• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Transaksi Jual Beli Online Melalui Aplikasi Shopee Menurut Perspektif Ekonomi Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Analisis Transaksi Jual Beli Online Melalui Aplikasi Shopee Menurut Perspektif Ekonomi Islam"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Transaksi Jual Beli Online Melalui Aplikasi Shopee Menurut Perspektif Ekonomi Islam

SKRIPSI

SRI SUTRISMI NIM 105741101118

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022

(2)

ii

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MELALUI APLIKASI SHOPEE MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

SRI SUTRISMI 10574101118

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2022

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Q.S. Al-Baqarah/2: 286)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah diselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabil’alamin

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku yang tercinta orang- orang yang saya sayang dan almamaterku

PESAN DAN KESAN

Pesan

Tawakkal, ikhtiar dan bersyukur serta berproses bagaikan filosofi santan dan berprilaku seperti padi.

Kesan

Sukses adalah sebuah perjalan dan berada di dunia perkuliahan adalah sebuah tahapan dalam perjalanan itu

(4)

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

(5)

v

(6)

vi

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shawalat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Transaksi Jual Beli Online Melalui Aplikasi Shopee Menurut Perspektif Ekonomi Islam”

Skripsi yang penulis buat ini merupakan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak H. Haeruddin Kulle dan Ibu HJ. Rostia yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus.

Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Dr. H. Andi Jam‟an, SE., M. Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Muhammad Najib Kasim, SE., M. Si, selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, M. A selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Sri Wahyuni, S.E ,. M. E selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Segenap Karyawan dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

(8)

viii

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi Islam Angkatan 2018 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuanya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih juga saya ucapakan kepada bestie-bestieku yang selama ini telah menjadi sahabat, lawan, kakak, adik selama saya kuliah dan selalu memberi semangat dan motivasi serta hadir di suka maupun duka dan semua itu akan menjadi kenangan dan cerita yang jika di ceritakan tidak akan ada habisnya semoga kita bersahabat sampai kapanpun.

10. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesebaran, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat menambungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengaharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Alamamater tercinta kampur Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billah Fil Sabili Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamua’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 20 april 2022

Sri Sutrismi

(9)

ix ABSTRAK

SRI SUTRISMI, 2022. Transaksi Jual Beli Online Melalui Aplikasi Shopee Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh pembimbing I Dr. H. Mahmud Nuhung, M. A dan Pembimbing II Sri Wahyuni, S.E,. M. E

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui transaksi dan konsep akad salam melalui shopee. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian kualitatif. Data yang di peroleh dari informan dengan 10 informan. metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumen yang dimana penulis melihat langsung keadaan lapangan dan kajian Pustaka.

Hasil penelitian yang di dapat penulis adalah transaksi jual beli online yaitu bertemunya pembeli dan penjual secara online dan melalukan akad secara online, dan konsep yang di pakai dalam transaksi jual beli online yaitu akad salam. Melalui aplikasi shopee Belanja di layanan Shopee dengan penerapannya akad salam, maka jaminan barang yang dibeli akan aman. Selain itu juga jaminan barang sampai kepada pembelinya asli. Keunggulan layanan shopee lainnya yaitu di Shopee dapat melacak sampai mana barang kalian dikirim. Maka tidak heran banyak yang menggunakan aplikasi ini sebagai transaksi jual beli.

Kata Kunci: jual beli online, akad salam, shopee

(10)

x ABSTRACT

SRI SUTRISMI, 2022. Online Buying and Selling Transactions Through the Shopee Application According to the Perspective of Islamic Economics.

Thesis of the Department of Islamic Economics, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by supervisor I Dr. H. Mahmud Nuhung, M. A and Supervisor II Sri Wahyuni, S.E,. M. E

The purpose of this study was to determine the transaction and the concept of the salam contract through shopee. The type of research carried out is qualitative research. Data obtained from informants with 10 informants. Data collection methods used in this study were observation, interviews and document studies where the author saw firsthand the state of the field and literature review.

The results of the research obtained by the author are online buying and selling transactions, namely the meeting of buyers and sellers online and making contracts online, and the concept used in online buying and selling transactions is the salam contract. Through the shopee shopping application on the Shopee service with the application of a greeting contract, the guarantee that the purchased goods will be safe. In addition, the guarantee of the goods to the original buyer. Another advantage of Shopee services is that Shopee can track how far your goods have been sent. So it's not surprising that many use this application as a buying and selling transaction.

Keywords: online buying and selling, salam contract, shopee

(11)

xi DAFTAR ISI

SAMPUL………. ... ii

HALAMAN JUDUL……… ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN………... iii

HALAMAN PERSETUJUAN……… ... iv

KATA PENGANTAR……….. ... v

ABSTRAK……….. ... ix

ABSTRACT……… ... x

DAFTAR ISI……… ... xi

DAFTAR TABEL……….. ... xiii

DAFTAR GAMBAR……….. ... xiv

BAB I PENDAHULUAN………. ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. ... 9

A. Tinjauan Teori ... 9

1. Jual Beli ... 9

2. Jual Beli Online ... 15

3. Hukum Jual Beli ... 10

4. Rukun dan syarat Jual Beli ... 13

5. Jual Beli yang dilarang dalam Syariat Islam ... 15

6. Jual Beli Salam ... 16

7. Asas Jual Beli Online ... 21

8. Kelebihan dan Kekurangan Dalam Jual Beli Online ... 21

9. Metode pembayaran jual beli online ... 22

B. Tinjauan Empiris ... 23

(12)

xii

C. Kerangka Berfikir ... 27

BAB III METODE PENELITIAN………. ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Fokus Penelitian ... 30

C. Situs dan Waktu Penelitian ... 30

D. Jenis dan Sumber Data ... 31

E. Informan ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data... 33

G. Metode Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Gambaran Objek Penelitian... 37

B. Hasil Penelitian ... 44

C. Pembahasan ... 52

BAB V PENUTUP……….. ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA……… ... 61

LAMPIRAN………..33

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 IDENTITAS INFORMAN ... 53

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rata-rata pengunjung Web Bulanan Shopee ... 2

Gambar 1.2 Top 5 Marketplace di Indonesia ... 3

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 27

Gambar 4.1 Bagan Struktur Program Studi Ekonomi Islam ... 41

Gambar 4.2 Instagram situs Shopee ... 42

(15)

xv

(16)

1

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era industri 4.0 dan society 5.0 saat ini menjadi zaman yang hampir semuanya berbasis teknologi. Seiring berjalannya waktu teknologi yang di buat oleh manusia semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini yang cukup pesat menjadi pengaruh dari aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali dengan kehidupan dalam bermuamalah atau jual beli. Aktivitas dalam muamalah atau jual beli itu sendiri sudah ada di zaman Rasulullah SAW yang dimana sistem jual beli di lakukan dengan cara tatap muka antara penjual dan pembeli. Namun seiring berkembangnya zaman, sistem jual beli juga mengikuti era sekarang ini yaitu aktivitas jual beli dengan sitem jual beli online.

Pada zaman sekarang aktivitas perdangangan yang di lakukan sudah banyak yang menggunakan teknologi. Teknologi yang canggih di nilai lebih praktis dalam dua belah pihak untuk melakukan aktivitas jual beli karena bisa di lakukan dimana saja dan kapan saja dengan jangka waktu yang tidak terbatas dengan menggunakan teknologi internet. Menurut Chrismastianto (2017) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di era digital saat ini telah mempengaruhi pola perilaku manusia dalam mengakses beragam informasi dan berbagai fitur layangan elektronik. Salah satu contoh penjualan produk secara online melalui internet yaitu dengan E-Commerce. Menurut Aisyah dan Achiri (2019) E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran, barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televise, www atau jaringan computer lainnya. Sedangkan menurut Darmawan dan Aguspriyani (2019) perkembangan teknologi informasi tidak hanya mencakup

(17)

2

kehidupan sosial, politik, dan budaya tetapi juga berpegaruh terhadap perekonomian.

Hingga tahun 2021 ada banyak situs-situs yang menyediakan barang dan jasa jual beli secara online salah satunya adalah aplikasi shopee. Aplikasi shopee adalah apalikasi yang bergerak di bidang jual beli secara online dan dapat di akses secara mudah dengan menggunakan smartphone. Shopee pertama kali di luncurkan di singapura pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, dan Filipina. Khusunya pada Indonesia sendiri di mulai pada Desember 2015 dengan tujuan untuk menawarkan pengalaman berbelanja dan berjualan online dengan berbagai macam produk.

Gambar 1.1

Rata-rata pengunjung Web Bulanan Shopee (Kuartal 2020-Kuartal 2021)

Sumber: iPrice, 2021

Berdasarkan data di atas jumlah rata-rata kunjungan web bulanan Shopee sebanyak 134,4 juta pada kuartal III 2021. Angka ini meningkat dari

(18)

3

kuartal sebelumnya yang sebanyak 127 juta. Peningkatan tersebut merupakan pertama kalinya sejak mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut.

Tercatat, jumlah kunjungan ke web Shopee sebanyak 129,3 juta pada kuartal IV 2020, naik 34% dari kuartal sebelumnya yang sebanyak 96,5 juta kunjungan.

Namun kunjungan pada kuartal 1 2021 menurun 1,5% menjadi 127,4 juta. Lalu kembali menurun 0,3% menjadi 127 juta kunjungan pada kuartal II 2021.

Gambar 1.2

Top 5 Marketplace di Indonesia

Berdasarkan data di atas, jika di lihat peringkatnya shopee menempati urutan pertama dari 5 top marketplace yang ada di Indonesia sebagai e- commerce (perdangangan elektronik) dengan rata-rata kunjungan web yang cukup tinggi. Aplikasi shopee juga banyak di minati oleh masyarakat karena ragam produk yang menarik dan tawaran harga yang kompetitif dan juga menggunakan fitur yang memperpanjang time spent dan engagement di dalam aplikasinya sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunya. Dari hasil riset iNiws.id menyatakan bahwa persaingan marketplace (pasar) secara online pada tahun 2021 kian memanas dan berkembang pesat. Tentu sebuah hal yang

(19)

4

menarik untuk mencermati, bahwa transaksi jual beli online di masyarakat menjadi fenomena yang hangat dan viral.

Dengan perkembangan teknologi saat ini menurut Aisyah, L dan Achiria, S (2019) tidak bertentangan dengan majunya perkembangan ekonomi islam dengan skema atau struktur pasar, islam memandang bahwa ekonomi adalah salah satu kegiatan yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan masyarakat.

Agama Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur masalah ibadah, akan tetapi Islam juga mengatur masalah muamalah, baik yang berhubungan dengan masalah social, budaya maupun ekonomi. Adapun Islam mengatur hukum ekonomi itu sendiri mempunyai tujuan-tujuan tertentu, dan salah satunya agar orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis dimana mereka sebagai pelaku ekonomi, mempunyai etika ekonomi yang Islami atau etika yang sesuai dengan hukum Islam.

Terdapat Fatwa DSN-MUI No.24 tahun 2017 tentang bermuamalah melalui media sosial bhawa bermuamalah merupakan sebuah proses interaksi antara individu atau kelompok meliputi produksi, distribusi, komsumsi dan penggunaan teknologi informasi. Dalam islam menyikapi maraknya jual beli online, hal demikian di perbolehkan selagi tidak ada dalil yang melarang aktivitas jula beli online. Namun terdapat sebuah ketentuan yang harus apabila transaksi jual beli online di lakukan oleh masyarakat.

Islam adalah agama yang selalu memperhatikan berbagai maslahat dan menghilangkan segala bentuk madharat di dunia dan di akhirat. Dalam pembahasan ushul fikih, kemaslahatan memiliki relevansi dengan maqashid asy- Syar‟i. Hal ini dapat dilihat dari pendapat asy-Syatibi, yang menyatakan bahwa kemaslahatan ummat merupakan tujuan utama ditetapkannya syariat. Salah satu

(20)

5

bentuk muamalah itu adalah transaksi jual beli. Ada beberapa ketentuan pokok (rukun dan syarat) jual beli yaitu:

1. Menurut Mazhab Hanafi, rukun jual beli itu hanya satu, yaitu akad saling rela antara mereka (‘an taradhin) yang terwujud dalam ijab (ungkapan membeli dari pembeli) dan qabul (ungkapan menjual dari penjual). Selain akad, Mazhab Hanafi menyebutnya sebagai syarat.

2. Sedangkan menurut jumhur fuqaha’ (mayoritas ulama fiqih), rukun jual beli itu adalah:

a. Penjual dan pembeli b. Ijab dan qabul

c. Ada barang yang di beli d. Ada nilai tukar (harga)

Syarat jual beli yang terpokok yaitu orang yang berakal sehat, barang yang di perjual belikan ada manfaatnya, barang yang di perjual belikan ada pemiliknya, dan yang terpenting ketika transaksi jual beli tidak ada yang mengandung manipulasi atau penipuan.

Berdasarkan yang telah di paparkan di atas sama dengan permasalahan yang akan di bahas yaitu persoalan jual beli secara online yang di lakukan tanpa bertemu langsung akan tetapi hanya melalui smartphone atau komputer maka pokok yang yang terpenting di dalamnya yaitu transasksi jual beli secara online memenuhi syarat dan rukun jua beli. Sedangkan dasar hukum jual beli itu dalam islam adalah halal, sebagaimna firman Allah SWT. Dalam surah An-Nisaa/4: 29

ْ ىُ كَ ُْ َٛ ت ْ ىُ ك َ ناَ ْٕ يَ ا آٰ ْ ُٕ هُ كْ أَ ت َ لَ اْ ُٕ َُ يٰ ا َ ٍْ ِٚ ز َّ نا اَ ُّٓ َٚ ا ٰٓ ٚ ٰ اِ ت َ لََ ٔ ۗ ْ ىُ كْ ُِ ي ٍ ضاَ شَ ت ْ ٍَع ً جَ ساَجِ ت َ ٌْ ُٕ كَ ت ْ ٌَ ا َّٰٓ لَِ ا ِمِطاَث ْ ن

اً ًْ ِٛحَ س ْ ىُ كِ ت َ ٌاَ ك َه للّٰا َّ ٌِ ا ۗ ْ ىُ كَسُ فْ ََ ا آٰ ْ ُٕ هُ تْ مَ ت

(21)

6

Terjemahannya:

“wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdangangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu.

Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah maha penyayang kepadamu “(Q. S. An-Nisaa/4: 29)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memperbolehkan manusia untuk melakukan transaksi harta orang lain melalui perdangangan berdasarkan ridha dan saling ikhlas antara dua belah pihak yaitu penjual dan pembeli. jika syarat dan rukun sudah terpenuhi dalam jual beli maka transaksi jual beli dengan cara apapun tetap sah dan di perbolehkan secara fiqih.

Dalam perspektif Ushul Fiqih, sepanjang hal-hal itu terkait dengan muamalah ijtima’iyyah (transaksi sosial kemasyarakatan) maka dapat di sandarkan pada kaidah-kaidah berikut: Al-‘adah muhakkamah (tepatnya al-‘urf muhkam, sebab

‘urf itu mesti kebiasaan baik, sedang „adah itu bisa berupa kebiasaan yang baik tapi bisa lupa kebiasaan yang buruk), yakni kebiasaan baik itu dapat di jadikan dasar pertimbangan untuk menetapkan hukum. Al-Ashlu fil asy-ya al-ibahah hatta yadullad dalilu alat tahrim, yakni pada dasarnya segala sesuatu itu hukumnya boleh sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya. Berpijak dari landasan kaidah fiqhiyyah tersebut, maka jual beli online itu di perbolehkan dan sah, kecuali jika secara kasuistis terjadinya manipuasi, penipuan dan sejenisnya.

Maka secara kasuistis pula hukum akan di terapkan yaitu haram.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk lebih mendalami langsung dalam karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi tentang transaksi jual beli secara online dalam pandangan islam, maka dari itu penulis mengangkat dengan judul:

Analisis Transaksi Jual Beli Online Melalui Aplikasi Shopee Menurut Perspektif Ekonomi Islam.

(22)

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, dengan demikian permasalahan yang akan di teliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana transaksi dalam jual beli online melalui aplikasi shopee?

2. Apakah akad dalam layanan transaksi jual beli secara online melalui aplikasi shopee?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah di paparkan maka tujuan dari penelitian yaitu dengan mengetahui transaksi dan model yang di gunakan jual beli online melalui aplikasi shopee dengan menurut perspektif ekonomi islam.

D

.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai aspek yang meneliti untuk menjadi acuan sumber data peneliti selanjutnya. Sedangkan dengan peneliti sendiri menjadikan ilmu dan pengalaman yang di dapatkan selama meneliti dalam konteks tersebut, serta manfaat dari pembaca yaitu mendapatkan wawasan apabila mendapatkan masalah seperti pada konteks penelitian tersebut tentu mudah dalam menyikapi perihal tersebut.

2. Manfaat Praktis

Dalam konteks ini tentunya peneliti dan pembaca hasil penelitian yaitu mengetahui transaksi jual beli online dalam aplikasi shopee dengan menurut perspektif ekonomi islam. Yang di mana jual beli online adalah fenome yang

(23)

8

sedang hangat di perbincangan masyarakat dan sudah menjadi aktivitas yang sangat praktis bagi masyarakat.

(24)

9

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Jual Beli

Perdangangan atau jual beli secara bahasa berarti al-mujadalah (saling menukar). Jual beli adalah pertukaran benda dengan benda lain dengan saling meridhoi atau memindahkan hak milik dengan cara masing-masing mengikhlaskan. Menurut Fitria (2017) jual beli adalah suatu kegiatan tukar menukar barang dengan barang lainnya dengan tata cara tertentu. Sedangkan menurut Shabiran dan Herwanti (2017) setiap orang islam boleh mencari nafkah dengan cara jual beli, akan tetapi cara itu harus di lakukan dengan hukum islam yaitu harus saling rela merelakan tidak ada unsur penipuan dan berbohong, tidak merugikan kepentingan umum, bebas memilih dan lebih jelas. Dalam penjelasan Syaifullah (2014) hak milik dan kepemilikan di tekankan, sebab ada tukar menukar harta yang sifatnya tidak harus di miliki seperti sewa-menyewa. Barang tersebut di gantikan dengan alat ganti yang sepakati atau yang telah di perbolehkan dalam islam. Maksud dari arti kata menggantikan yaitu pihak pertama atau benda tersebut di pertukarkan dengan alat pembayaran yang berlaku dalam transaksi tersebut dan sudah di benarkan keadaannya misalnya Mata Uang, emas ataupun perak maka dari itu hal ini di perbolehkan.

Beberapa pendapat di atas dapat di pahami inti dari definisi jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda (barang) atau jasa yang mempunyai nilai, atas dasar akad kerelaan (kesepakatan) antara dua belah pihak sesuai dengan perjanjian yang telah di benarkan syara’. Syara’ adalah jual beli yang di di lakukan sesuai dengan syarat-syarat, rukun dan hal lain yang berkaitan dengan jual beli. Menurut Syaifullah (2014) manusia sebagai makhluk sosial yang saling

(25)

10

membutuhkan satu sama lain, maka dari itu hikmah dari jual beli adalah dapat membantu manusia untuk kelangsungan hidupnya.

2. Hukum Jual Beli

Jual beli menurut hukum islam yaitu di perbolehkan begitupun dengan jual beli online hukumnya di perbolehkan dengan ketentuan mengikuti ketentuan yang ada dalam islam. Berikut ini ayat Al-Quran, As-sunnah yang menjadi dasar hukum dari jual beli.

a. Al-Quran

Firman Allah SWT dalam Q. S. Al-Baqarah/2: 282

ٗ ٰٓ نِ ٰ ا ٍٍْ َٚ ذِ ت ْ ىُ تْ َُ ٚاَ ذَ ت اَ رِ ا آٰ ْ ُٕ َُ يٰ ا َ ٍْ ِٚ ز َّ نا اَ ُّٓ َٚ ا ٰٓ ٚ ٰ ِۖ ِ لْ ذَ ع ْ ناِ ت ٌۢ ةِ تاَ ك ْ ىُ كَ ُْ َّٛ ت ْ ةُ تْ كَ ٛ ْ نَ ٔ ۗ ُ ِْ ُٕ ثُ تْ كاَ ف ًّٗ ًَسُّ ي ٍمَجَا

ْۚ ْ ةُ تْ كَ ْٛ هَ ف ُه للّٰا ُ َّ ًَّ هَع اَ ًَ ك َ ةُ تْ كَّ ٚ ْ ٌَ ا ةِ تاَ ك َ بْ أَ ٚ َ لََ ٔ َّ نا ِمِهْ ًُ ٛ ْ نَ ٔ َ لََ ٔ ٗ َّّ تَ س َه للّٰا ِكَّتَٛ ْ نَ ٔ ُّكَح ْ نا ِ ّْ َٛ هَع ِْ٘ ز

ُّكَح ْ نا ِ ّْ َٛ هَع ِْ٘ ز َّ نا َ ٌاَ ك ْ ٌِ اَ ف ۗ أًـَْٛش ُ ّْ ُِ ي ْسَخْ ثَ ٚ َ ُٕ ْ َّ مِ ًُّ ٚ ْ ٌَ ا ُعْ ِٛ طَ تْسَ ٚ َ لَ ْ َٔ ا اً فْ ِٛ عَض ْ َٔ ا اً ْٓ ِٛ فَس ٍِْ َٚ ذْ َِٛٓش أُْ ذِْٓشَتْسأَ ۗ ِ لْ ذَ ع ْ ناِ ت ٗ ُّّ ِٛ نَ ٔ ْ مِ هْ ًُ ْٛ هَ ف ْ ٍِ ي

ٍِٰ تَ اَ شْ ياَّ ٔ مُجَ شَ ف ٍَِْٛ هُجَ س اَ َْ ُٕ كَ ٚ ْ ى َّ ن ْ ٌِ اَ ف ْۚ ْ ىُ كِ ناَج ِ س َ شِ كَ زُ تَ ف اَ ًُ ٓىٰ ذْ حِ ا َّ مِ ضَ ت ْ ٌَ ا ِ ءاَۤ ذَ َ ُّٓشنا َ ٍِ ي َ ٌْ َٕضْ شَ ت ْ ٍَّ ًِ ي ۗ اْ ُٕعُ د اَ ي اَ رِ ا ُ ءاَۤ ذَ َ ُّٓشنا َ بْ أَ ٚ َ لََ ٔ ٰٖۗ شْ خُْ لَا اَ ًُ ٓىٰ ذْ حِ ا

ُ تْ كَ ت ْ ٌَ ا آٰ ْ ُٕ ًَٔـْسَ ت َ لََ ٔ ٗ ٰٓ نِ ٰ ا اً شْ ِٛثَ ك ْ َٔ ا اً شْ ِٛ غَص ُ ِْ ُٕ ث

ٰٰٓٗ َْ دَ اَ ٔ ِ جَ داَ َّٓشهِ ن ُ وَ ْٕ لَ اَ ٔ ِه للّٰا َ ذْ ُِ ع ُطَسْ لَ ا ْ ىُ كِ نٰ ر ۗ ِّ هَجَ ا ً جَ شِ ضاَح ً جَ ساَجِ ت َ ٌْ ُٕ كَ ت ْ ٌَ ا َّٰٓ لَِ ا آٰ ْ ُٕ تاَ تْ شَ ت َّ لََ ا

ۗ اَ ْْ ُٕ ثُ تْ كَ ت َّ لََ ا حاَ ُُج ْ ىُ كْ َٛ هَع َسْ َٛ هَ ف ْ ىُ كَ ُْ َٛ ت اَ َٓ َْ ُٔ شْ ِٚ ذُ ت ذْ َِٛٓش َ لََّ ٔ ةِ تاَ ك َّ سَۤ اَضُ ٚ َ لََ ٔ ِۖ ْ ىُ تْ عَ ٚاَ ثَ ت اَ رِ ا آٰ ْ ُٔ ذِْٓشَأَ

ۗ َه للّٰا إُ مَّ تاَ ٔ ۗ ْ ىُ كِ ت ٌۢ قْ ُٕسُ ف ٗ َّّ َِ اَ ف اْ ُٕ هَ عْ فَ ت ْ ٌِ اَ ٔ ۗ ە

ىْ ِٛ هَع ٍ ءَْٙش ِ مُ كِ ت ُه للّٰاَ ٔ ۗ ُه للّٰا ُ ىُ كُ ًِ هَ عُ َٚ ٔ

(26)

11

Terjemahnya:

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukang utang-piutang untuk waktu yang di tentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskan dengan benar.

