PENERAPAN TEKNIK TPS(THINK, PAIR, AND SHARE)
UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V
SDN 1 Cibogo Kecamatan LembangKabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi SebagianSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Dadan Agung Muamar 1003347
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh
Dadan Agung Muamar
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Dadan Agung Muamar 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
iv
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran kooperatif ... 10
1. Pengertian Cooperative Learning ... 10
2. Manfaat Cooperative Learning ... 11
B. Cooperative Learning Teknik TPS ... 12
1. Pengertian TPS ... 12
2. Karakteristik Pembelajaran TPS ... 14
3. Langkah-langkah Penggunaan Think, Pair and Share ... 14
4. Tahapan TPS (Think, Pair and Share) ... 15
5. Kelebihan dan Kekurangan Teknik TPS (Think, Pair and Share) ... 16
v
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Kemampuan Kognitif Siswa ... 18
1. Definisi Kemampuan Kognitif ... 18
2. Kategori Dimensi Proses Kognitif... 19
D. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 25
1. Pengertian IPS ... 25
2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 27
3. Pentingnya Pembelajaran IPS ... 28
E. Penelitian yang Relavan ... 29
F. Kerangka Berpikir ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 50
2. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS ... 86
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 94
B. Rekomendasi ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 96
LAMPIRAN ... 98
vi
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Kelas V ... 4
Tabel 3.1 Lembar Observasi Guru danSiswaSiklus I ... 43
Tabel 3.2 Kriteria Keterlaksanaan Teknik TPS ... 48
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Kelas V ... 51
Tabel 4.2 Nilai Siswa Kelas V SDN 1 Cibogo pada Siklus I ... 56
Tabel 4.3 Nilai Siswa Kelas V SDN 1 Cibogo pada Siklus II ... 65
vii
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 30
Gambar 3.1 Model Kemmis & Taggart ... 33
Gambar 3.2 Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda... 37
Gambar 3.3 Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Jepang... 39
viii
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 58
Diagram 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 67
Diagram 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ... 75
Diagram 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Setiap siklus ... 75
ix
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran A – Instrumen Pembelajaran
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
- LKS Siklus I
- LKS Siklus II
- LKS Siklus III
B. Lampiran B – Instrumen Pengumpul Data
- Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I
- Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II
- Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus III
- Tes Siklus I
- Tes Siklus II
- Tes Siklus III
C. Lampiran D - Dokumentasi
i
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPS
DadanAgungMuamar (1003347)
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 1 Ciboogo yang berjumlah 15 orang siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 9 orang, dan jumlah siswa perempuan sebanyak 6 orang. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang berdampak pada rendahnya hasil nilai belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Hal ini diakibatkan oleh metode mengajar guru, yaitu metode konvensional yang berupa ceramah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan peningkatan kemampuan kognitif dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik TPS (Think, Pair, and Share). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & McTaggart melalui tiga siklus. Untuk memperoleh data hasil penelitian, dibuat instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Data dianalisis dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu pelaksanaan pembelajaran selama dilaksanakan penelitian secara umum telah berlangsung dengan baik,serta terdapat peningkatan kemampuan kognitif siswa pada pembelajran IPS selama penelitian berlangsung. Peningkatan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada pembelajaran IPS darisiklus I, siklus II, dan siklus III .Dengan nilai rata-rata kelas di siklus I yaitu 62,27, siklus II 82,80 dan siklus III 87,06. Selain itu, dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa setiap siklus yaitu pada siklus I 66,67%, siklus II 86,67% dan pada siklus III mencapai 93,33%. Diharapkan guru dapat menerapkan teknik TPS (Think, Pair, and Share) dalam pembelajaran IPS, dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik agar kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS dapat meningkat.
ii
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abstract: The Aplication Technique of TPS (Think, Pair and Share) to Improve Cognitive Ability Student.
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah yang diteliti, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan definisi
operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pada jenjang pendidikan di sekolah dasar khususnya pada pembelajaranIPS,
sangat perlu untuk dikaji dan dipahami.Sebab pembelajaran IPS erat kaitannya
dengan kehidupan sosial sekitar.Sesuai dengan pendapat Iif dan Sopan (2011:8)
yang menyatakan bahwa, pendidikan IPS merupakan bidang keilmuan yang
mengkaji mengenai kehidupan sosial. Fungsi IPS itu sendiri yaitu sebagai sebuah
bekal mengenai ilmu sosial bagi peserta didik di masa depan. Selain itu IPS ini
merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Terkait dengan hal di
atas Iif dan Sopan (2011:10)mengemukakan:
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, dan kritis serta rasa ingin tahu untuk memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama.
Selain itu sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari tujuannya. Adapun tujuan IPS adalah sebagai berikut:
1. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjutt di bidang ilmu sosial. 2. IPS tujuannya mendidik kewarganegaraan yang baik.
