• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Hukum Malpraktik dalam Perspektif Islam

N/A
N/A
Anisa mawar rizkya

Academic year: 2024

Membagikan "Aspek Hukum Malpraktik dalam Perspektif Islam"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa tenaga kesehatan merupakan sumber energi kesehatan yang paling penting. Pembunuhan yang disengaja adalah pembunuhan yang disengaja karena adanya permusuhan terhadap orang lain dengan menggunakan alat-alat yang biasanya berupa benda yang mematikan, merugikan atau berat, baik langsung maupun tidak langsung (akibat suatu perbuatan), seperti penggunaan besi, pedang, potongan kayu besar, suntikan ke dalam tubuh. organ vital dan non vital (paha dan bokong) yang bila tertusuk jarum membengkak dan nyeri terus-menerus hingga meninggal dunia, atau terpotongnya jari seseorang sehingga terluka dan mengakibatkan kematian. Diantara ketiga unsur di atas terdapat unsur utama yaitu kesengajaan pelaku, karena kesengajaan pelaku merupakan syarat utama terjadinya pembunuhan berencana.

Hukuman qishas adalah hukuman utama bagi pembunuhan dengan sengaja, jika keluarga tidak meminta hukuman qishas, ​​hukuman itu digantikan dengan diyat. Maksud diyat bagi membunuh yang nampak sengaja dan tidak disengajakan adalah sama kerana kedua-duanya tidak dikenakan qishah. Maka doyat pembunuhan tidak sengaja ialah doyat mukhaffafah, di mana bayarannya diserahkan kepada aqila, bayarannya boleh dibuat secara ansuran selama tiga tahun.

Para ulama bersepakat bahawa hukuman mati bagi pembunuhan tidak sengaja bukan sahaja untuk pembunuh tetapi juga untuk Aqilahnya. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah dia (pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut (V.S An-Nisa ayat 92). Menurut ahli hukum, 'uqubah adalah 'hukuman kerana mengabaikan perintah pencipta hukum, Allah dan Rasul-Nya, yang telah diputuskan untuk kemaslahatan masyarakat' (Audah.

Yang dimaksud dengan “hukuman pokok” adalah norma hukum asli yang ditetapkan atas pelanggaran terhadap hukum tertentu, seperti hukum potong tangan bagi yang mencuri, hukum qisas bagi pembunuhan, dan hukum rajam bagi yang berzina. . . Sebelum menjadi hukuman pengganti, hukuman ini berlaku sebagai hukuman pokok. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan pengganti di sini adalah mengganti sesuatu yang lebih berat, apabila hukuman yang lebih berat tidak dapat dicapai. Misalnya, diyat merupakan hukuman pokok bagi pembunuhan berencana, namun merupakan hukuman alternatif bagi qisas.

Yang dimaksud dengan “hukuman tambahan” adalah pidana yang dijatuhkan kepada pelaku berdasarkan tindak pidana pokoknya, apabila pidana tambahan juga dikenakan kepadanya. Hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan merupakan pilihan jenis dan derajat sesuai kebijaksanaannya berdasarkan keadaan sekitar Jarimah dan pelaku Jarimah. Hukuman yang ditujukan atau berdampak pada tubuh manusia, seperti hukuman mati, cambuk, dan penjara.

Penalti yang menjejaskan harta seseorang termasuk hukuman mati, denda, dan rampasan harta. Yang dimaksud dengan “hukuman qisas wa diyat” ialah hukuman qisas wa diyat yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Qisas wa diyat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dua jenis hukuman yang berbeza: hukuman diyat dan hukuman qisas.

Pembalasan berupa hukuman yang disebut qisas, sedangkan ganti rugi kepada korban atau keluarganya berupa hukuman yang disebut diyat.

PEMBAHASAN MALPRAKTIK TENAGA KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Kita harus berpikir positif terhadap kinerja dokter, karena tidak ada dokter yang ingin pasiennya menderita kerugian atau bahkan meninggal. Merujuk pasien ke dokter spesialis atau dokter gigi lain yang mempunyai kendali atau kompetensi lebih, apabila ia tidak dapat melakukan pemeriksaan atau pengobatan sendiri; Pencipta harus menjelaskan di sini bahwa ada perbedaan yang sangat penting antara pelanggaran terhadap serangkaian prinsip dan perilaku buruk. Tentu saja, jika tidak ada pelanggaran karena kelalaiannya, maka dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap seperangkat aturan administrasi, namun jika melanggar kode etik, jelas merupakan pelanggaran malpraktek.

Dari pasal di atas kita dapat berargumentasi bahwa jika ahli tidak memenuhi kewajiban sebagaimana disebutkan di atas, dalam kapasitas apapun secara terbuka. spesialis tersebut terlibat dalam aktivitas atau praktik yang salah. Terlebih lagi, praktik buruk yang dilakukan spesialis ini, terlepas dari apakah hal tersebut disengaja atau tidak, menyiratkan bahwa ia telah melakukan kesalahan serius. Misalnya, seorang dokter spesialis yang melakukan kesalahan serius akan ditolak karena akan berdampak buruk pada praktik kedokteran dan diperkirakan akan menimbulkan kesalahan yang fatal.

PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP SANKSI MALPRAKTIK

Mengenai pembagian hudud, menurut Imam Syafi’i ada 7 (tujuh), yaitu: zina, qazaf (dituduh berzina), sirqah (pencurian), ash-syurbah (minuman), hirabah (perampokan), riddah (menelantarkan). ). Islam), baghyu (pengkhianatan/pemberontakan). Sedangkan menurut Imam Hanafi, jurimah hudud hanya ada 5 (lima), yaitu: zina, sariqah (pencurian), syarbul khamr (minuman), qath'u thariq (perampokan), qazaf (tudingan zina). Bahwa permasalahan tersebut merupakan dalil syariat yang dijadikan landasan pembentukan hukum dan bahwa peristiwa yang tidak ada hukumnya dalam nash, ijma', qiyas atau istihsan tunduk pada hukum sebagaimana disyaratkan oleh maslahah umum dan pembentukan hukum. hukum yang berdasarkan maslahah ini tidak berhenti karena ada sanksi syariah yang mengakuinya.

Malpraktik tersebut antara lain adalah qishas-diyat, sanksi hukumnya jika dilihat dari sudut maslahah, sanksi yang dijatuhkan dapat berupa ta'zir. Artinya: “Dan tidak pantas bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (orang lain) kecuali karena dia bersalah (secara tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena dia bersalah (biarkan dia) membebaskan seorang budak yang beriman dan tangannya atas diyat kepada keluarga (yang terbunuh), kecuali mereka (keluarga yang terbunuh) memberikan sedekah. Jika dia (yang terbunuh) berasal dari suku yang memusuhi kamu, padahal dia beriman, maka (biarkan si pembunuh) bebaskan hamba-hambamu ' min 24 . dibunuh) dan membebaskan hamba-hambanya yang beriman.

Sesiapa yang tidak mengambilnya, hendaklah dia (pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai jalan bertaubat kepada Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

PENUTUP

Sanksi hukum ('Uqubah) adalah hukuman karena mengabaikan perintah pencipta syariat, Allah dan Rasul-Nya, yang diputuskan untuk kemaslahatan masyarakat. Hukuman mencakup teguran, teguran, ancaman, dan bentuk disiplin lain yang lebih berdampak pada jiwa manusia daripada tubuh. Korban atau keluarganyalah yang menentukan apakah pelaku jarimah akan mendapat hukuman diyat atau qisas.

Mengawasi dokter dan fasilitas kesehatannya untuk mencegah kasus malpraktik dengan memastikan standar yang ketat. Buat kebijakan yang jelas dan komprehensif, termasuk definisi malpraktik, tanggung jawab dokter dan sanksi yang sesuai. Memberikan edukasi dan pengawasan kepada pasien agar memahami hak dan tanggung jawabnya dalam pelayanan kesehatan.

Pengembangan sistem pelayanan yang lebih baik, seperti infrastruktur, peralatan yang lebih modern dan staf yang profesional. Hal ini dapat dilakukan dengan memantau dokter yang melakukan malapraktik dan memberikan sanksi yang sesuai. Hukuman terhadap pelaku kejahatan harus diberikan secara adil dan transparan guna menjamin adanya efek jera bagi pelaku kejahatan dan mencegah terulangnya tindakan serupa di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Qadir Audah, at-Tasyri'i al-Jina'i al-Islami jus II (Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, n.t.), hal. Ahmad Khosim, “Hukum Malpraktik Kedokteran; Studi Banding Hukum Pidana Indonesia dan Hukum Pidana Islam”, Institut Agama IAIN Walisongo.

Referensi

Dokumen terkait

Artikel ini selain membahas masturbasi dalam perspektif hukum Islam, lebih jauh kemudian melakukan analisis terkait perilaku masturbasi bagi seorang Janda sebagai

Agar tidak menimbulkan kesalahan dalam memahami skripsi yang berjudul “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI POHON ALBA DENGAN SISTEM NYINOM DALAM PERSPEKTIF

Kajian disertasi yang berjudul “Hukuman Fisik Terhadap Anak Dalam Pendidikan Perspektif Hukum Pidana Islam” karya Agus Basuki, yang membahas tentang paradigma hukuman fisik bagi anak dalam pendidikan dan problematikanya dalam perspektif hukum pidana

Makalah ini membahas tentang sejarah perkembangan dan aspek teologi dalam

Makalah ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang objek hukum Islam atau mahkum fih dalam disiplin hukum Islam dan membahas prinsip-prinsip dalam hukum

Makalah ini membahas tentang Politik Hukum Islam di

Makalah ini membahas tentang pemahaman pendidikan karakter dalam perspektif Islam sebagai tugas mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan

Skripsi ini membahas tentang perspektif hukum Islam mengenai pertukaran hewan haram dengan barang kebutuhan petani di Desa Rosoan, Kecamatan