• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan sumber daya alam itu sendiri meliputi pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan, peternakan, perkebunan, serta pertambangan dan juga energi (Saputra, 2017). Dalam pemanfaatan dan pengelolaan Pemerintah dan masyarakat memiliki andil yang kuat memanfaatkan sumber daya alam tersebut seutuhnya untuk menjaga kesejahteraan, Namun tetap tidak melupakan untuk menjaga sumber daya alam tersebut. Edukasi mengenai pengelolaan sumber daya alam demi menjaga kelestarian sumber daya alam yang tersebar di setiap daerah membutuhkan pengenalan atau sosialisasi kepada masyarakat luas, salah satunya adalah dengan cara melakukan pengelolaan menjadi obyek wisata. Dewasa ini, obyek wisata tidak hanya menghadirkan wadah untuk bertamasya, namun juga untuk sarana edukasi. Salah satu wisata edukasi yang memanfaatkan salah satu kekayaan sumber daya alam yakni pada sektor pertambangan adalah Geopark Teksas Wonocolo yang terletak di Kabupaten Bojonegoro.

Bojonegoro merupakan salah Kabupaten yang berada di wilayah administratif Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan Peraturan Daerah No.6 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Salah satu visi kabupaten Bojonegoro adalah menjadi sumber energi negeri. Berdasarkan data statistik BPS (Badan Pusat Statistik) Bojonegoro tahun 2017 pertambangan dan penggalian (Migas) merupakan sektor terbesar yang berkontribusi pada struktur PDRB (Produk Regional Bruto) Kabupaten Bojonegoro yakni sebesar 44%. Namun, berdasarkan dari laman pemerintah, beberapa tahun terakhir terjadinya penyusutan minyak, yang disebabkan oleh pengambilannya secara terus-menerus. Sehingga, melihat potensi yang ada, kekayaan sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi tersebut kini tengah dikembangkan menjadi obyek wisata berbasis geologi, yaitu Geopark

(2)

2

Wonocolo atau lebih dikenal dengan nama Teksas Wonocolo berdasarkan RIPPARDA Kabupaten Bojonegoro tahun 2019- 2034. Penamaan Teksas Wonocolo berdasarkan kondisi lingkungan yang disinyalir tampak seperti dengan lokasi minyak Texas di Amerika, selain hat tersebut dari pihak pengembang dan masyarakat Teksas sendiri merupakan singkatan dari Tekad Selalu Aman dan Sejahtera. Tambang minyak yang berlokasi di Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur ini sudah ada sejak jaman Belanda dan kini telah berumur lebih dari satu abad. Pada proses pengoperasiannya, pertambangan minyak Wonocolo ini masih menggunakan cara tradisional dengan menggunakan pipa-pipa dan mesin seadanya. Dengan kedalaman kurang lebih 100 meter, masyarakat dapat mengeksplor minyak menggunakan alat sederhana untuk menyemburkan minyak mentah. Kawasan Wonocolo ini merupakan kawasan penghasil minyak dan gas (migas) pertama di Indonesia yang dijadikan sebagai wisata geopark. Terdapat beberapa wahana di dalamnya antara lain, trek sepeda dan mobil Jeep, serta memiliki museum sebagai media untuk menyimpan peninggalan bersejarah yang telah dilalui di kawasan Wonocolo. Museum ini juga memiliki museum sejarah hidup atau biasa disebut dengan living museum yang dimana didalamnya menciptakan kembali kondisi budaya, lingkungan alam, atau periode sejarah yang lalu hingga sekarang.

Gambar 1. 1 Teksas Wonocolo Sumber : Dokumentasi Peneliti (2022)

(3)

3

Meskipun telah didirikan sejak 2016, namun pengenalan Geopark Wonocolo sebagai obyek wisata edukasi belum banyak menarik minat khalayak ramai. Berdasarkan data statistik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2020 yang dipaparkan oleh Widiyarta,dkk (2021) dalam jurnalnya yang berjudul “Strategi Pengembangan Desa Wisata Migas Di Geopetroleum Teksas Wonocolo Kabupaten Bojonegoro”, pengunjung wisata Wonocolo hanya berkisar 0,38% dari jumlah wisatawan dengan jumlah pengunjung 781, sedangkan di tahun 2017 dapat mencapai 2270 pengunjung. Jumlah tersebut menunjukkan adanya penurunan minat pengunjung.

