ANALISIS PROSES BISNIS
“ASURANSI”
Kelompok 1
1. Syahla Agrivina Azzuhrah (232370023) 2. Andia Muqti (232370027)
3. Adli Fadhlurrahman Aziz (232370028) 4. Kissi Lola Armedia br Siregar (232370032) 5. Syafira Wahyuni (232370043)
6. Fachry Abdillah (232370044)
FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
MEDAN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas limpahan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Marina Elsera,S.T,M.Kom sebagai dosen pengampu mata kuliah Analisis Proses Bisnis yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Medan, 25 Maret 2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... 2
DAFTAR ISI...3
BAB I... 3
PENDAHULUAN... 3
1.1 Latar Belakang... 3
1.2 Rumusan Masalah...3
1.3 Batasan Masalah... 4
1.4 Tujuan...4
1.5 Manfaat... 4
BAB II... 5
PEMBAHASAN... 5
2.1 Analisis bisnis asuransi syariah...5
2.2 Strategi Bisnis syariah... 5
1. Strategi segmenting...5
2. Strategi targeting... 5
3. Strategi positioning...6
2.3 Pemasaran dalam syariah... 6
1. Prinsip-prinsip Pemasaran dalam Islam...7
2. Etika dalam Pemasaran Syariah...7
3. Karakteristik Pemasaran Syariah... 8
4. Bauran Pemasaran...9
2.4 Kekurangan dan kelebihan perusahaan asuransi...10
BAB III...11
PEMETAAN BISNIS...11
3.1 Identifikasi...11
1. Proses bisnis level 1... 11
BAB IV... 14
PROSES MANAGEMEN BISNIS... 14
4.1 Life Cycle Perusahan Asuransi... 14
BAB V... 16
5.1 KESIMPULAN...16
DAFTAR PUSAKA... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuransi syariah merupakan prinsip perjanjian berdasarkan hukum islam antara perusahaan asuransi dalam menerima amanah dalam mengelola dana peserta melalui kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah. Industri asuransi syariah di Indonesia cukup diminati, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Perusahaan asuransi syariah di Indonesia pertama kali berdiri pada tahun 1994.
Pada asuransi syariah, para peserta sejak awal bermaksud saling menolong dan melindungi satu dengan yang lain dengan menyisihkan dananya sebagai iuran kebajikan yang disebut tabarru’, tidak menggunakan pengalihan risiko (transfer risk).
Krisis multi dimensi yang dirasakan masyarakat saat ini, dapat dirasakan salah satunya adalah tingginya biaya pendidikan. Padahal pendidikan menjadi kebutuhan dasar manusia di muka bumi ini. Tingginya biaya pendidikan saat ini dirasakan oleh semua kalangan masyarakat terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Untuk itu membuat masyarakat sadar betapa pentingnya jasa asuransi ini sebagai sarana untuk menjamin kesejahteraan sosial, ekonomi, finansial masyarakat.
Perusahaan asuransi syariah harus menunjukkan kemampuan nilai solvabilitas nya agar tidak terjadi likuidasi dan bisa meningkatkan mutu produk juga melakukan investasi baru. Dengan menggunakan tingkat solvabilitas maka perusahaan asuransi syariah bisa memperoleh laba yang maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan asuransi?
2. Apa keunggulan kompetitif dari bisnis asuransi?
3. Apa tantangan dan rintangan dalam pemasaran asuransi?
4. Bagaimana pemetaan analisis proses bisnis asuransi?
5. Bagaimana siklus perkembangan bisnis asuransi?
1.3 Batasan Masalah
1. Market share dan SDM asuransi syariah yang masih rendah 2. Kurangnya literasi Masyarakat
3. Telah hadirnya lebih dulu asuransi konvensional
1.4 Tujuan
1. Menjelaskan proses pemasaran di perusahaan asuransi.
2. Menjelaskan keunggulan kompetitif dari bisnis asuransi.
3. Menjelaskan tantangan dan rintangan dalam pemasaran asuransi.
4. Menjelaskan pemetaan analisis proses bisnis asuransi.
5. Menjelaskan siklus perkembangan bisnis asuransi.
1.5 Manfaat
1. Tolong menolong melalui dana tabarru
2. Ada distribusi dan alokasi surplus underwriting 3. Ada pembagian hasil sesuai akad
4. Bebas Riba 5. Lebih transparan
6.Diawasi Dewan Pengawas Syariah untuk Meminjam Transaksi Sesuai Prinsip Syariah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisis bisnis asuransi syariah 1) Metode penelitian
Pendekatan riset kualitatif digunakan penelitian dalam melaksanakan riset ini , Dalam riset ini peneliti kami peneliti menggabungkan data dengan menggambarkan Pemetaan bisnis asuransi
2.2 Strategi Bisnis syariah 1. Strategi segmenting
Strategi segmenting merupakan tahap awal dalam perumusan strategi pemasaran.
Segmen yang digunakan pada perusahan asuransi ini ialah dengan mengelompokan target pasar per daerah.tujuan strategi ini ialah agar memudahkan pertemuan dengan client dan mempermudah perusahan dalam memasarkan client. Strategi segmen yang dilakukan perusahan ini ialah terbagi menjadi kelompok nasabah, yaitu dilihat dari pekerjaan, seperti pedagang,pegawai negeri sipil,petani,pegawai swasta,dll.
Tak hanya memasarkan produk asuransi secara langsung perusahan prudential asuransi juga memasarkan produk melalui sosial media agar menambah target perusahan yang telah direncanakan. Adanya media sosial ini maka produk asuransi meningkat dan Masyarakat luas bisa memahami tentang produk asuransi. Dengan ini mempercepat pemasaran produk asuransi ke Masyarakat luas
2. Strategi targeting
Strategi targeting adalah suatu kegiatan mesurvei beragam tempat pasar sasaran yang akan menjadi target pemasaran. Kegiatan ini harus dilihat oleh perusahan apakah tempat yang akan menjadi target pasar memiliki karakter yang menarik antara lain seperti pertumbuhan, profabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain -lain.
Strategi ini sangat penting, karena pihak perusahanaan lah yang akan menentukan untuk proses pemasaran. Dalam menentukan target pemasaran Perusahaan melayani seluruhnya. Artinya Perusahaan asuransi ini melayani semua kalangan nasabah tanpe terkacuali. Agar semua Masyarakat dapat bergabung atau mempunyai asuransi sesuai budget dan kesanggupan mereka masing-masing. Sebelum menjadi nasabah asuransi maka pihak Perusahaan akan melihan latar belakang calon nasabah apakah mereka
layak menjadi nasabah atau tidak. Penelitian ini dilihat dari semua kondisi nasabah yaitu pendapatan calon nasabah,kondisi Kesehatan calon nasabah dll. Tentu saja ini benar-benar dilihat oleh pihak Perusahaan kepada calon nasabah, apakah sicalon nasabah layak atau tidak untuk menjadi bagian dari nasabah
3. Strategi positioning
Strategi positioning adalah suatu kegiatan Perusahaan dalam menciptakan produk agar mempunyai kesan yang baik dalam ingatan konsumen. Strategi positioning yang diterapkan oleh asuransi prudential membuat produk berbeda dari yang lain.
Contohnya produk asuransi jiwa dengan premi 100.000/bulan maka Masyarakat berminat dengan produk tersebut karena harga yang sangat terjangkau. Serta komunikasi yang efektif kemungkinan besar akan memperngaruhi klien untuk tetap menggunakan asuransi tertentu, kepuasan , kepercayaan, pengaruh beroker atau asuransi,loyalitas
Harga, komitmen, kualitas hubungan, dinamika hubungan dan yang terakhir manfaat produk.
2.3 Pemasaran dalam syariah
Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholdernya-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsipprinsip muamalah yang dibenarkan dalam islam, sepanjang dalam segala prosesnya terpelihara dari hal-hal yang dilarang oleh ketentuan syariah.
Pemasaran syariah bukan hanya sebuah pemasaran yang ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada pemasaran syariah saja, tetapi lebih jauhnya pemasaran syariah berperan dalam syariah dan syariah berperan dalam pemasaran .
pemasaran berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap pofesional dalam dunia bisnis, karena dalam profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen.
Syariah berperan dalam pemasaran bermaknasuatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran,sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk
menciptakan dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu values pada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang sustainable.
Pemasaran dalam fiqih Islam disebut wakalah atau perwakilan. Wakalah atau wikalah yang berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat. Wakalah dapat juga didefinisikan sebagai penyerahan dari seseorang (pihak pertama/pemberi
perwakilan) apa yang boleh dilakukan sendiri dan dapat diwakilkannya kepada yang lain (pihak kedua) untuk melakukannya semasa ia (pihak pertama) masih hidup.4
Pemasaran secarah syariah merupakan salah satu bentuk berbisnis dengan Allah.
Berbisnis dengan Allah secara sederhana bahwa amal shaleh yang kita laksanakan dengan penuh ikhlas dapat kita dapat kita pertukarkan kepada Allah, apakah dengan surga, pahala atau apapun yang dijanjikan Allah.
Rasulullah SAW berpegang kepada lima konsep. Pertama, jujur, suatu sifat yang sudah melekat pada diri rasulullah SAW. Kejujuran ini diiringi dengan konsep keuda, yakni ikhlas, dimana dengan keikhlasan seorang pemasar tidak akan mengejar materi belaka. Konsep ketiga ialah Profesionalisme, seorang yang profesioanl akan selalu bekerja dengan maksimal. Konsep keempat ialah silaturahmi yang mendasari pola-pola hubungan beliau dengan pelanggan, calon pelanggan, dan pesaing.Sedangkan konsep kelima yaitu murah hati. Lima konsep ini akan menyatu dan melahirkan kepercayaan.
Kepercayaan merupakan suatu modal yang tidak ternilai dalam bisnis.
Pemasaran adalah bagian dari aktivitas atau kegiatan jual beli, yang pada
dasarnya harus dilakukan dengan rasa suka sama suka, sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 29.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan sukas ama- suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
1. Prinsip-prinsip Pemasaran dalam Islam
1. Ikhtiar, adalah suatu bentuk usaha untuk melakukan perubahan yang dilakukan seseorang secara maksimaldengan segenap kemampuan, daya dan upaya yang dimilikinya dengan menghasilkan ridho Allah Swt.
2. Manfaat, artinya berguna bagi si pemakai produk ataupun jasa. Bermanfaat jika dirasakan mempunyai nilai guna yang dirasakan oleh pemakai. Alaah Swt melarang kita melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.
3. Amanah, artinya dapat dipercaya, sebagaimana kita ketahui Rasulullah Saw dikenal sebagai seorang profesional yang jujur, dengan sebutan al-amin yang artinya dapat dipercaya.
2. Etika dalam Pemasaran Syariah
1. Memiliki kepribadian spiritual (takwa), seseorang muslim diperintahkan untuk selalu mengingat Allah SWT bahkan dalam suasana mereka sedang sibuk dalam aktivitas mereka, misalnya ia harus menghentikan aktivitas bisnisnya saat datang panggilan shalat. Dengan mengingat Allah SWT maka syariah marketer akan terbebas dari sifat-sifat kecurangan, kebohongan, kelicikan, dan penipuan dalammelakukan pemasaran.
2. )Berkepribadian baik dan simpatik (shiddiq), Al-Qur’an mengajarkan untuk senantiasa berwajah manis, berperilaku baik dan simpatik. Begitu pula bagi seorang muslim hendak menjual barang dengannya harus dengan senang hati, ikhlas dan memberikan kesan baik terhadap pembeli.
3. Berlaku adil dalam berbisnis (al-‘adl), berbisnis secara adil dan membenci orangorang yang berbuat zalim, bahkan melaknat mereka.
4. Melayani dengan senyum dan rendah hati (khidmah), sikap melayani merupakan sikap utama dari seorang pemasar .
5. Selalu menepati janji dan tidak curang (tathfif), seorang syariah marketer harus dapat menjaga amanah yang diberikan kepadanya sebagai wakil dari perusahaan
dalam memasarkan dan mempromosikan produk kepada pelanggan. Sikap sebaliknya adalah sikap curang (tathfif), sikap ini dapat muncul dalam menentukan harga, takaran, ukuran dan timbangan.
6. Jujur dan terpercaya (amanah), diantara akhlak yang harus menghiasi pelayanan dalam setiap gerak-geriknya adalah kejujuran. Terkadang sifat jujur dianggap mudah untuk dilaksanakan bagi orang-orang awam manakal tidak dihadapkan pada ujian yang berat atau tidak dihadapkab pada ujian yang berat atau tidak dihadapkan pada godaan duniawi.
3. Karakteristik Pemasaran Syariah
1. Ketuhanan (Rabbaniyah/Religius), Merupakan salah satu ciri khas pemasaran syariah yang tidak dimiliki pada pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius (dinniyah). Kondisi ini tercipta dari kesadaran akan nilai-nilai religius yang dipandang penting sehingga senantiasa mewarnai aktivitas dalam pemasaran. Ketuhanan (rabbaniyah/religius) ini adalah yang paling adil, paling sempurna artinya seorang syariah marketer meyakini bahwa Allah SWT selalu dekat dan mengawasinya ketika dia sedang melaksanakan segala macam bentuk bisnis, juga yakin bahwa Allah SWT akan meminta pertanggung jawaban darinya atas
pelaksanaan syariat itu dihari kiamat. Hal ini dapat membentuk sifat pemasar yang paling adail, paling sempurna, paling selaras dengan segala kebaikan, paling
mencegah dalam kerusakan, paling mampu mewujudkan 11 kebenaran, memusnahkan kebatilan dan menyebarkan kemaslahatan.
2. Menjunjung tinggi akhlak mulia (akhlaqiyyah), karakteristik yang kedua dari pemasaran syariah adalah sifatnya yang sangat mengedepankan akhlak (moral dan etika) dalam seluruh aspek kegiatan pemasaran dan menjadi pedoman dalam bisnis.
Oleh karena itu dalam pemasaran syariah tidak dibenarkan untuk menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan finansial sebesar mungkin. Karena itu sudah sepatutnya akhlak dapat menjadi panduan bagi seorang marketer untuk selalu memelihara nilai-nilai koral dan etika dalam setiap tutur kata, perilaku dan keputusannya.
3. Realistis (waqiiyah), syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti modernitas dan kaku. Akan tetapi syariah marketing adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluwesan syariah yang melandasinya. Fleksibelitas atau kelonggaran sengaja diberikan oleh Allah SWT agar penerapan syariah senantiasa realistis dan dapat mengikuti perkembangan zaman.
4. Humanistis (al-insaniyyah), salah satu keistimewaan dari pemasaran syariah adalah sifatnya yang humanistis universal. Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah.
Dengan memiliki nilai-nilai humanistis, manusia dapat terkontrol dan seimbang (tawazun), bukan menjadi manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan sebesar mungkin, bukan pula menjadi manusia yang
bahagia diatas penderitaan orang lain. Hal inilah yang membuat syariah memiliki sifat yang universal sehingga menjadi syariah humanistis universal.
4. Bauran Pemasaran
Setelah memutuskan seluruh strategi pemasarannya, perusahaan siap untuk memulai merencanakan rincian bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mengetahui reaksi para pembeli dan konsumen.
