• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PEMBERIAN SANKSI DI PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PEMBERIAN SANKSI DI PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI MEDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN

2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA

KORUPSI DALAM PEMBERIAN SANKSI

DI PENGADILAN TINDAK PIDANA

KORUPSI MEDAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Tanti Yosepa Simbolon NIM.3103111082

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

ABSTRAK

Tanti Yosepa Simbolon. NIM. 3103111082. “Implementasi Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pemberian Sanksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dalam pemberian Sanksi di Pengadilan Tindak Pidana Korpusi Medan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah observasi, angket dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik sederhana (persentase). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh badan pegawai di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan yang berjumlah 12 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan pengambilan seluruh jumlah responden yaitu Staf Pegawai, Hakim Karier, Hakim Ad-Hoc, Panitera, dan Panitera Pengganti di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan yang berjumlah 12 orang. Adapun rumus teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih-Nya

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah “ IMPLEMENTASI UU RI NO. 20

TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

DALAM PEMBERIAN SANKSI DI PENGADILAN TINDAK PIDANA

KORUPSI MEDAN” yang diajukan untuk memenuhi syarat-syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Medan.

Dengan rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada

Ibu Sri Hadiningrum, S.H.,M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Dra. Rosnah Siregar,

S.H.,M.Si. selaku Dosen PA yang telah banyak memberikan bimbingan akademik

dan masukan-masukan dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

kepada Bapak Drs. Buha Simamora, S.H., M.Hum selaku dosen penguji utama

yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam penyelesaian

skripsi ini, dan terima kasih banyak juga kepada Bapak Parlaungan Siahaan

S.H.,M.Hum selaku dosen penguji bebas yang telah banyak memberikan

(7)

vi

Seiring dengan itu, penulis juga tak lupa menyampaikan rasa hormat dan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, sebagai Rektor UNIMED beserta

seluruh jajarannya.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S. sebagai Dekan FIS UNIMED beserta seluruh

jajarannya.

3. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H. sebagai Ketua Jurusan PPKn.

4. Bapak Parlaungan G. Siahaan, S.H. M.Hum sebagai Sekretaris Jurusan PPKn.

5. Bapak Jhon sebagai staf pegawai Tata Usaha beserta jajarannya yang telah

memberi informasi selama perkuliahan dan demi terselesainya skripsi ini.

6. Bapak / Ibu Dosen di Jurusan PPKn yang memberikan ilmu dan

bimbingannya selama perkuliahan.

7. Bapak Jhonner Manik selaku Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Medan, Bapak Zulfahmi selaku Wakil Ketua Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi Medan, dan seluruh Hakim Karier, Hakim Ad-Hoc, Panitera,

Panitera Pengganti, dan Staf Pegawai yang ada di Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi Medan yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan

penelitian yang memberikan data dan ilmu yang berguna bagi penulis.

8. Ayahanda P.Simbolon, S.T., Ibunda S.Nainggolan, kakak-kakak,

abang-abang, adik-adik, abang-abang ipar dan keponakan-keponakanku serta semua

saudara dan keluarga terkasih yang telah banyak memberikan kasih sayang,

(8)

vii

9. Teristimewa kepada Kekasihku tercinta Ian Ferdinand Situmorang yang

selalu memperhatikan dan memberi dukungan serta berjuang bersama saat

susah dan senang hingga terselesainya skripsi ini.

10. Sahabat karibku Ela Naibaho dan Bulan Naibaho,A.Md yang selalu

mendukung dan mensupport serta memberikan kasih sayang hingga

terselesainya skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan yang selalu mensupport Novika, Adelina, Friska,

Lina, Hasima, Roserna, Permata, Sarny, Hertina, Patar, Riko, Giovan, Diana,

Amy, Imelda, dll.

12. Teman-teman yang menjadi keluargaku di Rumah Pimpinan 15c : Kak

Helen, Bang Pangkar, Kevin, Koresta, Gultom, Novika, Friska, Dek Era, Dek

Ledy, Dek Maria, dan Dek Winda, dll.

13. Teman-teman Kelas Reguler B Angkatan 2010 jurusan PPKn FIS UNIMED.

14. Abang-abang dan kakak-kakak stambuk 2006, 2007,2008, dan 2009 PPKn

FIS Unimed.

15. Rekan-rekan di HIMAKRIS PPKn UNIMED tahun kepengurusan 2011/2012.

16. Rekan-rekan di BPMF (Badan Pengurus Mahasiswa Fakultas) FIS UNIMED

tahun kepengurusan 2012/2013.

17. Rekan-rekan di Pelopor Muda (Pelopor AntiKorupsi dan Peduli Pendidikan)

Mahasiswa Sumatera Utara : Bang Miskar, Bang Nahot, Bang Halasson,

Bang Pangkar, Bang James, Bang Iwan, Nia, Pupu, dll.

(9)

viii

19. Teman-teman PPLT SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan UNIMED

2013.

Penulis menyadari akan kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan

skripsi ini. Untuk itu, penulis mohon segala masukan yang sifatnya membangun

demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2014 Penulis,

(10)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………..ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN………..iii

ABSTRAK……….iv

KATA PENGANTAR………v

DAFTAR ISI………..ix

DAFTAR TABEL………xii

DAFTAR LAMPIRAN………...xiv

BAB I PENDAHULUAN………...1

A. Latar Belakang………...1

B. Identifikasi Masalah………...4

C. Batasan Masalah………5

D. Perumusan Masalah………...6

E. Tujuan Penelitian………...6

F. Manfaat Penelitian……….6

BAB II KAJIAN PUSTAKA………..8

A. Kajian Teori………8

1. Implementasi………8

(11)

x

3. Tindak Pidana Korupsi...10

a. Pengertian Tindak Pidana Korupsi………10

b. Penyebab dan Dampak Tindak Pidana Korupsi………...12

1. Penyebab Tindak Pidana Korupsi……….12

2. Dampak Tindak Pidana Korupsi………......16

4. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi...19

a. Undang-Undang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi………..19

b. Prinsip Pengadilan Tindak Pidana Korupsi………….……….20

c. Mekanisme Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi……....21

5. Putusan Hakim...23

a. Pengertian Putusan Hakim………..23 b. Jenis Putusan Hakim………...23

6. Pemberian Sanksi………...25 a. Susunan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi………25 b. Sanksi Pelaku Tindak Pidana Korupsi………...27 B. Kerangka Berpikir………...31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….34

A. Lokasi Penelitian………..35

B. Populasi dan Sampel………35 1. Populasi………...35

(12)

xi

C. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian………...36

1. Variabel Penelitian……….36

2. Definisi Operasional………...36

D. Teknik Pengumpulan Data………..38

1. Observasi……….38

2. Angket……….38

3. Wawancara……….39

E. Teknik Analisis Data………39

BAB IV HASIL PENELITIAN……….40

A. Hasil Penelitian……….40

1. Hasil Angket Penelitian dan Wawancara………41

B. Pembahasan Hasil Penelitian………..66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………70

A. Kesimpulan………...70

B. Saran………..71

(13)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Penelitian

Lampiran 2 : Wawancara

Lampiran 3 : Nota Tugas

Lampiran 4 : Surat Penerbitan Surat Ijin Penelitian Jurusan

Lampiran 5 : Surat Ijin Mengadakan Penelitian Fakultas

Lampiran 6 : Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

Lampiran 7 : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn

Lampiran 8 : Surat Keterangan Menyerahkan Buku dan Tidak ada Masalah dengan Perpustakaan Fakultas (Ruang Baca Fakultas)

Lampiran 9 : Surat Keterangan Perpustakaan Unimed

Lampiran 10 : Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn

Lampiran 11 : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn

Lampiran 12 : Pernyataan Keaslian Tulisan

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Perkembangan kemajuan peradaban dunia semakin hari semakin berlari

menuju modernisasi. Perkembangan yang selalu membawa perubahan dalam

setiap sendi kehidupan tampak lebih nyata. Seiring dengan itu pula bentuk-bentuk

kejahatan juga senantiasa mengikuti perkembangan jaman dan

bertransformasi/berubah dalam bentuk-bentuk yang semakin baru dan canggih

serta beraneka ragam. Seiring dengan perkembangan pesat itu maka banyak

timbul kejahatan-kejahatan dari setiap kalangan/pihak. Kejahatan masa kini

memang tidak lagi selalu menggunakan cara-cara lama yang telah terjadi selama

bertahun-tahun seiring dengan perjalanan usia bumi ini. Dapat dilihat contohnya

seperti, kejahatan dunia maya (cybercrime), tindak pidana pencucian uang (money

laundering), tindak pidana korupsi dan tindak pidana lainnya.

