t#
LAPORAN PENELITIAN
FAKULTAS HUKUM UNtrVERSITAS PADJADJARAN
PERLINDUNGAN PRIVASI MENURUT
HUKT]M INTERNASIONAL
DIKAITKAN
DENGAN
PENYADAPAN
((INTERCEPTION)
DI
INDONESIA
Oleh:
Dr. Sinta Dewi, SH.,
LL.M
Prita Amalia, SHDibiayai oleh Dana DIPA BLU Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2011
Nomor : 2 1 67lLrN6 .AII<P
lz}fi
Tanggal: 1 Juli 2011FAKUI,TAS
IIUKUM
UNIVE
RSITAS PADJADJARAN
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN FAKULTAS HUKUM UNPAD
SUMBER DANA DIPA UNPAD
TAHUN ANGGARAN 2O1Ol2011
i-
Judul Penelitiani,.
Bidang IlmuPerlindungan Privasi
Dikaitkan
Dengan IndonesiaHukum
Menurut
Hukum
Internasional PenyadapanI
Interception diKetua Peneliti
;i-
Nama Lengkap dan Gelar b,. Jenis kelaminc.
Pangkat/GolA{IPd.
iabatanFungsionale.
Fakultast.
Bidang Ilmu yang ditelitiDr. Sinta Dewi, SH., LL.M Perempuan
Pembina/IVal 19600920 199103 200 1 Lektor Kepala
Hukum
Hukum Internasional
iurnlah Tim Peneliti 2 orung
tr-q-rkasi Penelitian
tsila penelitian ini merupakan peningkatan kerja sama kelembagaan sebutkan:
a.
NamaInstansi
:b.
Alamat
::
.langka waktu penelitian;
6 (enam) bulan-
tsia1'aPenelitian
:
Rp. 5.000.000,00 (Lima juta rupiah)il
1-len1-etujui,
:lrk.an Fakultas Hukum
* ::', ersitas Padjadjaran
D:.
IdaNurlinda.
S.H.. M.H.l'--lP 19620728 198701 2 001
Bandung, 23 Desember, 2011
Ketua Peneliti
fi
t/*n
,
/,
-4
Dr. Sinta
De$/i.
SH..LL.M
1
LAPORAN PENELITIAN
PERLINDUNGAN PRIVASI MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
DIKAITKAN DENGAN
LEGAL INTERCEPTION
INDONESIA
PENELITI MUDA, SUMBER DANA DIPA 2008
OLEH :
Sinta Dewi, SH., LL.M
Rika Ratna Permata, SH., MH
Prita Amalia, SH
FAKULTAS HUKUM
2
BAB I
PENDAHULUAN
The evil incident to invasion of the privacy of the telephone is far greater than that involved in tampering with the mails. Whenever a telephone line is tapped, the privacy of the persons at both ends
of the line is invaded, and all conversations between them upon any subject, and although proper, confidential, and privileged, may be overheard. Moreover, the tapping of one man's telephone line involves the tapping of the telephone of every other person whom he may call, or who may call him.
As a means of espionage, writs of assistance and general warrants are but puny instruments of tyranny and oppression when compared with wire tapping." -Justice Louis Brandeis, Olmstead v.
United States, 277 U.S. 438 (1928)
Privasi merupakan hak dasar manusia yang dilindungi dan merupakan salah satu hak
manusia yang sangat asasi sehingga harus mendapatkan perlindungan baik dalam hukum
internasional maupun nasional. Privasi merupakan (a) hak perorangan (personal right); (b)
hak hidup (right to life); (c) kekebalan (personal immunity) yaitu hak seseorang untuk tidak
diganggu kehidupan pribadinya atau “to be let alone” (tanda kursip dari penulis); (d) hak atas
reputasinya (right of reputation)1. Alasan privasi harus dilindungi yaitu: Pertama, dalam
membina hubungan dengan orang lain, seseorang harus menutupi sebagian kehidupan
pribadinya sehingga dia dapat mempertahankan posisinya pada tingkat tertentu. Kedua,
seseorang di dalam kehidupannya memerlukan waktu untuk dapat menyendiri (solitude)
sehingga privasi sangat diperlukan oleh seseorang. Ketiga, privasi adalah hak yang berdiri
sendiri dan tidak bergantung kepada hak lain akan tetapi hak ini akan hilang apabila orang
tersebut mempublikasikan hal-hal yang bersifat pribadi kepada umum. Keempat, privasi juga
termasuk hak seseorang untuk melakukan hubungan domestik termasuk bagaimana
seseorang membina perkawinan, membina keluarganya dan orang lain tidak boleh
1 Sinta Dewi, Sinta Dewi, Cyberlaw, Perlindungan Privasi atas Informasi Pribadi Dalam E-Commerce