• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh : SUBAEDAH NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Oleh : SUBAEDAH NIM :"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

i

KABUPATEN JENEPONTO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh : SUBAEDAH NIM : 105401126919

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2021

(2)

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca melalui Media Kartu Bergambar pada Siswa Kelas I (satu) di SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto

Mahasiswa yang bersangkutan :

Nama Mahasiswa : SUBAEDAH

NIM : 105401126919

Jurusan : PKG Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layak untuk diujikan.

Makassar, 28 Juni 2021 Disetujui oleh :

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Sri Rahayu, S.Pd., M.Pd.

Diketahui :

Dekan FKIP Ketua Proi PGSD

Unismuh Makassar

Erwin Akib, M.Pd., Ph.D Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd.

NBM : 860 937 NBM : 114 8913

(3)

iii

(4)

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Subaedah

NIM : 105401126919

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Proposal : Upaya meningkatkan kemampuan membaca melalui media kartu bergambar pada siswa kelas I (satu) di SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 02 Juni 2021 Yang membuat pernyataan,

Subaedah

(5)

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SUBAEDAH

NIM : 105401126919

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan skripsi ini sampai selesai, saya akan menyusun sendiri proposal saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 02 Juni 2021

Yang membuat pernyataan,

SUBAEDAH

Mengetahui Ketua Prodi PGSD

ALIEM BAHRI, S.Pd.,M.Pd.

(6)

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Sesuatu yang mustahil terjadi ketika

Kita tidak pernah mau mencobanya.

Maka dari itu, cobalah!

Dengan demi kian kita telah menghargai keinginan.

Yang meskipun gagal di awal,

Setidaknya menjadi bahan pelajaran

Untuk mencobanya lagi hingga benar-benar berhasil.

kupersembahkan karya ini untuk : Kedua orang tuaku, saudaraku, sahabatku,

serta orang-orang terdekatku atas keikhlasan dan do’anya dalam mendukung penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

(7)

vii ABSTRAK

SUBAEDAH, Tahun 2021. Upaya Meningkatkan Kemapuan Membaca Melalui Media Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas I (satu) di SDI No.155 Tolo’-Tolo’

Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto. Skripsi jurusan PKG Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbin 1 Bapak Aliem Bahri dan Pembimbing 2 Ibu Sry Rahayu.

Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan membaca pada siswa kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’ . Salah satu faktor yang menyebabkan kemampuan membaca siswa rendah adalah proses pembelajaran masih menggunakan media konvensional yaitu dengan menggunakan papan tulis dan pembelajaran hanya berpusat kepada guru serta membuat siswa pasif. Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah untuk mengetahui apakah media kartu bergambar dapat meningkatkan kemapuan membaca di kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto .

Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan kemampuan membaca pada siswa kelas I SD, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah media kartu huruf bergambar. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus dengan jumlah siswa 25 orang, setiap siklus terdiri dari perencanaan pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus I diperoleh hasil belajar membaca siswa dengan nilai rata-ratanya 69 dengan presentase siswa 52%. Hasil tindakan siklus II diperoleh hasil belajar membaca siswa dengan nilai rata-ratanya 78,67 dengan presentase siswa 92%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media kartu huruf bergambar dapat meingkatkan kemampuan membaca permulaan di kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto .

Kata Kunci :Membaca melalui media kartu bergambar

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugrah pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah serta dan rasio pada-Mu Sang Khalik. Skipsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaa, tetapi terkadang kesempurnaan itu tersa jauh dari kehidupan seseorang. Demikian juga tulisan ini,kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan,tetapi kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermamfaat dalam dunia pendidikan, khususya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima terima kasih kepada ayahanda Hadeng dan ibunda Hj. Sattunia yang telah berjuang, berdo’a, mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses mencari ilmu. Demikian pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aliem Bahri,S.Pd. M.Pd. selaku Pembimbing 1 dan ibu Sry Rahayu,S.Pd.M.Pd. selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan Proposal hingga selesainya skripsi ini.

(9)

ix

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof.H Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib,S.Pd, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasssar. Bapak Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ucapan terima kasi yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada kepala sekolah, guru, staf SDI No.155 Tolo;-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan usul, kritik serta saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Sebab ini bukanlah akhir dari tulisan penulis. Maka atas usul, kritik, serta saran dari berbagai pihak penulis dapat jadikan bahan pertimbangan demi perbaikan tulisan di masa yang akan datang. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri penulis pribadi. Aamiin.

Makassar, 02Juni 2021

Penulis,

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

SURAT PERJANJIAN ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Masalah penelitian ... 5

1. Identifikasi masalah ... 5

2. Pemecahan masalah ... 5

3. Rumusan masalah ... 6

C. Tujuan penelitian ... 6

D. Manfaat penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Pengertian Membaca ... 8

B. Kerangka pikir ... 14

(11)

xi

C. Hipotesis tindakan ... 16

Bab III METODE PENELITIAN ... 17

A. Jenis penelitian ... 17

B. Lokasi dan subjek penelitian ... 18

C. Faktor yang di selidiki ... 18

D. Prosedur penelitian ... 19

E. Insrtumen penelitian ... 21

F. Teknik pengumpulan data ... 22

G. Tehni kanalisis data ... 23

H. Indikator keberhasilan ... 24

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

A. Hasil penelitian ... 25

B. Pembahasan ... 25

Bab V SIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Simpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

xii

DAFTAR TABEL

No. Halaman Judul

2.1 Bagan Kerangka pikir ………15

DAFTAR TABEL

3.1 Tabel Hasil Belajar (Tes Akhir Siklus 1 ) ……….30

3.2 Tabel Hasi Belajae (Tes AKhir Siklus 2 ) …………..36

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIARAN A ...42

- Materi siklus 1 ...42

- Materi siklus 2 ...46

LAMPIRAN B ...49

-Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1 ...49

-Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2 ...55

LAMPIRAN C ...53

- Evaluasi siklus 1 ...62

- Evaluasi siklus 2 ...63

LAMPIRAN D ...64

- Dokumentasi ...64

-Daftar riwayat hidup. ...66

(14)

xiv

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Pada hakikatnya, aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental.

Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca (Puji Santosa dkk, 2005: 6.3).

Lahirnya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010.

Membawa dampak positif bagi pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini mencerminkan dengan diangkatnya membaca, menulis dan berhitung sebagai kemampuan dasar berbahasa yang secara dini dan berkesinambungan menjadi perhatian dan kegiatan di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaniyah dari kelas I dan II. Tujuan pelajaran membaca sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standarisi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas I.

Kemampuan membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu kemampuan dasar berbahasa yang diajarkan di

(16)

sekolah. Pengajaran membaca haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian kemampuan. Baik kemampuan dalam menulis, membaca, dan berhitung. Kemampauan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses yang mendasari pikiran seseorang dalam berbahasa.

Membaca merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman- pengalaman baru. Pada hakikatnya, aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk.

Kegiatan membaca merupakan aktivitas yang unik dan rumit, sehingga seseorang tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa mempelajarinya, terutama anak usia sekolah dasar yang baru mengenal huruf atau kata-kata. Problem umum yang dihadapi anak dalam membaca adalah pada pelaksanaan pengajaran membaca, guru sering kali dihadapkan anak yang mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dengan hubungan huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, maupun ketidakmampuan anak memahami isi bacaan.

Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Bahasa Indonesia 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca siswa dituntut untuk mampu membaca huruf, suku kata dan kalimat. Pembelajaran di SD dilaksanakan sesuai dengan perbedaan atas kelas rendah dan kelas tinggi. Pelajaran di kelas rendah biasanya disebut pelajaran membaca permulaan, sedangkan dikelas tinggi disebut pelajaran membaca lanjut.

(17)

Prestasi siswa sangat ditentukan oleh kemampuan serta keterampilannya dalam memahami suatu wacana atau informasi yang diperoleh. Bahkan setelah siswa menyelesaikan sekolah, kemampuan serta keterampilan memahami suatu wacana akan sangat mempengaruhi pengetahuannya tentang berbagai masalah. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dapat bermanfaat dalam membina dan meningkatkan kemampuan dan kemauan membaca bagi para siswa.

Melihat kondisi realitas yang terjadi di di SDI NO.155 Tolo’- Tolo’

Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto, ditemukan fakta bahwa kemampuan membaca siswa masih cukup memprihatinkan. Sebagaimana observasi awal peneliti dan perbincangan langsung dengan beberapa siswa ditemukan bahwa pelajaran membaca kurang diminati karena guru hanya meminta membaca kemudian menjawab soal yang terdapat dalam bahan bacaan dan keluhan yang diungkapkan oleh seorang guru bahwa metode atau strategi yang sering digunakan adalah metode diskusi dan ceramah.

Metode ini hanya mampu mengaktifkan beberapa orang siswa yang dari awal telah memiliki kemampuan dan tingkat kepercayaan diri yang baik di dalam mengungkapkan ide dan pendapatnya di depan kelas. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk membiasakan atau setidaknya menyukai kegiatan membaca dan mampu menemukan gagasan-gagasan yang terdapat dalam membaca, khususnya membaca pemahaman. Peningkatan minat dan kemampuan membaca siswa, membutuhkan solusi berupa media membaca yang inovatif dan kreatif. Salah satu media membaca itu adalah media kartu bergambar.

(18)

Penggunaan media sangat membantu dalam pengajaran membaca bagi siswa kelas satu SD merupakan hal yang mutlak diperlukan, anak kelas satu SD yang pada umumnya baru berusia enam tahun masih berada pada taraf berfikir konkret, yaitu anak akan mudah mengenali hal-hal yang bersifat nyata. Disamping itu, dengan alat bantu yang digunakan oleh guru secara bervariasi akan membangkitkan minat siswa dalam mengikuti pelajaran. Salah satu media yang memungkinkan digunakan oleh guru dalam pengajaran membaca ini adalah melalui media kartu huruf bergambar.

Untuk menarik minat dan perhatian siswa terhadap materi yang diberikan, seyogyanya pengajaran dilengkapi dengan alat peraga.

Penggunaan alat peraga sangat besar manfaatnya untuk mempercepat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Kreatifitas guru dalam membuat alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran sangat menentukan bagi kelancaran pelaksanaan pengajaran terutama pembelajaran membaca.

Kegiatan pembelajaran membaca perlu diciptakan suasana yang menyenangkan dengan permainan bahasa (permainan kartu huruf, kata- kata dan kalimat). Diharapkan cara tersebut dapat mengatasi masalah siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas di kelas 1 dengan judul “Upaya meningkatkan kemampuan membaca melalui media kartu bergambar pada siswa kelas 1 di SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto”

(19)

B. Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah

Pembelajaran membaca di SDI NO.155 Tolo’-Tolo’

Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto selama ini masih belum mengoptimalkan media pembelajaran yang ada di sekolah. Proses pembelajaran masih menggunakan media konvensional yaitu dengan menggunakan papan tulis dan pembelajaran hanya berpusat kepada guru.

