D I S U S U N O L E H :
Nama : Nikodimus Wawan Nim : 121310627
Dosen pengampuh : M. Sinhan, SE, MM. Semester : VII
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
FAKULTAS EKONOMI TAHUN 2015
Lingkungan Bisnis Islami
Dan Moderenisasi
1. Lingkungan Bisnis Islami
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu
lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor –
factor yang mempengaruhi tersebut tidak
hanya dalam perusahaan (intern), namun juga
dari luar (ekstern).
Islami adalah yang menjalankan kehidupan
sesuai dengan ajaran Islam (Al-Quran dan
sunnah Nabi Muhammad SAW)
Ruang lingkup bisnis
Lingkungan Internal
1. Tenaga kerja (Man) 2. Modal (Money)
3. Material / bahan baku (Material)
4. Peralatan/perlengkapan produksi (Machine) 5. Metode (Methods)
Lingkungan Eksternal
1. Pemerintah
2. Pemegang saham 3. Kreditor
4. Pesaing 5. Publik
Ekonomi Islam
Umer Chapra menjelaskan bahwa
pembangunan ekonomi Islam dibangun
berdasarkan nilai-nilai etika dan moral serta
mengacu pada tujuan syariat ajaran agama
Islam
1.
etika
adalah
a code or set of principles which
people live
(kaedah atau seperangkat prinsip
yang mengatur hidup manusia)
2.
Moral
adalah suatu pranata dan nilai
Tujuan syariat
(maqashid al-syariah)
memelihara iman (faith)
hidup (life)
nalar (intellect)
keturunan ( posterity)
kekayaan (wealth).
Konsep ini menjelaskan bahwa sistem ekonomi
hendaknya dibangun berawal dari suatu
keyakinan (iman) dan berakhir dengan kekayaan
(property). Pada gilirannya tidak akan muncul
Ekonomi Yang Islami
eksploitasi sumber daya alam faktor produksi
tenaga kerja
modal organisasi distribusi kekayaan masalah upah
barang dan jasa
Ekonomi Islam berprinsip pada penciptaan sumber daya, kepemilikan dan distribusi melalui
komplimentaritas (saling melengkapi), dari seluruh
Hadis tentang anjuran bisnis (berdagang)
ءادهشلاو نيقيدصلاو نييبنلا عم نيملا قودصلا رجاتلا
“Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang-orang-orang yang mati syahid.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti no. 1130)
اذإ و اوبذكي مل اوثدح اذإ يذلا راجتلا بسك بسكلا بيطأ نإ
اذإ و اومذي مل اورتشا اذإ و اوفلخي مل اودعو اذإ و اونوخي مل اونمتئا مل مهل ناك اذإ و اولطمي مل مهيلع ناك اذإ و اورطي مل اوعاب
اورسعي).
“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang
yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak
2. Moderenisasi Perbankan Syariah
Pada tahun 1998, pemerintah mengundangkan
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
perubahan terhadap Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang di dalamnya sudah memuat tentang operasi perbankan berdasarkan prinsip Syariah. Setahun kemudian pemerintah
mengundangkan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI) yang dalam Pasal 10, menyatakan
bahwa BI dapat menerapkan policy keuangan berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Hadirnya 2 undang-undang tersebut semakin memperkokoh
Modernisasi perbankan syariah di Indonesia
prinsip “bagi hasil” itulah yang melekat pada bank
Syariah sekaligus sebagai pembeda dari bank konvensional.
Karena, sejak aggiornamento (proses
modernisasi/pembaruan) keuangan Islam khususnya perbankan, ada karakteristik yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional. Sebuah bank syariah memiliki badan pengawas resmi (legitimate control body) atau dewan pengawas syariah (DPS) untuk menjamin
sebuah bank syariah beroperasi sesuai ketentuan-ketentuan hukum Islam.
sebagai salah satu pilar penyokong stabilitas sistem
keuangan nasional, perbankan syariah di Indonesia
Bank Syariah sebagai
Good Corporate Governance
kemampuan lembaga perbankan syariah untuk
mengelola sumber daya yang dimilikinya secara
efektif dan efektif (sumber dayamanusia, akuntansi, manajemen, pemasaran dan produksi).
Konsistensi antara manajemen dan pemegang
saham, untuk meminimalkan konflik kepentingan.
kemampuan perusahaan untuk menciptakan
kepercayaan penyandang dana eksternal, bahwa
dana eksternal tersebut digunakan secara tepat dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa
Lingkungan Bisnis Islami dan Modernisasi Perbankan Syariah
Dari sini, filosofi, konsepsi, fungsi, kedudukan,
peran dan nilai strategis ekonomi Islam dalam
kehidupan masyarakat bisa dipahami secara
komprehensif, sehingga apresiasi terhadap
ekonomi Islam kian meningkat. Dengan
demikian, masyarakat kian menyadari
ekonomi Islam merupakan bagiaan dari
syariah yang akan mengatur kehidupan
mereka secara sebaik-baiknya dan akan
selesai