• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan CV Bersama Maju Waringin.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan CV Bersama Maju Waringin."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Suatu perusahaan tidak dapat lepas dari faktor sumber daya manusia yang merupakan faktor penggerak dari suatu organisasi. Mengingat peranan sumber daya manusia yang besar, maka pihak perusahaan akan selalu berusaha untuk dapat memotivasi para karyawannya, dimana salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan adalah dengan memberikan kompensasi dan promosi kepada karyawan, sehingga hal tersebut diharapkan akan dapat memacu semangat kerja para karyawan (termotivasi) dan juga diharapkan para pekerja akan berusaha untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.

CV Bersama Maju Waringin bergerak di bidang dealer motor Bajaj. Pada penelitian ini, penulis mencoba menyampaikan pokok bahasan mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja staf karyawan di CV Bersama Maju Waringin. Seperti halnya perusahaan–perusahaan yang menerapkan pemberian kepuasan kerja sebagai salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, tujuan CV Bersama Maju Waringin dengan pemberian kepuasan kerja adalah sebagai berikut; meningkatkan loyalitas karyawan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskritif analisis. Beberapa metode tersebut antara lain melakukan observasi di CV Bersama Maju Waringin, melakukan wawancara dengan staf-staf yang bertugas di CV Bersama Maju Waringin, membagikan kuesioner kepada seluruh karyawan CV Bersama Maju Waringin, dan mencari referensi-referensi dari berbagai situs maupun blog di internet. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Bersama Maju Waringin. Sampel yang digunakan adalah 30 orang karyawan CV Bersama Maju Waringin.

(2)

iv Universitas Kristen Maranatha

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.5. Kerangka Pemikiran ... 6

1.6. Metode Penelitian ... 13

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

1.8. Sistematika Penelitian ... 16

Bab II Tinjauan Pustaka ... 18

2.1 Pengertian Manajemen ... 18

2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 19

2.2.1 Fungsi Manajerial Manajemen Sumber Daya Manusia ... 20

2.2.2 Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia ... 21

2.3 Kepuasan Kerja ... 23

2.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 23

2.3.2 Teori Kepuasan Kerja ... 26

2.3.3 Indikator Kepuasan Kerja ... 27

2.3 Motivasi Kerja ... 28

2.4.1 Pengertian Motivasi ... 28

2.4.2 Teori Motivasi ... 29

(3)

v Universitas Kristen Maranatha

2.4.4 Tujuan Pemberian Motivasi Kerja ... 36

2.4.5 Pendekatan Motivasi ... 36

2.5 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Motivasi Kerja ... 37

Bab III Objek dan Metode Penelitian ... 39

3.1. Obyek Penelitian ... 39

3.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan ... 39

3.1.2 Jenis Jasa ... 40

3.1.3 Moto ... 40

3.1.4 Kegiatan Usaha Perusahaan ... 40

3.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ... 42

3.1.6 Deskripsi Pekerjaan ... 42

3.2 Definisi Variabel dan Variabel Operasional ... 45

3.2.1 Metode Penelitian ... 46

3.2.2 Teknik Pengumpulan Sampel ... 48

3.2.3 Prosedur Pengumpulan Data ... 48

3.2.4 Alat Analisis ... 49

3.2.4.1 Uji Validitas ... 49

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 52

3.2.4.3 Korelasi Rank Spearman ... 53

3.2.4.4 Uji Signifikansi t ... 55

3.2.4.5 Koefisien Determinasi ... 56

Bab IV Hasil dan Pembahasan ... 57

Analisa Data Responden ... 57

4.1 Analisa Respon Staf Karyawan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerjs ... 60

4.2 Analisa Respon Staf Karyawan Terhadap Tingkat Motivasi Kerja ... 63

4.3 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Staf Karyawan ... 65

Bab V Kesimpulan dan Saran ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Tabel Operasi Variabel ... 45

Tabel II Pemberian bobot menurut Skala Likert ... 48

Tabel III Hasil Uji Validitas ... 50

Tabel IV Hasil Uji Reliabilitas ... 53

Tabel V Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin ... 57

Tabel VI Distribusi responden berdasarkan usia ... 58

Tabel VII Distribusi responden berdasarkan pendidikan ... 59

Tabel VIII Distribusi responden berdasarkan status perkawinan ... 59

Tabel 4.1.1 Variabel X ... 61

Tabel 4.2.1 Variabel Y ... 63

(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

(7)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Walaupun krisis ekonomi di Indonesia belum seutuhnya membaik, pada saat ini aktivitas perekonomian dan teknologi secara terus menerus berkembang. Perubahan demi perubahan yang terjadi menuntut setiap kita untuk selalu siap menghadapi situasi apapun yang terjadi pada bangsa ini. Seperti kita ketahui tekanan demi tekanan terjadi pada bangsa kita, baik itu dari luar maupun dari dalam negeri sendiri. Namun hal tersebut tidak boleh menyurutkan kita untuk tidak mengikuti perkembangan dunia yang semakin pesat.

Organisasi, dalam hal ini perusahaan, merupakan salah satu roda penggerak utama dalam aktivitas perekonomian sebuah negara. Keadaan ekonomi yang tidak stabil sejak trejadinya krisis ekonomi mendorong perusahaan-perusahaan untuk tetap eksis dalam situasi yang serba sulit.

(8)

Universitas Kristen Maranatha

Manusia merupakan salah satu sumber daya yang paling penting dalam sebuah organisasi perusahaan, karena walaupun hebatnya sumber daya lain seperti bangunan yang megah, teknologi yang canggih dan lain sebagainya, namun apabila tidak ditunjang oleh sumber daya manusia yang menjalankannya dengan baik, maka tujuan perusahaan tersebut tidak akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Sumber daya manusia memiliki kemampuan yang berbeda dengan sumber daya lain, karena sumber daya manusia yang dapat menggerakkan sumber daya lain di dalam perusahaan. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus mendapat perhatian utama bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sebagai bagian dalam perusahaan, sumber daya manusia khususnya karyawan, memerlukan dorongan agar selalu memberikan kontribusi yang terbaik bagi perusahaan dimana mereka bekerja.

Salah satu cara perusahaan untuk dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan mereka adalah dengan memperhatikan tingkat kepuasan kerja para karyawan. Dengan adanya penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang sesuai dengan prestasi kerja yang telah diberikan karyawan maka akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat.

(9)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

3

Karyawan memberikan prestasi kerja yang memuaskan bagi perusahaan sedangkan perusahaan memberikan penghargaan yang sesuai dengan prestasi kerja yang telah diberikan oleh karyawan kepada perusahaan.

CV Bersama Maju Waringin merupakan dealer resmi kendaraan bermotor, khususnya kendaraan bermotor roda dua. Dalam hal ini dealer resmi tersebut dapat dikategorikan sebagai perusahaan penjual kendaraan bermotor. Dalam usahanya meningkatkan prestasi kerja karyawannya adalah dengan memberikan motivasi, dan faktor motivasi ini merupakan salah satu penggerak di dalam perusahaan untuk mencapai hasil yang terbaik. Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut, maka seorang pemimpin harus mengetahui yang dimaksud dengan motivasi, kepuasan kerja, dan bagaimana kepuasan kerja dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan tugas tertentu dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang spesifik.

CV Bersama Maju Waringin memiliki masalah yang berhubungan dengan motivasi kerja para karyawannya. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya disiplin kerja para karyawan, seperti keterlambatan jam kerja, kurangnya bantuan rekan sekerja, pemberian kepercayaan dalam pekerjaan, perlakuan dari atasan, bantuan rekan sekerja, sikap rekan sekerja, suasana relasi dengan rekan sekerja, dan kesempatan untuk memperoleh promosi.

(10)

Universitas Kristen Maranatha

(motivasi intrinsik) yang memuaskan kebutuhan psikologis seperti prestasi kerja, pengakuan, tantangan pekerjaan, kesempatan untuk memperoleh pengembangan keterampilan dan karir, tanggung jawab, dan pelaksanaan pengaruh yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan.

Dengan memberikan penghargaan ekstrinsik dan intrinsik yang sesuai dengan prestasi kerja dan jasa yang diberikan oleh karyawan, maka akan menimbulkan kepuasan kerja yang tinggi bagi karyawan sehingga mereka pun akan memiliki motivasi kerja yang tinggi pula. Jadi dengan adanya kepuasan kerja yang tinggi dapat meningkatkan motivasi kerja setiap karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.

Berdasarkan pada apa yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan CV Bersama Maju Waringin”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah disebutkan di atas, maka penulis menekankan pada masalah kepuasan kerja. Dengan kepuasan kerja yang tinggi, diharapkan karyawan dapat termotivasi untuk bekerja dalam perusahaan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, sehingga pada akhirnya nanti apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

5

1. Seberapa besar tingkat kepuasan kerja karyawan CV Bersama Maju Waringin?

2. Seberapa besar tingkat motivasi kerja karyawan CV Bersama Maju Waringin? 3. Seberapa besar tingkat pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja

karyawan CV Bersama Maju Waringin?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi-informasi yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir (skripsi) untuk memenuhi persyaratan kelulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung, sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan CV Bersama Maju Waringin.

2. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan CV Bersama Maju Waringin.

3. Untuk mengetahui tingkat pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja karyawan CV Bersama Maju Waringin.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian mengenai “Pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja karyawan CV Bersama Maju Waringin” penulis berharap dapat berguna bagi :

(12)

Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan dapat memberikan suatu masukan yang bermanfaat bagi perkembangan perusahaan, berupa informasi dan sumbangan pemikiran serta perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam bidang yang dibahas pada penyusunan skripsi ini, serta dapat memberikan gambaran pentingnya “Pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja karyawan”.

2. Pembaca

Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat terutama pihak-pihak yang berkepentingan, serta dapat menjadi salah satu bahan bacaan di perpustakaan dan memberikan tambahan wawasan bagi rekan-rekan mahasiswa yang tertarik pada permasalahan yang sama.

3. Penulis

Memperluas wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia, serta mengetahui penerapan teori dalam praktek di dunia kerja.

1.5 Kerangka Pemikiran

(13)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

7

menjalankan tugasnya dengan baik, dan organisasi tidak akan mencapai hasil sebenarnya yang dapat dicapai.

Manusia adalah faktor penunjang utama untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk dapat mencapai tujuan, maka manusia sebagai individu penunjang harus menngetahui cara apa yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, faktor manusia itu harus dikelola dengan baik agar memberi pengaruh yang optimal bagi organisasi, yaitu dengan meningkatkan motivasi sumber daya manusia yang ada, salah satunya dengan memperhatikan kepuasan kerja karyawan.

Kepuasan kerja akan terjadi apabila seseorang mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan prestasi kerja yang dicapai olehnya. Menurut Gibson dalam “OrganisasiPerilaku, Struktur, dan Proses” menyatakan bahwa penghargaan akan

memuaskan apabila :

“... cukup memuaskan kebutuhan dasar, dianggap adil, dan diorientasikan secara perorangan” (1992:171).

(14)

Universitas Kristen Maranatha

adalah penghargaan yang berasal dari luar pekerjaan yaitu seperti pemberian upah/gaji, bonus, komisi, dan pembagian laba.

Berikut ini dapat digambarkan proses terjadinya hubungan antara penghargaan dan kepuasan kerja serta motivasi untuk bekerja lebih baik, yaitu :

Gambar 1.1

Proses Penumbuhan Motivasi Kerja Melalui Pemberian Penghargaan (Reward)

Tingkat kepuasan seseorang itu berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang ada dalam dirinya dan persepsi mereka tentang makna pekerjaan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, kepuasan kerja dapat diperhatikan melalui kebutuhan, keinginan, dan harapan dari para karyawan organisasi tersebut.

Sumber :

(15)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

9

Mengenai kepuasan kerja itu sendiri mengutip dari Keith Davis, A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Drs., M.Si., Psi. (2000:117) mengemukakan

bahwa,

“ Job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employee view their work.”

Definisi itu mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan suka atau tidak suka yang dialami karyawan dalam bekerja. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek Job Index Description (JDI) sebagai berikut :

1. Pekerjaan itu sendiri

2. Upah atau gaji yang diterima 3. Hubungan dengan pegawai lainnya 4. Mutu pengawasan

5. Kesempatan pengembangan karir

Adapun perasaan yang berhubungan dengan dirinya, antara lain : 1. Jenis kelamin

2. Umur

3. Status perkawinan 4. Pendidikan

(16)

Universitas Kristen Maranatha

Menurut two factors theory, Frederick Herzberg dalam “Manajemen” (1999:50) yaitu :

1. Dissatisfier atau Hygine Factors (faktor ketidakpuasan)

Meliputi kebijakan dan administrasi perusahaan, kondisi kerja, hubungan antarpribadi, upah, dan keamanan kerja.

2. Satisfier atau Motivator Factors (faktor kepuasan)

Meliputi prestasi, pengakuan, tanggungjawab, pekerjaan itu sendiri, dan kesempatan berkembang.

Dalam teori Satisfier atau Motivator Factors (faktor kepuasan) diatas dijelaskan mengenai faktor-faktor kepuasan yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Oleh karena itu, pemenuhan dari setiap faktor kepuasan tersebut dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan.

Kepuasan kerja yang tinggi merupakan tanda bahwa sebuah organisasi dikelola dengan baik. Apabila timbul ketidakpuasan kerja pada karyawan, hal ini akan merusak keadaan organisasi. Keadaan ekstrim yang terjadi yaitu pemogokan karyawan untuk bekerja, kelambanan kerja, ketidakhadiran dan keluar masuknya karyawan yang sangat tinggi.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

11

Motivasi secara umum dijelaskan Alan Loy McGinnis dalam buku “Menumbuhkan Motivasi, Memupuk Semangat, Memetik yang Terbaik” (1991:7)

sebagai cara seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain untuk dapat mengikutinya dalam menciptakan sasaran bersama dan menjalin kerjasama yang dilandasi dengan semangat yang tinggi.

Mereka yang terlibat dalam meningkatkan motivasi pasti ingin mendapatkan sesuatu dari motivasi tersebut. Tetapi bukan hanya efisiensi atau hasil dengan mutu yang lebih baik dan bukan juga merupakan suatu ketaatan kaku yang melaksanakan secara otomatis setiap kebijaksanaan. Para pelaku motivasi menginginkan agar mereka yang sedang dimotivasi mendapatkan kepuasan nyata dari apa yang mereka perbuat, suka atau tidak suka, motivasi yang benar-benar efektif tidak hanya memberikan janji-janji atas perasaan dan hasrat dari mereka yang sedang dimotivasi, tetapi haruslah juga memiliki kepedulian nyata pada penerima motivasi sebagai manusia.

Kata motivasi menyatakan tingkah laku yang dengan giat diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Beberapa ahli berpendapat seperti Abraham Maslow dalam “Manajemen” jilid 1 (1999:47) dan David McClelands dalam “Manajemen” jilid 2 (1999:459) menyatakan bahwa dibalik tingkah laku individu

ada semacam kebutuhan, kemauan, atau keinginan.

Istilah “kebutuhan” mengandung arti bahwa ada kekurangan akan sesuatu

(18)

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan uraian diatas, motivasi sangat berkaitan erat dengan dorongan-dorongan (kemauan) yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginannya.

Tingkah laku seseorang dengan motivasi kerja yang tinggi pada prinsipnya bisa diramalkan. Semakin kuat motivasi itu, semakin tetaplah tingkah laku yang tampak. Berikut ini digambarkan ciri-ciri tingkah laku dengan motivasi yang tinggi di dalam diri seseorang, menurut David McClelands dalam “Manajemen” jilid 2 (1999:459-460).

Orang yang bermotivasi tinggi akan :

1. Melakukan sesuatu yang menantang tetapi dapat dicapai secara nyata. 2. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya. 3. Memilih resiko yang moderat (sedang) di dalam perbuatannya. 4. Mencari umpan balik tentang perbuatan-perbuatannya.

5. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif.

Dengan motivasi yang tinggi, karyawan dapat berusaha mencapai prestasi kerja yang lebih tinggi dan mencapai tujuan organisasi.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

13

r

Keterangan :

X = Kepuasan kerja Y = Motivasi kerja

r = garis yang menggambarkan pengaruh

Adapun hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian ini adalah : “Kepuasan kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap Motivasi Kerja

Karyawan di CV Bersama Maju Waringin”.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini tergolong dalam kelompok penelitian survei dengan menggunakan metode deskriptif, yang menggambarkan keadaan objek yang akan diteliti. Penulis juga menggunakan metode analisis statistik, yaitu analisis korelasi yang bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung melalui penelitian lapangan (field research) yang bersumber dari objek penelitian.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan (library research) yaitu dengan mempelajari buku-buku, literatur, dan majalah yang berhubungan dengan topik penelitian.

(20)

Universitas Kristen Maranatha

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1) Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan merupakan teknik pengumpulan data yang berhubungan langsung dengan objek penelitian yang akan dilakukan. Metode pengumpulan data diperoleh dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara

langsung pada objek yang diteliti.

b. Wawancara (Interview), yaitu tanya–jawab langsung dengan personil

yang berwenang memberikan dan menjelaskan data yang penulis butuhkan.

c. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis membuat

pertanyaan–pertanyaan untuk dijawab oleh pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Setiap pendapat akan diberi nilai berdasarkan skala statistika, dimana bobotnya sebagai berikut :

a) Sangat Setuju (5) : mempunyai nilai 5

b) Setuju (4) : mempunyai nilai 4

c) Netral (3) : mempunyai nilai 3

d) Tidak Setuju (2) : mempunyai nilai 2 e) Sangat Tidak Setuju (1) : mempunyai nilai 1

(21)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

15

motivasi kerja tersebut dijumlahkan sehingga diperoleh total nilai kepuasan kerja dan motivasi kerja secara keseluruhan. Setiap aspek kepuasan kerja dan motivasi kerja mempunyai rentang nilai yang dicari dengan rumus :

Skor tertinggi – skor terendah Jumlah klasifikasi

Kemudian, hasil yang diperoleh dapat dianalisis untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan dan motivasi kerja karyawan.

2) Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu metode pengumpulan data dengan mempelajari dan menelaah teori-teori dari buku referensi, literatur, majalah, jurnal, buku-buku lain, dan catatan-catatan yang penulis peroleh selama perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha yang berkaitan atau ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti dalam skripsi ini. Penelitian ini dilakukan untuk pengumpulan data sekunder yang merupakan landasan teori dari penyusunan skripsi.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(22)

Universitas Kristen Maranatha

1.8 Sistematika Penelitian

Bab I Pendahuluan

Berisikan latar belakang mulai dari munculnya ide-ide dan pokok permasalahan untuk melakukan penelitian, berkaitan dengan skripsi ini. Kemudian dibuat identifikasi permasalahan dan tujuan akhir yang ingin dicapai serta perihal kegunaan dari penelitian ini agar tulisan yang dibuat dapat terarah. Dalam bab ini juga dijabarkan mengenai kerangka pemikiran dan metode penelitian yang menunjang lokasi tempat penulis melakukan penelitian, dengan maksud untuk menuntun pembaca memahami alur dari karya ilmiah ini.

Bab II Tinjauan Pustaka

Berisikan tentang teori-teori, informasi-informasi, bagan/gambar maupun rumusan dengan menggunakan literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti mengenai kepuasan kerja dan motivasi kerja serta dapat mendukung pemecahan masalah tersebut.

Bab III Metode Penelitian

(23)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

17

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari data-data yang berhasil dikumpulkan akan dilakukan pengolahan data, analisis dan pembahasan masalah. Pembahasan masalah ini diarahkan untuk mencapai tujuan penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisikan tentang rangkuman dari penelitian yang dilaksanakan serta hasil yang didapatkan dari keseluruhan analisis yang telah dijabarkan dalam bagian-bagian sebelumnya.

(24)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan mengenai “Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Motivasi Kerja Karyawan”, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan serta memberikan beberapa saran sebagai masukan bagi pihak perusahaan.

5.1 Kesimpulam

 Setiap staf karyawan yang bekerja di CV. Bersama maju Waringin

mempunyai kepuasan kerja yang berbeda-beda. Setiap karyawan dituntut untuk memberikan yang terbaik berupa hasil pekerjaannya. Tingkat kepuasan karyawan pada CV. Bersama Maju Waringin dapat diukur dari indikator-indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja staf karyawan yaitu pekerjaan itu sendiri, pengawasan, rekan sekerja dan promosi. Melalui penelitian ini penulis mendapatkan batasan skor untuk tingkat kepuasan kerja staf karyawan di CV. Bersama Maju Waringin yaitu sebesar 2.018 yang berarti dalam batasan skor / tingkat yang tidak baik.  Setiap staf karyawan yang bekerja di CV. Bersama Maju Waringin

(25)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

69

kerja yang tinggi, dapat membuat setiap staf karyawan memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Tingkat motivasi kerja staf karyawan pada CV. Bersama Maju Waringin dapat diukur dari indikator-indikator yang mempengaruhi motivasi kerja staf karyawan yaitu loyalitas (kesetiaan), job performance (kinerja) dan tingkat absensi. Melalui penelitian ini

penulis mendapatkan batasan skor untuk tingkat motivasi kerja staf karyawan di CV. Bersama Maju Waringin yaitu sebesar 1.98 yang berarti dalam batasan skor / tingkat yang tidak baik.

Motivasi kerja staf karyawan selain diukur oleh loyalitas (kesetiaan), job

performance (kinerja) dan tingkat absensi, dipengaruhi juga oleh kepuasan

kerja yang mereka rasakan terhadap pekerjaan mereka. Pengaruh ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang telah diolah dalam perhitungan statistik yang menyatakan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi kerja sebesar 32%. Dari responden yang telah mengisi kuesioner, besarnya pengaruh tersebut membuktikan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang lemah terhadap motivasi kerja staf karyawan di CV. Bersama Maju Waringin.

5.2 SARAN

(26)

Universitas Kristen Maranatha

 Penulis menyarankan agar CV. Bersama Maju Waringin lebih

meningkatkan tingkat kepuasan kerja, sehingga akan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Jika motivasi kerja tinggi, loyalitas karyawan akan meningkat. Dan dengan tingginya loyalitas para karyawan, perusahaan akan memperoleh keuntungan.

 Agar motivasi kerja dapat lebih meningkat, perlu juga ditambah

faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi kerja tersebut, misalnya dengan memberikan penghargaan intrinsik seperti tantangan pekerjaan, prestasi kerja, pengakuan, tanggung jawab, kesempatan untuk memperoleh pengembangan keterampilan dan karir, serta memberikan penghargaan ekstrinsik seperti pemberian upah/gaji, bonus, komisi, dan pembagian laba.

 Setelah diperoleh perhitungan korelasi 0,566 yang artinya terdapat

(27)

Universitas Kristen Maranatha

71

DAFTAR PUSTAKA

As'ad, Moh, Drs, Psi., Psikologi Indrustri (Edisi IV), Yogyakarta: Liberty, 2000

Dety Novita Sari, Pengaruh Motivasi terhadap Semangat Kerja Karyawan pada Toko Buku Gramedia Semarang tahun 2005, Universitas Negeri Semarang

Gibson, James L. et all, Organization, terjemah : Ninuk Adiarni ,Jakarta : Bina Rupa Aksara,1996

Gibson,1992,Organisasi: Perilaku,struktur, dan proses, Jakarta

Handoko, Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE UGM, 1990

Hasibuan Malayu, Organisasi dan Motivasi ,Jakarta :Bumi Aksara,1999

Keith Davis & John W. Newstrom, Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta : Erlangga, 2000

Manullang, M, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE, 2001

(28)

Universitas Kristen Maranatha

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-manusia.html

http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/

Gambar

Gambar 1.1 Proses Penumbuhan Motivasi Kerja Melalui

Referensi

Dokumen terkait

 Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan promosi kesehatan di wilayah kerja puskesmas.  Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan promosi

Fuzzy C-Means mempunyai ciri khas dalam cara pandang nilai keanggotaan pada setiap piksel, setiap data bisa tergolong dalam dua kluster atau lebih atau dengan

MANDI SANTRI PONDOK PESANTREN NURUSSALAM DUMAI (YAYASAN HAJI ABDUL HAMID RIAU) JL. PANGLIMA

Tahap-tahap pembuatan modul ini dimulai dari struktur navigasi, rancangan tampilan, pengaturan gambar, pembuatan animasi, pengaturan suara sampai dengan tahap pengujian yaitu

The research results show that: the average of waiting time graduates is 2.9 months; first types of work graduates 50,00 % graduates work as educators, 36,30 % work as

test Tes tulisan Menjelaskan dasar power point, cara bekerja dengan slide, cara bekerja dengan text dan object serta mampu memberikan contoh materi presentasi dengan

Kriteria ini dilihat dari hasil validasi yang menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan meliputi RPS, Buku Ajar, LKM, dan Lembar Penilaian dapat disunakan oleh dosen

[r]