Hal ini menyebabkan kemampuan membaca siswa masih sangat rendah. Media Kartu huruf bergambar yang ada di sekolah tidak dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan Penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Media Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas I (satu) di SDI NO.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto”.

2. Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Masalah yang ditemukan/ di indentifikasi pada kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto adalah rendahnya hasil belajar.

Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

(20)

1) Kemampuan siswa dalam membaca masih kurang.

2) Guru kurang memperhatikan media yang digunakan dalam pembelajaran.

3) Guru hanya mengejar target materi yang sesuai kurikulum tanpa memperhatikan daya serap yang dicapai oleh siswa.

b. Pemecahan Masalah dan Tindakan

Masalah rendahnya hasil belajar/ tingginya miskonsepsi siswa akan dipecahkan melalui penerapan

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini difokuskan pada Peningkatan Kemampuan Membaca menggunakan Media Pembalajaran Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas I (satu) SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

c. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah dengan menggunakan media pembelajaran kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca pada siswa kelas I (satu) SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan kemampuan membaca melalui penggunaan media pembelajaran kartu bergambar pada

(21)

siswa kelas I (satu) SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk :

Bagi peneliti Sebagai pedoman bahwa dengan menggunakan media gambar dapat menarik minat anak untuk belajar dan meningkatkan kemampuan siswa untuk membaca.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru kelas 1 SD, bahwa dengan menggunakan media kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa sehingga tujuan pendidikan tercapai.

b. Bagi Siswa

Agar kemampuan siswa membaca dan memahami pelajaran bisa tercapai,sehingga prestasi belajar siswa menjadi baik.

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam memfasilitasi penggunaan media pembelajaran di SDI No.155 Tolo’-Tolo’.

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dengan ini yang telah dilakukan penelitian sebelumnya sebagai berikut :

Suriani Sahrudin B. Dan Efendi (Vol. 4 No. 10 Tahun 2014) Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SDN Ginunggung Tahun ajaran 2016/2017. Melalui Media Kartu Huruf. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Masalah dalam penelitian

ini adalah Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca

Permulaan Siswa SD Kelas I Tadulako Tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakahkatu huruf dapat meningkatkan kemampuanmembaca permulaan siswa kelas I SD Ginunggung Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli.

Variabel tindakan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah media kartu huruf. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I SDN Ginunggung berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Setiap siklus terdiri dari perencanaan pelaksanaan tindakan,observasi dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus I diperoleh hasil belajar membaca permulaan siswa dengan nilai rata-ratanya 69 dengan

(23)

persentase siswa 52%. Hasil tindakan siklus II diperoleh hasil belajar membaca permulaan siswa dengan nilai rata-ratanya 78,67 dengan persentase siswa 92%.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran Bahasa Indonesia (membaca permulaan) dengan menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan di kelas I SD Negeri Ginunggung Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan media visual kartu huruf siswa kelas I SD Negeri Ginunggung Kecapatan Galang Kabupaten Tolitoli tahun ajaran2016/2017. Persamaan dalam penelitian ini yang akan saya lakukan dengan peneliti tersebut yaitu sama-sama menggunakan upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan media kartu huruf. Sedangkan perbedaan dari penelitian yang saya akan lakukan dengan penelitian tersebut yaitu,penggunaan media kartu huruf bergambar.

2.Pengertian Kemampuan Membaca.

Kemampuan membaca merupakan hal yang sangat urgen dalam mempelajari segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang.membaca merupakan kemampuan yang sangat kompleks. Membaca tidak sekadar kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata, bermacam- macam kemampuan dikerahkan oleh seseorang pembaca agar ia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya agar lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya.

Kemampuan (Chaplin,2000:1) dapat diartikan sebagai kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan; tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan

(24)

sesuatu perbuatan.

Menurut Sumadayo, (2011) membaca adalah suatu proses kegiatan interaktif untuk memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis, serta memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahan tulis.

MenurutSafari,(2013)kemampuan membaca mengungkapkan beberapa aspekyaitu1)aspekkebahasaayangterdirdarketepatanpengucapan/pelafalan,2)kete patan penggunaan (nada, irama, pemilihan kata, ungkapan, istilah variasi kata, tata bentukan, struktur kalimat, dan majas), 3) aspek pengungkapan, 4) aspek penampilan yang diantaranya berbicara, keberanian, dan semangat serta kenyaringan suara. Kemampuan membaca juga sangat diperlukan oleh anak agar anak mengenal huruf- huruf bacaan yang dibacanya.

Berdasarkan pendapat tersebut bahwa membaca adalah melihat dan mengetahui sesuatu yang berupa tulisan atau cetakan. Membaca adalah suatu penafsiran yang bermakna dari cetakan atau simbol verbal tulisan.

Lain halnya menurut Martinus Yamin (2006: 106) membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan, teori-teori, hasil peneliti para ahli untuk diketahui dan menjadi pengetahuan siswa.

Membaca merupakan suatu proses sensoris, membaca dimulai dari melihat. Stimulus masuk lewat indra penglihatan atau mata. Kelemahan penglihatan yang umum diderita anak adalah kekeliruan kesiapan (refractive error), yang berarti tidak lain dari kondisi mata yang tidak terpusat. Kesiapan

(25)

membaca dimulai dengan mendengarkan. Persiapan auditoris anak dimulai dari rumah dalam bentuk pembinaan kosakata, menyimak efektif dan keterampilan membedakan.