Salah satu tindak pidana yang menjadi musuh seluruh bangsa di dunia ini

adalah tindak pidana korupsi . Sesungguhnya fenomena korupsi sudah ada di

masyarakat sejak lama, tetapi baru menarik perhatian dunia sejak perang dunia

kedua berakhir. Kemudian setelah perang dunia kedua, muncul era baru, gejolak

korupsi ini meningkat di negara yang sedang berkembang, negara yang baru

(15)

2

menghancurkan jaringan sosial, yang secara tidak langsung memperlemah

ketahanan nasional serta eksistensi suatu bangsa.

Di Indonesia sendiri praktik korupsi sudah sedemikian parah dan akut.

Telah banyak gambaran tentang praktik korupsi yang terekspos ke permukaan. Di

negeri ini sendiri, korupsi sudah seperti sebuah penyakit kanker ganas yang

menjalar ke sel-sel organ publik, menjangkit ke lembaga-lembaga tinggi negara

seperti legislatif, eksekutif dan yudikatif hingga ke BUMN. Apalagi mengingat di

akhir masa orde baru, korupsi hampir kita temui dimana-mana. Mulai dari pejabat

kecil hingga pejabat tinggi.

Tindak pidana korupsi telah menimbulkan kerusakan dalam berbagai sendi

kehidupan masyarakat, bangsa dan negara sehingga perlu penanganan yang luar

biasa. Selain itu, upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi

perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan serta perlu didukung

oleh berbagai sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya

lainnya seperti peningkatan penegakan hukum guna menumbuhkan kesadaran dan

sikap tindak masyarakat yang anti korupsi.

Dengan adanya masalah korupsi yang dihadapi negara Indonesia, maka

dibentuklah Undang-Undang yang mengatur tentang korupsi. Sudah banyak

dilakukan perubahan terhadap Undang-Undang yang mengatur tentang korupsi.

Namun Undang-Undang yang terakhir adalah Undang-Undang No.20 Tahun 2001

(16)

3

Tindak Pidana Korupsi. Selain itu, ada juga Undang-Undang yang mengatur

tentang korupsi ini yaitu, Undang-Undang No.30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Undang-Undang No.3 Tahun 2010

tentang Pencabutan Perpu No.4 Tahun 2009, Undang-Undang No.28 Tahun 1999

tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme, serta Undang-Undang No.7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United

Nations Convention Against Corruption 2003. Ada pula Peraturan Pemerintah

yang mengatur ini yaitu, Peraturan Pemerintah No.19 & 71 Tahun 2000, Peraturan

Pemerintah No.63 Tahun 2005, Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 2006, serta

Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2009. Dan ada pula peraturan lain yang

mengatur tentang ini yaitu Perpres No.6 Tahun 2012, dan Kepres No.12 Tahun

2011, serta Perpu No.4 Tahun 2009.

Di atas itu ada undang-undang yang mengatur pengadilannya yaitu,

Undang-Undang No. 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

Maka di sinilah dibahas tentang peraturan pengadilan yang akan memberikan

hukuman maupun sanksi kepada setiap pelaku. Pengadilan tindak pidana korupsi

ini merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan Peradilan Umum dan

pengadilan satu-satunya yang memiliki kewenangan mengadili perkara tindak

pidana korupsi yang penuntutannya dilakukan oleh penuntut umum.

Pada dasarnya setiap Peraturan Perundang-undangan memuat sanksi dan

(17)

4

pemberi sanksi pun harus memberikan sanksi sesuai porsi hukuman

masing-masing pelaku.

Dalam sidang pengadilan tindak pidana korupsi ini, tentunya ada

hambatan-hambatan dalam pemberian sanksi sehingga adanya ketidak sesuaian

antara sanksi yang telah ditentukan dengan yang dijatuhkan oleh hakim kepada

pelaku. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, adanya sogok atau

suap yang sangat tinggi, faktor kekerabatan atau kekeluargaan, atau adanya

hubungan pertemanan yang sangat dekat. Sehingga penegakan hukum melalui

pemberian sanksi tidak benar-benar dilakukan dengan baik dan benar.

Ada beberapa kasus yang belum tuntas penanganannya oleh kejaksaan

maupun pengadilan seperti kasus penyimpanan dana bencana alam Mazo Rp.5M

di Nias Selatan. Kasus korupsi ini tidak tuntas pemeriksaannya oleh Kejati hingga

ke Pengadilan, dan masih banyak kasus-kasus korupsi yang lain.

Maka dengan adanya permasalahan diatas peneliti mengambil judul

“Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pemberian Sanksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan”

B.

Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang ada dalam suatu penelitian perlu

(18)

5

jelas tujuannya sehingga tidak menimbulkan terjadinya kesimpang siuran dalam

penelitian dan membahas masalah yang ada.

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Masih kurang tercapainya Undang-Undang No.20 Tahun 2001 di Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi Medan

2. Kurangnya partisipasi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan dalam

mensosialisasikan pemberantasan tindak pidana korupsi di masyarakat

3. Kurangnya transparansi tentang sanksi pelaku tindak pidana korupsi di

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan

4. Kendala yang dihadapi dalam menangani dan menyelesaikan kasus tindak

pidana korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan

C.

Batasan Masalah

Pembatasan masalah harus dilakukan dalam setiap penelitian agar terfokus

pada masalah yang diteliti dan juga untuk menghindari kesimpang siuran dalam

penelitian ini, serta mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, maka perlu

adanya pembatasan masalah. Masalah dalam penelitian ini terbatas pada :

1. Masih kurang tercapainya Undang-Undang No.20 Tahun 2001 di Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi Medan

2. Kurangnya transparansi pemberian sanksi terhadap pelaku tindak pidana

(19)

6

D.

Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimana pencapaian Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 di Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi Medan ?

2. Bagaimana transparansi pemberian sanksi terhadap pelaku tindak pidana

korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan ?

E.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan

penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pencapaian Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2001 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana transparansi pemberian sanksi terhadap

pelaku tindak pidana korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Medan.

F.

Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti

(20)

7

1. Bagi penulis : untuk menambah wawasan penulis tentang implementasi

Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi dalam pemberian Sanksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan.

2. Bagi mahasiswa dan peneliti : sebagai bahan referensi dan penambah wawasan

tentang implementasi Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam pemberian Sanksi di Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi Medan.

3. Bagi pemerintah : sebagai referensi untuk memberikan masukan akan

pentingnya pengimplementasian Undang-Undang.

4. Bagi masyarakat luas : hasil penelitian ini memberikan masukan dan

pentingnya mengetahui bahwa ada Undang-Undang yang mengatur setiap

(21)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Implementasi Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi dalam pemberian sanksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Medan adalah terwujud melalui transparansi kinerja Pengadilan Tindak Pidana

Koruspsi Medan terhadap masyarakat. Mengingat bahwa lembaga ini adalah lembaga

penegak hukum yang menangani kasus-kasus korupsi telah mampu

mengejawantahkan Undang-Undang dalam penegakan hukum dalam setiap proses

mobilitas kinerja di Pengadilan ini. Sehingga mampu memberikan gambaran yang

jelas bagaimana pengaplikasian Undang-Undang No.20 tahun 2001 ini di seluruh

lapisan masyarakat.

Dalam persidangan di Pengadilan, Hakim sebagai pemberi sanksi sudah

memperlakukan semua orang itu adalah sama di hadapan hukum tanpa

membeda-bedakan faktor apapun sebab semua orang adalah sama di depan hukum. Hakim juga

sudah bertindak berdasarkan hukum dan sikap professional dalam memutuskan

perkara korupsi. Dalam menyelesaikan berbagai perkara korupsi, Hakim tidak

pernah mencampur adukkan perkara dengan adanya unsur kekeluargaan atau

(22)

71

menindak sebuah perkara dan mampu menyelesaikannya dengan baik tanpa

kekurangan apapun. Tidak ada pasal-pasal dalam Undang-Undang yang tidak sesuai

dengan sanksi-sanksi yang dijatuhkan seorang Hakim kepada pelaku korupsi. Hal ini

ditegaskan kembali oleh responden bahwa seorang Hakim tidak dapat mengatakan

bahwa ada pasal-pasal dalam Undang-Undang yang tidak sesuai atau tidak cocok

karena pada dasarnya setiap Undang-Undang yang diberlakukan oleh pemerintah

harus dijalankan oleh pelaksana atau penegak hukum yang bersangkutan. Sehingga

Hakim harus bekerja sesuai dengan aturan Undang-Undang yang mengaturnya. Maka

akan terwujud implementasi Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam pemberian sanksi di Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi di Kota Medan.

