SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUSLIM ARIEF SETIAWAN NIM 12303241021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ii
PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk Molekul
dengan Menggunakan Software AURORA 3D” yang disusun oleh Muslim Arief
Setiawan, NIM 12303241021 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.
iii PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli.
Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode
selanjutnya.
iv
Yogyakarta, 4 November 2016
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk Molekul
dengan Menggunakan Software AURORA 3D” yang disusun oleh Muslim Arief
Setiawan, NIM 12303241021 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal 25 Oktober 2016 dan dinyatakan lulus.
v
MOTTO
Mencari Ilmu itu wajib bagi setiap orang islam ( Rowahu ibnu majah )
Ada tiga ilmu yang wajib dicari, adapun selainnya hanyalah tambahan yaitu Al-Quran, Al-Khadist dan ilmu Faroid ( Rowahu Abu Daud)
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah...
Sebuah pencapaian yang patut disyukuri. Karya yang luar biasa ini dapat terselesaikan karena ridloMu. Nikmat yang luar biasa ini, saya dapat mencicipinya
dengan senyum yang sumringah.
Teruntuk kedua orang tuaku, Bapak Dalhari dan Ibu Sunarti, terimakasih atas segala hal yang engkau berikan kepada saya. Entah itu kasih sayang, nasihat, teguran, doa, dukungan moral, maupun dukungan material. Inilah karya saya dan
inilah pencapaian saya.
Semua ini untuk saya, tapi persembahan itu milik engkau.
Tak lupa, teruntuk sosok kakak yang selalu berusaha memberikan teladan, Devi Nurtiyasari. Serta adik-adikku, Astri Putri Wijayanti dan Kevin Akbar. Terimakasih atas semua hal yang kalian berikan, entah tanpa sadar maupun yang
kalian sadari. Kalian menjadi penyemangat yang luar biasa.
Untuk keluarga besar Pendidikan Kimia 2012. Terimakasih untuk semuanya. Harapku ikatan persahabatan dan pertemanan akan semakin erat. Sukses selalu
buat kalian.
Dan untuk semua orang yang telah berada di sekelilingku. Terimakasih.
vii
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D
Oleh:
Muslim Arief Setiawan NIM 12303241021
Pembimbing: Drs. Heru Pratomo Al, M.Si.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran bentuk molekul menggunakan software AURORA3D bagi siswa SMA/MA dan menentukan kualitas produk yang telah dikembangkan.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural meliputi 5 tahap, yaitu tahap pengumpulan informasi, tahap perencanaan, tahap pengembangan bentuk awal produk, tahap uji lapangan awal, dan tahap revisi produk. Produk awal media diberi masukan peer reviewer, ahli materi, dan ahli media, untuk selanjutnya dilakukan revisi. Instrumen penilaian kualitas produk berupa angket yang berisi 5 aspek, yang dijabarkan dalam 30 indikator penilaian. Kualitas produk ditentukan berdasarkan penilaian oleh 5 orang guru kimia di Kabupaten Klaten.
Produk yang dikembangkan mempunyai karakterisitik berupa CD pembelajaran berisi materi bentuk molekul. