• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DIVISI PELAYANAN SDM KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DIVISI PELAYANAN SDM KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG."

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DIVISI PELAYANAN SDM KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DIVISI PELAYANAN SDM

KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh: Taufik Zaelani

(0906642)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP

KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DIVISI PELAYANAN SDM KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG

Oleh

Taufik Zaelani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Taufik Zaelani 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI TAUFIK ZAELANI

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DIVISI PELAYANAN SDM

KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :

Pembimbing,

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, S.E., M.Pd. NIP.195309121979032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DIVISI PELAYANAN SDM

KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Penguji 1

Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si. NIP.196101061987032002

Penguji 2

Drs. Endang Supardi, M.Si. NIP.195905081987031002

Penguji 3

(5)

BERITA ACARA

Skripsi ini diajukan pada

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Oktober 2014

Waktu : 08.00 – selesai

Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Susunan Panitia

Ketua : Dr. Rasto, M.Pd.

NIP. 197207112001121001

Sekretaris : Drs. Budi Santoso, M.Si.

NIP. 196008261987031001

Penguji : 1. Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si.

NIP.196101061987032002

2. Drs. Endang Supardi, M.Si.

NIP.195905081987031002

3. Drs. H. A. Sobandi, M.Si. M.Pd.

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH

PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN

KERJA KARYAWAN DI DIVISI PELAYANAN SDM KANTOR PUSAT

PT. POS INDONESIA BANDUNG”. Ini beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung

resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelangaran etika

keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2014

(7)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI ABSTRAK

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DIVISI PELAYANAN SDM

KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG

Oleh: Taufik Zaelani

0906642

Skripsi ini dibimbing oleh :

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, S.E., M.Pd.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah rendahnya kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh efektivitas pelaksanaan sistem penghargaan terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sistem penghargaan dan kepuasan kerja. Indikator yang digunakan untuk sistem penghargaan adalah kesesuaian tujuan, keadilan, kemerataan, dan kebutuhan, sedangkan indikator untuk kepuasan kerja adalah moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja.

Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan datanya dengan cara penyebaran angket. Instrumen yang digunakan adalah angket model skala Likert. Anggota populasi yang menjadi unit analisis berjumlah 46 orang karyawan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pelaksanaan sistem penghargaan terhadap kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

(8)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE IMPLEMENTATION OF THE REWARD SYSTEMS OF EMPLOYEES ' JOB SATISFACTION IN HUMAN RESOURCE SERVICES DIVISION HEADQUARTERS OF PT. POS

INDONESIA BANDUNG

By: Taufik Zaelani

0906642

This Script is guided by:

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, S.E., M.Pd.

The issues that used in this study was the low of employees job satisfaction in the human resource services division headquarters of PT. Pos Indonesia Bandung. The purpose of this study is to explain the effectiveness of the reward systems influences the appreciation level of job satisfaction of employees in Human Resource Services Division headquarters of PT. Pos Indonesia, Bandung.

The variables which used in this study were reward systems and job satisfaction. Indicators of reward systems are goal cogruence, equity, equality,and needs. Meanwhile, indicators to job satisfaction are morale, discipline, and work achievement.

This study use explanatory survey method, and collecting the data by questionnaires. The instrument that used was questionnaire which Likert’s scale models. The population is 46 employees. The data analysis technique uses simple regression analysis.

The results of this research showed positive and significant influence on the implementation of the reward systems of employees ' job satisfaction in Human Resource Services Division headquarters of PT. Pos Indonesia, Bandung.

(9)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Maksud Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Penghargaan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Definisi Penghargaan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Tujuan Sistem Penghargaan ... Error! Bookmark not defined.

(10)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI

2.1.1.4 Alternatif Norma Pemberian PenghargaanError! Bookmark not defined.

2.1.1.5 Jenis-jenis Penghargaan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Dasar Kepuasan Kerja... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1 Definisi Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2 Teori-teori Kepuasan kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Faktor–faktor yang Mempengaruhi Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III DESAIN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasional Variabel Sistem PenghargaanError! Bookmark not

defined.

3.3.2 Operasional Variabel Kepuasan Kerja Error! Bookmark not defined.

3.4 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(11)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI 3.7.2 Uji Reliabilitas... Error! Bookmark not defined.

3.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Teknis Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferansial ... Error! Bookmark not defined.

3.10 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.2 Uji Reliabitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Deskripsi Variabel – Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Deskripsi Sistem Penghargaan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.2 Deskripsi Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

(12)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI 4.1.3.3 Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Sistem Penghargaan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Gambaran Kepuasan Kerja... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Sistem Penghargaan terhadap Kepuasan Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(13)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1. 1 Rekapitulasi Capaian Kinerja Karyawan Divisi Pelayanan SDM Kantor

Pusat Pos Indonesia Bandung Tahun 2012- 2013Error! Bookmark not defined.

3. 1 Operasionalisasi Variabel Sistem PenghargaanError! Bookmark not defined.

3. 2 Operasionalisasi Variabel Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

3. 3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3. 4 Rekapitulasi Hasil Skoring ... Error! Bookmark not defined.

4. 1 Jumlah Item Angket Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

4. 2 Hasil Uji Validitas Variabel Sistem PenghargaanError! Bookmark not

defined.

4. 3 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.

4. 4 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

4. 5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4. 6 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel Sistem Penghargaan ... Error!

Bookmark not defined.

4. 7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Sistem Penghargaan ... Error!

Bookmark not defined.

4. 8 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Kesesuaian Tujuan ... Error!

Bookmark not defined.

4. 9 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kesesuaian

(14)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI 4. 10 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KeadilanError! Bookmark not

defined.

4. 11 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Keadilan ... Error!

Bookmark not defined.

4. 12 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KemerataanError! Bookmark not

defined.

4. 13 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kemerataan Error!

Bookmark not defined.

4. 14 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KebutuhanError! Bookmark not

defined.

4. 15 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kebutuhan .. Error!

Bookmark not defined.

4. 16 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel Kepuasan KerjaError! Bookmark

not defined.

4. 17 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

4. 18 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Moral KerjaError! Bookmark not

defined.

4. 19 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Moral Kerja Error!

Bookmark not defined.

4. 20 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KedisiplinanError! Bookmark not

defined.

4. 21 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator KedisiplinanError!

(15)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI 4. 22 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Prestasi KerjaError! Bookmark not

defined.

4. 23 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Prestasi Kerja

... Error! Bookmark not defined.

4. 24 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined.

(16)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1. 1 Capaian Kinerja Karyawan Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT.

Pos Indonesia Bandung Tahun 2012- 2013 Error! Bookmark not defined.

2. 1 Jenis Penghargaan ... Error! Bookmark not defined.

2. 2 Konsep Hierarki Kebutuhan Menurut A.H MaslowError! Bookmark not defined.

2. 3 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-C ... Error!

Bookmark not defined.

2. 4 Perilaku Individu dalam Konteks Perilaku OrganisasiError! Bookmark

not defined.

2. 5 Model Kerangka Teori Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2. 6 Model Kausalitas Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

4. 1 Rekapitulasi Hasil Skoring Variabel Sistem PenghargaanError! Bookmark not defined.

4. 2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kesesuaian Tujuan ... Error!

Bookmark not defined.

4. 3 Tanggapan Responden terhadap Indikator KeadilanError! Bookmark not

defined.

4. 4 Tanggapan Responden terhadap Indikator KemerataanError! Bookmark

not defined.

4. 5 Tanggapan Responden terhadap Indikator KebutuhanError! Bookmark

(17)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI 4. 6 Rekapitulasi Hasil Skoring Variabel Kepuasan KerjaError! Bookmark

not defined.

4. 7 Tanggapan Responden terhadap Indikator Moral kerjaError! Bookmark

not defined.

4. 8 Tanggapan Responden terhadap Indikator KedisiplinanError! Bookmark

not defined.

4. 9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Prestasi Kerja ... Error!

(18)

Taufik Zaelani, 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kemajuan organisasi dan industri yang pesat dewasa ini tidak lepas dari

pentingnya unsur sumber daya manusia di dalam organisasi. Sumber daya

manusia adalah pelaku dari semua kegiatan yang ada dalam sebuah organisasi.

Dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta sumber daya

manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

Sumber daya manusia menjadi kekayaan tersendiri dalam organisasi, baik

pempinan ataupun pegawai biasa memiliki peranan kontribusi kontribusi dalam

mewujudkan tujuan organisasi. Karyawan sebagai suatu individu memiliki

pikiran, perasaan, dan keinginan yang mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap

pekerjaannya. Menurut Stephen P. Robbins (2003:78) “Kepuasan kerja adalah

sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara

jumlah penghargaan yang diterima dengan yang seharusnya diterima.” juga

diungkapkan oleh Malayu S.P.Hasibuan (2013:202) bahwa “kepuasan kerja yaitu

sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini

dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja.”

Salah satu cara untuk menilai kepuasan karyawan dilihat dari sikap positif

karyawan terhadap pekerjaannya. Sikap positif merupakan cerminan dari perasaan

karyawan mengenai pekerjaan yang dijalaninya. Sebaliknya jika karyawan tidak

(19)

dan mengerjakan pekerjaannya. Menurut Muchinsky (Soedjono,2005:26)

“variabel-variabel yang dapat dijadikan indikasi menurunnya kepuasan kerja

adalah absenteeism, turnover dan job performance.”. Variabel-variabel tersebut

berkaitan satu sama lain dalam menunjukan indikasi mengenai kedaan kepuasan

kerja. Kepuasan kerja yang tinggi ditunjukan oleh tingkat absensi dan turn over

yang rendah juga kinerja yang setabil atau meningkat. Jika yang ditunjukan

sebaliknya maka kepuasan kerja pada kondisi rendah.

PT Pos Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang layanan jasa kurir pengiriman terbesar di Indonesia karena mampu

menjangkau hampir ke seluruh pelosok negeri. Didasarkan pada perkembangan

zaman yang semakin maju menuntut perusahaan untuk selalu bisa berkembang

agar bisa tetap eksis dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa staff pada Divisi

Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung didapati bahwa tingkat

kedisiplinan karyawan masih dirasa kurang. Terlihat dengan masih seringnya

karyawan yang terbiasa pulang lebih awal, terlambat datang kembali ke kantor

setelah jam istirahat berakhir, sering melakukan kegiatan lain di luar pekerjaan

ketika jam kerja berlangsung, serta sering menyelesaian tugas yang tidak sesuai

dengan waktu yang ditentukan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan capaian

kinerja yang sering menurun. Berikut ini adalah hasil capaian kinerja karyawan

divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung selama tahun 2012-

(20)

Tabel 1. 1

Rekapitulasi Capaian Kinerja Karyawan Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung Tahun 2012- 2013

Sumber : Bagian Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung (diolah)

Untuk lebih jelas mengenai capaian kinerja karyawan pada tabel di atas

dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Sumber : Bagian Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung (diolah)

Gambar 1. 1

Capaian Kinerja Karyawan Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung Tahun 2012- 2013

Dari tabel dan gambar 1.1 di atas dapat dilihat bahwa selama tahun 2012 -

2013 kinerja karyawan mengalami penurunan yang signifikan pada triwulan IV

tahun 2012 yaitu dengan rata-rata nilai pencapaian kinerja sebesar 54,08.

Tahun

Triwulan I II III IV I II III IV

Rata-rata Kinerja 77.80 76.12 64.13 54.08 60.60 67.25 65.14 71.07

Presentase -2% -19% -19% 11% 10% -3% 8%

(21)

Berdasarkan pada SMKI (Sistem Manajemen Kinerja Individu), sistem penilaian

kerja yang diterapkan di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung Kategori

kurang diberikan kepada karyawan apabila karyawan tersebut mendapatkan nilai

dibawah 60, sedangkan kategori cukup diberikan kepada karyawan yang

mendapatkan nilai 61 hingga 79, sehingga dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata

kinerja yang dicapai pada dua triwulan terakhir tahun 2012 termasuk kategori

kurang dan hanya menunjukan sedikit peningkatan hingga triwulan terakhir 2013

menjadi kategori cukup dengan perolehan rata – rata kinerja dengan nilai sebesar

71,07. Dengan adanya fluktuasi hasil pencapaian kinerja tersebut menunjukkan

bahwa kinerja karyawan belum optimal.

Sistem penilaian kerja yang diterapkan di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia

Bandung dinamakan SMKI (Sistem Manajemen Kinerja Individu). Sebelum

menerapkan SMKI, Kantor Pusat PT Pos Indonesia Bandung masih menggunakan

format DP3 (Daftar Penilaian Prestasi Karyawan), dianggap kurang efektif karena

penilaiannya cenderung subjektif maka kantor pusat PT Pos Indonesia Bandung

memilih mengganti sistem DP3 dengan SMKI. Penilaian kinerja berdasar pada

SMKI yang diterapkan di kantor pusat PT. Pos Indonesia Bandung dilaksanakan

pertriwulan atau tiga bulan sekali, dan kriteria penilaiannya dilihat dari

aspek-aspek sebagai berikut:

1. Kuantitas kerja adalah hasil pekerjaan yang dapat dikuantifikasikan

dalam satuan tertentu, seperti jumlah penugasan, jumlah draft surat,

(22)

2. Kualitas pekerjaan adalah tingkat ketelitian, kerapihan, ketepatan dan

kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Disiplin penyelesaian tugas adalah sejauh mana seseorang dalam

melakukan tugas-tugasnya dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan

rentang waktu (deadline) yang ditetapkan.

Robbbins (2003:120) berpendapat "kepuasan kerja cenderung berpusat

pada efeknya terhadap kinerja karyawan, tingkat kehadiran dan tingkat keluar

masuknya karyawan." Pendapat tersebut perkuat oleh Wibowo (2007: 300) yang

menyatakan "pekerja yang puas lebih produktif daripada yang tidak puas."

Dengan berdasar pada fenomena yang terjadi dan data empirik diatas juga

dikuatkan oleh pandapat dari wibowo (2007: 300) sehingga dapat simpulkan

adanya indikasi rendahnya tingkat kepuasan kerja karyawan di divisi pelayanan

SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

Sejalan dengan pendapat Stephen P. Robbins (2003:78) yang telah

dikemukakan di atas, juga teori Hierarki Kebutuhan Maslow (Malayu P.

Hasibuan, 2013:153) menunjukan bahwa ketidakpuasan kerja karyawan

tergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan karyawan. Dalam teori

Maslow kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologikal seperti

sandang, pangan, dan papan. Rasa aman merupakan merupakan hirarki kebutuhan

kedua dari bawah. Selanjutnya kebutuhan berkelompok terdapat pada posisi

ketiga. Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan keempat. Terakhir,

kebutuhan untuk meningkatkan diri dalam rangka aktualisasi diri merupakan

(23)

penghargaan merupakan salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi dalam

mencapai kepuasan kerja karyawan.

Menurut Malayu S.P.Hasibuan (2007:145) “Penghargaan adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang

diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada perusahan”.

Pemberian penghargaan (reward) didasarkan pada asas keadilan dalam

pemberianya, apresiasi atas prestasi kerja yang diraih sudah tentu akan

meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Sehingga akan muncul dorongan dalam

dirinya untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, bersamaan dengan

sistem penghargaan (reward system) yang diterapkan oleh pihak perusahaan itu

sendiri.

Sistem penghargaan merupakan bentuk perhatian yang disediakan

perusahaan kepada pegawainya seperti kenaikan gaji, upah, pensiun, liburan,

promosi (kenaikan jabatan yang lebih tinggi), jaminan keselamatan kerja,

kesejahteraan karyawan. Semua hal ini dilakukan juga untuk memberikan rasa

aman pada karyawan itu sendiri, sehingga mereka dapat memaksimalkan

kemampuan, waktu, tenaga, demi kemajuan perusahaan

Sistem penghargaan berkaitan dengan bagaimana organisasi

memberikan pengakuan dan imbalan kepada karyawan dalam rangka menjaga

keselarasan antara kebutuhan individu dan tujuan organisasi. Sistem

penghargaan dapat mendorong perilaku karyawan untuk memiliki kinerja yang

lebih baik atau memberikan pengakuan atas perilaku karyawan yang telah

(24)

Sistem penghargaan yang diterapkan pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia

Bandung berlaku berdasarkan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (PERSERO)

Nomor : KD.49/DIRUT/0612 Tahun 2012. Diterangkan disana mengenai jenis,

syarat, dan proses pemberian pengharagaan yang diterapkan.

Secara garis besar pemberian penghargaan diberikan pada Kantor Pusat

PT. Pos Indonesia Bandung berdasar pada prestasi dan masa bakti seorang

karayawan pada perusahaan. Perbedaan yang terdapat pada jenis – jenis

penghargaan tersebut adalah pemberi penghargaan, lamanya masa bakti dan jenis

prestasi. Bentuk penghargaan yang diterima berupa tanda penghargaan beserta

uang bingkisan tanda penghargaan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian ini dengan mengambil judul: “Pengaruh pelaksanaan sistem

penghargaan terhadap kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM

Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung”

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah mendasar yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah

rendahnya kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja ini menunjukan perasaan

karyawan tersebut mengenai pekerjaan yang dijalaninya yang diperlihatkan

dengan sikapnya dalam bekerja.

Dari pendapat Stephen P. Robbins (2003:78) juga teori Hierarki

Kebutuhan Maslow (Malayu P. Hasibuan, 2013:153) tampak bahwa salah satu

faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah sistem penghargaan.

(25)

pengakuan dan imbalan kepada karyawan dalam rangka menjaga keselarasan

antara kebutuhan individu dan tujuan organisasi. Sistem penghargaan dapat

mendorong perilaku karyawan untuk memiliki kinerja yang lebih baik atau

memberikan pengakuan atas perilaku karyawan yang telah dilakukan.

Sistem penghargaan yang diberikan dengan dengan baik. Disusun pada

prosedur yang didasarkan pada asas keadilan dalam pemberian penghargaan,

aspresiasi terhadap prestasi kerja yang diraih, tentu akan mendorong melakukan

pekerjaan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin karena rasa

kepuasan dalam bekerja yang terpenuhi.

Berdasarkan penjelasan dan identifikasi permasalahan di atas, penulis

mencoba membatasi ruang lingkup penelitian ini. Adapun perumusan masalah

mengenai pengaruh sistem penghargaan terhadap kepuasan kerja karyawan

adalah:

1. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas pelaksanaan sistem

penghargaan yang diberikan untuk karyawan di Divisi Pelayanan SDM

Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung ?

2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan di Divisi

Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung ?

3. Adakah pengaruh tingkat efektivitas pelaksanaan sistem penghargaan

terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM

(26)

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari melakukan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan

informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan pengaruh

pelaksanaan sistem penghargaan terhadap kepuasan kerja karyawan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data,

mengolah, menganalisis dan kemudian menarik kesimpulan yang didasarkan atas

hasil analisa data dan teori yang dikemukakan oleh para ahli atau ilmuan-ilmuan

yang menguasai bidangnya.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran efektivitas pelaksanaan sistem penghargaan yang

diberikan untuk karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos

Indonesia Bandung

2. Memberikan gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan di Divisi

Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung

3. Mengukur pengaruh efektivitas pelaksanaan sistem penghargaan terhadap

tingkat kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat

PT. Pos Indonesia Bandung

1.4Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya peneliian ini diharapkan dapat diperoleh beberapa

(27)

a. Kegunaan Teoritis

1) Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi pegembangan

dan penerapan ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia secara umum.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pendorong untuk

dilakukannya penelitian yang lebih komprehensif khususnya oleh Divisi

Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung dalam sistem

penghargaan yang berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan.

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan

diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran alternatif pemecahan

masalah.

2) Secara praktis penelitian ini dapat berguna bagi penulis sehingga menjadi

tambahan pengetahuan dan pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori

yang pernah dipelajari dan dipahami. Serta menjadi bahan dan sumber

informasi bagi Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung dalam upaya

mengefektifkan penetapan sistem penghargaan agar memberikan dampak

(28)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang akan diteliti antara lain

sebagai variabel bebas (independent variable) yaitu Sistem Penghargaan (X) dan

untuk variabel terikat (dependent variable) yaitu kepuasan kerja (Y).

Penelitian ini dilakukan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos

Indonesia Bandung. Jalan Cilaki Nomor 73 Bandung 40115. Berdasarkan kedua

variabel tersebut, maka akan diteliti mengenai pengaruh pelaksanaan sistem

penghargaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Divisi Pelayanan SDM

Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan November 2013 sampai dengan

penelitian ini berakhir. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah

seluruh karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia

Bandung dengan jumlah karyawan dalam penelitian ini berlangsung adalah 46

orang.

3.2Metode Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus

menentukan metode apa yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman

atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa

(29)

masalah yang diteliti, serta bertujuan agar peneliti memperoleh gambaran

permasalahan sehingga tujuan penelitian akan tercapai dengan baik.

Menurut Sugiyono (2008:164) menyatakan bahwa : “metode penelitian

pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif,

yaitu untuk melihat keterikatan anatara dua variabel atau lebih melalui analisa

data yang tepat. Metode deskriptif lebih menekankan pada studi untuk

memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian

berlangsung.

Selain itu, penelitian ini juga bersifat verifikatif. Penelitian verifikatif yaitu

penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang

telah ada (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:5). Dalam

penelitian ini akan diuji apakah terdapat pengaruh antara pelaksanaan sistem

penghargaan dengan kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor

Pusat Pos Indonesia Bandung.

Berdasarkan jenis penelitian yaitu deskriptif dan verifikatif yang

dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey. Penelitian survey

adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis,

sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu

kelompok atau perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan

(30)

Effendi (1989:5) mengemukakan ”Metode explanatory survey yaitu metode untuk

menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan

hipotesis”. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan

umumnya survey menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya.

(Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan

menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik. Dan

juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan

variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk

mengetahui hubungan yang ada diantara variabel-variabel tersebut.

3.3Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai dua variabel, yaitu variabel sistem

penghargaan sebagai variabel bebas (variabel independent) dan variabel kepuasan

kerja sebagai variabel terikat (variabel dependent). Operasional Variabel

dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Menurut

Sugiyono (2008:125) menyatakan bahwa “Variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan“.

3.3.1 Operasional Variabel Sistem Penghargaan

Penghargaan dapat mengubah seseorang dan memicu peningkatan kinerja.

(31)

1. Goal congruence (kesesuaian tujuan). Setiap organisasi publik pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan setiap individu dalam organisasi mempunyai tujuan individual yang sering tidak selaras dengan tujuan organisasi. Dengan demikian, reward harus diciptakan sebagai jalan tengah agar tujuan organisasi dapat dicapai tanpa mengorbankan tujuan individual, dan sebaliknya tujuan individual dapat tercapai tanpa harus mengorbankan tujuan organisasi

2. Equity (keadilan). Reward harus dialokasikan secara proposional dengan mempertimbangkan besarnya kontribusi setiap individu dan kelompok. Dengan demikian siapa yang memberikan kontribusi tinggi maka

rewardnya juga akan tinggi, sebaliknya siapa yang memberi kontribusi yang rendah maka rewardnya juga akan rendah.

3. Equality (kemerataan). Reward juga harus didistribusikan secara merata bagi semua pihak (individu/kelompok) yang telah menyumbangkan sumber dayanya untuk tercapainya produktivitas.

4. Kebutuhan. Alokasi reward kepada karyawan seharusnya mempertimbangkan tingkat kebutuhan utama dari karyawan. Reward yang berwujud finansial tidak selalu sesuai dengan kebutuhan utama karyawan.

Untuk lebih jelasnya, maka penulis menjelaskan variabel-variabel tersebut

[image:31.595.82.552.407.716.2]

ke dalam tabel di bawah ini, yaitu :

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel Sistem Penghargaan

Variabel Indikator Ukuran Skala Item

soal Sistem

Penghargaan

(X) adalah

semua

pendapatan

yang berbentuk

uang, barang

langsung atau

tidak langsung

yang diterima

karyawan

sebagai

Kesesuaian tujuan a) Tingkat kejelasan tujuan

pemberian penghargaan

b) Tingkat kesesuaian tujuan

pemberian penghargaan

dengan tujuan individu

c) Tingkat kejelasan prosedur

sistem penghargaan

Ordinal

1,2

3

4,5

Keadilan a) Tingkat kesesuaian

penghargaan dengan beban

kerja

b) Tingkat kesesuaian

penghargaan dengan prestasi

6

(32)

Variabel Indikator Ukuran Skala Item soal imbalan atau

jasa yang

diberikan

kepada

perusahan

(Malayu

S.P.Hasibuan,

2007:145)

kerja

c) Tingkat kesesuaian

penghargaan dengan

pengalaman kerja

Ordinal

8

Kemerataan a) Tingkat transparasi dalam

sistem penghargaan

b) Tingkat kejelasan syarat

pemberian penghargaan

c) Tingkat kesempatan untuk

mendapakan penghargaan

Ordinal

9,10

11,12

13,14

Kebutuhan a) Tingkat kesesuaian

penghargaan dengan

kebutuhan individu

b) Tingkat kesesuaian

penghargaan dengan harapan

individu

Ordinal

15

16

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Mahsun (2006:112)

3.3.2 Operasional Variabel Kepuasan Kerja

Karyawan sebagai penunjang tercapainya tujuan perusahaan,

memiliki pikiran, perasaan, dan keinginan yang mempengaruhi

sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini yang dikenal sebagai kepuasan

kerja yaitu sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan

(33)

Menurut Malayu S.P.Hasibuan berikut yang meliputi moral kerja,

kedisiplinan dan prestasi kerja :

1. Moral kerja

• Komitmen karyawan terhadap organisasi • Dedikasi atau pengabdian terhadap perusahaan • Loyalitas

2. Kedisiplinan • Kehadiran

• Ketaatan terhadap peraturan • Ketaatan pada standar kerja 3. Prestasi kerja

• Kreatifitas • Inisiatif

• Waktu penyelesaikan pekerjaan • Tangggung jawab terhadap pekerjaan

Uraian dari indikator motivasi kerja tersebut secara lebih rinci akan

[image:33.595.82.554.418.647.2]

dibahas dalam tabel di bawah ini, yaitu :

Tabel 3. 2

Operasionalisasi Variabel Kepuasan Kerja

Variabel Indikator Ukuran Skala Item

soal Kepuasan

Kerja (Y)

adalah sikap

umum terhadap

pekerjaan

seseorang yang

menunjukkan

perbedaan

antara jumlah

Moral kerja a) Tingkat komitmen terhadap

prosedur kerja diperusahaan

b) Tingkat dedikasi atau

pengabdian terhadap

perusahaan

c) Tingkat loyalitas terhadap

perusahaan

d) Tingkat semangat yang tinggi

dalam melaksanakan tugas

Ordinal

1,2

3,4

5

(34)

Variabel Indikator Ukuran Skala Item soal penghargaan

yang diterima

dengan yang

seharusnya

diterima

(Stephen P.

Robbins,

2003:78)

Kedisiplinan a) Tingkat kehadiran ditempat

kerja

b) Tingkat ketaatan terhadap

peraturan

c) Tingkat kesesuaian

penyelesaian tugas dengan

waktu yang ditentukan

d) Tingkat pemanfaatan jam

kerja dalam menyelesaikan

tugas Ordinal 8,9 10,11 12 13,14

Prestasi kerja a) Tingkat kreativitas terhadap

pekerjaan

b) Tingkat inisiatif terhadap

pekerjaan

c) Tingkat kesesuaian kualitas

kerja sesuai dengan standar

perusahaan

d) Tingkat kesesuaian kuantitas

kerja sesuai dengan standar

perusahaan

e) Tingkat kesesuaian tanggung

jawab terhaadap pekerjaan

Ordinal 15,16 17,18 19 20 21

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Malayu S.P.Hasibuan (2013:202)

3.4 Jenis dan Sumber Data

Menurut Arikunto (2010:172) “Sumber data penelitian adalah subjek dari

(35)

adalah sumber data primer dan sekunder. Kedua data tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh dan

dikumpulkan penulis langsung dari objek penelitian melalui penyebaran

angket yang diberikan pada subjek penelitian, yaitu karyawan di Divisi

Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

b. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang diperoleh penulis

tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya

membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu buku-buku literatur,

hasil observasi maupun laporan-laporan dan arsip atau dokumen yang

berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.

3.5 Populasi

Menurut Sugiyono (2008:125) berpendapat bahwa “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Pendapat lain Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131)

menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan elemen atau unit penelitian atau

unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek

penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di Divisi Pelayanan

(36)

populasi karyawan Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia

[image:36.595.136.487.136.281.2]

Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Populasi Penelitian

No Populasi Ukuran

1.

Karyawan Divisi Pelayanan

SDM Kantor Pusat PT. Pos

Indonesia Bandung

46 orang

Sumber : Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

Dari populasi tersebut, sebanyak 46 orang menjadi seluruh anggota

populasi menjadi unit analisis.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pelaksanaan pengumpulan

data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan

untuk memperoleh data penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan

dalam membahas permasalahan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik

pengumpul data sebagai berikut:

1 Teknik Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data primer

melalui penyebaran kuesioner yang merupakan daftar pertanyaan yang disebut

secara tertulis dan disusun sedemikian rupa sehubungan dengan masalah yang

sedang diteliti. Cara mengumpulkan data primer dilakukan dengan

(37)

dalam dua jenis yang meliputi: (1) Instrumen tentang sistem penghargaan, dan

(2) Instrumen tentang kepuasan kerja karyawan. Item-item alat pengumpulan

data yang akan digunakan dalam kuesioner tersebut adalah item-item yang

mirip dengan model skala yang dikembangkan oleh Likert.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena

akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik

harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam

pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid

dan reliabel.

