DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PUBLIKASI
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
KATA PENGANTAR ………. i
DAFTAR GAMBAR ………...... iii
DAFTAR TABEL ……….. v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……… 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ...………...2
1.3 Tujuan Perancangan ……… 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ……….……… 3
1.5 Skema Perancangan ……… 4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi ………. 5
2.2 Komunikasi Massa ……….. 5
2.3 Brand (Merek) ……….5
2.4 Logo ……… 6
2.5 Warna ……….. 8
2.6 Kemasan ………..………8
2.7 Analisi SWOT ………. 9
2.8 Segmentasi ……….. 9
2.9 Targeting ………. 10
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
3.1 Data dan Fakta ………12
3.1.1 Profil Merapi Farma Herbal ………. 12
3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ………... 17
3.1.2.1 Jamu Jago ………..………17
3.1.2.2 Jamu Borobudur ………18
3.1.2.3 Jamu Air Mancur ………...18
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ………...19
3.2.1 Analisis Berdasarkan Data Keadaan Jamu Godhog Merapi Farma Herbal dan Desainnya ………...19
3.2.2 Strategi Marketing 3.2.2.1 Segementasi ……….. 20
3.2.2.2 Targeting ………... 20
3.2.2.3 Positioning ………...20
3.2.3 Analisis SWOT ………...21
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Logo ………... 29
4.2 Konsep Kreatif ……….……... 30
4.3 Konsep Media ……….………. 30
4.4 Hasil Karya ………... 32
4.4.1 Logo ………. 32
4.4.1.1 Konsep Logo ………... 32
4.4.1.2 Aturan Logo ……….. 34
4.4.1.2.1 Logo Grid ………... 34
4.4.1.2.2 Logo Do’s……….. 34
4.4.1.2.3 Logo Don’t………. 35
4.4.2 Element Grafis ………. 35
4.4.3.2 Envelope ……….... 37
4.4.3.3 Business Card ………... 37
4.4.4 Packaging ………. 38
4.4.4.1 Packaging Jamu Godhog ………...38
4.4.4.2 Packaging Jamu Instan ………... 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Skema Perancangan ……….. 4
Gambar 3.1 Logo Merapi Farma Herbal ……….. 12
Gambar 3.2 Logo Jamu Godhog ……….. 24
Gambar 3.3 Logo Jamu Borobudur ………... 25
Gambar 3.4 Logo Jamu Air Mancur ………. 25
Gambar 4.1 Logo ……….. 32
Gambar 4.2 Warna ……… 33
Gambar 4.3 Logo Grid ………. 34
Gambar 4.4 Logo Do’s………. 34
Gambar 4.5 Logo Don’t………... 35
Gambar 4.6 Elemen Grafis ………....35
Gambar 4.7 Business Suite ………36
Gambar 4.8 Letter Head ………...36
Gambar 4.9 Envelope ……… 37
Gambar 4.10 Business Card ………...37
Gambar 4.11 Pola Packaging Jamu Godhog ……….. 38
Gambar 4.12 Packaging Jamu Godhog ………...38
Gambar 4.13 Pola Packaging Jamu Instan ………..39
Gambar 4.15 Label ………..40
Gambar 4.16 Box Display ………...41
Gambar 4.17 Booth ………... 41
Gambar 4.18 Mug ………... 42
Gambar 4.19 Iklan Koran ………....43
Gambar 4.20 Flyer ……….. 43
Gambar 4.21 Brosur ……… 44
Gambar 4.22 Poster ………...44
Gambar 4.23 X-Banner ………... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Budgeting ……… 46
DAFTAR ISTILAH
Brand Image
Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka
sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung
dengan produk.
Corporate Book
Buku yang berisi panduan logo dan penerapan berbagai aplikasinya pada
media-media yang ada.
Corporate Identity
Suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari image dan identitas suatu perusahaan .
Identitas Visual
Identitas yang berkaitan dengan citra atau image perusahaaan secara visual
contohnya seperti logo, tipografi, warna, packaging, seragam, signage, dan
sebagainya.
Image
Bagaimana sesuatu dilihat dan dipersepsikan.
Logo
Sebuah tampilan grafis berupa gambar, huruf-huruf, atau gabungan dari keduanya
yang dapat menjadi simbol visual dengan bentuk yang special dan menarik yang
mampu menampilkan filosofi, visi, misi dan kinerja perusahaan tersebut. Logo
menjadi kesan pertama perusahaan ketika pertama kali melihat logo dari perusahaan.
Logogram
Logotype
Tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik
lettering atau memakai jenis huruf tertentu.
Persepsi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Menjaga kesehatan merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap orang.
Bukan hal yang tidak biasa jika orang-orang melakukan berbagai cara untuk menjaga
kesehatan nya. Ada yang melakukan olahraga, menjaga pola makan, mengkonsumsi
vitamin atau suplemen kesehatan dan jamu. Jika seseorang sakit, otomatis mereka
akan berusaha untuk sembuh misalkan berobat ke dokter, walaupun begitu masih
banyak orang yang lebih memilih untuk mengkonsumsi jamu selain obat.
Kebutuhan masyarakat saat ini akan jamu sangatlah tinggi. Ini dikarenakan
sebagian masyarakat lebih percaya kepada ramuan tradisional dibandingkan obat
yang dicampur dengan bahan kimia. Pencampuran bahan-bahan kimia di dalam obat
memiliki resiko lebih tinggi mempunyai efek samping yang membahayakan bagi
tubuh dibandingkan dengan jamu. Bahan dasar jamu yang terbuat dari
tumbuh-tumbuhan alami yang membuat jamu tidak memiliki efek samping yang berbahaya
bagi tubuh. Selain itu harga jamu yang terhitung lebih murah daripada obat-obatan
yang dijual di apotek membuat masyarakat lebih memilih jamu.
Jamu sudah dikenal di Indonesia sejak berabad-abad yang lalu walaupun saat itu
jamu hanya dikenal di dalam lingkungan Istana atau keraton saja, yaitu Kesultanan di
Djogjakarta dan Kasunanan di Surakarta. Tetapi seiring dengan perkembangan
jaman, orang-orang lingkungan keraton sendiri yang sudah modern, mereka mulai
mengajarkan meracik jamu kepada masyarakat diluar keraton sehingga jamu
berkembang sampai saat ini tidak saja hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.
Salah satu jamu yang masih ada hingga sekarang adalah Jamu Godhog. Jamu
Godhog sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit (1293-1500 M). Ketika itu
seorang tabib datang ke kerajaan untuk menyembuhkan penyakit Putri Tribuana
Tungga Dewi, dengan racikan daun yang berasal dari tanaman obat. Ramuan
2
raja. Tradisi tersebut terus dikembangkan di Keraton Yogyakarta dan Solo. Bahkan
sampai awal abad ke 20, tradisi tersebut masih menjadi sesuatu yang ekslusif.
Seiring dengan kebutuhan jamu yang semakin meningkat, peluang ini mulai
dilirik oleh perusahaan-perusahaan untuk membuka usaha jamu, salah satu produsen
jamu yang mengeluarkan produk jamu tradisional adalah “MERAPI FARMA
HERBAL”. Merapi Farma Herbal adalah sebuah perusahaan jamu tradisional yang berada di Yogyakarta. Merapi Farma Herbal mengeluarkan lebih dari 20 jenis jamu
yang berbeda-beda dalam bentuk jamu yang direbus dahulu jika ingin diminum
(jamu godhog). Setiap jenis jamu tersebut mempunyai khasiat yang berbeda sesuai
dengan penyakit yang ada. Itu merupakan salah satu kelebihan dari Merapi Farma
Herbal karena memiliki banyak pilihan sehingga orang bisa mengkonsumsi jamu
tersebut sesuai dengan penyakit yang dideritanya.
Masalah ini diambil sebagai topik TA dikarenakan jamu sebenarnya mempunyai
peluang yang cukup besar untuk dikonsumsi oleh semua kalangan. Hanya saja yang
disayangkan disini adalah Merapi Farma Herbal kurang memperhatikan kemasan
produk yang biasanya sangat berpengaruh besar terhadap persepsi orang ketika
pertama kali melihat produk tersebut. Merapi Farma Herbal hanya menggunakan
plastik mika untuk membungkus jamu-jamu tersebut. Hal ini tentu saja bisa
menurunkan minat seseorang untuk membeli jamu tersebut.
Karena kebutuhan konsumen jamu yang semakin meningkat, maka banyak pula
produsen jamu yang bermunculan. Mereka berlomba-lomba menarik konsumen agar
membeli produk milik nya. Tentu saja para produsen harus memikirkan bagaimana
cara untuk menarik konsumen yang banyak antara lain dengan membuat branding
yang unik dan grafisnya yang menarik. Branding untuk suatu produk mempunyai
peranan yang cukup penting dalam upaya untuk meningkatkan daya tarik dari produk
itu sendiri sehingga semakin tinggi daya tarik konsumen untuk membeli produk
tersebut. Pertimbangan yang didasari oleh keilmuan yang diajarkan dalam Desain
Komunikasi Visual, dapat membuat strategi dan komunikasi visual yang tepat dan
maksimal sehingga produk yang ditawarkan sampai di tangan konsumen dengan
3
1.2Permasalahan
- Bagaimana cara membuat masyarakat tertarik untuk mengkonsumsi Jamu
Merapi Farma Herbal?
- Bagaimana membuat branding yang bisa menarik perhatian masyarakat
banyak sehingga produk tersebut dibeli?
Ruang Lingkup
Dahulu hanya masyarakat menengah kebawah yang suka mengkonsumsi jamu.
Namun sekarang masyarakat menengah ke atas pun mulai mengkonsumsi jamu. Dari
kota-kota kecil hingga merambat ke perkotaan besar, masyarakat mulai beralih
mengkonsumi jamu yang dipercaya lebih aman dikonsumsi daripada obat kimia.
Dulu hanya orang tua yang suka mengkonsumsi jamu, sekarang orang dewasa dan
remaja pun sudah mulai ikut mengkonsumsi jamu.
1.3Tujuan Perancangan
Jamu Merapi Farma Herbal harus melakukan beberapa perubahan agar bisa tetap
bersaing dan dikenal masyarakat luas. Oleh karena itu, akan dilakukan re-branding,
mulai dari logo Merapi Farma Herbal, packaging hingga re-design corporate
identity. Selain itu menciptakan suatu brand image yang cukup kuat di masyarakat
sehingga meningkatkan penjualan.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data diambil dari studi pustaka, internet dan buku-buku. Dilakukan pula
pembagian kuesioner kepada masyarakat kota Tasikmalaya yang salah satu diantara
beberapa kota yang mempunyai outlet Jamu Merapi Farma Herbal dan juga kepada
masyarakat di luar kota Tasikmalaya. Dilakukan pula wawancara kepada tukang
4
1.5Skema Perancangan
Penyebab Masalah
Pemecahan Masalah
Perusahaan Jamu Merapi Farma Herbal
Fakta :
- Merapi Farma Herbal memiliki lebih dari 20 jenis jamu yang bermacam-macam - Merapi Farma Herbal memiliki lebih dari 24 outlet jamu yang tersebar di seluruh
Indonesia
- Merapi Farma Herbal berbahan dasar tumbuhan herbal yang berasal dari perkebunan sendiri sehingga aman dan dijaga kualitasnya
Masalah :
- Merapi Farma Herbal belum dikenal oleh sebagian masyarakat luas - Logo Merapi Farma Herbal kurang dikenal
- Kemasan Jamu Merapi Farma Herbal terbilang kurang menarik
Promosi yang dilakukan
Teori Penunjang Metode Penelitian
Teori Komunikasi DKV
Strategi Media Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi Kreatif
Segmentasi Targeting Positioning
Publication Media
Merapi Farma Herbal bisa memiliki image yang kuat dan dapat lebih dikenal oleh
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan proses yang dilalui selama pengerjaan Tugas Akhir
Re-Design Corporate Identity Merapi Farma Herbal, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
Pentingnya suatu image yang terbentuk di benak masyarakat supaya produk
dapat lebih dikenali dan diingat oleh masyarakat.
Pentingnya identitas visual perusahaan untuk membuat image yang kuat di
benak masyarakat.
Dibutuhkan identitas yang kuat sebagai patokan untuk menciptakan image
atau kesan yang ingin disampaikan.
Perlu adanya promosi agar produk dapat lebih dikenal
Dalam membuat Re-Design Corporate Identity dibutuhkan pengenalan akan
perusahaan dengan mendetail, pemikiran dan perancangan konsep yang
matang.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Umum
Diharapkan agar masyarakat Indonesia dapat lebih menyadari pentingnya
design dalam menciptakan suatu identitas perusahaan agar perusahaan tersebut dapat
lebih dikenal di masyarakat luas.
5.2.2 Saran Khusus
Untuk pihak Merapi Farma Herbal agar bisa lebih memperhatikan keseragaman
desain untuk seluruh medianya dan juga sistem promosinya agar bisa lebih menarik.
Selain itu diharapkan dapat lebih memaksimalkan sekaligus mengembangkan yang
DAFTAR PUSTAKA
- Klimchuk,R.Marianne., Sandra,A.Krasovec (2007), Desain Kemasan,
Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai
Penjualan, Jakarta, Penerbit Erlangga
- W.A.Darmaprawira,Sulasmi (2002), Warna, Teori dan Kreatifitas
Penggunaannya, edisi ke-2, Bandung, Penerbit ITB
- Arnold,David. (1996), Pedoman Manajemen Merek, Surabaya, PT. Kentindo
Soho
- Soehadi, Agus.W. (2005), Effective Branding, Bandung, PT. Mizan Pustaka
- Effendy, Onong.U. (2000), Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung,
PT. Citra Aditya Bakti
- Machfoedz, Mas’ud (2004), Komunikasi Bisnis Modern untuk Mahasiswa dan