LINGKUNGAN BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis Islam
Oleh:
Dea Fauziyyah 141002131
Ujang Fahrudin Maskur 141002145 Pipit Puji Noor Fazri 141002156
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SILIWANGI
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas karunia, rahmat, dan nikmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Lingkungan Bisnis dalam Perspektif Islam. Makalah ini juga diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Islam.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Asep Saepulloh, Drs., M.Ag., selaku dosen pengampu Mata kuliah Pengantar Bisnis Islam;
2. Rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini;
3. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi serta sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan untuk penulisan makalah kedepannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Semoga Allah SWT. memberikan balasan yang berlipat ganda.
Tasikmalaya, Mei 2015
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR PUSTAKA...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 2
C. Tujuan Penulisan...2
D. Manfaat Penulisan...2
BAB II PEMBAHASAN... 3
A. Pengertian Lingkungan Bisnis...3
B. Spesifikasi Lingkungan Bisnis...3
C. Variabel-Variabel Lingkungan Bisnis...5
D. Perspektif Islam atas Fenomena Lingkungan Bisnis...6
BAB III SIMPULAN DAN SARAN...7
A. Simpulan...7
B. Saran... 7
DAFTAR PUSTAKA... 8
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian dan bisnis akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Resesi akibat krisis moral yang diakibatkan dari sistem sekular yang jauh dari agama selama ini yang menjadi panutan masyarakat. Syariat islam sebagai sebuah way of lifenya manusia mulai sedikit demi sedikit namun pasti mulai ditinggalkan. Jalan berpikir sekularpun menjadi alternatif yang menyesatkan.
Jika dilihat dari segi kuantitas SDA dan SDM, indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang kaya dengan kedua sumber daya tersebut. Namun kekayaan ini tidak dapat memberikan efek apapun terhadap kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya itu, kualitas kinerja pemerintahanpun mulai dipertanyakan. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan yang seharusnya menjadi motor penggerak perekonomian dan bisnis justru malah menjadi penghambat pergerakan itu sendiri. Tidak perlu ditelusur lebih jauh lagi, jauhnya pengamalan islam dalam semua segi kehidupanlah yang menjadi penyebabnya.
Islam adalah agama yang syumul, yang mengatur semua sendi kehidupan manusia. Pemahaman terhadap ajaran agama islam yang hanya sepenggal saja justru akan menjadi bomerang bagi penganutnya sendiri. Pemaknaan terhadap ibadah yang sempit dalam beragama sendiri akan membuat umat menjadi jumud dan stagnan.
Ibadah hanya ditafsirkan sebagai aktvitas yang berhubungan langsung dengan Allah SWT. Padahal, di dalam islam masih ada aspek lain yang masih satu kesatuan dengan islam, yakni aspek muamalah yang menyangkut hubnungan sesama manusia.
Dekadensi moral, pemujaan terhadap panghaman sekularisme menjadi permasalahan yang krusial yang menghambat perkembangan perekonomian dan bisnis dalam pembangunan bangsa. Selain itu yang lebih berbahaya lagi adalah pemaknaan terhadap ajaran islam yang tidak menyeluruh yang justru datang dari umat islam sendiri yang mengakibatkan umat islam jauh dari kesejahteraan, stagnan, terbelakang dan menjadi tindasan kaum yang lain. Penyelesaian terhadap permasalahan ini perlu segera dilakukan, mengingat masa depan umat islam ada di tangan mereka sendiri.
2
Karena latar belakang inilah akhirnya penulis berkeinginan untuk mengambil tema dalam makalah yang akan penulis susun, dengan judul Lingkungan Bisnis dalam Perspektif Islam.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai:
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan bisnis?
2. Bagaimana spesifikasi lingkungan bisnis?
3. Apa saja variabel-variabel lingkungan bisnis?
4. Bagaimana perspektif islam atas fenomena lingkungan bisnis?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan bisnis;
2. Untuk mengetahui bagaimana spesifikasi lingkungan bisnis;
3. Untuk mengetahui apa saja variabel-variabel lingkungan bisnis;
4. Untuk mengetahui bagaimana perspektif islam atas fenomena lingkungan bisnis.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi penyusun dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai lingkungan bisnis dalam perspektif islam;
2. Manfaat bagi pembaca dalam penyusunan makalah ini yaitu sebagai acuan atau sarana untuk lebih megetahui lingkungan bisnis dalam perspektif islam serta untuk menambah wawasan mengenai penyusunan makalah.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Bisnis
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Adapun, dalam Islam bisnis dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitas) kepemilikan hartanya (barang/jasa) maupun profitnya atau laba yang diperoleh, namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram).
Lingkungan (environment) dapat diartikan sebagai keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan non-fisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi alam, dan yang termasuk unsur non-fisik misalnya adat istiadat, kondisi ekonomi dan norma.
Jadi, lingkungan bisnis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Atau ada juga yang mendefinisikan lingkungan bisnis sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.
B. Spesifikasi Lingkungan Bisnis
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang terdiri dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga atau perusahaan. Jika kita spesifikasikan lagi, terdapat dua macam lingkungan bisnis yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1. Lingkungan Internal Bisnis
Lingkungan internal bisnis adalah segala sesuatu di dalam orgnisasi atau perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi atau perusahaan tersebut.
Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan strength
4
(kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui weakness (kelemahan) perusahaan. Lingkungan internal dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut:
a. Tenaga kerja (man);
b. Modal (money);
c. Material atau bahan baku (Material);
d. Peralatan atau perlengkapan (machine);
e. Metode (methods).
2. Lingkungan Eksternal Bisnis
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan masyarakat. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang. Dalam dunia bisnis lingkungan ekternal terbagi lagi menjadi dua macam, yakni:
a. Lingkungan Mikro
Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh dari lingkungan mikro ini misalnya:
1) Pemasok atau supplier, yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
2) Perantara, misalnya distribotur atau pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
3) Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
4) Pesaing, yang mempengaruhi tingkat penjualan dan eksistensi suatu produk di masyarakat.
b. Lingkungan Makro
Adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Misalnya:
1) Keadaan alam, baik mengenai kondisi sumber daya alam maupun kondisi lingkungannya (alam).
2) Teknologi, yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan, metode, dan lain sebagainya.
3) Kondisi perekonomian.
5
4) Sosial dan budaya.
5) Kependudukan atau jumlah penduduk.
6) Hubungan internasional yang berkaitan dengan hubungan perdagangan.
C. Variabel-Variabel Lingkungan Bisnis
Variabel berarti objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian atau bisa disebut juga sebagai sebuah konsep yang memiliki nilai yang beragam. Jadi variabel lingkungan bisnis adalah suatu objek dalam lingkungan bisnis.
Variable-variabel di bawah ini secara tidak langsung memberi efek pada suatu perusahaan.
1. Variabel Sosial
a. Faktor demografik/demografis: seperti jumlah penduduk, komposisi, keadaan wilayah dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau area.
b. Faktor gaya hidup: selera masyarakat, trend yang sedang digandrungi, dan lain sebagainya.
c. Faktor nilai sosial: adat-istiadat, nilai dan norma yang berlaku, kebiasaan, dan lain-lain.
2. Variabel Ekonomi
Berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang bersifat umum mengukur tabungan, investasi, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintah, transaksi perdagangan internasional, pendapatan, produk nasional dan lain sebagainya.
3. Variabel Politik
Faktor-faktor yang terkait dengan kondisi atau iklim perpolitikan di suatu daerah.
4. Variabel Teknologi
Kemajuan di bidang teknologi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu yang terkadang sangat cepat sangat mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan yang statis dan tidak mengikuti perkembangan teknologi cenderung tertinggal dibandingkan dengan perusahaan yang terus menerus melakukan adaptasi teknologi untuk membuat operasional usah menjadi lebih efektif dan efisien.
6
D. Perspektif Islam atas Fenomena Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis khususnya lingkungan bisnis eksternal merepakan salah satu lingkungan bisnis yang meskipun secara tidak langsung dapat mempengaruhi kegitan bisnis yang kita lakukan tetapi lingkungan ini juga penting untuk tidak kita abaikan.
