• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Frozen Shoulder E.C Tendinitis Supraspinatus Sinistra Dengan Modalitas Ultrasound Dan Terapi Manipulasi Di Rs Pku Muhammadiyah Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Frozen Shoulder E.C Tendinitis Supraspinatus Sinistra Dengan Modalitas Ultrasound Dan Terapi Manipulasi Di Rs Pku Muhammadiyah Yogyakarta."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomi (UU RI No. 36 Tahun 2009). Adanya kemajuan pelayanan kesehatan

salah satunya adalah mendapatkan pelayanan tersebut secara optimal, dan

fisioterapi merupakan salah satu anggota dari tim rehabilitasi medis. Dalam hal

rehabilitasi, peran fisioterapi diharapkan dapat membantu mengatasi

permasalahan kesehatan fisik. Penderita dalam hal meningkatkan kemampuan

fisik dan kemampuan fungsional, diharapkan akan mampu mandiri seoptimal

mungkin dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan diharapkan juga

mampu berproduktif.

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukkan pada

individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan

memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan

menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik,

elektrotrapeutis, dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi (Permenkes No.80

Tahun 2013).

Saat ini Fisioterapis dituntut untuk bisa memberikan layanan fisioterapi

yang profesional dan kompeten. Fisioterapis harus memiliki kemampuan clinical

(2)

2

making. Clinical resoning adalah sebuah proses holistik yang membimbing

dalam berfikir, merencanakan dan mengambil keputusan klinis, (misalkan dalam

menentukan diagnosis, prognosis, dan lain-lain) secara akurat, sedangkan

evidence based practice menuntut agar setiap tindakan yang diberikan haruslah

didasarkan pada bukti-bukti efektifitas tindakan tersebut. Tidak lagi bedasarkan

pada opini, asumsi, pengalaman, atau kira-kira, tetapi lebih pada hasil dan

bukti-bukti penelitian (Kurniawan, 2012).

Gerakan abduksi sendi glenohumeralis dilakukan oleh m.deltoideus dan

bekerja sama dengan rotator cuff terutama oleh m.supraspinatus. bila terjadi

injuri pada rotator cuff akan berakibat gerakan abduksi lengan sampai 90% akan

sangat berat dilakukan serta memerlekukan tenaga ekstra. Sebaliknya bila terjadi

paralisis m.deltoideus maka abduksi lengan juga akan sukar untuk dimulai dan

sukar pula untuk mempertahankannya.

Tendinitis supraspinatus merupakan peradangan pada tendon otot

supraspinatus. Tendinitis pada bahu, rotator cuff dan tendon biceps bias terjadi

radang biasanya sebagai akibat dari terjepitnya struktur-struktur yang ada di

sekitarnya. Tendinitis supraspinatus adalah penyebab tersering keluhan nyeri

bahu (Hasibuan,2007).

Penderita tendinitis supraspinatus dari tahun ke tahun terus meningkat, di

Inggris 14%, di Belanda 12% dan Indonesia hampir 20% dari penduduk

(3)

3

Adapun modalitas fisioterapi yang dapat diberikan pada kondisi tendinitis

supraspinatus antara lain yaitu ultrasound dan terapi manipulasi. Ultrasound

memiliki efek mekanik (micromassage) dan efek thermal (berupa panas) yang

dapat mengurangi nyeri dan dapat meningkatkan regenerasi jaringan (Sujatno

dkk, 2002).

Sedangkan terapi manipulasi yang diberikan pada tendinitis supraspinatus

dengan kekuatan pola kapsuler yaitu traksi ke lateraoventrocranial, slide ke

anteromedial, slide ke posterorateral dan slide ke caudal yang masing-masing

diberikan dengan stretch selama 6 detik yang diulang 7-10 kali dengan interval

3-4 detik. Terapi manipulasi bermanfaat untuk menghancurkan pathological

limitation yang disebabkan adanya infiltrasi jaringan fibrous (Kisner, 2007).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah (1) bagaimanakah

penatalaksanaan ultrasound, terapi manipulasi dapat mengurangi nyeri dan dapat

meningkatkan aktifitas fungsional pada tendinitis supraspinatus.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui

pemeriksaan dan penatalaksanaan terapi ultrasound dan terapi manipulasi pada

(4)

4

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang ingin dicapai penulis dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah (1)

agar KTI yang diusulkan dapat memberikan khazanah ilmu pengetahuan

fisioterapi, khususnya pengetahuan dan pemahaman dalam memberikan dan

menyusun arah pemeriksaan dan penatalksanaan terapi ultrasound dan terapi

manipulasi pada kausus tendinitis supraspinatus, (2) dapat menambah

pengetahuan pembaca dan masyarakat, khususnya tentang pengertian tendinitis

supraspinatus, etiologi, tanda dan gejala klinis, problematika, dan

penatalaksanaan fisioterapi yang dapat diberikan pada kasus tendinitis

supraspinatus, dan (3) manfaat bagi pasien adalah diharapkan pasien akan dapat

penanganan fisioterapi dengan menggunakan terapi ultrasound dan terapi

manipulasi.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan inti siklus I, diawali dengan memberikan LKS (Lembaran kerja siswa) pada kelompk yang telah terbentuk. Masing-masing kelompok mendapat LKS yang berbeda

Tanda gejala klinis post operasi pemasangan plate and screw pada fratur tibia fibula 1/3 proksimal sinistra, adalah : (1) adanya rasa nyeri setelah operasi, (2) adanya oedem,

Analisis Kualitas Produk dan Pelayanan Kaki palsu Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan.. Analisis of Quality Products and Services Lower Limb Prosthesis On Satisfaction and

Data dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 3 faktor, yaitu: jenis kayu (sengon, petai, manii dan karet), konsentrasi larutan bahan pengawet

It aimed at describing the process of English class activity and identifying the strengths and weaknesses of playing guessing game in improving the speaking

bentuk aljabar -Menyelesaikan operasi tambah pada bentuk aljabar..

Terjadinya perubahan gaya hidup ( life style ) anak-anak masa kini tak terlepas dari perubahan budaya, pola pikir yang dianut oleh masyarakat bersangkutan. Kini anak-anak lebih

Jika dilihat dari status lahan, maka variabel dummy ini signifikan berpengaruh nyata dengan koefisien negatif (-0.21) yang artinya status lahan ‘pemilik’ akan