• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi untuk Sukses dalam Bisnis

N/A
N/A
Aurellia Azerina

Academic year: 2024

Membagikan " Strategi untuk Sukses dalam Bisnis"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“PERENCANAAN PEMBANGUNAN”

Mata Kuliah: Perencanaan Pembangunan (EP/B) Dosen Pengampu: Erwin Kurniawan A. S.E., M.Pd

Oleh Kelompok 1 :

1. Aurellia Azerina Chandra (2201016048) 2. Aulia Saharani (2201016106) 3. Mahdiyah Hafidha Salsabila (2201016107)

4. Melly Andani (2201016106) 5. Rachani Karisma Shela (2201016097)

6. Tsuwaybah (2201016087) 7. Vidia Dwi Aryani (2201016006)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN 2024

(2)

1

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya Kami dapat menulis Makalah ini. Kami juga merasa sangat berbahagia karena sudah dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “PERENCANAAN PEMBANGUNAN”

Kami berusaha menyusun Makalah ini agar dapat dipelajari dengan mudah sesuai dengan materi-materi yang telah ditetapkan ibu Dosen Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan (EP/B) Erwin Kurniawan A. S.E., M.Pd. Kami mencoba menjelaskan menganalisis sesederhana mungkin. Dengan mencantumkan penjelasan tentang perencanaan pembangunan.

Setelah itu Kami berharap semoga Makalah ini berguna bagi pembaca meskipun terdapat banyak kekurangsempurnaan di dalamnya. Akhir kata Kami meminta maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati, karena hingga saat ini Kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu Kami memohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

Samarinda, 28 Februari 2024

Kelompok 1

(3)

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

BAB I ... 3

PENDAHULUAN ... 3

1.1 Latar Belakang ... 3

1.2 RUMUSAN MASALAH ... 3

1.3 TUJUAN ... 4

BAB II ... 5

PEMBAHASAN ... 5

2.1 Pengertian, Definisi, dan Fungsi Perencanaan Pembangunan ... 5

2.1.1 Pengertian Perencanaan ... 5

2.1.2 Pengertian Pembangunan ... 6

2.1.3 Pengertian Perencanaan Pembangunan ... 7

2.1.4 Fungsi dan tujuan pokok Perencanaan Pembangunan ... 8

2.2 Perencanaan Pembangunan Di Indonesia ... 9

2.2.1 Pengalaman perencanaan Pembangunan di Indonesia dengan SPPN ... 11

2.2.2 Pengalaman Perencanaan Pembangunan di Indonesia dengan SPPN ... 12

2.2.3 Pengalaman Perencanaan Pembangunan Di Indonesia dengan penjelasan dari SPPN ... 14

2.3 Kebutuhan Perencanaan Pembangunan ... 15

2.3.1 Kebutuhan akan perencanaan pembangunan ini muncul karena beberapa alasan, di antaranya: ... 17

2.3.2 Kebutuhan perencanaan pembangunan dapat dikategorikan menjadi dua aspek utama: ... 18

2.4 Perencanaan menurut jangka waktu dan hirarki ... 19

2.5 Proses menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang berkaitan antar dokumen RPJP, RPJM, Renstra, RKP, dan RKAP ... 21

BAB III ... 23

PENUTUP ... 23

3.1 Kesimpulan ... 23

3.2 Saran ... 23

(4)

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam melakukan pembangunan, Pemerintah memerlukan perencanaan yang baik dan akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/Kota. Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki dimensi waktunya berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek (tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini kita mengenal satu bagian penting dari perencanaan wilayah yaitu apa yang disebut sebagai rencana pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra- SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian, definisi, dan fungsi perencanaan pembangunan?

2. Bagaimana Pengalaman Perencanaan Pembangunan di Indonesia SPPN?

3. Apa saja kebutuhan perencanaan pembangunan?

4. Apa itu perencanaan menurut jangka waktu dan hirarki?

(5)

4

5. Apa saja proses dari menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang berkaitan antar dokumen RPJP, RPJM, Renstra, RKP, dan RKAP?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui tentang apa itu pengertian, definisi, dan fungsi perencanaan pembangunan.

2. Untuk mengetahui Bagaimana Pengalaman Perencanaan Pembangunan di Indonesia SPPN.

3. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan perencanaan pembangunan.

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud perencanaan menurut jangka waktu dan hirarki.

5. Untuk mengetahui apa saja proses dari menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang berkaitan antar dokumen RPJP, RPJM, Renstra, RKP, dan RKAP.

(6)

5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Definisi, dan Fungsi Perencanaan Pembangunan

2.1.1 Pengertian Perencanaan

Perencanaan berasal dari kata rencana,yang artinya rancangan atau rangka sesuatu yang akan dikerjakan. Dari pengertian sederhana tersebut dapat diuraikan beberapa komponen penting, yakni tujuan (apa yang ingin dicapai), kegiatan (tindakan-tindakan untuk merealisasikan tujuan) dan waktu (kapan bilamana kegiatan tersebut hendak dilakukan). Apapun yang direncanakan tentu saja merupakan tindakan-tindakan dimasa depan (untuk masa depan). Dengan demikian suatu perencanaan bisa dipahami sebagai respon (reaksi) terhadap masa depan.

(Abe,2005:27)

Menurut Tjokroamidjojo (dalam Syafalevi,2011:28) perencanaan dalam arti seluas-luasnya merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber- sumber yang ada supaya lebih efektif dan efisien.

Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi dua asapek, yaitu formulasi perencanaan dan pelaksanaannya. Perencanaan dapat digunakan untuk mengontrol dan mengevaluasi jalannya kegiatan, karena sifat rencana itu adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. (Listyangsih,2014:90).

Menurut Terry (dalam Riyadi, 2005 : 3), perencanaan adalah upaya untuk memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi- asumsi mengenal masa yang akan datang dengan jalan mengambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang di perhatikan untuk mencapai hasil yang di inginkan.

(7)

6

Defenisi perencanaan dapat diartikan hubunggan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan penentuan tujuan, prioritas program, dan alokasi sumber.(Uno,2006 :1) Menurut Hasibuan (dalam Syafie, 2007:49) rencana adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan dapat dilakukan dalam berbagai bidang, namun tidak semua rencana merupakan perencanaan pembangunan terkait dengan kebijaksanaan pembangunan maka pemerintah berperan sebagai pendorong pembangunan, ini terkait dengan defenisi perencanaan yang merupakan upaya institusi publik untuk membuat arah kebijakan pembangunan yang harus dilakukan disebuah wilayah baik di negara maupun daerah dengan didasarkan keunggulan dan kelemahan yang di miliki oleh wilayah tersebut.

Berdasarkan defenisi-defenisi yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian keputusan yang dibuat sebagai pedoman yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan sumberdaya yang tersedia.

2.1.2 Pengertian Pembangunan

Pembangunan adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain.

Soetomo (2009:166) mengartikan pembangunan masyarakat adalah proses perubahan menuju pada suatu kondisi yang lebih baik. Dengan demikian, peningkatan taraf kehidupan dapat pula diartikan sebagai tujuan yang hendak dicapai melalui proses pembangunan masyarakat. Maka menurut Soetomo dikatakan peningkatan taraf kehidupan dianggap sebagai tujuan maka sebetulnya

(8)

7

juga dapat diposisikan sebagai indikator untuk melihat keberhasilan proses pembangunan masyarakat tersebut.

Sebagaimana telah disebutkan tentang pengertian pembangunan masyarakat, Soetomo (2009:168) mengatakan pembangunan cenderung dinyatakan cukup membawa hasil apabila mampu untuk mengurangi proporsi jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan.

Sudjana (2001:265) Pembangunan adalah proses dinamisasi, demokratisasi, dan modernisasi. Proses dinamisasi dimaksud bahwa pembangunan masyarakat adalah kegiatan edukatif untuk membangkitkan praserta masyarakat. Program- Program pembangunan masyarakat akan berhasil dengan baik apabila dapat melibatkan semua potensi yang ada di masyrakat untuk mencapai kemajuan masyarakat itu sendiri. Proses modernisasi berarti bahwa pembangunan masyarakat ialah upaya meningkatkan kualitas masyarakat dalam semua aspek kehidupan dengan titik berat pada peningkatan aspek sosial dan ekonomi.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan pembangunan adalah suatu bentuk usaha yang dilakukan untuk memcapai suatu perubahan yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat suatu daerah.

2.1.3 Pengertian Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan adalah suatu pengarahan penggunaan sumber- sumber pembangunan yang terbatas adanya untuk mencapai tujuantujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara lebih efektif dan efisien (Listyianingsih,2014:92).

Perencanaan pembangunan pada dasarnya berlangsung dalam suatu kurun waktu sehingga perencanaan yang disusun untuk mencapai tujuan pembangunan senantiasa sebagai suatu lingkaran proses yang tidak berkeputusan.

Perencanaan merujuk kepada keterkaitan yang tidak terpisahkan antara kebutuhan pembangunan dan penyelenggaraa pemerintah. Perencanaan diperlukan karena kebutuhan pembangunan lebih besar dari pada sumberdaya yang tersedia.

(9)

8

Dengan perencanaan ingin dirumuskan berbagai kegiatan pembangunan yang secara efisien dan efektif dapat memberi hasil yang optimal dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang tersedia dalam pembangunan.

Perencanaan pembangunan mempengaruhi dan terpengaruh oleh beberapa banyak dan bagaimana bentuk intervensi dalam suatu perekonomian yang dianggap perlu untuk menjamin tersedianya barang dan jasa. Sebuah perencanaan pembangunan dilihat dari segi ruang lingkupnya dapat dibedakan atas perencanaan nasional, sektoral dan spasial. Dari segi tingkatan pemerintahan, perencanaan pembangunan dapat berupa perencanaan tingkat pusat dan tingkat daerah. Dilihat dari dimensi waktu, perencanaan pembangunan terdiri dari perencanaan jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Suatu perencanaan dilihat dari segi proses dan mekanismenya dapat bersifat top down atau bottom up planning, dan dapat merupakan gabungan dari kedua mekanisme tersebut.

2.1.4 Fungsi dan tujuan pokok Perencanaan Pembangunan

Sesuai dengan undang-undang Nomor 25 tahun 2004, dalam rangka mendorong proses pembangunan secara terpadu dan efisie, pada dasarnya perencanaan pembangunan nasional di Indonesia mempunyai lima tujuan dan fungsi pokok. Tujuan dan sasaran pokok tersebut adalah sebagi berikut:

1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar daerah, waktu dan fungsi pemerintah, baik pusat maupun daerah

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan 5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif dan

adil.

JENIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN Menurut Jangka Waktunya

(10)

9

1. Perencanaan jangka Panjang (Long-term Planning/Perspective Planning)(20 tahun)

2. Perencanaan jangka Menengah (Medium-term Planning)(4-5 tahun) 3. Perencanaan jangka Pendek (Annual Planning)(1 tahun)

Berdasar Sifatnya

1. Perencanaan dengan Komando (Central Planning)

2. Perencanaan dengan Rangsangan (Planning By Insentives) Berdasarkan Alokasi Sumber Daya

1. Perencanaan Keuangan 2. Perencanaan Fisik

Berdasarkan Tingkat Keluwesan 1. Perencanaan Indikatif

2. Perencanaan Imperatif Berdasarkan Sistem Ekonomi

1. Perencanaan Pembangunan Dalam Sistem Kapitalis 2. Perencanaan Pembangunan Dalam Sistem Sosialis

3. Perencanaan Pembangunan Dalam Sistem Campuran Berdasarkan Cara Pelaksanaanya

2.2 Perencanaan Pembangunan Di Indonesia

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana- rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang

(11)

10

dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah [1].

Ada lima tujuan perencanaan pembangunan menurut UU 25/2004, yaitu:

1. Mengkoordinasikan pelaku-pelaku pembangunan.

2. Mengintegrasikan pembangunan antara daerah, waktu, fungsi pemerintah yang berbeda (pusat maupun daerah).

3. Menghubungkan dan menyelarakan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

5. Memanfaatkan sumber daya dengan baik.

Rencana pembangunaan nasional dibagi menjadi bebagai jenis yang memiliki hierarki dan cakupannya masing-masing.

