PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP KEMANDIRIAN
SISWA KELAS V SD NEGERI GESI 1 TAHUN AJARAN 2014 / 2015
Naskah Publikasi Ilmiah
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Derajat Sarjana S-1
Oleh:
IBNU TRI WICAKSONO
A 510110144
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP KEMANDIRIAN
SISWA KELAS V SD NEGERI GESI 1 TAHUN AJARAN 2014 / 2015
Oleh:
Ibnu Tri Wicaksono, A510110144, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2015,xvi-156 halaman
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada tidaknya pengaruh pola komunikasi orang tua dengan anak terhadap kemandirian siswa kelas V SD Negeri Gesi 1, (2) Ada tidaknya pengaruh kecerdasan emosional (eq) terhadap kemandirian siswa kelas V SD Negeri Gesi 1, (3) Ada tidaknya pengaruh pola komunikasi orang tua dengan anak dan kecerdasan emosional (eq) terhadap kemandirian siswa kelas V SD Negeri Gesi 1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Gesi 1 tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier ganda yang didahului dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, kelinieran dan keberartian regresi. Berdasarkan analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh (1) koefisien determinasi sebesar
12,8% (2) koefisien determinasi 32,9% (3)
dan koefisien determinasi sebesar 45,7%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) ada pengaruh pola komunikasi orang tua dengan anak terhadap kemandirian siswa kelas V SD Negeri Gesi 1 tahun ajaran 2014/2015 sebesar 12,8%. (2) ada pengaruh kecerdasan emosional (eq) terhadap kemandirian siswa kelas V SD Negeri Gesi 1 tahun ajaran 2014/2015 sebesar 32,9%. (3) ada pengaruh pola komunikasi orang tua dengan anak dan kecerdasan emosional (eq) terhadap kemandirian siswa kelas V SD Negeri Gesi 1 tahun ajaran 2014/2015 sebesar 45,7% sedangkan sisanya 54,3% dipengaruhi oleh variabel lain.
A. Pendahuluan
Anak merupakan anugrah terindah sekaligus amanah yang Allah
berikan kepada setiap orang tua. Setiap orang tua tentu mendambakan kehadiran
anak di tengah-tengah kehidupanya. Sebagai orang tua perlu terlibat aktif dalam
pengasuhan anak. Mulai dari usia bayi, balita hingga anak beranjak dewasa.
Seiringnya bertambahnya usia anak, ketergantungan anak pada orang tua akan
berkurang. Orang tua haruslah perlahan melepaskan diri, sehingga mendorong
anak untuk menjadi pribadi yang mandiri.
Mandiri adalah kemampuan seseorang dalam bersikap dan berperilaku
atas dasar inisiatif dan kemampuan diri sendiri serta bertanggung jawab atas apa
yang dilakukannya. Kemandirian seseorang bukanlah pembawaan yang melekat
sejak lahir. Kemandirian dapat terbentuk oleh berbagai stimulus yang datang
dari lingkungannya selain itu potensi yang dimiliki anak juga berpengaruh.
Kemandirian anak dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor yang bersumber dari luar
(eksternal) dan faktor dari dalam (internal). Faktor eksternal dipengaruhi oleh
lingkungan, yang mengarah pada lingkungan keluarga seperti pola komunikasi
orang tua dengan anak. Sedangkan faktor internal salah satunya kecerdasan
emosional.
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap pembentukan watak dan
perilaku anak, terlebih dari lingkungan keluarga. Baik tidaknya keteladanan
yang diberikan dan bagaimana kebiasaan hidup orang tua sehari-hari tidak lepas
dari perhatian dan pengamatan anak. Dalam kehidupan sehari-hari orang tua
tidak luput dari kesalahan salah satunya adalah memeberikan nasehat yang tidak
tepat. Pemindahan sikap dan tingkah laku dapat dilakukan dengan komunikasi.
Komunikasi yang tepat dapat membentuk kepribadian yang positif yang
tercermin dari perilaku yang positif meliputi mandiri, disiplin, kreatif, terbuka,
percaya diri dan bertanggung jawab. Komunikasi dapat berjalan dengan baik
apabila terjalin komunikasi dua arah antara anak dan orang tua.