Membaca sebagai proses perkembangan, ini dapat dilihat bahwa kemajuan kemampuan membaca pada umumnya bergerak teratur, anak yang tidak dapat membaca karena belum cukup matang , mereka akan meminta kesabaran guru untuk menanti dia sampai pada tingkat kematangannya. Kesiapan anak didik itu harus dikembangkan pada setiap taraf perkembangan kemampuannya. Oleh karena itu, guru harus betul-betul menyiapkan kesiapan anak tersebut pada taraf sebelumnya. Ada dua hal yang harus diperhatikan guru dalam proses perkembangan membaca anak. Yang pertama adalah guru harus selalu sadar bahwa membaca merupakan sesuatu yang diajarkan dan bukan sesuatu yang terjadi secara insidental, tidak ada seorang anak yang dapat membaca dengan jalan menonton orang lain membaca dan yang kedua membaca bukanlah sesuatu subjek melainkan suatu proses.

Membaca merupakan proses pengolahan bacaan secara kritis dan kreatif dengan tujuan memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan, serta penilaian terhadap keadaan, nilai, dan dampak bacaan. Kegiatan membaca merupakan aktivitas mental memahami apa yang disampaikan penulis melalui teks atau bacaan.

Membaca merupakan tahapan proses belajar bagi siswa sekolah dasar kelas awal.

Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu

(26)

merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.

Pelaksanaan membaca di kelas 1 sekolah dasar dilakukan dalam dua tahap, yaitu membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan buku. Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan menggunakan media atau alat peraga selain buku misalnya kartu gambar, kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat. Pembelajaran membaca dengan buku merupakan kegiatan membaca dengan menggunakan buku sebagai bahan pelajaran.

Dalam pembelajaran membaca ada beberapa metode yang digunakan antara lain:

a. Metode Eja

b. Metode Bunyi dan Abjad

c. Metode Suku Kata dan Metode Kata d. Metode Global

e. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)

3.Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan.

Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi

(27)

pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya (Briggs, 1977 dalam http://belajarpsikologi.com). Media juga seringkali diartikan sebagai alat yang dapat dilihat dan didengar. Alat-alat ini dipakai dalam pengajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien.

4.Media gambar

Dalam buku media pengajaran, media gambar/visual dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah :

a. Gambar datar

Media gambar datar seperti foto, gambar ilustrasi, flash card (kartu bergambar), gambar pilihan dan potongan gambar. Disamping mudah didapat dan murah harganya, media ini juga mudah dimengerti dan dinikmati di mana-

mana. Media ini dapat digunakan untuk memperkuat impresi, menambah fakta baru dan memberi arti dari suatu abstraksi.

b.Media proyeksi diam

Dalam media proyeksi diam, gambar yang mengandung pesan yang akan disampaikan ke penerima harus diproyeksikan terlebih dahulu dengan proyektor agar dapat dilihat oleh penerima pesan. Ada kelasnya media ini hanya visual sifatnya, tapi ada pula yang disertai rekaman audio. Media proyeksi diam dapat digunakan guru-guru untuk mengajar berbagai mata pelajaran di semua tingkatan. Media ini bertujuan memberi informasi faktual, memberi persepsi yang benar dan cepat terutama dalam pengembangan keterampilan, merangsang apresiasi terhadap seni, gejala alam, orang dan sebagainya.

Alat adalah sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Alat peraga menurut Depdiknas (2003)

(28)

adalah benda/alat yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip/prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/kongkret. Jadi Alat Peraga adalah sarana yang digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar didalam kelas agar pembelajaran tampak lebih nyata/kongkret sehingga siswa lebih mengerti.

Kartu huruf bergambar merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tulis (tripleks).

Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan pembuat suku kata, kata maupun kalimat. Penggunaan kartu huruf ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat mudah digunakan dalam pengajaran membaca. Selain itu kartu huruf bergambar juga melatih kreatifitas siswa dalam menyusun kata-kata sesuai dengan keinginannya.

B . Kerangka Pikir

Anak-anak di SDI No.155 Tolo’-Tolo’ memiliki kemampuan membaca yang masih rendah dikarenakan metode dan media pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional. Sehingga berdampak buruk pada anak seperti anak mudah bosan dan malas mengikuti kegiatan pembelajaran membaca.maka dari itu peneliti ingin mencoba menggunakan media kartu bergambar untuk menumbuhkan minat belajar membaca anak dan juga mempermudah anak untuk belajar membaca . Peneliti merencanakan perlakuan dalam beberapa siklus dalam penelitian ini dan peneliti sangat berharap kemampuan membaca anak di SDI No.

155 Tolo’-Tolo’ ini akan meningkat sehingga kemampuan membaca dapat dicapai secara optimal oleh setiap anak.

(29)

Sebelum tindakan Proses pembelajaran masih bersifatkonvensional

Tindakan perbaikan

Setelah tindakan Terjadi peningkatan kemampuan membaca

anak

Siklus

Kegiatan belajar membaca

menggunakan media kartu bergambar.

Kemampuan membaca anak

masih rendah

Pembelajaran dengan menggunakan media kartu

bergambar

Rendahnya kemampuan membaca pada siswa kelas 1 di SDI No.155

Tolo’-Tolo’

Berikut adalah kerangka berpikir yang di gunakan dalam penelitian ini

Gambar 2.1 Bagan Kerangka pikir

Berdasarkan kerangka berpikir diatas dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal peneliti belum menerapkan media kartu bergambar jadi kegiatan belajar membaca masih bersifat konvensional dan kurang mengena pada anak sehingga menyebabkan kemampuan membaca anak masih sangat kurang. Dengan permasalahan tersebut peneliti akhirnya menggunakan sebuah media yaitu media kartu bergambar .dalam belajar membaca menggunakan media kartu bergambar.peneliti akan melakukannya melalui beberapa siklus yang berbeda pada setiap siklus .

