• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN MADRASAH ( R K A M )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN MADRASAH ( R K A M )"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

R R R E EN E N N C C C A A A N N N A A A K K K E E E G G G I I I A A A T T T A A A N N N D D D A A A N N N A A A N N N G GG G G GA A A R R R A A A N N N M M M A A A D D D R R R A A A S SA S A A H H H ( (R ( R R K K K A A A M M M ) ) )

M M M A A A D D D R R R A A A S S S A A A H H H T T T S S S A A A N N N A A A W W W I I I Y Y Y A A A H H H N N N E E E G G G E E E R R R I I I P P P A A A C C C I I I T T T A A A N N N

T TA T A A H HU H U U N N N 2 2 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 - - - 2 2 2 0 01 0 1 1 5 5 5

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2011

(2)

ii

ANGGARAN MADRASAH ( R K A M )

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PACITAN

TAHUN 2011 – 2015

Disusun Oleh :

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) ini disusun untuk dijadikan pedoman pelaksanaan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan selama 4 (empat) tahun ke depan (Tahun Pelajaran 2011/2012 s/d 2014/2015).

Kami mengucapkan terima kasih kepada Yth.:

1. Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI 2. Bapak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur 3. Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan

4. Semua pihak yang terkait

Atas segala kebijakan dan pembinaannya hingga tersusunnya RKAM ini.

Kami menyadari dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) masih banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran demi penyempurnaannya.

Pacitan, 13 Mei 2011 Kepala

Drs. Syamsudin, M.Ag.

NIP. 19551003 197901 1 001

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

A. Analisis Lingkungan Strategis ... 1

B. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini ... 7

C. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang ... 10

D. Identifikasi Tantangan Nyata ... 11

E. Visi Madrasah ... 30

F. Misi Madrasah ... 31

G. Tujuan Madrasah Dalam 4 Tahun (2011 – 2015) ... 31

H. Program Strategis ... 31

I. Strategi Pelaksanaan / Pencapaian ... 34

J. Hasil Yang Diharapkan ... 36

K. Indikator keberhasilan madrasah ... 36

L. Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi ... 53

M. Pembiayaan ... 55

LAMPIRAN

(5)

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN MADRASAH (RKAM) MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PACITAN

TAHUN 2011 – 2015 (EMPAT TAHUN)

A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

Kondisi eksternal organisasi yang sangat cepat berubah merupakan sebuah tantangan utama dari organisasi untuk dapat hidup terus. Sebagaimana makluk hidup, organisasi juga harus pandai menyesuaikan diri dengan lingkungannya jika menginginkan untuk hidup dalam usia yang lebih panjang. Ketidakmampuan organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan dapat menyebabkan organisasi tersebut mengalami masalah serius bahkan dapat berakhir dengan kematian (kebangkrutan).

Dalam kasus kondisi pendidikan di Indonesia, termasuk yang berkaitan dengan madrasah, perubahan tersebut dapat dilihat pada berbagai hal, mulai dari kebijakan penyelenggaraan dari pemerintah, sampai dengan perubahan sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan sebagai akibat kebijakan pemerintah misalnya, perubahan dari sistem sentralisasi menjadi sistem desentralisasi sehingga muncul model Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah (MPMBM), perubahan pola pengelolaan, sehingga muncul Komite Madrasah, Dewan Pendidikan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dan lain-lain. Perubahan yang berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya, perubahan dalam proses pembelajaran, sehingga menghasilkan teori pembelajaran quantum (Quantum Teaching Leaming), pembelajaran aktif (Active Learning), pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Leaming). Perubahan dalam manajemen misalnya Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), penggunaan alat analisis Balance Score Card dan lain-lain.

Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) merupakan pijakan dalam melakukan seluruh aktivitas madrasah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikannya.

Oleh karena itu sebelum menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) ini perlu melakukan analisis strategis terhadap bebagai faktor yang mempengaruhi arah kebijakan madrasah sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui potensi yang ada di sekitar madrasah yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan.

Dalam analisis kondisi strategis Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan, hal-hal

yang perlu diperhatikan oleh penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah

(6)

madrasah, yang meliputi analisis lingkungan geografis, lingkungan demografis, lingkungan sosial ekonomi, lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan, serta regulasi pemerintah daerah.

Dalam analisis strategis lingkungan madrasah, hal-hal yang dicermati dan ditelaah oleh penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) adalah lingkungan strategis madrasah, yang meliputi lingkungan geografis, lingkungan demografis, lingkungan sosial ekonomi baik masyarakat sekitar madrasah maupun orang tua siswa di madrasah tersebut, budaya masyarakat, regulasi pemerintah daerah yang memiliki dampak secara langsung maupun tidak langsung dalam mempengaruhi perkembangan dan peningkatan mutu madrasah.

1. Lingkungan Geografis

Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan terletak di Jalan H. Samanhudi No. 15 Kecamatan/Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Madrasah ini memiliki letak geografis yang sangat strategis, karena terletak di jantung kota Pacitan.

Dengan dukungan transportasi yang relatif mudah dan publikasi madrasah yang relatif meluas dan merata di masyarakat sekitarnya, maka madrasah ini semakin diminati oleh anak-anak yang berada di wilayah Kabupaten Pacitan.

Berdasarkan analisis letak geografis, ke depan madrasah ini akan menjadi madrasah tujuan dari beberapa daerah, terutama masyarakat sekitar kabupaten bahkan dari luar Kabupaten Pacitan. Seiring dengan perkembangan geografis yang pesat pada periode mendatang, maka madrasah ini menjadi sangat ideal.

2. Lingkungan Demografis

Jumlah penduduk di Kabupaten Pacitan tahun 2009 sebanyak + 558.644 orang, yang terdiri atas 159.010 kepala keluarga. Dari sejumlah kepala keluarga tersebut, sekitar 99,85% beragama Islam. Sedangkan jumlah penduduk Kecamatan Pacitan (di mana madrasah ini berada) sebanyak 65.646 orang, yang terdiri atas 24.658 kepala keluarga, dan mayoritas (99.31%) beragama Islam, sehingga hal ini merupakan modal dasar bagi pengembangan madrasah ini di masa mendatang.

Dalam kaitannya dengan pendidikan, pertumbuhan penduduk yang sangat

cepat dan cenderung tak terkendali, menjadikan masalah tersendiri dalam

pertimbangan proses pendidikan di Kabupaten Pacitan baik menyangkut Angka

(7)

Partisipasi Kotor (APK) maupun Angka Partisipasi Murni (APM). Jumlah anak usia sekolah jenjang SMP/MTs di Kabupaten Pacitan sebanyak 48.830 anak dan jumlah sekolah jenjang SMP/MTs, sebanyak 79 lembaga baik negeri maupun swasta.

Khusus di Kecamatan Pacitan terdapat 8 SMP dan 3 MTs, menjadikan masalah yang sangat penting baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Berkaitan dengan data-data di atas, penuntasan wajib belajar 9 tahun masih menjadi sesuatu yang harus dicapai, sehingga kita lebih memiliki perhatian yang khusus dalam menangani masalah-masalah pendidikan di Kabupaten Pacitan.

3. Lingkungan Sosial Ekonomi

Berdasarkan kondisi sosial ekonomi, khususnya mata pencaharian penduduk di wilayah Kabupaten Pacitan sebagian besar bekerja di sektor pertanian, yaitu 61%, sedangkan sektor industri 12%, perdagangan, hotel dan restoran 11%, jasa 9%, konstruksi 5%, angkutan dan telekomunikasi 2%, pertambangan 0,39% serta sektor lain 0,07%. Di Kecamatan Pacitan, di mana madrasah ini berada mayoritas penduduk yang bekerja di sektor pertanian sejumlah 55%.

Tingkat kesejahteraan penduduk/sosial menurut data Permasalahan Kesejahteraan Sosial (PMKS) tahun 2009, keluarga miskin 44.059 keluarga dari 159.010 keluarga atau hanya 27,71%, keluarga berumah tak layak huni 7.608 keluarga atau 4,8%, dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana 15.120 jiwa atau 9,5%.

Dari data ini menunjukkan bahwa penduduk di Kabupaten Pacitan masih cukup banyak yang tingkat kesejahteraannya di bawah rata-rata. Apalagi mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian dengan kepemilikan lahan rata-rata yang sempit di daerah perbukitan kapur yang tidak begitu subur menyebabkan aktivitas ekonomi penduduk sangat bergantung pada kondisi alam.

Sedangkan kondisi sosial ekonomi orang tua/wali murid Madrasah Tsanawiyah

Negeri Pacitan tahun pelajaran 2010 / 2011 dapat ditunjukkan sebagai berikut :

(8)

No JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE

1 Tidak Tamat SD 17 3%

2 SD / MI / Sederajat 115 18%

3 SMP/ MTs / Sederajat 109 17%

4 SLTA / MA / Sederajat 273 43%

5 Diploma / Akademi / Sederajat 21 3%

6 Sarjana (S1, S2, S3) 103 16%

638 100%

2). PEKERJAAN ORANG TUA / WALI MURID MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH PROSENTASE 1 PNS (Non Guru / Dosen)

a. Golongan I dan II 34

b. Golongan III ke atas 54

14%

2 TNI / Polri

a. Tamtama dan Bintara 7

b. Perwira 0

1%

3 Guru / Dosen 47 7%

4 Pegawai Swasta 106 17%

5 Pedagang / Wirausaha 97 15%

6 Petani 114 18%

7 Nelayan 16 2,5%

8 Buruh 97 15%

9 Tidak Tetap 35

10 Lain-lain 31 10,5%

638 100%

3). PENGHASILAN ORANG TUA / WALI MURID MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

NO PENGHASILAN PER BULAN JUMLAH PROSENTASE

1 < 500.000 295 46%

2 500.000 – 1.000.000 160 25%

3 1.000.000 – 2.500.000 118 19%

4 > 2.500.000 65 10%

638 100%

Berdasarkan data di atas, pendidikan orang tua/wali murid di madarsah ini lebih

dari 50% berpendidikan SLTA ke atas. Hal itu menunjukkan tingkat kesadaran orang

tua/wali murid terhadap pentingnya pendidikan cukup tinggi. Mengenai pekerjaan

(9)

orang tua/wali murid menunjukkan diversifikasi yang cukup tinggi, artinya tidak hanya terpusat pada salah satu lapangan usaha/pekerjaan saja, bahkan penyebarannya cukup merata di berbagai sektor usaha/lapangan pekerjaan. Akan tetapi, lebih dari 50% orang tua/wali murid madrasah ini berpenghasilan kurang dari Rp 1.000.000,- per bulan, bahkan terdapat 46% yang berpenghasilan kurang dari Rp 500.000,- per bulan. Kondisi seperti ini akan berpengaruh pada rendahnya kemampuan orang tua/wali murid dalam mendukung atau membantu biaya pendidikan, khususnya di luar biaya operasional pendidikan.

4. Lingkungan Budaya dan Apresiasi Masyarakat Terhadap Pendidikan

Masyarakat di sekitar Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan terdiri atas berbagai agama, etnis (suku), golongan dan sebagainya. Sehingga terbentuklah budaya yang beraneka ragam. Namun di tengah-tengah budaya yang beraneka ragam tersebut Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan bisa eksis, karena mereka sudah bisa beradaptasi dan saling menghargai serta menghormati antara satu dengan lainnya, sehingga konflik-konflik kebudayaan tidak pernah terjadi di masyarakat tersebut.

Di sisi lain, di sekitar madrasah tersebut terdapat beberapa varian masyarakat dalam hal apresiasi terhadap pendidikan, yaitu:

a. Kelompok masyarakat yang tidak mempunyai kepedulian terhadap pendidikan.

Kelompok masyarakat ini belum memahami pentingnya pendidikan dan tidak mengetahui biaya dan harga pendidikan, sehingga meskipun anak-anak mereka ikut masuk sekolah/madrasah, tetapi mereka tidak mengerti untuk apa sekolah, apa perlunya, dan mengapa harus membayar macam-macam pungutan dana.

Ketidak pedulian mereka terhadap pendidikan tersebut juga terlihat pada sikap mereka yang tidak prihatin terhadap anak-anak mereka yang drop-out, tidak mau melanjutkan pendidikannya meskipun cukup memiliki kemampuan di bidang ekonomi. Bahkan kebutuhan alat-alat belajar anak, seperti pensil, penggaris, bollpoint, buku dan lain-lain, jarang dicukupi atau dipenuhi. Jika ada iuran atau pungutan dana ini dan itu mereka merasa sangat keberatan meskipun mereka mampu membayarnya.

b. Kelompok masyarakat yang mengetahui pentingnya pendidikan tetapi tidak memahami tentang biaya dan harga pendidikan.

Mereka selalu menginginkan anak-anak mereka masuk sekolah/madrasah dan

melanjutkan pendidikannya, tetapi mereka menginginkan pendidikan yang

(10)

senang memilih sekolah/madrasah yang murah meriah meskipun tidak jelas kualitasnya dari pada memasukkan anak-anak mereka ke sekolah/madrasah yang mahal dan lebih baik kualitasnya meskipun mereka mampu membayarnya.

Masyarakat semacam ini agaknya lebih mendahulukan kebutuhan-kebutuhan mereka yang sekunder daripada mengeluarkan biaya untuk pendidikan anak.

c. Kelompok masyarakat yang mengetahui pentingnya pendidikan dan memahami tentang biaya dan harga pendidikan.

Mereka berusaha memasukkan anak-anak mereka ke sekolah/madrasah yang dinilai berkualitas dan berharap untuk bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Mereka bersedia memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka baik biaya sekolah/madrasah maupun alat-alat yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan belajar anak meskipun dengan jalan mengorbankan kebutuhan-kebutuhan lain yang dinilai kurang penting dan belum mendesak.

Sekolah/madrasah yang menjadi pilihan dari kelompok masyarakat ini pada umumnya dapat memperoleh dukungan dana yang cukup lumayan dari masyarakat, guna meningkatkan kesejahteraan para guru dan memenuhi sarana/fasilitas penting yang diperlukan oleh sekolah/madrasah.

d. Kelompok masyarakat yang memandang pendidikan anak-anak mereka sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam hidupnya.

Mereka memperhatikan pendidikan anaknya sebagaimana perhatian mereka terhadap kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya seperti sandang, pangan dan papan. Bahkan pengeluaran biaya pendidikan memperoleh perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan pokok lainnya. Kelompok masyarakat semacam ini biasanya bersikap selektif dan berusaha memasukkan anak-anak mereka ke sekolah/madrasah yang unggul meskipun harus mengeluarkan biaya yang mahal, karena mereka merasa bahagia apabila anak-anak mereka dapat memperoleh layanan pendidikan yang unggul (excellent). Sekolah/madrasah yang menjadi pilihan kelompok masyarakat semacam ini pada umumnya tidak merasa kesulitan untuk memperoleh biaya guna meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan melengkapi berbagai sarana dan prasarana pendidikannya.