Berbeda dengan lingkungan bisnis internal yang cakupannya cenderung sedikit dan hanya berupa faktor-faktor yang ada dalam lingkungan internal suatu perusahaan saja, maka lingkungan eksternal ini cakupannya lebih umum dan lebih luas.
Persfektif islam atas fenomena lingkungan bisnis di zaman sekarang ini memang ada yang sesuai tetapi ada juga yang tidak sesuai dengan pandangan islam.
Misalnya fenomena dalam faktor teknologi yang hampir setiap harinya ada saja penemuan-penemuan teknologi baru, dan dalam hal ini islam tidak pernah melarang adanya penemuan-penemuan baru dalam hal teknologi. Selagi jika penemuan teknologi yang ada itu tidak menyimpang dan memiliki manfaat untuk kemaslahatan umat.
Karena islam itu sangat mengedepankan kemaslahatan umatnya, misalnya saja salah produsen di Jepang yang dalam menjalankan bisnisnya sudah banyak menggunakan bantuan tenaga mesin atau robot yang mereka ciptakan sendiri yang mereka ciptakan dengan sesempurna mungkin menyerupai manusia, meskipun sebenarnya hal itu tidak mungin terjadi.
Hal ini jelas tidak memberikan kemaslahatan untuk umat karena akan ada banyak pekerjaan yang harusnya dikerjakan oleh manusia tapi malah dikerjakan oleh robot atau mesin, meskipun robot atau mesin itu yang mengerakannya adalah manusia.
Akan tetapi, hal ini kurang dirasakan manfaatnya malah banyak menimbulkan kerugia atau madharatnya, seperti berkurangnya lapangan pekerjaan, timbulnya rasa malas, dan lain sebagainya.
Atau misalnya mengenai kondisi perekonomian khususnya di Indonesia yang menganut sistem ekonomi campuran antara liberalisme dan kapitalis/sosialis yang secara kaca mata islam hal ini tidak sesuai dengan ajaran islam karena menurut islam ada sistem ekonomi yang baik dan paling baik yang mengedepankan kemaslahatan bagi umatnya yakni sistem ekonomi syariah.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari berbagai penjelasan yang telah penulis paparkan di bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Lingkungan bisnis sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.
2. Lingkungan bisnis dapat dispesifikasikan menjadi lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
3. Variabel-variabel lingkungan bisnis terdiri daari variabel ekonomi, sosial, politik dan teknologi.
4. Persfektif islam atas fenomena lingkungan bisnis di zaman sekarang ini memang ada yang sesuai tapi ada juga yang tidak sesuai dengan pandangan islam.
B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut:
1. Lingkungan bisnis adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan bisnis yang kita lakukan, oleh karena itu lingkungan bisnis sangat penting untuk dipelajari oleh para pembisnis khususnya bagi mereka yang ingin bisnisnya berjalan dengan lancar;
2. Ada baiknya jika kita bisa mengelola atau memanajemen lingkungan dalam bisnis kita dengan sebaik mungkin karena hal ini dapat menjadi salah satu faktor penentu akan kesuksesan dari bisnis yang sedang kita jaalani.
DAFTAR PUSTAKA
http://mdr-manajemen.blogspot.com/2013/10/lingkungan-bisnis.html (diakses pada 25 Mei 2015)
http://kensuryop.blogspot.com/2013/03/fenomena-bisnis-dan-lingkungan-sosial.html (diakses pada 25 Mei 2015)
http://www.organisasi.org/1970/01/faktor-atau-elemen-lingkungan-yang-mempengaruhi- dunia-usaha-bisnis-umum-secara-tidak-langsung-ilmu-ekonomi-manajemen.html
(diakses pada 27 Mei 2015)
http://kensuryop.blogspot.com/2013/03/fenomena-bisnis-dan-lingkungan-sosial.html (diakses pada 27 Mei 2015)
http://www.damandiri.or.id/file/yurniwatiunpadbab1.pdf (diakses pada 27 Mei 2015)
8