vii ABSTRAK
KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP 4 PANDAK BANTUL TAHUN AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA
Humam Thurmindi Universitas Sanata Dharma
2008
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran kebutuhan siswa kelas VIII SMPN 4 pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta. Deskripsi kebutuhan yang dirasakan oleh siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul adalah persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar siswa-siswa SMP 4 Pandak dapat untuk hidup dan berkembang optimal sebagi remaja, siswa, anggota keluarga dan warga masyarakat. Kebutuhan siswa SMP 4 Pandak juga berarti keadaan siswa-siswi yang perlu dibantu agar mencapai perkembangan diri optimal yang mencakup kebutuhan pribadi, sosial, karir, dan akademik untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Kebutuhan ini dilihat dari tingkat kemampuan siswa melakukan hal-hal yang menjadi tugas perkembangan sebagai siswa SMP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kebutuhan siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner ini terdiri 50 item. Ada 4 aspek dan 7 indikator kebutuhan yang akan dipakai untuk mengukur kebutuhan siswa yaitu aspek pribadi (kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rsa aman, kebutuhan estetis), aspek social (Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung, kebutuhan akan harga diri), aspek karir (kebutuhan aktualisasi diri), aspek akademik (kebutuhan dalam bidang akademik). Jumlah populasi yang diteliti ada 89 siswa. Kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak dicari dengan menghitung frekuensi dan persentase dari seluruh jawaban responden.
viii
ABSTRACT
THE VIII GRADE STUDENTS NEEDS
IN JUNIOR HIGH SCHOOL 4 PANDAK BANTUL YOGYAKARTA ACADEMIC PERIOD OF 2007 – 2008
Humam Thurmindi Sanata Dharma University
2008
This research aimed to gain a desription on the VIII grade students needs in Junior High School 4 Pandak Bantul Yogyakarta Academic Period of 2007 – 2008. The description on the VIII grade students needs in Junior High School 4 Pandak Bantul were the requirements which should be fulfilled in order the students in Junior High School 4 Pandak could live and develop optimally as teenagers, students, members of family and members of society. The needs of students in Junior High School 4 Pandak also means that the conditions of the students should be fulfilled in order to achieve the optimal self-development included private necessities, social, carrier, and academic to sustain the students’ learning activities. These necessities are seen from the level of students’ capability to conduct the matters which become the task of development as students in Junior High School.
The type of this research was descriptive research by survey method. The research instrument used was ques on the necessities of VIII grade students, which was compiled by the author himself. The ques on learning difficulties comprised of 50 items. There was 4 aspects and 7 indicators of necessities which used to measure the students necessities, i.e. aspect of private (physiological necessities, necessities on the secure felling, necessities of aesthetic), social aspect (necessities to be loved and join, necessities on self prestige), aspect of carriers (necessities to self-actualization), academic aspect (necessities in academic fields). The total amount of population which was studied was 89 students. The students’ necessities in Junior High School 4 Pandak were sought by calculating the frequency and percentage of all of respodents’ responses.
i
KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PANDAK
BANTUL TAHUN AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
DI SUSUN OLEH: Humam Thurmindi
NIM: 011114064
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
“
selalu berdoa, berusaha dan sabar jika
ingin berhasi
l”
KUPERSEMBAHKAN SKRIPSI INI KEPADA
:
1.
Bapak dan ibuku tercinta
2.
Kakak dan Adikku tersayang
3.
Sahabat-sahabatku angkatan 2001
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 4 Januari 2008
Penulis,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Humam Thurmindi
Nomor Mahasiswa : 011114064
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP 4 PANDAK BANTUL TAHUN AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 19 Maret 2008
Yang menyatakan
vii ABSTRAK
KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP 4 PANDAK BANTUL TAHUN
AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA
Humam Thurmindi
Universitas Sanata Dharma
2008
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran kebutuhan siswa kelas VIII SMPN 4 pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta. Deskripsi kebutuhan yang dirasakan oleh siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul adalah persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar siswa-siswa SMP 4 Pandak dapat untuk hidup dan berkembang optimal sebagi remaja, siswa, anggota keluarga dan warga masyarakat. Kebutuhan siswa SMP 4 Pandak juga berarti keadaan siswa-siswi yang perlu dibantu agar mencapai perkembangan diri optimal yang mencakup kebutuhan pribadi, sosial, karir, dan akademik untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Kebutuhan ini dilihat dari tingkat kemampuan siswa melakukan hal-hal yang menjadi tugas perkembangan sebagai siswa SMP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kebutuhan siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner ini terdiri 50 item. Ada 4 aspek dan 7 indikator kebutuhan yang akan dipakai untuk mengukur kebutuhan siswa yaitu aspek pribadi (kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rsa aman, kebutuhan estetis), aspek social (Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung, kebutuhan akan harga diri), aspek karir (kebutuhan aktualisasi diri), aspek akademik (kebutuhan dalam bidang akademik). Jumlah populasi yang diteliti ada 89 siswa. Kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak dicari dengan menghitung frekuensi dan persentase dari seluruh jawaban responden.
viii ABSTRACT
THE VIII GRADE STUDENTS NEEDS
IN JUNIOR HIGH SCHOOL 4 PANDAK BANTUL YOGYAKARTA ACADEMIC PERIOD OF 2007 – 2008
Humam Thurmindi Sanata Dharma University
2008
This research aimed to gain a desription on the VIII grade students needs in Junior High School 4 Pandak Bantul Yogyakarta Academic Period of 2007 – 2008. The description on the VIII grade students needs in Junior High School 4 Pandak Bantul were the requirements which should be fulfilled in order the students in Junior High School 4 Pandak could live and develop optimally as teenagers, students, members of family and members of society. The needs of students in Junior High School 4 Pandak also means that the conditions of the students should be fulfilled in order to achieve the optimal self-development included private necessities, social, carrier, and academic to sustain the students’ learning activities. These necessities are seen from the level of students’ capability to conduct the matters which become the task of development as students in Junior High School.
The type of this research was descriptive research by survey method. The research instrument used was ques on the necessities of VIII grade students, which was compiled by the author himself. The ques on learning difficulties comprised of 50 items. There was 4 aspects and 7 indicators of necessities which used to measure the students necessities, i.e. aspect of private (physiological necessities, necessities on the secure felling, necessities of aesthetic), social aspect (necessities to be loved and join, necessities on self prestige), aspect of carriers (necessities to self-actualization), academic aspect (necessities in academic fields). The total amount of population which was studied was 89 students. The students’ necessities in Junior High School 4 Pandak were sought by calculating the frequency and percentage of all of respodents’ responses.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan YME atas segala kasih dan
penyertaanMu selama penulisan skripsi yang berjudul “Kebutuhan siswa kelas VIII
SMPN 4 pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta. Berkat kasih dan
kemurahanMu penulis dapat menulis skripsi ini sampai selesai.
