MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
KEGIATAN EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DI KELAS IV
SDN JENGGOT 1 KECAMATAN MEKAR BARU
KABUPATEN TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Ardiyanti
0903779
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
i
Ardiyanti, 2013
ABSTRAK
Ardiyanti.(0903779).”Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kegiatan ekonomi dengan menggunakan model sains teknologi masyarakat (STM) di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru Kabupaten
Tangerang”.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan dilapangan yang menunjukan bahwa nilai siswa masih rendah dalam pembelajaran IPS pada pemahaman konsep kegiatan ekonomi, dikarenakan kemampuan guru yang belum dapat menggunakan model pembelajaran dengan baik, sehingga proses belajar mengajar di kelas IV pada konsep ekonomi kurang efektif.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti membuat rumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1) Bagaimana proses pembelajaran IPS pada konsep kegiatan ekonomi di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru dengan menggunakan model STM? 2) Apakah model STM dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami konsep kegiatan ekonomi di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru? Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model STM pada konsep kegiatan ekonomi di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru. 2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami konsep kegiatan ekonomi melalui STM di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru.
ii
Ardiyanti, 2013
KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmanir Rahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan yang tak terhingga serta memberikan keluasan pengetahuan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Konsep Kegiatan Ekonomi dengan Menggunakan Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) di Kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang” dalam rangka melengkapi persyaratan untuk menempuh ujian
guna mencapai gelar sarjana di jurusan PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang.
Sebagai suatu karya tulis ilmiah, penelitian ini melibatkan banyak bantuan dari pihak-pihak lain yang telah memberi masukan dan tak henti-henti mendo’akan penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Abdul Somad M.Pd. Selaku Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang.
iii
Ardiyanti, 2013
3. Drs. H. Effendi Zulkifli S.Pd, M.Pd. Selaku sekertaris UPI Kampus Serang sekaligus pembimbing I yang telah meluangkan waktu, memberikan nasihat dan memotivasi penulis hingga terselaikan penulisan skripsi ini.
4. Neneng Sri Wulan M.Pd. Selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi arahan yang sangat berharga sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Para Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Serang yang
telah memberikan ilmu dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan. 6. Bapak Muhriji S.Pd selaku kepala sekolah SDN Jenggot 1 beserta guru-guru dan
staf yang telah berpartisipasi, memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Ayah dan Bunda yang telah memberikan do’a yang tak terbatas, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua rekan-rekan yang telah mendoa’akan dan membantu baik secara moril dan materil.
Akhirul kata, penulis tetap menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangannya dan masih jauh dari keadaan sempurna, kendatipun demikian penulis bangga dapat menyelesaikannya.
iv
Ardiyanti, 2013
Serang, Juni 2013
DAFTAR ISI
2. Pengertian IPS dan Kegiatan Ekonomi ... 9
a. Ilmu Pengetahuan Sosial ... 9
b. Kegiatan Ekonomi ... 14
3. Model Sains Teknologi Masyarakat ... 17
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 24
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian ... 47 B. Hasil Penelitian ... 79 C. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 84 B. Saran ... 85 C. Rekomendasi ... 86
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Guru ... 38
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Siswa ... 40
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Guru pada Pra Siklus ... 41
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Siswa pada Pra Siklus ... 41
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Guru pada Siklus Akhir ... 42
Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Siswa pada Siklus Akhir ... 42
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal ... 43
Tabel 3.8 Pedoman Hasil Tes Belajar Siswa ... 44
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru pada Pra Siklus ... 47
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siklus pada Pra Siklus ... 49
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Pra Siklus ... 50
Tabel 4.4 Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Pra siklus ... 53
Tabel 4.5 Hasil Tes Belajar Siswa pada Pra Siklus ... 54
Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I ... 57
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I ... 59
Tabel 4.8 Hasil Tes Belajar Siswa pada Siklus I ... 60
Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II ... 63
Tabel 4.10 Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II ... 65
Tabel 4.11 Hasil Tes Belajar Siswa pada Siklus II ... 66
Tabel 4.12 Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus III ... 69
Tabel 4.13 Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus III ... 72
Tabel 4.14 Hasil Tes Belajar Siswa pada Siklus III ... 73
Tabel 4.16 Hasil Wawancara Siswa pada Siklus Akhir ... 77 Tabel 4.17 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Kemampuan Guru Tiap Siklus ... 79 Tabel 4.18 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Kemampuan Siswa Tiap Siklus .... 80 Tabel 4.19 Rekapitulasi Data Hasil Tes Siswa Tiap Siklus ... 80
DAFTAR GRAFIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya meningkatkan penguasaan siswa terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip sains, serta meningkatkan literasi sains dan teknologi siswa, maka penyajian materi ajar sains di sekolah hendaknya selalu dikaitkan dan disepadankan dengan isu-isu sosial dan teknologi masyarakat. Salah satu pendekatan dalam pendidikan sains yang mungkin dapat memberikan solusi terhadap permasalahan di atas adalah model sains teknologi masyarakat (STM). Model STM dalam pembelajaran sains
merupakan “perekat” yang mempersatukan sains, teknologi, dan masyarakat.
Isu-isu sosial dan teknologi di masyarakat merupakan karakteristik kunci dari model STM (Yager, 1991).
pembuatan suatu produk teknologi perlu memperhatikan faktor-faktor ekonomi, etika dan estetika.
Menurut Anna Poedjiadji (2010: 123), tujuan dari model pembelajaran sains teknologi masyarakat (STM) ini ialah untuk membentuk individu yang memiliki literasi sains dan teknologi serta memiliki kepedulian terhadap masalah masyarakat dan lingkungannya.
Perkembangan teknologi pada dasarnya bertujuan untuk makin mempermudah segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini tentu akan berakibat adanya perubahan nilai budaya pada masyarakat. Sebagai contoh pengaruh perkembangan teknologi terhadap masyarakat ialah adanya penemuan mesin uap oleh James E.Watt (1736-1819) seorang ahli teknik atau insinyur bangsa Skotlandia. Perkembangan teknologi pada mesin uap tersebut ternyata membawa dampak pada industri yaitu lahirnya industrialisasi.
Guru yang terlatih dan profesional merupakan satu-satunya jawaban untuk menghadapi era globalisasi. Oleh karena itu, guru dituntut mempunyai profesionalitas yang handal( Basrowi, 2008: 4).
melakukan observasi di Sekolah Dasar Negeri Jenggot 1 untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi disekolah selama proses pembelajaran IPS dikelas IV. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti mendapatkan data bahwa siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPS pada pemahaman konsep kegiatan ekonomi, dikarenakan metode yang digunakan dalam pembelajaran kurang efektif, peneliti akan mencoba memberikan model sains teknologi masyarakat.
Peningkatan kualitas pendidikan dicerminkan oleh prestasi belajar siswa, sedangkan keberhasilan atau prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang baik. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, peningkatan mutu tenaga kependidikan sangat diperlukan, karena guru sebagai tenaga pendidik merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan.
Hal tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar pada keberhasilan siswa dalam belajar. Apabila siswa tidak memahami konsep utama pembelajaran, maka dia akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran selanjutnya, dan hal tersebut dapat menurunkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kegiatan ekonomi dengan menggunakan model sains teknologi masyarakat di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran IPS pada konsep kegiatan ekonomi di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru dengan menggunakan model sains teknologi masyarakat?
2. Apakah model STM dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami konsep kegiatan ekonomi di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model sains teknologi masyarakat pada konsep kegiatan ekonomi di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami konsep kegiatan ekonomi melalui sains teknologi masyarakat (STM) di kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengkajian pembelajaran khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Inti permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah pengkajian tentang keefektifan model STM sebagai metode pengajaran dalam pembelajaran konsep kegiatan ekonomi di SD kelas IV. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Peneliti
Adapun manfaat bagi peneliti adalah untuk dapat memotivasi lebih kreatif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, menambah wawasan, dan meningkatkan pengetahuan sehingga diperoleh sikap profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai calon guru dimasa mendatang.