Kemampuan dalam mengelola emosi atau sering di sebut dengan
kecerdasan emosional (EQ) berpengaruh dalam membentuk kepribadian.
diri sendiri maupun orang lain. Kemampuan ini dapat mempengaruhi kondisi
suasana hati, seperti sedih, senang, malas, semangat dan sebagainya.
Kondisi-kondisi suasana hati tersebut mampu mempengaruhi perilaku dan sikap
seseorang, termasuk perilaku dan sikap yang menunjukan pribadi yang mandiri.
Karena perilaku dan sikap seseorang dipengaruhi oleh cara berfikir seseorang
yang didasari oleh suasana hati
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Pola Komunikasi Orang Tua
Dengan Anak dan Kecerdasan Emosional (EQ) Terhadap Kemandirian Siswa
Kelas V SD Negeri Gesi 1 Tahun Ajaran 2014 / 2015”.
Sebagaimana dikemukakan dalam latar belakang masalah, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah, antara lain: Sifat kemandirian anak yang
perlu dikembangkan, Kurangnya pemahaman orang tua terhadap pentingnya
peran komunikasi, Kurangnya pemahaman orang tua dalam menjalin ke
efektifitasan komunikasi dengan anak, Kurangnya pemahaman terhadap fungsi
dan pendidikan kecerdasan emosional dan Ketidakmampuan siswa dalam
mengelola emosi.
Supaya penelitian ini berjalan terarah dan sesuai yang diharapkan, maka
penelitian terbatas pada: siswa kelas V SD Negeri Gesi 1, pola komunikasi orang
tua dengan anak terbatas pada pola komunikasi interaksional, kecerdasan
emosional terbatas pada siswa kelas V SD Negeri Gesi 1, kemandirian siswa
terbatas pada siswa kelas V SD Negeri Pajang 01. Berdasarkan pembatasan
masalah di atas, maka dibuat perumusan masalah yaiu : (1) Adakah pengaruh
pola komunikasi orang tua dengan anak terhadap kemandirian siswa kelas V SD
Negeri Gesi 1 (2) Adakah pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemandirian
siswa kelas V SD Negeri Gesi 1 (3) Adakah pengaruh pola komunikasi orang tua
dengan anak dan kecerdasan emosional terhadap kemandirian siswa kelas V SD
Negeri Gesi 1.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai antara lain: (1) Untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh pola komunikasi orang tua dengan anak terhadap
tidaknya pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemandirian siswa kelas V
SD Negeri Gesi 1 (3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaruh pola
komunikasi orang tua dengan anak dan kecerdasan emosional terhadap
kemandirian siswa kelas V SD Negeri Gesi 1.
Terdapat beberapa teori yang digunakan untuk memunjang penelitian dan
dijadikan dasar dalam penelitian. Teori tersebut terdapat dalam tinjauan pustaka
yang berisi mengenai: pengertian pola komunikasi orang tua dengan anak,
pengertian kecerdasan emosional, pengertian intensitas, pengertian kemandirian,
indikator pola komunikasi orang tua dengan anak, indikator kecerdasan
emosional dan indikator kemandirian.
Menurut Irawan dalam (Djamarah, 2004: 12) mengartikan bahwa
komunikasi sebagai proses penciptaan arti dari pesan yang disampaikan.
Pengertian ini memberikan pesan yang seimbang antara pengirim pesan, pesan
yang disampaikan, dan penerima pesan, yang merupakan tiga komponen utama
dalam proses komunikasi. Sedangkan menurut Hidayat (2012: 124) menyatakan
bahwa tingkat keterbukaan dalam sebuah proses komunikasi antara anak dan
orang tua merupakan hal terpenting untuk menciptakan saling pengertian
diantara keduanya. Tingkat keterbukaan dalam sebuah proses komunikasi
tergantung dari seberapa dekat orang tua terhadap anak sehingga anak merasa
aman ketika ia mencurahkan isi hatinya secara menyeluruh kepada orang tua.
Kedekatan (proximity) antara anak dan kedua orang tua merupakan hal yang
mutlak untuk dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan dan pengungkapan
perasaan diri anak secara menyeluruh dalam sebuah proses komunikasi. Hal
tersebut menjadikan anak lebih dihargai dan merasa diperhatikan sehingga anak
pun akan membuka diri terhadap apa yang dinasehatkan orang tua kepadanya.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pola komunikasi orang tua
dan anak adalah bentuk hubungan orang tua dan anak dalam menjalin kedekatan
sehingga memberikan rasa aman bagi anak, yang menjadikan proses komunikasi
keduanya saling terbuka.
Daniel Goleman dalam (Hamzah B. Uno, 2008: 68) Menjelaskan
bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar bebas dan tidak
stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdoa.
Menurut Sutari Imam Barnadib dalam (Enung Fatimah, 2006: 142)
kemandirian meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi
hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu
tanpa bantuan orang lain.
B. Metode Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SD Negeri Gesi 1.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan Juli 2015. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Gesi 1 sebanyak 36
siswa. Sampel yang diambil adalah semua populasi yaitu sebanyak 36
responden. Variabel dalam penelitian ini adalah dua variabel bebas yaitu pola
komunikasi orang tua dengan anak dan kecerdasan emosional dan kemandirian
siswa sebagai variabel terikatnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu (1)
angket. Menurut Rubiyanto (2013: 87) angket adalah cara mengumpulkan data
dengan memberi sejumlah pertanyaan tertulis dan dijawab oleh responden secara
tertulis pula. Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai pola
komunikasi orang tua dengan anak dan kecerdasan emosional oleh siswa. Jenis
angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket tertutup. (2)
dokumentasi. Menurut Arikunto (2010: 274), metode dokumentasi, yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
Metode dokumentasi dalam penelitian ini berfungsi untuk menghimpun secara
selektif bahan-bahan yang digunakan dalam landasan teori dan mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan SD yang diobservasi. Dokumen yang
dikumpulkan seperti: letak SD Negeri Gesi 1, struktur organisasi, daftar presensi
dan nilai siswa, dan lain-lain.Untuk teknik analisis data dalam penelitian ini
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gesi 1 yang beralamatkan di Dusun
Gesi, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen. Letak sekolah cukup strategis karena
berada di pusat kecamatan. SD Negeri Gesi 1 menempati lahan yang pernah
berdiri sekolah pertama sekawedanan. Tahun berdiri 1910, dengan akreditasi B.
Luas tanahnya sendiri yaitu 812 m2 dan luas seluruh bangunan yaitu 570 m2.
Deskripsi data penelitian ini yaitu: (1) Data variabel pola komunikasi
orang tua dengan anak diperoleh dengan teknik angket, yang terdiri dari 24
pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai skor terendah 47,
nilai skor tertinggi 81, nilai rata-rata 66,67, median 66,50, modus 66 dan nilai
standar deviasi 6,69. (2) Data variabel kecerdasan emosional diperoleh dengan
teknik angket, yang terdiri dari 23 pertanyaan. Dari hasil analisis dan
perhitungan diperoleh skor terendah 58 dan nilai skor tertinggi 76, nilai rata-rata
67,64, median 68, modus 65, dan nilai standar deviasi 4,91. (3) Data variabel
kemandirian siswa diperoleh dengan teknik angket, yang terdiri dari 23
pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai terendah 57, nilai
tertinggi 79, nilai rata-rata 68,08, median 68.50, modus 68 dan nilai standar
deviasi 6,40
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel
penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Budiyono,
2013: 168). Uji normalitas dilakukan menggunakan rumus lilliefors dengan taraf
signifikansi 0,05 sedangkan Ltabel sebesar 0,147. Berikut merupakan rangkuman
hasil uji normalitas pada variable pola komunikasi orang tua dengan anak
diperoleh Lhitung sebesar 0,109, berdasarkan nilai tersebut maka Lhitung < Ltabel
(0,109<0,147) dan data dapat dikatakan berdistribusi normal. Pada variabel
kecerdasan emosional diperoleh Lhitung sebesar 0,121, berdasarkan nilai tersebut
maka Lhitung < Ltabel (0,121<0,147) dan data dapat dikatakan berdistribusi normal.
Sedangkan pada variabel kemandirian anak diperoleh Lhitung sebesar 0,092,
berdasarkan nilai tersebut maka Lhitung < Ltabel (0,092<0,147) dan data dapat
Selain uji normalitas, prasyarat analisis yang harus dipenuhi adalah uji
linieritas. Uji linieritas pola komunikasi orang tua dengan anak terhadap
kemandirian siswa diperoleh Fhitung sebesar 0,843 pada taraf signifikansi 5% df
(17,1) sebesar 3,26. Karena Fhitung< Ftabel (0,843 >3,26), maka regresi antara pola
komunikasi orang tua dengan anak terhadap kemandirian siswa merupakan
hubungan linier atau garis lurus. Dari hasil uji linieritas kecerdasan emosional
terhadap kemandirian siswa diperoleh harga Fhitung sebesar 0,787. Harga
dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan df (13, 1) sebesar
= 3,26. Hasilnya adalah Fhitung < Ftabel (0,783 < 3,26), maka regresi antara
kecerdasan emoosional terhadap kemandirian siswa merupakan hubungan linier
atau garis lurus.
Hasil analisis regresi linier pada pola komunikasi orang tua dengan anak
dan kecerdasan emosional terhadap kemandirian siswa diperoleh persamaan garis
regresi Y = 3,948 + 0,267 X1 + 0,685 X2. Adapun interprestasi dari persamaan
linier berganda tersebut sebagai berikut:
a. b0 = 3,948 , menyatakan bahwa jika tanpa adanya pengaruh dari
variabel pola komunikasi orang tua dengan anak dan kecerdasan
emosional maka kemandirian siswa adalah 3,948.
b. b1 = 0,267 , menyatakan bahwa variabel jam pola komunikasi orang
tua dengan anak berpengaruh secara positif terhadap kemandirian
siswa. Artinya kemandirian siswa akan meningkat sebesar 0,267
apabila terdapat pengaruh variabel pola komunikasi orang tua dengan
anak sebesar 1 satuan dengan anggapan variabel lainnya tidak
berubah (konstan).
c. b2 = 0,685 , menyatakan bahwa variabel kecerdasan emosional
berpengaruh secara positif terhadap kemandirian siswa. Artinya
kemandirian siswa akan meningkat 0,685 apabila terdapat pengaruh
variabel kecerdasan emosional sebesar satu satuan dengan anggapan
Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh yang diberikan oleh
pendampingan orang tua dan frekuensi belajar di rumah terhadap hasil belajar
menggunakan rumus koefisien determinasi. Koefisien determinasi yang didapat
melalui perhitungan yaitu sebesar 45,7%. Artinya pola komunikasi orang tua
dengan anak dan kecerdasan emosional terhadap kemandirian siswa memberikan
sumbangan sebesar 45,7% terhadap hasil belajar. Hasil uji hipotesis dengan uji f
diperoleh nilai Fhitung sebesar 13,873 dan ttabel sebesar 3,34.Karena thitung> ttabel,
yaitu 13,873>3,34 maka hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara
pendampingan orang tua dan frekuensi belajar di rumah terhadap hasil belajar.
D. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan:
1. Ada pengaruh positif dan signifikan pola komunikasi orang tua dengan anak
berdasarkan uji-t diperoleh sedangkan
konstribusi atau sumbangan yang diberikan yaitu sebesar
2. Ada pengaruh positif dan signifikan kecerdasan emosional terhadap
kemandirian siswa berdasarkan uji-t diperoleh
sedangkan konstribusi atau sumbangan yang diberikan yaitu sebesar
32,9%
3. Ada pengaruh positif dan signifikanpendampingan orang tua dan frekuensi
belajardi rumah terhadap hasil belajar. Berdasarkan uji-F diketahui bahwa
dan memberikan kostrubusi atau
sumbangan sebesar 45,7%
E. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi Antarpribadi Dan Medianya (Fakta Penelitian Fenomenologi Orang Tua Karir dan Anak Remaja. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rubiyanto, Rubino. 2013. Penelitian Pendidikan untuk Mahasiswa Pendidikan
Guru SD. Surakarta: FKIP UMS.