Penulis sangat bersyukur karena selama proses penulisan skripsi ini penulis
dapat mengatasi segala hambatan, meski begitu penulis merasa masih banyak
kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan perhatian dari
berbagai pihak yang telah memberi masukan-masukan yang berharga bagi penulis.
Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada mereka yang
mendukung penulisan skripsi ini, terutama kepada:
1. Drs. Puji Purnomo, M.Si pembimbing pertama yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis selama proses pembuatan skripsi.
2. Bapak fajar Santoadi, S.Pd,, pembimbing kedua yang telah memberi berbagai
masukan dalam penulisan skripsi.
3. SMPN 3 Jetis Bantul, karena telah memberi ijin untuk melakukan uji coba alat
penelitian yang dibuat oleh penulis.
4. SMPN 4 Pandak Bantul yang telah bersedia dijadikan subyek penelitian oleh
penulis.
5. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah membesarkan peneliti dan membiayai studi
x
6. Sahabat-sahabatku: Stephanus Arintoko, S.Pd, Danang Priatmoko, ST yang
membantu dalam bentuk finansial.
7. Kus Sari Herawati yang selalu memberi semangat dan inspirasi bagi penulis.
8. Adikku tersayang yang selalu memberi perhatian bagi penulis
9. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini sampai
selesai yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA ...v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT...vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah...4
C. Tujuan Penelitian ...5
D. Manfaat Penelitian ...5
E. Definisi Operasional...6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...7
A. Perkembangan siswa SMP...7
xii
2. Tugas perkembangan siswa SMP...10
B. Kebutuhan siswa SMP ...13
1. Kebutuhan pribadi ...14
2. Kebutuhan sosial ...15
3. Kebutuhan akademik ...15
4. Kebutuhan karir ...16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...21
A. Jenis Penelitian ...17
B.Subyek Penelitian ...17
C. Alat pengumpul data Penelitian ...18
1. Jenis alat pengumpul data...18
2 Struktur/kisi-kisi ...19
D. Validitas dan Reliabilitas...21
a. Validitas ...21
b. Reliabilitas ...22
E. Teknik Analisis Data...22
BAB IV. PEMBAHASAN ...24
A. Hasil Penelitian...24
B. Pembahasan ...25
BAB. VI Kesimpulan dan Usul/Saran...29
A. Kesimpulan ...29
B. Saran ...29
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan topik penelitian.
Berturut-turut diuraikan: a) Latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c)
tujuan penelitian, d) manfaat penelitian dan, e) definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sekolah adalah salah satu sarana bagi siswa untuk
mengembangkan dirinya, karena di sekolah terjadi kegiatan mendidik yang
dimaksudkan untuk mengembangkan aspek kognitif, nilai sikap, dan tingkah
laku. Menurut Langeveld (Pasaribu & Simandjuntak, 1982), pendidikan dapat
diartikan sebagai bantuan kepada siswa agar dapat mencapai kedewasaannya
sehingga kelak dia mampu mandiri dan mencapai cita-citanya. Ribern (Hartoko,
1985) juga mengemukakan pendapat yang hampir sama, dengan menyatakan
bahwa “Pendidikan adalah bantuan supaya orang dapat membantu dirinya dalam
segala bidang hidup”. Menurut Montessori (Hartoko, 1985), pendidikan
memperkenalkan cara dan jalan kepada peserta didik untuk membina dirinya
sendiri. Dari beberapa batasan mengenai pendidikan di atas diambil kesimpulan
sebagai berikut :
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja, sistematis untuk mendorong, membantu, dan membimbing seseorang dalam mengembangkan segala potensi serta mengubah diri sendiri dari kualitas yang satu ke kualitas yang lebih tinggi (Pasaribu & Simandjuntak, 1982).
Orientasi pendidikan bukanlah semata-mata pemberian materi pelajaran yang
sifatnya pengetahuan belaka atau pengalihan pengetahuan, melainkan membantu
siswa agar mau dan mampu mengembangkan potensi-potensinya dan belajar
terus dalam arti yang seluas mungkin.
Untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa, sekolah
perlu merancang berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang dapat ditempuh
adalah layanan bimbingan dan konseling. Bidang bimbingan dan konseling
merupakan bagian yang terpadu dan tak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan
pendidikan di sekolah. Pelayanan bimbingan dan koseling bertujuan agar siswa
dapat mengenal dan menerima diri-sendiri serta lingkungannya secara positif,
mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan, dan mewujudkan diri
sendiri secara efektif dan produktif. Menurut Winkel (1991) tujuan pelayanan
bimbingan dan konseling adalah agar siswa mampu mengatur kehidupannya
sendiri, memiliki pandangan sendiri, dan tidak hanya sekedar mengikuti pendapat
orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri konsekuensi
dari tindakannya.
Pelayanan bimbingan terdiri dua bentuk, yaitu bimbingan individual dan
bimbingan kelompok. Bimbingan individual biasanya disalurkan melalui layanan
konseling, sedangkan dalam bimbingan kelompok siswa yang dilayani lebih dari
satu orang. Pada umumnya, di sekolah menengah bimbingan kelompok
terlaksana di kelas, dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa di
kelas bersangkutan. Bimbingan kelompok yang demikian sering disebut
Pelayanan bimbingan terdiri dari empat bidang, yaitu bimbingan
belajar/akademik, bimbingan karier, bimbingan pribadi, dan bimbingan sosial.
Dengan adanya bidang-bidang bimbingan tersebut diharapkan siswa dapat
terbantu dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut masing-masing bidang
tersebut.
Bimbingan kelompok itu terdiri dari dua macam, yaitu bimbingan
kelompok di dalam kelas atau bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok di
luar kelas. Bimbingan kelompok di luar kelas biasanya dilaksanakan di luar jam
pelajaran sekolah, misalnya konseling kelompok, retret, rekoleksi.
Hal-hal yang disampaikan melalui bimbingan klasikal adalah
informasi/materi-materi yang dibutuhkan siswa, baik itu di bidang akademik,
karier, pribadi maupun sosial sehingga materi bimbingan klasikal tersebut dapat
membentuk sikap dan kemampuan berperilaku siswa menjadi lebih baik. Selain
itu siswa dilatih dimamika kelompok dengan tujuan siswa tidak sekedar
mendengarkan hal-hal yang disampaikan guru pembimbing, tetapi dituntut untuk
aktif.
Agar bimbingan klasikal terencana, terorganisasi, terkoordinasi, perlulah
disusun program bimbingan klasikal. Untuk menyusun program bimbingan
klasikal terlebih dahulu perlu diketahui kebutuhan siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sukardi (1990) yang menyatakan bahwa program bimbingan di sekolah
hendaknya disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan siswa. Sukardi (1990)
diadakan penelitian untuk mengungkap kebutuhan siswa dengan menyatakan
bahwa :
Suatu program bimbingan yang berdaya guna dan berhasil guna tidak hanya disusun dengan mempertimbangkan secara rasional dan spekulatif belaka, tetapi dituntut hasil penelitian yang kuat sebagai landasannya (penelitian eksplorasi). Penelitian digunakan untuk mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan siswa akan layanan bimbingan. Tanpa diketahui kebutuhan-kebutuhan siswa tersebut maka layanan bimbingan hanya sampai pada pemuasan/pemenuhan kebutuhan spekulatif dari pihak sekolah, dan bukan pada pihak siswa.
Penyusunan program bimbingan klasikal berdasarkan kebutuhan siswa sangat
baik dikembangkan dan dibudayakan di sekolah-sekolah, terlebih sekolah yang
mengalokasikan waktu untuk bimbingan klasikal.
SMP Negeri 4 Pandak Bantul adalah salah satu SMP di Bantul yang
memiliki program bimbingan, khususnya bimbingan klasikal. Agar pelayanan
bimbingan di SMPN 4 Pandak Bantul dapat mencapai sasaran yang tepat secara
efektif dan efisien, perlulah diketahui apa yang dibutuhkan siswa. Untuk itu perlu
diadakan penelitian yang dapat mengungkap kebutuhan siswa. Kebutuhan yang
terungakap dapat dijadikan dasar untuk penyusunan materi bimbingan klasikal.
Pentingnya pengungkapan kebutuhan siswa inilah yang mendorong peneliti
untuk melakukan penelitian di SMPN 4 Pandak Bantul.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai
kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul kelas VIII tahun ajaran 2007/2008.
Kebutuhan-kebutuhan manakah dirasakan/ dialami oleh siswa kelas VIII
SMPN 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2007/2008 ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
Mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan/ dialami oleh siswa kelas
VIII SMPN 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2007/2008.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak
sebagai bahan masukan empirik.
1. Kepala sekolah SMPN 4 Pandak Bantul dapat semakin memahami bahwa
para siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang perlu dibantu oleh pihak
sekolah dalam usaha pemenuhannya. Dengan demikian kepala sekolah
diharapkan dapat memberikan alokasi waktu bagi guru pembimbing untuk
melakukan kegiatan.
2. Para guru SMPN 4 Pandak Bantul dapat semakin memahami bahwa para
siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan dalam berbagai bidang, khususnya
yang terkait dengan bidang belajar/akademik.
3. Guru pembimbing semakin menyadari pentingnya pengungkapan kebutuhan
siswa dalam memberikan pelayanan bimbingan klasikal dan lebih mengetahui
bahwa para siswa mempunyai kebutuhan-kebuthan yang perlu dibantu
4. Para mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling semakin menyadari pentingnya pengungkapan kebutuhan siswa dalam rangka memilih
dan menyusun materi bimbingan klasikal.
E. Definisi Operasional Variabel
Kebutuhan siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak adalah persyaratan-persyaratan
yang harus dipenuhi agar siswa-siswa SMP 4 Pandak dapat untuk hidup dan
berkembang optimal sebagi remaja, siswa, anggota keluarga dan warga
masyarakat. Kebutuhan siswa SMP 4 Pandak juga berarti keadaan siswa-siswi
yang perlu dibantu agar mencapai perkembangan diri optimal yang mencakup
kebutuhan pribadi, sosial, karir, dan akademik untuk menunjang kegiatan belajar
siswa. Kebutuhan ini dilihat dari tingkat kemampuan siswa melakukan hal-hal
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian yang
dapat memperjelas permasalahan yang diteliti. Berturut-turut diuraikan:
a). Perkembangan siswa SMP. b). kebutuhan siswa SMP
A. Perkembangan siswa SMP
1. Ciri-ciri Perkembangan Siswa SMP
Masa remaja adalah masa yang dipenuhi dengan berbagai ciri. Menurut
kamus umum Bahasa Indonesia (Poerwodarminto, 1982) ciri adalah “tanda
yang khas untuk mengenal atau mengetahui”. Berikut ini diuraikan beberapa
ciri remaja (Hurlock, 1991)
a. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
Pada masa remaja (12/13 tahun – 17/18 tahun) terjadi pertumbuhan
dan perkembangan fisik yang pesat. Pertumbuhan ini lebih ke arah
memanjang daripada melebar. Remaja pria mulai memperlihatkan
penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Remaja wanita
mulai menunjukkan perubahan pada bagian tubuh tertentu, seperti dada,
pinggul, dan sebagainya. Selain itu pada remaja pria dan wanita mulai
tumbuh rambut, terutama pada bagian-bagian yang vital, seperti kemaluan
dan ketiak. Perkembangan yang lebih kearah memanjang ini dapat
mengakibatkan perkembangan anggota badan yang tidak berimbang,
b. Perkembangan Seksual
Sejalan dengan pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami
perkembangan seksual. Perkembangan seksual ini diakibatkan oleh
kematangan hormon-hormon seksual. Remaja pria mulai mimpi basah
dan remaja wanita mulai menstruasi. Selain itu perkembangan seksual
pada saat remaja ditandai dengan timbulnya perasaan tertarik dengan
teman lawan jenis.
c. Perkembangan Emosi
Setiap manusia memiliki emosi / perasaan dalam hidupnya, demikian
juga halnya dengan para remaja. Emosi/perasaan yang berkembang
pada remaja, misalnya gembira, suka, optimis, cinta, takut, benci,
marah, dan sebagainya. Remaja kadang-kadang mengalami
ketidakstabilan emosi; emosinya relatif cepat berubah. Perasaan suka
bisa cepat berubah menjadi benci, perasaan gembira bisa cepat
berubah menjadi sedih.
d. Perkembangan Intelektual
Pada masa remaja terjadi perkembangan otak dan kemampuan berpikir
yang dibutuhkan dalam menerima dan mengolah informasi yang
abstrak dari lingkungannya. Hal ini mengandung arti bahwa remaja
telah dapat menilai benar-salahnya pendapat orang tua / orang dewasa
lainnya. Remaja mulai berani membantah dan mengkritik pendapat
orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya yang tidak rasional, tidak
tahu inilah yang mendorong remaja tertarik pada alasan timbulnya
persoalan dan cara pemecahanya.
e. Perkembangan Sosial
Di dalam perjalanan hidupnya, remaja mulai menyesuaikan diri
dengan teman lawan jenis dalam hubungannya yang sebelumnya
belum pernah ada dan mulai menyesuaikan diri dengan orang dewasa
di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Karena remaja lebih banyak
bergaul dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka
dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap,
pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada
pengaruh keluarga. Misalnya remaja suka memakai pakaian dengan
model yang sama dengan anggota kelompok, ikut-ikutan merokok,
ikut-ikutan minum yang beralkohol, dan sebagainya.
f. Perkembangan Pemahaman Diri
Remaja mulai menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada pada
dirinya. Dengan kesadaran itu remaja menilai sifat dan sikap
teman-temannya, yang kemudian diperbandingkan dengan sifat dan sikap
yang dimilikinya. Seringkali remaja menilai dirinya tidak selaras
dengan keadaan yang sesungguhnya. Remaja sering memiliki citra
2. Tugas Perkembangan Siswa SMP
Menurut Hurlock (1991) yang dimaksud perkembangan adalah :
Tugas yang muncul pada saat/sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal, menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Dibawah ini diuraikan tugas-tugas perkembangan. Remaja seperti yang
dikemukakan oleh Havighrust (Gunawan, 1992, Hurlock, 1991; Winkel
1991; Mappiare, 1982).
a. Menjalin hubungan baru dengan teman sebaya pria maupun wanita.
Remaja diharapkan dapat mencari dan memperoleh teman baru dan
menjadi matang dalam hubungan dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita. Remaja haruslah mendapat penerimaan dari
kelompok teman sebaya baik pria maupun wanita agar ia memperoleh
rasa dibutuhkan dan dihargai. Tidak adanya penerimaan teman
sekelompok dapat menimbulkan gangguan perkembangan psikis dan
sosial pada remaja bersangkutan. Sebaliknya tercapainya kematangan
psikis dan sosial mempengaruhi penerimaan teman-teman
sekelompok. Remaja yang tidak diterima dalam kelompok cenderung
menyusun kelompok sendiri (gang).
b. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita
Remaja akan belajar bertingkah laku sosial yang sesuai dengan
tingkah laku yang berbeda. Remaja pria diharapkan bersifat maskulin,
sedangkan remaja wanita bersifat feminim.
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
Remaja diharapkan dapat menerima diri sebagaimana adanya, bukan
khayalan dan impian. Perlu diakui bahwa remaja kadang-kadang
membandingkan keadaan fisiknya dengan tokoh idolanya dan
teman-teman sebayanya. Mereka diharapkan memelihara keadaan
jasmaninya, wajah, kekuatan / kelembutan yang dimilikinya sendiri,
serta memanfaatkannya secara efektif. Remaja putri biasanya lebih
peka akan keadaan tubuhnya dan merawatnya lebih baik. Hal ini
tampak pada caranya berpakaian dan menggunakan alat-alat
kecantikan.
d. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang
dewasa lainnya.
Remaja diharapkan tidak lagi mengalami perasaan tergantung dari
orang tua dan orang dewasa lainnya. Hal ini berarti remaja diharapkan
belajar dan berlatih bebas membuat rencana, bebas membuat alternatif
pilihan, bebas menentukan pilihan, bebas membuat keputusan sendiri,
dan melaksanakan keputusannya itu secara bertanggung jawab.
e. Memperoleh kepastian kebebasan ekonomi
Remaja diharapkan dapat belajar sedikit demi sedikit untuk terlepas
dari bantuan ekonomi orang tua dengan mengadakan
Selain itu remaja diharapkan memiliki ketrampilan dalam mengelola
uang, menentukan prioritas dalam pembelanjaan, dan mengatur
penggunaan barang yang dibelinya.
f. Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan
Remaja mulai memilih cita-cita / pekerjaan yang didambakannya
Remaja cenderung mencari informasi yang berkaitan dengan masalah
pekerjaan, terutama persyaratan pendidikan yang diperlukan. Dalam
hal ini bimbingan karier sangat dibutuhkan oleh siswa di sekolah
menengah.
g. Mempersiapkan perkawinan dan hidup berkeluarga
Remaja perlu mengembangkan sikap positif terhadap hidup
berkeluarga dan memiliki anak. Remaja putri perlu diberi
pengetahuan mengelola rumah tangga dan memiliki anak. Remaja
putri mulai berlatih memasak, mengatur meja makan, mencuci dan
sebagainya. Remaja pria mulai berlatih membersihkan lantai, kebun,
dan halaman rumah. Pandangan tentang hidup berkeluarga yang baik
sangat dipengaruhi oleh kehidupan mereka di rumah.
h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang diperlukan
Remaja diharapkan mengembangkan konsep mengenai hukum,
politik, ekonomi, pemerintahan, geografi, kemanusiaan, dan lembaga
sosial. Mereka juga diharapkan untuk mengembangkan keterampilan
berbahasa dan bernalar yang diperlukan untuk mengatasi berbagai
i. Mengembangkan rasa tanggung jawab
Remaja diharapkan dapat berpartisipasi sebagai orang dewasa yang
bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat. Perilakunya
menunjukkan nilai-nilai yang diakui masyarakat, khususnya dalam
kehidupan pribadinya. Tugas ini dipelajari sepanjang hidupnya dalam
kelompok keluarga dan teman sebayanya. Mereka belajar memberi
dan menerima dalam kehidupan kelompoknya.
j. Memperoleh seperangkat nilai dan falsafah hidup
Remaja mempelajari nilai-nilai yang diwujudkan dalam kehidupannya.
Remaja diharapkan memiliki pemikiran, sikap-perasaan, perilaku
yang dapat menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya.
Dengan kata lain, remaja memerlukan seperangkat nilai dan falsafah
hidup. Remaja yang tidak memiliki falsafah hidup mudah bingung
dan terombang-ambing oleh situasi hidup yang cepat berubah.
B. Kebutuhan Siswa SMP
Menurut kamus psikologi (Kartono & Gulo, 1987) kebutuhan berarti
persyaratan-persyaratan untuk terus hidup atau untuk penyesuaian optimal
terhadap lingkungan”. Ini berarti setiap manusia di dalam kehidupannya memiliki
berbagai kebutuhan, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Demikian
juga halnya dengan siswa SMP, mereka memiliki berbagai kebutuhan. Untuk
kebutuhan-Kebutuhan siswa SMP Pandak Bantul menurut Abraham Maslow, dalam Globe,
1987, sebagai berikut;
1. Kebutuhan Pribadi
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dari antara
sekian kebutuhan manusia adalah kebutuhannya untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan
makanan, istirahat, udara segar, air, vitamin, tempat berteduh, seks,
tidur, dan sebagainya. Di dalam kehidupannya, manusia cenderung
mengabaikan / menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan
fisiologisnya terpuaskan.
b. Kebutuhan akan rasa aman
Termasuk di dalam kebutuhan ini adalah, keamanan, kemantapan,
perlindungan, kebebasan dari rasa takut, kebebasan dari rasa cemas,
dan bebas dari kekalutan. Manusia menginginkan dunia yang taat
hukum dan tertib. Manusia mudah terganggu dalam situasi yang
kacau, tidak menentu, atau situasi yang dirasakan sebagai sesuatu
yang membahayakan, dan dia mudah menarik diri dalam situasi yang
asing baginya. Manusia membutuhkan perlindungan yang
memberikan rasa aman.
c. Kebutuhan estetis
Termasuk dalam kebutuhan estetis adalah keteraturan,
mendambakan lingkungan yang indah. Keindahan dapat mengurangi
ketegangan-ketegangan hidup. Keindahan tidak hanya terbatas pada
segala sesuatu yang bisa dilihat, tetapi juga segala sesuatu yang bisa
dirasakan dan didengar.
2. Kebutuhan Sosial
a. Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
Termasuk di dalam kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan kasih
sayang dan rasa memiliki-dimiliki. Remaja mendambakan hubungan
penuh kasih sayang dengan orang lain pada umumnya, khususnya
kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki di tengah kelompoknya, dan
ia akan berusaha keras mencapai tujuan tersebut. Kebutuhan ini
sangat terasa di kalangan remaja, karena dalam kehidupannya remaja
cenderung dimotivasi oleh kebutuhan akan kekompakan, hubungan,
dan kebersamaan dengan teman sebayanya.
b. Kebutuhan akan harga diri
Kebutuhan ini menuntut pengakuan remaja sebagai pribadi yang
bernilai, sebagai manusia yang berarti dan memiliki martabat.
Pemenuhan kebutuhan ini menimbulkan rasa percaya pada diri
sendiri, menyadari kekuatan-kekuatannya, merasa dibutuhkan, dan
mempunyai arti bagi lingkungannya.
3. Kebutuhan Akademik:
Untuk lebih mengembangkan diri, remaja selalu didorong oleh rasa
ingin tahu tentang segala sesuatu. Kebutuhan ini tampak pada
individu yang cenderung untuk mensistematisasikan segalanya,
menganalisis, mengorganisasi, dan mencari hubungannya dalam
kesatuan utuh. Jadi bukan hanya ingin tahu secara jelas mengenai
sesuatu.
4. Kebutuhan Karir:
Kebutuhan ini memberikan dorongan kepada setiap remaja untuk
mengembangkan / mewujudkan seluruh potensinya. Dorongan ini
merupakan dasar perjuangan setiap individu untuk merealisasikan
dirinya, untuk menemukan dirinya / identitasnya, dan untuk menjadi
dirinya sendiri. Kekuatan ini tumbuh secara wajar dalam diri setiap
remaja.
Siswa SMPN 4 Pandak Bantul berada dalam masa remaja, sehingga
mereka harus menyelesaiakan tugas-tugas perkembangan. Karena sebagai siswa
dan seorang remaja belum tentu mampu melakukan tugas-tugas perkembangan
dengan baik. Kalau tugas-tugas perkembangan siswa SMP tidak terselesaikan
akan mengganggu tugas-tugas perkembangan berikutnya. Salah satu hal yang
menghambat tugas-tugas perkembangan siswa SMP adalah tidak terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan mereka. Untuk itu agar tugas-tugas perkembangan dapat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini diuraikan a) jenis penelitian, b) populasi penelitian, c) instrumen
penelitian, d) proses pengumpulan data, dan e) teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode
survei. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat
diskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini semata-mata hanya
menggambarkan variabel yang akan diteliti melalui pengisian kuesioner tanpa
perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat
ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi (Suryabrata, 1983:18 ). Metode
survei merupakan tipe pendekatan dalam penelitian, yang ditujukan pada
sejumlah besar individu atau kelompok; unit yang ditelaahnya, baik individu
maupun kelompok, jumlahnya relatif besar (Sanafiah, 2005:23).
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak tahun
ajaran 2007/2008 populasi berjumlah 90 orang. Subyek penelitian berjenis
kelamin laki-laki (36 siswa) dan perempuan (54 siswa) berumur sekitar 13-15
topik-topik bimbingan yang ada belum sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan siswa kelas
VIII SMPN 4 Pandak Bantul.
C.
Alat Pengumpul Data
1. Jenis alat pengumpul data
Alat pengumpul data ini berupa kuesioner pengungkap kebutuhan siswa
yang disusun oleh peneliti sendiri. Butir-butir pernyataan dalam kuesioner
terdiri dari empat bidang / aspek yaitu : bidang pribadi, bidang sosial, bidang
belajar / akademik dan bidang karier. Item kuesioner dirumuskan secara
favourable atau positif dan unfavourable atau negatif. Ada empat alternatif jawaban yang disediakan yaitu ”Tidak Mampu” (TM), ”Kurang Mampu”
(KM), ”Mampu” (M), ”Sangat Mampu” (SM). Skor untuk tiap item dari skala
ini adalah sebagai berikut :
- Terhadap pernyataan favourable atau positif terhadap kebutuhan siswa ” Tidak Mampu” (TM) diberi skor 1, ” Kurang Mampu (KM)”
diberi skor 2, ” Sangat Mampu” (SM) diberi skor 3, ” Sangat Mampu”
(SM) diberi skor 4.
- Terhadap pernyataan unfavourable ataunegatif terhadap kebutuhan siswa ” Tidak Mampu” (TM) diberi skor 4, ” Kurang Mampu (KM)”
diberi skor 3, ” Sangat Mampu” (SM) diberi skor 2, ” Sangat Mampu”
(SM) diberi skor 1.
2. Kisi-kisi kuesioner kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul (dapat dilihat di
Tabel 1
Kisi-kisi uji coba kuesioner kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul
Kebutuhan Nomer item Jumlah item Pribadi
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan estetis
a. Kebutuhan untuk dicintai
dan bergabung
b. Kebutuhan akan harga diri
17,18,19,20,21,22,23,24,25,
Kebutuhan aktualisasi diri 43,44,45,46,47,48,49,50,51,
Table 2
Kisi-kisi kuesioner kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul
Kebutuhan Nomer item Jumlah item Pribadi
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan estetis
a. Kebutuhan untuk dicintai dan
bergabung
b. Kebutuhan akan harga diri
14,15,16,17,18,19,20,21,
Kebutuhan aktualisasi diri 36,37,38,39,40,41,42,43, 44,45
10
Akademik:
Kebutuhan dalam bidang akademik 46,47,48,49,50 5
D.Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Isi
Validitas mempunyai arti taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Suatu alat ukur
dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang relevan
dengan maksud atau tujuan dilakukannya pengukuran. Sebaliknya alat ukur
yang menghasilkan data tidak relevan dengan tujuan pengukuran disebut alat
ukur yang tidak valid.
Jenis validasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi
tes dengan analisis rasional atau lewat profesional judment. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah ”sejauh mana item-item dalam
tes mencakup keseluruhan kawasan isi obyek yang hendak diukur” atau ”
sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur” (Azwar,
45:2006). Dalam pelaksanaannya, peneliti meminta pendapat dua orang
dosen pembimbing yaitu, dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.
Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu
dilakukan uji coba untuk mengetahui mutu psikometrik kuesioner tersebut.
Uji coba dilakukan terhadap 87 siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Jetis, uji coba
kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS Versi 11. Dari hasil uji coba
kuesioner kebutuhan yang berjumlah 62 item terhadap 87 siswa SMPN 3 Jetis
valid/gugur. Item-item yang dinyatakan tidak valid/ gugur oleh peneliti
dibuang atau tidak dipakai untuk penelitian ke SMPN 4 Pandak Bantul,
item-item yang dinyatakan lolos ditetapkan sebagai bentuk final kuesioner,
diperiksa reliabilitasnya, untuk kemudian digunakan dalam penelitian.
2. Reliabilitas
Reliabilitas artinya tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran
(Azwar, 1997: 176). Tinggi-rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan
oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas sebuah alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin reliabel.
Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala psikologis dilakukan
bila mana item-item yang terpilih lewat prosedur analisis item telah
dikompilasikan menjadi satu (Azwar, 1999: 83). Secara teoretis besarnya
koefisien reliabilitas berkisar 0 sampai 1,00. Koefisien reliabilitas sebesar
1,00 berarti adanya konsistensi yang sempurna pada alat ukur yang
bersangkutan (Azwar, 1997: 178). Pengkajian tingkat reliabilitas kuesioner
kebutuhan siswa dengan pendekatan belah dua (Splith-Halt). Hasil reliabilitas yang diperoleh dengan pendekatan belah dua adalah rtt 0, 92.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah penghitungan skor,
penghitungan persentase, dan penentuan peringkat. Adapun langkah-langkah
1. Mencari frekuensi per item
2. Mencari frekuensi per- aspek
Langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari rentang skor
rentang skor = nilai tertingi – nilai terendah alternatif jawaban
rentang skor = 4 – 1 4 = 0,75
b. Mentukan kategori (lihat table 3)
Tabel 3 Kategori Norma Sangat mampu 1,00- 1,75
Mampu >1,75- 2,50
Kurang mampu >2,50 – 3,25
Tidak mampu >3.25 – 4,00
3. Perhitungan persentase.
4. Peneliti membuat tabel kebutuhan yang dialami oleh mayoritas siswa
kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul berdasarkan alternatif jawaban yang
BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil penelitian
Hasil penelitian kebutuhan siswa kelas VIII di SMPN 4 Pandak tahun ajaran
2006/2007 berdasarkan frekuensi dan persentase adalah sebagai berikut: (lihat
table 4)
Tabel 4
Frekuensi dan Persentase hasil penelitian
Frekuensi Persentase (%) 1. Kebutuhan dalam bidang
akademik
66 17 74.2 19.1
2. Kebutuhan akan harga diri
54 22 60.7 24.7
3. Kebutuhan aktualisasi diri
akan bidang akdemik, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Semua kebutuhan yang dialami oleh siswa SMPN 4 Pandak perlu dibantu akan
tetapi kebutuhan dengan alternatif jawaban tidak mampu dan kurang mampu
oleh siswa akan dibantu melalui bimbingan klasikal jika memungkinkan, jika
tidak memungkinkan dengan bimbingan pribadi.
B. Pembahasan
Kebutuhan yang dialami oleh mayoritas siswa SMPN negeri 4 Pandak tahun
ajaran 2007/2008 adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan dalam bidang akademik
Kebutuhan dalam bidang akademik untuk alternative jawaban tidak
mampu memperoleh frekuensi 66 (74.2%), alternative jawaban kurang
mampu memperoleh frekuensi 17 (19.1%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa
kelas VIII SMPN 4 Pandak mempunyai keinginan yang kuat untuk
berkembang secara intelektual. Hal ini berkaitan dengan proses belajar
mengajar di sekolah bagaimana siswa harus menguasai materi pelajaran,
tekun dalam mengerjakan tugas di sekolah, mengatasi kecemasan dalam
menghadapi ujian, mentaati waktu belajar di sekolah, dan memperoleh hasil
belajar yang memuaskan. Mungkin dengan berkembang menjadi lebih pintar
siswa beranggapan dapat mengejar cita-citanya. Kebutuhan ini sangat
dirasakan oleh para siswa SMPN 4 Pandak karena para siswa ingin
memperoleh informasi dan wawasan yang lebih luas dengan demikian siswa
dapat mengikuti perkembangan jaman. Karena tuntutan perkembangan
intelektual. Ketrampilan intelektual diartikan siswa mampu menangkap apa
yang disampaikan oleh guru dan mampu melakukan, mempraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya siswa belajar Bahasa Indoneisa dalam
kehidupan sehari-hari mereka mampu berkomunikasi dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam hal ini guru mata pelajaran
harus bisa memberi bekal terhadap siswa dengan jelas, tepat dan guru
pembimbing sebagai pendamping harus bisa membekali siswa agar
mempunyai motivasi untuk mendengarkan atau memperhatikan guru mata
pelajaran yang sedang mengajarnya, dengan demikian siswa akan berhasil
dalam bidang akademik Hal ini berarti sesuai apa yang telah di ungkapkan
oleh Havighrust (Hurlock, 1991) tugas perkembangan remaja adalah
mengembangkan ketrampilan intelektual dan konsep yang diperlukan.
2. Kebutuhan akan harga diri
Kebutuhan akan harga diri untuk alternative jawaban tidak mampu
memperoleh frekuensi 54 (60.7%), alternative jawaban kurang mampu
memperoleh frekuensi 22 (24.7%) artinya dari 89 siswa, 54 siswa
membutuhkan bimbingan untuk mengembangkan pribadinya yang berarti
bagi orang lain, merasa bangga terhadap diri sendiri, dapat mengungkapkan
pendapat, melakukan peran sebagai anak dalam keluarga sehingga siswa
menjadi pribadi yang berharga. Guru pembimbing sangat berperan dalam
siswa diberi pendampingan mengenai percaya diri . Karena kebutuhan ini
menuntut pengakuan remaja sebagai pribadi yang bernilai, sebagai manusia
yang berarti dan memiliki martabat. Pemenuhan kebutuhan ini menimbulkan
rasa percaya pada diri sendiri, menyadari kekuatan-kekuatannya, merasa
dibutuhkan, dan mempunyai arti bagi lingkungannya (Maslow, dalam
Globe:1987). Sebagai remaja, siswa SMPN 4 Pandak ingin mendapat
pengakuan dari orang lain dan semakin percaya diri sehingga bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar. Selain itu, pemenuhan kebutuhan akan harga diri
dirasakan oleh siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak agar mereka dapat
memenuhi tuntutan-tuntutan sebagai remaja di lingkungannya. Jika dalam
pemenuhan akan harga diri siswa tidak didampingi, khususnya oleh guru
pembimbing mungkin siswa tidak bisa memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut.
3. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri dengan alternative jawaban tiudak mampu
memperoleh frekuensi 47 (52.8%), alternative jawaban kurang mampu 15
(16.9%) artinya dari 89 siswa, 47 siswa kurang memeliki informasi
pekerjaan, mengatasi hambatan-hambatan dalam meraih cita-cita, mengenal
minat pekerjaan yang diinginkan, bertanggungjawab dalam melaksanakan
suatu pekerjaan. Menurut Maslow (Globe:1987) Kebutuhan aktualisasi diri
memberikan dorongan pada setiap remaja untuk mengembangkan/
setiap individu untuk merealisasikan dirnya, untuk menemukan dirinya/
identitasnya, dan untuk menjadi dirinya sendiri. Kekuatan ini tumbuh secara
wajar dalam diri setiap remaja. Karena siswa bisa beraktualisasi sesuai
dengan minat dan bakatnya mereka akan termotivasi untuk mengembangkan
potensinya secara optimal. Yang berperanan dalam mendampingi siswa untuk
beraktualisasi adalah orang tua siswa mereka harus memahami potensi
anaknya dan mendukungnya, guru ekstrakurikuler dan guru pembimbing
harus selalu memotivasi siswa agar serius dalam mengikuti setiap kegiatan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan ini merupakan jawaban terhadap masalah penelitian
Kebutuhan-kebutuhan manakah yang mayoritas diperlukan oleh siswa kelas VIII SMPN
4 Pandak Bantul Tahun Ajaran 2007/2008?
“Kebutuhan-kebutuhan yang mayoritas dialami oleh siswa SMPN 4 Pandak
adalah kebutuhan akan bidang akdemik, kebutuhan akan harga diri,
kebutuhan aktualisasi diri, dan kebutuhan dicintai dan bergabung”.
B. Usul dan saran
Berdasarkan hasil penelitian ini usul dan saran adalah sebagai berkut:
1. Semua guru hendaknya memperhatikan kebutuhan siswa dalam bidang
akademik, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri,
kebutuhan dicintai dan bergabung, kebutuhan fisiologis, kebutuhan
estetis, kebutuhan akan rasa aman tetapi yang harus diprioritaskan adalah
kebutuhan siswa dalam bidang akademik, kebutuhan akan harga diri dan
kebutuhan aktualisasi diri karena menjadi kebutuhan yang banyak dialami
2. Untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam bidang akdemik
pendamping membentuk kelompok belajar siswa, mengadakan tutorial
sebaya, menghubungi guru mata pelajaran yang menjadi kesulitan siswa
untuk memeberi pelajaran tambahan. Bagi siswa yang mampu dalam
bidang ekonomi menyarankan untuk ikut les di luar sekolah. Untuk
membantu siswa memenuhi kebutuhan akan harga diri, misalnya guru
pembimbing memberikan bimbingan klasikal dengan topik harga diri,
atau mengajak siswa untuk Week End dengan tema meningkatkan harga diri. Untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri
guru pembimbing bisa mendatangkan orang-orang/ alumni yang sudah
bekerja untuk sharing pengalaman sehingga siswa termotivasi untuk
mewujudkan seluruh potensi dari masing-masing siswa secara optimal.
3. Guru pembimbing hendaknya mengadakan pertemuan dengan orang tua
siswa kelas VIII dan menjelaskan kebutuhan yang banyak dialami oleh
siswa saat ini. Dengan pertemuan tersebut orang tua diajak untuk
kerjasama dalam mendampingi anaknya. Kerjasama tersebut misalnya
saling memberikan informasi tentang perkembangan siswa dalam
memenuhi kebutuhannya.
4. Pihak sekolah memfasilitasi dalam kaitannya memenuhi kebutuhan siswa
supaya siswa dapat memenuhi kebutuhannya secara optimal. Misalnya
sekiranya dibutuhkan siswa, menambah informasi-informasi pekerjaan
yang berkaitan dengan kebutuhan karier supaya siswa mempunyaii
pandangan pekerjaan yang akan dipilih sesuai dengan minat dan
32
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, 1996. Petunjuk Teknik Pengelolaan Bimbingan dan Konseling. Jakarta Faisal, Sanafiah. 2005. Format-format Penelitian Sosial. Raja Grafindo Persada:
Jakarta
Gunawan, yusuf, 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Gramedia: Jakarta Globe, Frank, 1987. Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Kanisius: Yogyakarta
Hartoko, 1985. Memanusiakan Manusia Muda. Kanisius: Yogyakarta
Hurlock, Elisabeth, 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan rentang kehidupan. Erlangga: Jakarta
Purdarminto, 1982. Kamus Umum Bahasa Indonsia. Balai Pustaka: Jakarta Pasaribu, I Gede dan Simandjak, 1982. Pendidikan Nasional. Tersito: Bandung Sukardi, Dewa ketut, 1991. Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah.
Rineka: Jakarta
Sinurat, R. H. Dj, 1997. Survei Kebutuhan SMP Stella Duce 1996 dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Kelompok. FKIP USD: Yogyakarta
KUESIONER KEBUTUHAN SISWA SMP
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Kelas :
Tanggal pengisian :
Pengantar :
Para siswa yang terkasih, pada kesempatan ini saya meminta kesediaan Anda
untuk mengisi kuesioner ini. Kuesiner ini dimaksud untuk mengetahui
kebutuhan-kebutuhan yang Anda alami saat ini. Untuk itu saya mengharapkan kesediaan Anda
untuk mengisi kuesioner yang telah tersedia dengan teliti, jujur. Tidak ada jawaban
yang salah karena yang digali adalah pengalaman yang mencerminkan kebutuhan
anda.Informasi yang Anda berikan dengan mengisi kuesioner ini menjadi dasar bagi
sekolah memberikan layanan pendidikan yang sesuai kebutuhan Anda sebagai
individu maupun kelompok. Kami meminta Anda menuliskan nama dan identitas lain pada kuesioner agar kami mengenal Anda sebagai pribadi. Kuesioner ini bersifat
rahasia, jawaban Anda tidak mempengaruhi nilai raport. Jawaban Anda sangat saya hargai.
