• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebutuhan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta."

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP 4 PANDAK BANTUL TAHUN AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA

Humam Thurmindi Universitas Sanata Dharma

2008

Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran kebutuhan siswa kelas VIII SMPN 4 pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta. Deskripsi kebutuhan yang dirasakan oleh siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul adalah persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar siswa-siswa SMP 4 Pandak dapat untuk hidup dan berkembang optimal sebagi remaja, siswa, anggota keluarga dan warga masyarakat. Kebutuhan siswa SMP 4 Pandak juga berarti keadaan siswa-siswi yang perlu dibantu agar mencapai perkembangan diri optimal yang mencakup kebutuhan pribadi, sosial, karir, dan akademik untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Kebutuhan ini dilihat dari tingkat kemampuan siswa melakukan hal-hal yang menjadi tugas perkembangan sebagai siswa SMP.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kebutuhan siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner ini terdiri 50 item. Ada 4 aspek dan 7 indikator kebutuhan yang akan dipakai untuk mengukur kebutuhan siswa yaitu aspek pribadi (kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rsa aman, kebutuhan estetis), aspek social (Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung, kebutuhan akan harga diri), aspek karir (kebutuhan aktualisasi diri), aspek akademik (kebutuhan dalam bidang akademik). Jumlah populasi yang diteliti ada 89 siswa. Kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak dicari dengan menghitung frekuensi dan persentase dari seluruh jawaban responden.

(2)

viii

ABSTRACT

THE VIII GRADE STUDENTS NEEDS

IN JUNIOR HIGH SCHOOL 4 PANDAK BANTUL YOGYAKARTA ACADEMIC PERIOD OF 2007 – 2008

Humam Thurmindi Sanata Dharma University

2008

This research aimed to gain a desription on the VIII grade students needs in Junior High School 4 Pandak Bantul Yogyakarta Academic Period of 2007 – 2008. The description on the VIII grade students needs in Junior High School 4 Pandak Bantul were the requirements which should be fulfilled in order the students in Junior High School 4 Pandak could live and develop optimally as teenagers, students, members of family and members of society. The needs of students in Junior High School 4 Pandak also means that the conditions of the students should be fulfilled in order to achieve the optimal self-development included private necessities, social, carrier, and academic to sustain the students’ learning activities. These necessities are seen from the level of students’ capability to conduct the matters which become the task of development as students in Junior High School.

The type of this research was descriptive research by survey method. The research instrument used was ques on the necessities of VIII grade students, which was compiled by the author himself. The ques on learning difficulties comprised of 50 items. There was 4 aspects and 7 indicators of necessities which used to measure the students necessities, i.e. aspect of private (physiological necessities, necessities on the secure felling, necessities of aesthetic), social aspect (necessities to be loved and join, necessities on self prestige), aspect of carriers (necessities to self-actualization), academic aspect (necessities in academic fields). The total amount of population which was studied was 89 students. The students’ necessities in Junior High School 4 Pandak were sought by calculating the frequency and percentage of all of respodents’ responses.

(3)

i

KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PANDAK

BANTUL TAHUN AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

DI SUSUN OLEH: Humam Thurmindi

NIM: 011114064

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

selalu berdoa, berusaha dan sabar jika

ingin berhasi

l”

KUPERSEMBAHKAN SKRIPSI INI KEPADA

:

1.

Bapak dan ibuku tercinta

2.

Kakak dan Adikku tersayang

3.

Sahabat-sahabatku angkatan 2001

(7)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Januari 2008

Penulis,

(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Humam Thurmindi

Nomor Mahasiswa : 011114064

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP 4 PANDAK BANTUL TAHUN AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 19 Maret 2008

Yang menyatakan

(9)

vii ABSTRAK

KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP 4 PANDAK BANTUL TAHUN

AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA

Humam Thurmindi

Universitas Sanata Dharma

2008

Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran kebutuhan siswa kelas VIII SMPN 4 pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta. Deskripsi kebutuhan yang dirasakan oleh siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul adalah persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar siswa-siswa SMP 4 Pandak dapat untuk hidup dan berkembang optimal sebagi remaja, siswa, anggota keluarga dan warga masyarakat. Kebutuhan siswa SMP 4 Pandak juga berarti keadaan siswa-siswi yang perlu dibantu agar mencapai perkembangan diri optimal yang mencakup kebutuhan pribadi, sosial, karir, dan akademik untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Kebutuhan ini dilihat dari tingkat kemampuan siswa melakukan hal-hal yang menjadi tugas perkembangan sebagai siswa SMP.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kebutuhan siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner ini terdiri 50 item. Ada 4 aspek dan 7 indikator kebutuhan yang akan dipakai untuk mengukur kebutuhan siswa yaitu aspek pribadi (kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rsa aman, kebutuhan estetis), aspek social (Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung, kebutuhan akan harga diri), aspek karir (kebutuhan aktualisasi diri), aspek akademik (kebutuhan dalam bidang akademik). Jumlah populasi yang diteliti ada 89 siswa. Kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak dicari dengan menghitung frekuensi dan persentase dari seluruh jawaban responden.

(10)

viii ABSTRACT

THE VIII GRADE STUDENTS NEEDS

IN JUNIOR HIGH SCHOOL 4 PANDAK BANTUL YOGYAKARTA ACADEMIC PERIOD OF 2007 – 2008

Humam Thurmindi Sanata Dharma University

2008

This research aimed to gain a desription on the VIII grade students needs in Junior High School 4 Pandak Bantul Yogyakarta Academic Period of 2007 – 2008. The description on the VIII grade students needs in Junior High School 4 Pandak Bantul were the requirements which should be fulfilled in order the students in Junior High School 4 Pandak could live and develop optimally as teenagers, students, members of family and members of society. The needs of students in Junior High School 4 Pandak also means that the conditions of the students should be fulfilled in order to achieve the optimal self-development included private necessities, social, carrier, and academic to sustain the students’ learning activities. These necessities are seen from the level of students’ capability to conduct the matters which become the task of development as students in Junior High School.

The type of this research was descriptive research by survey method. The research instrument used was ques on the necessities of VIII grade students, which was compiled by the author himself. The ques on learning difficulties comprised of 50 items. There was 4 aspects and 7 indicators of necessities which used to measure the students necessities, i.e. aspect of private (physiological necessities, necessities on the secure felling, necessities of aesthetic), social aspect (necessities to be loved and join, necessities on self prestige), aspect of carriers (necessities to self-actualization), academic aspect (necessities in academic fields). The total amount of population which was studied was 89 students. The students’ necessities in Junior High School 4 Pandak were sought by calculating the frequency and percentage of all of respodents’ responses.

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan YME atas segala kasih dan

penyertaanMu selama penulisan skripsi yang berjudul “Kebutuhan siswa kelas VIII

SMPN 4 pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta. Berkat kasih dan

kemurahanMu penulis dapat menulis skripsi ini sampai selesai.

Penulis sangat bersyukur karena selama proses penulisan skripsi ini penulis

dapat mengatasi segala hambatan, meski begitu penulis merasa masih banyak

kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan perhatian dari

berbagai pihak yang telah memberi masukan-masukan yang berharga bagi penulis.

Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada mereka yang

mendukung penulisan skripsi ini, terutama kepada:

1. Drs. Puji Purnomo, M.Si pembimbing pertama yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis selama proses pembuatan skripsi.

2. Bapak fajar Santoadi, S.Pd,, pembimbing kedua yang telah memberi berbagai

masukan dalam penulisan skripsi.

3. SMPN 3 Jetis Bantul, karena telah memberi ijin untuk melakukan uji coba alat

penelitian yang dibuat oleh penulis.

4. SMPN 4 Pandak Bantul yang telah bersedia dijadikan subyek penelitian oleh

penulis.

5. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah membesarkan peneliti dan membiayai studi

(12)

x

6. Sahabat-sahabatku: Stephanus Arintoko, S.Pd, Danang Priatmoko, ST yang

membantu dalam bentuk finansial.

7. Kus Sari Herawati yang selalu memberi semangat dan inspirasi bagi penulis.

8. Adikku tersayang yang selalu memberi perhatian bagi penulis

9. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini sampai

selesai yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

(13)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA ...v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT...vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...5

E. Definisi Operasional...6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...7

A. Perkembangan siswa SMP...7

(14)

xii

2. Tugas perkembangan siswa SMP...10

B. Kebutuhan siswa SMP ...13

1. Kebutuhan pribadi ...14

2. Kebutuhan sosial ...15

3. Kebutuhan akademik ...15

4. Kebutuhan karir ...16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...21

A. Jenis Penelitian ...17

B.Subyek Penelitian ...17

C. Alat pengumpul data Penelitian ...18

1. Jenis alat pengumpul data...18

2 Struktur/kisi-kisi ...19

D. Validitas dan Reliabilitas...21

a. Validitas ...21

b. Reliabilitas ...22

E. Teknik Analisis Data...22

BAB IV. PEMBAHASAN ...24

A. Hasil Penelitian...24

B. Pembahasan ...25

BAB. VI Kesimpulan dan Usul/Saran...29

A. Kesimpulan ...29

B. Saran ...29

(15)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan topik penelitian.

Berturut-turut diuraikan: a) Latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c)

tujuan penelitian, d) manfaat penelitian dan, e) definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sekolah adalah salah satu sarana bagi siswa untuk

mengembangkan dirinya, karena di sekolah terjadi kegiatan mendidik yang

dimaksudkan untuk mengembangkan aspek kognitif, nilai sikap, dan tingkah

laku. Menurut Langeveld (Pasaribu & Simandjuntak, 1982), pendidikan dapat

diartikan sebagai bantuan kepada siswa agar dapat mencapai kedewasaannya

sehingga kelak dia mampu mandiri dan mencapai cita-citanya. Ribern (Hartoko,

1985) juga mengemukakan pendapat yang hampir sama, dengan menyatakan

bahwa “Pendidikan adalah bantuan supaya orang dapat membantu dirinya dalam

segala bidang hidup”. Menurut Montessori (Hartoko, 1985), pendidikan

memperkenalkan cara dan jalan kepada peserta didik untuk membina dirinya

sendiri. Dari beberapa batasan mengenai pendidikan di atas diambil kesimpulan

sebagai berikut :

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja, sistematis untuk mendorong, membantu, dan membimbing seseorang dalam mengembangkan segala potensi serta mengubah diri sendiri dari kualitas yang satu ke kualitas yang lebih tinggi (Pasaribu & Simandjuntak, 1982).

(16)

Orientasi pendidikan bukanlah semata-mata pemberian materi pelajaran yang

sifatnya pengetahuan belaka atau pengalihan pengetahuan, melainkan membantu

siswa agar mau dan mampu mengembangkan potensi-potensinya dan belajar

terus dalam arti yang seluas mungkin.

Untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa, sekolah

perlu merancang berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang dapat ditempuh

adalah layanan bimbingan dan konseling. Bidang bimbingan dan konseling

merupakan bagian yang terpadu dan tak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan

pendidikan di sekolah. Pelayanan bimbingan dan koseling bertujuan agar siswa

dapat mengenal dan menerima diri-sendiri serta lingkungannya secara positif,

mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan, dan mewujudkan diri

sendiri secara efektif dan produktif. Menurut Winkel (1991) tujuan pelayanan

bimbingan dan konseling adalah agar siswa mampu mengatur kehidupannya

sendiri, memiliki pandangan sendiri, dan tidak hanya sekedar mengikuti pendapat

orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri konsekuensi

dari tindakannya.

Pelayanan bimbingan terdiri dua bentuk, yaitu bimbingan individual dan

bimbingan kelompok. Bimbingan individual biasanya disalurkan melalui layanan

konseling, sedangkan dalam bimbingan kelompok siswa yang dilayani lebih dari

satu orang. Pada umumnya, di sekolah menengah bimbingan kelompok

terlaksana di kelas, dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa di

kelas bersangkutan. Bimbingan kelompok yang demikian sering disebut

(17)

Pelayanan bimbingan terdiri dari empat bidang, yaitu bimbingan

belajar/akademik, bimbingan karier, bimbingan pribadi, dan bimbingan sosial.

Dengan adanya bidang-bidang bimbingan tersebut diharapkan siswa dapat

terbantu dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut masing-masing bidang

tersebut.

Bimbingan kelompok itu terdiri dari dua macam, yaitu bimbingan

kelompok di dalam kelas atau bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok di

luar kelas. Bimbingan kelompok di luar kelas biasanya dilaksanakan di luar jam

pelajaran sekolah, misalnya konseling kelompok, retret, rekoleksi.

Hal-hal yang disampaikan melalui bimbingan klasikal adalah

informasi/materi-materi yang dibutuhkan siswa, baik itu di bidang akademik,

karier, pribadi maupun sosial sehingga materi bimbingan klasikal tersebut dapat

membentuk sikap dan kemampuan berperilaku siswa menjadi lebih baik. Selain

itu siswa dilatih dimamika kelompok dengan tujuan siswa tidak sekedar

mendengarkan hal-hal yang disampaikan guru pembimbing, tetapi dituntut untuk

aktif.

Agar bimbingan klasikal terencana, terorganisasi, terkoordinasi, perlulah

disusun program bimbingan klasikal. Untuk menyusun program bimbingan

klasikal terlebih dahulu perlu diketahui kebutuhan siswa. Hal ini sesuai dengan

pendapat Sukardi (1990) yang menyatakan bahwa program bimbingan di sekolah

hendaknya disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan siswa. Sukardi (1990)

(18)

diadakan penelitian untuk mengungkap kebutuhan siswa dengan menyatakan

bahwa :

Suatu program bimbingan yang berdaya guna dan berhasil guna tidak hanya disusun dengan mempertimbangkan secara rasional dan spekulatif belaka, tetapi dituntut hasil penelitian yang kuat sebagai landasannya (penelitian eksplorasi). Penelitian digunakan untuk mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan siswa akan layanan bimbingan. Tanpa diketahui kebutuhan-kebutuhan siswa tersebut maka layanan bimbingan hanya sampai pada pemuasan/pemenuhan kebutuhan spekulatif dari pihak sekolah, dan bukan pada pihak siswa.

Penyusunan program bimbingan klasikal berdasarkan kebutuhan siswa sangat

baik dikembangkan dan dibudayakan di sekolah-sekolah, terlebih sekolah yang

mengalokasikan waktu untuk bimbingan klasikal.

SMP Negeri 4 Pandak Bantul adalah salah satu SMP di Bantul yang

memiliki program bimbingan, khususnya bimbingan klasikal. Agar pelayanan

bimbingan di SMPN 4 Pandak Bantul dapat mencapai sasaran yang tepat secara

efektif dan efisien, perlulah diketahui apa yang dibutuhkan siswa. Untuk itu perlu

diadakan penelitian yang dapat mengungkap kebutuhan siswa. Kebutuhan yang

terungakap dapat dijadikan dasar untuk penyusunan materi bimbingan klasikal.

Pentingnya pengungkapan kebutuhan siswa inilah yang mendorong peneliti

untuk melakukan penelitian di SMPN 4 Pandak Bantul.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai

kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul kelas VIII tahun ajaran 2007/2008.

(19)

Kebutuhan-kebutuhan manakah dirasakan/ dialami oleh siswa kelas VIII

SMPN 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2007/2008 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

Mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan/ dialami oleh siswa kelas

VIII SMPN 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2007/2008.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak

sebagai bahan masukan empirik.

1. Kepala sekolah SMPN 4 Pandak Bantul dapat semakin memahami bahwa

para siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang perlu dibantu oleh pihak

sekolah dalam usaha pemenuhannya. Dengan demikian kepala sekolah

diharapkan dapat memberikan alokasi waktu bagi guru pembimbing untuk

melakukan kegiatan.

2. Para guru SMPN 4 Pandak Bantul dapat semakin memahami bahwa para

siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan dalam berbagai bidang, khususnya

yang terkait dengan bidang belajar/akademik.

3. Guru pembimbing semakin menyadari pentingnya pengungkapan kebutuhan

siswa dalam memberikan pelayanan bimbingan klasikal dan lebih mengetahui

bahwa para siswa mempunyai kebutuhan-kebuthan yang perlu dibantu

(20)

4. Para mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling semakin menyadari pentingnya pengungkapan kebutuhan siswa dalam rangka memilih

dan menyusun materi bimbingan klasikal.

E. Definisi Operasional Variabel

Kebutuhan siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak adalah persyaratan-persyaratan

yang harus dipenuhi agar siswa-siswa SMP 4 Pandak dapat untuk hidup dan

berkembang optimal sebagi remaja, siswa, anggota keluarga dan warga

masyarakat. Kebutuhan siswa SMP 4 Pandak juga berarti keadaan siswa-siswi

yang perlu dibantu agar mencapai perkembangan diri optimal yang mencakup

kebutuhan pribadi, sosial, karir, dan akademik untuk menunjang kegiatan belajar

siswa. Kebutuhan ini dilihat dari tingkat kemampuan siswa melakukan hal-hal

(21)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian yang

dapat memperjelas permasalahan yang diteliti. Berturut-turut diuraikan:

a). Perkembangan siswa SMP. b). kebutuhan siswa SMP

A. Perkembangan siswa SMP

1. Ciri-ciri Perkembangan Siswa SMP

Masa remaja adalah masa yang dipenuhi dengan berbagai ciri. Menurut

kamus umum Bahasa Indonesia (Poerwodarminto, 1982) ciri adalah “tanda

yang khas untuk mengenal atau mengetahui”. Berikut ini diuraikan beberapa

ciri remaja (Hurlock, 1991)

a. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik

Pada masa remaja (12/13 tahun – 17/18 tahun) terjadi pertumbuhan

dan perkembangan fisik yang pesat. Pertumbuhan ini lebih ke arah

memanjang daripada melebar. Remaja pria mulai memperlihatkan

penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Remaja wanita

mulai menunjukkan perubahan pada bagian tubuh tertentu, seperti dada,

pinggul, dan sebagainya. Selain itu pada remaja pria dan wanita mulai

tumbuh rambut, terutama pada bagian-bagian yang vital, seperti kemaluan

dan ketiak. Perkembangan yang lebih kearah memanjang ini dapat

mengakibatkan perkembangan anggota badan yang tidak berimbang,

(22)

b. Perkembangan Seksual

Sejalan dengan pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami

perkembangan seksual. Perkembangan seksual ini diakibatkan oleh

kematangan hormon-hormon seksual. Remaja pria mulai mimpi basah

dan remaja wanita mulai menstruasi. Selain itu perkembangan seksual

pada saat remaja ditandai dengan timbulnya perasaan tertarik dengan

teman lawan jenis.

c. Perkembangan Emosi

Setiap manusia memiliki emosi / perasaan dalam hidupnya, demikian

juga halnya dengan para remaja. Emosi/perasaan yang berkembang

pada remaja, misalnya gembira, suka, optimis, cinta, takut, benci,

marah, dan sebagainya. Remaja kadang-kadang mengalami

ketidakstabilan emosi; emosinya relatif cepat berubah. Perasaan suka

bisa cepat berubah menjadi benci, perasaan gembira bisa cepat

berubah menjadi sedih.

d. Perkembangan Intelektual

Pada masa remaja terjadi perkembangan otak dan kemampuan berpikir

yang dibutuhkan dalam menerima dan mengolah informasi yang

abstrak dari lingkungannya. Hal ini mengandung arti bahwa remaja

telah dapat menilai benar-salahnya pendapat orang tua / orang dewasa

lainnya. Remaja mulai berani membantah dan mengkritik pendapat

orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya yang tidak rasional, tidak

(23)

tahu inilah yang mendorong remaja tertarik pada alasan timbulnya

persoalan dan cara pemecahanya.

e. Perkembangan Sosial

Di dalam perjalanan hidupnya, remaja mulai menyesuaikan diri

dengan teman lawan jenis dalam hubungannya yang sebelumnya

belum pernah ada dan mulai menyesuaikan diri dengan orang dewasa

di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Karena remaja lebih banyak

bergaul dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka

dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap,

pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada

pengaruh keluarga. Misalnya remaja suka memakai pakaian dengan

model yang sama dengan anggota kelompok, ikut-ikutan merokok,

ikut-ikutan minum yang beralkohol, dan sebagainya.

f. Perkembangan Pemahaman Diri

Remaja mulai menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada pada

dirinya. Dengan kesadaran itu remaja menilai sifat dan sikap

teman-temannya, yang kemudian diperbandingkan dengan sifat dan sikap

yang dimilikinya. Seringkali remaja menilai dirinya tidak selaras

dengan keadaan yang sesungguhnya. Remaja sering memiliki citra

(24)

2. Tugas Perkembangan Siswa SMP

Menurut Hurlock (1991) yang dimaksud perkembangan adalah :

Tugas yang muncul pada saat/sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal, menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.

Dibawah ini diuraikan tugas-tugas perkembangan. Remaja seperti yang

dikemukakan oleh Havighrust (Gunawan, 1992, Hurlock, 1991; Winkel

1991; Mappiare, 1982).

a. Menjalin hubungan baru dengan teman sebaya pria maupun wanita.

Remaja diharapkan dapat mencari dan memperoleh teman baru dan

menjadi matang dalam hubungan dengan teman sebaya baik pria

maupun wanita. Remaja haruslah mendapat penerimaan dari

kelompok teman sebaya baik pria maupun wanita agar ia memperoleh

rasa dibutuhkan dan dihargai. Tidak adanya penerimaan teman

sekelompok dapat menimbulkan gangguan perkembangan psikis dan

sosial pada remaja bersangkutan. Sebaliknya tercapainya kematangan

psikis dan sosial mempengaruhi penerimaan teman-teman

sekelompok. Remaja yang tidak diterima dalam kelompok cenderung

menyusun kelompok sendiri (gang).

b. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita

Remaja akan belajar bertingkah laku sosial yang sesuai dengan

(25)

tingkah laku yang berbeda. Remaja pria diharapkan bersifat maskulin,

sedangkan remaja wanita bersifat feminim.

c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif

Remaja diharapkan dapat menerima diri sebagaimana adanya, bukan

khayalan dan impian. Perlu diakui bahwa remaja kadang-kadang

membandingkan keadaan fisiknya dengan tokoh idolanya dan

teman-teman sebayanya. Mereka diharapkan memelihara keadaan

jasmaninya, wajah, kekuatan / kelembutan yang dimilikinya sendiri,

serta memanfaatkannya secara efektif. Remaja putri biasanya lebih

peka akan keadaan tubuhnya dan merawatnya lebih baik. Hal ini

tampak pada caranya berpakaian dan menggunakan alat-alat

kecantikan.

d. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang

dewasa lainnya.

Remaja diharapkan tidak lagi mengalami perasaan tergantung dari

orang tua dan orang dewasa lainnya. Hal ini berarti remaja diharapkan

belajar dan berlatih bebas membuat rencana, bebas membuat alternatif

pilihan, bebas menentukan pilihan, bebas membuat keputusan sendiri,

dan melaksanakan keputusannya itu secara bertanggung jawab.

e. Memperoleh kepastian kebebasan ekonomi

Remaja diharapkan dapat belajar sedikit demi sedikit untuk terlepas

dari bantuan ekonomi orang tua dengan mengadakan

(26)

Selain itu remaja diharapkan memiliki ketrampilan dalam mengelola

uang, menentukan prioritas dalam pembelanjaan, dan mengatur

penggunaan barang yang dibelinya.

f. Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan

Remaja mulai memilih cita-cita / pekerjaan yang didambakannya

Remaja cenderung mencari informasi yang berkaitan dengan masalah

pekerjaan, terutama persyaratan pendidikan yang diperlukan. Dalam

hal ini bimbingan karier sangat dibutuhkan oleh siswa di sekolah

menengah.

g. Mempersiapkan perkawinan dan hidup berkeluarga

Remaja perlu mengembangkan sikap positif terhadap hidup

berkeluarga dan memiliki anak. Remaja putri perlu diberi

pengetahuan mengelola rumah tangga dan memiliki anak. Remaja

putri mulai berlatih memasak, mengatur meja makan, mencuci dan

sebagainya. Remaja pria mulai berlatih membersihkan lantai, kebun,

dan halaman rumah. Pandangan tentang hidup berkeluarga yang baik

sangat dipengaruhi oleh kehidupan mereka di rumah.

h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang diperlukan

Remaja diharapkan mengembangkan konsep mengenai hukum,

politik, ekonomi, pemerintahan, geografi, kemanusiaan, dan lembaga

sosial. Mereka juga diharapkan untuk mengembangkan keterampilan

berbahasa dan bernalar yang diperlukan untuk mengatasi berbagai

(27)

i. Mengembangkan rasa tanggung jawab

Remaja diharapkan dapat berpartisipasi sebagai orang dewasa yang

bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat. Perilakunya

menunjukkan nilai-nilai yang diakui masyarakat, khususnya dalam

kehidupan pribadinya. Tugas ini dipelajari sepanjang hidupnya dalam

kelompok keluarga dan teman sebayanya. Mereka belajar memberi

dan menerima dalam kehidupan kelompoknya.

j. Memperoleh seperangkat nilai dan falsafah hidup

Remaja mempelajari nilai-nilai yang diwujudkan dalam kehidupannya.

Remaja diharapkan memiliki pemikiran, sikap-perasaan, perilaku

yang dapat menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya.

Dengan kata lain, remaja memerlukan seperangkat nilai dan falsafah

hidup. Remaja yang tidak memiliki falsafah hidup mudah bingung

dan terombang-ambing oleh situasi hidup yang cepat berubah.

B. Kebutuhan Siswa SMP

Menurut kamus psikologi (Kartono & Gulo, 1987) kebutuhan berarti

persyaratan-persyaratan untuk terus hidup atau untuk penyesuaian optimal

terhadap lingkungan”. Ini berarti setiap manusia di dalam kehidupannya memiliki

berbagai kebutuhan, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Demikian

juga halnya dengan siswa SMP, mereka memiliki berbagai kebutuhan. Untuk

(28)

kebutuhan-Kebutuhan siswa SMP Pandak Bantul menurut Abraham Maslow, dalam Globe,

1987, sebagai berikut;

1. Kebutuhan Pribadi

a. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dari antara

sekian kebutuhan manusia adalah kebutuhannya untuk

mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan

makanan, istirahat, udara segar, air, vitamin, tempat berteduh, seks,

tidur, dan sebagainya. Di dalam kehidupannya, manusia cenderung

mengabaikan / menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan

fisiologisnya terpuaskan.

b. Kebutuhan akan rasa aman

Termasuk di dalam kebutuhan ini adalah, keamanan, kemantapan,

perlindungan, kebebasan dari rasa takut, kebebasan dari rasa cemas,

dan bebas dari kekalutan. Manusia menginginkan dunia yang taat

hukum dan tertib. Manusia mudah terganggu dalam situasi yang

kacau, tidak menentu, atau situasi yang dirasakan sebagai sesuatu

yang membahayakan, dan dia mudah menarik diri dalam situasi yang

asing baginya. Manusia membutuhkan perlindungan yang

memberikan rasa aman.

c. Kebutuhan estetis

Termasuk dalam kebutuhan estetis adalah keteraturan,

(29)

mendambakan lingkungan yang indah. Keindahan dapat mengurangi

ketegangan-ketegangan hidup. Keindahan tidak hanya terbatas pada

segala sesuatu yang bisa dilihat, tetapi juga segala sesuatu yang bisa

dirasakan dan didengar.

2. Kebutuhan Sosial

a. Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

Termasuk di dalam kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan kasih

sayang dan rasa memiliki-dimiliki. Remaja mendambakan hubungan

penuh kasih sayang dengan orang lain pada umumnya, khususnya

kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki di tengah kelompoknya, dan

ia akan berusaha keras mencapai tujuan tersebut. Kebutuhan ini

sangat terasa di kalangan remaja, karena dalam kehidupannya remaja

cenderung dimotivasi oleh kebutuhan akan kekompakan, hubungan,

dan kebersamaan dengan teman sebayanya.

b. Kebutuhan akan harga diri

Kebutuhan ini menuntut pengakuan remaja sebagai pribadi yang

bernilai, sebagai manusia yang berarti dan memiliki martabat.

Pemenuhan kebutuhan ini menimbulkan rasa percaya pada diri

sendiri, menyadari kekuatan-kekuatannya, merasa dibutuhkan, dan

mempunyai arti bagi lingkungannya.

3. Kebutuhan Akademik:

(30)

Untuk lebih mengembangkan diri, remaja selalu didorong oleh rasa

ingin tahu tentang segala sesuatu. Kebutuhan ini tampak pada

individu yang cenderung untuk mensistematisasikan segalanya,

menganalisis, mengorganisasi, dan mencari hubungannya dalam

kesatuan utuh. Jadi bukan hanya ingin tahu secara jelas mengenai

sesuatu.

4. Kebutuhan Karir:

Kebutuhan ini memberikan dorongan kepada setiap remaja untuk

mengembangkan / mewujudkan seluruh potensinya. Dorongan ini

merupakan dasar perjuangan setiap individu untuk merealisasikan

dirinya, untuk menemukan dirinya / identitasnya, dan untuk menjadi

dirinya sendiri. Kekuatan ini tumbuh secara wajar dalam diri setiap

remaja.

Siswa SMPN 4 Pandak Bantul berada dalam masa remaja, sehingga

mereka harus menyelesaiakan tugas-tugas perkembangan. Karena sebagai siswa

dan seorang remaja belum tentu mampu melakukan tugas-tugas perkembangan

dengan baik. Kalau tugas-tugas perkembangan siswa SMP tidak terselesaikan

akan mengganggu tugas-tugas perkembangan berikutnya. Salah satu hal yang

menghambat tugas-tugas perkembangan siswa SMP adalah tidak terpenuhinya

kebutuhan-kebutuhan mereka. Untuk itu agar tugas-tugas perkembangan dapat

(31)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini diuraikan a) jenis penelitian, b) populasi penelitian, c) instrumen

penelitian, d) proses pengumpulan data, dan e) teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

survei. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat

diskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini semata-mata hanya

menggambarkan variabel yang akan diteliti melalui pengisian kuesioner tanpa

perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat

ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi (Suryabrata, 1983:18 ). Metode

survei merupakan tipe pendekatan dalam penelitian, yang ditujukan pada

sejumlah besar individu atau kelompok; unit yang ditelaahnya, baik individu

maupun kelompok, jumlahnya relatif besar (Sanafiah, 2005:23).

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak tahun

ajaran 2007/2008 populasi berjumlah 90 orang. Subyek penelitian berjenis

kelamin laki-laki (36 siswa) dan perempuan (54 siswa) berumur sekitar 13-15

(32)

topik-topik bimbingan yang ada belum sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan siswa kelas

VIII SMPN 4 Pandak Bantul.

C.

Alat Pengumpul Data

1. Jenis alat pengumpul data

Alat pengumpul data ini berupa kuesioner pengungkap kebutuhan siswa

yang disusun oleh peneliti sendiri. Butir-butir pernyataan dalam kuesioner

terdiri dari empat bidang / aspek yaitu : bidang pribadi, bidang sosial, bidang

belajar / akademik dan bidang karier. Item kuesioner dirumuskan secara

favourable atau positif dan unfavourable atau negatif. Ada empat alternatif jawaban yang disediakan yaitu ”Tidak Mampu” (TM), ”Kurang Mampu”

(KM), ”Mampu” (M), ”Sangat Mampu” (SM). Skor untuk tiap item dari skala

ini adalah sebagai berikut :

- Terhadap pernyataan favourable atau positif terhadap kebutuhan siswa ” Tidak Mampu” (TM) diberi skor 1, ” Kurang Mampu (KM)”

diberi skor 2, ” Sangat Mampu” (SM) diberi skor 3, ” Sangat Mampu”

(SM) diberi skor 4.

- Terhadap pernyataan unfavourable ataunegatif terhadap kebutuhan siswa ” Tidak Mampu” (TM) diberi skor 4, ” Kurang Mampu (KM)”

diberi skor 3, ” Sangat Mampu” (SM) diberi skor 2, ” Sangat Mampu”

(SM) diberi skor 1.

2. Kisi-kisi kuesioner kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul (dapat dilihat di

(33)

Tabel 1

Kisi-kisi uji coba kuesioner kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul

Kebutuhan Nomer item Jumlah item Pribadi

a. Kebutuhan fisiologis

b. Kebutuhan akan rasa aman

c. Kebutuhan estetis

a. Kebutuhan untuk dicintai

dan bergabung

b. Kebutuhan akan harga diri

17,18,19,20,21,22,23,24,25,

Kebutuhan aktualisasi diri 43,44,45,46,47,48,49,50,51,

(34)

Table 2

Kisi-kisi kuesioner kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul

Kebutuhan Nomer item Jumlah item Pribadi

a. Kebutuhan fisiologis

b. Kebutuhan akan rasa aman

c. Kebutuhan estetis

a. Kebutuhan untuk dicintai dan

bergabung

b. Kebutuhan akan harga diri

14,15,16,17,18,19,20,21,

Kebutuhan aktualisasi diri 36,37,38,39,40,41,42,43, 44,45

10

Akademik:

Kebutuhan dalam bidang akademik 46,47,48,49,50 5

(35)

D.Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Isi

Validitas mempunyai arti taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Suatu alat ukur

dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang relevan

dengan maksud atau tujuan dilakukannya pengukuran. Sebaliknya alat ukur

yang menghasilkan data tidak relevan dengan tujuan pengukuran disebut alat

ukur yang tidak valid.

Jenis validasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi

tes dengan analisis rasional atau lewat profesional judment. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah ”sejauh mana item-item dalam

tes mencakup keseluruhan kawasan isi obyek yang hendak diukur” atau ”

sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur” (Azwar,

45:2006). Dalam pelaksanaannya, peneliti meminta pendapat dua orang

dosen pembimbing yaitu, dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu

dilakukan uji coba untuk mengetahui mutu psikometrik kuesioner tersebut.

Uji coba dilakukan terhadap 87 siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Jetis, uji coba

kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS Versi 11. Dari hasil uji coba

kuesioner kebutuhan yang berjumlah 62 item terhadap 87 siswa SMPN 3 Jetis

(36)

valid/gugur. Item-item yang dinyatakan tidak valid/ gugur oleh peneliti

dibuang atau tidak dipakai untuk penelitian ke SMPN 4 Pandak Bantul,

item-item yang dinyatakan lolos ditetapkan sebagai bentuk final kuesioner,

diperiksa reliabilitasnya, untuk kemudian digunakan dalam penelitian.

2. Reliabilitas

Reliabilitas artinya tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran

(Azwar, 1997: 176). Tinggi-rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan

oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien

reliabilitas sebuah alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin reliabel.

Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala psikologis dilakukan

bila mana item-item yang terpilih lewat prosedur analisis item telah

dikompilasikan menjadi satu (Azwar, 1999: 83). Secara teoretis besarnya

koefisien reliabilitas berkisar 0 sampai 1,00. Koefisien reliabilitas sebesar

1,00 berarti adanya konsistensi yang sempurna pada alat ukur yang

bersangkutan (Azwar, 1997: 178). Pengkajian tingkat reliabilitas kuesioner

kebutuhan siswa dengan pendekatan belah dua (Splith-Halt). Hasil reliabilitas yang diperoleh dengan pendekatan belah dua adalah rtt 0, 92.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah penghitungan skor,

penghitungan persentase, dan penentuan peringkat. Adapun langkah-langkah

(37)

1. Mencari frekuensi per item

2. Mencari frekuensi per- aspek

Langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari rentang skor

rentang skor = nilai tertingi – nilai terendah alternatif jawaban

rentang skor = 4 – 1 4 = 0,75

b. Mentukan kategori (lihat table 3)

Tabel 3 Kategori Norma Sangat mampu 1,00- 1,75

Mampu >1,75- 2,50

Kurang mampu >2,50 – 3,25

Tidak mampu >3.25 – 4,00

3. Perhitungan persentase.

4. Peneliti membuat tabel kebutuhan yang dialami oleh mayoritas siswa

kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul berdasarkan alternatif jawaban yang

(38)

BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil penelitian

Hasil penelitian kebutuhan siswa kelas VIII di SMPN 4 Pandak tahun ajaran

2006/2007 berdasarkan frekuensi dan persentase adalah sebagai berikut: (lihat

table 4)

Tabel 4

Frekuensi dan Persentase hasil penelitian

Frekuensi Persentase (%) 1. Kebutuhan dalam bidang

akademik

66 17 74.2 19.1

2. Kebutuhan akan harga diri

54 22 60.7 24.7

3. Kebutuhan aktualisasi diri

akan bidang akdemik, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Semua kebutuhan yang dialami oleh siswa SMPN 4 Pandak perlu dibantu akan

tetapi kebutuhan dengan alternatif jawaban tidak mampu dan kurang mampu

(39)

oleh siswa akan dibantu melalui bimbingan klasikal jika memungkinkan, jika

tidak memungkinkan dengan bimbingan pribadi.

B. Pembahasan

Kebutuhan yang dialami oleh mayoritas siswa SMPN negeri 4 Pandak tahun

ajaran 2007/2008 adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan dalam bidang akademik

Kebutuhan dalam bidang akademik untuk alternative jawaban tidak

mampu memperoleh frekuensi 66 (74.2%), alternative jawaban kurang

mampu memperoleh frekuensi 17 (19.1%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa

kelas VIII SMPN 4 Pandak mempunyai keinginan yang kuat untuk

berkembang secara intelektual. Hal ini berkaitan dengan proses belajar

mengajar di sekolah bagaimana siswa harus menguasai materi pelajaran,

tekun dalam mengerjakan tugas di sekolah, mengatasi kecemasan dalam

menghadapi ujian, mentaati waktu belajar di sekolah, dan memperoleh hasil

belajar yang memuaskan. Mungkin dengan berkembang menjadi lebih pintar

siswa beranggapan dapat mengejar cita-citanya. Kebutuhan ini sangat

dirasakan oleh para siswa SMPN 4 Pandak karena para siswa ingin

memperoleh informasi dan wawasan yang lebih luas dengan demikian siswa

dapat mengikuti perkembangan jaman. Karena tuntutan perkembangan

(40)

intelektual. Ketrampilan intelektual diartikan siswa mampu menangkap apa

yang disampaikan oleh guru dan mampu melakukan, mempraktekkan dalam

kehidupan sehari-hari. Misalnya siswa belajar Bahasa Indoneisa dalam

kehidupan sehari-hari mereka mampu berkomunikasi dengan menggunakan

Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam hal ini guru mata pelajaran

harus bisa memberi bekal terhadap siswa dengan jelas, tepat dan guru

pembimbing sebagai pendamping harus bisa membekali siswa agar

mempunyai motivasi untuk mendengarkan atau memperhatikan guru mata

pelajaran yang sedang mengajarnya, dengan demikian siswa akan berhasil

dalam bidang akademik Hal ini berarti sesuai apa yang telah di ungkapkan

oleh Havighrust (Hurlock, 1991) tugas perkembangan remaja adalah

mengembangkan ketrampilan intelektual dan konsep yang diperlukan.

2. Kebutuhan akan harga diri

Kebutuhan akan harga diri untuk alternative jawaban tidak mampu

memperoleh frekuensi 54 (60.7%), alternative jawaban kurang mampu

memperoleh frekuensi 22 (24.7%) artinya dari 89 siswa, 54 siswa

membutuhkan bimbingan untuk mengembangkan pribadinya yang berarti

bagi orang lain, merasa bangga terhadap diri sendiri, dapat mengungkapkan

pendapat, melakukan peran sebagai anak dalam keluarga sehingga siswa

menjadi pribadi yang berharga. Guru pembimbing sangat berperan dalam

(41)

siswa diberi pendampingan mengenai percaya diri . Karena kebutuhan ini

menuntut pengakuan remaja sebagai pribadi yang bernilai, sebagai manusia

yang berarti dan memiliki martabat. Pemenuhan kebutuhan ini menimbulkan

rasa percaya pada diri sendiri, menyadari kekuatan-kekuatannya, merasa

dibutuhkan, dan mempunyai arti bagi lingkungannya (Maslow, dalam

Globe:1987). Sebagai remaja, siswa SMPN 4 Pandak ingin mendapat

pengakuan dari orang lain dan semakin percaya diri sehingga bersosialisasi

dengan lingkungan sekitar. Selain itu, pemenuhan kebutuhan akan harga diri

dirasakan oleh siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak agar mereka dapat

memenuhi tuntutan-tuntutan sebagai remaja di lingkungannya. Jika dalam

pemenuhan akan harga diri siswa tidak didampingi, khususnya oleh guru

pembimbing mungkin siswa tidak bisa memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut.

3. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan aktualisasi diri dengan alternative jawaban tiudak mampu

memperoleh frekuensi 47 (52.8%), alternative jawaban kurang mampu 15

(16.9%) artinya dari 89 siswa, 47 siswa kurang memeliki informasi

pekerjaan, mengatasi hambatan-hambatan dalam meraih cita-cita, mengenal

minat pekerjaan yang diinginkan, bertanggungjawab dalam melaksanakan

suatu pekerjaan. Menurut Maslow (Globe:1987) Kebutuhan aktualisasi diri

memberikan dorongan pada setiap remaja untuk mengembangkan/

(42)

setiap individu untuk merealisasikan dirnya, untuk menemukan dirinya/

identitasnya, dan untuk menjadi dirinya sendiri. Kekuatan ini tumbuh secara

wajar dalam diri setiap remaja. Karena siswa bisa beraktualisasi sesuai

dengan minat dan bakatnya mereka akan termotivasi untuk mengembangkan

potensinya secara optimal. Yang berperanan dalam mendampingi siswa untuk

beraktualisasi adalah orang tua siswa mereka harus memahami potensi

anaknya dan mendukungnya, guru ekstrakurikuler dan guru pembimbing

harus selalu memotivasi siswa agar serius dalam mengikuti setiap kegiatan

(43)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Kebutuhan-kebutuhan manakah yang mayoritas diperlukan oleh siswa kelas VIII SMPN

4 Pandak Bantul Tahun Ajaran 2007/2008?

“Kebutuhan-kebutuhan yang mayoritas dialami oleh siswa SMPN 4 Pandak

adalah kebutuhan akan bidang akdemik, kebutuhan akan harga diri,

kebutuhan aktualisasi diri, dan kebutuhan dicintai dan bergabung”.

B. Usul dan saran

Berdasarkan hasil penelitian ini usul dan saran adalah sebagai berkut:

1. Semua guru hendaknya memperhatikan kebutuhan siswa dalam bidang

akademik, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri,

kebutuhan dicintai dan bergabung, kebutuhan fisiologis, kebutuhan

estetis, kebutuhan akan rasa aman tetapi yang harus diprioritaskan adalah

kebutuhan siswa dalam bidang akademik, kebutuhan akan harga diri dan

kebutuhan aktualisasi diri karena menjadi kebutuhan yang banyak dialami

(44)

2. Untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam bidang akdemik

pendamping membentuk kelompok belajar siswa, mengadakan tutorial

sebaya, menghubungi guru mata pelajaran yang menjadi kesulitan siswa

untuk memeberi pelajaran tambahan. Bagi siswa yang mampu dalam

bidang ekonomi menyarankan untuk ikut les di luar sekolah. Untuk

membantu siswa memenuhi kebutuhan akan harga diri, misalnya guru

pembimbing memberikan bimbingan klasikal dengan topik harga diri,

atau mengajak siswa untuk Week End dengan tema meningkatkan harga diri. Untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri

guru pembimbing bisa mendatangkan orang-orang/ alumni yang sudah

bekerja untuk sharing pengalaman sehingga siswa termotivasi untuk

mewujudkan seluruh potensi dari masing-masing siswa secara optimal.

3. Guru pembimbing hendaknya mengadakan pertemuan dengan orang tua

siswa kelas VIII dan menjelaskan kebutuhan yang banyak dialami oleh

siswa saat ini. Dengan pertemuan tersebut orang tua diajak untuk

kerjasama dalam mendampingi anaknya. Kerjasama tersebut misalnya

saling memberikan informasi tentang perkembangan siswa dalam

memenuhi kebutuhannya.

4. Pihak sekolah memfasilitasi dalam kaitannya memenuhi kebutuhan siswa

supaya siswa dapat memenuhi kebutuhannya secara optimal. Misalnya

(45)

sekiranya dibutuhkan siswa, menambah informasi-informasi pekerjaan

yang berkaitan dengan kebutuhan karier supaya siswa mempunyaii

pandangan pekerjaan yang akan dipilih sesuai dengan minat dan

(46)

32

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, 1996. Petunjuk Teknik Pengelolaan Bimbingan dan Konseling. Jakarta Faisal, Sanafiah. 2005. Format-format Penelitian Sosial. Raja Grafindo Persada:

Jakarta

Gunawan, yusuf, 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Gramedia: Jakarta Globe, Frank, 1987. Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Kanisius: Yogyakarta

Hartoko, 1985. Memanusiakan Manusia Muda. Kanisius: Yogyakarta

Hurlock, Elisabeth, 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan rentang kehidupan. Erlangga: Jakarta

Purdarminto, 1982. Kamus Umum Bahasa Indonsia. Balai Pustaka: Jakarta Pasaribu, I Gede dan Simandjak, 1982. Pendidikan Nasional. Tersito: Bandung Sukardi, Dewa ketut, 1991. Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah.

Rineka: Jakarta

Sinurat, R. H. Dj, 1997. Survei Kebutuhan SMP Stella Duce 1996 dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Kelompok. FKIP USD: Yogyakarta

(47)
(48)

KUESIONER KEBUTUHAN SISWA SMP

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Kelas :

Tanggal pengisian :

Pengantar :

Para siswa yang terkasih, pada kesempatan ini saya meminta kesediaan Anda

untuk mengisi kuesioner ini. Kuesiner ini dimaksud untuk mengetahui

kebutuhan-kebutuhan yang Anda alami saat ini. Untuk itu saya mengharapkan kesediaan Anda

untuk mengisi kuesioner yang telah tersedia dengan teliti, jujur. Tidak ada jawaban

yang salah karena yang digali adalah pengalaman yang mencerminkan kebutuhan

anda.Informasi yang Anda berikan dengan mengisi kuesioner ini menjadi dasar bagi

sekolah memberikan layanan pendidikan yang sesuai kebutuhan Anda sebagai

individu maupun kelompok. Kami meminta Anda menuliskan nama dan identitas lain pada kuesioner agar kami mengenal Anda sebagai pribadi. Kuesioner ini bersifat

rahasia, jawaban Anda tidak mempengaruhi nilai raport. Jawaban Anda sangat saya hargai.

Petunjuk :

Pada halaman-halaman berikut disajikan serangkaian/sejumlah pernyataan

tentang berbagai kebutuhan anda. Anda dininta memilih 1 dari 4 alternatif jawaban.

Berilah tanda centang (√ ) hanya pada satu kotak di samping pernyataan yang

(49)

NO Pernyataan

1 Melakukan pola makan yang baik

2 Mengkonsumsi makanan yang sehat

3 Meluangkan waktu untuk istirahat

4 Memahami/mengerti seluk-beluk seks

5 Mengetahui kemampuan minat dan

bakat saya

6 Memahami perubahan-perubahan yang

terjadi dalam diri saya berkaitan dengan

pertumbuhan fisik saya

7 Menolak/mengatasi ajakan yang

merugikankan diri sendiri dari teman

saya

8 Merasa nyaman belajar di sekolah

9 Menjaga hubungan yang harmonis

dengan semua guru di sekolah

10 Menjaga ketentraman lingkungan

11 Mentaati peraturan sekolah

12 Menjaga kebersihan diri

13 Menjaga kebersihan lingkungan

14 Bergaul dengan teman-teman di sekolah

15 Menolong teman yang mengungkapkan

keluhan/masalahnya kepada saya.

16 Menghargai atau toleran terhadap orang

lain yang berbeda dengan saya, dalam

hal sifat-sifat

17 Bergaul yang baik dengan teman lawan

jenis

(50)

dan bersedia mendengarkan isi hati,

keluhan, isi hati, kesulitan/masalah saya

19 Hidup bergotong-royong di masyarakat

20 Menghilangkan kebiasaan saya yang

mengganggu/merugikan hubungan saya

dengan orang lain

21 Menyesuaikan diri dengan semua teman

22 Bertingkah laku baik sesuai dengan

norma masyarakat

23 Menghargai kebaikan orang tua saya

24 Memahami perbedaan antar individu

25 Menjalin hubungan baik dengan orang

tua

26 Bekerja sama dengan semua teman

27 Menjadi pribadi yang berarti bagi orang

lain

28 Merasa bangga terhadap diri sendiri

29 Mendengarkan dengan baik orang yang

berbicara dengan saya

30 Mengungkapkan pendapat

31 Bergaul dengan teman sebaya

32 Menjalankan peraturan lingkungan

tempat tinggal di luar keluarga

33 Patuh terhadap peraturan yang telah

disepakati dengan orang tua

34 Mengungkapkan perasaan dengan jujur

35 Melakukan peran sebagai anak di dalam

keluarga

36 Mencari informasi tentang

(51)

kemampuan saya

37 Mengatasi hambatan-hambatan dalam

meraih cita-cita

38 Mengetahui berbagai macam

jurusan-jurusan diperguruan tinggi

39 Mengetahui hal-hal harus saya

persiapkan/pelajari agar dapat

memasuki bidang pekerjaan yang sesuai

dengan saya

40 Mengetahui berbagai jenis pendidikan

dan kursus yang sesuai dengan bidang

pekerjaan yang saya minati

41 Memperoleh pengalaman kerja di

bidang tertentu

42 Mengenal ciri-ciri pekerjaan yang saya

impikan

43 Bertanggung jawab dalam

melaksanakan suatu pekerjaan

44 Mengenal minat pekerjaan yang saya

inginkan

45 Menampilkan bakat di depan umum

46 Menguasai materi pelajaran

47 Tekun dalam mengerjakan tugas

sekolah

48 Mengatasi kecemasan dalam

menghadapi ujian

49 Memperoleh hasil belajar yang

memuaskan

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

ITEM5 Kebutuhan Fisiologis

ITEM8 Kebutuhan akan Rasa Aman

(58)

ITEM9 Kebutuhan akan Rasa Aman

ITEM10 Kebutuhan akan Rasa Aman

Frequency Percent Valid Percent

ITEM11 Kebutuhan akan Rasa Aman

(59)

ITEM13 Kebutuhan Estetis

ITEM14 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

Frequency Percent Valid Percent

ITEM16 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

Frequency Percent Valid Percent

ITEM17 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

(60)

ITEM18 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

ITEM19 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

Frequency Percent Valid Percent

ITEM20 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

Frequency Percent Valid Percent

ITEM21 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

(61)

ITEM22 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

ITEM23 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

Frequency Percent Valid Percent

ITEM24 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

Frequency Percent Valid Percent

ITEM25 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

(62)

ITEM26 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

ITEM27 Kebutuhan akan harga diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM28 Kebutuhan akan harga diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM29 Kebutuhan akan harga diri

(63)

ITEM30 Kebutuhan akan harga diri

ITEM31 Kebutuhan akan harga diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM32 Kebutuhan akan harga diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM33 Kebutuhan akan harga diri

(64)

ITEM34 Kebutuhan akan harga diri

ITEM35 Kebutuhan akan harga diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM36 Kebutuhan Aktualisasi Diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM37 Kebutuhan Aktualisasi Diri

(65)

ITEM38 Kebutuhan Aktualisasi Diri

ITEM39 Kebutuhan Aktualisasi Diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM40 Kebutuhan Aktualisasi Diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM41 Kebutuhan Aktualisasi Diri

(66)

ITEM42 Kebutuhan Aktualisasi Diri

ITEM43 Kebutuhan Aktualisasi Diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM44 Kebutuhan Aktualisasi Diri

Frequency Percent Valid Percent

ITEM45 Kebutuhan Aktualisasi Diri

(67)

ITEM46 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami

ITEM47 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami

Frequency Percent Valid Percent

ITEM48 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami

Frequency Percent Valid Percent

ITEM49 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami

(68)

ITEM50 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent 1 Tidak

Mampu 2 2.2 2.2 2.2

2 Kurang

Mampu 7 7.9 7.9 10.1

3 Mampu 41 46.1 46.1 56.2

4 Sangat

Mampu 39 43.8 43.8 100.0

Valid

(69)

K_IND1 Kebutuhan Fisiologis

K_IND2 Kebutuhan akan Rasa Aman

(70)

K_IND4 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung

K_IND5 Kebutuhan akan harga diri

(71)

K_ASP4 Kebutuhan Akademik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 Sangat Rendah (1.00 -

1.75_ 1 1.1 1.1 1.1

2 Rendah (> 1.75 - 2.50) 5 5.6 5.6 6.7

3 Tinggi (> 2.50 - 3.25) 17 19.1 19.1 25.8

4 Sangat Tinggi (> 3.25 -

4.00) 66 74.2 74.2 100.0

Referensi

Dokumen terkait

Maka secara istilah wadi’ah adalah penitipan yaitu akad seseorang kepada yang lain dengan menitipkan suatu benda untuk dijaganya secara layak.. Apabila ada kerusakan

Hubungan antara Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class dengan Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 34 Bandung ………... Pembahasan Hasil Penelitian

Karena tiap entri dari matriks F hanya dapat diisi bilangan 0 atau 1 (yang berarti ada dua kemungkinan), sedangkan matriks F berdimensi nxw berarti mempunyai nw

Dari penjelasan diatas daya tarik merupakan produk dari suatu daerah tujuan wisata, yang bersifat nyata (barang) maupun tidak nyata (jasa) yang dapat memberikan kenikmatan

Pakaian adat tradisional Lampung bila dicermati terdapat perbedaan antara lampung pesisir dengan lampung daratan tetapi pada dasar masih sama yaitu menggunakan

Parasitoid: binatang yang satu atau beberapa fase dalam daur hidupnya memperoleh makanan dengan hidup di permukaan atau di dalam tubuh binatang lain yang lebih besar

Selanjutnya label sebagai fungsi pemenuhan peraturan perundang- undangan, memiliki konsekuensi bahwa hal yang tercantum pada label harus sesuai dengan kandungan bahan pangan

Terhadap keberatan setelah berakhirnya masa sanggah tidak dapat di terima dan dianggap sebagai aduan;. Demikian Kami sampaikan atas perhatiannya di ucapkan