• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEKNIK TPS(THINK, PAIR, AND SHARE)

UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V

SDN 1 Cibogo Kecamatan LembangKabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi SebagianSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Dadan Agung Muamar 1003347

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh

Dadan Agung Muamar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dadan Agung Muamar 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

iv

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran kooperatif ... 10

1. Pengertian Cooperative Learning ... 10

2. Manfaat Cooperative Learning ... 11

B. Cooperative Learning Teknik TPS ... 12

1. Pengertian TPS ... 12

2. Karakteristik Pembelajaran TPS ... 14

3. Langkah-langkah Penggunaan Think, Pair and Share ... 14

4. Tahapan TPS (Think, Pair and Share) ... 15

5. Kelebihan dan Kekurangan Teknik TPS (Think, Pair and Share) ... 16

(5)

v

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Kemampuan Kognitif Siswa ... 18

1. Definisi Kemampuan Kognitif ... 18

2. Kategori Dimensi Proses Kognitif... 19

D. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 25

1. Pengertian IPS ... 25

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 27

3. Pentingnya Pembelajaran IPS ... 28

E. Penelitian yang Relavan ... 29

F. Kerangka Berpikir ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 50

2. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS ... 86

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 94

B. Rekomendasi ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 98

(6)

vi

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Kelas V ... 4

Tabel 3.1 Lembar Observasi Guru danSiswaSiklus I ... 43

Tabel 3.2 Kriteria Keterlaksanaan Teknik TPS ... 48

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Kelas V ... 51

Tabel 4.2 Nilai Siswa Kelas V SDN 1 Cibogo pada Siklus I ... 56

Tabel 4.3 Nilai Siswa Kelas V SDN 1 Cibogo pada Siklus II ... 65

(7)

vii

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 30

Gambar 3.1 Model Kemmis & Taggart ... 33

Gambar 3.2 Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda... 37

Gambar 3.3 Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Jepang... 39

(8)

viii

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 58

Diagram 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 67

Diagram 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ... 75

Diagram 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Setiap siklus ... 75

(9)

ix

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran A – Instrumen Pembelajaran

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

- LKS Siklus I

- LKS Siklus II

- LKS Siklus III

B. Lampiran B – Instrumen Pengumpul Data

- Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I

- Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II

- Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus III

- Tes Siklus I

- Tes Siklus II

- Tes Siklus III

C. Lampiran D - Dokumentasi

(10)

i

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

DadanAgungMuamar (1003347)

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 1 Ciboogo yang berjumlah 15 orang siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 9 orang, dan jumlah siswa perempuan sebanyak 6 orang. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang berdampak pada rendahnya hasil nilai belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Hal ini diakibatkan oleh metode mengajar guru, yaitu metode konvensional yang berupa ceramah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan peningkatan kemampuan kognitif dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik TPS (Think, Pair, and Share). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & McTaggart melalui tiga siklus. Untuk memperoleh data hasil penelitian, dibuat instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Data dianalisis dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu pelaksanaan pembelajaran selama dilaksanakan penelitian secara umum telah berlangsung dengan baik,serta terdapat peningkatan kemampuan kognitif siswa pada pembelajran IPS selama penelitian berlangsung. Peningkatan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada pembelajaran IPS darisiklus I, siklus II, dan siklus III .Dengan nilai rata-rata kelas di siklus I yaitu 62,27, siklus II 82,80 dan siklus III 87,06. Selain itu, dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa setiap siklus yaitu pada siklus I 66,67%, siklus II 86,67% dan pada siklus III mencapai 93,33%. Diharapkan guru dapat menerapkan teknik TPS (Think, Pair, and Share) dalam pembelajaran IPS, dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik agar kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS dapat meningkat.

(11)

ii

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract: The Aplication Technique of TPS (Think, Pair and Share) to Improve Cognitive Ability Student.

(12)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah yang diteliti, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan definisi

operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pada jenjang pendidikan di sekolah dasar khususnya pada pembelajaranIPS,

sangat perlu untuk dikaji dan dipahami.Sebab pembelajaran IPS erat kaitannya

dengan kehidupan sosial sekitar.Sesuai dengan pendapat Iif dan Sopan (2011:8)

yang menyatakan bahwa, pendidikan IPS merupakan bidang keilmuan yang

mengkaji mengenai kehidupan sosial. Fungsi IPS itu sendiri yaitu sebagai sebuah

bekal mengenai ilmu sosial bagi peserta didik di masa depan. Selain itu IPS ini

merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Terkait dengan hal di

atas Iif dan Sopan (2011:10)mengemukakan:

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, dan kritis serta rasa ingin tahu untuk memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama.

Selain itu sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari tujuannya. Adapun tujuan IPS adalah sebagai berikut:

1. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjutt di bidang ilmu sosial. 2. IPS tujuannya mendidik kewarganegaraan yang baik.

3. IPS mempelajari mengenai masalah-masalah sosial.

Oleh karena itu dalam pendidikan di sekolah dasar ini peran guru sangatlah

(13)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

didik yang berjiwa sosial. Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Pasal 42 ayat

1 (dalam Tilaar,2006: 53) menyatakan bahwa “pendidik harus memiliki

kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar,

sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.” Tetapi hal ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan,

mengingat harus adanya kesiapan dari seorang guru untuk bisa membimbing dan

mendidik dengan baik.Karena dalam proses belajar mengajar di kelasguru harus

sepenuhnya memberikan arahan kepada seluruh siswa yang masih awam dan

sangat perlu bimbingan dari seorang guru. Sejalan dengan isi dari Peraturan

Perundang-undangan Guru dan Dosen Pasal 2 ayat 1(dalam Tilaar,2006: 54) yang

menyatakan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada

jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan usia dini pada

jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan perundang-undangan. Oleh

karena itu guru merupakan seorang tenaga professional dan sebagai seorang

pemimpin dalam terselenggaranya pendidikan. Tugas dari guru sendiri yaitu

menjalanakan pendidikan dengan baik sesui dengan peraturan

perundang-undangan .

Di dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.Guru harus bisa membimbing

seluruh peserta didik. Sebab tugas guru tidak hanya sekedar menyampaikan

materi pembelajaran tetapi juga sebagai seorang pendidik yang mempu mendidik

dan mampu membentuk karakter yang baik Dalam kegiatan pembelajaran di

kelas, khusunya pembelajaran IPS di SDN 1 Cibogo sebagian besar guru hanya

menerapkan model pembelajan konvensional yaitumetode ceramah. Sehingga

timbal balik siswa terhadap apa yang guru jelaskan mengenai materi pembelajaran

pun nyaris tidak ada. Akibatnya siswa hanya duduk dengan rapih dan

mendengarkan guru bicara. Sesuai dengan fakta yang terjadi, dalam proses belajar

mengajar siswa cenderung tidak memperhatikan apa yang guru jelaskan mengenai

pelajaran yang sedang diajarkan. Melainkan kebanyakan siswa yang lebih

memilih melakukan kegiatan lain yang mereka anggap menyenangkan dan tidak

membuat mereka jenuh. Contohnya saja ada siswa yang memilih untuk

(14)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak menghiraukan apa yang guru jelaskan di depan. Adapun siswa yang selalu

bercanda dan bermain-main dengan teman sebangkunya, sampai mereka tertawa

dan mengganggu siswa lain yang mengakibatkan suasana kelas yang gaduh dan

tidak teratur.

Dengan demikian hanya sebagian kecil saja siswa yang memperhatikan

penjelasan guru di depan. Dengan catatan, mereka yang memperhatikan pun

hanya sekedar melihat saja apa yang sedang guru jelaskan. Sehingga proses

pembelajaran pun kurang efektif, karena kurangnya koordinasi dan pengawasan

dari guru. Karena dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa hanya bertindak pasif

dalam kegiatan pembelajaran tersebut

Sejalan dengan pendapat di atas, hal ini bisa terjadi dikarenakan dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas, guru hanya menggunakan model ceramah.

Sesuai dengan fakta di lapangan guru hanya menjelaskan materi pelajran secara

keseluruhan tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau

bahkan mengemukakan pendapatnya mengenai apa yang sedang guru jelaskan.

Hal ini mengakibatkan, dalam kegiatan pembelajaran di kelas tersebut hanya

terdapat pembelajaran searah tanpa adanya respon dari siswa itu sendiri.Guru juga

hanya fokus pada buku sumber yang ada, dan tidak menggunakan media-media

pembelajaran yang lebih kreatif.Sehingga guru tersebut tidak mampu membuat

siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.Tentunya sangat

kurang memotivasi siswa untuk bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi bagi kenyamanan proses pembelajaran di

kelas. Harusnya guru komunikatif dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran.

Sementara itu, hasil observasi empirik di lapangan juga menunjukkan bahwa

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sangat rendah.Berdasarkan hasil

wawancara dan data kuantitatif pada siswa kelas V SDN 1 Cibogo Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat, menunjukkan bahwa dalam mata pelajaran

IPS masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).Berikut ini data nilai siswa berdasarkan hasil ulangan

(15)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Tabel 1.1

Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 1 Cibogo

Jumlah

berjumlah 15 orang siswa, hanya 5 orang atau jika dipresentasekan yaitu 33,33%

saja yang tuntas belajar. Sedangkan 10 orang siswa lainnya belum tuntas belajar,

dengan rata-rata nilai seluruh siswa hanya 50,57 dan belum mencapai standar

KKM yang di tetapkan di sekolah tersebut yaitu 65. Untuk mengatasi hal tersebut,

sorang guru dituntut untuk pandai dalam mencari sebuah solusi. Bagaimana

caranya agar dalam proses pembelajaran siswa tidak merasakan jenuh, melainkan

siswa mereka senang dan termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu guru harus

meninggalkan pembelajaran konvensional yaitu melalui model ceramah tersebut.

Tidak ada salahnya dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru menggunakan

model pembelajaran yang sangat menunjang dalam kegiatan pembelajaran.

Intinya menitikberatkan proses pembelajaran itu pada siswa dan guru hanya

sebagai seorang pembimbing. Guru harus kreatif untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang aktif dan komunikatif, misalkan dengan diadakannya kuis

untuk mengecek sejauh mana kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang

diajarkan. Ataupun dengan pembelajaran berbasis kelompok pun sangat sesuai

diterapkan, karena siswa dapat belajar bagaimana bekerja sama dan juga saling

menghargai dalam mengemukakan pendapat mereka dalam kelompok. Sehingga

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pun sangat bermutu.

Ada beberapa model penggunaan pembelajaran cooperative learning yang

cocok untuk diterapkan untuk siswa sekoah dasar khususnya dalam pembelajaran

IPS.Pertama, yaitu teknikTPS (Think, Pair, and Share). Teknik ini

menitikberatkan kepada proses berpikir dan pemahaman siswa terhadap materi.

Dalam tahapan pembelajaran dengan menggunakan teknik tersebut, terdiri dari

(16)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahapan ini saling berkaitan satu sama lainnya, karena dalam pembelajarannya

menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa dan meminimalisir peran guru.

Adapun kelebihan dari teknik TPS ini menurut Huda (2013: 206) yaitu “Pertama

memungkinkan siswa untuk berpikir sendiri dan bekerjasama dengan orang

lain.Kedua, dapat mengoptimalkan partisipasi siswa. Dan yang terakhir mampu

menunjukan pasrtisipasinya kepada orang lain.” Selain teknik TPS tadi, terdapat

pula pembelajaran dengan menggunakan teknik jigsaw.Teknik jigsawini

menggabungkan antara kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan

berbicara.Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik ini guru harus

memahami betul kemampuan dan pengalaman siswa dan membantu siswa

mengaktifkan skema pembelajaran ini (Huda, 2013:204).Adapun kelebihan dari

pembelajaran dengan menggunakan teknik ini yaitu lebih memudahkan siswa

dalam mengerjakan soal yang berhubungan dalam kelompok tersebut.

Selain itu ada pula model cooperative learning tipe berkirim salam dan soal.

Dengan teknik ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih

pengetahuan dan keterampilan mereka yaitu dengan siswa membuat pertanyaan

sendiri sehingga akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan menjawab

pertanyaan yang dibuat oleh temannya. Kelebihan dari pembelajaran dengan

menggunakan teknik ini yaitu membuat siswa lebih mampu berpikir kritis dalam

membuat soal dan memahami materi pembelajaran.

Ada juga penggunaan model bermain peran (role playing).Merupakan sebuah

model yang di dalamnya ada keterlibatan partisipan dan peneliti dalam situasi

permasalahan dan adanya keinginan untuk memunculkan resolusi damai serta

memahami apa yang dihasilkan dan keterlibatan langsung ini.Kelebihan dari

model atau teknik ini yaitu membuat situasi pembelajaran menjadi santai, karena

diisi dengan pembelajaran yang di dalamnya siswa menjalankan peran yang telah

guru buat melalui skenario dalam pembelajaran tersebut.

Setelah mengkaji berbagai model dan metode pembelajaran yang sesuai dan

dibutuhkan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan kognitif siswa

yang menunjang pada hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran IPS,

(17)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

belajar aktif dan interaktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh

karenanya guru perlu model mengajar yang variatif, salah satunya yaitu

menggunakan model Cooperative Learning dengan teknik TPS (Think,Pair,

andShare).

Adapun alasan pemilihan teknik pembelajaran tersebut, yaitu dengan

pertimbangan bahwa melalui teknik TPS (Think, Pair, and Share) ini dapat

meningkatkan kemampuan kognitif siswa.Karena sesuai dengan tahapan

pembelajaran TPS ini, menekankan setiap individu dapat berpikir kritis.

Kemudian secara aktif siswa saling berinteraksi dan berdiskusi dengan teman

sebangku atau kelompok kecil yang telah dibentuk sebelumnya oleh guru,

kemudian berbagi sebuah pengetahuan baru terkait masalah yang telah ditemukan

ataupun dipecahkan berdasarkan pemahaman yang dibangun selama proses

tersebut. Hal ini senada dengan, Huda (2013: 206) menjelaskan

pelaksanaanTPS(Think, Pair, and Share) terdiri atas tiga langkah yaitu: Thinking

(berpikir), Pairing (berpasangan), dan Sharing (berbagi).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tindakan kelas dengan judul “Penerapan Teknik TPS (Think, Pair, and Share)

untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa pada Pembelajaran

IPS(Pada Siswa Kelas V SDNegeri 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka secara umum rumusan masalah pada

penelitian ini adalah “Bagaimanakah peningkatan kemampuan kognitif siswa

dalam pembelajaran IPS melalui penerapan teknik TPS pada siswa kelas V SDN

1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?”. Masalah tersebut

dijabarkan dalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan teknik TPS (Think, Pair, and Share)

untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS kelas

(18)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran

IPS setelah menerapkan teknik TPS (Think,Pair,and Share) untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas V di SDN 1 Cibogo

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk mendeskripsikan “Penerapan teknik TPS (Think, Pair, and

Share) untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS

siswa kelas V SDN 1 Cibogo Kecamatan Lembang,Kabupaten Bandung Barat.”

Tujuan khusus dari penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui:

1. Pelaksanaan penerapan model TPS (Think, Pair, and Share) pada

pembelajaran IPS siswa kelas V di SDN 1 Cibogo Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung Barat.

2. Peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran IPS setelah

menerapkan teknik TPS (Think, Pair, and Share) pada siswa kelas V SDN 1

Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritik

Secara teoretik, penelitian ini bermanfaat dalam membantu memperkaya dan

mengembangkan khasanah teori yang menyokong perkembangan pengajaran IPS,

khususnya yang terkait dalam penerapan teknik TPS (Think, Pair, and Share)

untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran

IPS.Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian

tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama antara sekolah, guru dan

peneliti yang lain untuk memperbaiki proses pembelajaran secara menyeluruh

khususnya yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa, serta

(19)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

2. Praktis

a) Bagi siswa, diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan

kognitif siswa.

b) Bagi Guru, diharapkan dengan penelitian ini dapat termotivasi untuk

menggunakan model pembelajaran yang beragam sesuai dengan materi dan

kebutuhan siswa di kelas.

c) Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, khususnya mutu praktek

pembelajaran.

d) Bagi Peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan ilmu yang

sangat bermanfaat untuk masa depan kelak, sehingga peneliti dapat

menyesuaikan danmenggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan apa

yang dibutuhkan oleh peserta didik.

E. Hipotesis Tindakan

Dengan penerapan teknik TPS (Think, Pair, and Share) pada pembelajaran IPS

dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas V SDN 1 Cibogo

Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

F. Definisi Operasional

Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing

variabel yang menjadi judul dari penelitian ini. Adapun kata kunci yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Teknik pembelajaran TPS (Think, Pair,and Share)

Teknik pembelajaran TPS (Think, Pair, and Share), merupakan jenis teknik

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa

dengan cara berpikir-berpasangan-berbagi. Teknik ini juga memberi kesempatan

pada siswa untuk bekerja sama dan mengkomunikasikan pemikirannya kepada

siswa lain. Think, pair, and share dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap think

(20)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dengan mengunakan teknik TPS(Think, Pair, and Share)yaitu

sebagai berikut :

a. Guru menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok.

b. Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok

c. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut

sendiri-sendiri terlebih dahulu

d. Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap

pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya.

e. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing

untuk men-share (berbagi) hasil diskusinya.

f. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi mereka di depan kelas

2. Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah dasar untuk membangun

pengetahuan, sikap dan keterampilan motorik anak dalam pencapaian kompetensi

secara utuh. Dalam tahapan prosesnya di lapangan, guru harus bisa menyusun

sebuah indikator sasaran yang disesuaikan dengan tahapan kemampuan siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Dimulai dari ranah kognitif (proses berpikir) siswa

yang paling dasar sampai yang paling tinggi, yaitu teori Bloom yang sering

dikenal dengan istilah C1 sampai C6. Dalam penelitian ini peneliti menyesuaikan

dengan materi yang akan diteliti, yaitu Standar Kompetensi kedua yaitu

menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia, maka penilaian yang akan dilakukan

(21)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode penelitian, model penelitian, lokasi,

waktu dan subjek penelitian, prosedur penelitian dan pengolahan analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila

diimplementasikan dengan baik dan benar. Menurut Suhardjono (dalam Arikunto,

2006: 58) “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan

memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.Sedangkan menurut Russeffendi (dalam Natalia & Kania,2008: 4) “penelitian kelas merupakan suatu

tindakan yang terarah, terencana, cermat, dan penuh perhatian yang dilakukan

oleh praktisi pendidikan (guru) terhadap permasalahaan yang ada dalam kelas

yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum.”

Jadi, penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu tindakan yang dilaksanakan

oleh guru terhadap permasalahan yang ada di dalam kelas yang bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran.

Menurut Natalia & Kania (2008: 10) tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan guru dalam pengembangan profesionalnya. Secara rinci, tujuan PTK antara lain:

1. Meningkatkan kualitas isi, masukkan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran.

3. Hasil penelitian dapat mendukung langsung pembelajaran yang sedang berlangsung.

4. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan. 5. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga

(22)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2006: 22) ada beberapa persyaratan penelitian tindakan oleh guru, yaitu:

1. Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukannya pencermatan secara terus-menerus, objektif, dan sistematis. Artinya dicatat atau direkam dengan baik sehingga diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan yang diperoleh peneliti.

3. Penelitian tindakan harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. Informasi dari siklus terdahulu sangat menentukan bentuk siklus berikutnya. Oleh karena itu, siklus yang kedua, ketiga, dan seterusnya tidak dapat dirancang sebelum siklus pertama terjadi. Hasil refleksi harus digunakan sebagai bahan masukan untuk perencanaan siklus berikutnya.

4. Penelitian tindakan terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku.

5. Penelitian tindakan harus betul-betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan, baik mengenai tindakan, suasana ketika terjadi, reaksi siswa, urutan peristiwa, hal-hal yang dirasakan sebagai kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.

6. Penelitian tindakan harus benar-benar menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara kerja sama dengan wali

kelas V SDN 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat untuk

memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga

dimungkinkan adanya tindakan berulang dengan revisi melalui siklus yang telah

ditentukan oleh peneliti untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS. Peneliti berperan sebagai guru yang akan melakukan tindakan

pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Secara garis besar,

tahapan PTK adalah perencanaan tindakan. Dalam perencanaan tindakan memuat

suatu rencana atau plan yang disusun berdasarkan tahapan-tahapan yang akan

dilaksanakan pada pelaksanaan. Setelah itu pelaksanaan tindakan, pengamatan

(23)

33

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Model Penelitian

Di dalam penelitian tindakan kelas ada beberapa model yang dapat digunakan

sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan.

Pemilihan model yang digunakan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi

yang ada. Model penelitian tindakan kelas diantaranya model Kemmis dan Mc.

Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins. Dari

beberapa model tersebut, model yang akan digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart. Hal ini dikarenakan model

Kemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di

dalamnya terdapat beberapa komponen. Diantaranya perencanaan, tindakan,

pengamatan refleksi serta perencanaan kembali untuk memperbaiki proses

pembelajaran selanjutnya.Adapun bentuk dari model spiral Kemmis dan Mc.

(24)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart(dimodifikasi dari Arikunto, 2006: 15)

Prosedur penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis dan Mc. Taggart

dalam bentuk siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap. Penelitian

diawali dengan perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action),

observasi (observation), melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai

perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.

1. Perencanaan

Setelah mengidentifikasi masalah dan menemukan masalah, peneliti

mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan, meliputi pembuatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), tes

evaluasi, dan lembar observasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini, peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan

sebelumnya pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan

tindakan sebanyak tiga siklus. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti

menggunakan teknik TPS (Think, Pair, and Share)

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran dilaksanakan.Observasi

saat pembelajaran dilaksanakan dilakukan oleh observer. Observer mengamati

kegiatan guru dan siswa. Kegiatan pengamatan atau pengambilan data, analisis

data untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran,

dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Yaitu dengan

menggunakan lembar observasi yang diisi oleh observer.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengulas atau mengevaluasi kegiatan yang telah

dilakukan, baik kelebihan maupun kekurangan dari proses pembelajaran pada

siklus I. Kekurangan dan kelemahan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus

(25)

35

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Cibogoyang terletak di Jalan

Tangkuban Parahu No.87 Desa Cibogo, Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat.. Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model TPS untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa, dilaksanakan pada bulan Mei 2014.

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V semester genap Sekolah Dasar

Negeri 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran

2013-2014. Jumlah siswa kelas V di SD Negeri 1 Cibogo berjumlah 16 orang.

Namun yang mengikuti penelitian hanya 15 orang. Dengan jumlah laki-laki 10

orang dan perempuan 6 orang.Siswa kelas V SD Negeri 1 Cibogo memiliki latar

belakang yang heterogen, ada yang berasal dari keluarga bermata pencaharian

petani, buruh, pedagang, wiraswasta, dan lain-lain.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Orientasi Lapangan (penelitian awal)

a. Observasi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh

gambaran pelaksanaan pembelajaran IPS selama ini.

b. Wawancara dengan pihak sekolah (wali kelas V). Hal ini dilakukan untuk

memperoleh informasi tentang gambaran pelaksanaan pembelajaran dan

kendala yang dihadapi dalam pembelajaran IPS.

c. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di sekolah

tempat penelitian.

2. Tahap Persiapan Pra-tindakan

a. Menetapkan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam penelitian. Hal ini

dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen

(26)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Merancang dan menyusun instrumen pembelajaran yang akan dilakukan, yang

terdiri dari RPP dan LKS. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilakukan agar proses pembelajaran

dapat lebih terarah untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.

c. Menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data

berfungsi untuk merekam semua kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu

instrumen pengumpulan data harus disusun secara baik. Instrumen

pengumpulan datayang dibuat oleh peneliti adalah tes dan lembar observasi.

d. Konsultasi instrumen pembelajaran dan instrumenpengumpulan data kepada

dosen pembimbing. Hal ini dilakukan agar instrumen yang dibuat memiliki

kualitas yang baik.

e. Merevisi instrumen jika diperlukan.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Siklus I

a. Perencanaan

1) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan

model pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS (Think, Pair, and Share)

2) Menyusun instrumen pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi

untuk mengukur keberhasilan siklus yaitu mengukur kemampuan kognitif

siswa pada pembelajaran IPS materi “Perjuangan Melawan Penjajahan

Belanda”

3) Konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai instrument

penelitian yang telah dibuat.

4) Revisi instrumen jika diperlukan.

b. Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Teknik Pembelajaran

(27)

langkah-37

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langkah pada penerapan Teknik Pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS

(Think, Pair, and Share)adalah sebagai berikut:

1) Guru memperlihatkan gambar tokoh para pejuang pada masa penjajahan

Belanda.

Gambar 3.2

Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda

2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda, dengan pertanyaan sebagai berikut :  Sebutkan nama-nama tokoh pejuang pada gambar tersebut?

 Sebutkan asal daerah para tokoh tersebut?

 Bentuk perjuangan yang para tokoh tersebut lakukan?

 Diantara para tokoh di atas siapa yang kalian kagumi? Mengapa kamu mengagumi tokoh tersebut?

3) Guru meluruskan jawaban siswa dan mengajak siswa untuk mengetahui lebih

jauh mengenai perlawanan para tokoh pejuang terhadap Belanda melalui LKS.

4) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok dengan anggota setiap

kelompoknya empat orang siswa.

5) Guru membagikan LKS kepda setiap siswa dalam kelompok.

6) Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKS.

(28)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8) Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, guru meminta siswa

untu duduk berpasangan dalam kelompoknya. Masing-masing dalam

kelompok tersebut terdapat dua pasangan.

9) Setiap pasangan siswa mendiskusikan hasil dari pengerjaan LKS tersebut.

10)Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diminta berdiskusi dengan

kelompoknya, kelompok awal yang terdiri dari empat orang siswa. Setiap

kelompok ditugaskan untuk menuliskan kesimpulan jawaban hasil diskusi

dengan semua anggota kelompok.

11)Setaip perwakilan anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas.

12)Guru meluruskan jawaban siswa dan melakukan penguatan.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan oleh observer. Observer melakukan observasi

menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas

guru maupun siswa selama pembelajaran dengan penerapan teknik TPS.

2) Melakukan tes untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.

Adapun tes yang dilakukan peneliti adalah berupa kuis, yang sesuai dengan

tahapan pada model TPS.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis, kemudian direfleksikan sebagai bahan

evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.

Siklus II

a. Perencanaan

1) Menyusun instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai teknik TPS (Think, Pair,

(29)

39

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi guru dan

siswa, dan tes evaluasi akhir pembelajaran untuk mengukur kemampuan

kognitif siswa dalam pembelajaran IPS dengan materi “Perjuangan Melawan

Penjajahan Jepang.”

3) Konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai instrument

penelitian yang telah dibuat.

4) Revisi instrumen jika diperlukan.

b. Pelaksanaan

1) Guru memperlihatkan gambar tokoh para pejuang pada masa penjajahan Jepan

Gambar 3.3

Tokoh Pejuang Pada Masa Penjajahan Jepang

2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda, dengan pertanyaan sebagai berikut :  Sebutkan nama-nama tokoh pejuang pada gambar tersebut?

 Sebutkan asal daerah para tokoh tersebut?

 Bentuk perjuangan yang para tokoh tersebut lakukan?

 Diantara para tokoh di atas siapa yang kalian kagumi? Mengapa kamu mengagumi tokoh tersebut?

3) Guru meluruskan jawaban siswa dan mengajak siswa untuk mengetahui lebih

jauh mengenai perlawanan para tokoh pejuang terhadap Jepang melalui LKS.

4) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok dengan anggota setiap

(30)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Guru membagikan LKS kepda setiap siswa dalam kelompok.

6) Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKS.

7) Setiap siswa mengerjakan LKS secara individu terlebih dahulu.

8) Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, guru meminta siswa

untu duduk berpasangan dalam kelompoknya. Masing-masing dalam

kelompok tersebut terdapat dua pasangan.

9) Setiap pasangan siswa mendiskusikan hasil dari pengerjaan LKS tersebut.

10)Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diminta berdiskusi dengan

kelompok nya, kelompok awal yang terdiri dari 4 orang siswa. Setiap

kelompok ditugaskan untuk menuliskan kesimpulan jawaban hasil diskusi

dengan semua anggota kelompok.

11) Setaip perwakilan anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas.

12) Guru meluruskan jawaban siswa dan melakukan penguatan.

13) Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai perjuangan melawan

penjajahan Jepang.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan oleh observer. Observer melakukan observasi

menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas

guru maupun siswa selama pembelajaran dengan penerapan teknik TPS.

2) Melakukan tes untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.

Adapun tes yang dilakukan peneliti adalah berupa tes evaluasi di akhir

pembelajaran, yang sesuai dengan tahapan pada model TPS.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis, kemudian direfleksikan sebagai bahan

(31)

41

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siklus III

a. Perencanaan

1) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan

model pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS (Think, Pair and Share).

2) Menyusun instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi dan lembar

tes untuk mengukur keberhasilan siklus yaitu mengukur kemampuan kognitif

siswa pada pembelajaran IPS materi “Pergerakan Nasional dan Sumpah

Pemuda”.

3) Konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai instrument

penelitian yang telah dibuat.

4) Revisi instrumen jika diperlukan.

b. Pelaksanaan

1) Guru memperlihatkan gambar tokoh pergerakan nasional

Gambar 3.4

Tokoh Pergerakan Nasional

2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda, dengan pertanyaan sebagai berikut :  Sebutkan nama-nama tokoh pejuang pada gambar tersebut?

(32)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Bentuk perjuangan yang para tokoh tersebut lakukan?

 Diantara para tokoh di atas siapa yang kalian kagumi? Mengapa kamu mengagumi tokoh tersebut?

3) Guru meluruskan jawaban siswa dan mengajak siswa untuk mengetahui lebih

jauh mengenai perlawanan para tokoh pejuang terhadap Jepang melalui LKS.

4) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok dengan anggota setiap

kelompoknya empat orang siswa.

5) Guru membagikan LKS kepda setiap siswa dalam kelompok.

6) Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKS.

7) Setiap siswa mengerjakan LKS secara individu terlebih dahulu.

8) Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, guru meminta siswa

untu duduk berpasangan dalam kelompoknya. Masing-masing dalam

kelompok tersebut terdapat dua pasangan.

9) Setiap pasangan siswa mendiskusikan hasil dari pengerjaan LKS tersebut.

10)Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diminta berdiskusi dengan

kelompok nya, kelompok awal yang terdiri dari empat orang siswa. Setiap

kelompok ditugaskan untuk menuliskan kesimpulan jawaban hasil diskusi

dengan semua anggota kelompok.

11) Setaip perwakilan anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas

12) Guru meluruskan jawaban siswa dan melakukan penguatan

13) Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai pergerakan nasional dan

sumpah pemuda.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan oleh observer. Observer melakukan observasi

menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas

guru maupun siswa selama pembelajaran dengan penerapan teknik TPS.

2) Melakukan tes untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.

(33)

43

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sesuai dengan tahapan pada model TPS.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis, kemudian direfleksikan sebagai bahan

evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen

pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran IPS diantaranya.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model

pembelajaran TPS (Think, Pair, and Share) sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan pembelajaran pada setiap siklus.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk memfasilitasi siswa pada

proses pembelajaran dengan cara diskusi bersama teman dalam kelompok.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantarnya.

a. Lembar observasidigunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru

dan siswa selama pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran TPS

(Think, Pair, and Share) untuk meningkatan kemampuan kognitif pada

pembelajaran IPS. Lembar observasi juga berfungsi sebagai bahan refleksi

apakah proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun atau tidak. Lembar observasi yang dibuat

disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran pada RPP. Sehingga ada

sedikit perbedaan pada setiap siklusnya.

(34)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati

Kemunculan

focus diskusi dengan

(35)

aturan-45

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(36)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(37)

47

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Guru memberikan

penguatan terhadap

materi pelajaran

c. Guru memberikan

lembar evaluasi pada

siswa

d. Pengkondisian kelas

b. Tes digunakan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS setelah mengikuti

pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran TPS (Think, Pair, and

Share).

F. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data ialah upaya yang dilakukan guru yang berperan sebagai peneliti

untuk mengolah serta merangkum data secara akurat. Data yang dikumpulkan dari

setiap pelaksanaan siklus dan kegiatan observasi dianalisis secara deskriptif.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara

kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan

aktivitas guru dan siswa yang terjadi selama pembelajaran terhadap penerapan

model TPS (Think, Pair, and Share). Data untuk dianalisis berasal dari hasil

observasi. Kegiatan observasi dilakukan oleh observer dari guru kelas dan teman

sejawat dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti.

Selama pembelajaran berlangsung, para observer mengamati aktivitas guru dan

siswa mengenai kesesuaian pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair and

Share). Setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang

selanjutnya dideskripsikan. Selain itu untuk mengetahui kriteria keterlaksanaan

(38)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi keterlaksanaan pembelajaran diolah menjadi dalam bentuk presentase.

Adapun langkah-langkah dalam mengolah data keterlaksanaan observasi:

a. Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yag observer isi pada format

aktivitas guru dan siswa.

b. Menghitung presentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

rumus berikut:

% Keterlaksanaan Metode =

x 100 %

c. Menginterpretasikan presentase keterlaksanaan pembelajaran yang diperolah

pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Kriteria Keterlaksanaan Teknik TPS (Think, Pair, and Share)

Presentase Rata-rata (%) Kategori

80 – lebih Sagat Baik

60 – 79 Baik

40 – 59 Cukup

21 – 39 Kurang

0 – 20 Sangat Kurang

Ridwan (dalam Ihsanudin, 2013: 39)

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa

dalam pembelajaran pada pembelajaran IPS. Data ini berasal dari hasil kerja siswa

melalui tes evaluasi akhir pembelajaran. Kemudian data tersebut diolah dan

dihitung ketuntasan hasil belajardan nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan

dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas.

Adapun rumus untuk menghitung rata-rata kelas dan ketuntasan belajar sebagai

(39)

49

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Melakukan penskoran terhadap nilai siswa pada saat post test di setiap

siklusnya.

(Puerwanti dkk, 2008: 40)

b. menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:

X =

(Nurhazariah, 2013: 36).

Keterangan:

X = nilai rata-rata kelas

∑N = total nilai yang diperoleh seluruh siswa n = jumlah siswa

c. menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus:

TB =

(Nurhazariah, 2013: 37).

Keterangan:

TB = ketuntasan belajar

∑S ≥ 65 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65

n = jumlah siswa

100% = bilangan tetap

Dalam proses pembelajaran, keberhasilan dan ketuntasan belajar siswa

penting untuk diperhatikan, karena salah satu keberhasilan yang ingin dicapai

adalah peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa. Kriteria ketuntasan

minimal (KKM) dibuat oleh sekolah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Nilai =

(40)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh siswa di sekolah tersebut. Sehingga di setiap sekolah memiliki KKM yang

berbeda-beda. Adapaun nilai KKM kelas V di SDN 1 Cibogo pada mata pelajaran

IPS yaitu 65. Menurut Sudjana (2005: 151) untuk ketuntasan klasikal yang

(41)

94

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang penerapan

teknik TPS (Think, Pair, and Share) untuk meningkatkan kemampuan

kognitifsiswapadapembelajaran IPS kelas V SDN 1 Cibogo, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan teknik TPS (Think, Pair, and Share)

pada pembelajaran IPS kelas V SDN 1 Cibogo telah berlangsung dengan

baik, karena terlaksana dengan sesuai dengan perencanaan pembelajaran

berdasarkan langkah-langkah TPS (Think, Pair, and Share). Aktivitas guru

maupun siswa selama pembelajaran berjalan dengan baik.

2. Peningkatan kemampuan kognitif pada siswa kelas V SDN 1 Cibogo setelah

pembelajaran IPS dengan teknik TPS (Think, Pair, and Share) meningkat.

Hal tersebut terbukti dari peningkatan ketuntasan belajar tiap siklus yang

meningkat. Yaitu pada siklus I 66,67%, siklus II sebesar 86,67% dan siklus

III mencapai 93,33%. Selain dari ketuntasan belajar tiap siklus dapat juga

dilihat dari nilai rata-rata kelas setiap siklusnya. Yaitu pada siklus I 62,27,

siklus II 82,80 dan siklus III mencapai 87,06.

B. Rekomendasi

Melalui penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru perlu menerapkan teknik TPS (Think, Pair, and Share) di dalam

pembelajaran khususnya pembelajaran IPS. Karena teknik ini terbukti efektif

dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pembelajara IPS. Selain itu,

perencanaan pembelajaran perlu dipersiapkan lebih matang agar pembelajaran

berlangsung dengan efektif. Penerapan teknik TPS (Think, Pair, and Share)juga

(42)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh. Guru juga perlu meningkatkan

profesionalitasnya agar kualitas pembelajaran meningkat.

2. Bagi Sekolah

Sekolah perlu menerapkan kebijakan yang dapat memacu guru menerapkan

teknik TPS (Think, Pair, and Share) dalam pembelajaran dan guru dapat lebih

profesional lagi agar kualitas pembelajaran dapat meningkat. Sekolah juga perlu

menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di kelas.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan teknik TPS (Think, Pair, and

Share) untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS

perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya untuk dapat memperoleh hasil yang

(43)

96

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ahmadi, I.K., dan Sofan, A. (2011). Metode Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

Huda, M. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Hopkins, D. (2011). Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ihsanudin, M. (2013). Penggunaan Peta Konsep Berbantuan Multimedia untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika SMP. Skripsi, Fisika,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Kesuma, D. ( 2010 ). SK-KD-ICK-AMP. Bandung: (Manuscript).

Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Lie, A. (2008). Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Natalia, M.M., dan Kania, I.D. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Nurhazariah, R.D. (2013). Penerapan Pendekatan Realistic Mathematic

Education (RME) Pada Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, PGSD, Universitas

Pendidikan Indonesia.

Permatasarari, H.R. (2013). Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat. Skripsi, PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia.

Puerwanti, E., dkk. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sapriya, dkk. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI Press Bandung.

(44)

Dadan Agung Muamar, 2014

Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. (2005). Penilaian Proses dan Hasil Belajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tilaar, H.A.R. (2006). Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Santi, N.R. (2013). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think, Pair, Share untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika pada Materi Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat. Skripsi, PGSD,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Wahyuningsih, D.D. (2013). Penerapan Model Think-Pair-Share untuk

Meningkatkan Penggunaan Konsep Sifat-sifat Cahaya. Skripsi, PGSD,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Yuliani, N. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui

Strategi Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Think Pair and Share Dalam Pembelajaran IPS. Skripsi, PGSD, Universitas Pendidikan

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 1 Cibogo
Gambar 3.2 Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda
Gambar 3.3 Tokoh Pejuang Pada Masa Penjajahan Jepang
Gambar 3.4 Tokoh Pergerakan Nasional
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi ini berjudul ” Penerapan Sanksi Dagang Internasional sebagai Alat Paksa dalam Kegiatan Perdagangan Internasional” ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan

If team members have not yet had an opportunity to implement teacher moves with students, discuss teacher moves and strategies discovered in the Quantum Learning training that

Dalam data hasil observasi dan wawancara baik guru maupun siswa setiap aspek yang diamati telah mencapai 100 %, dan untuk penilaian bagi siswa semuanya telah tercapai nilai

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (4) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha

- kawasan tadahan musnah - perlombongan petroleum di laut : - peningkatan suhu kerana kurang proses transpirasi pencemaran laut, kepupusan sumber laut - angin lebih kencang

jadi, lingkungan bisnis Islami adalah segala aktivitas ekonomi yang sesuai dengan ajaran Islam....

Sehubungan dengan perkembangan bengkel MULYA MOTOR yang semakin pesat serta perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin luas dan perkembangan teknologi yang semakin canggih