SPL dapat memberikan informasi tentang distribusi yang isotherm yang cocok bagi ikan cakalang. Di daerah Pasifik Utara bagian barat, Lehodey et al. (1997) menemukan kesesuaian antara densitas ikan cakalang dengan SPL isotherm 29°C. Di Perairan Brazil juga didapatkan assosiasi antara ikan cakalang dengan karakteristik SPL 24-26°C (Andrade and Garcia, 1999). Disamping itu citra SPL dapat juga digunakan untuk memonitor dinamika fenomena oseanografi seperti suhu front dan upwelling. Untuk ikan cakalang SPL berhubungan erat dengan kesesuaian kondisi fisiologi dan adaptasi morfologi ikan tuna. Disamping itu menjadi indikator tidak langsung mengenai produktifitas biologis atau keberadaan makanan ikan (Butler et al., 1988; Santos, 2000). Sedangkan faktor klorofi.1-a merupakan faktor yang dapat memberikan indikasi langsung keberadaan makanan ikan maupunjalur wilayah migrasi ikan tuna (Polovina et al., 2001). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mempelajari karakteristik habitat ikan cakalang

Kata kunci: ikan cakalang, habitat, musim barat, data satelit, SIG, sistem inforrnasi perikanan Informasi spasial dan temporal mengenai habitat ikan ekonomis penting seperti ikan cakalang sangat dibutuhkan dalam pemanfaatan dan pengelolaannya secara optimal dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik habitat ikan cakalang pada musim barat berdasarkan data oseanografi satelit yang dikaitkan dengan data penangkapan. Hasil analisis tersebut kemudian dipetakan dengan teknik sistem inforrnasi geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan dan kelimpahan ikan cakalang dipengaruhi secara signifikan oleh berbagai parameter lingkungan seperti SPL (28.5-30.5°C), klorofil-a (0.15-0.35 mg m"), Kondisi optimum faktor oseanografis tersebut merupakan karakteristik dari habitat ikan cakalang di Teluk dan Laut Flores.

Berbagai level produk peta yang berkaitan dengan habitat tersebut kemudian dibuat berdasarkan integrasi penggunaan data satelit dan teknik pemetaan sistem informasi geografis. Produk peta itu selanjutnya disusun dalam basis data yang merupakan salah satu subsistem dalam mendesain sistem informasi perikanan.

ABSTRAK

*Email: muktizunhas@gamail.com

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, UNHAS JI. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea, Makassar Mukti Zainuddin*, Safruddin, M. Banda Selamat, Achmar Mallawa

Karakterisasi Habitat Ikan Cakalang di Teluk Bone dan Laut Flores Pada Musim Barat Menggunakan Data Satelit dan Teknik

Sistem lnformasi Geografis: Sebuah Pengantar Menuju Pengembangan Sistem lnformasi Perikanan

!SB : 978-602-71759-l-4

(8)

Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan II Universitas Hasanuddin, Makassar 2015 368

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan peta sebaran densitas klorofil-a dengan hasil tangkapan per upaya penangkapan pole and line (CPUE) pada musim barat (Januari-Februari) diperoleh bahwa ikan cakalang di Teluk Bone tertangkap pada kisaran klorofil-a dari 0.10 mg

m'

sampai dengan 0.35 mg rn" (Gambar 1 :kiri). CPUE ikan cakalang tertinggi diperoleh pada konsentrasi klorofil-a antara 0.15 mg

m'

dan 0.35 mg

m'.

Sedangkan tingkat klorofil-a yang paling kuat hubungannya dengan hasil tangkapan terletak pada level dibawab 0.25 mg

m'.

Hasil tangkapan ikan (CPUE) cakalang kemudian menyebar dengan kisaran relatifrendah ketika densitas klorofil- a meningkat pada bulan Januari. Hal ini diduga melimpahnya konsentrasi klorofil- a karena pengaruh faktor bujan yang mengstimulasi nutrient dari daratan masuk ke perairan. Pada saat yang sama salinitas perairan di teluk mengalami penurunan.

Akibatnya hasil tangkapan ikan cakalang mengalami penurunan. Pada bulan Februari, hasil tangkapan cenderung berlimpah dilokasi dimana konsentrasi klorofil-a relatif tinggi. Fakta ini terkait dengan sempitnya lokasi keberadaan makanan ikan cakalang sehingga kondisi perairan optimum lebih terkonsentrasi.

Data dan Metode

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan mengumpulkan dua j enis dataset, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari data oseanografi (suhu permukaan laut (SPL) dan densitas klorofil-a, posisi penangkapan/ posisi sampling dan data hasil tangkapan ikan tuna cakalang per setting pada periode Desember-Januari 2013. Data sekunder yang terdiri dari data oseanografi dari citra satelit dan data wawancara dari nelayan dan pemilik kapal.

Data citra satelit SPL dan konsentrasi klorofil-a diperoleh dari satelit Terra dengan sensor MODIS melalui website (http://oceancolor.gsfc.nasa.gov/cms/). Resolusi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 km baik lintang maupun bujur.

Semua data satelit ini diproses menggunakan paket software interactive data language (IDL) versi 7.0 dan GMT. Karakteristik habitat ikan cakalang pada musirn barat dianalisis menggunakan GAM (Generalized Additive Model) dan grafik histogram.

di Teluk bone dan Laut Flores pada musirn barat berdasarkan data oseanografi satelit yang dikaitkan dengan data penangkapan. Hasil analisis tersebut kemudian dipetakan dengan teknik sistem informasi geografis.

ISB : 978-602- 71759-1-4

(9)

Prosiding Simposium 1asional Kelautan dan Perikanan Il 369 Universitas Hasanuddin Makas ar 2015

Dinamika spasial dan temporal sebaran suhu permukaan laut (SPL) pada musim barat (Januari -Februari 2013) di Teluk Bone menunjukkan bahwa SPL relatif paling tinggi (diatas 31 °C) terjadi pada bulan Desember dan umurnnya berada pada Teluk Bone bagian selatan (Gambar 1 :kanan). Konsentrasi CPUE cakalang pada bulan Desember berada antara 4-4.5°LS dan berada sekitar 121 ° BT dengan kondisi SPL sekitar 31 °C. Pada bulan Januari 2013 SPL terlihat relatif lebih rendah (dibawah 30°C) dibanding bulan Desember dan Februari terutama terjadi pada bagian tengah dan selatan Teluk Bone (dibawah 29°C). Dengan penurunan SPL secara drastis menyebabkan sebaran CPUE cakalang terpencar dari utara sampai dengan selatan teluk. Sedangkan SPL tertinggi tampak berada di bagian utara teluk (diatas 31 °C). Pada bulan Februari SPL kembali meningkat di dalam Teluk Bone dan berasosiasi dengan daerah potensial penangkapan ikan cakalang pada SPL 31 °C.

Gambar 1. Distribusi hasil tangkapan (CPUE) ikan cakalang yang dioverlay diatas citra SPL (kiri) Klorofil-a (kanan) dari sensor MODIS pada musim barat Januari- Februari 2013 di daerah Teluk Bone-Laut Flores.

ISB : 978-602-71759-1-4

--

-2

CPI.IE 'T .... ) Jan 2013

.. ~ I

-4

~ I

-1

...,

12 119 122 123

----

CPUE .,.,..,,

00 02 O< 06 01 10

...

t ' ,20 111 12'2 ~ 123

SST c

21 29 lO 3, 32 33 3'

(10)

-

Prosiding Simposium asional Kelautan dan Perikanan II Universitas Hasanuddin, Makassar 2015 370

Grafik rug plot menunjukkan bahwa CPUE ikan cakalang cenderung meningkat dan mencapai puncak pada SPL 30°C. Sedangkan dalam hubungannya dengan klorofil-a ( chla), CPUE ikan cakalang mencapai puncak pada saat klorofil- a berada pada level 0.2 mg m" (Gambar 2). Hasil dari grafik histogram yang

Gambar 3. Histogram hubungan antara tingkat upaya penangkapan (frekuensi) dengan parameter oseanografi MODIS SPL (bawah) dan MODIS klorofil-a (atas) pada musim barat di Teluk Bone-Laut Flores.

60 '?o 60 %

SU% 50 %

>, :>

(,J 0

c c

40 9o

~ 40 % Cl) :;

C' CT

Cl) Cl)

30 %

..

30 %

..

LL LL

Cl Cl

£ 20 9 e

20 %

s: :E

en (1)

i! i!

10 '?c, 10%

0 9o 0%

0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 27 28 29 30 31 32 33 34

Klorofil-a (mg m·3) SPL (0C)

Secara umum, selama musim barat (Desember 2012-Februari 2013) perubahan suhu permukaan Teluk Bone mempengaruhi pola distribusi CPUE cakalang. Pada bulan Desember dan F ebruari dimana SPL lebih hangat kondisi CPUE rata-rata diatas 140 ekor/ set. Kondisi sebaliknya terjadi pada bulan Januari.

Hal ini menunjukkan adanya perbedaan SPL selama periode tersebut memiliki implikasi pada pola distribusi dan kelimpahan ikan cakalang.

Gambar 2. Rug plot hubungan antara hasil tangkapan ikan cakalang dan SPL (kiri) dan klorofil-a (kanan) pada musim barat di Teluk Bone-Laut Flores.

SPL

0.25 0.20

Chia 0.15

29.0 29.5 30.0 30.5 31.0 31.5

--·-

"'

0.25 0-20

0.15 31.5

30.0 30.5 31.0

29.0 29.5

"ii.

..

~

.,

N

.

a

·-·- ·-·-

---

---·-·-

"ii.

.,

., a

ISBN: 978-602-71759-1-4

(11)

371 Prosiding Simposium asional Kelautan dan Perikanan II

Universitas Hasanuddin, Makassar 2015

Andrade, H.A. and Garcia, A.E. 1999. Skipjack tuna in relation to sea surface temperature off the southern Brazilian coast. Fisheries Oceanography, 8: 245-254.

Butler, M.J.A., Mouchot, M.C., Barale, V. and Le Blanc, C. 1988. The application ofremote sensing technology to marine fisheries: An introductory manual. FAO Fisheries Tech.Pap. (295):

165pp

Lehodey, P., Bertignac, M., Hampton, J., Lewis, A. and Picaut, J. 1997. El ino southern oscillation and tuna in the western Pacific. 1ature 389:715-718.

Polovina, J.J., Howel, E., Kobayashi, D.R. and Seki, M.P. 2001. The transition zone chlorophyll front, a dynamic global feature defining migration and forage habitat for marine resources.

Progress in Oceanogr. 49:469-483.

Santos, A.M.P. 2000. Fisheries oceanography using satellite and airborne remote sensing methods:

a review. Fisheries Research, 49: 1-20.

Zainuddin, M., Kiyofuji, H., Saitoh, K. and Saitoh, S. 2006. Using multi-sensor satellite remote sensing and catch data to detect ocean hot spots for albacore (Thunnus alalunga) in the northwestern North Pacific. Deep-Sea Res. II.(53): 419-431.

Zainuddin, M. 201 l. Skipjack Tuna In Relation To Oceanograohic Contions of Bone Bay Using Remotely Sensed Satellite Data. Jumal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis: 3: 82-90.

Zainuddin, M., A. Farhum, M.A.I. Hajar dan Najamuddin. 2012. Pemetaan Kelayakan Zona Potensi Penangkapan Ikan Cakalang bagi Unit Penangkapan Pole and Line pada Musirn Timur di Teluk Bone. Laporan Peneltian Program Studi. LP2M, UNHAS. 85 hal.

Zainuddin, M., A.F. elwan, A. Farhum, M.A.I. Hajar, Najamuddin, M. Kumia and Sudirman.

2013. Characterizing Potential Fishing Zone of Skipjack Tuna during the Southeast Monsoon in the Bone Bay-Flores Sea Using Remotely Sensed Oceanographic Data.

International Journal ofGeosciences, Vol. (4): 259-266.

Daftar Ref erensi Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih pada Dirjen DIKTI atas dukungan dana penelitian tahun 2014. Penelitian ini dibiayai oleh Pendidikan Tinggi melalui Hibah Kompetensi (HIKOM) sebagai Ketua Peneliti (Mukti Zainuddin) tahun 2014.

Kesimpulan

Habitat ikan cakalang di Teluk Bone-Laut Flores pada musim barat diindikasikan dengan SPL yang relatif lebih hangat. Karakteristik habitat tersebut lebih dominan dipengaruhi oleh faktor klorofil-a dibandingkan dengan SPL, meskipun keduanya berpengaruh secara siginfikan.

menunjukkan bahwa frekuensi tangkapan ikan cakalang tertinggi pada kondisi klorofil-a 0.2 mg

m'

(Gambar 3). Histogram tersebut juga memperkuat fakta bahwa nelayan paling sering menangkap ikan cakalang pada kondisi SPL 30°C.

Hal ini berimplikasi bahwa kisaran optimum SPL untuk ikan cakalang pada musim barat yaitu antara 29.5°C dan 30.5°C. Sedangkan klorofil-a optimum pada musim barat untuk menangkap ikan cakalang yaitu antara 0.15 mg

m'

dan 0.2 mg

m'.

ISBN: 978-602-71759-1-4

Gambar

Gambar  1.  Distribusi  hasil  tangkapan  (CPUE)  ikan  cakalang  yang  dioverlay  diatas  citra  SPL  (kiri)  Klorofil-a  (kanan)  dari  sensor  MODIS  pada  musim  barat  Januari-  Februari  2013  di  daerah  Teluk  Bone-Laut  Flores
Grafik  rug  plot  menunjukkan  bahwa  CPUE  ikan  cakalang  cenderung  meningkat  dan  mencapai  puncak pada  SPL  30°C

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan seloko dalam prosesi adat ini dilandasi oleh rasa kecintaan terhadap budaya lokal yang menggunakan bahasa lokal sebagai mediumnya karena berseloko merupakan

Judul Penelitian : Hubungan antara Penyakit Gagal Jantung Kongestif dengan Kejadian Low T3 Syndrome Nama Mahasiswa : Ghazali Ahmad Siregar.. Nomor Induk Mahasiswa

[r]

animas - animasi pada pembelajaran akan membuat daya tarik para murid murid untuk.. bisa memahami

[r]

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar..

Analisis Perencanaan dan Penganggaran Program Kesehatan Ibu dan Anak pada Puskesmas di Kota Banjar Barat Tahun 2007, Tesis Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

[r]