Tabel 1. 1 Jumlah Pengunjung

Tahun Pengunjung

Teksas Wonocolo

Jumlah Total Wisatawan di Bojonegoro

Persentase Pengunjung Teksas Wonocolo

2017 2.270 655.396 0.34%

2018 19.120 1.187.814 1.60%

2019 1.532 714.898 0.21%

2020 781 205.422 0.38%

Sumber : Widiyarti, dkk. (2021)

Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya mengenai akses jalan yang belum menunjang menuju lokasi wisata. Obyek wisata Geopark Wonocolo terletak jauh dari perkotaan, terletak pada perbukitan yang masih minim perbaikan jalan. Faktor berikut mengenai minimnya pengembangan dari segi manajemen pengelolaan untuk mengenalkan objek wisata. Hambatan tersebut juga dipaparkan oleh Widiyarti,dkk (2021) melalui analisisnya dari unsur Institutions yakni membahas mengenai peran masing-masing unsur dalam mendukung kelancaran kegiatan kepariwisataan. Pada aspek tersebut pengembangan pada sistem pengenalan serta manajemen dalam mengelola desa wisata masih minim atau masih adanya hambatan. Faktor lain dari minimnya pengunjung Geopark

(4)

4

Teksas Wonocolo juga diungkapkan oleh camat kedewan, Bapak Edy Subroto, SH., Msi. yang dilansir dalam bojonegoro.jawapos.com bahwasanya Desa Wonocolo yang kini dikembangkan sebagai obyek wisata lebih dikenal sebagai sumur minyak tua, menjadi pemandangan yang kontras antara aktivitas menambang minyak dan orang berwisata. Sebagai obyek wisata yang berpotensi, Geopark Teksas Wonocolo membutuhkan strategi pengembangan untuk meningkat daya tarik wisata. yakni dengan mengubah persepsi masyarakat terhadap kawasan wonocolo yang hanya sebagai tambang minyak, kini juga dapat digunakan sebagai tempat berwisata yang menyimpan nilai edukasi.

Berangkat dari permasalahan yang telah diangkat, maka melalui penelitian dengan judul “Perancangan Identitas Visual Geopark Teksas Wonocolo Sebagai Wisata Edukasi” peneliti bermaksud untuk membantu pengelolaan wisata Geopark Teksas Wonocolo dalam aspek pengadaan identitas visual. Identitas visual adalah identitas yang berhubungan dengan citra atau image yang dipertahankan oleh perusahaan sebagai jembatan untuk menyatukan berbagai konteks, audience, bagi perusahaan tersebut. Simbolisasi ciri khas yang mengandung diferensial dan mewakili citra organisasi, identitas dapat berasal dari sejarah, filosofi, visi atau cita- cita, misi atau fungsi, tujuan, strategi atau program (Rustan, 2010).

Kekuatan dari identitas visual bukan hanya terletak pada keindahan tampilan visual, melainkan makna yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu pada perancangan identitas visual Geopark Teksas Wonocolo, Tahapan pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan riset data secara observasi atau melalui sumber tertulis. Langkah berikutnya pembuatan draft atau rancangan desain dengan berbagai macam alternatif desain. Kemudian membuat digitalisasi desain hingga pemilihan desain akhir.

Berdasarkan penjabaran diatas, penelitian yang digunakan menggunakan metode penelitian kualitatif. Setiap karya visual dalam konteks desain komunikasi visual selalu memiliki 3 aspek. Dalam masing-masing aspek terdapat cara atau metode pengumpulan data, sehingga dalam konteks penelitian desain komunikasi visual tidak harus menggunakan satu metode saja (Soewardikoen, 2019). 3 aspek tersebut meliputi aspek imaji yang dilakukan dengan observasi melakukan pengamatan dan pencatatan. Berikutnya aspek pembuat dilakukan dengan

(5)

5

wawancara secara mendalam pada pihak terkait yang bertanggung jawab dalam pengelolaan Geopark Teksas Wonocolo. Kemudian aspek pemirsa, untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dari aspek pemirsa dapat dilakukan dengan wawancara terstruktur, angket/kuesioner.