(30)

Perbedaan disetiap siklus yang semakin meningkat digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca . Dengan begitu peneliti sangat berharap media kartu bergambar dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi yang di terapkan dalam kegiatan belajar membaca akan dapar merubah kondisi awal yaitu anak-anak yang kemampuan membaca masih rendah menjadi optimal dalam arti kemampuan membaca anak meningkat.

C.Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan/dugaan sementara sebagai berikut :

Melalui penggunaan media kartu bergambar dalam pembelajaran membaca dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I (satu) di SDI NO.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

(31)

17 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan pemaparan data deskriptif kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, lembar catatan lapangan, dan wawancara dalam setiap pelaksanaan tindakan (proses pembelajaran), dan data kuantitatif diperoleh dari tes akhir setiap siklus. Menurut Rochiati (Kunandar, 2009:46) penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa bersifat kuantitatif, yang uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata. Peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman akan berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan. Menurut Aqib (2009:62). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kegiataan penelitian tindakan yang tidak saja berupaya untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan (obser

(32)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDI NO.155 Tolo’-Tolo’Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto di kelas I tahun pelajaran 2020/2021.

Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 april sampai dengan 8 Mei 2021.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto .

C. Faktor Yang Diselidiki

Untuk menjawab permasalahan di bab ini ada beberapa factor yang ingin di selidiki yaitu :

1. Faktor Siswa

Mengingat kemampuan siswa dalam membaca masih rendah.

2. Faktor Proses Pembelajaran

Apakah terjadi interaksi antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa agar kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif dan efisien.

3. Faktor Hasil

Penguasaan materi pelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca.

(33)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan memberikan tahap-tahap tindakan berupa:

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengamatan 4. Refleksi

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dari Kemmis dan Mc. Taggart terdiri dari III siklus namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan II siklus karena rata-rata nilai tes kemampuan membaca siswa telah mencapai batas tuntas yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yakni dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta kemampuan membaca siswa.

1. Gambaran Umum Siklus I

Pelaksanaan untuk siklus I berlangsung 3 (tiga) kalipertemuan untuk pelaksanaan tindakan dan tes akhir siklus I.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I dilakukan kegiatan sebagai berikut Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian.

Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar penilaian, dan lembar observasi serta mempersiapkan media kartu bergambar yang

(34)

akan digunakan didalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

1. Siswa diberi penjelasan tentang membaca dan manfaat membaca.

2. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok.

3. Masing-masing siswa dalam kelompok diberikan gambar.

4. Salah satu siswa mewakili kelompoknya memilih satu gambar untuk membaca kata yang ada pada kartu bergambar tersebut

5. Peneliti mengkordinir, memantau dan mencatat sejumlah kejadian selama pembelajaran menulis berlangsung.

c. Observasi (Pengamatan)

Pelaksanaan observasi menggunakan lembar observasi berupa pengamatan terhadap kehadiran, keaktifan dalam proses pembelajaran, melaksanakan prosedur pembelajaran sesuai dengan langkah- langkahnya, perhatian atau konsentrasi, keaktifan selama proses pembelajaran, kelengkapan catatan, dan keaktifan siswa dalam membaca menggunakan media kartu bergambar. Hasil tindakan dievaluasi dengan tes hasil belajar siklus I.

d. Refleksi

Peneliti mendiskusikan dengan guru hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang didiskusikan adalah (1) menganalisis dan menjelaskan hasil yang diperoleh pada tindakan

(35)

yang baru dilakukan, (2) menyimpulan hasil yang telah dicapai dalam peningkatan keterampilan membaca pada siswa. Hasil refleksi dijadikan sebagai masukan pada tindakan selanjutnya (siklus kedua apabila hasil yang diperoleh kurang maksimal).

2. Gambaran Umum Siklus II

Pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I setelah peneliti dan guru melakukan diskusi perbaikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Berdasarkan hasil refleksi pada pelaksanaan tindakan siklus I, maka pada tahap ini peneliti dan guru secara kolaboratif melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan selama satu pekan sebanyak tiga kali pertemuan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II ini relatif sama dengan yang dilakukan pada siklus I, maupun pada beberapa langkah dilakukan perbaikan atau penambahan tindakan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan di lapangan.

E. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat di gunakan untuk mengumpulkan data penelitian aspek penelitian yang dapat memberikan informasi yang dapat membantu perluasan teori. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’

Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

Adapun susunan instrument dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Observasi

(36)

2. Tes

3. Dokumentasi 4. Catatan lapangan

F. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1.Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 199) “Di dalam pengertian psikologik observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera”. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai guru dan aktivitas.

2.Tes

Tes merupakan salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Suharsimi Arikunto (2010: 193) mengatakan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan maupun kemampuan yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Tes yang diberikan pada siswa dalam penelitian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran setelah diterapkan

3.Dokumentasi

Dokumentasi merupakan barang-barang yang tertulis (Suharsimi Arikunto, 2010: 201). Peneliti menggunakan checklist dokumentasi sebagai alat dalam

(37)

mengkaji dokumen yang digunakan untuk mendukung data penelitian.

4.Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala peristiwa selama proses penelitian berlangsung sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Hal ini dikarenakan berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, suasana sekolah, dan kegiatan lain yang dapat diketahui dari catatan lapangan.