Menurut Jerome Mc Charthy dalam buku Asuransi Syariah ( Life and General) : konsep system operasional marketing mix terdiri dari empat komponen, yaitu product, price, place dan promotion yang lebih dikenal dengan . sedangkan dalam pemasaran jasa diperluas dengan memambahkan tiga unsur, yaitu people (orang), process ( proses), dan physical evidence ( lingkungan fisik), sehingga bauran pemasaran ( marketing mix) menjadi
1. Produk (product)
Keputusan tentang produk merupakan suatu keputusan strategi dan penting karena mempengaruhi eksistensi perusahaan dalam jangka panjang. Dampaknya
mempengaruhi setiap fungsi dan setiap tingkatan dalam organisasi. Menurut Sofjan Assasuri, strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/
bauran produk ( produk mix), merek dagang (Brand), tingkat mutu/ kualitas dari produk, dan pelayanan (services ) yang diberikan.
a. Merek Dagang (Brand) adalah nama, istilah tanda atau lambang dan kombinasi dua atau lebih unsur tersebut, yang dimaksud untuk
mengidentifikasi (barang atau Jasa) dari seorang penjual atau kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk saingan.
b. Pengemasan (produk packaging) mempunyai arti penting, karena kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk, tetapi juga digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik langganan
c. Kualitas (Mutu) produk merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian utama dari perusahaan, mengingat kualiatas produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
d. Pelayanan (service) Pentingnya pelayanan sebagai alat pemasaran, banyak perusahaan menetapkan layanan kepada pelanggan untuk menangani keluhan, jasa kredit, pemeliharaan, pelayanan teknis, dan informasi konsumen.
2. Distribusi / tempat (place)
Tempat menunujukan pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk tersedia dan diperoleh bagi konsumen sasaran. Secara garis besar penditribusian dapat diperoleh bagi konsumen kegiatan pemasaran yang berusaha melancarkan dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaanya sesuai dengan yang diperlukan.
3. Promosi Strategi promosi merupakan aktivitas yang mengomunikasikan
keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya, meliputi
; periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan humas.
4. Orang (people) Dalam hubungan dengan pemasaran jasa, maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan.
Keputusan dalam orang ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia.
5. Proses (Process) Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umunya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal- hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
6. Lingkungan fisik ( Physical Evidence) Menurut Fakhriyan Sefti Adhaghassani, lingkungan fisik (physical Evidence) adalah keadaan atau kondisi yang di dadalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan merupakan segi nampak kaitannya dengan situasi. Dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan.
2.4 Kekurangan dan kelebihan perusahaan asuransi Tabel kelebihan dan kekurangan Perusahaan asuransi
Kelebihan Perusahan asuransi Kekurangan Perusahaan asuransi Perlindungan Finansial terhadap Risiko Premi Tidak Terjangkau
Menjamin Kebutuhan Finansial Memiliki Persyaratan yang Ketat Tersedia Berbagai Jenis Produk Asuransi Adanya Batas Jangka Waktu tertentu
Kelancaran Proses Klaim Premi Lebih Tinggi untuk Kelompok Usia Lanjut Mendapatkan Perlindungan dari Inflasi Produk Asuransi adalah produk Jangka Panjang Membangun Tabungan di Masa Depan Tidak Semua Risiko Digaransi
Menurunkan Resiko Finansial Hanya Menanggung Risiko Finansial
BAB III
PEMETAAN BISNIS
3.1 Identifikasi 1. Proses bisnis level 1
Identifikasi output utama (major output) dari organisasiyang menjadi objek pemetaan
Identifikasi pelanggan dari organisasi yang menjadi objek pemetaan
PERUSAHAANA SURANSI SYARIAH
PERUSAHAANA SURANSI SYARIAH
OUTPUT
A C B
C
PELANGGAN
N1
N2 OUTPUT
AC
B
C
Indentifikasi input utama (major input) yang diperlukan organisasi untuk menghasilkan output atau produk
Identifikasi pemasok utama dari organisasi, yang memberikan input ke dalam organisasi
Mengindetifikasi hubungan yang terjadi di dalam organisasi (input/output) dan Langkah satu sampai dengan empat diulang untuk proses internal.
jiwa
kesehatan kritis INPUT
PERUSAHAAN ASURANSI
SYARIAH
A
B
C
OUTPUT PELANGGAN
N1
N2
jiwa kesehatan
kritis
PERUSAHAAN ASURANSI
SYARIAH
A
B
C
N1
N2
PEMASOK OUTPUT PELANGGAN
P
1. Pemasok menawarkan asuransi jiwa, kritis dan Kesehatan 2. Agen A memiliki asuransi jiwa dan Kesehatan
3. Agen B menerima asuransi jiwa , Kesehatan dan kritis yang diproses untuk diteruskan ke Agen C
4. Agen C menwarkan paket B dan C ke Nasabah 1 5. Agen D menawarkan peket A dan B ke Nasabah 2
jiwa
P
kesehatankritis
Agen A
Agen B
Agen D A
B C
INPUT ORGANISASI
PEMASOK OUTPUT PELANGGAN
Agen C
N1
N2
BAB IV
PROSES MANAGEMEN BISNIS
4.1 Life Cycle Perusahan Asuransi
A. Konsep
Pengembangan produk tetap
Informasai kompetitif pemasaran perusahan asuransi
Surviei pelanggan
Interakssi layanan pelanggan dan layanan klaim B. Produk
Diajukan kepada egulator yang berlaku di Perusahaan asuransi
Didukung oleh peningkatan atau penawaran dan
pinjaman,nasabah,andministrasi kebijakan, klaim dan dokumen
Dibentuk untuk jenis klien tertentu C. Agen
Yang berwenang menghubungi calon klien untuk menjual produk
Dan mensurvei calon clien
Memasarkan produk D. Klien
LAYANAN KLAIM
KONSEP
PRODUK
LAYANAN
KLIEN
PENGEMBANGAN ASURANSI
AGEN
Orang yang diyakini Perusahaan asuransi sebagai orang yang cocok untuk Produk tersebut
E. Layanan pelanggan
Personal layanan pelanggan asuransi
Agen asuransi
Mengenai permintaan pertanyaan 4 kekawatiran klien F. Layanan klaim
Dapat diberikan pada klien yang membeli produk melalui departemen klaim milik Perusahaan asuransi
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya pemeluk agam islam. Masyarakat muslim Indonesia mencari produk asuransi dengan investasi yang bebasis syariah, prudential syariah merancang keuangan masa depan sesaui dengan prinsip-prinsip syariah islam dalam penjelasan di atas disimpulkan bahwa Segmen yang digunakan pada perusahan
asuransi ini ialah dengan mengelompokan target pasar per daerah. Tak hanya memasarkan produk asuransi secara langsung perusahan prudential asuransi juga memasarkan produk melalui sosial media agar menambah target perusahan yang telah direncanakan. Adanya media sosial ini maka produk asuransi meningkat dan Masyarakat luas bisa memahami tentang produk asuransi. Artinya Perusahaan asuransi ini melayani semua kalangan nasabah tanpe terkacuali.
Agar semua Masyarakat dapat bergabung atau mempunyai asuransi sesuai budget dan kesanggupan mereka masing-masing. Sebelum menjadi nasabah asuransi maka pihak Perusahaan akan melihan latar belakang calon nasabah apakah mereka layak menjadi nasabah atau tidak. Strategi positioning yang diterapkan oleh asuransi prudential membuat produk berbeda dari yang lain. Contohnya produk asuransi jiwa dengan premi 100.000/bulan maka Masyarakat berminat dengan produk tersebut karena harga yang sangat terjangkau.
Serta komunikasi yang efektif kemungkinan besar akan memperngaruhi klien untuk tetap menggunakan asuransi tertentu, kepuasan , kepercayaan, pengaruh beroker atau asuransi,loyalitasHarga, komitmen, kualitas hubungan, dinamika hubungan dan yang terakhir manfaat produk.
DAFTAR PUSAKA
Alvia, Aisha, and Fauzi A. Lubis. "Analisis Implementasi Pemasaran Produk Asuransi Syariah dalam Meningkatkan Penjualan (Kpm Prestasi Agency PT. Prudential Life Assurance Kota Medan)." Jurnal Inovasi Penelitian, vol. 2, no. 12, May.
2022, pp. 3837-3840,
cari-asuransi.com