2. Manfaat Bagi Siswa
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, siswa dapat lebih aktif, lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa lebih mampu untuk memahami materi yang diberikan. Diharapkan dengan adanya penelitian model STM dapat meningkatkan proses hasil belajar siswa dalam konsep sumber daya alam.
3. Manfaat Bagi Guru
pembelajaran sehingga menjadi pedoman atau acuan sesuai dalam proses belajar mengajar sehingga seorang guru selalu dapat memenuhi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dimasa depan.
E. Definisi Istilah
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks, karena dalam proses pembelajaran melibatkan beberapa unsur atau komponen pembelajaran secara terpadu seperti materi, metode, media, sumber pembelajaran, evaluasi, siswa, guru dan lingkungan pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil belajar adalah hasil dari usaha yang telah dilakukan oleh peserta didik melalui proses belajar.
Ilmu Pengetahuan sosial pada hakekatnya merupakan bidang kajian yang mempelajari kehidupan sosial di masyarakat, yang mencakup ilmu ekonomi, ilmu sejarah, ilmu sosiologi, ilmu politik, ilmu geografi, dan ilmu antrapoligi.
kegiatan ekonomi adalah usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai kemakmuran.
Suatu model pembelajaran merupakan suatu rencana, pola atau pengaturan kegiatan dalam proses belajar mengajar dengan adanya keterkaitan interaksi antara guru, peserta didik dan media termasuk bahan ajar atau materi subyeknya. Salah satu model pembelajaran yang berkembang adalah model sains teknologi masyarakat (STM) yang merupakan pembelajaran yang mengaitkan antara sains dan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat.
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya (Basrowi dan Suwandi, 2008:170).
Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan sebelumnya, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: ”Jika menggunakan model sains teknologi masyarakat maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kegiatan ekonomi di kelas IV
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Class room Action Research). Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan (Arikunto, 2010:2) yaitu:
1. Penelitian, menunjukan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, menunjukan pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian terbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari diri yang sama pula.
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru yang mempunyai masalah di dalam kelasnya. Karena metode penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pemebelajaran yang terjadi pada siswa. Menurut Yusnandar (2002:2) menyatakan bahwa : “Penelitian tindakan kelas
(PTK) dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara lebih profesional”.
pakar ini menyatakan bahwa situasi tidak akan berubah secara cepat seperti yang diharapkan para guru, namun mereka akan belajar sesuatu tentang proses perubahan itu sendiri, yaitu bahwa mereka memerlukan orang lain dalam proses pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas lebih cocok digunakan karena penelitian ini guru dapat melihat, merasakan, menghayati apakah praktek-praktek pembelajaran selama ini dilakukan memiliki efektifitas yang tinggi. Tujuan dari PTK yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran. Perbaikan ini dilakukan secara terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya PTK terdapat empat tahapan yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati (observasi), refleksi, dan revisi (perencanaan ulang).
Dari beberapa pendapat diatas, satu yang akan dikembangkan dalam penelitian ini untuk dijadikan landasan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu Model Kemmis dan Mc. Taggart.
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart (Wardhani, 2008: 2.4)
Dari model gambar diatas, peneliti akan memberikan keterangan sebagai berikut:
PRA SIKLUS
Perencanaan
Tindakan Pengamatan
SIKLUS I
SIKLUS II
Perencanaan
Tindakan Pengamatan
Refleksi Refleksi
Perencanaan
Tindakan Pengamatan
Refleksi
1. Perencanaan ( Planning) yaitu merencanakan atau tindakan apa yang akan digunakan dalam penelitian guna untuk meningkatkan, dan memperbaiki atau perubahan apa yang terjadi dalam proses pembelajaran.
2. Tindakan ( Acting) yaitu pelaksanaan atau penerapan isi rancangan kegiatan yang telah direncanakan yaitu mengenakan tindakan di kelas. 3. Pengamatan (Observing) yaitu melakukan pengamatan yang dilakukan
oleh pengamat. Pada tahap kegiatan observasi ini harus bersifat terbuka dan fleksibel guna untuk mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi atau terdapat perubahan agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
4. Refleksi (Reflecting) atau tahap kegiatan terahir dalam penelitian ini adalah untuk mengemukakan kembali atau mengingat suatu tindakan yang telah dilakukan.
B. Siklus Tindakan
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan (siklus). Pada tahap ini peneliti bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perubahan proses pembelajaran siswa. Kemudian guru merencanakan rancangan dan mengimplementasikannya sebagai upaya perbaikan.
Tahap awal sebelum dilakukan kegiatan tindakan pada siklus I dan siklus-siklus berikutnya, penulis terlebih dahulu melaksanakan kegiatan pada tahap pra siklus, kegiatan pada pra siklus ini adalah observasi nyata dilapangan.
a) Observasi
Observasi merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam melakukan penelitian tindakan. Kegiatan observasi pada pra siklus ini merupakan penelitian pertama sebelum melakukan tindakan lebih lanjut, kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengamati atau mengetahui proses kegiatan belajar mengajar IPS di kelas IV SDN Jenggot 1 pada konsep kegiatan ekonomi yang berdasarkan fakta di lapangan yang meliputi : pengamatan dan pencermatan terhadap aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.
b) Refleksi
Dari observasi tersebut kemudian peneliti mendiskusikan dengan guru kelas untuk mencoba menerapakan model pembelajaran yaitu model sains teknologi masyarakat (STM) pada konsep kegiatan ekonomi.
2. Siklus I
a) Perencanaan
setelah melalui kegiatan pra siklus, pada kegiatan ini adalah guru dan peneliti merencanakan apa yang akan dilakukan pada pembelajaran selanjutnya. Dalam proses perencanaan ini peneliti dan guru kolaborasi untuk melakukan perbaikan pada proses sebelumnya serta menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi sebagai bahan ajar, bahan latian soal, dan pembahasan latian soal yang akan diujikan.
b) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan ini, yaitu dimaksudkan untuk melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. yaitu memberikan pembelajaran pada konsep kegiatan ekonomi dengan mengunakan model Sains teknologi masyarakat (STM).
c) Observasi
disusun pada tahap siklus I yang sesuai dengan RPP dengan menggunakan model STM. Selanjutnya hasil observasi ini akan diangkat sebagai bahan pertimbangan pada tahap refleksi.
d) Refleksi
Tahapan refleksi ini diadakan sebagai ajang evaluasi pada tahap observasi. Apakah model sains teknologi masyarakat (STM) yang diterapkan pada objek penelitian telah meningkatkan hasil belajar siswa atau belum. Jika telah meningkatkan hasil belajar siswa, maka metode dianggap berhasil. Tapi jika belum ada peningkatan, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan mula-mula mengadakan perencanaan kembali.
3. Siklus II
a)Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini, guru perlu melihat dan menganalisis kembali apa yang telah dilaksanakan sebelumnya. Sesuai dengan hasil belajar pada tahap pertama adanya beberapa yang harus di perbaiki dalam proses belajar mengajar. Dalam perencanaan ini akan membuat kembali rencana pelaksanaan pembelajaran (terlampir), materi ajar tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi, serta menyiapkan tes soal kepada siswa.
Sebagaimana dalam proses pelaksanaan siklus I, tahap pelaksanaan siklus II pun tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Hanya aja adanya tambahan materi tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi yang sering digunakan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
c) Observasi
Dalam tahap observasi tentunya untuk mengukur dan melihat adanya peningkatan atau tidak dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar relatif berjalan lebih baik dari sebelumnya, guru sudah menggunakan alat peraga dengan tepat sehingga siswa mudah menangkap pelajaran dengan baik.
d)Refleksi
Refleksi ini di pereruntukan untuk mengevaluasi pada tindakan sebelumnya untuk menuju perbaikan mulai dari kemampuan guru dan kemampuan siswa yang mempengaruhi hasil belajar.