G. Tekhnik Analisis Data

Tekhnik Analisis data penelitian ini dilakukan dengan pengolahan data secara kualitatif. Data diambil dari hasil aktivitas guru dan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus:

Presentase Nilai Rata-Rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 ×100%

DSI = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑠 ×100%

Dimana DSI = Daya Serap Individu

KBK = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 ×100%

Dimana KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal

(38)

Siswa dikatakan tuntas klasikal jika lebih dari atau sama dengan 70% siswa telah (Depdiknas, 2004).

H. Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan bagi peneliti pada pembelajaran membaca permulaan kelas I dengan menggunakan media kartu huruf bergambar dengan daya serap individu minimal ≤ 70 dan ketuntasan belajar klasikal minimal 70% dari jumlah siswa yang ada. Ketuntasan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≤ 70 yang diberlakukan di SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

(39)

25 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas I SDI No.155 Tolo’-Tolo’

Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto pada tanggal 26 April sampai dengan 08 Mey 2021 . Pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus meliputi empat tahapan yakni perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebelum pelaksanaan tindakan kelas, dilakukan tes kemampuan awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang membaca. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal diketahui bahwa kemampuan membaca siswa masih rendah. Hasil tes kemampuan membaca ada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan dengan nilai rata- rata perolehan 61 dan ketuntasan belajar klasikal 24%.

B. Pembahasan 1. Siklus 1

a.Perencanaan Tindakan Siklus 1

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian.

Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar penilaian, dan lembar observasi serta mempersiapkan media kartu bergambar yang akan digunakan didalam pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar tersebut diperoleh informasi sebagai data awal bahwa siswa

(40)

kelas I SDI NO.155 Tolo’-tolo’ Kecamatan Kelara kabupaten Jeneponto sebanyak 25 siswa yang mana sebagian besar siswa belum dapat memahami/ menguasai bentuk-bentuk huruf, sehingga mereka masih kesulitan membedakannya dengan menggunakan media gambar untuk mengatasi kesulitan belajar membaca permulaan siswa kelas I SDI No.155 Tolo’-Tolo’Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia, peneliti melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar. Berikut ini merupakan langkah- langkah yang dilakukan dalam proses persiapan pembelajaran, yaitu sebagai berikut :

1. Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan membaca permulaan. Indikator yang tepat untuk siklus I adalah siswa mampu mengucapkan huruf vokal dan konsonan.

2. Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator yang telah dibuat.

Rencana pembelajaran yang disusun oleh peneliti memuat 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 27,28 dan 29.

3. Menyiapkan media gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Pada siklus I guru menggunakan media gambar yang di bawahnya ada nama dari gambar tersebut, namun hurufnya belum lengkap ( masih ada yang kosong ). Untuk itu siswa diminta melengkapi huruf apa yang tepat untuk mengisi bagian yang kosong tersebut. Pada siklus I ini, guru menggunakan gambar yang nama di bawahnya terdapat huruf yang kosong

(41)

baik di depan, tengah, maupun di belakang, dan siswa diminta untuk melengkapinya.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I dengan menggunakan media gambar ini dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Pada pertemuan pada siklus I yang diajarkan tentang membaca permulaan dengan indikator mengucap huruf vokal dan konsonan sampai mampu membaca suku kata. Kemudian diawali dengan berdoa bersama, kemudian diajukan absensi siswa. Pada penelitian siklus I ini, guru memilih pokok bahasan tentang rekreasi. Alasan memilih pokok bahasan rekreasi karena media gambar yang akan digunakan guru sebagian besar adalah gambar binatang. Tujuannya agar siswa lebih tertarik dengan pelajaran dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Setelah kegiatan berdoa bersama dan absensi siswa selesai, kemudian guru mengawali pelajaran dengan appersepsi. Setelah appersepsi, guru mulai memasuki materi dengan menggunakan media gambar. Media gambar yang digunakan pada siklus I ini adalah gambar binatang yang dibawahnya terdapat nama dari binatang tersebut. Tulisan nama binatang tersebut hurufnya tidak lengkap, jadi siswa diberi tugas untuk melengkapinya. Kegiatan itu dilaksanakan secara berulang-ulang hingga indikatornya dapat tercapai, yaitu mampu mengucapkan huruf vokal dan konsonan. Contoh dari kegiatan tersebut adalah: misalnya guru menunjukkan gambar burung, dan di bawah

(42)

gambar tersebut ada tulisan nama dari gambar tersebut. Tulisan tersebut adalah B….RUNG, kemudian siswa diminta menyebut huruf apa yang tepat untuk melengkapi kata tersebut.

Secara rinci jalannya kegiatan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

Sebagai kegiatan awal, guru menunjukkan media yang berupa bentuk-bentuk huruf dari A sampai Z, kemudian siswa disuruh mengucapkan semua susunan huruf tersebut, dan juga hurufnya ditunjuk secara diacak. Kegiatan ini bertujuan supaya siswa ingat akan bentuk-bentuk huruf tersebut. Setelah kegiatan itu selesai, guru menunjukkan media gambar contohnya sebagai

B R U N G

Huruf apa yang sesuai untuk mengisi kotak yang kosong ?

Kegiatan semacam ini diulang-ulang dengan gambar yang berbeda-beda sampai siswa mengetahui betul tentang materi yang diajarkan ( mampu mengucapkan huruf vokal dan konsonan). Untuk mengetahui keberhasilan materi, guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebut nama dari gambar yang ditunjukkan oleh guru, dan menyebutkan huruf apa yang tepat untuk

(43)

mengisi bagian yang kosong dari nama gambar tersebut, dan menulisnya di papan tulis.

c.Observasi

Selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas, guru melakukan pencatatan dengan menggunakan daftar observasi ( check list ). Mendiagnosis keaktifan siswa, nilai yang dicapai siswa, tingkat ketertarikan siswa terhadap pelajaran, tingkat keantusiasan, keaktifan membaca permulaan, kemampuan membedakan huruf, dan kemampuan membaca permulaan siswa. Pada pelaksanaan siklus I ini, hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa:

keaktifan siswa sedang, nilai yang dicapai siswa sedang, tingkat ketertarikan siswa terhadap pelajaran sedang, tingkat keantusiasan sedang, keaktifan membaca permulaan sedang, kemampuan membedakan huruf rendah, dan kemampuan membaca permulaan siswa rendah.

d.Refleksi

Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I melalui pembelajaran membaca siswa menggunakan media kartu huruf bergambar kegiatan selanjutnya adalah pemberian evaluasi akhir tindakan kegiatan siswa kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto. Secara ringkas hasil analisis tes siklus I dapat dilihat pada table 3. 1.

(44)

Tabel 3.1. Hasil Belajar Siswa (Tes Akhir Siklus I)

No. Kode peserta didik

Aspek Penilaian

Skor

Penilaian DSI KKM

A B C

Lafal Intonasi Kelancaran

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T TT

1 001 10 83,3

2 002 9 75

3 003 8 66,7

4 004 5 41,7

5 005 9 75

6 006 10 83,3

7 007 8 66,7

8 008 6 50

9 009 9 75

10 010 9 75

11 011 8 66,7

12 012 8 66,7

13 013 7 58,3

14 014 9 75

15 015 9 75

16 016 9 75

17 017 9 75

18 018 9 75

19 019 7 58,3

20 020 8 66,7

21 021 8 66,7

22 022 7 58,3

23 023 7 58,3

24 024 9 75

25 025 10 83,3

Rata-Rata 69

Hasil Analisis yang diperoleh :

Ketuntasan Belajar Klasikal adalah 13 siswa atau 13

25×100% = 52%

Dari 25 siswa yang mengikuti tes akhir siklus I terdapat 13 orang yang memperoleh nilai kurang dan 12 orang yang memperoleh nilai baik dengan nilai rata-rata 69. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca belum memenuhi batas tuntas yang ditetapkan. Dengan demikian pada tes akhir siklus I ini pembelajaran membaca dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang diharapkan. Hasil ini memberikan pengertian bahwa ketuntasan belajar

(45)

masih belum terpenuhi karena hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila mencapai 70 dan presentase ketuntasan klasikal mencapai 70%.hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan media gambar pada siklus I yang dilakukan belum berhasil, jadi perlu dilakukan penelitian lagi pada siklus 2.

2.Siklus II

Siklus 2 dilaksanakan dalam waktu 1 minggu mulai 03 Mei 2021 sampai dengan 08 Mei 2021. Adapun tahapannya kegiatan yang dilaksanakan meliputi :

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I diketahui bahwa belum menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar yang memuaskan. Karena dari tiga indikator yang ditetapkan baru indikator nomor 1 dan 2 yang berhasil ( mampu mengucapkan huruf vokal dan konsonan ). Sedangkan indikator nomor 3, belum menunjukkan peningkatan prestasi belajar yang diinginkan. Oleh karena itu peneliti dengan arahan dari para guru dan kepala sekolah serta berbagai pertimbangan maka peneliti kembali mengulang pembelajaran materi membaca permulaan dengan indikator mampu membaca suku kata dan kata dengan lafal yang tepat. Guru menunjukkan media gambar, setelah itu siswa menyebutkan hurufnya.

Setelah siswa selesai menyebutkan huruf-huruf tersebut, guru menyuruh siswa untuk membaca suku katanya.

(46)

B U

R U

N G

Bacalah suku katanya dengan tepat dan nyaring !

Langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran seperti siklus I.

indikator yang tepat untuk siklus 2 adalah siswa mampu mengucapkan suku kata/kata dengan lafal yang tepat. Adapun indikator yang dibuat sebagai dasar penyusunan rencana pembelajaran pada siklus 2 adalah sebagai berikut : 1. Memilih/menentukan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang

hendak dicapai.

2. Mempersiapkan alat-alat/media yang akan digunakan.

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati bersama.

Mengingat hasil analisis siklus I, sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan membaca suku kata/ kata dengan lafal yang tepat, maka rencana

(47)

penelitian pada siklus 2 ini adalah peneliti menggunakan media gambar dan kartu suku kata.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan penggunaan media gambar sesuai dengan rencana pembelajaran 1 kali pertemuan. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama, mengabsen siswa, kemudian untuk memusatkan konsentrasi, siswa diajak tanya jawab tentang pelajaran yang lalu. Pada penelitian siklus 2 ini, guru memilih pokok bahasan tentang rekreasi. Setelah kegiatan berdoa bersama dan absensi siswa selesai, kemudian guru mengawali pelajaran dengan appersepsi.

Setelah appersepsi, guru mulai memasuki materi dengan menggunakan media gambar. Media gambar yang digunakan pada siklus 2 ini adalah gambar binatang. Kemudian guru bertanya tentang nama dari gambar hewan tersebut.

Setelah itu siswa ditugaskan untuk mengucapkan kata tersebut dan juga mengucapkan suku kata tersebut. Setelah kegiatan itu, secara bergiliran siswa disuruh menulis di papan tulis tentang nama dari gambar binatang tersebut.

Selanjutnya siswa menyebutkan huruf apa saja yang terangkai menjadi kata/sebuah nama binatang tersebut. Kegiatan itu dilaksanakan secara berulang-ulang hingga indikatornya dapat tercapai, yaitu mampu mengucapkan suku kata/ kata dengan lafal yang tepat.

