• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya dengan menggunakan CD interaktif di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya dengan menggunakan CD interaktif di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta."

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

HALAMAN PEREMBAHAN

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka

kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang

mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu

dibukakan

Matius 7:7-8

Kupersembahkan dengan segenap hati dan teristimewa :

Tuhan Yesus Kristus

Bapak dan Ibuku

Mertuaku

Suami dan anakku

Kakak dan adekku

Teman dan sahabatku

Teman-teman Pendidikan Fisika 2005

Almamaterku

(5)
(6)
(7)

KATA PENGATAR

Penulis menghanturkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan cinta dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar Siawa pada Konsep Zat dan Wujudnya dengan Menggunakan CD Interaktif Di SMP Kanisiua Gayam”.

Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran-saran, dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Severinus Domi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan sabar, mengarahkan, membagi ilmu, atas saran semua saran, kritik dan keramahannya, semua itu sangat berarti selama proses penyusunan skripsi.

2. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika, yang telah membimbing, mendidik, mensharingkan ilmu pengetahuan, pengalaman hidup, dan kreatifitas kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma. 3. Staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu memperlancar studi di

Universitas Sanata Dharma.

(8)

5. Ibu Maria Hartini, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Kanisius Gayam Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian sekripsi.

6. Ibu Ika, S.Pd selaku guru bidang studi fisika kelas VII yang banyak sekali membantu selama penelitian.

7. Keluarga besar Bapak/Ibu Sarama Simanullang tercinta yang selalu memberi kesempatan, kepercayaan, dan setia menantiku. Terima kasih atas kesabarannya.

8. Keluarga besar bapak/Ibu Stevanus Poyk sebagai mertua saya yang selalu memberi doa dan semangat dalm mengerjakan skripsi ini.

9. Buat suamiku Leornard Ditus Poyk yang selalu membantu dan memberikan dukungan kepada saya selama pengerjaan skripsi.

10.Buat anakku Margaretha Ester Ronauli Poyk penyemangat dan kekuatan saya dalam pengerjaan sekripsi ini.

11.Buat kakakku Tetty dan Adekku Novand, Arnold dan sepepupuku terima kasih atas doa, cinta, kasih sayang serta dukungannya.

12.Buat teman-teman Freshku digereja ( Andar, Nanda, Meiva, Risa, Bayu, Debo, Abraham, Daud, dan lain-lain) terimakasih buat doa dan memberikan semangat pada diri saya.

13.Teman-temanku seangkatam Pendidikaan Fisika 2005, khususnya Dinar, Arun, Agus, Ika.

14.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan saru persatu.

(9)

dapat membangun serta menyempurnakan tulisan ini. Supaya dapat berguna bagi perkembangan pendidikan dan pembelajaran disekolah.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Fisika yang Konstruktivis ... 7

B. Pengertian Media Pembelajaran ... 8

C. Media CD Interaktif ... 10

1. Pengertian CD ... 10

2. Pengertian CD Interaktif ... 10

3. Perkembangan CD Interaktif ... 11

4. Kelemahan dan Kelebihan CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran ... 12

(11)

D. Hasil Belajar ... 14

1. Pengertian Hasil Belajar ... 14

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15

E. Zat dan Wujudny ... 17

1. Wujud Zat ... 17

2. Teori Partikel Zat ... 19

3. Susunan dan Gerak Partikel pada Berbagai Wujud Zat ... 20

4. Kohesi dan Adhesi ... 21

5. Kapilaritas ... 24

6. Massa Jenis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 27

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 29

3. Hand out ... 29

4. Tes Awal (Pretest) ... 30

5. Postest ... 31

G. Vadilitas ... 32

H. Metode Analisis Data ... 32

1. Analisis Kualitatif ... 32

a. Analisis Pemahaman Awal dan Akhir Siswa ... 33

1) Penskoran Jawaban Siswa ... 33

(12)

3) Mengelompokkan Variasi Jawaban Siswa Setiap Soal... 38

b. Analisis Pemahaman Konsep Siswa ... 39

2. Analisis Kuantitatif ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 41

B. Data dan Analisis ... 53

1. Data ... 53

2. Analisis Data ... 55

a. Analisis Kualitatif ... 55

1) Pemahaman Awal Siswa ... 55

a) Mengelompokkan Variasi Jawaban Pretest ... 56

b) Analisis Variasi Jawaban Pretest ... 62

2) Pemahaman Akhir Siswa ... 66

a) Mengelompokkan Variasi Jawaban Postest ... 66

b) Analisis Variasi Jawaban Postest ... 74

3) Analisis Pemahaman Konsep Siswa ... 78

b. Analisis Kuantitatif ... 85

C. Keterbatasan Peneliti ... 90

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Format Soal Uraian Pretest dan Postet ... 30

Tabel 3.2 Pemberian Skor untuk Masing-Masing Kriteria ... 33

Tabel 3.3 Skor Maksimum Tiap Aspek ... 37

Tabel 3.4 Kualifikasi Pemahaman ... 38

Tabel 3.5 Variasi Jawaban untuk Soal Pretest dan Postest ... 39

Tabel 3.6 Perubahan Pemahaman Konsep Siswa ... 39

Tabel 3.7 Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ... 40

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest dan Postest Siswa ... 54

Tabel 4.2 Frekuensi Prosentase Hasil Pretest ... 55

Tabel 4.3 Variasi Jawaban Siswa ... 57

Tabel 4.4 Frekuensi dan Prensentase Hasil Postest ... 66

Tabel 4.5 Variasi Jawaban Siswa ... 67

Tabel 4.6 Perubahan Pemahaman Konsep Siswa ... 79

Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 80

Tabel 4.8 Hasil Analisis Data Skor siswa untuk Pretest dan Postest ... 85

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1Partikel – Parikel Zat Padat, Cair, dan Padat ... 21

Gambar 2.2 Menikus cembung dan cekung ... 22

Gambar 2.3 Tidak Membentuk Bangun Bola dan Membentuk Bangun Bola .... 23

Gambar 2.4 Bejana Berhubungan dengan Pipa Kapiler ... 25

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 28

Gambar 4.1 Sifat-Sifat Zat Padat ... 43

Gambar 4.2 Zat Memiliki Massa ... 43

Gambar 4.3 Bentuk dan Volume Zat Padat ... 44

Gambar 4.4 Bentuk dan Volume Zat Cair ... 44

Gambar 4.5 Bentuk dan Volume Zat Gas ... 45

Gambar 4.6 Sifat Zat Berdasarkan Wujudnya ... 45

Gambar 4.7 Kohesi/ Adhesi... 46

Gambar 4.8 Contoh dari Kohesi dan Adhesi ...46

Gambar 4.9 Gaya Partikel ... 47

Gambar 4.10 Gaya Adhesi dan Kohesi ... 47

Gambar 4.11 Menikus Cembung dan Cekung ... 48

Gambar 4.12 BejanBerhubungan...,....48

Gambar 4.13 Kapilaritas ... 49

Gambar 4.14 Manfaat Kapilaritas ... 49

Gambar 4.15 Kerugian Kapilaritas ... 50

Gambar 4.16 massa jenis zat ... 50

Gambar 4.17 Definisi Massa Jenis ... 52

(15)
(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1 Surat Ijin Penelitian ... 97

Lampiran 2 Surat Tanda Bukti Penelitian dari Sekolah ... 98

Lampiran 3 Silabus ... 99

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 101

Lampiran 5 Soal Pretest dan Postest ... 119

Lampiran 6 Pendoman jawaban pretest dan postest... 122

Lampiran 7 Hand Out ... 124

Lampiran 8 Tabel Hasil Pretest Siswa ... 134

Lampiran 9 Tabel Hasil postest Siswa ... 135

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan bidang teknologi dan informasi telah mendorong manusia untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya pada setiap kegiatan. Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikaasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Teknologi informasi dan komunikasi dapat diakses dengan mudah dan cepat sesuai kebutuhan. Pada masa mendatang diyakini bahwa tidak ada bidang kehidupan manusia yang tidak memanfaatkan teknologi dan komunikasi, begitu pula pendidikan.