3. IPS mempelajari mengenai masalah-masalah sosial.
Oleh karena itu dalam pendidikan di sekolah dasar ini peran guru sangatlah
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
didik yang berjiwa sosial. Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Pasal 42 ayat
1 (dalam Tilaar,2006: 53) menyatakan bahwa “pendidik harus memiliki
kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar,
sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.” Tetapi hal ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan,
mengingat harus adanya kesiapan dari seorang guru untuk bisa membimbing dan
mendidik dengan baik.Karena dalam proses belajar mengajar di kelasguru harus
sepenuhnya memberikan arahan kepada seluruh siswa yang masih awam dan
sangat perlu bimbingan dari seorang guru. Sejalan dengan isi dari Peraturan
Perundang-undangan Guru dan Dosen Pasal 2 ayat 1(dalam Tilaar,2006: 54) yang
menyatakan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan usia dini pada
jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan perundang-undangan. Oleh
karena itu guru merupakan seorang tenaga professional dan sebagai seorang
pemimpin dalam terselenggaranya pendidikan. Tugas dari guru sendiri yaitu
menjalanakan pendidikan dengan baik sesui dengan peraturan
perundang-undangan .
Di dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.Guru harus bisa membimbing
seluruh peserta didik. Sebab tugas guru tidak hanya sekedar menyampaikan
materi pembelajaran tetapi juga sebagai seorang pendidik yang mempu mendidik
dan mampu membentuk karakter yang baik Dalam kegiatan pembelajaran di
kelas, khusunya pembelajaran IPS di SDN 1 Cibogo sebagian besar guru hanya
menerapkan model pembelajan konvensional yaitumetode ceramah. Sehingga
timbal balik siswa terhadap apa yang guru jelaskan mengenai materi pembelajaran
pun nyaris tidak ada. Akibatnya siswa hanya duduk dengan rapih dan
mendengarkan guru bicara. Sesuai dengan fakta yang terjadi, dalam proses belajar
mengajar siswa cenderung tidak memperhatikan apa yang guru jelaskan mengenai
pelajaran yang sedang diajarkan. Melainkan kebanyakan siswa yang lebih
memilih melakukan kegiatan lain yang mereka anggap menyenangkan dan tidak
membuat mereka jenuh. Contohnya saja ada siswa yang memilih untuk
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak menghiraukan apa yang guru jelaskan di depan. Adapun siswa yang selalu
bercanda dan bermain-main dengan teman sebangkunya, sampai mereka tertawa
dan mengganggu siswa lain yang mengakibatkan suasana kelas yang gaduh dan
tidak teratur.
Dengan demikian hanya sebagian kecil saja siswa yang memperhatikan
penjelasan guru di depan. Dengan catatan, mereka yang memperhatikan pun
hanya sekedar melihat saja apa yang sedang guru jelaskan. Sehingga proses
pembelajaran pun kurang efektif, karena kurangnya koordinasi dan pengawasan
dari guru. Karena dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa hanya bertindak pasif
dalam kegiatan pembelajaran tersebut
Sejalan dengan pendapat di atas, hal ini bisa terjadi dikarenakan dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas, guru hanya menggunakan model ceramah.
Sesuai dengan fakta di lapangan guru hanya menjelaskan materi pelajran secara
keseluruhan tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
bahkan mengemukakan pendapatnya mengenai apa yang sedang guru jelaskan.
Hal ini mengakibatkan, dalam kegiatan pembelajaran di kelas tersebut hanya
terdapat pembelajaran searah tanpa adanya respon dari siswa itu sendiri.Guru juga
hanya fokus pada buku sumber yang ada, dan tidak menggunakan media-media
pembelajaran yang lebih kreatif.Sehingga guru tersebut tidak mampu membuat
siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.Tentunya sangat
kurang memotivasi siswa untuk bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi bagi kenyamanan proses pembelajaran di
kelas. Harusnya guru komunikatif dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran.
Sementara itu, hasil observasi empirik di lapangan juga menunjukkan bahwa
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sangat rendah.Berdasarkan hasil
wawancara dan data kuantitatif pada siswa kelas V SDN 1 Cibogo Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat, menunjukkan bahwa dalam mata pelajaran
IPS masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).Berikut ini data nilai siswa berdasarkan hasil ulangan
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Tabel 1.1
Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 1 Cibogo
Jumlah
berjumlah 15 orang siswa, hanya 5 orang atau jika dipresentasekan yaitu 33,33%
saja yang tuntas belajar. Sedangkan 10 orang siswa lainnya belum tuntas belajar,
dengan rata-rata nilai seluruh siswa hanya 50,57 dan belum mencapai standar
KKM yang di tetapkan di sekolah tersebut yaitu 65. Untuk mengatasi hal tersebut,
sorang guru dituntut untuk pandai dalam mencari sebuah solusi. Bagaimana
caranya agar dalam proses pembelajaran siswa tidak merasakan jenuh, melainkan
siswa mereka senang dan termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu guru harus
meninggalkan pembelajaran konvensional yaitu melalui model ceramah tersebut.
Tidak ada salahnya dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru menggunakan
model pembelajaran yang sangat menunjang dalam kegiatan pembelajaran.
Intinya menitikberatkan proses pembelajaran itu pada siswa dan guru hanya
sebagai seorang pembimbing. Guru harus kreatif untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif dan komunikatif, misalkan dengan diadakannya kuis
untuk mengecek sejauh mana kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang
diajarkan. Ataupun dengan pembelajaran berbasis kelompok pun sangat sesuai
diterapkan, karena siswa dapat belajar bagaimana bekerja sama dan juga saling
menghargai dalam mengemukakan pendapat mereka dalam kelompok. Sehingga
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pun sangat bermutu.
Ada beberapa model penggunaan pembelajaran cooperative learning yang
cocok untuk diterapkan untuk siswa sekoah dasar khususnya dalam pembelajaran
IPS.Pertama, yaitu teknikTPS (Think, Pair, and Share). Teknik ini
menitikberatkan kepada proses berpikir dan pemahaman siswa terhadap materi.
Dalam tahapan pembelajaran dengan menggunakan teknik tersebut, terdiri dari
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tahapan ini saling berkaitan satu sama lainnya, karena dalam pembelajarannya
menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa dan meminimalisir peran guru.
Adapun kelebihan dari teknik TPS ini menurut Huda (2013: 206) yaitu “Pertama
memungkinkan siswa untuk berpikir sendiri dan bekerjasama dengan orang
lain.Kedua, dapat mengoptimalkan partisipasi siswa. Dan yang terakhir mampu
menunjukan pasrtisipasinya kepada orang lain.” Selain teknik TPS tadi, terdapat
pula pembelajaran dengan menggunakan teknik jigsaw.Teknik jigsawini
menggabungkan antara kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan
berbicara.Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik ini guru harus
memahami betul kemampuan dan pengalaman siswa dan membantu siswa
mengaktifkan skema pembelajaran ini (Huda, 2013:204).Adapun kelebihan dari
pembelajaran dengan menggunakan teknik ini yaitu lebih memudahkan siswa
dalam mengerjakan soal yang berhubungan dalam kelompok tersebut.
Selain itu ada pula model cooperative learning tipe berkirim salam dan soal.
Dengan teknik ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
pengetahuan dan keterampilan mereka yaitu dengan siswa membuat pertanyaan
sendiri sehingga akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan menjawab
pertanyaan yang dibuat oleh temannya. Kelebihan dari pembelajaran dengan
menggunakan teknik ini yaitu membuat siswa lebih mampu berpikir kritis dalam
membuat soal dan memahami materi pembelajaran.
Ada juga penggunaan model bermain peran (role playing).Merupakan sebuah
model yang di dalamnya ada keterlibatan partisipan dan peneliti dalam situasi
permasalahan dan adanya keinginan untuk memunculkan resolusi damai serta
memahami apa yang dihasilkan dan keterlibatan langsung ini.Kelebihan dari
model atau teknik ini yaitu membuat situasi pembelajaran menjadi santai, karena
diisi dengan pembelajaran yang di dalamnya siswa menjalankan peran yang telah
guru buat melalui skenario dalam pembelajaran tersebut.
Setelah mengkaji berbagai model dan metode pembelajaran yang sesuai dan
dibutuhkan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan kognitif siswa
yang menunjang pada hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran IPS,
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
belajar aktif dan interaktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh
karenanya guru perlu model mengajar yang variatif, salah satunya yaitu
menggunakan model Cooperative Learning dengan teknik TPS (Think,Pair,
andShare).
Adapun alasan pemilihan teknik pembelajaran tersebut, yaitu dengan
pertimbangan bahwa melalui teknik TPS (Think, Pair, and Share) ini dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa.Karena sesuai dengan tahapan
pembelajaran TPS ini, menekankan setiap individu dapat berpikir kritis.
Kemudian secara aktif siswa saling berinteraksi dan berdiskusi dengan teman
sebangku atau kelompok kecil yang telah dibentuk sebelumnya oleh guru,
kemudian berbagi sebuah pengetahuan baru terkait masalah yang telah ditemukan
ataupun dipecahkan berdasarkan pemahaman yang dibangun selama proses
tersebut. Hal ini senada dengan, Huda (2013: 206) menjelaskan
pelaksanaanTPS(Think, Pair, and Share) terdiri atas tiga langkah yaitu: Thinking
(berpikir), Pairing (berpasangan), dan Sharing (berbagi).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul “Penerapan Teknik TPS (Think, Pair, and Share)
untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa pada Pembelajaran
IPS(Pada Siswa Kelas V SDNegeri 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka secara umum rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Bagaimanakah peningkatan kemampuan kognitif siswa
dalam pembelajaran IPS melalui penerapan teknik TPS pada siswa kelas V SDN
1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?”. Masalah tersebut
dijabarkan dalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan teknik TPS (Think, Pair, and Share)
untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS kelas
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran
IPS setelah menerapkan teknik TPS (Think,Pair,and Share) untuk
meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas V di SDN 1 Cibogo
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan “Penerapan teknik TPS (Think, Pair, and
Share) untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS
siswa kelas V SDN 1 Cibogo Kecamatan Lembang,Kabupaten Bandung Barat.”
Tujuan khusus dari penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui:
1. Pelaksanaan penerapan model TPS (Think, Pair, and Share) pada
pembelajaran IPS siswa kelas V di SDN 1 Cibogo Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat.
2. Peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran IPS setelah
menerapkan teknik TPS (Think, Pair, and Share) pada siswa kelas V SDN 1
Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritik
Secara teoretik, penelitian ini bermanfaat dalam membantu memperkaya dan
mengembangkan khasanah teori yang menyokong perkembangan pengajaran IPS,
khususnya yang terkait dalam penerapan teknik TPS (Think, Pair, and Share)
untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran
IPS.Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian
tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama antara sekolah, guru dan
peneliti yang lain untuk memperbaiki proses pembelajaran secara menyeluruh
khususnya yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa, serta
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
2. Praktis
a) Bagi siswa, diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan
kognitif siswa.
b) Bagi Guru, diharapkan dengan penelitian ini dapat termotivasi untuk
menggunakan model pembelajaran yang beragam sesuai dengan materi dan
kebutuhan siswa di kelas.
c) Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, khususnya mutu praktek
pembelajaran.
d) Bagi Peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan ilmu yang
sangat bermanfaat untuk masa depan kelak, sehingga peneliti dapat
menyesuaikan danmenggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan apa
yang dibutuhkan oleh peserta didik.
E. Hipotesis Tindakan
Dengan penerapan teknik TPS (Think, Pair, and Share) pada pembelajaran IPS
dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas V SDN 1 Cibogo
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
F. Definisi Operasional
Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing
variabel yang menjadi judul dari penelitian ini. Adapun kata kunci yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teknik pembelajaran TPS (Think, Pair,and Share)
Teknik pembelajaran TPS (Think, Pair, and Share), merupakan jenis teknik
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa
dengan cara berpikir-berpasangan-berbagi. Teknik ini juga memberi kesempatan
pada siswa untuk bekerja sama dan mengkomunikasikan pemikirannya kepada
siswa lain. Think, pair, and share dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap think
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran dengan mengunakan teknik TPS(Think, Pair, and Share)yaitu
sebagai berikut :
a. Guru menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok.
b. Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok
c. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut
sendiri-sendiri terlebih dahulu
d. Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap
pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya.
e. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing
untuk men-share (berbagi) hasil diskusinya.
f. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi mereka di depan kelas
2. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah dasar untuk membangun
pengetahuan, sikap dan keterampilan motorik anak dalam pencapaian kompetensi
secara utuh. Dalam tahapan prosesnya di lapangan, guru harus bisa menyusun
sebuah indikator sasaran yang disesuaikan dengan tahapan kemampuan siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Dimulai dari ranah kognitif (proses berpikir) siswa
yang paling dasar sampai yang paling tinggi, yaitu teori Bloom yang sering
dikenal dengan istilah C1 sampai C6. Dalam penelitian ini peneliti menyesuaikan
dengan materi yang akan diteliti, yaitu Standar Kompetensi kedua yaitu
menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia, maka penilaian yang akan dilakukan
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian, model penelitian, lokasi,
waktu dan subjek penelitian, prosedur penelitian dan pengolahan analisis data.
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila
diimplementasikan dengan baik dan benar. Menurut Suhardjono (dalam Arikunto,
2006: 58) “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan
memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.Sedangkan menurut Russeffendi (dalam Natalia & Kania,2008: 4) “penelitian kelas merupakan suatu
tindakan yang terarah, terencana, cermat, dan penuh perhatian yang dilakukan
oleh praktisi pendidikan (guru) terhadap permasalahaan yang ada dalam kelas
yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum.”
Jadi, penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu tindakan yang dilaksanakan
oleh guru terhadap permasalahan yang ada di dalam kelas yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran.
Menurut Natalia & Kania (2008: 10) tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan guru dalam pengembangan profesionalnya. Secara rinci, tujuan PTK antara lain:
1. Meningkatkan kualitas isi, masukkan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran.
3. Hasil penelitian dapat mendukung langsung pembelajaran yang sedang berlangsung.
4. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan. 5. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Arikunto (2006: 22) ada beberapa persyaratan penelitian tindakan oleh guru, yaitu:
1. Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukannya pencermatan secara terus-menerus, objektif, dan sistematis. Artinya dicatat atau direkam dengan baik sehingga diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan yang diperoleh peneliti.
3. Penelitian tindakan harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. Informasi dari siklus terdahulu sangat menentukan bentuk siklus berikutnya. Oleh karena itu, siklus yang kedua, ketiga, dan seterusnya tidak dapat dirancang sebelum siklus pertama terjadi. Hasil refleksi harus digunakan sebagai bahan masukan untuk perencanaan siklus berikutnya.
4. Penelitian tindakan terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku.
5. Penelitian tindakan harus betul-betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan, baik mengenai tindakan, suasana ketika terjadi, reaksi siswa, urutan peristiwa, hal-hal yang dirasakan sebagai kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
6. Penelitian tindakan harus benar-benar menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara kerja sama dengan wali
kelas V SDN 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat untuk
memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga
dimungkinkan adanya tindakan berulang dengan revisi melalui siklus yang telah
ditentukan oleh peneliti untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada
pembelajaran IPS. Peneliti berperan sebagai guru yang akan melakukan tindakan
pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Secara garis besar,
tahapan PTK adalah perencanaan tindakan. Dalam perencanaan tindakan memuat
suatu rencana atau plan yang disusun berdasarkan tahapan-tahapan yang akan
dilaksanakan pada pelaksanaan. Setelah itu pelaksanaan tindakan, pengamatan
33
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Model Penelitian
Di dalam penelitian tindakan kelas ada beberapa model yang dapat digunakan
sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan.
Pemilihan model yang digunakan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
yang ada. Model penelitian tindakan kelas diantaranya model Kemmis dan Mc.
Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins. Dari
beberapa model tersebut, model yang akan digunakan dalam penelitian tindakan
kelas ini yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart. Hal ini dikarenakan model
Kemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di
dalamnya terdapat beberapa komponen. Diantaranya perencanaan, tindakan,
pengamatan refleksi serta perencanaan kembali untuk memperbaiki proses
pembelajaran selanjutnya.Adapun bentuk dari model spiral Kemmis dan Mc.
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart(dimodifikasi dari Arikunto, 2006: 15)
Prosedur penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis dan Mc. Taggart
dalam bentuk siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap. Penelitian
diawali dengan perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action),
observasi (observation), melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai
perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.
1. Perencanaan
Setelah mengidentifikasi masalah dan menemukan masalah, peneliti
mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan, meliputi pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), tes
evaluasi, dan lembar observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini, peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan
sebelumnya pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan
tindakan sebanyak tiga siklus. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti
menggunakan teknik TPS (Think, Pair, and Share)
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran dilaksanakan.Observasi
saat pembelajaran dilaksanakan dilakukan oleh observer. Observer mengamati
kegiatan guru dan siswa. Kegiatan pengamatan atau pengambilan data, analisis
data untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran,
dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Yaitu dengan
menggunakan lembar observasi yang diisi oleh observer.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengulas atau mengevaluasi kegiatan yang telah
dilakukan, baik kelebihan maupun kekurangan dari proses pembelajaran pada
siklus I. Kekurangan dan kelemahan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus
35
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Cibogoyang terletak di Jalan
Tangkuban Parahu No.87 Desa Cibogo, Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat.. Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model TPS untuk
meningkatkan kemampuan kognitif siswa, dilaksanakan pada bulan Mei 2014.
Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V semester genap Sekolah Dasar
Negeri 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran
2013-2014. Jumlah siswa kelas V di SD Negeri 1 Cibogo berjumlah 16 orang.
Namun yang mengikuti penelitian hanya 15 orang. Dengan jumlah laki-laki 10
orang dan perempuan 6 orang.Siswa kelas V SD Negeri 1 Cibogo memiliki latar
belakang yang heterogen, ada yang berasal dari keluarga bermata pencaharian
petani, buruh, pedagang, wiraswasta, dan lain-lain.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Orientasi Lapangan (penelitian awal)
a. Observasi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh
gambaran pelaksanaan pembelajaran IPS selama ini.
b. Wawancara dengan pihak sekolah (wali kelas V). Hal ini dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang gambaran pelaksanaan pembelajaran dan
kendala yang dihadapi dalam pembelajaran IPS.
c. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di sekolah
tempat penelitian.
2. Tahap Persiapan Pra-tindakan
a. Menetapkan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam penelitian. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Merancang dan menyusun instrumen pembelajaran yang akan dilakukan, yang
terdiri dari RPP dan LKS. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilakukan agar proses pembelajaran
dapat lebih terarah untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.
c. Menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data
berfungsi untuk merekam semua kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu
instrumen pengumpulan data harus disusun secara baik. Instrumen
pengumpulan datayang dibuat oleh peneliti adalah tes dan lembar observasi.
d. Konsultasi instrumen pembelajaran dan instrumenpengumpulan data kepada
dosen pembimbing. Hal ini dilakukan agar instrumen yang dibuat memiliki
kualitas yang baik.
e. Merevisi instrumen jika diperlukan.
3. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan
model pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS (Think, Pair, and Share)
2) Menyusun instrumen pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi
untuk mengukur keberhasilan siklus yaitu mengukur kemampuan kognitif
siswa pada pembelajaran IPS materi “Perjuangan Melawan Penjajahan
Belanda”
3) Konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai instrument
penelitian yang telah dibuat.
4) Revisi instrumen jika diperlukan.
b. Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Teknik Pembelajaran
langkah-37
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langkah pada penerapan Teknik Pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS
(Think, Pair, and Share)adalah sebagai berikut:
1) Guru memperlihatkan gambar tokoh para pejuang pada masa penjajahan
Belanda.
Gambar 3.2
Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda
2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda, dengan pertanyaan sebagai berikut : Sebutkan nama-nama tokoh pejuang pada gambar tersebut?
Sebutkan asal daerah para tokoh tersebut?
Bentuk perjuangan yang para tokoh tersebut lakukan?
Diantara para tokoh di atas siapa yang kalian kagumi? Mengapa kamu mengagumi tokoh tersebut?
3) Guru meluruskan jawaban siswa dan mengajak siswa untuk mengetahui lebih
jauh mengenai perlawanan para tokoh pejuang terhadap Belanda melalui LKS.
4) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok dengan anggota setiap
kelompoknya empat orang siswa.
5) Guru membagikan LKS kepda setiap siswa dalam kelompok.
6) Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKS.
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8) Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, guru meminta siswa
untu duduk berpasangan dalam kelompoknya. Masing-masing dalam
kelompok tersebut terdapat dua pasangan.
9) Setiap pasangan siswa mendiskusikan hasil dari pengerjaan LKS tersebut.
10)Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diminta berdiskusi dengan
kelompoknya, kelompok awal yang terdiri dari empat orang siswa. Setiap
kelompok ditugaskan untuk menuliskan kesimpulan jawaban hasil diskusi
dengan semua anggota kelompok.
11)Setaip perwakilan anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan
kelas.
12)Guru meluruskan jawaban siswa dan melakukan penguatan.
c. Observasi
1) Observasi dilakukan oleh observer. Observer melakukan observasi
menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas
guru maupun siswa selama pembelajaran dengan penerapan teknik TPS.
2) Melakukan tes untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.
Adapun tes yang dilakukan peneliti adalah berupa kuis, yang sesuai dengan
tahapan pada model TPS.
d. Refleksi
Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis, kemudian direfleksikan sebagai bahan
evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.
Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyusun instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai teknik TPS (Think, Pair,
39
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi guru dan
siswa, dan tes evaluasi akhir pembelajaran untuk mengukur kemampuan
kognitif siswa dalam pembelajaran IPS dengan materi “Perjuangan Melawan
Penjajahan Jepang.”
3) Konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai instrument
penelitian yang telah dibuat.
4) Revisi instrumen jika diperlukan.
b. Pelaksanaan
1) Guru memperlihatkan gambar tokoh para pejuang pada masa penjajahan Jepan
Gambar 3.3
Tokoh Pejuang Pada Masa Penjajahan Jepang
2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda, dengan pertanyaan sebagai berikut : Sebutkan nama-nama tokoh pejuang pada gambar tersebut?
Sebutkan asal daerah para tokoh tersebut?
Bentuk perjuangan yang para tokoh tersebut lakukan?
Diantara para tokoh di atas siapa yang kalian kagumi? Mengapa kamu mengagumi tokoh tersebut?
3) Guru meluruskan jawaban siswa dan mengajak siswa untuk mengetahui lebih
jauh mengenai perlawanan para tokoh pejuang terhadap Jepang melalui LKS.
4) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok dengan anggota setiap
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Guru membagikan LKS kepda setiap siswa dalam kelompok.
6) Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKS.
7) Setiap siswa mengerjakan LKS secara individu terlebih dahulu.
8) Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, guru meminta siswa
untu duduk berpasangan dalam kelompoknya. Masing-masing dalam
kelompok tersebut terdapat dua pasangan.
9) Setiap pasangan siswa mendiskusikan hasil dari pengerjaan LKS tersebut.
10)Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diminta berdiskusi dengan
kelompok nya, kelompok awal yang terdiri dari 4 orang siswa. Setiap
kelompok ditugaskan untuk menuliskan kesimpulan jawaban hasil diskusi
dengan semua anggota kelompok.
11) Setaip perwakilan anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan
kelas.
12) Guru meluruskan jawaban siswa dan melakukan penguatan.
13) Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai perjuangan melawan
penjajahan Jepang.
c. Observasi
1) Observasi dilakukan oleh observer. Observer melakukan observasi
menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas
guru maupun siswa selama pembelajaran dengan penerapan teknik TPS.
2) Melakukan tes untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.
Adapun tes yang dilakukan peneliti adalah berupa tes evaluasi di akhir
pembelajaran, yang sesuai dengan tahapan pada model TPS.
d. Refleksi
Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis, kemudian direfleksikan sebagai bahan
41
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siklus III
a. Perencanaan
1) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan
model pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS (Think, Pair and Share).