Petunjuk :
Pada halaman-halaman berikut disajikan serangkaian/sejumlah pernyataan
tentang berbagai kebutuhan anda. Anda dininta memilih 1 dari 4 alternatif jawaban.
Berilah tanda centang (√ ) hanya pada satu kotak di samping pernyataan yang
NO Pernyataan
1 Melakukan pola makan yang baik
2 Mengkonsumsi makanan yang sehat
3 Meluangkan waktu untuk istirahat
4 Memahami/mengerti seluk-beluk seks
5 Mengetahui kemampuan minat dan
bakat saya
6 Memahami perubahan-perubahan yang
terjadi dalam diri saya berkaitan dengan
pertumbuhan fisik saya
7 Menolak/mengatasi ajakan yang
merugikankan diri sendiri dari teman
saya
8 Merasa nyaman belajar di sekolah
9 Menjaga hubungan yang harmonis
dengan semua guru di sekolah
10 Menjaga ketentraman lingkungan
11 Mentaati peraturan sekolah
12 Menjaga kebersihan diri
13 Menjaga kebersihan lingkungan
14 Bergaul dengan teman-teman di sekolah
15 Menolong teman yang mengungkapkan
keluhan/masalahnya kepada saya.
16 Menghargai atau toleran terhadap orang
lain yang berbeda dengan saya, dalam
hal sifat-sifat
17 Bergaul yang baik dengan teman lawan
jenis
dan bersedia mendengarkan isi hati,
keluhan, isi hati, kesulitan/masalah saya
19 Hidup bergotong-royong di masyarakat
20 Menghilangkan kebiasaan saya yang
mengganggu/merugikan hubungan saya
dengan orang lain
21 Menyesuaikan diri dengan semua teman
22 Bertingkah laku baik sesuai dengan
norma masyarakat
23 Menghargai kebaikan orang tua saya
24 Memahami perbedaan antar individu
25 Menjalin hubungan baik dengan orang
tua
26 Bekerja sama dengan semua teman
27 Menjadi pribadi yang berarti bagi orang
lain
28 Merasa bangga terhadap diri sendiri
29 Mendengarkan dengan baik orang yang
berbicara dengan saya
30 Mengungkapkan pendapat
31 Bergaul dengan teman sebaya
32 Menjalankan peraturan lingkungan
tempat tinggal di luar keluarga
33 Patuh terhadap peraturan yang telah
disepakati dengan orang tua
34 Mengungkapkan perasaan dengan jujur
35 Melakukan peran sebagai anak di dalam
keluarga
36 Mencari informasi tentang
kemampuan saya
37 Mengatasi hambatan-hambatan dalam
meraih cita-cita
38 Mengetahui berbagai macam
jurusan-jurusan diperguruan tinggi
39 Mengetahui hal-hal harus saya
persiapkan/pelajari agar dapat
memasuki bidang pekerjaan yang sesuai
dengan saya
40 Mengetahui berbagai jenis pendidikan
dan kursus yang sesuai dengan bidang
pekerjaan yang saya minati
41 Memperoleh pengalaman kerja di
bidang tertentu
42 Mengenal ciri-ciri pekerjaan yang saya
impikan
43 Bertanggung jawab dalam
melaksanakan suatu pekerjaan
44 Mengenal minat pekerjaan yang saya
inginkan
45 Menampilkan bakat di depan umum
46 Menguasai materi pelajaran
47 Tekun dalam mengerjakan tugas
sekolah
48 Mengatasi kecemasan dalam
menghadapi ujian
49 Memperoleh hasil belajar yang
memuaskan
ITEM5 Kebutuhan Fisiologis
ITEM8 Kebutuhan akan Rasa Aman
ITEM9 Kebutuhan akan Rasa Aman
ITEM10 Kebutuhan akan Rasa Aman
Frequency Percent Valid Percent
ITEM11 Kebutuhan akan Rasa Aman
ITEM13 Kebutuhan Estetis
ITEM14 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
Frequency Percent Valid Percent
ITEM16 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
Frequency Percent Valid Percent
ITEM17 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
ITEM18 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
ITEM19 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
Frequency Percent Valid Percent
ITEM20 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
Frequency Percent Valid Percent
ITEM21 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
ITEM22 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
ITEM23 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
Frequency Percent Valid Percent
ITEM24 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
Frequency Percent Valid Percent
ITEM25 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
ITEM26 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
ITEM27 Kebutuhan akan harga diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM28 Kebutuhan akan harga diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM29 Kebutuhan akan harga diri
ITEM30 Kebutuhan akan harga diri
ITEM31 Kebutuhan akan harga diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM32 Kebutuhan akan harga diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM33 Kebutuhan akan harga diri
ITEM34 Kebutuhan akan harga diri
ITEM35 Kebutuhan akan harga diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM36 Kebutuhan Aktualisasi Diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM37 Kebutuhan Aktualisasi Diri
ITEM38 Kebutuhan Aktualisasi Diri
ITEM39 Kebutuhan Aktualisasi Diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM40 Kebutuhan Aktualisasi Diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM41 Kebutuhan Aktualisasi Diri
ITEM42 Kebutuhan Aktualisasi Diri
ITEM43 Kebutuhan Aktualisasi Diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM44 Kebutuhan Aktualisasi Diri
Frequency Percent Valid Percent
ITEM45 Kebutuhan Aktualisasi Diri
ITEM46 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami
ITEM47 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami
Frequency Percent Valid Percent
ITEM48 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami
Frequency Percent Valid Percent
ITEM49 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami
ITEM50 Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent 1 Tidak
Mampu 2 2.2 2.2 2.2
2 Kurang
Mampu 7 7.9 7.9 10.1
3 Mampu 41 46.1 46.1 56.2
4 Sangat
Mampu 39 43.8 43.8 100.0
Valid
K_IND1 Kebutuhan Fisiologis
K_IND2 Kebutuhan akan Rasa Aman
K_IND4 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung
K_IND5 Kebutuhan akan harga diri
K_ASP4 Kebutuhan Akademik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 1 Sangat Rendah (1.00 -
1.75_ 1 1.1 1.1 1.1
2 Rendah (> 1.75 - 2.50) 5 5.6 5.6 6.7
3 Tinggi (> 2.50 - 3.25) 17 19.1 19.1 25.8
4 Sangat Tinggi (> 3.25 -
4.00) 66 74.2 74.2 100.0