Menurut (AL-jawi,2006) pendidikan di Indonesia belum menunjukkan kualitas yang baik. Hal tersebut dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2009) tentang indeks pengembangan manusia (Human Deveopment Index). Diantara 182 negara di dunia Indonesia menempati urutan 105 (1998), ke-109 (1999) dan ke 111 (2009). Berbagai kendala dapat menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan Indonesia

Pengaruh globalisasi dapat membuat pendidikan masa depan akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada

produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif. Adapun kecendrungan

(18)

1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh

(Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh telah menjadi perhatian pemerintah sebagai strategi utama.

2. Sharing resorces antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan 3. Perpustakaan dan instrumen pendidikan lainnya sepertinya guru dan

laboratrium akan berubah fungsi menjadi sumber informasi.

4. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM dan Multimedia

Dalam pengajaran yang dibantu dengan multimedia, tingkat penguasaan materi yang dicapai peserta didik disusuaikan dengan kemampuanya. Setelah menguasai suatu materi maka dilanjutkan ke materi berikutnya, ini akan membantu memacahkan masalah siswa-siswa yang lamban. Jika pembelajaran telah memanfaatkan multimedia, maka diharapkan akan meningkatkan minat belajar peserta didik. Minat belajar yang dimiliki oleh peserta didik diasumsikan mampu meningkatkan prestasi belajarnya.

(19)

Berkembangnya internet ini tidak lepas dari perkembangan teknologi PC (Personal Computer) dan software yang dari tahun ke tahun canggih. Terlebih lagi setelah diperkenalkannya tenologi multimedia pada era tahun 80-an. Versi online (aktif di jaringan) internet ini kemudian diadopsi dalam versi offline (tanpa jaringan) dalam bentuk CD Interaktif dengan tampilan yang tetap menarik walau terbatas penggunaanya pada lokal satu unit PC saja. Hal ini yang menjadikan adanya korelasi antara internet dan CD Interaktif.

Menurut Niken (2009), penggunaan CD interaktif dalam mengembangkan media pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris menunjukkan hasil yang mengembirakan. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatkanya nilai hasil belajar. Salah satu alasn digunakannya media CD Interaktif dikarenakan kecendrungan anak-anak saat ini senang bermain games lewat komputer. Penggunaan CD interaktif sebagai media pembelajaran dapat membuat anak bermain sambil belajar.

Mayoritas siswa saat ini lebih memilih menghabiskan waktu dengan menonton video kartun kesekuannya atau bermain games komputer daripada belajar. Untuk menyiasatinya digunakanlah media CD interaktif untuk merangsang kegiatan belajar siswa. Media CD interaktif merupakan salah satu media yang menarik perhatian siswa dalam proses belajar.

(20)

menampilkan detail suatu benda atau proses, serta membuat penyajian pembelajaran lebih menarik, sehingga proses pembelajaran mejadi menyenangkan.

Bedasarkan keterangan diatas maka penulis mencoba melakukan

penelitian mengenai “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Zat dan Wujudnya dengan Menggunakan CD Interaktif di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta‟.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas , maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengetahuan awal peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media CD Interaktif?

2. Bagaimana pengetahuan akhir peserta didik sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media CD Interaktif?

3. Apakah ada peningkatan hasil belajar peserta didik sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media CD Interaktif?

C. Batasan Masalah

(21)

1) Upaya peningkatan hasil belajar siswa; 2) Penggunaan metode komputer/CD dalam kegiatan belajar mengajar.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk megetahui keadaan pengetahuan awal peserta didik sebelum mengikuti pemebelajaran dengan menggunakan media CD Interaktif 2. Untuk mengetahui keadaan akhir peserta didik setelah mengikuti

pembelajaran menggunakan media CD Interaktif.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar peserta didik antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran dengan menggunakan media CD Interaktif.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari berbagai pihak, yaitu bagi peneliti, para guru atau calon guru, siswa, dan peneliti selanjutnya.

1. Bagi peneliti, para guru, atau calon guru

(22)

2. Bagi siswa

Dapat memberikan pengalaman langsung yang dapat menantang pemikiran siswa dalam melakukan perubahan konsep ke arah yang lebih benar atau lengkap serta merangsang siswa menjadi terampil dan kompeten.

3. Bagi peneliti lainnya

(23)

BAB II

DASAR TEORI

A. Pembelajaran Fisika yang Konstruktivis

Salah satu landasan yang digunakan dalam belajar fisika adalah landasan yang bersifat konstruktif, yaitu suatu landasan yang merupakan bentukan pengetahuan fisika, ada dua aliran konstruktivisme yang digunakan dan bahkan dikembangkan, yaitu:

Konstruktivisme psikologis personal yang ditemukan oleh Piaget yang kita buat sendiri. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut bukan semata-mata diterima begitu saja seperti suatu transfer barang, tetapi pengetahuan yang kita bentuk saat kita sedang mempelajari sesuatu.

1. Menurut Suparno (2007: 10-11), dalam pendidikan

Dalam model ini, Piaget mengamati bagaimana seorang anak membentuk pengetahuannya sendirian. Ia menekankan bagaimana seorang individu secara personal mengkonstruksi pengetahuan dari interaksinya dengan pengalaman dan obyek yang dihadapinya. Dalam kasus belajar fisika, anak diberi kebebasan untuk belajar sendiri dan memperoleh kemajuannya sendiri. Hal yang ditekankan adalah siswa hanya dapat mengerti fisika bila ia sendiri belajar dan dengan demikian membangun pengetahuannya sendiri.

2. Sosiokulturalisme yang ditemukan oleh Vygotsky

(24)

pengetahuan yang lebih baik dan sistem yang secara kultural telah berkembang dengan baik pula. Dengan kata lain, siswa perlu berinteraksi dengan para ahli dan terlibat langsung dengan situasi yang cocok dengan pengetahuan yang ingin digelutinya. Menurutnya, kegiatan seseorang untuk mengerti sesuatu selalu dipengaruhi oleh partisipasi orang tersebut dalam praktik-praktik sosial dan kultural yang ada.

B. Pengertian Media Pembelajaran

Heinich (Supriadie, 1996: 67) mengemukakan “media secara harfiah berarti perantara (between) yakni perantara sumber pesan dengan penerima

pesan”. Sedangkan Gagne (Sudirman,2003:6) mengemukakan bahwa “media

adalah berbagai kompenen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar.”

Media berasal dari kata medium yang berasal dari bahas latin yang berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat disimpulkan bahwa media adalah perantara sumber-sumber dari berbagai elemen-elemen penting didalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Istilah media yang digunakan dalam bidang pembelajaran disebut media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan cepat tentang pesan (message) yang disampaikan.

(25)

dilakukan secara sadar dan dilakukakan untuk mencapai suatu tujuan berupa perubahan tingkah laku yang diharapkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat atau sarana untuk menyampaikan pesan dalam bentuk cetak, audio, visual dan audio visual yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar siswa.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pembelajar (komunikan), pengajar(komunikator), dan bahan ajar (pesan). Sebagai tenaga pendidik, guru (komunikator) harus mampu menciptakan kondisi sebaik mungkin agar pesan yang disampaikan dapat diterima denggan baik (efektif) oleh pembelajar (komunikan). Salah satu cara yang efektif adalah media.

Manfaat dari media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah untuk menyampaikan pesan supaya tercapainya tujuan untuk diharapkan. Media pembelajaran tidak hanya menjadi alat bantu guru melainkan sebagai alat pembawa materi atau pesan dari guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa.

(26)

Awalnya, media hanyalah alat bantu yang digunakan guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu pertama yang digunakan adalah alat bantu visual, yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa, antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap belajar. Kemudian, pada abad ke-20 lahirlah alat bantu audio terutama yang menggunakan pengalaman kongkrit untuk meghindari verbalisme (Susilana dan Riyana, 2008:7).

C. Media CD Interaktif

1. Pengertian CD

Menurut Wikipedia CD (Cakram Digital) adalah sebuah piringan optimal yang digunakan untuk penyampaian data secara digital. Berdasarkan kamus komputer dan teknologi informasi interaktif adalah kemampuan sistem atau program yang bisa menanyakan sesuatu pada pengguna (mengadakan tanya jawab), kemudian ambil tindakan berdasarkan respon tersebut.

2. Pengertian CD interaktif

Media pembelajaran interaktif yang dimaksudkan adalah berbentuk

(27)

(termasuk animasi). Disebut interaktif karena media ini dirancang dengan melibatkan respon pemakai secara aktif.

CD Interaktif adalah salah satu media yang bisa terbilang baru. Media ini sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi internet yang akhir-akhir ini berkembang pesat. Sebagaimana dimaklumi bahwa teknologi internet saat ini menjadi salah satu tolak ukur majunya suatu perusahan.

3. Perkembangan CD Interaktif

CD Interaktif adalah salah satu media interaktif yang bisa terbilang baru. Media ini sebenarnya merupakan pengembangan dari tenologi internet yang akhir-akhir ini berkembang pesat. Dari data disebutkan bahwa lebih dari 200juta orang menggunakan media ini. Termasuk diantaranya penduduk Indonesia.

(28)

Berkembangnya internet ini tidak lepas dari perkembangan teknologi

PC (Personal Computer) dan software yang dari tahun ke tahun canggih. Terlebih lagi setelah diperkenalkannya teknologi multimedia pada era ttahun 80-an. Versi online (aktif di jaringan) internet ini kemudian diadopsi dalam versi offline (tanpa jaringan) dalam bentuk CD Interaktif dengan tampilan yang tetap menarik walau terbatas penggunaanya pada lokal satu unit PC saja.

4. Kelemahan dan kekurangan CD Interaktif sebagai Media

Pembelajaran

Media pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari media konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional sampai dengan media modern audio visual berupa kaset tape, VCD (Video Compact Ddist), maupun alat peraga modern lainnya. Dengan beragam media tersebut, maka suatu sistem pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan mutlak diperlukan. Oleh karena itu tidak salah jika CD Interaktif merupakan salah satu alternatif media yang dapat menjawab kebutuhan tersebut.

Menurut Maroebeni (Savara,2003) kelebihan dan kekurangan CD Interaktif antara lain:

1. Penggunaanya bisa berinteraksi dengan program komputer

(29)

3. Tampilan audio visual yang menarik

Sedangkan kekurangan CD Interaktif antara lain; 1. Medium yang digunakan hanya computer

2. Membatasi target audience karena hanya memakai komputer saja yang dapat mengaksesnnya.

3. Pemeliharanya harus lebih hati-hati dari pada buku (tidak boleh kena panas tergores berat atau pecah)

Kelebihan pertama yang menyebutkan bahwa penggunanya bisa berinteraksi dengan komputer adalah bahwa dalam CD Interaktif terdapat menu-menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk memunculkan informasi berupa audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh pengguna. Kemudian yang kedua adalah menambah pengetahuan. Pengetahuan disini adalah materi pembelajaran yang dirancang kemudahannya dalam CD Interaktif bagi pengguna. Kelebihan ketiga adalah tampilan audio visual yang menarik. Menarik disini tentu saja jika dibandingkan dengan media konvensioanal seperti buku atau media yang tidak dimiliki oleh media cetak (buku) maupun media elektronik lain (film TV, audio).

(30)

5. Jenis CD Interaktif

Saat ini Indonesia banyak sekali dijual CD Interaktif. CD tersebut ada yang buatan asing dan ada pula yang buatan lokal (dalam negeri). Ada CD Interaktif untuk anak-anak balita, yang tujuannya merangang aspek kognitif anak. Ada juga untuk pelajar SD, yang isinya antar lain mengenal huruf, belajar membaca dan berhitung, dan yang berisi aneka gambar. Sedangkan untuk sekolah menengah ada CD interaktif berbagai mata pelajaran, seperti mengenal organ tubuh manusia (Tim Metro TV, 2004: 22). Selain itu, Propinsi Bali telah menggunakan CD Interaktif dalam mempromosikan pariwisatanya. Perusahaan, baik pemerintah maupun swasta telah banyak memakai media ini untuk menginformasikan profilnya pada calon-calon investor.

Jenis CD Interaktif dengan asumsi menurut tujuannya dapat dibagi menjadi:

1. Komersial, seperti CD Interaktif tutorial maupun pembelajaran untuk anak-anak.

2. Non-Komersial, seperti CD Interaktif profil pemerintahan, wisata, kota, maupun profil perubahan.

D. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

(31)

mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan dan cita-cita. Hal tersebut senada dengan pendapat Oemar Hamalik (2002:45) belajar mengundang pengertian bahwa hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahaan dari presepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan

perilaku. “Misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap. Belajar merupakan proses yang kompleks dan terjadinya perubahan perilaku pada saat proses belajar diamati pada perubahan perilaku siswa setelah penilaian. Peneliti hanya dapat mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut setelah dilakukan penelitian. Tolak ukur keberhasilan siswa berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa melakukan proses belajar dalam kurang waktu tertentu dan selajutnya mengikuti tes akhir. Kemudian dari tes itulah guru menentukan prestasi belajar siswanya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

(32)

Munandi (2008:24) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:

a. Faktor internal 1. Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran

2. Faktor Psikologis

Setiap manusia dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajar siswa. Beberapa fakta meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.

a. Faktor Eksternal 1. Faktor lingkungan

(33)

2. Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru.

E. Zat dan Wujudnya

1. Wujud Zat

Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa disebut zat (Mikrajudin, Saktiyono, 2007:123).

Pengelompokkan zat didasarkan pada wujudnya, yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud zat memiliki sifat tertentu yang dapat kita amati.

Sifat-sifat Zat

Zat padat

(34)

Zat cair

Contoh zat cair misalnya air. Bentuk zat cair selalu berubah-ubah, ketika air berada didalam gelas, air berbentuk seperti gelas. Ketika air berada didalam botol, air berbentuk seperti botol. Jadi, air atau zat cair pada umumnya memiliki bentuk yang tetap. Bentuk zat cair mengikuti bentuk wadahnya. (kainginan 2004: 55)

Zat gas

Zat dalam wujud gas atau cukup disebut gas mempunyai kecendrungan untuk mengisi seluruh ruang. Jadi sifat gas adalah memiliki bentuk dan volum yang mudah berubah sesuai wadahnya (Kainginan, 2004:55).

Perubahan wujud Zat

Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak disertai dengan terbentuknya zat jenis lain. Contoh perubahan fisika tersebut diantaranya es mencair, air membeku, air menguap, air mendidih, gula larut dalam air, pemuaian panjang, pemuaian volume air, pemijaran logam yang dipanaskan (Sunardi, Irawan, 2007: 63). Dalam buku Pelajaran IPA-Fisika Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Mikraajudin dan Saktiyono (2007: 105) macam-macam perubahan wujud zat dikemukakan sebagai berikut :

a. Membeku

(35)

b. Mencair/melebur

Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Contohnya, mentega berubah menjadi minyak ketika dimasukkan kedalam penggorengan yang panas.

c. Menguap

Peristiwa perubahan wujud dari mencair menjadi gas. Contohnya air yang dipanaskan menjadi uap air dan spiritus menjadi gas. d. Mengembun

Peristiwa perubahan wujud dari gas mennjadi cair. Bila kita bangun pagi maka kita akan melihat rumput atau tanaman di halaman rumah basah. Hal itu terjadi karena uap air (gas) yang ada disekitar rumput dan tanaman berubah menjadi air (zat cair). Air itu menempel pada rumput dan tanaman sehingga menjadi basah.

e. Menyublim

Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Contohnya bila kita mempunyai kapur barus dan dapat mencium baunya, itu berarti ada sebagian kapur barus (zat padat) berubah menjadi uap (gas).

f. Mengkristal

Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat.

2. Teori Partikel Zat

(36)

 Partikel merupakan kumpulan dari molekul dan atom.

 Arom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang dapat dibagi lagi.

 Molekul adalah bagian terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat zat itu (Mikrajudin, Saktiyono, 2007: 108).

3. Susunan dan Gerak Partikel Pada Berbagai Wujud Zat

a. Zat Padat

Partikel-partikel zat padat memiliki sifat sebagai berikut:

 Partikel-partikel menempati posisi yang tetap. Jika zat padat menempati posisi teratur, maka disebut kristal. Jika partikel zat padat menempati posisi yang tidak teratur maka disebut amorf (Mikrajudin, Saktiyono, 2007:108).

 Gaya tarik antar-partikel sangat kuat.

 Gerakan partikel hanya berupa getaran disekitar posisi tetapnya

 Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padat

 dapat bergerak dan berputar pada kedudukan saja.

b. Zat Cair

(37)

partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur, gaya tarik antar partikel agak lemah. Volume tetap dikarenakan partikel pada zat cair mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya.

c. Zat Gas

Zat gas mempunyai sifat bentuk dan volumenya berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah dikarenakan partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.

Dengan demikian gambar partikel- partikel zat padat, cair dan gas sebagai berikut :

Gambar 2.1 Partikel-Partikel Zat Padat, Cair dan Gas

4. Kohesi dan Adhesi

(38)

Gaya tarik menarik antar partikel zat dapat menjelaskan keadaan permukaan zat cair, yang berbentuk cembung atau cekung. Keadaan permukaan zat cair seperti ini disebut meniskus. Meniskus cembung adalah perrmukaan zat cair yang berbentuk cembung (melengkung keatas atau melengkung ke luar pada suatu bejana). Sedangkan meniskus cekung adalah permukaan zat cair yang berbentuk cekung yaitu melengkung kebawah atau melengkung kedalam pada suatu bejana (Irawan dan Sunardi, 2007: 66).

Gb. 2.2 Menikus Cembung dan Menikus Cekung Permukaan air dan raksa dalam tabung akan mengalami peristiwa meniskus yang berbeda, yaitu:

(39)

b. Permukaan raksa dalam tabung berbentuk cembung (meniskus cembung) karena kohesi partikel-partikel raksa lebih besar daripada adhesi antara partikel-partikel raksa dan partikel kaca.

Bila kohesi > adhesi :

a. Zat tersebut tidak membahasi dinding wadahnya. b. Permukaan cembung

c. Tetesan membentuk bangun bola

Contoh gejala menikus cembung yang terjadi di alam adalah air yang tidak dapat membasahi permukaan daun talas.

Bila Kohesi < adhesi

a. Zat tersebut dapat membahasi dinding wadahnya b. Permukaannya cekung (menikus cekung)

c. Tetesan tidak membentuk bangun bola.

(40)

Dalam hal ini kita mengenal tiga kondisi sebagai berikut :

 Jika gaya kohesi antar-partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya adhesinya, kedua zat tidak dapat bercampur. Contohnya, air yang dicampur dengan minyak goreng.

 Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda sama besar dengan gaya kohesi partikel zat tercampur merata. Contohnya, air dicampur dengan alkohol.

 Jika gaya adhesi antar-partikel zat yang berbeda lebih besar, kedua zat saling menempel. Contohnya, air yang menempel dikaca.

5. Kapilaritas

Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa sempit/pipa kapler (Foster, 2004:41). Pipa kapiler merupakan pipa yang mempunyai luas penampang atau lubang yang sangat kecil. Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari adalah :

a. Kompor bisa menyala kerena minyak tanah naik melalui sumbu kompor.

b. Setelah mandi, air dapat dikeringkan dengan handuk. c. Tanaman menyerap air dari tanah melalui akar-akarnya

(41)

Gb. 2.4 Bejana Berhubungan Dengan Pipa Kapiler

Permukaan air dalam bejana berhubungan yang memiliki pipa kapiler tidak mendatar. Permukaan air semakin tinggi dengan semakin kecilnya pipa kapiler. Air yang dimasukkan dalam bejana berhubungan yang memiliki pipa kapiler mengalami peristiwa kapilaritas (bdk. Irawan dan Sunardi, 2007: 69.

6. Massa Jenis Zat

Salah satu dari sifat zat ditunjukkan oleh massa jenisnya, massa jenis benda berbeda-beda, ditentukan oleh besar massa dan volumenya. Untuk volum yang sama maka benda-benda, seperti besi, kapas, kayu, busa, dan beton memiliki massa yang berbeda. Berkaitan dengan massa dan volum, kita defininisikan suatu besaran yang dinamakan massa jenis. Rumus massa jenis adalah massa dibagi volum.

Dengan menyatakan massa jenis, menyatakan massa, dan menyatakan volum zat.

(42)

Massa jenis =

Satuan massa jenis =

Dalam sistem internasional satuan massa adalah kg dan satuan volum dalam m3. Berarti satuan massa jenisnya berdasarkan SI adalah kg/m3. Satuan massa jenis yang lain adalah g/cm3 (Kanginan, 2004: 44).

Ada tiga hal mengenai massa jenis yang dapat kita simpulkan.

 Massa jenis merupakan ciri khas suatu zat. Hal ini ditunjukkan bahwa massa jenis tidak bergantung pada jumlah zat, sedikit atau banyak, massa jenisnya tetap sama.

 Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama. Berapapun volumnya.

(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dan kuantitatf. Kualitatif karena, dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap jawaban siswa pada soal pretest dan posttest. Jawaban setiap siswa diberi skor tidak

dalam bentuk nilai atau angka, namun di sini setiap jawaban siswa dibagi

dalam tingkatan kemampuan menjawab siswa. Termasuk ke dalam

penelitian kuantitatif karena dilakukan dari melihat hasil jawaban setiap

siswa dengan menggunakan perhitungan rumus. Untuk analisis kuantitatif,

peneliti menggunakan uji t, yaitu test-t untuk kelompok dependen. T-tes

ini digunakan untuk dua kelompok yang dependent, atau satu kelompok

yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan media CD Interaktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya.

B. Tempat dan Waktu

1. Tempat

(44)

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari tanggal 08 Agustus – 24 September 2012.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta yang sedang menerima materi Zat dan Wujudnya.

D. Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desian Penelitian Tahap I Silabus, RPP, hand Out dan

Rancangan Pembelajaran

Data postest

(45)

E. Treatment

Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan pada kelas yang diberi perlakuan khusus adalah model pembelajaran fisika dengan metode media CD interaktif pada pokok bahasan zat dan wujudnya.

F. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) instrumen yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran adalah Silabus, RPP, dan hand out, (2) instrumen yang berkaitan dengan pengambilan data adalah pretest dan postest :

1. Silabus

Komponen-komponen yang dimuat dalam silabus meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, dan alokasi waktu.

2. Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Selain silabus, dalam setiap mengajar guru harus mempunyai pegangan yang digunakan untuk mengontrol jalannya kegiatan pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP). RPP ini berisi rancangan kegiatan pembelajaran akan dilakukan.

3. Hand Out

(46)

perubahan wujud zat berdasarkan teori partikel, kohesi dan adhesi, kapilaritas dan massa jenis.

4. Tes Awal (pretest)

Pretest (tes awal) diberikan pada siswa sebelum pelajaran menggunakan metode media CD interaktif.

Aspek-aspek yang diukur adalah pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Pretest yang diberikan pada siswa disusun berdasarkan konsep-konsep yang berkaitan dengan zat dan wujudnya. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai zat dan wujudnya. Soal pretest terdiri dari 10 soal uraian dapat dilihat pada lampiran 5 pada tabel 3.1 dapat dilihat kisi-kisi soal uraian yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Format Soal Uraian Pretest dan Postet

Materi Krteria Soal No. Soal

Zat dan

wujudnya pengetahuan

 Pengertian kohesi dan

adhesi

4

 Pengertian kapilaritas 5

(47)

partikel zat padat,gas

Penerapan  Menghitung besarnya

massa jenis zat dalam

cairan

(48)

G. Validitas

Validitas adalah ukuran menunjukkan tingkat kevaliditas atau kesulitan suatu instrument. Instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur (Suharsimi, 2006:168). Validitas dalam instrument ini termasuk validitas isi. Termasuk validitas isi yaitu isi dan instrument yang digunakan sungguh mengukur isi dan domain yang mau diukur (Suparno, 2007:67-68).

Soal pretest dan postest mengukur pemahaman siswa pada pokok bahasan zat dan wujudnya adalah wujud zat, massa jenis, teori partikel zat, kapilaritas, adhesi dan kohesi, meniskus.

Soal pretest dan postest terdiri dari 1 soal uraian yang sama. Format kisi-kisi soal pretest dan postest dapat dilihat pada tabel 3.1. soal pretest dan postest tersebut telah ditunjukkan isi yang mau diukur.

H. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kualitatif dan analisis data kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

(49)

a. Analisis pemahaman awal dan pemahaman akhir siswa

mengenai zat dan wujudnya

Hasil jawaban siswa untuk pretest dan postest dianalisis dengan acuan konsep ideal yang harus dipahami oleh setiap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

Analisis pemahaman siswa melewati 2 tahap yakni :

1) Penskoran jawaban siswa

Tabel 3.2 pemberian skor untuk masing-masing kriteria

Aspek No soal skor

Pengetahuan

 Memberikan jawaban definisi yang jelas dan lengkap.

 Memberikan jawaban definisi yang kurang jelas dan kurang lengkap.  Memberikan jawaban definisi yang

tidak jelas tetapi terdapat unsur

 Memberikan jawaban definisi yang jelas dan lengkap.

 Memberikan jawaban definisi yang kurang jelas dan kurang lengkap.

5

5

(50)

 Memberikan jawaban definisi yang

 memberikan jawaban dengan benar dan lengkap.

 memberikan jawaban hampir benar/kurang lengkap.

 memberikan jawaban tetapi salah atau tidak memberikan jawaban.

 memberikan jawaban dengan benar dan lengkap.

 memberikan jawaban hampir benar/kurang lengkap.

 memberikan jawaban tetapi salah atau tidak memberikan jawaban.

 memberikan jawaban dengan benar dan lengkap.

 memberikan jawaban hampir benar/kurang lengkap.

 memberikan jawaban tetapi salah tidak tidak memberikan jawaban.

3

5

3

(51)

Pemahaman

 memberikan jawaban dengan benar dan lengkap.

 memberikan jawaban hampir benar/kurang lengkap.

 memberikan jawaban beserta rrumus, analisis dan satuan benar.  memberikan jawaban beserta

rumus dan analisisnya benar tetapi satuan tidak ada atau salah.

 memberikan jawaban benar tetapi tanpa rumus, analisis dan satuan.  memberikan jawaban salah atau

 memberikan jawaban beserta rumus, analisis dan satuan benar.  memberikan jawaban beserta

rumus dan analisisnya benar tetapi satuan tidak ada atau salah.

(52)

Penerapan

 memberikan jawaban beserta rumus, analisis dan satuan benar.  memberikan jawaban beserta

rumus dan analisisnya benar tetapi satuan tidak ada atau salah.

 memberikan jawaban benar tetapi tanpa rumus, analisis dan satuan.  memberikan jawaban salah atau

 memberikan jawaban beserta rumus, analisis dan satuan benar.  memberikan jawaban beserta

rumus dan analisisnya benar tetapi satuan tidak ada atau salah.

(53)

Tabel 3.3 skor Maksimum Tiap Aspek

No Aspek Jumlah soal Skor maksimum

1. Pengetahuan 2 15

2. Pemahaman 4 25

3. penerapan 4 60

Total 10 100

Dengan menggunakan ketentuan seperti penelitian diatas, ditentukan :

Skor yang diperoleh setiap siswa(%) :

Ket :

S = skor setiap siswa (%)

Ss = jumlah skor yang diperoleh siswa

Sm = skor maksimum (jumlah x skor maks tiap soal = 100%)

2) kualifikasi pemahaman awal dan pemahaman akhir

siswa mengenai zat dan wujudnya

pemahaman siswa dibagi dalam tingkatan kemapuan

siswa menjawabnya. Untuk analisisnya dibagi dalam empat

katagori, yaitu tidak paham, kurang paham, paham dan sangat

paham. Tidak paham, jika siswa tidak bisa sama sekali

menjawab soal yang diberikan, sampai pada tingkat sangat

(54)

soal yang diberikan dengan baik dan benar. Untuk

mengkatagorikan anak ke dalam tingkat pemahaman mereka,

harus dilihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai

rentang berapa.

Dalam rentang skor ini peneliti menggunakan standar

yang sering digunakan di sekolah-sekolah maupun di setiap

kampus. Untuk kreteria tidak paham skor total nilainya

adalah dari 0-25, untuk kriteria kurang paham skor nilainya

adalah 26-50, untuk kreteria paham skor total nilainya adalah

51-75, sedangkan untuk kreteria sangat paham peneliti

memberikan batas nilai dari 76-100. Hal tesebut dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 3.4 kualifikasi pemahaman

Inteval skor (%) Kualifikasi

76-100 Sangat paham

51-75 Paham

26-50 Kurang paham

0-25 Tidak paham

3) megelompokkan variasi jawaban setiap soal.

Variasi jawaban untuk soal baik maupun postes dapat

(55)

Tabel 3.5 Variasi jawaban untuk soal pretes dan postes

b. Analisis pemahaman konsep siswa

Untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa dalam penelitian ini,data yang digunakan adalah hasil dari pretes dan postes. Data ini didistribusikan dalam tabel kualifikasi pemahaman konsep untuk siswa dan untuk keseluruhan siswa yang diteliti. Kualifikasi pemahaman dibagi 4 mayam yaitu : sangat pahan, paham ,kurang paham dan tidak paham

Tabel 3.6 perubahan pemahaman konsep siswa

konsep

(56)

Tabel 3.7 peningkatan pemahaman konsep siswa

Analisis kuantitatif adalah analis yang dilakukan untuk melihat

hasil jawaban setiap siswa dengan menggunakan perhitungan rumus.

Untuk analisis kuantitatif, peneliti menggunakan uji t, yaitu test-t

untuk kelompok dependen. T-tes ini digunakan untuk dua kelompok

(57)

BAB VI

DATA DAN ANALISIS DATA

A. Deskripstif Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada tanggal 30 Agustus 2012 dan pada tanggal berakhir 13 september 2012. Peneliti memilih SMP Kanisius Gayam sebagai tempat penelitian karena sekolah ini masih berada dalam kawasan yang bisa dijangkau dan cukup mudah bagi peneliti untuk bermobilisasi. Penelitian ini dilakukan 5 kali pertemuan . dalam rangka mencapai tujuan penelitian, yaitu mengetahui hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran CD interaktif maka diperlukan data yang menunjukkan pemahaman siswa sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung. Pokok bahasan yang diajarkan dalam penelitian adalah zat dan wujudnya dengan sub pokok bahasan: wujud zat, teori partikel zat, susunan dan partikel pada berbagai wujud zat, kohesi dan adhesi, kapilaritas, dan massa jenis zat. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran dengan CD interaktif. CD interaktif berisi materi-materi dan penjelasan sub materi diatas.

(58)

baik. Selain itu observasi bertujuan agar peneliti dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan keadaan siswa.

Setelah observasi, maka dilakukan pretest. Data yang diperoleh dari pretest digunakan untuk menyusun rancangan pembelajaran dengan metode CD interaktif. Pembelajaran yang digunakan dimaksudkan untuk menfasilitasi siswa melakukan peningkatan hasil belajar. Selajutnya peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disiapkan yaitu, peneliti mempersiapkan CD interaktif, LCD, speker dan leptop didalam kelas sebagai media didalam kelas. Kemudian siswa melihat materi-materi pembelajaran didalam CD tersebut, peneliti hanya sebagai moderator didalam kelas. Selain itu peneliti juga membimbing dan mengarahkan siswa selalam proses pembelajaran berlangsung, menjaga kedisiplinan kelas, melihat, memperhatikan, dan menjawab pertayaan siswa jika ada yang bertanya.

Setelah proses pembelajaran selesai maka dilakukan postes kepada seluruh siswa dengan jumlah soal, materi soal dan waktu yang sama seperti pada saat pretest dilakukan.

Secara rinci, proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut :

(59)

Selama proses pembelajaran dilakukan 5 kali pertemuan yaitu :

Pada tanggal 30 Agustus 2012 pertemuan pertama dilakukan pretest kepada seluruh siswa.

Pada tanggal 31 Agustus 2012 pertemuan kedua menjelaskan fungsi dari CD interaktif sebagai media pembelajaran, dan siswa melihat materi-materi yang ada didalam CD interaktif yaitu sifat-sifat zat, kohesi, adhesi dan kapilaritas.

Gambar 4.1 Sifat-Sifat Zat Padat

(60)

Gambar 4.3 Bentuk dan Volume Zat Padat

(61)

Gambar 4.5 Bentuk dan Volume Zat Gas

(62)

Gambar 4.7 Kohesi/ Adhesi

(63)

Gambar 4.9 Gaya Partikel

(64)

Gambar 4.11 Menikus Cembung dan Cekung

(65)

Gambar 4.13 Kapilaritas

(66)

Gambar 4.15 Kerugian Kapilaritas

Pada tanggal 06 september 2012 pertemuan ketiga siswa melihat kembali materi yang ada di CD interaktif yaitu mendefinisikan massa jenis,merumuskan massa jenis dan memberikan latihan kepada siswa.

(67)

Gambar 4.17 Definisi Massa Jenis

(68)

Gambar 4.19 Massa Jenis Berbagai Zat

Gambar 4.20 Simulasi Mengukur Massa Jenis

(69)

Gambar 4.21 Manfaat Massa Jenis

Pada tanggal 13 september 2012 pertemuan kelima Setelah proses pembelajaran selesai maka dilakukan postes kepada seluruh siswa dengan jumlah soal, materi soal dan waktu yang sama seperti pada saat pretest dilakukan.

B. Data dan Analisis

1. Data

(70)
(71)

22 022 30 30 59 59

23 023 14 14 0 0

24 024 20 20 42 42

25 025 10 10 32 32

26 026 25 25 45 45

27 027 15 15 32 32

28 028 30 30 37 37

29 029 32 32 55 55

30 030 45 45 70 70

31 031 20 20 70 70

32 0032 25 25 27 27

2. Analisis Data

a. Analisis Kualitatif

1) Pemahaman Awal Siswa Mengenai Zat dan Wujudnya

Tabel 4.2 Frekuensi prosentase hasil pretest

Inteval skor (%) Kualifikasi Frekuensi Prosentase (%)

76-100 Sangat paham 0 0

51-75 Paham 1 3,12

26-50 Kurang paham 15 46,87

(72)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan, pemahaman awal siswa mengenai zat dan wujudnya sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode media CD interaktif dalam kualifikasi sangat kurang.

a) Mengelompokkan variasi jawaban pretest

(73)

Tabel 4.3 Variasi Jawaban Siswa

No soal

Jawaban Variasi jawaban Jml

siswa

1 Menguap, membeku, mencair,

mengembun, menyublim, dan mengkristal.

 Menguap, melebur, menyublim, mengembun dan

melebur. 23

71 Sangat paham

 Mencair, padat, membeku, menguap,

mengembun. 2

- Air yang didinginkan menjadi es - Lilin yang dipanaskan lalu di

dinginkan kembali.

 Mencair:

- Es batu yang di panaskan - Plastik yang di panaskan

- Besi yang di panaskan pada suhu yang tinggi.

 Menguap

- Air yang dipanaskan - Bensin yang dibuka

 Membeku : air membeku menjadi es, dan lilin mencair lalu membeku, air yang dibekukan kedalam kulkas/frizer

Mencair : lilin mencair dan mentega dipanaskan, es diletakkan dibawah sinar matahari

Menguap : air menguap saat direbus, air danau menguap jadi awan, menjemur pakaian, dan bensin yang dibuka akan menguap

24 75 Sangat paham

 Mencair menjadi membeku

(74)

jumlah 32 100

3  Padat, Cair, dan gas  Padat, cair, dan gas 21 65,62 Sangat paham

 Tidak ada jawaban 11 34,37 Tidak paham

jumlah 32 100

4  Kohesi adalah gaya tarik menarik

antar partikel yang sejenis

 Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis

 Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang sejenis

Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis

1 3,12 Sangat paham

 Kohesi : tarik yang sejenis Adhesi : tarik yang tidak sejenis

3 9,37 Paham

 Kohesi :gaya tarik yang sejenis Adhesi : gaya tarik tidak sejenis

3 9,37 Paham

 Kohesi : gayanya sejenis Adhesi : gaya tidak sejenis

3 9,,37 Paham

 Kohesi : gaya tarik yang sejenis Adhesi : tidak ad jawaban

2 6,25 Tidak paham

 Tidak ada jawaban 20 62,5 Tidak paham

jumlah 32 100

(75)

turunya zat cair pada pipa kapiler  Partikel air yang masuk kesuatu benda 1 3,12 Tidak paham

 Tidak ada jawaban 29 90,62 Tidak paham

6  Naiknya minyak pada sumbu kompor

Pengisapan air dan garam meneral dalam tumbuhan

 Naiknya minyak pada sumbu kompor

(76)
(77)
(78)

b)Analisis variasi jawaban pretest

Dari data variasi jawaban pretest, pemahaman siswa dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perubahan wujud zat

Dalam menyebutkan perubahan 23 siswa atau 71% dari 32 siswa dikelas menjawab dengan benar. Sebanyak 6 siswa atau 18,75% dari 32 Siswa di kelas tidak dapat menyebutkan perubahan wujud zat secara lengkap, dan sebanyak 3 siswa atau 9,37% dari 32 siswa dikelas tidak memberikan jawaban.

1. Perubahan wujud zat

Siswa yang menjawab dengan benar sesuai dengan konsep dalam kualifkasi paham sebanyak 24 siswa atau 75% dari 32 siswa dikelas, dan siswa yang menjawab perubahan dari peristiwa perubahan wujud zat masuk dalam kualifikasi kurang lengkap sebanyak 5 siswa atau 15,62% dari 32 siswa dikelas. 3 siswa atau 9,37% dari 32 siswa dikelas yang tidak memberikan jawaban.

2. Contoh peristiwa membeku, mencair dan menguap

(79)

menjawab hampir benar atau kurang dalam kualifikasi paham sebanyak 5 siswa atau 15,62% dari 32dikelas. 3 siswa atau 9,37% dari 32 siswa dikelas yang tidak menjawab sebanyak 9,37%

3. Menunjukkan gambar susunan partikel

Siswa yang paham dalam melihat gambar partikel yang termasuk, zat gas,cair dan padat sebanyak 21 siswa atau 65,62% dari 32 siswa dikelas, dan 11 siswa atau 34,37% dari 32 siswa dikelas yang tidak menjawab atau tidak ada jawaban.

4. Mendefinisikan kohesi dan adhesi

Siswa dapat mendefinisikan kohesi dan adhesi dengan benar yaitu 1 siswa atau 3,12% dari 32 siswa dikelas, berarti dikatakan siswa belum dapat memahami soal ini. Siswa yang menjawab hampir benar kurang lengkap adalah 9 siswa atau 28,11% dari 32 siswa dikelas maka masuk dalam kualifikasi paham. Sebanyak 22 siswa atau 68,75% dari 32 siswa dikelas tidak memberikan jawaban. 5. Pengertian kapilaritas

(80)

atau 96,87% dari 32 siswa dikelas, tidak memberikan jawaban.

6. Peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari

Kebanyakan siswa sangat belum paham memberikan contoh kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari, dalam hal ini hanya 1 siswa atau 3,12% dari 32 siswa dikelas menjawab sesuai dengan konsep dan masuk dalam kualifikai paham. Sebanyak 31 siswa atau 96,87% dari 32 siswa dikelas tidak memberikan jawaban.

7. Menghitung massa jenis yang dicelupkan zat cair

Siswa yang dapat mengerjakan soal ini dan menganalisis dengan lengkap serta jawaban benar adalah 1 siswa atau 3,12% dari 32 siswa dikelas masuk dalam kualifikasi sangat paham. Menganalisis dengan lengkap tetapi jawaban salah sebanyak 1 siswa atau 3,12% dari 32 siswa dikelas masuk dalam kualifikasi paham. Dan siswa yang tidak dapat mengerjakan soal ini atau tidak memberikan jawaban adalah 30 siswa atau 93,74% dari 32 siswa dikelas.

8. Menghitung massa jenis benda

(81)

dari 32 siswa dikelas. Ada 2 siswa atau 6,25% dari 32 siswa dikelas yang dapat mengerjakan soal ini tetapi salah, dapat mengerjakan dengan sistematis dan analisis lengkap. Siswa yang hanya memberikan jawaban tanpa menggunakan rumus dan analisis sebanyak 8siswa atau 28,12% dari 32 siswa dikelas. Dan 7 siswa atau 21,87% dari 32 siswa dikelas tidak menjawab dengan benar, dan 14 siswa atau 43,75% dari 32 siswa dikelas tidak memberikan jawaban.

9. Mengkonversikan satuan

Pada soal ini keseluruhan siswa tidak dapat memberikan jawaban sebanyak 32 siswa atau 100% dari 32 siswa dikelas.

10.Menghitung volume benda

(82)

2) Pemahaman Akhir Siswa Mengenai Zat dan

Wujudnya

Tabel 4.4 Frekuensi dan prensentase hasil posttest

Inteval skor (%) Kualifikasi Frekuensi Prosentase (%)

76-100 Sangat paham 0 0

51-75 Paham 13 40,62

26-50 Kurang paham 14 43,75

0-25 Tidak paham 5 15,62

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, pemahaman akhir siswa mengenai zat dan wujudnya setelah mengikuti membelajaran dengan metode media CD interaktif adalah 15,62% siswa masuk dalam kualifikasi tidak paham, 43,75% siswa masuk dalam kualifikasi kurang paham, 40,62% masuk dalam kualifikasi paham.

a) Mengelompokkan variasi jawaban posttest

(83)

Tabel 4.5 Variasi Jawaban Siswa

No.

Soal Jawaban Variasi jawaban

Jumlah

 Benda padat mennjadi cair (mencair) Benda cair menjadi padat (membeku)

2 6,25 Paham

 Cair menjadi padat Padat menjadi cair Padat menjadi gas

4 12,5 Tidak paham

 Wujud zat, zat cair dan zat padat 3 9,37 Tidak paham

(84)

2.  Membeku :

- Air yang didinginkan menjadi es

- Lilin yang di panaskan lalu di dinginkan kembali.

 Mencair:

- Es batu yang dipanaskan - Plastik yang dipanaskan - Besi yang di panaskan pada

suhu yang tinggi.

 Menguap

- Air yang dipanaskan - Bensin yan dibuka

 Membeku :

- Air yang didinginkan menjadi es - Lilin yang di panaskan lalu di

dinginkan kembali.

 Mencair:

- Es batu yang dipanaskan - Plastik yang dipanaskan

- Besi yang di panaskan pada suhu yang tinggi.

 Menguap

- Air yang di panaskan - Bensin yan di buka

13 40,62 Sangat paham

 Mencair menjadi membeku

 Membeku menjadi mencair

 Menguap menjadi mencair

7 21,87 Kurang paham

4  Kohesi: gaya tarik menarik antara partikel sejenis

adhesi: gaya tarik menarik antara partikel tidak sejenis.

 Kohesi: gaya tarik menarik antara partikel sejenis

adhesi: gaya tarik menarik antara partikel tidak sejenis.

(85)

 Kohesi: perpindahan zat yang sejenis Adhesi: perpindahan zat yang tidak sejenis

1 3,12 Kurang paham

 Tidak ada jawaban 3 9,37 Tidak paham

jumlah 32 100

5 Peristiwa naik turunya pada pipa

kapiler.

 Peristiwa naik turunnya pada pipa kapiler. 12 37,5 Sangat paham

 Tarik menarik antara partikel platinum 1 3,112 Tidak paham

 Zat yang merambat melalui perantara

benda 1 3,12 Tidak paham

 Suatu gaya, Contoh: zat cair, padat, dan gas

antar partikel 1 3,12 Tidak paham

 Satuan zat 2 6,25 Tidak paham

 Suatu zat yang harus di proses oleh air

raksa dan massa jenis. 1 3,12 Tidak paham

 Bermain air raksa 1 3,12 Tidak paham

 Zat menyambung air pada air lainnya 1 3,12 Tidak paham

 Gaya tarik menarik antar partikel 3 9,37 Tidak paham

 Tidak ada jawaban 9 28,12 Tidak paham

jumlah 32 100

6  Naiknya minyak pada sumbu

kompor

 Pengisapan air dan garam mineral dalam tumbuhan

 Naiknya minyak pada sumbu kompor

 Pengisapan air dan garam mineral dalam tumbuhan

13 40,62 Sangat paham

 Air menguap menjadi titik-titik embun  Sumbu kompor yang besar dan kecil

4 12,5 Kurang paham

 Setetes air dikaca  Setetes air didaun talas

2 6,25 Tidak paham

 Cepat  Teratur

(86)
(87)
(88)
(89)

3 9,37 Tidak paham

 Tidak ada jwaban 7 21,87 Tidak paham

(90)

b) Analisis variasi jawaban postest

Dari data vavriasi jawaban postest, pemahaman siswa dapat disimpulkan sebagai berikut. :

1. Perubahan wujud zat.

Siswa yang dapat menjawab sesuai dengan konsep dan sangat paham adalah 19 siswa atau 59,37% dari 32 siswa dikelas, 6 siswa atau 18,75% dari 32 siswa dikelas menjawab hanya 3 perubahan wujud zat dari 6 perubahan wujud zat maka masuk dalam kualifikasi paham. Sedangkan 7 siswa atau 21,58% dari 32 siswa menjawab sifat dari perubahan wujud zat, sehingga siswa didalam kualifikasi tidak paham.

2. Contoh peristiwa membeku, mencair dan menguap.

(91)

3. Menunjukkan gamar susunan partikel

Dalam menunjukkan gambar partikel zat gas, cair dan padat, 13 siswa atau 40,62% dari 32 siswa sudah memberikan jawaban dengan lengkap dan benar. 14 Siswa atau 43,75% dari 32 siswa dikelas termasuk dalam kulaifikasi paham, sedangkan 4 siswa atau 12.5% dari 32 siswa dikelas yang termasuk dalam kualifikasi tidak paham atau dalam arti tidak ada jawaban.

4. Mendifinisikan kohesi dan adhesi.

Siswa yang dapat mendefinisikan kohesi dan adhesi dengan benar yaitu sebanyak 28 siswa atau 87.5% dari 32 siswa dikelas, ini berarti siswa sudah banyak yang paham. Tetapi masih ada siswa yang menjawab kurang lengkap yaitu sebanyak 1 siswa atau 3.12% dari 32 siswa dikelas, 3 siswa atau 9,37% dari 32 siswa dikelas tidak memberikan jawaban.