4. Siklus III
a) Perencanaan
yaitu membuat cincau yang berdasarkan pada konsep kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam yang terkait dengan model sains teknologi masyarakat (STM). Serta memberikan latihan berupa tes pilihan ganda pada akhir kegiatan untuk mengukur seberapa jauh peserta didik mampu memahami proses pembelajaran pada konsep kegiatan ekonomi.
b) Pelaksanaan
Pada kegiatan pelaksanaan peneliti akan melakukan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya, dan melakukan sebuah praktik pembuatan cincau untuk menghasilkan sebuah produk yang berbahan dasar dari alam.
c) Observasi
Dari hasil observasi pada tahap ketiga ini, tentunya peneliti mengharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang lebih baik dari tahap sebebelumnya. Kegiatan belajar mengajar (KBM) telah berjalan cukup efektif dimana guru telah menggunakan alat peraga dan penjelasan dengan menggunakan media pelajaran yang disampaikan guru lebih dipahami oleh murid.
d) Refleksi
untuk pelaksanaan proses belajar selanjutnya yang akan lebih kreatif.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena peneliti tertarik untuk menerapkan model sains teknologi masyarakat (STM) yang sebagian guru hanya menggunakan metode ceramah. Serta lokasi SD mudah untuk dijangkau oleh peneliti selain itu selama perkuliahan peneliti sering memilih SD tersebut untuk tempat observasi apabila ada tugas kuliah.
2. Subjek Penelitian
Kegiatan situasi pembelajaran dengan menggunakan model sains teknologi masyarakat pada konsep kegiatan ekonomi. Penelitian dilaksanakan dikelas IV SD Negeri Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang Banten yang terdiri dari 20 siswa, 11 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Peneliti menggunakan tiga teknik untuk memperoleh data yang akan penelitian laksanakan. Dari ketiga teknik tersebut peneliti akan menjelaskan pengertian dari masing-masing tindakan, yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan mencapai sasaran. (Arikunto, 2010:127). Observasi dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan pada kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru.
2. Wawancara
Memberikan tuntunan dalam mengkomunikasikan secara langsung pertanyaan-pertanyaan terhadap responden yang akan kita wawancarai.(Toha Anggoro, 2008:5.17). Responden yang dimintai data adalah guru dan siswa kelas IV.
3. Tes
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan instrumen yang menjadi alat mengumpulkan data yaitu berupa observasi, wawancara dan tes.
1. Observasi
Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian tindakan. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tanda check list ( √ ).
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Kegiatan Guru
NO ASPEK YANG DIAMATI JAWABAN KET
Ya Tidak 1. Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa
c. Melakukan apersepsi yang membangkitkan keingintahuan siswa
2. Sikap guru dalam proses pembelajaran a. Suara guru jelas dan lantang
b. Gerakan anggota tubuh tidak mengganggu pembelajaran siswa c. Antusiasme penampilan kinerja
dalam KBM kondusif dalam kelas 3. Penguasaan bahan ajar
sumber belajar yang ditetapkan
5. Kemampuan menggunakan alat peraga atau media pembelajaran a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan jenis alat peraga b. Ketepatan menggunakan alat
peraga yang sesuai dengan model STM c. Menggunakan jenis penilian yang
relevan dengan jenis yang dirancang pada rencana pembelajaran
7. Kemampuan menutup pembelajaran a. Memberi kesempatan kepada
kesimpulan
b. Melakukan tindak lanjut berupa dampak pengiring yang dikaitkan kondusif bagi KBM selanjutnya
JUMLAH JAWABAN
Tabel 3.2
Pedoman Observasi Kegiatan Siswa
NO ASPEK YANG DIAMATI JAWABAN KET
Ya Tidak 1. Keaktifan dalam menjawab pertanyaan guru
a. Antusiasme dalam menjawab pertanyaan
b. Inisiatif untuk memberi tanggapan atau respon
c. Kejelasan dan ketepatan jawaban
2. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan a. Antusiasme dalam mengajukan
pertanyaan
b. Ketepatan sasaran pertanyaan c. sopan santun dalam bertanya 3. Kooperatif siswa dan guru
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru
b. Siswa mengikuti instruksi guru
4. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas secara kelompok a. Kerja sama dengan teman
sekelompok
tugas
JUMLAH JAWABAN
2. Wawancara
Penelitian ini menggunakan panduan wawancara untuk mengungkap data dan mengetahui pendapat guru, siswa atau teman sejawat secara kualitatif. Di dalam wawancara, semakin banyak informan yang diwawancari dan semakin lama peneliti tinggal dilokasi penelitian, maka akan semakin reliable data yang diperoleh.