(48)

c. Observasi

Peneliti, kepala sekolah, dan guru secara kolaboratif melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Observasi ini ditujukan pada kegiatan siswa, yaitu mendiagnosis keaktifan siswa, nilai yang dicapai siswa, tingkat ketertarikan siswa terhadap pelajaran, tingkat keantusiasan, keaktifan membaca permulaan, kemampuan membedakan huruf, dan kemampuan membaca permulaan siswa. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini termasuk pencatatan hasil test akan digunakan sebagai bahan atau masukan untuk menganalisis perkembangan prestasi belajar membaca permulaan siswa.

Hasil observasi pada siklus 2 adalah sebagai berikut : keaktifan siswa tinggi, nilai yang dicapai siswa sedang, tingkat ketertarikan siswa terhadap pelajaran tinggi, tingkat keantusiasan tinggi, keaktifan membaca permulaan sedang, kemampuan membedakan huruf tinggi, dan kemampuan membaca permulaan sedang.

d. Refleksi

Refleksi dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru kelas I, hasil analisis data pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada siklus 2, secara umum telah menunjukkan perubahan yang cukup tinggi. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan memahami kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kurang control waktu dan belum memberikan tindak lanjut. Presentase hasil belajar

(49)

dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terlihat meningkat drastis. Para siswa lebih banyak memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, lebih bersemangat, dan kreatif. Kemampuan dalam mengeja huruf menjadi suatu kata lebih meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap kemampuan dalam membaca permulaan. Dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi hidup dan lebih menyenangkan.

Berdasarkan data hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 25 siswa terdapat 23 siswa yang memperoleh nilai standar ketuntasan di atas atau sama dengan 70, sedangkan yang memperoleh nilai di bawah 70 adalah sejumlah 2 siswa, dengan rata-rata hasil belajar secara keseluruhan sebesar 92%. Artinya, hasil belajar siswa sudah mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan.

Pembelajaran pada siklus ini adalah menggabungkan dan membaca huruf menjadi kata dan kalimat sederhana. Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus II melalui pembelajaran membaca siswa menggunakan media kartu huruf bergambar, kegiatan selanjutnya adalah pemberian evaluasi akhir tindakan kegiatan siswa kelas I SDI No.155 Tolo’-Tolo’. Secara ringkas hasil analisis tes siklus II dapat dilihat pada tabel 3.2.

(50)

Tabel 3.2. Hasil Belajar Siswa (Tes Akhir Siklus II)

No. Kode Peserta Didik/Siswa

Aspek Penilaian

Skor

Penilaian DSI KKM

A B C

Lafal Intonasi Kelancaran

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T TT

1 001 11 91,67

2 002 11 91,67

3 003 10 83,33

4 004 7 58,33

5 005 10 83,33

6 006 12 100

7 007 9 75

8 008 8 66,67

9 009 9 75

10 010 9 75

11 011 9 75

12 012 9 75

13 013 9 75

14 014 10 83,33

15 015 9 75

16 016 9 75

17 017 10 83,33

18 018 9 75

19 019 9 75

20 020 9 75

21 021 9 75

22 022 9 75

23 023 9 75

24 024 9 75

25 025 9 100

Rata-Rata 78,67

Hasil Analisis yang diperoleh :

Ketuntasan Belajar Klasikal adalah 23 siswa atau 23

25 ×100% = 92%

Dari hasil pelaksanaan tindakan di siklus II dapat diketahui bahwa dari 25 siswa yang mengikuti tes akhir terdapat 23 siswa yang telah mencapai batas tuntas yang telah ditetapkan dengan nilai tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah yaitu 58,33.

Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca permulaan sudah memenuhi batas tuntas yang ditetapkan. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata maupun ketuntasan klasikal tes kemampuan membaca permulaan yang

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka pikir
gambar  tersebut  ada  tulisan  nama  dari  gambar  tersebut.  Tulisan  tersebut  adalah  B….RUNG,  kemudian  siswa  diminta  menyebut  huruf  apa  yang  tepat  untuk melengkapi kata tersebut
Tabel 3.1. Hasil Belajar Siswa (Tes Akhir Siklus I)
Tabel 3.2. Hasil Belajar Siswa (Tes Akhir Siklus II)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Disaat

Dengan kata lain, peran PPID sebagai pendukung dari kehumasan akan lebih membackup lagi dalam memberi pelayanan informasi publik yang lebih

menghitung pajak penghasilan terhutang (final) yaitu DPP dikalikan dengan tarif pajak sebesar 10% 7). menyajikan dalam neraca pada kelompok modal sebesar nilai pengurangan

Modul “Kiat Menghitung Zat Kimia”, memuat penjelasan mengenai hukum-hukum dasar kimia, menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi kimia, konsep mol

Kompetensi Profesional pada tabel 1.3 termasuk dalam kategori tinggi didukung dengan hasil kuesioner terbuka dari responden yaitu dosen memiliki kemampuan menjelaskan materi

Hasil uji hipotesis pengendalian internal dan audit internal terhadap pencegahan kecurangan dapat dilihat pada tabel 4.26, dapat dilihat nilai F hitung

Beberapa koleksi aksesori perak milik Biah anak Anji yang telah dikenalpasti dan dirasakan mempunyai nilai yang signifikan dalam penata gaya Ngepan wanita Iban.. Menurut Beol

Dari beberapa topologi konverter arus searah, konverter jenis buck dipilih karena konverter ini menghasilkan tegangan keluaran yang memiliki nilai maksimal sama dengan