2) Menyusun instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi dan lembar
tes untuk mengukur keberhasilan siklus yaitu mengukur kemampuan kognitif
siswa pada pembelajaran IPS materi “Pergerakan Nasional dan Sumpah
Pemuda”.
3) Konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai instrument
penelitian yang telah dibuat.
4) Revisi instrumen jika diperlukan.
b. Pelaksanaan
1) Guru memperlihatkan gambar tokoh pergerakan nasional
Gambar 3.4
Tokoh Pergerakan Nasional
2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda, dengan pertanyaan sebagai berikut : Sebutkan nama-nama tokoh pejuang pada gambar tersebut?
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bentuk perjuangan yang para tokoh tersebut lakukan?
Diantara para tokoh di atas siapa yang kalian kagumi? Mengapa kamu mengagumi tokoh tersebut?
3) Guru meluruskan jawaban siswa dan mengajak siswa untuk mengetahui lebih
jauh mengenai perlawanan para tokoh pejuang terhadap Jepang melalui LKS.
4) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok dengan anggota setiap
kelompoknya empat orang siswa.
5) Guru membagikan LKS kepda setiap siswa dalam kelompok.
6) Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKS.
7) Setiap siswa mengerjakan LKS secara individu terlebih dahulu.
8) Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, guru meminta siswa
untu duduk berpasangan dalam kelompoknya. Masing-masing dalam
kelompok tersebut terdapat dua pasangan.
9) Setiap pasangan siswa mendiskusikan hasil dari pengerjaan LKS tersebut.
10)Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diminta berdiskusi dengan
kelompok nya, kelompok awal yang terdiri dari empat orang siswa. Setiap
kelompok ditugaskan untuk menuliskan kesimpulan jawaban hasil diskusi
dengan semua anggota kelompok.
11) Setaip perwakilan anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan
kelas
12) Guru meluruskan jawaban siswa dan melakukan penguatan
13) Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai pergerakan nasional dan
sumpah pemuda.
c. Observasi
1) Observasi dilakukan oleh observer. Observer melakukan observasi
menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas
guru maupun siswa selama pembelajaran dengan penerapan teknik TPS.
2) Melakukan tes untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.
43
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang sesuai dengan tahapan pada model TPS.
d. Refleksi
Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis, kemudian direfleksikan sebagai bahan
evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.
E. Instrumen Penelitian
Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran IPS diantaranya.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model
pembelajaran TPS (Think, Pair, and Share) sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan pembelajaran pada setiap siklus.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk memfasilitasi siswa pada
proses pembelajaran dengan cara diskusi bersama teman dalam kelompok.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantarnya.
a. Lembar observasidigunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru
dan siswa selama pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran TPS
(Think, Pair, and Share) untuk meningkatan kemampuan kognitif pada
pembelajaran IPS. Lembar observasi juga berfungsi sebagai bahan refleksi
apakah proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun atau tidak. Lembar observasi yang dibuat
disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran pada RPP. Sehingga ada
sedikit perbedaan pada setiap siklusnya.
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati
Kemunculan
focus diskusi dengan
aturan-45
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Guru memberikan
penguatan terhadap
materi pelajaran
c. Guru memberikan
lembar evaluasi pada
siswa
d. Pengkondisian kelas
b. Tes digunakan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan
kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS setelah mengikuti
pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran TPS (Think, Pair, and
Share).
F. Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data ialah upaya yang dilakukan guru yang berperan sebagai peneliti
untuk mengolah serta merangkum data secara akurat. Data yang dikumpulkan dari
setiap pelaksanaan siklus dan kegiatan observasi dianalisis secara deskriptif.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara
kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan
aktivitas guru dan siswa yang terjadi selama pembelajaran terhadap penerapan
model TPS (Think, Pair, and Share). Data untuk dianalisis berasal dari hasil
observasi. Kegiatan observasi dilakukan oleh observer dari guru kelas dan teman
sejawat dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti.
Selama pembelajaran berlangsung, para observer mengamati aktivitas guru dan
siswa mengenai kesesuaian pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair and
Share). Setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang
selanjutnya dideskripsikan. Selain itu untuk mengetahui kriteria keterlaksanaan
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi keterlaksanaan pembelajaran diolah menjadi dalam bentuk presentase.
Adapun langkah-langkah dalam mengolah data keterlaksanaan observasi:
a. Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yag observer isi pada format
aktivitas guru dan siswa.
b. Menghitung presentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
rumus berikut:
% Keterlaksanaan Metode =
x 100 %
c. Menginterpretasikan presentase keterlaksanaan pembelajaran yang diperolah
pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Kriteria Keterlaksanaan Teknik TPS (Think, Pair, and Share)
Presentase Rata-rata (%) Kategori
80 – lebih Sagat Baik
60 – 79 Baik
40 – 59 Cukup
21 – 39 Kurang
0 – 20 Sangat Kurang
Ridwan (dalam Ihsanudin, 2013: 39)
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa
dalam pembelajaran pada pembelajaran IPS. Data ini berasal dari hasil kerja siswa
melalui tes evaluasi akhir pembelajaran. Kemudian data tersebut diolah dan
dihitung ketuntasan hasil belajardan nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan
dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas.
Adapun rumus untuk menghitung rata-rata kelas dan ketuntasan belajar sebagai
49
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Melakukan penskoran terhadap nilai siswa pada saat post test di setiap
siklusnya.
(Puerwanti dkk, 2008: 40)
b. menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
X = ∑
(Nurhazariah, 2013: 36).
Keterangan:
X = nilai rata-rata kelas
∑N = total nilai yang diperoleh seluruh siswa n = jumlah siswa
c. menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus:
TB =
∑(Nurhazariah, 2013: 37).
Keterangan:
TB = ketuntasan belajar
∑S ≥ 65 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65
n = jumlah siswa
100% = bilangan tetap
Dalam proses pembelajaran, keberhasilan dan ketuntasan belajar siswa
penting untuk diperhatikan, karena salah satu keberhasilan yang ingin dicapai
adalah peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa. Kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dibuat oleh sekolah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Nilai =
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
oleh siswa di sekolah tersebut. Sehingga di setiap sekolah memiliki KKM yang
berbeda-beda. Adapaun nilai KKM kelas V di SDN 1 Cibogo pada mata pelajaran
IPS yaitu 65. Menurut Sudjana (2005: 151) untuk ketuntasan klasikal yang
94
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang penerapan
teknik TPS (Think, Pair, and Share) untuk meningkatkan kemampuan
kognitifsiswapadapembelajaran IPS kelas V SDN 1 Cibogo, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan teknik TPS (Think, Pair, and Share)
pada pembelajaran IPS kelas V SDN 1 Cibogo telah berlangsung dengan
baik, karena terlaksana dengan sesuai dengan perencanaan pembelajaran
berdasarkan langkah-langkah TPS (Think, Pair, and Share). Aktivitas guru
maupun siswa selama pembelajaran berjalan dengan baik.
2. Peningkatan kemampuan kognitif pada siswa kelas V SDN 1 Cibogo setelah
pembelajaran IPS dengan teknik TPS (Think, Pair, and Share) meningkat.
Hal tersebut terbukti dari peningkatan ketuntasan belajar tiap siklus yang
meningkat. Yaitu pada siklus I 66,67%, siklus II sebesar 86,67% dan siklus
III mencapai 93,33%. Selain dari ketuntasan belajar tiap siklus dapat juga
dilihat dari nilai rata-rata kelas setiap siklusnya. Yaitu pada siklus I 62,27,
siklus II 82,80 dan siklus III mencapai 87,06.
B. Rekomendasi
Melalui penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Guru perlu menerapkan teknik TPS (Think, Pair, and Share) di dalam
pembelajaran khususnya pembelajaran IPS. Karena teknik ini terbukti efektif
dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pembelajara IPS. Selain itu,
perencanaan pembelajaran perlu dipersiapkan lebih matang agar pembelajaran
berlangsung dengan efektif. Penerapan teknik TPS (Think, Pair, and Share)juga
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh. Guru juga perlu meningkatkan
profesionalitasnya agar kualitas pembelajaran meningkat.
2. Bagi Sekolah
Sekolah perlu menerapkan kebijakan yang dapat memacu guru menerapkan
teknik TPS (Think, Pair, and Share) dalam pembelajaran dan guru dapat lebih
profesional lagi agar kualitas pembelajaran dapat meningkat. Sekolah juga perlu
menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di kelas.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan teknik TPS (Think, Pair, and
Share) untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS
perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya untuk dapat memperoleh hasil yang
96
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ahmadi, I.K., dan Sofan, A. (2011). Metode Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
Huda, M. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Hopkins, D. (2011). Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Ihsanudin, M. (2013). Penggunaan Peta Konsep Berbantuan Multimedia untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika SMP. Skripsi, Fisika,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Kesuma, D. ( 2010 ). SK-KD-ICK-AMP. Bandung: (Manuscript).
Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Lie, A. (2008). Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Natalia, M.M., dan Kania, I.D. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing.
Nurhazariah, R.D. (2013). Penerapan Pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) Pada Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, PGSD, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Permatasarari, H.R. (2013). Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat. Skripsi, PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia.
Puerwanti, E., dkk. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sapriya, dkk. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI Press Bandung.
Dadan Agung Muamar, 2014
Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana, N. (2005). Penilaian Proses dan Hasil Belajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Tilaar, H.A.R. (2006). Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Santi, N.R. (2013). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think, Pair, Share untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika pada Materi Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat. Skripsi, PGSD,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Wahyuningsih, D.D. (2013). Penerapan Model Think-Pair-Share untuk
Meningkatkan Penggunaan Konsep Sifat-sifat Cahaya. Skripsi, PGSD,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Yuliani, N. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui
Strategi Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Think Pair and Share Dalam Pembelajaran IPS. Skripsi, PGSD, Universitas Pendidikan