Tabel 3.3
Pedoman Wawancara Guru pada Pra Siklus
NO PERTANYAAN
1. Model apa saja yang bapak gunakan dalam pembelajaran IPS?
2. Apakah model yang digunakan selama ini dapat membangkitkan aktivitas belajar siswa?
3. Apakah siswa dapat merespon atau menerima model yang digunakan dengan baik?
4. Apakah selama pembelajaran, Bapak menggunakan media pembelajaran?
5. Media apa sajakah yang bapak gunakan dalam pembelajaran IPS?
Tabel 3.4
NO PERTANYAAN
1. Apakah adik menyukai pelajaran IPS?
2. Apakah adik merasa kesulitan dalam pembelajaran IPS? 3. Apakah adik merasa bosan dengan pembelajaran IPS? 4. Apakah guru menggunakan alat peraga atau media dalam
pembelajaran?
Tabel 3.5
Pedoman Wawancara Guru pada Siklus Akhir
NO PERTANYAAN
1. Apa pendapat bapak tentang model STM?
2. Apa perbedaan dalam pembelajaran sebelum dan sesudah penelitian?
3. Bagaimana aktivitas belejar siswa setelah menggunakan model STM?
4. Apakah hasil belajar siswa meningkat setelah diterapkannya model STM dalam pembelajaran IPS?
Tabel 3.6
Pedoman Wawancara Siswa pada Siklus Akhir
NO PERTANYAAN
1. Bagaimana kesan adik dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan (STM)?
2. Apakah adik senang dengan percobaan membuat cincau? 3. Apakah adik merasa bosan dengan pembelajaran IPS? 4. Apakah adik merasa kesulitan dalam pembelajaran IPS
3. Tes
Menurut Arikunto (2006:57) tes yang baik mempunyai ciri-ciri yaitu validitas, objektifitas, praktibilitas dan ekonomis.
Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes yang diujikan di setiap akhir pembelajaran. Tes yang diberikan berupa tes objektif atau pilihan ganda, tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pencapaian siswa terhadap pembelajaran yang diperoleh dari proses kegiatan belajar. Soal tes yang diberikan pada siswa kemudian diberi skor dan dilakukan penilaian. Setelah melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa selanjutnya menghitung rata-rata nilai untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar siswa.
Tabel 3.7 Kisi-kisi soal
Standar Kompetensi :Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi dilingkungan Kabupaten / Kota dan Provinsi Kompetensi Dasar :Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan
dengan sumber daya alam dan potensi lain didaerahnya
No Indikator Tingkat
Pedoman Hasil Tes Belajar Siswa
19. Rohadi
20. Sahrul Mubarok JUMLAH RATA-RATA
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan: 1. Langkah Persiapan
Kegiatan dalam kegiatan langkah persiapan ini adalah:
a. Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa isi instrumen b. Mengecek macam isian data
2. Tahap Pentabulasian
Kegiatan pentabulasian data meliputi:
a. Penilaian skor pada hasil observasi,wawancara dan tes
b. Menjumlahkan nilai pada hasil observasi untuk dibuat presentase c. Penilaian skor terhadap soal-soal tes dan menjumlahkan skor yang
diperoleh setiap siswa. Skor setiap siswa dikumpulkan untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus
3. Tahap Penerapan Data
Terdapat beberapa kegiatan pada tahap penerapan data, yaitu: a. Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian
c. Mendeskripsikan hasil temuan, membahasnya dan menarik kesimpulan.
