• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KELAS AKSELERASI DALAM LAYANAN ANAK BERBAKAT DI SMP NEGERI I WONOGIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KELAS AKSELERASI DALAM LAYANAN ANAK BERBAKAT DI SMP NEGERI I WONOGIRI."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KELAS AKSELERASI DALAM LAYANAN ANAK BERBAKAT

DI SMP NEGERI I WONOGIRI

TESIS

Tesis ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Manajemen Pendidikan

Oleh :

Sentot

Nomor Mahasiswa : Q 100050012

Program Studi : Magister manajemen pendidikan

Konsentarasi : Sistem Manajemen Sekolah

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA

(2)
(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Pada hakekatnya ditinjau dari aspek kemampuan dan kecerdasan, siswa

dapat dikelompokkan ke dalam tiga strata, yaitu: yang memiliki kemampuan

dan kecerdasan di bawah rata-rata, rata-rata dan di atas rata-rata. Siswa yang

berada di bawah rata-rata, memiliki kecepatan belajar di bawah kecepatan

belajar siswa-siswa pada umumnya. Sedangkan siswa yang berada di atas

rata-rata memiliki kecepatan belajar siswa-siswa lainnya.

Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan rata-rata, selama

ini diberikan pelayanan pendidikan dengan mengacu pada kurikulum yang

berlaku secara nasional, kerena kurikulum tersebut di susun terutama

diperuntukan bagi anak-anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan

rata-rata. Sementara itu bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di

bawah rata-rata, karena memiliki kecepatan belajar dibawah rata-rata lainnya

diberikan pelayanan pendidikan berupa pengajaran remidi (remedial

teaching), sehingga untuk menyelesaikan materi kurikulum membutuhkan

waktu yang lebih panjang dari siswa-siswa lainnya. Sedangkan bagi siswa

yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata, meskipun

memiliki kecepatan belajar di atas kecepatan belajar siswa-siswa lainnya

belum mendapat pelayanan pendidikan sebagaimana mestinya.

(4)

Bahkan kebanyakan sekolah memberikan perlakuan yang standar

(rata-rata), bersifat klasikal dan masal terhadap semua siswa baik siswa dibawah

rata-rata dan di atas rata-rata yang sebenarnya memiliki kemampuan berbeda.

Akibatnya siswa yang di bawah rata-rata akan selalu tertingal dalam

mengikuti kegitan belajar-mengajar yang berlangsung dan sebaliknya siswa

yang di atas rata-rata akan merasa jenuh karena harus menyesuaikan diri

dengan kecepatan belajar siswa-siswa lainnya.

Akibat lebih lanjut sekitar 30% siswa SMU (di Jakarta) yang memiliki

kemampuan dan kecerdasan luar biasa berprestasi di luar potensinya (under

achiever) (Yaumil,1991:25). Demikian pula 20% siswa SLTP dan 22% siswa

SD di Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung dan Kalimatan Barat) yang memiliki

kemampuan dan kecerdasan luar biasa beresiko tinggal kelas karena nilai

rata-rata rapotnya untuk semua mata pelajaran pada catur wulan 1 dan 2 kurang

dari 6 (Widyastono, 1997:32).

Berkenaan hal tersebut dipandang perlu adanya sistem percepatan kelas

bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Bagi siswa

sekolah dasar yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa diberi

peluang dapat menyelesaikan studinya kurang dari 6 tahun, SLTP dapat

menyelesaikan studinya kurang dari 3 tahun, dan SMA juga dapat

menyelasiakan studinya kurang dari 3 tahun.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional pada bab VI bagian kesatu pasal 5 ayat 4 mengamanatkan bahwa

(5)

memperoleh pendidikan khusus” (Depdikbud, 2003:7). Selanjutnya pada Bab

V pasal 12 ayat 1 menegaskan bahwa ”setiap peserta didik pada setiap

pendidikan berhak: (b) mendapat layanan pendidikan sesuai dengan bakat,

minat dan kemampuannya, (f) menyelesaikan program pendidikan sesuai

dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari

ketentuan batas waktu yang ditetapkan” (Depdikbud, 2003: 10).

SMP Negeri I Wonogiri merupakan salah satu SMP unggulan di

Kabupaten Wonogiri. Hal ini dapat dilihat dari input, berupa NEM yang di

atas rata-rata sekolah lain khususnya Kabupaten Wonogiri.

Atas dasar tersebut maka disusunlah program percepatan belajar untuk

anak berbakat, yang bertujuan memberikan layanan pendidikan kepada anak

berbakat akademik untuk mewujudkan bakat dan kemampuan secara optimal,

memberi kesempatan pada siswa untuk menyelesaikan program pendidikan di

SMP atau SMA lebih cepat, yaitu dalam waktu 2 (dua) tahun.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang manajemen penyelenggaraan percepatan belajar dalam layanan anak

berbakat. Adapun lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah SMP Negeri

I Wonogiri dengan pertimbangan :

1. Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri menunjuk SMP Negeri I Wonogiri

untuk membuka program percepatan belajar.

2. SMP Negeri I Wonogiri adalah satu-satunya sekolah yang membuka

program percepatan belajar di Kabupaten Wonogiri.

(6)

B. Fokus Masalah.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka fokus masalah yang diteliti

adalah:

1. Bagaimana pemahaman pihak sekolah SMP Negeri I Wonogiri tentang

ketentuan penyelenggaraan program percepatan belajar?

2. Bagaimana manajemen program percepatan belajar dalam layanan anak

yang memilki bakat dan kecerdasan luar biasa di SMP Negeri I Wonogiri.

C. Tujuan penelitian.

Berdasarkan fokus penelitian tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui pemahaman pihak sekolah SMP Negeri I Wonogiri tentang

ketentuan penyelenggaraan program percepatan belajar.

2. Mengetahui manajemen penyelenggaraan program percepatan belajar

dalam layanan anak yang memiliki bakat dan kecerdasan luar biasa di

SMP Negeri I Wonogiri.

D. Manfaat Penelitian.

Hasil penelitian ini berupa pedoman penyelenggaraan program percepatan

belajar di SMP Negeri I Wonogiri yang saat ini yang saat ini memasuki

tahun ke 2 (dua). Banyak masyarakat yang belum paham tentang

program percepatan belajar sehingga hasil penelitian ini diharapkan

bermanfaat bagi para pemberi pendidikan, oang tua, masyarakat, serta sekolah

(7)

1. Memberikan informasi yang jelas tentang manajemen penyelenggaraan

program percepatan belajar dalam layanan anak berbakat dan memiliki

kecerdasan luar biasa di SMP Negeri I Wonogiri.

2. Dapat dijadikan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan dan

pengembangan program percepatan belajar di SMP Negeri I Wonogiri.

3. Sebagai acuan bagi sekolah lain khususnya di lingkungan Kabupaten

Wonogiri yang akan membuka program percepatan belajar dalam

melayani anak berbakat dan memiliki kecerdasan luar biasa.

Referensi

Dokumen terkait

The main property of Morita’s Theorem that we will be using in the sequel is the following: There is an isomorphism between the lattice of R -submodules U of finite index in R n and

pada peran masyarakat yang memiliki nilai p-value < 0,05 yang artinya valid hanya 1 (satu) pertanyaan..

Hasil penelitiannya 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat belum efektif dalam pembatasan praktek kartel di Indonesia dikarenakan

Sanggau 78512 mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa (RUP) untuk pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2012, seperti tersebut di bawah ini

kompilasi tetap mempertahankan norma al-Nisa' ayat 11 yang telah menjadi standar dalarn hukun} islarn. c) Asas Individual, yang berarti bahwa harta warisan mesti

[r]

Kesimpulan : Infra Red dapat mengurangi nyeri, dan Terapi Latihan dapat meningkatkan lingkup gerak sendi, menurunkan bengkak pada kondisi fraktur colles

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa pada siklus I pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan