PENGARUH 4P (PRODUCT, PLACE, PRICE, PROMOTION) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK)
PADA CV. RAHMAT SANUSI
Haris Sandi Yudha, Agung Widarman, M. Fajar Irawan [email protected]
[email protected] [email protected]
ABSTRAK
Air mineral Nusarina adalah merek air minum kemasan yang diproduksi oleh CV. Rahmat Sanusi yang didirikan pada tanggal 21 Juli 1996, di Kampung Pamengpeuk, Rt.09/Rw.03, Desa Wanasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Perusahaan ini didirikan oleh Pak Rahmat.
Membaca potensi pasar dan motivasi membuka lapangan pekerjaan yang membuat Pak Rahmat memberanikan diri mendirikan perusahaan ini.
Perubahan perilaku masyarakat yang semakin mengarah ke berbagai hal praktis menjadi fenomena tersendiri bagi dunia bisnis. Hal tersebut memunculkan banyak bisnis produk dalam kemasan yang praktis menjadi marak dalam kancah persaingan. Begitu pula dengan bisnis air minum dalam kemasan atau yang umum dikenal dengan AMDK semakin berkembang.
Maka dalam pemasaran, bauran pemasaran atau marketing mix sangatlah dibutuhkan.
Marketing mix ini terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi. Dalam mendesain produk, menetapkan harga, penempatan/lokasi, dan dalam melakukan promosi
Kata kunci : Marketing Mix, ManaJemen Strategi
ABSTRACT
Mineral water brand nusarina is packaged drinking water produced by. CV Rahmat Sanusi 21, 1996 july in their pamengpeuk, rt.09 / rw.03, wanasari, village ,district sunday west java. The company founded by Mr.Rahmat Read the potential market open job opportunities and motivation that makes Mr Mercy to establish the. this courage The increasingly behavioral changes leading to things virtually. business for local phenomenonIt has got a lot of business products in the pack virtually rife in domains of.
Competition As well as with business bottled drinking water or commonly known as amdk. keeps growing and in the marketing of, marketing or hotchpotch. Marketing mix is required.
Marketing consists of, product mix , price location and. promotionIn designing, products , sets the price placement /, location and to promote.
Keywords: Marketing Mix, Management Strategy
1. PENDAHULUAN
Perubahan perilaku masyarakat yang semakin mengarah ke berbagai hal praktis menjadi fenomena tersendiri bagi dunia bisnis. Hal tersebut memunculkan banyak bisnis produk dalam kemasan yang praktis menjadi marak dalam kancah persaingan. Begitu pula dengan bisnis air minum dalam kemasan atau yang umum dikenal dengan AMDK semakin berkembang. Ditunjukkan dengan semakin besarnya pasar industri AMDK itu sendiri, yaitu semakin banyak bermunculan merek-merek lokal dalam negeri maupun internasional AMDK yang memadati industri ini. Maraknya bisnis di industri AMDK ini didasari oleh kebutuhan atas AMDK yang semakin penting dikalangan masyarakat, mengingat ketersediaan air bersih pada beberapa tempat sangat terbatas. AMDK menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air minum sehat mereka. Hal ini dipandang sebagai bisnis yang menjanjikan sehingga menjadikan bisnis di industri ini meningkat dengan pesat dan membuat persaingan semakin ketat. Ketatnya persaingan membuat semua pebisnis harus pandai me-manage bisnis yang dijalani, supaya tetap exis dan bahkan berkembang.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan air minum dalam kemasan (AMDK) juga akan meningkat. Potensi dari peningkatan industri ini tentunya dimanfaatkan oleh perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) di kota Purwakarta untuk bersaing dalam menawarkan keunggulan dari setiap produknya. Berikut merupakan data perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan di wilayah kota Purwakarta. CV. Rahmat Sanusi dipilih sebagai objek penelitian merupakan industri yang bergerak dibidang Produk air minum dalam kemasan. Hasil produksi yang dihasilkan oleh perusahaan CV. Rahmat Sanusi adalah Air Minum Dalam Kemasan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah :
1. Seberapa besar pengaruh produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen untuk membeli Produk NUSARINA?
2. Variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen NUSARINA?
2. TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori menggambarkan struktur hipotesis yang mengacu pada referensi ke spesialis tertentu serta berbagai hipotesis yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan percakapan secara mendalam, yang dapat berupa definisi atau model numerik yang langsung diidentifikasi dengan topik atau masalah yang sedang dibahas.
Definisi Marketing Mix
Menurut Bygrave (1996) strategi pemasaran adalah kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa
yang lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai
Untuk membangun sebuah strategi pemasaran yang efektif, suatu perusahaan menggunakan variabel- variabel bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri atas:
a. Produk (product): barang/jasa yang ditawarkan.
Menurut Gitosudarmono, mengemukakan bahwa: “produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan manusia” (Gitosudarmono,2006), sedangkan Menurut Sistaningrum “produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.” Pakaian, sepasang sepatu, televisi, wisata, semua ini merupakan produk. Berbicara mengenai produk, hal ini tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan konsumen. Segala sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan manusia adalah produk (Sistaningrum,2008). Menurut Bygrave, variabel produk bauran pemasaran mempunyai beberapa indikator, yaitu:
➢ Kualitas produk
➢ Kemasan
➢ Merek
➢ Pelayanan
➢ Garansi
➢ Keanekaragaman b. Harga (price) yang ditawarkan
Menurut Basu Swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (dalam beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanannya. Berdasarkan definisi ini, harga atau suatu barang atau jasa tidak saja sejumlah nilai yang tertera di daftar harga atau labelnya, tetapi juga fasilitas atau pelayanan lain yang diberikan pihak penjual kepada pembeli barang tersebut, misalnya pelayanan pengantaran barang sampai ke rumah pembeli, fasilitas garansi jika terjadi kerusakan dan sebagainya. Menurut Bygrave (1996), variabel harga bauran pemasaran syariah mempunyai beberapa indikator, yaitu:
➢ Daftar harga
➢ Jangka waktu kredit
➢ Potongan harga
➢ Kesesuaian harga
c. Saluran distribusi (placement) atau lokasi
Menurut Kotler “ Tempat adalah mengenai tempat berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen”. Seorang pebisnis baik tidak akan melakukan tindakan kezaliman terhadap orang lain, suap untuk melicinkan saluran pasarannya. Dalam menentukan
place, perusahaan harus mengutamakan tempat-tempat yang sesuai dengan target market, sehingga dapat efektif dan efisien. (Kotler,1996).
Sebagai tempat produksi, lokasi digunakan untuk memproduksi atau menghasilkan produk baik barang ataupun jasa. Lokasi ini kita kenal dengan nama pabrik. Dalam lokasi ini aktivitasnya jelas, mulai proses kedatangan bahan baku, pengolahan, sampai dengan pengiriman ke konsumen atau ke gudang (Tjiptono,2004). Dalam buku Muhammad Ismail Yusanti menurut Bygrave, variabel lokasi bauran pemasaran syariah mempunyai beberapa indikator, yaitu:
➢ Lokasi toko strategis
➢ Transportasi
➢ Tingkat pelayanan
d. Promosi (promotion) : iklan, personal selling, promosi penjualan, dan publikasi.
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan upaya pemasaran produknya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Menurut Tjiptono, promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut (Tjiptono,2008) Promosi bagi perusahaan haruslah menggambarkan secara riil apa yang ditawarkan dari produk-produk atau servis-servis perusahaan tersebut. Menurut Bygrave, variabel lokasi bauran pemasaran mempunyai beberapa indikator, yaitu:
➢ Iklan (advertising)
➢ Promosi penjualan (sales promotion)
➢
Penjualan Tatap Muka (personal Selling)Definisi Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman (2001) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan.
a. Proses Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian suatu barang/jasa oleh konsumen biasanya akan melewati lima tahapan :
1. Pengenalan kebutuhan.
2. Pencarian Informasi.
3. Penilaian Pilihan.
4. Pengambilan keputusan pembelian 5. Perilaku konsumen pasca pembelian
b. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian 1. Kebudayaan
2. Faktor-faktor Sosial.
3. Personal/Indivisu
3. STRUCTURE EQUATION MODELING (SEM)
Menurut Ghozali (2008) Structural Equation Modelling (SEM) adalah sebuah evolusi dari model persamaan berganda yang dikembangkan dari prinsip ekonometri dan digabungkan dengan prinsip pengaturan dari psikologi dan sosiologi, SEM telah muncul sebagai bagian integral dari penelitian manajerial akademik.
SEM terdiri dari 2 bagian yaitu model variabel laten dan model pengukuran (Ghozali, 2008), yaitu :
1. Bagian pertama yaitu model variabel laten (latent variable model) mengadaptasi model persamaan simultan pada ekonometri. Jika pada ekonometri semua variabelnya merupakan beberapa variabel terukur/teramati (measured/observed variables).
2. Sedangkan bagian kedua yang dikenal dengan model pengukuran (measurement model), menggambarkan beberapa indikator atau beberapa variabel terukur sebagai efek atau refleksi dari variabel latennya.
Model SEM
Dalam model perhitungan SEM terdapat 2 jenis model diantaranya adalah : 1. Model Struktural
Merupakan hubungan antar variabel laten dan hubungan ini dapat dianggap linear, meskipun pengembangan lebih lanjut memungkinkan memasukan persamaan non-linear.
Dalam bentuk grafis, garis dengan satu kepala anak panah menggambarkan hubungan regresi dalam karakter Greek ditulis “Gamma”, untuk regresi variabel eksogen ke variabel endogen dan dalam karakter Greek ditulis “Beta”. Untuk regresi satu variabel endogen ke variabel endogen lainnya, sedangkan garis dengan dua kepala anak panah menggambarkan hubungan korelasi atau kovarian yang dalam Greek ditulis “Phi”, untuk korelasi antar variabel eksogen. Pada model ini menghasilkan validitas prediktif (predictive validity).
2. Model Pengukuran
Merupakan bagian dari suatu model SEM yang biasanya dihubungkan dengan variabel- variabel laten dan indikator-indikatornya. Hubungan dalam model ini dilakukan lewat model analisis faktor konfirmator atau confirmatory factor analysis (CFA) dimana terdapat kovarian yang tidak terukur antara masing-masing pasangan variabel yang memungkinkan. Model pengukuran ini dievaluasi sebagaimana model
SEM lainnya dengan menggunakan pengukuran uji keselarasan. Proses analisis ini hanya dapat dilanjutkan jika model pengukuran valid. Pada model ini menghasilkan validitas konvergen (convergen validity).
Gambar 1 Penggambaran Model Pengukuran Sumber:Widjayanto,2005
Kepuasan Konsumen
X1 X2
4. HIPOTESIS PENELITIAN
Untuk memberikan arah bagi penelitian ini maka diajukan suatu hipotesis. Hipotesis adalah suatu pernyataan atau dugaan yang masih lemah kebenaranya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya sementara.
Berdasarkan permasalahan yang ada, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1 = Variabel produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Nusarina.
H2 = Variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Nusarina.
H3 = Variabel lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Nusarina.
H4 = Variabel promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Nusarina.
Gambar 2 Kerangka Pemikiran
5. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan wawancara terlebih dahulu untuk mendapatkan apa saja faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan, kemudian melakukan penyebaran dan pengisian kuisioner yang dilakukan untuk memperoleh pertimbangan dari management dan pihak-pihak lain yang kompeten di bidang industri AMDK. Sedangkan untuk data sekunder yang diperoleh peneliti yaitu dokumen perusahaan berupa profil dan data perusahaan klien yang berkaitan dengan penelitian ini.
Responden dalam penelitian ini diambil dari pelanggan Nusarina Sebanyak 100 responden melalui kuisioner yang disebar. Dari jumlah tersebut, semua dapat kembali dan terisi dengan lengkap. Sehingga dapat ditentukan sampel yang digunakan dalam penelitian ini mengenai analisa hubungan pengaruh Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan Smart PLS di CV. Rahmat Sanusi yang berjumlah 100 orang pelanggan.
6. PENGOLAHAN DATA
Teknik dan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS), PLS merupakan metode alternatif analisis dengan Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis variance. Adapun keunggulan metode ini adalah tidak memerlukan
Produk Harga Lokasi Promosi
Keputusan Pembelian
asumsi dan dapat diestimasi dengan jumlah sampel yang relatif kecil. Alat bantu yang digunakan berupa aplikasi program Smart PLS versi 3.0 yang dirancang khusus untuk mengestimasi persamaan struktural dengan basis variance.
Model Struktural
Gambar 3 Model Struktural (Output Program SmartPLS 3.0)
Outer Model atau Measurement Model
Convergent Validity dari measurement model dengan indikator refleksi dapat dilihat dari korelasi antara skor indikator dengan skor konstruknya. Indikator individu dianggap reliabel jika nilai Outer Loading > 0,70. Berikut adalah nilai outer loading dari masing-masing indikator pada variabel penelitian :
Tabel 1. Hasil Outer Model
Rest. Produk Harga Lokasi Promosi Keputusan Pembelian PR1 0.819
PR2 0.687 PR3 0.724
H1 0.848
H2 0.764
H3 0.840
L1 0.793
L2 0.864
L3 0.735
PO1 0.711
PO2 0.812
PO3 0.845
KP1 0.813
KP2 0.840
KP3 0.853
Berdasarkan sajian data dalam tabel diatas, diketahui bahwa masing-masing indikator variabel penelitian banyak yang memiliki nilai outer loading > 0,7. Namun, terlihat masih terdapat beberapa indikator yang memiliki nilai outer loading < 0,7. Menurut Chin seperti yang dikutip oleh Imam Ghozali, nilai outer loading antara 0,5 – 0,6 sudah dianggap cukup
untuk memenuhi syarat convergent validity. Data diatas menunjukan tidak ada indikator variabel yang nilai outer loading-nya di bawah 0,5, sehingga semua indikator dinyatakan layak atau valid untuk digunakan penelitian dan dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Gambar 4 Model Struktural Keputusan Pembelian
Discriminant Validity
Discriminant Validity dari model pengukuran dengan indikator refleksif dari indikator berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal itu menunjukan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik daripada ukuran pada blok lainnya. Cara lain mengukur Discriminant Validity adalah melihat nilai square root of average variance extracted (AVE). Nilai yang disarankan adalah 0.5. Berikut adalah nilai AVE dalam penelitian ini :
Tabel 2. AVE (Average Variance Extracted) Variabel AVE (Average Variance
Extracted)
Produk 0.556
Harga 0.669
Lokasi 0.639
Promosi 0.626
Keputusan Pembelian 0.698
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai AVE diatas 0.5 untuk semua konstruk, hal ini berarti semua konstruk memiliki Discriminant Validity yang tinggi.
Composite Reliability
Pengujian selanjutnya ialah Composite Reliability dari blok indikator yang mengukur konstruk. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika nilai Composite Reliability diatas 0.7 (Imam
Ghozali, 2006). Berikut merupakan hasil outer model loading yang menunjukan Composite Reliability masing-masing konstruk.
Tabel 3. Hasil Composite Reliability
Variabel Composite Reliability
Produk 0.789
Harga 0.858
Lokasi 0.841
Promosi 0.833
Keputusan Pembelian 0.874
Evaluasi Model Struktural atau Inner Model
Menilai inner model adalah mengevaluasi hubungan antar konstruk laten seperti yang telah dihipotesiskan dalam penelitian ini, yaitu bagaimana hubungan antara 4 konstruk laten terhadap Keputusan Pembelian. Berikut adalah nilai R-Square pada konstruk pada tabel.
Tabel 4. R-Square
Konstruk R-Square
Keputusan Pembelian 0.810
Tabel diatas memberikan nilai R-Square untuk konstruk yang berarti bahwa Promosi, Harga, Lokasi, dan Promosi mampu menjelaskan varians Kepuasan Konsumen sebesar 81 % dan sisanya 19% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
7. PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode bootstrapping, menggunakan uji two-tailed dengan tingkat signifikansi 5%. Hipotesis tersebut akan diterima jika memiliki t-test lebih besar dari 1.96 (Hair, 2010). Dalam penelitian ini, hipotesis akan diterima jika nilai T-statistik di atas 1.96 (T-tabel) untuk P value < 0.05.
Tabel 5. Pengujian Hipotesis
Sample Original
(O)
Sample Mean
(M)
Standard Deviation (STEDEV)
T Statistics (IO/STDEVI)
P Value
Produk 0.307 0.315 0.075 4.108 0
Harga 0.391 0.377 0.094 4.168 0
Lokasi -0.120 -0.105 0.103 1.171 0.242
Promosi 0.410 0.409 0.067 6.071 0
Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa konstruk Produk, Harga, Dan Promosi mempengaruhi Keputusan Pembelian. . Dimana Thitung (T Statistic) > Ttabel 1.96 (Jogiyanto, 2009).
Sedangkan konstruk Lokasi tidak mempengaruhi Keputusan Pembelian Karena Thitung < Ttabel
.Dengan melihat hasil pengujian diatas, maka hasil hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 = Variabel produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Nusarina. Variabel Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Pelanggan. Dimana T hitung (4.108) > Ttabel (1.96) dan P Value (0.00) <
0.05. Hal ini berarti Ha diterima, dimana terdapat pengaruh dari Produk terhadap Keputusan Pembelian. Dan Indikator variabel Produk Terhadap Keputusan Pembelian yang paling dominan adalah Indikator PR1.
H2 = Variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Nusarina.Variabel Harga akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian. Dimana Thitung (4.168) > T tabel (1.96) dan P Value (0.000) <
0.05. Hal ini berarti Ha diterima, dimana terdapat pengaruh dari Harga terhadap Keputusan Pembelian. Dan Indikator variabel Harga terhadap Keputusan Pembelian yang paling dominan adalah indikator H1.
H3 = Variabel lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Nusarina.
Variabel Lokasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian. Dimana T hitung (1.171) < T tabel (1.96) dan P Value (0.242) > 0.05. Hal ini berarti Ha ditolak, dimana tidak terdapat pengaruh dari Lokasi terhadap Keputusan Pembelian. Dan Indikator variabel Lokasi terhadap Keputusan Pembelian yang paling dominan adalah indikator L2.
H4 = Variabel promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Nusarina. Variabel Promosi akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian. Dimana T hitung (6.071) > T tabel (1.96) dan P Value (0.000)
< 0.05. Hal ini berarti Ha diterima, dimana terdapat pengaruh dari Promosi terhadap Keputusan Pembelian. Dan Indikator variabel Promosi terhadap Keputusan Pembelian yang paling dominan adalah indikator PO3.
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Sample
Original (O)
Sample
Mean (M) P Value Keterangan Produk (X1) –
Keputusan 0.307 0.313 0 Diterima
Harga (X2) →
Keputusan 0.391 0.377 0 Diterima
Lokasi (X3) →
Keputusan -0.120 -0.105 0.242 Ditolak
Promosi (X4) →
Keputusan 0.410 0.409 0 Diterima
Berdasarkan hasil pengujian, maka pihak perusahaan harus melakukan hal yang meningkatkan keputusan pembelian pada produk Nusarina. Dengan melakukan promosi yang
lebih baik agar produk nusarina lebih dikenal di pasaran industri AMDK. Selain itu harus meningkatkan kualitas produk agar konsumen lebih tertarik untuk membeli produk Nusarina, perusahaan juga harus berpikir mencari lokasi yang strategis agar Nusarina mudah didapatkan di daerah manapun, walau hasil pengujian hipotesis pada variabel lokasi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Nusarina juga harus mempertahankan harga tanpa menurunkan kualitas produk agar konsumen bisa bertahan untuk membeli produk Nusarina.
8. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian di CV. Rahmat Sanusi , dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa ada pengaruh antara Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan pembelian, tetapi Lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian di C. Rahmat Sanusi.
Variabel Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Pelanggan. Dimana T hitung (4.108) > T tabel (1.96) dan P Value (0.00) < 0.05. Variabel Harga akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian.
Dimana T hitung (4.168) > T tabel (1.96) dan P Value (0.000) < 0.05. Variabel Lokasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian. Dimana T hitung (1.171) < T tabel (1.96) dan P Value (0.242) > 0.05. Variabel Promosi akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian. Dimana T hitung (6.071) > T tabel (1.96) dan P Value (0.000) < 0.05.
2. Berdasarkan nilai original sampel estimasi maka diperoleh bahwa nilai tertinggi yang mempengaruhi Keputusan Pembelian adalah pada Promosi yaitu sebesar 0.410. Hal tersebut menunjukkan bahwa Promosi mempunyai pengaruh terbesar terhadap Keputusan Pembelian. Dengan demikian Promosi merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi Keputusan Pembelian. Sedangkan variabel dominan lainnya adalah Produk dengan nilai 0.315, Dan Harga dengan nilai 0.391. Sedangkan Variabel lokasi tidak mempengaruhi Keputusan Pembelian karena memiliki nilai original sampel estimasi yaitu -0.120. Hal tersebut menunjukan bahwa lokasi tidak terlalu mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
9. DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Karim, Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani, 2001. Amirullah, Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.
Arikunto Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek, edisi revisi 1V, Yogyakarta: Rineka Cipta, 1998.
Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariati Dengan Program SPSS.
Ginting Nembah F. Hartimbul, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Bandung: Yrama Widya, 2011.
Gitosudarmono, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: BPFE-UGM, 2000. Hakim Lukman, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam, Surakarta: Erlangga, 2012.
Hapsari Niken Tri, Seluk Beluk Promosi dan Bisnis, Jogjakarta: Aplus Books,2010.
Hasan, Ali. 2010. MARKETING. YOGYAKARTA: Media Presindo.
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking, jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Julius, Niko. n.d. “PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA BUBUT PADA CV. BERKAT ANUGERAH DI GRESIK.”
Kartajaya Hermawan, Marketing Mix, Bandung: Mizan Pustaka, 2006. Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: Rajawali, 2014.
Kertajaya et al, Marketing Syariah, Jakarta: Gema Insani Press, 2008.
Kotler, Amstrong. 2001. PRINSIP-PRINSIP PEMASARAN. 12th ed. Jakarta: Erlangga.
Marwansyah, Eko, Sri Widyastuti, and Tabroni. 2017. “Strategi Pengembangan Bisnis PT.
Alpindo Mitra Baja Dengan Menggunakan Analytic Network Process (ANP).”
Ekonomi Bisnis Dan Manajemen 2(1):1–20.
Perpustakaan.” Jurnal Ilmu Informasi Kepustakaan Dan Kearsipan 1(1):41.
Sekaran, Uma, and Roger Bougie. 1992. Business Research. Vol. 12. 3rd edition.
Southern Illionis University.
Simamora, Henry. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia In Manajemen Sumber Daya Manusia.
Solihin, Ismail. 2012. MANAJEMEN STRATEJIK. Jakarta: Erlangga. Steinhoff. 1979.
THE WORLD OF BUSINESS. Grolier Incoporated.
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitaif Dan R & D Edisi Revisi Ke 2.
ALFABETA.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: PT. Alfabet.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif Dan Kuatitatif. Bandung: ALFABETA.
Suharmi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutama. 2016. Metode Penelitian Pendidikan:Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D. Surakarta:
Fairuz Media.
Swastha, Basu. 2008. “Manajemen Pemasaran Modern.” in Liberty, Yogyakarta.
YOGYAKARTA: Penerbit Liberty-Yogyakarta.