Janganlah penulis menolak menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah ia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikitpun dari padanya.

Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki diantara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan diantara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika seorang yang lupa maka yang seorang lagi yang mengingatnya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila di panggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktu baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika itu merupakan perdangangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamujika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual-beli, dan janganlah penulis di persulit dan begitu juga saksi.

Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu sesuai kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah maha mengetahui segala sesuatu” (Q. S Al-Baqarah/2:

282)

Berdasarkan ayat di atas terlihat dengan jelas jika di jadikan sebagai pondasi hukum dalam jual beli secara salam dan jual beli online. Selain sebagai dasar hukumnya, dalam ayat di atas juga di jelaskan bahwa dalam aktivitas bermuamalah dengan cara yang tidak tunai maka hendaklah di tuliskan untuk meminimalisir akan terjadinya risiko perselisihan antara dua belah pihak. Apabila kesalah pahaman diantaranya atau wanprestasi (cacat hukum) oleh salah satu piham baik itu dari pihak penjual maupun pihak pembeli tersebut dapat mencegah terjadinya kelupaan yang sangat mungkin terjadi kelupaan yang sangat mungkin terjadi di setiap individu.

b. As-Sunnah

(27)

12

ٍعَْٛ ت ُّ مُ كَ ٔ ِ ِِ ذَ ِٛ ت ِمُجَّشنا ُمَ ًَع َ لاَ ل ُ ةَ ْٛ طَ أ ِةْسَك ْ نا َُّٖ أ

ٍ سُٔ شْ ثَ ي

Artinya:

“Dari Rafi‟ah bin Rafi‟Ra, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW di Tanya:

apa pekerjaan yang paling utama atau baik? Rasul menjawab, “pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi). (HR. Amad 4: 141, Hasan Lighorihi).

Ada beberapa faedah dari hadits di atas yaitu sebagai berikut:

a. Bertawakal dengan cara kita bekerja

b. Sahabat Nabi mencari kerja halal dengan semangat bukan hanya mencari pekerjaan yang penghasilannya banyak

c. Pekerjaan seseorang dengan tangannya adalah pekerjaan yang paling baik, karena Rasulullah mendahulukan pekerjaan dengan tangan, kemudian jual beli yang mabrur

d. Apakah pekerjaan yang paling utama (paling bagus)? Pekerjaan yang paling bagus adalah pekerjaan yang sesuai dengan keadaan setiap orang, dan saling mendukung antara mukmin yang satu dengan yang lainnya

e. Bekerja lebih utama dan baik dari pada meminta-minta (mengemis)

Hukum jual beli online adalah sah alias boleh. Hal ini seringkali jadi perdebatan seiring perkembangan zaman hingga tingginya aktivitas jual beli di e- commerce. Mengutip NU Online, hukum akad (transaksi) jual beli melalui alat elektronik sah, apabila sebelum transaksi kedua belah pihak sudah melihat mabi‟

(barang yang diperjualbelikan) atau telah dijelaskan baik sifat maupun jenisnya, serta memenuhi syarat-syarat dan rukun jual beli lainnya dengan dasar pengambilan hukum.

(28)

13

Dalam buku Syarh al-Yaqut an-Nafis karya Muhammad bin Ahmad al-Syatiri dituliskan bahwa yang diperhitungkan dalam akad-akad jual beli adalah substansinya, bukan bentuk lafalnya. Peralatan seperti telpon, media sosial dan sejenisnya hanyalah alternatif alat komunikasi yang makin lumrah digunakan.

Dalam pandangan madzhab Imam Syafi‟i dalam perkara perdagangan, barang yang diperjualbelikan disyaratkan dapat dilihat secara langsung oleh kedua belah pihak. Hal ini merupakan bentuk kehati-hatian agar tidak terjadi penipuan (ghoror) dalam jual beli karena Rasulullah melarang praktik tersebut sebagaimana dalam sebuah hadis dinyatakan Rasulullah saw melarang jual beli yang didalamnya terdapat penipuan (HR.Muslim).

3. Rukun dan syarat Jual Beli

Ada tiga rukun harus diwujudkan saat proses jual beli adalah sebagai berikut:

a. Akid, adalah penjual dan pembeli. Hak dan otoritas dimiliki akid untuk mentransaksikanya. Adapun syarat akid menurut kesepakatan para ulama fikih diantaranya sebagai berikut:

a) Berakal atau tidak gila yang mana dia mengetahui baik dan buruk bagi dirinya.

b) Pelaku akad adalah orang yang berbeda dan tidak dapat menjadi menjadi penjual atau pembeli pada saat yang bersamaan.

c) Kehendak itu sendiri tidak dipaksakan.

b. Ma‟qud „Alaih (obyek akad).

(29)

14

Objek akad yang diperdagangkan harus jelas isi, bentuk, dan sifatnya.

Persyaratannya adalah:

1. Ma‟qud „Alaih harus suci.

2. Barang yang diakadkan menguntungkan.

3. Pembeli harus menerima Ma‟qud „Alaih.

4. Ma‟qud Alaih harus milik sendiri.

5. Ma‟qud „Alaih dapat diketahui dengan jelas.

6. Ma‟qud „Alaih yang diakadkan ada di tangan penjual pada masa berlangsungnya akad.

c. Akad (ijab dan qabul)

Ijab merupakan ucapan dari penjual dalam transaksi jual beli, seperti “barang ini aku jual kepadamu dengan harga sekian”. Qabul ialah ucapan dari pembeli di saat bertransaksai juga, seperti “barang ini aku beli darimu dengan harga sekian”. Akad antara penjual dan pembeli mempunyai maksud yang sama walaupun lafadz yang diucapkan berbeda dan ijab qabulnya tidak terpisah sangat lama.

Bahwasannya akad dapat dilakukan dengan lisan, dan jika kedua belah pihak tidak dapat melaksanakannya, maka boleh ijab qabul dengan surat- menyurat yang mengandung arti ijab dn qabul.7 Syarat akad menurut para ulama fikih sebagai berikut:

1. Kedua belah pihak telah berakal dan dewasa.

(30)

15

2. Dilakukan dengan qabul yang sesuai dengan ijab.

3. Akad dilakukan dalam satu tempat.

4. Pada praktiknya, kedua belah pihak hadir bersama di majlis. Bagi pihak yang tidak dapat hadir harus mengetahui pernyataan ijab.

4. Jual Beli Online

Jual beli online adalah aktivitas dimana penjual dan pembeli tidak harus ketemu dalam proses transaksi jual beli dan tidak melakukan yang namanya negosiasi secara langsung akan tetapi secara online dengan menggunakan smartphone dan computer.

Seperti dalam proses jual beli pada umumnya akan tetapi dalam jual beli online di nilai lebih praktis karena bias di lakukan dimana saja dan kapan saja dengan jangkauan yang tidak memakan banyak waktu, melalui suatu forum atau situs jual beli online yang juga sudah menyediakan banyak barang yang dapat di perjualbelikan. Jual beli online juga memiliki dampak positif terhadap masyarakat karena di anggap lebih cepat, mudah dan murah. Saat ini jual beli online berkembang dengan pesat dalam forum internet, khususnya dalam forum jual beli seperti salah satu yaitu aplikasi shopee.

Perbedaan diantara kedua jual beli di pasar dengan jual beli online yaitu dari proses tranksaksi yang bertemu langsung dan tidak bertemu tapi dengan menggunakan teknologi intenet. Akan tetapi masing-masing melakukan transaksi jual beli yang saling tukar menukar.

5. Jual Beli yang dilarang dalam Syariat Islam

a. Transaksi dapat menjauhkan pelakunya dari kewajiban beribadah.8

(31)

16

b. Barang dagangan adalah haram.

c. Barang bukanlah milik penjual.

d. Jual beli „Inah.

e. Jual beli najasy.

f. Penjualan dalam penjualan oleh orang lain yaitu Pembeli mendatangi penjual untuk membeli barang yang dilakukan secara khiyar selama dua hari ataupun lebih

g. Jual beli gharar (penipuan)

6. Jual Beli Salam

1. Pengertian Jual Beli Salam

Pengertian secara bahasa, salam ( )س م ل adalah al - i‟tha‟ ( )ع لإا ءاط dan at -

taslif ( )لا س ت ل ف ي bermakna pemberian. Dari segi terminologi, menurut

fuqaha, jual beli salam adalah jual beli yang disebutkan sifatnya dalam tanggungan dengan imbalan pembayaran yang dilakukan di waktu itu juga.

Orang Irak menyebutkan Salaf, dan menurut penduduk Hijaz, salam diartikan sebagai akad untuk memesan barang. Jual beli salam adalah bentuk jual beli dengan pembayaran dimuka dan pengiriman barang di kemudian hari sesuai dengan harga, spesifikasi, kuantitas, kualitas, tempat tinggal dan tempat pengiriman, serta disepakati sebelumnya dalam akad.

(32)

17

2. Dasar Hukum Jual beli salam

a. Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah [2]: 282

ا ي ا ي ي لا ا ا ا ا م ت يا ت ي ل ا ل ا ت ا ت ي ل م ي تا ل لا

Terjemahannya:

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu‟amalah tidak secara tunai untuk waktu yang telah ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya dengan benar”.

b. Sunnah

Dari Ibnu Abbas r.a. ia berkata: “Nabi SAW. telah datang ke Madinah dan mereka (penduduk Madinah) memesan buah-buahan selama satu tahun dan dua tahun, maka Nabi bersabda: Barang siapa yang memesan buah kurma maka hendaklah ia memesannya dalam takaran tertentu, dan timbangan tertentu, serta waktu tertentu. (HR. Muttafaq „Alaih)”.

c. Ijma‟

Mengutip Ibn Mundzir. “Pakar Ilmiah („Ulama) setuju untuk mengizinkan jual beli salam diperbolehkan, karena terdapat kebutuhan dan keperluan untuk mempermudah urusan manusia”.

3. Rukun dalam jual beli salam

a. „Aqid, adalah pemesan (al - muslim atau rabbussalam) , dan orang yang menerima pesanan (al - muslam ilaih).

(33)

18

b. Ma‟qud „alaih, adalah muslam fih (objek yang dipesan), seperti harga atau modal jual beli salam (ra‟s al - mal as – salam).

c. Akad (ijab qabul)

Beberapa pandangan para ulama menyatakan bahwa shighat harus dilakukan dengan lafadz yang menunjukkan kata memesan barang.

Bahwasannya dalam transaksi ini barang dagangan yang dipesan belum ada tetapi pembayaran dilakukan diawal. Dibolehkannya jual beli ini harus memakai kata memesan atau salam.

4. Syarat-syarat Jual beli salam

a. Syarat Ra‟s Al - Mal (Harga/modal/alat pembayaran)

1) Metode pembayaran harus jelas.

2) Di negara/kawasan yang berbeda, jenis mata uang berbeda sehingga jenisnya harus jelas.

3) Jelas sifatnya, seperti kondisi barang layak dijual atau tidaknya.

4) Isi ra‟s al - mal diketahui.

5) Metode pembayaran diperiksa sebelum diterima.

6) Sesuai kesepakatan Hanafiah, Syafi‟iyah dan Hanabilah, sebelum penjual dan pembeli meninggalkan majelis tempat ijab dan qabul, pembayaran harus diserahterimakan secara tunai.

7) Setelah pembayaran disepakati saat akad sistem pembayaran harus dilaksanakan dan melarang keringanan utang.

b. Syarat Muslam Fih (Ma‟qud „Alaih) 1) Barang harus jelas.

(34)

19

2) Jelas barang yang dipesan, yaitu barang tersebut masih sejenis dan tidak ada pencampuran barang lain.

3) Barang yang dijual memiliki dimensi yang jelas, meliputi takaran, timbangan, hitungan atau meterannya. Tujuannya untuk menghindari penipuan dan konflik antar kedua belah pihak dalam transaksi.

4) Tidak ada illat yakni riba fadhal. Dibolehkan akad salam atas barang al-qimiyah ialah barang yang berdasarkan dengan kriteria tertentu.

5) Mengirimkan barang pesanan di lain waktu bukan ketika akad dilakukan di majelis.

6) Tidak ada kondisi khiyar yang terjadi selama masa akad.

7) Jika pengiriman membutuhkan beban dan biaya, keterangan tempat pengiriman harus disediakan.

8) Ada pengaturan tentang sifat barang yang dipesan, namun harga bisa berbeda-beda tergantung kualitas barang yang dipesan.

9) Barang menjadi tanggungan penjual.

c. Ketentuan mengenai waktu dan tempat pengiriman barang

Tanggal dan tempat pengiriman barang dapat ditentukan, namun tidak semua jenis barang dapat ditentukan dengan cara ini. Sedangkan syarat lokasi pengiriman adalah apabila barang pesanan memerlukan biaya angkut dan alamat penyerahan, maka pihak terkait yang melakukan transaksi harus menentukan lokasi pengiriman. Namun, jika para pihak dalam akad tidak menentukan lokasi penyerahan tetatap sah transaksi tersebut. sedangkan tempat penyerahan bisa ditentukan kemudian.

5. Ketentuan batal dan Berakhirnya Jual beli Salam

(35)

20

a) Objek tidak lagi tersedia pada waktu yang disepakati.

b) Adanya kecacatan pada barang yang dikirim.

c) Adanya perubahan terhadap kualitas barang pesanaan.

d) Kualitas barang yang dikirimkan tidak sesuai ijab qabul, namun pembeli menerima.

e) Pelanggan telah menerima barang yang dipesan.

6. Manfaat Tentang Disyari‟atkannya Jual beli Salam

Manfaat jual beli untuk masyarakat salah satunya untuk memenuhi kebutuha sehari-harinya. Sehingga jual beli dengan akad salam diperbolehkan dalam syariat Islam. Adapun manfaat yang diperoleh penjual sebagai pihak yang memesankan, yaitu:

a. Penjual bisa mendapatkan modal yang halal dan baik, sehingga ia dapat menjalanka usahanya dan mengembang usahannya tanpa harus membayar bunga sedikitpun.

b. Dalam memenuhi permintaan pihak pemesan/ pembeli, pihak penjual memiliki kewenangan dan kekuasaan.

Kemudian manfaat yang didapatkan bagi pihak pembeli, yaitu:

a. Pembeli mendapatkan jaminan terkait barang atau produk yang dia butuhkan.

b. Barang yang dipesanan sesuai keinginan.

Dalam transaksi Islam menerapkan akad salam karena memiliki manfaat pada kedua belah pihak dan menjadi salah satu solusi yang tepat guna menghindari sistem riba.

(36)

21

7. Asas Jual Beli Online

Terkait dengan maraknya jual beli online, menurut teori jenis jual beli ini termasuk jual beli akad salam (pesanan) (Aisyah, 2019). Terdapat beberapa batasan dalam akad salam (pesanan) dalam mengatur transaksi ini diantaranya yaitu:

a. Kualitas dan kuantitas barang yang sudah jelas

b. Barang yang di pesan di ketahui sempurna oleh pembeli c. Barang, waktu, dan tempat di ketahui oleh kedua belah pihak

d. Pembayaran barang di sepakati oleh dua belah pihak, misalnya melalui COD (Cash On Delivery), atau melalui transfer

e. Terdapat kemashlahatan kedua belah pihak f. Asas amanah

g. Asas keadilan h. Asas janji mengikat

Menjalankan bisnis secara online, saat ini menjadi pilihan yang sangat alternative karena untuk meningkatkan pangsa pasar dan meningkatnya omset dari hasil penjualan online, namun perlu di ingat bahwa harus mengikuti konsep kemashlahatan dan prinsip kejujuran dari kedua belah pihak tetap di tegakkan, agar nantinya alur transaksi jual beli sah dan sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku sehingga tidak ada kerugian antara kedua belah pihak.

8. Kelebihan dan Kekurangan Dalam Jual Beli Online

Ada beberapa kelebihan dalam melakukan jual beli secara online, diantaranya:

a. Dapat di lakukan dalam jangka waktu 24 jam

(37)

22

b. Lebih cepat, praktis dan menghemat waktu

c. Proses perbandingan harga yang cepat dan mudah d. Bisa di lakukan oleh siapapun

e. Investasi yang lebih murah

Selain kelebihan terdapat juga kekurangan dalam melakukan jual beli secara online, diantaranya:

a. Kualitas produk yang belum tentu sama dengan barang asli b. Potensi dari risiko penipuan

9. Metode pembayaran jual beli online

Jual beli secara online memang mempermudah mempromosikan barang dagangan dan peningkatan jumlah penjualan juga sangat bagus, serta mempermudah pembeli dalam memilih barang yang hendak di beli dengan jangka waktu yang lebih hemat serta lebih praktis. Sehingga keduanya saling menguntungkan. Dalam proses jual beli secara online pembayaran yang di lakukan melalui sistem transfer dengan ATM atau dengan COD (Cash On Delivery). Kemudahan dalam melakukan transaksi jual beli secara online membuat masyarakat lebih memilih berbelanja dengan aplikasi marketplace salah satunya shopee.

Sistem transaksi yang di lakukan oleh penjual dan pembeli melalui media tanpa adanya pertemuan secara langsung dengan metode pembayaran di transfer dan COD di nilai di perbolehkan selagi tidak ada dalil yang melarangnya dan tidak terdapat seperti ayat yang ada di bawah ini.

Firman Allah SWT Surah Al-Baqarah/2: 275

(38)

23

ِْ٘ ز َّ نا ُ وْ ُٕ مَ ٚ اَ ًَ ك َّ لَِ ا َ ٌْ ُٕ يْ ُٕ مَ ٚ َ لَ إٰ تِ شنا َ ٌْ ُٕ هُ كْ أَ ٚ َ ٍْ ِٚ ز َّ نَ ا

َخَتَ ٚ اَ ًَّ َِ ا آٰ ْ ٕ ُ ناَ ل ْ ىُ َّٓ ََ اِ ت َكِ نٰ ر ۗ ِ سَ ً ْ نا َ ٍِ ي ُ ٍٰطْ َّٛشنا ُ ُّ طَّ ث ْ ٍَ ًَ ف ۗ إٰ تِ شنا َوَّشَحَٔ َعَْٛث ْ نا ُه للّٰا َّ مَ حَ اَ ٔ ۘ إٰ تِ شنا ُمْثِي ُعَْٛث ْ نا

ٗ َ نِ ا ٰٓ ُِ ٗ شْ يَ اَ ٔ ۗ َ فَ هَس اَ ي ٗ َّ هَ ف ٰٗ َٓ تْ َاَ ف ِّ تَّ س ْ ٍِ ي حَ ظِ عْ َٕ ي ٗ َِ ءَۤ اَ ج

ْ ٍَ يَ ٔ ۗ ِه للّٰا

َ ٌْ ُٔ ذِ هٰخ اَ ْٓ ِٛ ف ْ ىُ ْ ْۚ ِساَُّنا ُةٰحْصَا َكِٕٖ َۤ نُٔ ٰ اَ ف َ داَ ع

Terjemahnya:

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari tuhan-Nya, lalu berhenti, maka apa yang telah di perolehkan dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.

Barang siapa yang mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Q. S. Al-Baqarah/2: 275)

Dari ayat diatas bahwa jual beli yang di larang yaitu dengan riba. Riba ialah tambahan dalam bermuamalah dengan uang dan bahan makanan, baik mengenai banyaknya maupun waktunya maka mereka akan mendapatnya. Maka dari itu Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Maka dari jual beli di perbolehkan termasuk jual beli online selagi itu tetap menjauhi larangannya dan mengikuti syariat islam. Prinsip kejujuran harus ada dalam transaksi jual beli sehingga saling menguntungkan keduanya.

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris merupakan hasil penelitian yang di lakukan sebelumnya dengan profit yang terkait dengan sub penelitian. Dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini.

(39)

24

Desy Safira, Alif Ilham Akbar Fatriansyah (Desy Safira, 2020) Jual beli menurut islam pada hakikatnya tidak hanya bersifat konsumtif dan hanya mengandung unsur material untuk memperoleh keuntungan hakiki di akhirat, tentu dengan memperhatikan prinsip jual beli yang di perbolehkan menurut syar‟i.

dalam era globalisasi saat ini, bermunculan model-model bisnis dengan menggunakan kecanggihan teknologi modern.

Wahibatul Maghfuroh (2020), Transaksi jual beli online merupakan muamalah, hukumnya boleh (mubah). Jual beli online tidak bertetangan dengan nash dan ini merupakan bentuk suatu kemaslahatan dan saling menguntungkan.

Kemudian kasus-kasus seperti di qiyaskan dengan jual beli transaksi online melewati FB, WhatsApp, Instragram, Shopee dan lain sebagainya, yang terpenting adalah saling merelakan antara keduanya atau di sebut anataradin, saling keterbukaan dan kejujuran dalam melaksanakan kegiatan bertransaksi.

Muhammad Ihsan (2021), Permasalahan hukum dari jual beli yang di lakukan secara online, dimana jual beli online itu di perbolehkan atau halal selam jual beli online terpenuhi rukun dan syarat dari jual beli itu sendri secara ajaran agama islam. Dan tidak ada hal-hal yang merubah hukum halal menjadi haram pada jual beli online tersebut.

Achnad Zurohman, Eka Rahayu (2019), Jual beli via internet adalah jual beli yang di lakukan melalui media elektronik. Untuk melakukan transaksi jual beli tidak harus bertemu secara langsung atau saling menatap muka secara langsung. Akan tetapi melakukan transaksi secara online di perbolehkan dalam islam asalkan sesuai dengan rukun dan syarat yang telah di tentukan.

(40)

25

Deery Anzar Susanti (2020), Jual beli online merupakan system transaksi yang di lakukan oleh pembeli dan penjual melalui media masa tanpa adanya pertetemuan secara langsung. Menurut hukum islam jual beli online di perbolehkan selagi tidak ada dalil yang melarangnya transaksi yang di larang dan tetap mengikuti syariat islam. Prinsip kejujuran dan kemaslahatan harus di pegang teguh kedua belah pihak agar senantiasa menciptakan transaksi jual beli yang saling menguntungkan keduanya.

Mohammad Suyudi (2021), Konstruksi hukum jual beli online dengan system dropship menurut hukum islam dan hukum positif Indonesia bias di lakukan dengan menggunakan model akad/perjanjian yang sesuai mekanismenya. Dimana hukum yang di dasarkan pada Al-Quran, Hadits, dan sumber lainnya bias menggunakan akad salam, parallel, akad samsarah dan akad wakalah. Sedangkan dalam hukum positif yang di dadarkan pada KUH perdata dan KUH Dagang bias menggunakan system model pengangkatan makelar dan komisioner.

Muhammad Reza Palevy, Hafas Furqani, Nevi Hasnita (2020), Sistem transaksi jual beli dengan menggunakan sistem dropshipping, belum memenuhi kriteria akad pesanan dalam islam seperti akad salam, akad samsarah dan juga akad wakalah. System transaksi jual beli dropshipping selama ini terjadi di identifikasikan mengandung unsur gharar (ketidakjelasan) dari spesifikasi barang yang di jual oleh dropshipper. Praktek system jual beli dropshipping yang di lakukan pihak dropshipper adalah menjual barang yang bukan miliknya sehingga aktivitas jual beli tersebut di larang.

(41)

26

Misbahul Ulum (2020), Prinsip-prinsip jual beli islam secara spesifik terdiri atas prinsip kerelaan (ridhaiyyah), prinsip kemanfaatan atau kemaslahatan prinsip keadilan, ketuhanan (tauhid), prinsip kejujuran, prinsip kebebasan, prinsip etika (akhlak), serta prinsip kebenaran. Pihak transaksi jual beli yang terjadi pada E-Commerce Hijup.com, telah menunjukkan adanya prinsip-prinsip jual beli dalam islam yang terfasilitasi melalui beragai kebijakan dan protocol pembelian di situs Hijup.com.

Muhammad Deni Putra (2019), Penjualan online merupakan hal yang dapat di perkenankan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, mengingat banyaknya manfaat yang dapat di peroleh dari transaksi model penjualan seperti ini. Namun yang perlu di ingat oleh penjual maupun pembeli adalah prinsip kehati-hatian untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penipuan baik dari sisi penjual maupun pembeli.

Elaman Johari (2018), Jual beli melalui media online adalah sah menurut syara‟ (hukum islam) sepanjang memenuhi 4 kritria yaitu pertama al aqad (ijab Qabul), Kedua Mahallul Aqad (obyek perjanjian), ketiga Al Aqidain (pihak-pihak yang melaksanakan perjanjian), ke empat maudhu’ul (tujuan kontrak dan akibatnya).

Penjelasan penelitian terdahulu yang di paparkan menjelaskan tentang jual beli secara online yang di mana saat ini sangat marak dan menjadi fenomena di perbincangan di tengah masyarakat karena di anggap sangat memudahkan dan praktis di lakukan dimana saja dan kapan saja dan penelitian terdahulu di atas memaparkan masing-masing tentang hukum dan menurut perspektif ekonomi islam dalam melakukan transaksi jual beli secara online. Perbedaan dari

(42)

27

penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di lakukan yaitu dari segi aplikasi jual beli online yang di gunakan yaitu aplikasi shopee. aplikasi shopee adalah salah satu aplikasi belanja online yang ada di indonesia yang banyak di gunakan oleh masyarakat yang menawarkan beragam produk, aplikasi ini juga termasuk obyek pokok dalam penelitian yang akan di lakukan akan tetapi di lihat dari menurut perspektif ekonomi islam.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual yang dimanfaatkan sebagai teori yang ada berkaitan dengannya dengan beberapa faktor yang di identifikasi seba gai masalah yang penting (Sugiyono,2017). Kerangka berfikir berfungsi untuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang akan di teliti serta mengarahkan penelitian kepada pemecahan persoalan yang di hadapi. Maka, penulis membuat suatu kerangka berfikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Jual Beli Online

Aplikasi Shopee

perspektif Ekonomi Islam

(43)

28

Berdasarkan gambar di atas, jual beli online adalah aktivitas transaksi yang di lakukan tanpa harus bertemu langsung akan tetapi di lakukan dengan secara online melalui aplikasi dengan menggunakan smartphone dan komputer.

Perkembangan teknologi informasi telah membawa pengaruh baru yang sangat pesat. Di Indonesia telah menempati peringkat yang tinggi yang tinggi dengan jumlah pengguna internet terbesar sekitar 30% dari total penduduk Indonesia. E- commerce menjadi lahan emas bagi sebagian orang yang ingin terjun ke dunia bisnis online. Tentunya dengan di permudah dalam kecanggihan teknologi ini membuat masyarakat di Indonesia memilih untuk membeli secara online. Salah satu aplikasi belanja yang marak di gunakan yaitu aplikasi shopee.

Aplikasi shopee yaitu aplikasi yang bergerak di bidang jual beli secara online dan dapat di akses dengan mudah menggunakan smartphone. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi yang memudahkan penggunanya dalam melakukan kegiatan berbelanja secara online dengan waktu yang terjangkau menggunakan handphone ataupun perangkat computer. shopee menawarkan berbagai macam produk-produk fashion hingga produk untuk kebutuhan sehari-hari, dengan beragam produk yang di tawarkan yang membuat masyarakat lebih tertarik menggunakan aplikasi shopee.

Jual beli menurut islam pada hakikatnya tidak bersifat konsumtif da hanya mengandung unsur material untuk memperoleh keuntungan di dunia, tetapi juga keuntungan hakiki di akhirat, tentu dengan memperhatikan prinsip jual beli yang di perbolehkan menurut ketentuan dalam islam. Dalam era globalisasi saat ini, bermunculan model-model bisnis dengan menggunakan kecanggihan teknologi.

Pada dasarnya transaksi secara online sama dengan transaksi offline yang membedakan hanya dari segi tempat transaksi jadi jual beli secara online

(44)

29

ataupun offline diperbolehkan dalam islam dengan catatan bahwa transaksi sesuai dengan ketentuan dari islam dan tidak ada yang di rugikan satu sama lain.

(45)

30

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model penelitian descriptive research. menurut Sugiyono (2016) bahwa penelitian descriptive merupakan metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Descriptive research menggunakan survey untuk mengumpulkan data mengenai berbagai subjek. Data tersebut di gunakan untuk mengetahui seberapa jauh suatu kondisi berbeda di temukan pada subjek yang di teliti.

B. Fokus Penelitian

Dalam rangka penyelesaian serta penganalisaan untuk membantu dan mempermudah untuk mengumpulkan data maka peneliti perlu fokus untuk satu titik yang akan menjadi sumber penelitian dan menjadi acuan unutuk mendapatkan data yang sesuai dengan yang ada pada rumusan masalah.

Adapun fokus penelitian yang di angkat oleh peneliti yaitu pengguna shopee yang ada di program studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

C. Situs dan Waktu Penelitian

Untuk penelitian lebih lanjut dan mengumpulkan data yang lebih spesifik maka peneliti harus menetukan lokasi yang akan di teliti. Maka dari itu peneliti mengambil lokasi di Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dengan jangka waktu kurang lebih 2 bulan perihal ini peneliti memerlukan waktu yang cukup untuk dapat mengumpulkan data.

(46)

31

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang di gunakan dalam penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar (Sugiyono, 2018). Data ini berupa para pengguna shopee mahasiswa program studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makssar. Sedangkan sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2018) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data, berupa wawancara dengan subjek penelitian. Maka dari itu sumber data dari penelitian ini yaitu pengguna Shopee yang ada pada mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2018) data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada penmgumpul data, misaknya melalui orang lain atau lewat dokumen. Sumber data ini berfungsi sebagai pelengkap yang pada data primer serta di sumber data ini di dapatkan pada hasil penelitian dari wawancara dan observasi

E. Informan

Menurut sugiyono (2018), informan penelitian adalah narasumber yang merujuk pada seseorang yang paham terkait objek penelitian serta mampu memberikan penjabaran tentang topik penelitian yang di angkat. Pemilihan informan sebagai sumber informasi data dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada subyek yang menguasai obyek permsalahan, memiliki data, dan bersedia memberikan informasi yang lengkap dan akurat. Informan yang bertindak

(47)

32

sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat, yang akan menjadi informan narasumber (key informan).

Dalam penelitian kualitatif tidak di persoalkan jumlah informan, akan tetapi bias tergantung dari tepat tidaknya dalam pemilihan informan kunci, dan kompleksitas dari keragaman fenomena sosial yang di teliti. Dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang sering di gunakan adalah purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang yang di anggap tahu tentang informasi yang di inginkan dan di anggap menguasai sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi yang akan di teliti.

Pengambilan sampel secara A pada penelitian ini akan berpedoman pada syara-syarat yang harus di penuhi sebagai berikut:

a. Pengambilan sampel harus di dasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

b. Subjek yang di ambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjects).

c. Penentuan karakteristik populasi di lakukan dengan cermat di dalam studi.

Posisi inilah sumber data dari manusia di dalam penelitian kualitatif di sebut sebagai informan. Informan dalam penelitian ini adalah orang atau pelaku yang tahu tentang masalah dalam penelitian ini, serta terlibat dalam penelitian ini.

Informan yang di maksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang belanjan melalui aplikasi shopee.

(48)

33

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Studi pustaka (literature studi)

Menurut Sugiyono (2018), studi kepustakaan yang berkaitan dengan kajian teritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial dan norma berkembang pada situasi sosial yang di teliti, selain itu studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini di karenakan penelitian tidak akan lepas dari liratur-literatur ilmiah. Data diperoleh dengan cara mempelajari dan mengkaitkan literature yang berhubungan dengan permasalahan yang di hadapi yakni literature transaksi dalam jual beli online menurut perspektif ekonomi islam. Langkah ini di pakai sebagai landasan teoritis serta pedoman dalam menganalisa masalah.

2. Studi lapangan (Field study)

Teknik ini di lakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari obyek yang akan di teliti dengan memperoleh data-data yang di butuhkan dan gambaran permasalahan yang terjadi. Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Wawancara

Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan di teliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya (Sugiyono,2018). proses Tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Maka dari itu peneliti menggunakan metode ini dalam

(49)

34

mengumpulkan data pada pengguna shopee yang ada dalam mahasiswa program studi Ekonomi Islam kemudian peneliti merekam dan menuangkan dalam bentuk tulisan sebagai data.

b. Dokumentasi

Menurut Hamidi (2004:72), metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan. Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitiannya. Menurut Sugiyono (2013:240), dokumentasi bias berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya menumentel dari seseorang.

G. Metode Analisis Data

Analisis data adalah bagian dari proses pengujian data yang di gunakan hasilnya di gunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik simpulan penelitian Sugiyono (2018). Tujuan dari analisis data dalam penelitian memberikan jawaban terhadap rumusan masalah yang telah di ajukan dalam penelitian serta sebagai bahan untuk membuat simpulan dan saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.

Menurut Sugiyono (2018) teknik analisis data kualitatif yang di gunakan yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Yaitu proses pencarian data kepada situs yang akan di teliti. Data-data yang di kumpulkan berupa data yang konkrit dengan penelitian yang akan di lakukan.

Dalam penelitian ini pengumpulan data di lakukan pada Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Reduksi Data (data reduction)

(50)

35

Data yang peneliti peroleh dari lapangan di tulis dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci. Laporan ini akan terus menerus bertambah sehingga akan bertambah sehingga akan menambah kesulitan bagi peneliti bila tidak segera di analisis. Oleh sebab itu peneliti mereduksi data dengan menyusun data secara sistematis, menonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih mudah di kendalikan.

3. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data di reduksi, maka alur penting berikutnya dalam analisis data adalah penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bias di lakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya yang paling sering di gunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan tek yang bersifat naratif. Penyajian data yang di peneliti buat berupa teks deskriptif. Penyajian data semacam ini peneliti ini di pilih karena menurut peneliti lebih mudah di fahami dan di lakukan.

4. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing and Verification) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak di temukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Kesimpulan lebih baik di lakukan sejak awal penelitian, sebagaimana yang di katakan Nasution sejak semula peneliti berusaha untuk mencari makna yang di kumpulkannya, hal-hal yang sering timbul.

(51)

36

Ketiga cara analisis data yang di sebutkan di atas, saling berhubungan dan berlangsung terus menerus selama penelitian di lakukan. Jadi analisis adalah kegiatan yang di lakukan oleh peneliti dari awal sampai akhir.

(52)

37

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Program Studi Ekonomi Islam Unismuh Makassar

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar yang didirikan oleh Bapak Drs. EK, H. Wahab Saleh berdasarkan SK Rektor Unismuh Makassar Nomor 021 Tahun 1978, Tanggal 07 Ramadhan 1398 H bertepatan Tanggal 11 Agustus 1978 M, dimana Bapak Drs. EK, Abd. Azis Sangkala sebagai sekretaris.

Sejak saat itu resmilah Fakultas Ekonomi dalam memulai aktivitas akademinya dengan jumlah keseluruhan mahasiswa awal hanya sebanyak 11 orang. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1980 jumlah mahasiswa terus bertambah menjadi 30 orang dimana pada saat itu jurusan yang ada hanya jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP). Pada tahun 1985, Bapak Drs. EK, H. Wahab Saleh kembali diangkat menjadi Dekan Fakultas Ekonomi.

Diawal berdirinya Fakultas Ekonomi, dalam upaya mendapatkan jenjang sarjana muda, mahasiswa dipersyaratkan terlebih dahulu menempuh jenjang pendidikan yang dikenal dengan istilah program sarjana muda. Namun beberapa tahun kemudian berdasarkan kebijakan pemerintah dengan keluarnya izin terdaftar untuk jenjang program sarjana muda yang secara otomatis ditingkatkan program sarjana muda menjadi program Strata Satu (S1) dengan kewajiban kelulusan mengikuti ujian Negara.

Pada tahun 1988, setelah masa kepemimpinan Bapak Drs. EK. H. Wahab Saleh sebagai Dekan fakultas ekonomi, terpilih Bapak Drs. EK, H. Hamma

(53)

38 Muhidin sebagai Dekan periode ke-3 fakultas ekonomi dengan masa jabatan sampai tahun 1992 dimana dimasa kepemimpinan beliau sebagai Dekan fakultasa ekonomi tidak banyak mengalami perkembangan dikarenakan keaktifan beliau di organisasi diluar kampus.

Pada tahun 1992, setelah kepemimpinan Bapak Drs. EK, H. Hamma Muhidin sebagai Dekan, terpilihlah Bapak Drs. Rasyid Abdullah sebagai Dekan periode ke-4 dari tahun 1992 sampai dengan tahun 1996. Selanjutnya pada tahun 1996 terpilihlah Bapak Muh. Amide Budi, SE sebagai Dekan periode ke-5 dan periode ke-6 fakultas ekonomi dengan masa jabatan hingga tahun 2004 yang dimana beliau menjabat sebagai Dekan selama 2 periode. Selanjutnya pada tahun 2004 diangkatlah Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM sebagai dekan periode ke-7 sejak periode 2004 sampai dengan 2005. Dalam masa jabatannya, beliau meningkatkan peringkat Akreditasi Nilai B dan beliau juga mengajukan adanya proposal program Strata Dua (S2) program studi magister manajemen.

Pada tahun 2005, setelah kepemimpinan Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM sebagai dekan fakultas ekonomi, digantikan Ibu Hj. Lily Ibrahim, SE., M.Si periode ke-8 dengan masa jabatan tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.

Pada masa jabatannya beliau mendirikan program studi magister manajemen (S2) dan meningkatkan peringkat nilai Akreditasi prodi Akuntansi dari nilai C menjadi nilai B.

Pada tahun 2013 telah terpilih Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA sebagai dekan fakultas ekonomi unismuh Makassar. Pada masa jabatannya beliau mengganti nama fakultas ekonomi Unismuh Makassar menjadi fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, meningkatkan peringkat nilai Akreditasi prodi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pe- nalaran matematis siswa yang mengi- kuti pendekatan CTL tidak lebih tinggi daripada peningkatan kemam-

Dalam rangka meningkatkan ketahanan budaya nasional dan memperkukuh jati diri bangsa diperlukan filter yang mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai

Pelaksanaan supervisi akademik pengawas dikantor Pokjawas Kecamatan Wedung meliputi empat belas madrasah binaan yaitu manajemen pengelolaan supervisi dan evaluasi sebagai

Metode kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data, menggunakan

The proposed ESOS method is then used to solve complicated mathematical benchmark problems and one structural engineering design problem.. Brief Introduction to the SOS

Tujuan asuhan selama masa kehamilan untuk mempersiapkan persalinan yang fisiologis dengan tujuan ibu dan janin yang akan dilahirkan dalam keadaan sehat [6].. Kematian

Dengan demikian, hipotesis yang diterima adalah hipotesis Ha, yaitu terdapat interaksi antara pemanfaatan CD komputer BSE (klasikal dan kelompok kecil) dengan motivasi