5. Pengertian kapilritas.

(92)

tidak memberikan jawaban maka termasuk dalam kualifikasi tidak paham.

6. Peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari.

Kebanyakan siswa paham dalam memberikan jawaban pada soal ini, hal ini terihat dari variasi jawaban yaitu 13 siswa atau 40,62% dari 32 siswa dikelas sudah menjawab dengan lengkap dan benar. Tetapi pada soal ini masih ada siswa yang menjawab dengan benar namun tidak lengkap, sehingga masuk dalam kualifikasi kurang paham yaitu sebanyak 4 siswa atau 12.5% dari 32 siswa dikelas. 9 siswa atau 28,08% dari 32 siswa dikelas yang menjawab salah dan 6 siswa atau 18,75% tidak memberikan jawaban.

(93)

8. Menghitung massa jenis suatu benda.

Siswa yang dapat mengerjakan soal ini dengan analisis yang lengkap dan benar adalah 15 siswa atau 46,87% dari 32 siswa dikelas, siswa yang dapat mengerjakan dengan analisis lengkap tetapi dengan hasil akhir salah sebanyak 4 siswa atau 12.5% dari 32 siswa dikelas. Siswa yang menjawab tanpa menggunakan rumus dan analisis yang benar adalah 2 siswa atau 6.25% dari 32 siswa dikelas. siswa yang memberikan jawaban tetapi tidak sesuai konsep yaitu 11 siswa atau 34.32% dari 32 siswa dikelas. 9. Mengkonversi satuan.

Siswa yang menjawab dengan analisis yang lengkap dan benar adalah 1 siswa atau 3.12% dari 32 siswa dikelas dan masuk dalam kualifikasi sangat paham. siswa yang tidak paham dalam mengerjakan soal ini sebanyak 31 siswa atau 96.86% dari 32 siswa dikelas dan masuk dalam kualifikasi tidak paham.

10.Menghitung besar volume zat cair.

(94)

yang tidak paham dalam mengerjakan soal sebanyak 19 siswa atau 59,28% dari 32 siswa dikelas.

3) Analisis Pemahaman Konsep Siswa

(95)
(96)
(97)
(98)

96

Dari data variasi jawaban pretest dan posttest serta data peningkatan pemahaman dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Perubahan wujud zat

Dalam memberikan macam-macam perubahan wujud zat siswa mengalami penurunan pemahaman. Hal ini dapat dilihat pada jawaban siswa ketika pretest dan postest. Ketika pretest sebanyak 71% siswa masuk dalam kualifikasi sangat paham, 18,75% siswa masuk dalam kualifikasi paham, 9,37% siswa tidak paham. Sedangkan pada posttest, 59,37% siswa masuk dalam kualifikasi sangat paham, 18,75% masuk dalam kualifikasi paham, 21,87% siswa tidak paham. Dengan demikian pada soal no 1 terjadi peningkatan tidak pemahaman siswa karena adanya beberapa siswa saling bekerja sama atau menyontek namun tidak ditemukan lagi siswa yang tidak dapat menjawab dalam menyebutkan macam-macam perubahan wujud zat.

(99)

kualifikasi sangat paham, 21,87% masuk dalam kualifikasi kurang paham, 43,75% siswa tidak paham. Pada tabel juga terlihat penurunan sebesar 4,38%. Hal ini disebabkan karena masih adanya siswa yang berkerjasama atau menyontek pada saat posttest.

3. Menentukan dari gambar yang merupakan partikel zat. Pada soal no 3 tidak terjadi peningkatan pada konsep ini, pada saat pretest sebanyak 65,62%, 28,11% siswa masuk dalam kualifikasi paham dan 34,37% siswa masuk dalam kualifikasi tidak paham . Sedangkan pada posttest, 40,68% siswa masuk dalam kualifikasi sangat paham, 43,95% masuk dalam kualifikasi kurang paham, 12,5% siswa tidak paham. Seperti terlihat pada tabel sebesar 43,75% siswa terjadi peningkatan pada kualifikasi paham, namun terjadi penurunan pada kualifikasi sangat paham yang dikarenakan siswa masih tidak mengerti tentang perbedaan partikel zat padat dan gas.

4. Pengertian kohesi dan adesi

(100)

masuk dalam kualifikasi sangat paham, 3,12% masuk dalam kualifikasi kurang paham, 9,37% siswa tidak paham.

5. Pengertian kapaliritas

Secara keseluruhan pada saat pretest sebanyak 6,25% siswa masuk dalam kualifikasi sangat paham, 93,74% siswa tidak paham. Sedangkan pada posttest, 37,5% siswa masuk dalam kualifikasi sangat paham, 62,5% siswa tidak paham. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan siswa akan pemahaman pengetian kapiliritas cukup baik. Walaupun masih ada yang sangat tidak paham dikarenakan faktor lambatnya pemahaman siswa menerima materi yang diberikan.

6. Peristiwa kapilritas dalam kehidupan sehari-hari

(101)

7. Menghitung massa jenis yang dicelupkan pada zat cair. Pemahaman siswa untuk perhitungan massa jenis yang di celupakan ke dalam air terjadi peningkatan yang signifikan. Pada saat pretest sebanyak 3,12% siswa masuk dalam kualifikasi sangat paham, 96,62% siswa tidak paham. Sedangkan pada posttest, 40,62% siswa masuk dalam kualifikasi sangat paham, 3,12% masuk dalam kualifikasi paham, 9,37% masuk dalam kualifikasi kurang paham, dan 59,36% siswa tidak paham

8. Menghitung massa jenis suatu benda

Pemahaman dan ketilitian siswa terjadi peningkatan, pada saat pretest sebanyak 3,12% siswa masuk dalam kualifikasi sangat paham, 6,25% siswa masuk dalam kualifikasi paham, 25% siswa kurang paham, 62,62% tidak paham. Sedangkan pada posttest, 46,87% siswa masuk dalam kualifikasi sangat paham, 12,5% masuk dalam kualifikasi paham, 6,25% siswa kurang paham paham, 34,37% tidak paham.

9. Mengkonverisi satuan

Gambar

gambar. Sedangkan untuk sekolah menengah ada CD interaktif berbagai
Gambar 2.1 Partikel-Partikel Zat Padat, Cair dan Gas
Gambar 3.1 Desian Penelitian
Tabel 3.1 Format Soal Uraian Pretest dan Postet
+7

Referensi

Dokumen terkait

CTRL + ALT + Minus sign [ - ] (Membuat snapshot dari jendela aktif pada clipboard server Terminal dan menyediakan fungsi yang sama dengan menekan PRINT SCREEN

Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lain serta dapat memberikan suatu teknik alternatif mengenai pengenalan

Hal–hal tersebut tentunya sangat berlawanan dengan pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri akan sumber daya air, oleh sebab itu permasalahan mengenai air, baik air hujan,

Para pihak antara muslim dengan non-Muslim dalam menyelesaikan sengketa bank syariah maupun ekonomi syariah berlaku asas penundukan diri, artinya sepanjang

seperti dashboard dalam bentuk Lingkaran untuk melihat trend dari sebuah produk rental. b) OLAP dengan teknik roll up pada penelitian ini dapat dikembangkan dengan

Sahabat MQ/ sebanyak 7 Perguruan Tinggi Swasta PTS dilingkunagn kopertis Wilayah V mulai tahun ini akan ditutup// Alasan ditutupnya ke 7 PTS tersebut

Jika selisih yang diterima oleh setiap dua anak yang usianya berdekatan adalah Rp5.000,00 dan si sulung menerima uang paling banyak, maka jumlah yang diterima oleh si bungsu

Telkom menyelaraskan terlebih dahulu antara visi organisasi dengan tujuan pro- gram karena semua program kegiatan yang dilaksanakan berpusat pada visi organisasi,