1. Rencana Pembangunan dibagi atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). RPJP memiliki rentang waktu selama 20 tahun, sedangkan RPJM memiliki rentang waktu yang lebih singkat, yaitu selama 5 tahun. RPJM merupakan penjabaran dari RPJP, sehingga RPJM wajib merujuk ke RPJP. RPJP dan RPJM diberlakukan pada tiga level pemerintahan: Nasional, Provinsi, dan Kota/Kabupaten.

2. Rencana Strategis dibagi atas Rencana Strategis Kementrian Lembaga (Renstra-KL) dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Keduanya memiliki rentang waktu selama 5 tahun.

3. Rencana Kerja memiliki rentang waktu selama 1 tahun. Rencana kerja terbagi atas dua jenis: Rencana Kerja Kementrian/Lembaga (Renja KL) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).

Rencana Pembangunan memiliki kandungan:

(12)

11

1. Visi: keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

2. Misi:upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

3. Strategi: langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

4. Kebijakan: arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah untuk mencapai tujuan.

5. Program: instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

6. Di luar UU 25/2004, biasanya juga ada indikator ketercapaian untuk mengukur kesuksesan program.

2.2.1 Pengalaman perencanaan Pembangunan di Indonesia dengan SPPN Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional :

a. Riyadi dan Bratakusumah : perencanaan pembangunan adalah suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan / aktivitas .

b. Conyers dan Hills : Perencanaan pembangunan adalah suatu proses berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang

c. Arthur W. Lewis : perencanaan pembangunan merupakan suatu kumpulan kebijaksanaan dan program pembangunan untuk mendorong masyarakat dan swasta untuk menggunakan sumberdaya yang tersedia secara lebih produktif.

d . M. L. Jhingan : Perencanaan pembangunan pada dasarnya merupakan pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh suatu penguasa

(13)

12

(pemerintah) pusat untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan tertentu didalam jangka waktu tertentu pula

e. Perencanaan pembangunan menurut uu no. 25 tahun 2004 mendefinisikan perencanaan pembangunan sebagai berikut” Sistem Perencanaan Pembangunan Nasioanl (SPPN) adalah suatu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka tahunan, yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat ditingkat pusat dan daerah.

2.2.2 Pengalaman Perencanaan Pembangunan di Indonesia dengan SPPN Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah menjadi landasan perencanaan pembangunan di Indonesia sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004. SPPN telah mengalami beberapa kali evolusi dan adaptasi dalam menanggapi berbagai perubahan dan tantangan pembangunan nasional.

Berikut beberapa pengalaman penting dalam penerapan SPPN di Indonesia:

1. Pencapaian Pembangunan:

SPPN telah berkontribusi pada pencapaian berbagai target pembangunan nasional, seperti:

Penurunan angka kemiskinan

Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan Pembangunan infrastruktur

Peningkatan pendapatan per kapita 2. Tantangan dan Kendala:

SPPN masih menghadapi beberapa tantangan dan kendala, seperti:

Kesenjangan antar daerah

Koordinasi antar sektor yang masih lemah

(14)

13

Kapasitas perencanaan yang masih perlu ditingkatkan Keterbatasan sumber daya

3. Upaya Peningkatan:

Pemerintah terus melakukan upaya untuk meningkatkan efektivitas SPPN, seperti:

Penyempurnaan regulasi dan kelembagaan Penguatan partisipasi masyarakat

Peningkatan kapasitas perencanaan Pemanfaatan teknologi informasi

4. Pelajaran Berharga:

Dari pengalaman penerapan SPPN, beberapa pelajaran berharga dapat dipetik, seperti:

Pentingnya memiliki visi dan misi pembangunan yang jelas Perlunya koordinasi dan kerjasama yang kuat antar berbagai pihak Pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan Perlunya pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan

5. Masa Depan SPPN:

SPPN akan terus diperkuat dan dikembangkan untuk menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan pembangunan di masa depan.

Beberapa fokus utama pengembangan SPPN di masa depan antara lain:

(15)

14

Peningkatan integrasi dan sinkronisasi antar sektor Penguatan partisipasi masyarakat

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi Peningkatan kapasitas perencanaan

2.2.3 Pengalaman Perencanaan Pembangunan Di Indonesia dengan penjelasan dari SPPN

Berikut adalah beberapa pengalaman perencanaan pembangunan di Indonesia, dengan penjelasan dari SPPN:

1. Periode Orde Baru (1966-1998)

Pada periode ini, SPPN didasarkan pada Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang ditetapkan oleh MPR. GBHN merupakan dokumen yang memuat visi, misi, dan tujuan pembangunan nasional. SPPN pada periode ini bersifat sentralistik, dengan peran utama pemerintah pusat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

2. Periode Reformasi (1998-sekarang)

Pada periode ini, SPPN mengalami beberapa kali perubahan, dengan tujuan untuk meningkatkan desentralisasi dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Salah satu perubahan penting adalah pemberlakuan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Berikut adalah beberapa ciri utama SPPN pada periode Reformasi:

Desentralisasi: Peran pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan semakin diperkuat.

Partisipasi masyarakat: Masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

Fleksibilitas: SPPN dirancang untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan global dan nasional.

(16)

15

SPPN pada periode Reformasi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

Visi, Misi, dan Tujuan Pembangunan Nasional: Tahap ini diawali dengan penetapan visi, misi, dan tujuan pembangunan nasional oleh MPR.

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN): RPJPN memuat visi, misi, dan tujuan pembangunan nasional untuk jangka waktu 20 tahun.

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN): RPJMN memuat strategi dan program pembangunan nasional untuk jangka waktu 5 tahun.

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP): RKP memuat program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah setiap tahun.

SPPN terus berkembang dan diperbaiki untuk menjawab tantangan dan kebutuhan pembangunan nasional yang semakin kompleks.

Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi SPPN:

Koordinasi: Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah masih perlu diperkuat.

Partisipasi masyarakat: Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan masih perlu ditingkatkan.

Kapasitas: Kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan masih perlu ditingkatkan.

2.3 Kebutuhan Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan merupakan suatu proses penting dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan terarah. Berikut adalah beberapa kebutuhan mendasar dalam perencanaan pembangunan:

1. Visi dan Misi yang Jelas:

Penetapan visi dan misi yang jelas menjadi landasan utama dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan. Visi dan misi yang dipahami oleh semua pihak akan membantu dalam menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pembangunan.

(17)

16 2. Data dan Informasi yang Akurat:

Data dan informasi yang akurat dan terkini menjadi dasar dalam melakukan analisis dan perumusan kebijakan pembangunan. Data ini dapat berupa data demografi, ekonomi, sosial, lingkungan, dan sektor lainnya.

3. Pelibatan Stakeholder:

Pelibatan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam proses perencanaan pembangunan sangatlah penting. Hal ini dapat dilakukan melalui forum-forum konsultasi publik, musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), dan berbagai mekanisme lainnya.

4. Prioritas Pembangunan:

Menetapkan prioritas pembangunan berdasarkan kebutuhan dan urgensi menjadi kunci dalam optimalisasi sumber daya yang tersedia. Prioritas ini harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kebutuhan masyarakat, kondisi keuangan daerah, dan potensi pembangunan di wilayah tersebut.

5. Kerangka Kerja yang Efektif:

Kerangka kerja yang efektif dan terukur perlu dirumuskan untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pembangunan.

Kerangka kerja ini harus memuat tujuan, target, indikator kinerja, dan mekanisme monitoring dan evaluasi.

6. Pendanaan yang Memadai:

Pendanaan yang memadai merupakan faktor penting dalam mewujudkan rencana pembangunan. Sumber pendanaan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti anggaran pemerintah, dana swasta, dan bantuan luar negeri.

7. Kapasitas Kelembagaan yang Kuat:

Kapasitas kelembagaan yang kuat dan profesional menjadi kunci dalam pelaksanaan pembangunan yang efektif dan efisien. Kelembagaan ini harus

(18)

17

memiliki sumber daya manusia yang kompeten, sistem dan prosedur yang jelas, serta akuntabilitas yang tinggi.

8. Monitoring dan Evaluasi:

Monitoring dan evaluasi (monev) secara berkala dan sistematis perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil monev dapat digunakan untuk melakukan koreksi dan perbaikan terhadap program dan kegiatan pembangunan.

2.3.1 Kebutuhan akan perencanaan pembangunan ini muncul karena beberapa alasan, di antaranya:

1. Alokasi Sumber Daya yang Terbatas

Sumber daya untuk pembangunan, seperti dana, waktu, dan tenaga, selalu terbatas. Perencanaan membantu memastikan bahwa sumber daya tersebut digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.

2. Pengurangan Risiko dan Ketidakpastian

Pembangunan selalu dihadapkan dengan berbagai risiko dan ketidakpastian.

Perencanaan membantu mengidentifikasi dan meminimalkan risiko tersebut, sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lebih lancar dan mencapai hasil yang optimal.

3. Koordinasi dan Kolaborasi

Pembangunan sering kali melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Perencanaan membantu memastikan bahwa semua pihak tersebut bekerja sama dan terkoordinasi dengan baik, sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lebih sinergis.

(19)

18 4. Pemanfaatan Peluang dan Tantangan

Perencanaan membantu mengidentifikasi peluang dan tantangan yang muncul dalam proses pembangunan. Dengan demikian, pembangunan dapat memanfaatkan peluang tersebut dan meminimalkan dampak negatif dari tantangan yang ada.

5. Akuntabilitas dan Transparansi

Perencanaan membantu memastikan bahwa pembangunan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Dengan adanya perencanaan yang jelas, masyarakat dapat mengetahui tujuan, target, dan manfaat dari pembangunan, serta memantau pelaksanaannya.

6. Keberlanjutan Pembangunan

Perencanaan membantu memastikan bahwa pembangunan dapat berlangsung secara berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi, pembangunan dapat memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan masa depan.

2.3.2 Kebutuhan perencanaan pembangunan dapat dikategorikan menjadi dua aspek utama:

1. Kebutuhan Teknis:

Data dan informasi: Perencanaan pembangunan membutuhkan data dan informasi yang akurat dan terkini tentang berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.

Metode dan teknik: Perencanaan pembangunan membutuhkan metode dan teknik yang tepat untuk menganalisis data, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan solusi.

(20)

19

Keahlian: Perencanaan pembangunan membutuhkan keahlian dari berbagai disiplin ilmu, seperti ekonomi, perencanaan wilayah, dan teknik.

2. Kebutuhan Politik:

Komitmen politik: Perencanaan pembangunan membutuhkan komitmen politik dari semua pihak yang terlibat, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Partisipasi masyarakat: Perencanaan pembangunan harus melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Keterbukaan dan transparansi: Proses perencanaan pembangunan harus terbuka dan transparan agar semua pihak dapat memahami dan mengawasinya.

Dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, perencanaan pembangunan dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

2.4 Perencanaan menurut jangka waktu dan hirarki

Rencana Pembangunan memiliki hirarki, maksudnya adalah ada rencana yang lebih tinggi level pemerintahannya dan kekuatannya di mata hukum, yang digambarkan dengan ilustrasi dibawah ini:

(21)

20

Rencana Pembangunan memiliki siklus yang berlanjut mulai dari proses:

1. Penyusunan Rencana Pembangunan dibagi menjadi dua. Pertama, Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang: penyusunan rencana dilakukan dengan menyiapkan rancangan awal rencana pembangunan, musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang), dan penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Kedua, Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah: penyusunan rencana jangka menengah dilakukan dengan menyiapkan rancangan awal rencana pembangunan, menyiapan rancangan rencana kerja, dan musyawarah perencanaan pembangunan.

2. Menyusun rancangan akhir setelah mendapatkan masukan dari Musrembang.

3. Mentapkan Rencana melalui peraturan perundang-undangan 4. Mengendalian pelaksanaan rencana

5. Mengevaluasi pelaksanaan rencana

(22)

21

Rencana Pembangunan memiliki hubungan yang erat dengan Rencana Tata Ruang. Dalam UU 26/2007 RTRW harus mengacu pada RPJP, dan RTRW menjadi acuan dalam menyusun RPJP dan RPJM [2]. Dokumen Rencana Tata Ruang (RTR) memberikan arahan pembangunan yang bersifat spasial atau keruangan. Sementara itu, Rencana Pembangunan memberikan arahan konseptual bagi pembangunan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah memiliki sisi politis karena visi, misi, dan programnya merupakan penjabaran dari visi dan misi presiden terpilih untuk RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Serta visi dan misi kepala daerah terpilih untuk RPJMD (Rencana Pembangunaan Jangka Menengah Daerah).

Rencana pembangunan berperan besar dalam pembangunan negara kita. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik kita wajib mengawasi proses keberjalanannya, mulai dari perencanaan, pengesahaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

2.5 Proses menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang berkaitan antar dokumen RPJP, RPJM, Renstra, RKP, dan RKAP

PROSES MENYUSUN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Secara umum terdapat empat tahap dalam proses pembangunan yang sekaligus juga menggambarkan tugas pokok badan perencana pembangunan.

1. Tahap Penyusunan Rencana

Tahap awal kegiatan perencanaan adalah penyusunan naskah atau rancangan rencana pembangunan yang secara formal merupakan tanggung jawab badan perencana, baik BAPPENAS untuk tingkat nasional dan BAPPEDA untuk tingkat daerah. Penyusunan rencana ini dapat dilakukan secara swakelola oleh badan perencana sendiri atau dikontrakan kepada perusahaan konsultan yang relevan bila tenaga perencana yang terdapat pada badan perencana tidak mencukupi.

2. Tahap Penetapan Rencana

(23)

22

Rancangan rencana pembangunan yang telah selesai baru akan berlaku secara resmi bila telah mendapatkan pengesahan dari pihak yang berwenang. Sesuai ketentuan yang berlaku, RPJP perlu mendapat pengesahan dari DPRD setempat, sedangkan RPJM dan RKPD cukup mendapat pengesahan dari kepala daerah. Pada tahap kedua ini kegiatan utama badan perencana adalah melakukan proses untuk mendapatkan pengesahan tersebut.

3. Tahap Pengendalian Pelaksanaan Rencana

Setelah rencana pembangunan tersebut ditetapkan oleh pihak yang berwenang, maka dimulai proses pelaksanaan rencana oleh pihak eksekutif melalui SKPD terkait. Namun demikian, sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, perencana masih tetap mempunyai tanggung jawab dalam melakukan pengendalian (monitoring) pelaksanaan rencana bersama SKPD bersangkutan.

4. Tahap Evaluasi Keberhasilan Pelaksanaan Rencana

Setelah pelaksanaan kegiatan pembangunan selesai, badan perencana masih mempunyai tanggung jawab terakhir, yaitu melakukan evaluasi terhadap kinerja dari kegiatan pembangunan tersebut. Sasaran utama kegiatan evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan dan obyek pembangunan yang telah selesai dilaksanakan tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

(24)

23

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan pembangunan merupakan suatu proses yang sistematis dan terarah untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Proses ini dimulai dengan identifikasi masalah dan kebutuhan, kemudian dilanjutkan dengan perumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan. Setelah itu, dirumuskan strategi dan program pembangunan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan pembangunan yang baik akan membantu dalam:

• Penggunaan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif.

• Meminimalisir risiko dan hambatan yang mungkin terjadi dalam proses pembangunan.

• Menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.

3.2 Saran

• Dalam melakukan perencanaan pembangunan, perlu melibatkan semua pihak yang terkait, termasuk masyarakat, pemerintah, dan swasta.

• Perencanaan pembangunan harus berdasarkan pada data dan informasi yang akurat dan terkini.

• Perencanaan pembangunan harus bersifat fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

• Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan pembangunan untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan sesuai dengan rencana.

Referensi

Dokumen terkait

melakukan analisis tersebut kita dapat menentukan strategi apa yang harus kita tentukan yang sesuai dengan kondisi bisnis yang sedang dijalankan. Tags:

Bahwa atas Rahmat dan KaruniaNya akhirnya saya dapat menyelesaikan Laporan Proyek Akhir ini mengenai ”STRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PT ASURANSI

Makalah ilmiah ini membahas aspek risiko dalam studi kelayakan bisnis

Dokumen ini membahas tentang bisnis tailor dan printing bernama Oman Tailor &

Pengertian Strategi Unit Bisnis Strategi unit bisnis sering juga disebut dengan kata strategi bersaing,strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah merumuskan alternatif strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja bisnis sparepart Jaya Abadi dengan metode SWOT Jenis data penelitian yang akan

Makalah ini membahas tentang transaksi kerja sama bisnis dalam hukum ekonomi

Makalah ini membahas tentang komunikasi bisnis lintas