B.Saran

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan yang bekerja sesuai aturan hukum

diharapkan terus meningkatkan peran dan tugasnya sebagai badan penegak hukum

yang mandiri dan mampu menjaga integritas yang tinggi di tengah-tengah

masyarakat. Diharapkan Pengadilan ini mampu tegas dan berwibawa dalam

menindak kasus-kasus korupsi sehingga secara tidak langsung hal ini telah membawa

Indonesia ke arah yang lebih baik. Penegakan hukum melalui Pengadilan ini adalah

salah satu jalan menuju Indonesia bersih dari korupsi. Diharapkan juga masyarakat

(23)

72

Pidana Korupsi Medan serta mampu kritis terhadap program yang tidak mendukung

penegakan hukum.

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan harus mengimplementasikan

Undang-Undang yang mengaturnya dalam memberikan sanksi. Supaya setiap sanksi

yang dijatuhkan kepada setiap pelaku korupsi dapat diterima dengan adil. Sehingga

tidak terjadi hal-hal yang menyimpang antara pelaku dan pemberi sanksi dalam

menegakkan pemberantasan korupsi melalui lembaga penegak hukum khususnya

(24)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Bumi Aksara

Djaja, Ermansjah. 2008. Memberantas Korupsi Bersama KPK. Jakarta:Sinar Grafika

Effendy, Marwan. 2012. Kapita Selekta Hukum Pidana. Jakarta:Referensi

Hamzah, Andi. 2005. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional

dan Internasional. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada

Harsono, Hanifah. (2002). Implementasi Kebijakan dan Politik. Bandung: PT. Mutiara Sumber Widya.

Hartanti, Evi. 2006. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta:Sinar Grafika

Haryatmoko, 2011. Etika Publik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Iskandar. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kuantitatif dan

kualitatif). Jakarta: Gunung Persada Press

Klitgaard, Robert. 2005. Membasmi Korupsi. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia

Mujiran, Paulus. 2004. Republik Para Maling. 2004. Yogyakarta:Pustaka Belajar

Mulyadi, Lilik. 2007. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia. Bandung: PT Alumni

Napitupulu, Diana. 2010. KPK In Action. Jakarta:Raih Asa Sukses (RAS)

Pope, Jeremy. 2007. Strategi Memberantas Korupsi Elemen Sistem Integritas

Nasional. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia

Santoso, Ibnu. 2011. Memburu Tikus-tikus Otonom Gerakan Moral

(25)

74

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :PT RajaGrafindo Persada

Surachmin dan Suhandi Cahaya. 2011. Strategi dan Teknik Korupsi Mengetahui

Untuk Mencengah. Jakarta:Sinar Grafika

Syamsuddin, Aziz. 2011. Tindak Pidana Khusus. Jakarta:Sinar Grafika

Winarno. 2008.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:Bumi Aksara

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III Tahun 2001

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tipikor.

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen pemasaran jasa adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen, dalam arti jasa yang diberikan tidak

Kemampuan Akhir yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran (Sub-Capaian Mata Kuliah). (C,

Photodioda adalah salah satu jenis dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya,

Pada umumnya sumbu simetrisitas ruang pada rumah tinggal kolonial di Kidul Dalem juga dilihat secara integral tidak simetris. Ketidaksimetrisan ruang secara integral ini

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pemilihan Langsung Paket Rekonstruksi Pengaman Jembatan Desa Karanggebang Nomor : 027/SP35.3.15/405.02.4/2017 tanggal 3 Agustus 2017,

Metode survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,

Laporan akhir ini berjudul “ Rancang Bangun Alat Pendeteksi Boraks pada Makanan Menggunakan Sensor Warna Berbasis Mikrokontroler ” yang.. merupakan salah satu

Oleh karena itu perusahaan dengan total aset yang besar akan lebih mampu untuk menghasilkan tingkat keuntungan yang tinggi, sehingga laba tersedia bagi pemegang