4. Dari hasil penelitian, peneliti akan menganalisis dengan observasi, wawancara dan tes.
a. Observasi
Rumus yang digunakan dalam mengukur hasil observasi adalah sebagai berikut:
Presentase = Jumlah ya x 100% Jumlah Item
Keterangan: Jumlah ya = jumlah jawaban ya Jumlah Item = jumlah item yang diamati b. Wawancara
Adapun rumus untuk mengukur jawaban dari hasil wawancara adalah sebagai berikut:
Presentase = Jumlah ya x 100% Jumlah Item
Keterangan: Jumlah ya = Jumlah jawaban ya Jumlah Item = Jumlah item yang diamati c. Tes
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas tentang penerapan model sains teknologi masyarakat dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kegiatan ekonomi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang, menunjukan adanya peningkatan pada setiap siklus. Secara lebih rinci dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa
Dalam kegiatan pembelajaran IPS khususnya pada konsep kegiatan ekonomi dengan menggunakan model sains teknologi masyarakat (STM) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata observasi kegiatan siswa dari siklus I sebesar 60%, siklus II 80%, dan siklus III 100%. Dari hasil yang diperoleh menunjukan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. 2. Hasil belajar siswa
rata-ratanya 65, siklus I naik sebesar 67,75, siklus II menjadi 72,25, dan siklus III 80,25.
Berdasarkan uraian diatas dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Kegiatan Ekonomi dengan Menggunakan Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) di Kelas IV SDN Jenggot 1 Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang “ dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar dan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang kondusif.
B. Saran
Dalam penelitian tindakan kelas ini ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, antara lain:
1. Bagi para guru
Hendaknya guru tidak terpaku pada satu model atau metode pembalajaran saja misalnya ceramah. Guru dapat mencoba menerapkan model sains teknologi masyarakat (STM) pada semua kelas untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Kepala Sekolah
sekolah, yang membahas metode pembelajaran khususnya model sains teknologi masyarakat.
3. Bagi Para Siswa
Khususnya siswa sekolah dasar agar lebih giat belajar, terutama dalam menyelesaikan masalah kegiatan ekonomi,sehingga dapat mencapai hasil yang memuaskan.
C. Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model STM, sebaiknya guru mengambil isu yang ada di lingkungan sekitar siswa, sehingga siswa dapat memahami dan dapat memecahkan masalah-masalah tersebut serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Basrowi dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia
Darosjach A, Dada. (2002). Ekonomi. Bandung: Ganeca Exact
Effendi, R dan Malihah E. (2007). Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial,Budaya dan Teknologi. Bandung: CV Maulana Media Grafika
Firda. (2012). Hakikat Pembelajaran IPS SD. [Online]. Tersedia:
http://phierda.wordpress.com/2012/10/30/hakikat-pembelajaran-ips-sd-2. [27 Februari 2013]
Hisnu P, Tantya. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Karli, H dan Sriyuliaratiningsih, M. (2004). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Poedjiadi, A. (2010). Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia dan Remaja Rosdakarya
Ponijan. (2007). Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Depok: Arya Duta
Rasyid, D. dan Nur a’ini. (2010). Landasan Pendidikan. UPI Kampus Serang: Tidak Diterbitkan
Sudjana, N. (2011). Penilian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Yusnandar, E. (2011). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press
Yuliawati, Y. (2010). Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat(STM) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Konsep Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi. UPI Kampus Serang: Tidak Diterbitkan
Zulkifly E, Ridwan Ridwan I. (2010). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang : Tidak Diterbitkan.
Zonalia Kimia Pasca UNP. ( 2010). Pendekatan Sosial Teknologi Masyarakat (STM). [Online]. Tersedia: