• Tidak ada hasil yang ditemukan

Break Even Point. Desiani Rizki Purwaningtyas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Break Even Point. Desiani Rizki Purwaningtyas"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Break Even Point

Desiani Rizki Purwaningtyas

(2)

HargaPokokProduksi

➢ Harga pokok produksi atau biaya produksi:

keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.

➢ Unsur harga pokok produksi:

• Biaya bahan baku langsung: Semua baya bahan yang membentuk bagian integral produk, dipakai dalam jumlah yang signifikan.

• Biaya tenaga kerja langsung: biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk.

• Biaya overhead pabrik: biaya selain bahan baku dan tenaga kerja langsung yang meliputi bahan penolong, biaya listrik, air, gas, biaya reparasi dan pemeliharaan alat, biaya penyusutan alat.

(3)

TREY 3

MetodePenentuan HargaPokokProduksi

➢ Full coasting: metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat variabel maupun tetap.

• Biaya tetap: biaya yang tidak tergantung pada volume produksi.

• Biaya variabel: biaya yang tergantung pada volume produksi

➢ Variable coasting: metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi

yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

(4)

Contoh kasus:

Sebuah UKM memproduksi minuman sari tempe. Produk sari tempe dikemas dalam botol pet ukuan 350 ml. Volume produskinya dalam satu bulan adalah 2600 dengan 26 hari kerja. UKM tersebut mempekerjakan 2 karyawan: 1 karyawan bagian produksi dan 1 karyawan bagian administrasi dan promosi. Masing-masing karyawan digaji Rp 2.000.000/bulan. Seberapa pun jumlah produksi, gaji karyawan tetap. Bahan baku utama yang digunakan adalah air, gula, dan tempe. Setiap bulan, supplier tempe memasok tempe sebanyak 650 papan dengan berat bersih per papan tempe adalah 400 g. Harga per papan tempe adalah Rp 5.000,-. Sumber air yang

digunakan untuk membuat sari tempe adalah air PDAM sebanyak 780 liter per bulan. Tarif air PDAM per bulan Rp 128.500,-. Setiap bulan UKM tersebut berbelanja gula sebanyak 52 kg di supermarket dengan harga Rp 13.000,- per kg dan garam 2 bungkus @ Rp 2.000,-. UKM

tersebut membeli botol pet sejumlah 2600 botol dengan harga Rp 900,-/botol dan label Rp 200,- per botol. Biaya listrik dan gas yang dikeluarkan per bulan adalah Rp 300.000,- dan Rp 120.000,-.

Peralatan yang digunakan adalah kompor gas dengan harga Rp 300.000,- umur pakai 5tahun;

tabung gas Rp 90.000,- umur pakai 7 tahun; blender Rp 300.000,- umur pakai 5tahun; panci

pasteurisasi Rp 300.000,-umur pakai 5 tahun; saringan kain Rp 15.000,- umur pakai 2 bulan; serta kulkas dan freezer Rp 3.700.000,- umur pakai 8 tahun. Berapa harga pokok produksi sari tempe tersebut berdasarkan metode full coasting?

(5)

TREY

➢Biaya bahan baku langsung:

• Tempe:

• Air:

• Gula:

• Total: Rp 155942,3 per hari >> Rp 1.559, 42 per botol

➢ Biaya tenaga kerja langsung per botol:

• Gaji karyawan produksi:

➢ Biaya overhead pabrik (BOP):

• Biaya bahan penolong per botol:

• Botol +label: Rp 1.100

• Garam:

• Total biaya bahan penolong: Rp 1.101,54

PenyelesaianContohKasus

5

(6)

➢ Biaya overhead pabrik (BOP):

• Biaya listrik:

• Biaya gas:

• Biaya penyusutan:

• Kompor gas:

• Tabung gas:

• Blender:

• Panci:

• Saringan:

• Kulkas:

• Total biaya penyusutan: Rp 23,87

• Total BOP: Rp 1.101,54+Rp115,38+Rp46,15+Rp 23,87 = Rp 1.286,94

• Total harga pokok produksi: Rp 1.559,42+Rp 769,23+Rp 1.286,94

= Rp 3.615,59

PenyelesaianContohKasus

(7)

TREY

➢ Keadaan perekonomian

• Inflasi: turunnya daya beli uang maka akan menyebabkan harga jual barang atau jasa akan naik.

• Deflasi: naiknya daya beli uang maka harga jual batang atau jasa akan

menjadi lebih rendah.

➢ Permintaan dan penawaran

• Permintaan: jumlah barang yang diminta pembeli pada tingkat harga tertentu dengan asumsi hal-hal

lainnya sama. Semakin tinggi

permintaan, penawaran tetap maka harga produk semakin mahal dan sebaliknya.

• Penawaran adalah berbagai jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu yang menganggap hal-hal lain sama. Semakin tinggi penawaran, permintaan tetap maka harga produk semakin murah dan

sebaliknya.

➢ Elastisitas permintaan

• Elastisitas permintaan dan penawaran mempengaruhi keputusan manajemen untuk menaikkan atau menurunkan harga jual produk. Jika permintaan suatu produk bersifat elastik maka keputusan untuk

menurunkan harga jual berakibat dapat meningkatkan volume penjualan dalam

jumlah yang relatif besar. 7

Penetapan Harga Jual

Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual

(8)

➢ Persaingan

• Harga produk pesaing dan program promosi pesaing dapat menentukan harga jual.

➢ Biaya

• Terdiri dari biaya tetap dan variabel.

➢ Tujuan perusahaan

• Mempengaruhi penetapan margin keuntungan

➢ Pengawasan pemerintah

• Penentuan harga jual barang atau jasa yang menyangkut hajat hidup orang banyak sangat dipengaruhi oleh kebijaksanaan atau aturan pemerintah.

Penetapan Harga Jual

Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual

(9)

TREY

➢ Biaya produksi

➢ Biaya pemasaran

• Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan pemasaran, contoh:

biaya iklan, biaya promosi, biaya gaji bagian pemasaran, dan lain-lain.

• Untuk contoh kasus minuman sari tempe, biaya promosi per bulan Rp 500.000,- yang semuanya merupakan biaya tetap dan gaji karyawan pemasaran Rp

2.000.000,-sehingga biaya pemasaran Rp 2.500.000,-/bulan atau Rp 961,54/botol.

➢ Biaya administrasi umum

• Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran.

• Misalnya untuk contoh kasus minuman sari tempe, biaya administrasi Rp 300.000,- /bulan per bulan yang semuanya merupakan biaya tetap atau Rp 115,38/botol

➢ Total biaya: Rp 3.615,59+Rp 961,54+Rp 115,38 = Rp 4.692,51/botol

9

Penetapan Harga Jual

Biaya penetapan harga jual

(10)

➢ Penetapan harga jual normal (normal pricing)

• Metode penetapan harga jual normal seringkali disebut dengan istilah cost –plus

pricing, yaitu penetapan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan diatas biaya penuh (biaya produksi, pemasaran, dan administrasi). Untuk produk

pangan, laba yang ditetapkan dapat mencapai 50% tergantung masa simpan

produknya. Semakin singkat masa simpan produk, produsen akan menetapkan laba yang lebih tinggi.

• Dalam kasus minuman sari tempe, laba yang ditetapkan adalah 49%.

• Total biaya: Rp 4.692,51 + 49% = Rp 6.991.84 ≈ Rp 7.000,-/botol

➢ Penetapan harga jual dalam cost-type contract (cost-type contract pricing)

• Kontrak pembuatan produk dan jasa yang pihak pembeli setuju membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya yang sesungguhnya.

Penetapan Harga Jual

Metode penetapan harga jual

(11)

TREY

➢ BEP (Break Even Point) adalah titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.

➢ Dengan melakukan analisis BEP, seorang entrepreneur dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengurangan atau penambahan harga jual, biaya, dan laba.

➢ Kegunaan analisis BEP:

• Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

• Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu.

• Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian.

• Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan.

11

Break Event Point (BEP)

(12)

➢ Analisis BEP memberikan hasil yang baik jika asumsi berikut terpenuhi :

• Perilaku penerimaan dan pengeluaran dilukiskan dengan akurat dan bersifat linier sepanjang jangkauan bisnis yang relevan.

• Biaya dapat dipisahkan antara biaya tetap dan biaya variable.

• Efisiensi dan produktivitas tidak berubah.

• Harga jual tidak mengalami perubahan.

• Biaya-biaya tidak berubah.

• Bauran penjualan konstan.

• Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persediaan awal dan persediaan akhir

Break Event Point (BEP)

(13)

TREY

➢ TC (Total cost): Total biaya yang dikeluarkan yang terdiri dari total fixed cost (total biaya tetap) dan total variable cost

(total biaya variabel) yang berasal dari biaya produksi, pemasaran, dan administrasi.

➢ TR (Total revenue): pendapatan total.

➢ Rumus BEP-unit:

➢ Rumus BEP-rupiah:

13

Break Event Point (BEP)

(14)

➢Biaya tetap:

• Gaji karyawan produksi: Rp 2.00.000,-

• Listrik: Rp 300.000,-

• Gas: Rp 120.000,-

• Total biaya penyusutan: Rp 23,87

• Biaya pemasaran: Rp 2.500.000,-

• Biaya administrasi: Rp 300.000

• Total biaya tetap: Rp 5.220.023,87

➢ Biaya variabel per unit:

• Bahan baku langsung: Rp 1.559, 42

• Bahan penolong: Rp 1.101,54

• Total biaya variabel per unit: Rp 2.660,96

➢Harga jual per unit: Rp 7.000,-

➢BEP-unit:

❖ UKM tersebut harus menjual 1.203 unit untuk mencapai break event point.

➢BEP-rupiah:

❖ Uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah Rp 8.421.000,-

PenyelesaianContoh Kasus

Referensi

Dokumen terkait

Hasil validasi dari ahli media diperoleh bahwa media pembelajaran berbasis web perlu direvisi pada bagian gambar dengan menggunakan gambar yang lebih menarik dari

SIDANG PERTAMA BPUPKI : Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat, maka agenda acara dalam masa persidangan BPUPKI yang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Minimum Spanning Tree (MST) dengan menggunakan Algoritma kruskal yang diringkas menggunakan

Dengan adanya perubahan tersebut, maka susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) akan berubah pula. Perubahan SOTK tersebut telah dituangkan ke dalam Peraturan Bupati

Tabel 1 menunjukkan bahwa pada perlakuan berbagai jenis auksin alami, persentase setek hidup bibit tanaman buah naga tertinggi pada perlakuan air kelapa dan

Pemodelan pasang surut laut tersebut disimulasikan selama 1 bulan yang menghasilkan komponen harmonik pasang surut laut dengan mencuplik pada lokasi 6 titik

 Nilai ITK provinsi Sulawesi Selatan pada Triwulan IV-2017 diperkirakan sebesar 101,44 yang artinya kondisi ekonomi konsumen triwulan depan dianggap tetap lebih baik dari