Dilihat dari keempat varian kelompok masyarakat tersebut di atas, maka

Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan diisi oleh kelompok masyarakat ke-1 sebanyak

6,72% sedangkan kelompok masyarakat ke-2 sebanyak 14,22%, kelompok

(11)

masyarakat ke-3 sebanyak 48,90%, dan kelompok masyarakat ke-4 sebanyak 30,16%.

5. Regulasi Pemerintah Daerah

Mulai tahun 2009, dalam rangka menyongsong era globalisasi dan AFTA 2010, pemerintah daerah Kabupaten Pacitan merencanakan Tuntas Wajib Belajar 12 tahun.

Selain itu, Kabupaten Pacitan sebagai daerah wisata juga mengembangkan potensi- potensi historis, kelautan, pertanian, seni budaya daerah dan industri kecil sebagai penopang pengembangan tersebut.

Sejak tanggal 1 Januari 2009, Kabupaten Pacitan mencanangkan diri sebagai Kota Wisata. Pencanangan ini memacu semua komponen untuk serta merta dan senantiasa untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang termasuk salah satunya bidang pendidikan. Dengan adanya kebijakan pemerintah semacam ini, maka dampaknya bagi madrasah adalah sangat positif.

Bertolak dari analisis strategis tersebut maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel Kesimpulan Analisis Lingkungan Strategis Madrasah

No Komponen Kesimpulan

1 Lingkungan Geografis Mendukung

2 Lingkungan Demografis Mendukung

3 Lingkungan Sosial Ekonomi Kurang mendukung

4 Lingkungan Budaya dan Apresiasi Masyarakat Terhadap Pendidikan

Mendukung

5 Regulasi Pemerintah Daerah Mendukung

B. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI 1. MUTU PENDIDIKAN

Mutu pendidikan di Kabupaten Pacitan, khususnya di madrasah baik tingkat MI,

MTs, maupun MA meskipun belum berstatus madrasah unggulan, tetapi sudah mulai

mampu bersaing dengan sekolah-sekolah umum yang lain. Hal ini dibuktikan dengan

diperolehnya beberapa kejuaraan dalam berbagai lomba yang diikuti oleh siswa-siswi

madrasah, baik dalam bidang akademis maupun non akademis. Dalam bidang

akademis misalnya, siswa MTs Negeri Pacitan mendapatkan juara I Lomba

(12)

Dalam bidang non akademis siswa MTs Negeri Pacitan meraih juara I Lomba Menyanyi Lagu SBY tingkat Provinsi Jawa Timur, juara II Pencak Silat tingkat Provinsi Jawa Timur dan juara I Lomba Panjat Tebing tingkat Kabupaten.

Untuk mendukung suksesnya peningkatan mutu pendidikan di MTs Negeri Pacitan saat ini, standar pembiayaan pendidikan mencapai Rp. 2.750.000 per siswa per tahun.

2. AKSES DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN

Pendidikan di Kabupaten Pacitan sudah dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang memasuki usia sekolah. Apalagi dengan digerakkannya pendidikan dasar 9 tahun. Saat ini anak-anak usia sekolah hampir tidak ada yang tidak bersekolah. Hal ini bisa dilihat dengan semakin banyak didirikannya lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, misalnya sudah ada Paud/Play Group, TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, TPQ, Madrasah Diniyah dan Pondok Pesantren. Dengan demikian masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk menyekolahkan putra putrinya atau mendapat pelayanan pendidikan. Mulai masyarakat kurang mampu sampai masyarakat yang sudah mapan ekonominya dapat menikmati pendidikan, karena adanya biaya operasional sekolah/madrasah melalui Dana BOS ( Bantuan Operasional Sekolah) dan juga BSM ( Beasiswa Siswa Miskin ).

3. EFISIENSI PENDIDIKAN

Efisiensi pendidikan di Kabupaten Pacitan pada usia sekolah dapat dikatakan rata-rata mendekati 97%, di mana tingkat SD/MI mencapai angka 100%, artinya jumlah semua anak usia sekolah tingkat SD/MI yang tertampung sama dengan jumlah kelulusannya, demikian juga tingkat SMP/MTs hampir mencapai angka 100%, artinya jumlah semua anak usia sekolah tingkat SMP/MTs hampir sama dengan jumlah kelulusannya, sedangkan di tingkat SMA/SMK/MA hampir mencapai angka 90%, artinya tidak semua siswa yang menyelesaikan studinya di tingkat SMP/MTs seluruhnya masuk di SMA/SMK/MA. Sedangkan yang 10% langsung ke dunia kerja.

Dengan demikian Program Wajib Belajar 9 tahun (SD/MI s/d SMP/MTs) di

Kabupaten Pacitan dapat dikatakan berhasil.

(13)

4. RELEVANSI PENDIDIKAN

Relevansi pendidikan di Kabupaten Pacitan dapat dikatakan baik (antara 80%

s/d 90%) yaitu ada keterkaitan yang cukup signifikan antara kurikulum pada suatu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan berikutnya, termasuk keterkaitan antara kurikulum jenjang pendidikan tingkat SMA/SMK/MA dengan kurikulum perguruan tinggi dan dunia kerja.

Di tingkat SD/MI telah banyak dibuka program pembelajaran tambahan untuk mempersiapkan lulusan yang siap berkompetisi di tingkat SMP/MTs yang bertaraf SSN/RSBI ataupun madrasah yang punya program unggulan, dan SMP/MTs yang belum bertaraf SSN/RSBI. Demikian juga di tingkat SMP/MTs, lulusan dari SMP/MTs dipersiapkan untuk masuk ke SMA/SMK/MA yang bertaraf SSN/RSBI atau SMA/SMK/MA belum bertaraf SSN/RSBI. Lulusan SMA/SMK/MA juga dipersiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang relevan dengan penjurusannya dan atau dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja.

5. DAYA SAING LULUSAN

Lulusan madrasah baik tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, maupun Madrasah Aliyah di Kabupaten Pacitan mempunyai daya saing yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyak diterimanya siswa-siswi lulusan madrasah di sekolah/madrasah unggulan baik yang ada di Kabupaten Pacitan, maupun di luar Pacitan. Lulusan MI banyak diterima di SMP/MTs favorit, maupun sekolah/madrasah unggulan lainnya. Lulusan MTs juga banyak diterima di SMA/SMK/MA unggulan.

Begitu juga dengan lulusan MA, banyak yang diterima di Perguruan Tinggi favorit dan ternama. Meskipun masih didominasi oleh sekolah/madrasah negeri, tetapi ada juga sekolah/madrasah swasta yang lulusannya juga memiliki daya saing tinggi.

Selain itu, lulusan madrasah sering mendapatkan juara di berbagai perlombaan dalam bidang akademis maupun non akademis baik tingkat regional maupun tingkat nasional.

6. PENCITRAAN PUBLIK

Pendidikan pada tingkat madrasah di Kabupaten Pacitan dalam

pelaksanaannya dikoordinasikan di bawah naungan Kementerian Agama. Disamping

pemerintah melalui Kementerian Agama, peran serta masyarakat dalam hal ini orang

tua siswa dan juga pemerhati pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dalam

upaya meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Selain itu media massa juga

(14)

transparan dengan menggunakan nilai UASBN dan dilakukan dengan menggunakan rangking.

C. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA YANG AKAN DATANG 1. MUTU PENDIDIKAN

Perkembangan pendidikan sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin global oleh karena itu pendidikan yang akan datang berorientasi pada kompetensi siswa dan guru dalam memanfaatkan ICT sebagai media dan sumber pembelajaran yang mengarah pada pendidikan berstandar Nasional. Standar pembiayaan pendidikan mencapai Rp. 5.500.000 s/d Rp. 10.000.000 per siswa per tahun.

Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan diharapkan pada tahun-tahun mendatang dapat meraih beberapa kejuaraan dalam berbagai lomba yang diikuti oleh siswa-siswi madrasah, baik dalam bidang akademis maupun non akademis.

Disamping itu diharapkan lulusan MTs Negeri Pacitan dapat diterima ke SMA/SMK/MA favorit yang berada di Kabupaten Pacitan maupun di luar Kabupaten Pacitan.

2. AKSES DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN

Masa mendatang pendidikan dapat diakses oleh hampir semua lapisan masyarakat, jika program wajib belajar 12 tahun diberlakukan oleh pemerintah dengan baik, konsekuensinya biaya pendidikan yang menjadi tanggungjawab pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat dinaikkan hingga lebih dari 20%. Disamping itu peran serta masyarakat dan dunia usaha sangat diperlukan untuk mewujudkan pendidikan yang berstandar Nasional.

3. EFISIENSI PENDIDIKAN

Dengan majunya sains dan teknologi yang berlandaskan iman dan taqwa, efisiensi pendidikan dapat ditingkatkan, seiring input yang lebih tinggi kualitasnya.

Manajemen pendidikan menjadi lebih cepat, tepat dan akurat, oleh karena itu pada

masa mendatang sistem manajemen pendidikan harus sudah berstandar Nasional.

(15)

4. RELEVANSI PENDIDIKAN

Kurikulum pendidikan yang dilaksanakan di madrasah sangat besar relevansinya dengan perkembangan sains dan teknologi atau perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat dunia. Perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat sangat berpengaruh dengan pelaksanaan pendidikan di MTs Negeri Pacitan.

5. DAYA SAING LULUSAN

Daya saing lulusan sebagai output pendidikan menjadi sangat tinggi, karena mutu pendidikan dan akses pendidikan juga semakin tinggi. Oleh karena itu pembekalan lulusan dengan berbahasa asing dan menguasai teknologi informasi menjadi hal yang dominan sebagai salah satu ciri lulusan yang bertaraf Nasional bahkan Internasional.

6. PENCITRAAN PUBLIK

Sistem Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) harus sudah diterapkan dengan didukung sistem manajemen yang berstandar Nasional. Akuntabilitas pelaksanaan pendidikan semakin mantap, terbuka dan jelas. Penggunaan ICT sebagai media penyampaian informasi / pelaporan secara on-line sangat efektif dan efisien.

D. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA 1. Bersifat Umum

No. Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

1 MUTU PENDIDIKAN

1. Status Pendidikan (Madrasah) MTs Potensial (Akreditasi A)

Madrasah Standar Nasional

Mengubah MTs Potensial menjadi Madrasah Standar

Nasional

2. Jumlah kelas MTsN Pacitan 18 kelas 21 kelas 3 kelas

2 AKSES DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN

1. Jangkauan wilayah kecamatan 9 Kecamatan 12 Kecamatan 3 Kecamatan 2. Jangkauan wilayah kabupaten Kabupaten Pacitan Luar Kabupaten

Pacitan

3 Kabupaten

(16)

depan)

3. Jangkauan wilayah provinsi Provinsi Jatim Provinsi Luar 2 Provinsi 4. Status ekonomi masyarakat Menengah ke bawah Menengah ke atas 1 tingkat 3 EFISIENSI PENDIDIKAN

1. Rata-rata kemampuan input siswa Sedang (60%) Tinggi (80%) 20%

2. Efisensi antara input dan output pendidikan

100% 100% 0%

4 RELEVANSI PENDIDIKAN

1. Keterkaitan KTSP Madrasah dengan KTSP SMA/SMK/MA

80% 95% 15%

2. Keterkaitan KTSP Madrasah dengan dunia kerja

60% 75% 15%

3. Keterkaitan KTSP Madrasah dengan Perkembangan Teknologi

60% 80% 20%

5 DAYA SAING LULUSAN

1. Rata-rata diterima di MA, SMA dan SMK

80% 95% 15%

2. Menguasai ICT 70% 90% 20%

6 PENCITRAAN PUBLIK

1. Sosialisasi program madrasah meliputi wilayah kecamatan

9 Kecamatan 12 Kecamatan 3 Kecamatan

2. Sosialisasi program madrasah meliputi wilayah kabupaten

1 Kabupaten 3 Kabupaten 2 Kabupaten

3. Sosialisasi program madrasah meliputi wilayah provinsi

1 Provinsi 3 Provinsi 2 Provinsi

4. Media akuntabilitas Manual On-line Mengubah ke on-

line

2. Bersifat Khusus

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

1 Standar Kompetensi Lulusan SMP/MTs

SKL SNP 1) Bidang Akademis

a) Rata-rata pencapaian KKM Semua

Mata Pelajaran 6,95 7,92 0,97

(17)

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

b) Rata-rata pencapaian KKM

AlQur’an Hadist 7,30 8,00 0,70

c) Rata-rata pencapaian KKM Aqidah

Akhlak 7,13 8,00 0,87

d) Rata-rata pencapaian KKM Fiqih 7,33 8,00 0,67

e) Rata-rata pencapaian KKM SKI 7,00 8,00 1,00

f) Rata-rata pencapaian KKM PKn 6,90 8,00 1,10

g) Rata-rata pencapaian KKM Bhs.

Indonesia 7,30 8,00 0,70

h) Rata-rata pencapaian KKM

Bahasa Arab 6,73 8,00 1,27

i) Rata-Rata pencapaian KKM Bhs.

Inggris 6,70 7,70 1,00

j) Rata-rata pencapaian KKM

Matematika 6,70 7,70 1,00

k) Rata-rata pencapaian KKM Ilmu

Pengetahuan Alam 6,60 8,00 1,40

l) Rata-rata pencapaian KKM Ilmu

Pengetahuan Sosial 6,60 7,70 1,10

m) Rata-rata pencapaian KKM Seni

Budaya 7,17 8,00 0,83

n) Rata-rata pencapaian KKM

Dikjasorkes 6,77 8,00 1,23

o) Rata rata pencapaian KKM

Keterampilan dan TIK 7,10 8,00 0,90

p) Rata-rata pencapaian KKM Muatan Lokal:

1) Bahasa Daerah 6,87 8,00 1,13

2) Baca Al-Qur’an 7,00 8,50 1,50

3) Pendidikan Lingkungan Hidup - 7,00 7,00

q) Rata-rata pencapaian NUN 5,50 7,00 1,50

r) Kejuaran Olimpiade Matematika - 3 Besar Tk. Provinsi 3 tingkat s) Kejuaraan Olimpiade SAINS Juara I Tk. Kabupaten 3 Besar Tk. Provinsi 1 tingkat t) Kejuaraan Olimpiade Bahasa Juara I Tk. Kabupaten 3 Besar Tk. Provinsi 1 tingkat u) Kejuaraan Mapel Pendidikan

Agama Islam

- 3 Besar Tk. Provinsi 3 tingkat

(18)

depan)

v) Kejuaraan LKIR/LPIR - 10 Besar Tk. Provinsi 3 tingkat

2) Bidang Non Akademis

a) Kebersihan Juara I Lingkup

Kankemenag.

10 Besar Tk. Provinsi 2 tingkat

b) Pencak Silat Juara II Tk.

Karesidenan Madiun

3 Besar Tk. Provinsi 1 tingkat

c) PORSENI Juara I PORSENI MTs

Tk. Kabupaten

3 Besar PORSENI MTs Tk. Prov.

2 tingkat

d) Panjat Tebing Juara I Tk. Kabupaten 3 Besar Tk. Provinsi 2 tingkat

e) PMR Juara I Tk. Kabupaten 3 Besar Tk. Provinsi 2 tingkat

f) Pramuka Partisipasi Aktif

Jambore Nasional

Juara I Tk. Kabupaten -

g) Menyanyi Juara I Tk. Provinsi Juara I Tk. Provinsi 0

3) Kelulusan Lulus 100% Lulus 100% 0%

4) Melanjutkan Studi 80% 100% 20%

2 Standar Isi

IKKM : SNP semua mata pelajaran 1) Mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam

Permenag. Nomor 2 tahun 2008

Permenag. Nomor 2 tahun 2008

0

2) Mata pelajaran PKn Sesuai dengan

Permendiknas Nomor 22 tahun 2006

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

0

3) Mata pelajaran Bahasa Indonesia Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

0

4) Mata pelajaran Bahasa Arab Permenag. Nomor 2 tahun 2008

Permenag. Nomor 2 tahun 2008

0

5) Mata pelajaran Bahasa Inggris Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

0

6) Mata pelajaran Matematika Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

0

7) Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

0

(19)

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

8) Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

0

9) Mata pelajaran Seni Budaya Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

0

10) Mata pelajaran Dikjasorkes Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

0

11) Mata pelajaran Keterampilan dan TIK Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

Sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 tahun 2006

0

12) Mata pelajaran Muatan Lokal:

a. Bahasa Jawa Lokal Lokal + Adaptasi Adaptasi

b. Baca Al-Qur’an Lokal Lokal Lokal

c. Pendidikan Lingkungan Hidup Lokal Lokal + Adaptasi Adaptasi 3 Standar Proses

IKKM: Standar Proses Pembelajaran sesuai SNP

1) Persiapan Pembelajaran

a. Kepemilikan Silabus oleh Guru Sesuai dengan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan KTSP, namum masih perlu pengembangan silabus sesuai dengan kabutuhan setempat (80%)

Silabus dikaji dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah sehingga memenuhi ragam kebutuhan semua peserta didik (100%)

20%

b. Kepemilikan RPP oleh Guru Sebagian besar guru merencanakan pengajaran

berdasarkan isi buku pelajaran, RPP dibuat hanya mengulang saja (80%)

Semua guru memiliki RPP yang mencakup penggunaan ragam sumber belajar dan

metode yang

bervariasi (100%)

20%

(20)

depan) c. Kepemilikan Sumber Belajar /

Bahan Ajar oleh Guru

- Sebagian besar pengajaran bergantung pada buku pelajaran - Jarang sekali

menggunakan bahan ajar yang tersedia di lingkungan madrasah 90%

- Semua guru memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di lingkungan madrasah - Memanfaatkan IT

sebagai sumber belajar 100%

10%

d. Pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru terhadap karakteristik siswa

Ada, kurang lengkap Perangkat tersedia lengkap sehingga

guru mampu

memahami

karakteristik siswa secara optimal

Penambahan perangkat instrumen siswa

2) Persyaratan Pembelajaran

a. Jumlah siswa per rombel 38 siswa 32 siswa Mengurangi jumlah

siswa per rombel b. Beban mengajar guru 26 jam/minggu 24 jam/minggu Penambahan guru

Mata Pelajaran c. Ratio antara jumlah siswa dengan

buku teks mata pelajaran

1:1 (khusus mata pelajaran UN)

1:1 (semua mapel)

Pengadaan buku teks

d. Pengelolaan Kelas 70% guru sudah mengelola kelas sesuai dengan kaidah

semua guru sudah mengelola kelas sesuai dengan kaidah

30%

3) Pelaksanaan Pembelajaran a. Cakupan pendahuluan dalam

pembelajaran guru di kelas

Sebanyak 80% guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran/KD yang akan dicapai dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.

Semua guru

menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran/KD yang akan dicapai dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.

20%

(21)

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

b. Cakupan penerapan prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif, dan konfirmatif

Sebanyak 80% guru melakukan kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi)

Semua guru

melakukan kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi)

20%

c. Penerapan CTL Sebanyak 80% guru sudah menerapkan CTL.

Semua guru sudah menerapkan CTL.

20%

d. Penerapan Pembelajaran Tuntas Sebanyak 80% guru menerapkan pembelajaran tuntas.

Semua guru

menerapkan pembelajaran tuntas.

20%

e. Penerapan Pakem / Paikem Sebanyak 80%

menerapkan Pakem / Paikem

Semua guru

menerapkan Pakem / Paikem

20%

f. Penerapan Pembelajaran di luar kelas/madrasah

30% guru

menerapkan pembelajaran di luar kelas / madrasah

30% guru

menerapkan pembelajaran di luar kelas / madrasah

0%

g. Penggunaan Bahasa Inggris dalam pembelajaran

Sebanyak 10% guru menggunakan bahasa Inggris dalam pembelajaran

Sebanyak 80% guru menggunakan bahasa Inggris dalam pembelajaran

70%

h. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajajaran

Sebanyak 50% guru memanfaatkan TIK dalam pembelaaran

Semua guru

memanfaatkan TIK dalam pembelaaran

50%

i. Cakupan pelaksanaan penutup dalam pembelajaran

Sebanyak 80% guru membuat rangkuman, melakukan penilaian dan/refleksi, memberikan umpan balik, merencanakan kegiatan tindak lanjut dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Semua guru membuat rangkuman, melakukan penilaian dan/refleksi, memberikan umpan balik, merencanakan kegiatan tindak lanjut dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

20%

4) Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran a. Pengembangan instrumen

penilaian hasil belajar

Sebanyak 70% guru membuat instrumen penilaian hasil belajar.

Semua guru membuat dan mengembangkan instrumen yang tepat dan dapat diandalkan

30%

(22)

depan) b. Variasi model penilaian Sebanyak 50% model

penilaiannya masih melalui tes tertulis

Semua guru

menggunakan berbagai metode/teknik penilaian (tes, pengamatan, tugas terstruktur dan tugas mandiri)

50%

c. Pengolahan / analisis hasil penilaian

Sebanyak 50% guru mengolah/menganalisi s hasil penilaian

Semua guru

mengolah/menganalisi s hasil penilaian

50%

d. Pemanfaatan / tindak lanjut hasil penilaian

Sebanyak 50% guru mencatat hasil dan digunakan untuk merencanakan pembelajaran selanjutnya

Semua guru mencatat hasil penilaian dan digunakan untuk merencanakan pembelajaran selanjutnya

50%

5) Pengawasan Proses Pembelajaran oleh Kepala Madrasah

a. Cakupan kegiatan pemantauan pembelajaran

Semua guru sudah diobservasi proses pembelajarannya baik secara acak maupun terjadwal yang mencakup 3 tahap:

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian disertai catatan Kepala Madrasah dan tanda tangan guru yang bersangkutan.

Semua guru sudah diobservasi proses pembelajarannya baik secara acak maupun terjadwal yang mencakup 3 tahap:

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian disertai catatan Kepala Madrasah dan tanda tangan guru yang bersangkutan.

0

b. Cakupan kegiatan supervisi pembelajaran

Kepala Madrasah sudah melakukan supervisi

pembelajaran yang meliputi 4 cara yaitu:

pemberian contoh, diskusi, pelatihan dan konsultasi.

Kepala Madrasah sudah melakukan supervisi

pembelajaran yang meliputi 4 cara yaitu:

pemberian contoh, diskusi, pelatihan dan konsultasi.

0

(23)

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

c. Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran

70% proses

pembelajaran guru dievaluasi dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu:

persiapan,

pelaksanaan, evaluasi dan rencana tindak lanjut.

100% proses

pembelajaran guru dievaluasi dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu:

persiapan,

pelaksanaan, evaluasi dan rencana tindak lanjut.

30%

d. Dokumen pelaporan hasil supervisi pembelajaran

80% guru menerima laporan hasil evaluasi pembelajarannya.

Semua guru, dewan guru, Pokjawas dan komite madrasah menerima laporan hasil evaluasi pembelajaran.

20%

e. Cakupan tindak lanjut hasil supervisi pembelajaran

- 80% guru yang memenuhi standar diberikan penghargaan - 20% guru yang

belum memenuhi standar diberikan teguran yang bersifat mendidik

dan diberi

kesempatan untuk mengikuti Diklat.

Semua guru sudah memenuhi standar dan diberikan penghargaan.

20%

4 Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan

IKKM : 1) Kepala Madrasah

a. TOEFL 400 >500 100

b. Pelatihan TIK 2 kali 6 kali 4

c. Pelatihan Kepemimpinan 2 kali 6 kali 4

d. Pelatihan MBM 2 kali 6 kali 4

e. Pelatihan Kewirausahaan 1 kali 4 kali 3

f. Pelatihan Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi

2 kali 4 kali 2

(24)

depan) g. Pelatihan Administrasi

Kemadrasahan

2 kali 5 kali 3

h. Pelatihan KTSP 3 kali 6 kali 3

2) Guru

a. Pelatihan CTL 30%

(Guru mata pelajaran UN telah mengikuti

pelatihan CTL)

100%

(Seluruh guru telah mengikuti pelatihan

CTL)

70%

b. Pelatihan Pembelajaran Tuntas 30%

(Guru mata pelajaran UN)

100% 70%

c. Pelatihan Penilaian dan evaluasi Pembelajaran

30% 100% 70%

d. Pelatihan Bahasa Inggris 10%

(Hanya guru mata pelajaran Bahasa

Inggris)

100%

(Semua guru mata pelajaran)

90%

e. Pelatihan TIK 100%

(Seluruh guru pernah mengikuti pelatihan

dasar komputer)

100%

(Seluruh guru telah mengaplikasikan TIK

dalam proses pembelajaran)

0%

f. Pelatihan KTSP Guru mapel UN

pernah mengikuti pelatihan di tingkat provinsi, selebihnya pernah mengikuti di tingkat kabupaten

Optimalisasi potensi daerah dalam pelaksanaan KTSP

Menggali potensi daerah dalam penerapan KTSP

g. Pelatihan Penelitian Pendidikan 60% (pelatihan PTK) 100% (pelatihan PTK) 40%

h. Pelatihan Kepribadian 25% 100% 75%

i. Pengabdian Masyarakat 70% 100% 30%

(25)

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

j. Pelatihan PAKEM / PAIKEM Guru mapel UN telah mengikuti pelatihan PAKEM / PAIKEM tingkat provinsi, selebihnya mengikuti di tingkat kabupaten

Seluruh guru telah menerapkan PAKEM / PAIKEM dalam proses pembelajaran

Mengikut sertakan seluruh guru dalam pelatihan PAKEM/

PAIKEM dan menerapkannya dalam proses pembelajaran 3) Tenaga TU, Laboran, Pustakawan

a. Pelatihan TIK 60% 100% 40%

b. Pelatihan Bahasa Inggris - 100% 100%

c. Pelatihan di bidangnya 50% 100% 50%

d. Pelatihan Manajemen sesuai dengan bidangnya

50% 100% 50%

5 Standar Sarana dan Prasarana IKKM

1) Sarana dan Prasaran Minimal

a. Ruang Kepala Madrasah Ada, masih

bergabung dengan ruang TU

1 ruang SNP 1 ruang SNP

b. Ruang Wakil Kepala Madrasah Tidak ada, menggabung dengan ruang guru

1 ruang SNP 1 ruang SNP

c. Ruang Kelas 18 ruang SNP 21 ruang SNP 3 ruang SNP

d. Ruang Perpustakaan 1 ruang 1 ruang SNP 1 ruang SNP

e. Ruang Lab IPA 1 ruang 1 ruang SNP 1 ruang SNP

f. Ruang Guru 1 ruang 1 ruang SNP 1 ruang SNP

g. Ruang Konseling 1 ruang (gabung

dengan UKS)

1 ruang SNP 1 ruang SNP

h. Gudang Ada 1 ruang, tidak

standar

1 ruang SNP 1 ruang SNP

i. UKS Ada 1 ruang SNP Sesuai SNP -

(26)

depan)

j. Lapangan Olah Raga Ada 1, hanya

memanfaatkan halaman madrasah

dan masih

menggunakan lapangan umum (di luar madrasah)

1 memadai Pengadaan lapangan olah raga yang memadai

2) Sarana dan Prasarana Lainnya

a. Ruang Laboratorium Bahasa 1 ruang (perlu renovasi)

1 ruang Laboratorium Terpadu

1 ruang

Laboratorium Terpadu b. Ruang Laboratorium Komputer 1 ruang (kapasitas 21

komputer)

1 ruang Lab. Terpadu Pengembangan LAB yang ada menjadi LAB Terpadu dan pemenuhan peralatan yang belum lengkap

c. Ruang Multimedia belum 1 ruang SNP Pengadaan ruang

multimedia yang SNP

d. Ruang Akademik dan pengembangan SIM

belum 1 ruang SNP Pengadaan ruang

multimedia yang SNP

e. Ruang Kantin 2 ruang 4 ruang 2 ruang

f. Ruang Laboratorium Terpadu (MIPA, Bahasa dan Komputer)

belum 1 ruang 1 ruang

g. Ruang Studio Musik 1 ruang (kurang memadai)

1 ruang memadai Pemenuhan peralatan

h. Mushola 1 ruang (kondisi rusak

berat dan tidak memenuhi daya tampung)

1 ruang 2 lantai yang memenuhi daya tampung

Penambahan 1 lantai dan renovasi

i. Atap bangunan dari genteng 100% 100% 0%

j. Lantai bangunan dari keramik 100% 100% 0%

k. Aula Multi Purpose belum 1 ruang (standar) 1 ruang (standar)

(27)

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

l. Ruang OSIS 1 ruang (kondisi rusak

berat)

1 ruang memadai 1 ruang memadai

m. Ruang Security belum 1 ruang memadai 1 ruang memadai

n. Ruang Keterampilan Ada belum standar 1 ruang SNP 1 ruang SNP

o. Ruang Pamer Hasil Karya belum 1 ruang memadai 1 ruang memadai

p. Tempat Parkir Siswa dan Guru Ada belum memadai 1 area 1 area q. Miniatur Site Plan Lingkungan

Madrasah 12 tahun ke depan

belum 1 buah 1 buah

3) Fasilitas Pembelajaran dan Penilaian

a. Daya Listrik 10.400 W 16.000 W 3.600 W

b. Komputer Guru belum 6 unit 6 unit

c. Komputer TU 2 unit 6 unit 4 unit

d. Komputer Perpustakaan belum 2 unit 2 unit

e. Jaringan Internet Ada Ada -

f. Sarana Olah Raga 70% 100% 30%

g. Sarana Keterampilan 25% 100% 75%

h. Sarana Musik 70% 100% 30%

6 Standar Pengelolaan IKKM

1) Perangkat dokumen pelaksanaan RKAM

a. Dokumen RKAM-1 dan RKAM-2 100% 100% 0%

b. Dokumen PPDB 75% 100% 25%

c. Dokumen Pedoman Pembinaan Kesiswaan

75% 100% 25%

d. Dokumen Tata Tertib Madrasah 75% 100% 25%

e. Dokumen Kode Etik Madrasah 75% 100% 25%

f. Dokumen Penugasan Guru 100% 100% 0%

2) Struktur organisasi dan mekanisme kerja

a. Struktur organisasi 100% 100% 0%

(28)

depan) b. Dokumen pembagian tugas /

kewenangan / tupuksi

100% 100% 0%

3) Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi madrasah

a. Tim Khusus Ada Ada -

b. Instrumen 80% 100% 20%

c. Pelaporan 80% 100% 20%

d. Pendokumentasian 80% 100% 20%

e. Tindak lanjut 80% 100% 20%

4) Kemitraan dan peranserta masyarakat serta kerja sama luar negeri

a. Dokumen keberadaan Komite Sekolah

100% 100% 0%

b. Dokumen program kerja komite madrasah

100% 100% 0%

c. Kepengurusan komite madrasah 100% 100% 0%

d. Perolehan kerjasama dengan pihak lain

3 instansi 6 instansi 3

e. Bantuan biaya pendidikan dari orang tua siswa /bulan

Rp. 37.500 Rp. 50.000 Rp. 12.500

f. Kerjasama dengan SSN/RSBI lainnya

1 lembaga 3 lembaga 2 lembaga

g. Kerjasama dengan luar negeri belum 1 negara 1 negara

h. Kerjasama dengan perguruan tinggi

3 Perguruan Tinggi 4 Perguruan Tinggi 1 Perguruan Tinggi

5) SIM Madrasah

a. PAM ( Paket Aplikasi Madrasah ) 50% terpasang 100% 50%

b. Jaringan SIM 50% terpasang 100% 50%

7 Standar Pembiayaan

IKKM:

1) Sumber Dana 2 (pusat, komite) 3 (pusat, komite dan mandiri)

1

(29)

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

2) Pengalokasian dana Sesuai RAPBM Sesuai RAPBM -

3) Penggunaan Dana Sesuai RAPBM Sesuai RAPBM -

4) Pelaporan penggunaan dana Prosedural Prosedural,

transparan dan akuntabel

-

5) Dokumen pendukung pelaporan ada lengkap lengkap

8 Standar Penilaian

IKKM:

1) Ulangan harian 6 kali 6 kali -

2) Ulangan Tengah Semester ( UTS ) Guru melaksanakan UTS pada interval yang reguler sesuai jadwal madrasah

Guru secara mandiri melaksanakan UTS berdasarkan rencana yang telah dibuat

-

3) Cakupan materi UAS oleh madrasah 95% 100% 5%

4) Cakupan materi untuk ulangan kenaikan kelas oleh madrasah

95% 100% 5%

5) Teknik-teknik penilaian kelas yang dipergunakan guru

Semua silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KD, tetapi baru 80% guru yang menerapkannya.

Semua silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KD, dan semua guru sudah menerapkannya.

20%

6) Instrumen ulangan harian yang dikembangkan guru

Sebanyak 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang tertuang dalam RPP/perangkat tes buatan guru

Semua guru

mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang tertuang dalam RPP/perangkat tes buatan guru

20%

7) Variasi instrumen ulangan akhir semester yang dikembangkan madrasah

Instrumen ulangan akhir semester yang dikembangkan oleh madrasah hanya menggunakan 1 teknik penilaian, yaitu:

tes tertulis.

Instrumen ulangan akhir semester yang dikembangkan oleh madrasah

menggunakan 2 teknik penilaian, yaitu:

tes tertulis dan tes praktek.

Menambah 1

instrumen

(30)

depan) 8) Variasi instrumen ulangan kenaikan

kelas yang dikembangkan madrasah

Instrumen ulangan kenaikan kelas yang dikembangkan oleh madrasah hanya menggunakan 1 teknik penilaian, yaitu:

tes tertulis atau praktek.

Instrumen ulangan kenaikan kelas yang dikembangkan oleh madrasah

menggunakan 2 teknik penilaian, yaitu:

tes tertulis dan tes praktek

Menambah 1 instrumen

9) Mekanisme dan prosedur penilaian guru

- Sebanyak 80%

guru

mengolah/mengana lisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa serta mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai komentar yang mendidik.

- Sebanyak 100%

guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa pada setiap akhir semester kepada madrasah.

- Sebanyak 100%

guru

mengolah/mengana lisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa serta mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai komentar yang mendidik.

- Sebanyak 100%

guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa pada setiap akhir semester kepada madrasah

20%

0%

10) Mekanisme dan prosedur penilaian oleh madrasah

- Madrasah mengkoordinasikan pelaksanaan UTS dan ulangan semester - Madrasah

menentukan KKM dan kriteria kenaikan kelas melalui rapat - Madrasah

melaporkan hasil

- Madrasah mengkoordinasikan pelaksanaan UTS dan ulangan semester - Madrasah

menentukan KKM dan kriteria kenaikan kelas melalui rapat - Madrasah

melaporkan hasil

-

(31)

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

penilaian setiap akhir semester kepada semua orang tua/wali siswa.

- Madrasah belum melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kepada Kemenag Kabupaten Pacitan kurang dari 20 hari setelah akhir semester - Madrasah

menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru.

- Madrasah menyerahkan SKHUN dan ijasah kepada siswa sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan

penilaian setiap akhir semester kepada semua orang tua/wali siswa.

- Madrasah melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kepada Kemenag Kabupaten Pacitan kurang dari 20 hari setelah akhir semester - Madrasah

menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru.

- Madrasah menyerahkan SKHUN dan ijasah kepada siswa sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan 11) Perangkat pendokumentasian

penilaian

- Buku presensi dan daftar nilai guru - Leger

- Laporan hasil belajar siswa - SKHUAMBN - SKHUN - Ijasah

- Buku presensi dan daftar nilai guru - Leger

- Laporan hasil belajar siswa - SKHUAMBN - SKHUN - Ijasah

-

9 Pengembangan Budaya dan Lingkungan Madrasah

IKKM

1) Pengembangan budaya bersih • Alas kaki dilepas, kelas bersih

Terciptanya

lingkungan madrasah

-

(32)

depan)

• Pengaturan piket

harian dan

mingguan

yang bersih dan suci

2) Penciptaan lingkungan fisik yang bersih, sehat, rindang, asri dan indah

Tamanisasi halaman madrasah

Terciptanya

lingkungan fisik madrasah yang sehat, indah dan sejuk

Penciptaan lingkungan fisik madrasah yang sehat dan sejuk 3) Pemenuhan sistem sanitasi/drainase Perbaikan sistem

sanitasi/drainase yang belum berfungsi secara optimal sehingga jika hujan

tidak dapat

menampung seluruh debit air

Sistem sanitasi/drainase sudah berfungsi secara optimal.

Perbaikan sistem sanitasi/drasinase.

4) Mengembangkan lingkungan fisik yang bersih, sehat, rindang, asri dan indah

Perawatan lingkungan fisik secara terus

menerus dan

berkelanjutan

Perawatan lingkungan fisik secara terus

menerus dan

berkelanjutan dengan menanamkan budaya hidup bersih dan suci

Senantiasa menanamkan kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan suci baik di dalam maupun di luar madrasah 5) Mengembangkan kerjasama dengan

lembaga lain dalam bidang lingkungan

2 lembaga 4 lembaga 2 lembaga

10 Pengembangan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

IKKM

1) Mengembangkan seni dan sastra Jawa

Madrasah hanya menggunakan seni dan sastra jawa sebagai muatan local yang diajarkan di madrasah.

Madrasah

mengembangkan seni dan sastra jawa, selain sebagai muatan lokal, juga melalui kegiatan seni dan budaya jawa lain (seni karawitan)

Pengadaan

peralatan karawitan

(gamelan).

(33)

No Aspek – Aspek Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke

depan)

Besarnya tantangan nyata

2) Mengembangkan seni dan sastra Arab

Madrasah

mengembangkan seni dan sastra Arab melalui program unggulan Ma`had

`Arabi

Madrasah

mengembangkan seni dan sastra Arab melalui program Ma`had `Arabi

-

3) Mengembangkan seni dan sastra Inggris

Madrasah sudah mengembangkan seni dan sastra Inggris melalui program unggulan English Club

Madrasah sudah mengembangkan seni dan sastra Inggris melalui program unggulan English Society

Pengembangan komunitas dan program kegiatan

4) Mengembangkan prestasi siswa di bidang SAINS

Pembinaan dilakukan secara parsial oleh guru Mapel sains

Madrasah mengembangkan SAINS melalui Lembaga

Pengembangan Sains (LPS)

1 Lembaga

Pengembangan SAINS (LPS)

5) Mengembangkan seni hortikultura Belum Pengadaan

tabulampot dan rumah anggrek

Pengadaan media hortikultural

6) Mengembangkan seni musik Indonesia

Pembinaan group band dan rebana melalui intra dan ekstra kurikuler.

Memiliki group band, rebana dan marching band yang diakui di tingkat kabupaten

Pengadaan peralatan musik,

rebana dan

marching band serta Pelatihnya 7) Mengembangkan seni rupa (batik,

kaligrafi, lukis)

seni rupa (batik, kaligrafi, lukis) dikembangkan melalui intra dan ekstra kurikuler

seni rupa (batik, kaligrafi, lukis) dikembangkan dalam bentuk produksi

Pengadaan peralatan dan Pembina batik

11 Pengembangan Budi Pekerti / Tata Krama dan Kesadaran Hukum

IKKM

(34)

depan) 1) Mengembangkan pembelajaran Budi

Pekerti / Tata Krama

Budi pekerti dan tatakrama hanya dikembangkan melalui mata pelajaran PKn, aqidah akhlaq dan pembiasaan.

Budi pekerti dan tatakrama

dikembangkan melalui pengintegrasian nilai budi pekerti dan tata karma kedalam kurikulum berkarakter.

Pengembangan KTSP berkarakter

2) Mengembangkan Sikap disiplin dan Sadar Hukum

• Penanaman perilaku disiplin seluruh warga madrasah

• Mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait

• Terciptanya perilaku hidup disiplin

• Terciptanya perilaku sadar hukum

Sering melakukan sosialisasi tentang sikap disiplin dan sadar hukum

E. VISI MADRASAH Kompetitif, Santun, Islami.

Kompetitif : Mengupayakan seluruh komponen madrasah untuk siap berkompetisi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang berlandaskan iman dan taqwa

Santun : Meningkatkan dan mengembangkan perilaku dalam kehidupan sehari- hari dengan mengedepankan akhlaqul karimah

Islami : Seluruh aktivitas madrasah dilandasi dan dalam rangka mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh

Indikator Visi

a. Terlaksananya pembinaan secara intensif untuk mempersiapkan diri dalam ajang kompetisi bidang IPTEK, seni dan budaya baik tingkat lokal maupun nasional;

b. Terwujudnya partisipasi aktif dalam setiap ajang kompetisi bidang IPTEK, seni dan budaya baik tingkat lokal maupun nasional;

c. Terwujudnya perilaku yang berakhlaqul karimah, berwawasan kebangsaan dan berjiwa demokratis bagi seluruh warga madrasah;

d. Terciptanya kehidupan sosial madrasah yang aman, nyaman, tenteram dan harmonis;

e. Terwujudnya seluruh aktivitas madrasah yang berlandaskan ajaran Islam.

(35)

F. MISI MADRASAH

“Mengembangkan kemampuan dasar dan pengamalan IPTEK, Imtaq, Budi Pekerti, serta Wawasan Kebangsaan dan Demokrasi.”

Indikator Misi

a. Menguasai pengetahuan dasar IPTEK dan mampu mengamalkan serta mengembangkannya;

b. Mewujudkan seluruh aktivitas madrasah berlandaskan semangat iman dan taqwa;

c. Mewujudkan budi pekerti yang luhur dan santun bagi seluruh warga madrasah;

d. Menjadikan warga madrasah yang berwawasan kebangsaan yang luas dan berjiwa demokratis;

e. Mengutamakan dan menjunjung tinggi asas kekeluargaan, kebenaran, dan keadilan di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Program Unggulan:

a. Ma’had Arabi b. English Club

c. LTTQ (Lembaga Tahsin Tilawati Qur’an)

G. TUJUAN MADRASAH DALAM 4 TAHUN (2011 – 2015)

a. Mengembangkan model pembelajaran yang berkarakter dengan berlandaskan Iman dan taq serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi demi tercapainya prestasi yang optimal;

b. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing;

c. Memenuhi standar sarana prasarana sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;

d. Memenuhi standar manajemen madrasah yang transparan dan akuntabel sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;

e. Memenuhi sistem penilaian sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;

f. Mengaplikasikan Sistem Informasi dan Manajemen (SIM) yang handal;

g. Mewujudkan berbagai macam strategi untuk meningkatkan sumber daya madrasah;

H. PROGRAM STRATEGIS

1. Aspek Pengembangan Kompetensi Lulusan Berstandar Nasional

a. Peningkatan Prestasi di Bidang Akademik

Gambar

Tabel Kesimpulan Analisis Lingkungan Strategis Madrasah

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh pemberian probiotik Temban, Biovet dan Biolacta terhadap persentase bobot karkas, bobot lemak abdomen, dan bobot

1. Terbukti dari temuan penelitian bahwa bentuk produk kebijakan pembebasan tanah proyek BKT yang menggunakan Perpres, Keputusan Gubernur dan Walikota DKI Jakarta,

6HFDUD NHVHOXUXKDQ NHOLPD YDULDEHO WHUVHEXW EHUSHQJDUXK WHUKDGDS WLQJJDW NHSXDVDQ 63%8 QDPXQ XQWXN YDULDEHO HPSDWK\ WLGDN PHPSXQ\DL SHQJDUXK \DQJ VLJQLILNDQ 'DQ VHFDUD XPXP

Reformasi Birokrasi di Kementerian Hukum dan HAM telah dicanangkan sejak reformasi bergulir dengan berpedoman pada ketentuan/peraturan/ petunjuk pelaksana yang dikeluarkan

Terjadinya gangguan cuaca ekstrim terutama perubahan tekanan udara dan kecepatan angin menunjukkan pengaruh yang cukup kuat terhadap pola pasang surut dan arus

sangat dipengaruhi oleh lingkungan (konteks) di mana kebijakan tersebut diimplementasikan..  Dengan

Ada dua cara untuk menentukantitik impasyaitu dengan pendekatan teknik persamaan dan pendekatan grafik.. Secara teoritis, suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan

Jual beli dengan cara demikian dilakukan tanpa sighat ijab qabul antara penjual dan pembeli, menurut sebagian Syafi’iyah tentu hal ini dilarang sebab ijab qabul sebagai rukun