• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V PENUTUP A."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan rumusan penciptaan dan penjabaran yang telah disampaikan dalam laporan “Tugas Akhir dengan judul Visualisasi Menara Mahkota Tribhuana Tunggadewi Dalam Busana Batik Ready To Wear- Party Wear” menggambarkan Menara Mahkota Tribhuana Tunggadewi sebagai motif uttamanya. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa Menara Mahkota Tribhuana Tunggadewi menjadi inspirasi dan bentuk apresiasi penulis kepada Walikota Mojokerto ibu Ika Puspitasari yang saat ini menjabat.

Berdasarkan hal tersebutlah yang mendorong penulis untuk memvisualisasikan Menara Mahkota Tribhuana Tunggadewi dengan menggambarkan motif yang penulis ciptakan sedemikian rupa sehingga disampaikan maksud dan tujuannya, hal ini membutuhkan tahapan-tahapan yang dilakukan mulai memikirkan konsep, data acuan, perancangan hingga tahapan perealisasian desain dalam motif batik dan busana Ready To Wear- Party Wear. Proses dilakukan bertahap dengan menggunakan teknik batik tulis sehingga motif batik dalam busana Ready To Wear-Party Wear dapat terselesaikan dengan menggambarkan Menara Mahkota Tribhuana Tunggadewi sendiri, pada proses eksplorasi penulis menambahan motif pendukung berupa motif batik kawung picis dengan isen-isen yang dibuat dengan semenarik mungkin sehingga dapat menjadi motif pelengkap.

Penulis menggunakan teknik menjahit, jenis jahitan yang dipakai adalah jahit lurus yang terdapat pada mesin jahit. Agar hasil jahitan lebih ekspresif sejalan dengan pengambilan konsep.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini dengan 12 rancangan karya desain yang telah dibuat, diwujudkan empat karya busana yang berjudul

“Wringin Lawang”, “Jabung”, “Bajang Ratu”, dan “Brahu”. Terciptalah hasil jadi perwujudan visualisasi Menara Mahkota Tribhuana Tunggadewi dalam busana Ready To Wear-Party Wear menjadi sebuah koleksi yang

(2)

proses penciptaannya penulis memilih bahan yang digunakan yaitu Kain Primisima, Kain Lace, Kain Brokat, Kain Tile selain kain penulis juga menggunakan pewarna batik teknik tutup celup dengan pewarna Naphtol merah cerah dan coklat. Dari pembuatan karya sebanyak 4 busana ini penulis banyak belajar hal baru tentang pembuatan batik dari proses mencanting, mewarna, hingga selesai proses pembuatan busana.

B. Saran

Berakhirnya proses pembuatan karya busana dan laporan yang berjudul “Visualisasi Menara Mahkota Tribhuana Tunggadewi Dalam Busana Ready To Wear-Party Wear” memberikan sebuah pesan dan kesan yang patut digunakan sebagai pembelajaran. Selama proses pembuatan karya ini masih banyak memiliki kekurangan. Dalam membuat sebuah karya diperlukan ketekunan dan ketelitian agar karya dapat selesai tepat waktu. Sebelum pembuatan karya sebaiknya menyiapkan ide dan konsep yang matang agar hasil jadinya selaras yaitu dengan mengeksplorasi bentuk dalam penciptaan motif sehingga konsep yang ingin ditonjilkan dapat terlihat jelas. Pada proses berikutnya sebaiknya dilakukan sampling warna pada batik untuk mengantisipasi ketidaksesuaian warna antara bahan utama kain primisima dan bahan pendukung sesuai dengan desain yang dibuat.

Dalam penciptaan karya ini penulis kurangnya ketelitian pada saat proses pewarnaan sehingga terjadi sedikit kendala dan mengharuskan penulis melalui dua kali proses pewarnaan. Proses terpenting dalam pembuatan karya ketelitian merupakan kunci utama sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses pembuatan karya. Semoga kesalahan ini dapat menjadi wawasan bagi penulis dan pembaca, serta pembelajaran untuk penulis agar lebih baik lagi kedepannya. Besar harapan penulis agar pesan yang ada pada karya dapat tersampaikan dengan baik dan dapat menginspirasi kepada setiap orang.

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Deden, Dedi S. 2018. Sejarah Batik Indonesia. PT. Sarana Pancakarya Nusa Kusrianto, Andi. 2013. Batik Filosofi, Motif, dan Kegunaan. Andi

Moda, Monica Aryani Subur Harsono. 2019. Desain Woman Luxury Party Wear Dengan Teknik Embroidery Ars Panicalensis. Laman Jurnal.uc.ac.id Musman, Asti dan Ambar B. Arini. 2011. Batik Warisan Adiluhung Nusantara.

Yogyakarta: G-Media

Poespo, Goet. 2000. Teknik Menggambar Mode dan Busana. Yogyakarta: Kanisius

(4)

DAFTAR NARASUMBER

Nugroho. 2022, dalam wawancara pada hari Senin, 27 September 2022 pukul 20.19WIB di Miji, Kota Mojokerto.

(5)

DAFTAR LAMAN

https://id.wikipedia.org/wiki/Tribhuwana_Wijayatunggadewi (Diakses penulis pada tanggal 22 September 2022)

https://www.hallo.id/nusantara/pr-281528194/profil-tribhuwana-tunggadewi-ratu- cantik-penguasa-ketiga-kerajaan-majapahit-1328-1350-m (Diakses penulis 22 September 2022)

https://journal.uc.ac.id/index.php/moda/article/view/707/612 (Diakses penulis pada tanggal 18 Desember 2022)

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 5 diatas kriteria usaha dilihat dari 64 orang pelaku berdasarkan jumlah tenaga kerjanya pada masing-masing kegiatan usaha, (1) pedagang kelapa muda 32

menciptakan sebuah karya busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan haute couture, ide pemantik fauna endemik Indonesia yaitu Owa Jawa diwujudkan dengan menggunakan gaya

kegiatan yang akan dilaksanakan 2 Tokoh Masyarakat Seseorang yang menjadi panutan dan disegani Mampu mengorganisir masyarakat Memberi dukungan, dan terlibat dalam

Teknik ini memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan utama dalam pembuatan motif dengan cara memindahkan bentuk dan warna tumbuhan pada kain.Tujuan dalam penelitian ini

Incubator perawatan adalah alat yang berfungsi untuk merawat bayi premature atau mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR), dengan cara memberikan suhu dan kelembapan

Perusahaan mampu melakukan kegiatan yang dapat mengubah pengetahuan individu (Tacit) menjadi pengetahuan organisasi (Explicit) baik dengan mengadakan pertemuan

Waktu kerusakan yang singkat kemungkinan diakibatkan oleh pemasangan yang kurang sempurna atau dalam pemasangannya terburu-buru sehingga saat mobil digunakan pada

Model analisis sistem informasi human computer interaction (HCI) dengan lima kriteria usability dapat digunakan sebagai standar untuk menganalisa sejauh mana konsep