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sugiyono (2008:137), “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur”

Pengujian validitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut:

(38)

(Arikunto dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:49)

Keterangan :

x y

r = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

X = Nomor item ke i

i

X = Jumlah skor item ke i

2 1

X = Kuadrat skor item ke i

2 i

X = Jumlah dari kuadrat item ke i

Y = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2 i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2 i

Y = Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i iY

X = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh

tiap respoden.

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya.

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

(39)

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Bertujuan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan

data selanjutnya.

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah

diisi pada tabel pembantu.

f. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

g. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap

bulir/item soal dari skor-skor yang diperoleh.

h. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil

perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat

di tabel, jadi membandingkan nilai rhitung dan nilai rtabel dengan kriteria

kelayakannya sebagai berikut :

1) jika rx y hitung > r tabel, maka valid

2) jika rx y hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang. Tujuan uji reliabilitas instrumen adalah untuk

mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin,

(40)

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari istrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan

rumus Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (Uep tatang Sontani dan Sambas Ali

Muhidin, 2011:123) sebagai berikut:

2 2

11 1

1 t

i

k k r

Dimana, rumus variansnya adalah sebagai berikut:

N N

X X

2 2

2

) (

Keterangan:

11

r = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa

k = Banyaknya bulir soal

2

i = Jumlah varians bulir

2

t = Varians total

X = Jumlah skor

N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya kepada

responden yang bukan responden sesungguhnya.

(41)

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul.

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Bertujuan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan

data selanjutnya.

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah

diisi pada tabel pembantu.

f. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

g. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

h. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

i. Menghitung nilai koefisien Alfa.

j. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien

korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien

korelasi pada derajat bebas (db) = n-k-1. Sehingga tabel koefisien korelasi

pada derajat bebas adalah (db) = n-2

k. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r pada taraf nyata α = 5% dengan kriterianya:

1) Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel

(42)

3.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data

Alasan dilakukannya pengujian persyaratan analisis data dalam penelitian

ini adalah karena analisis data yang digunakan merupakan analisis parametrik.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis data untuk melihat

apakah data yang diperoleh memenuhi atau tidak untuk dilakukannya analisis

parametrik. Sebelum hipotesis diuji kebenarannya, terlebih dahulu dilakukan

pengujian persyaratan pengolahan data. Uji persyaratan pengolahan data untuk uji

hipotesis penelitian ini meliputi uji normalitas, homogenitas dan linieritas.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak, jika data berdistribusi normal maka proses

selanjutnya menggunakan perhitungan statistik parametrik, sebaliknya jika data

tidak berdistribusi normal maka untuk perhitungannnya menggunakan statistik

non parametrik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas

dengan uji Liliefors. Kelebihan dari teknik ini adalah penggunaan/perhitungannya

yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4

(Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors

menurut (Sambas dan Maman, 2009:73), sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

(43)

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion,

kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis

statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004): H0 : X mengikuti distribusi normal

H1 : X tidak mengikuti distribusi normal

3.8.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang

terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain,

bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen.

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria

yang peneliti gunakan adalah nilai hitung χ2 > nilai tabel, maka H0 menyatakan

skornya homogen ditolak. Nilai hitung diperoleh dengan rumus berikut:

χ2= (In10)[Σ

db. LogSi2)]

(Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:294)

Keterangan:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbi n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Burlett = (Log S2gab) (Σdbi)

S2gab = varians gabungan = S2gab =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

varians ini menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:295) adalah:

(44)

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel Uji Barlett.

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai χ 2

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.

3.8.3 Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran

regresi. Langkah-langkah uji linearitas regresi (Ating Somantri dan Sambas Ali

Muhidin, 2006: 296):

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:

JK reg(a) = (ΣY)2

n

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JK reg (a)

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JKreg (b/a)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres = JKres

N – 2

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKres – JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

(45)

K – 2

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE = JKE

N – k

12.Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC

RJKE

13.Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

14.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %

15.Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga

karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan

bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan

penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,

atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan

data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data menurut Uep Tatang Sontani

dan Sambas Ali Muhidin (2011:158) antara lain : (a) mendeskripsikan data, dan

(b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau

karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur

yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

(46)

b) Tahap koding (pemberian kode), yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari

setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut

variabel-variabel yang diteliti.

c) Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian.

d) Tahap pengujian kualitas data, yaitu menguji validitas dan reliabilitas

instrument pengumpulan data.

e) Tahap mendeskripsikan data, yaitu mendeskripsikan data agar siketahui atau

dipahami karakteristik yang dimiliki oleh data. Biasanya, mendeskripsikan

data hasil penelitian ini diragakan dalam bentuk tabel dan grafik, serta

berbagai ukuran tendensi sentral, maupun ukuran dispersi.

f) Tahap pengujian hipotesis, yaitu menguji hipotesis yang telah dibuat , untuk

mengetahui apakah hipotesis yang diajukan tersebut diterima atau ditolak.

[image:46.595.108.517.500.585.2]

Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 4

Rekapitulasi Hasil Skoring

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ... N

1. 2. N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam

(47)

3.9.1 Teknis Analisis Data Deskriptif

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:163) menyatakan

bahwa :

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah

no.1 dan rumusan masalah no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran efektivitas sistem

penghargaan, dan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan

di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung. Termasuk

dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui

tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau

modul.

Langkah kerja analisis data desriptif meliputi:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban

responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan

kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh

responden.

(48)

4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun

grafik.

5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang

dijelaskan dalam operasional variabel. Sedangkan pengujian hipotesis

menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam

bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih

dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval

(MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval.

Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.

b) Klik “Analize” pada Menu Bar.

c) Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak

dialog “Method Of Succesive Interval”.

d) Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

e) Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first

now.

f) Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

(49)

h) Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan

ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferansial

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk

data interval dan ratio statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal

dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis nonparametris karena

data yang digunakan adalah data ordinal. Analisis data ini dilakukan untuk

menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3 yaitu

untuk mengetahui adakah pengaruh efektivitas pelaksanaan sistem penghargaan

terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat

PT. Pos Indonesia Bandung.

Analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak

mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh

berbentuk data ordinal.

Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisis regresi menurut Ating

Somantri dan Sambas Ali M (2006:243), yaitu :

1) Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris.

2) Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh

variabel indevenden.

(50)

4) Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok dengan

teori.

Peneliti menggunakan model regresi sederhana yaitu Ŷ= a + bX

Keterangan:

Ŷ = variabel tak bebas (nilai duga)

X = variabel bebas

a = penduga bagi intersap (α)

b = penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan

statistika sampel.

3.10 Uji Hipotesis

Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian

tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu

hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan

menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.

Adapun langkah-langkah uji keberartian regresi adalah sebagai berikut :

1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 .

: β < 0 : Tidak terdapat pengaruh positif pelaksanaan sistem penghargaan

terhadap kepuasan kerja karyawan.

: β > 0 : Terdapat pengaruh positif pelaksanaan sistem penghargaan

(51)

2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji

F, yaitu:

Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Menghitung jumlah kuadrat regresi dengan rumus :

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a , dengan rumus:

c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus:

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg (a)) dengan

rumus: RJK reg(a) = JK reg(a)

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg (a)) dengan

rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan

rumus:

g. Menghitung F, dengan rumus :

3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk

dbreg = 1 dan dbres = n-2

(52)

Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F>Ftabel, maka tolak H0 yang

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara pelaksanaan sistem

penghargaan terhadap kepuasan kerja.

(53)

Taufik Zaelani, 2014

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat efektivitas pelaksanaan sistem penghargaan yang diberikan untuk

karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung

cukup efektif, hal ini terlihat dari analisis deskriptif tentang sistem

penghargaan pada jawaban responden variabel X ada pada kriteria cukup

efektif. Ukuran dengan kriteria efektif terdapat pada indikator keadilan, yaitu

tingkat kesesuaian penghargaan dengan beban kerja, tingkat kesesuaian

penghargaan dengan prestasi kerja, dan tingkat kesesuaian penghargaan

dengan pengalaman kerja.

2. Tingkat kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT.

Pos Indonesia Bandung berada pada tingkat sedang, hal ini terlihat dari

analisis deskriptif tentang kepuasan kerja karyawan pada jawaban responden

variabel Y ada pada tingkat sedang. Ukuran dengan kriteria tinggi terdapat

pada indikator moral kerja, yaitu tingkat komitmen terhadap prosedur kerja

diperusahaan, tingkat dedikasi atau pengabdian terhadap perusahaan, tingkat

loyalitas terhadap perusahaan, dan tingkat semangat yang tinggi dalam

(54)

3. Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan

pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa sistem penghargaan

mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di

Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat penulis kemukakan

adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel sistem penghargaan

menunjukan bahwa indikator kebutuhan berada pada kriteria tidak efektif.

Dalam sistem penghargaan bentuk penghargaan yang diberikan perlu

memperhatikan harapan karyawan baik dalam jenis dan proses pemberian

penghargaan. Jenis penghargaan harus disesuaikan dengan harapan dan

kebutuhan karyawan apakah itu berbentuk piagam penghargaan, insentif,

p

Gambar

Gambar 1. 1
Tabel 3. 1
Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Kepuasan Kerja
Tabel 3. 3
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

dengan memvariasikan massa adsorben sebesar 0,5; 1 dan 1,5 diperoleh kapasitas adsorpsi logam Cd (II) yang ditunjukkan pada tabel L1.4

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Dr.Hadrianus

[r]

EFEKTIVITAS KONSELING MODEL ABCDE SELIGMAN UNTUK PENINGKATAN OPTIMISME PESERTA DIDIK (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas VIII. SMP Negeri 15 Bandung

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, akan.. tetapi masih banyak masyarakat belum mampu

[r]

[r]