Perancangan identitas visual memiliki peluang besar dalam mengembangkan Geopark Teksas Wonocolo karena melalui identitas visual Geopark Teksas Wonocolo memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri sehingga mampu mendapatkan perhatian dari wisatawan. Penelitian ini diharapkan nantinya dapat sebagai representasi dari nilai-nilai yang diusung yakni konsep wisata edukasi dari Geopark Teksas Wonocolo kepada masyarakat terutama pada Kabupaten Bojonegoro, dan menambah awareness.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang identitas visual sebagai representasi wisata edukasi dari Geopark Teksas Wonocolo ?

2. Bagaimana merancang identitas visual untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap Geopark Teksas Wonocolo, serta meningkatkan awareness dari masyarakat Kabupaten Bojonegoro, Cepu, Senori ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ditemukan tujuan masalah yaitu menghasilkan identitas visual Geopark Teksas Wonocolo yang mampu merepresentasikan citra Geopark Teksas Wonocolo sebagai obyek wisata edukasi, mengubah persepsi masyarakat, serta meningkatkan awareness dari masyarakat Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Blora.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Praktis

Hasil perancangan identitas visual Geopark Teksas Wonocolo menjadikan upaya penguatan citra wisata edukasi berbasis Geologi dan dapat dijadikan sebagai

(6)

6

edukasi untuk melestarikan sumber daya alam dari sektor pertambangan pada masyarakat luas.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat dari hasil penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu;

1. Bagi Universitas

Hasil perancangan identitas visual Geopark Teksas Wonocolo ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran, edukasi, inspirasi, dan motivasi, untuk menambah referensi dan wawasan dalam merancang identitas visual dan pengaplikasiannya bagi mahasiswa akademisi Universitas Internasional Semen Indonesia yang berguna untuk melakukan perancangan serupa atau bisa mengembangkan lebih lanjut .

2. Bagi Peneliti

Hasil perancangan identitas visual Geopark Teksas Wonocolo dapat meningkatkan keterampilan dan kreatifitas penulis dalam bidang Desain Komunikasi Visual untuk menghasilkan karya yang juga dapat memiliki nilai kebermanfaatan untuk masyarakat luas, serta dapat mempelajari hal baru berkaitan dengan strategi place branding.

3. Bagi Geopark Teksas Wonocolo

Adanya identitas visual diharapkan dapat menjadi penunjang untuk pengenalan obyek wisata sebagai wisata edukasi, serta awareness guna meningkatkan minat pengunjung terhadap obyek wisata Geopark Teksas Wonocolo. Kemudian dengan adanya strategi branding ini dapat mengenalkan dan meningkatkan kualitas sumber daya dan potensi yang ada.

1.5 Batasan Masalah

Batasan yang digunakan untuk mendukung fokus penelitian adalah sebagai berikut :

1. Wilayah studi kasus adalah Geopark Teksas Wonocolo, Kabupaten Bojonegoro 2. Perancangan identitas visual akan menghasilkan luaran yang berdasarkan dari

data hasil riset

(7)

7

3. Pengaplikasian dari identitas visual diberikan pedoman melalui GSM (Graphic Standard Manual)

4. Konsep perancangan merujuk pada data literasi, desain, dan kebudayaan di Geopark Teksas Wonocolo.

5. Perancangan identitas visual Geopark Teksas Wonocolo memiliki target populasi Kabupaten Bojonegoro, Blora, dan Tuban. Menggunakan metode proportional sampling. Untuk Kabupaten Tuban utamanya pada Kecamatan Senori, serta untuk Kabupaten Blora adalah Kecamatan Cepu. Dengan rentang usia 17 – 45 tahun.

6. Implementasi identitas visual berupa dummy antara lain :

 Poster

 Brosur

 Baliho

 Signage

 Kartu identitas

 Tiket masuk wisata

 Gapura

 Merchandise (Topi, Kaos, Gantungan Kunci, dsb)

 Dan lainnya

7. Perancangan identitas visual ini dibatasi pada pembuatan media utama dan prototype media pendukung, tidak sampai dengan aplikasi secara real (offline) 8. Evaluasi hasil desain akan dilakukan secara sederhana dan difungsikan sebagai

feedback tidak untuk diambil langkah tindak lanjut.

(8)

8 1.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 1. 2 Kerangka Pemikiran Sumber : Data Olahan Peneliti (2022)

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi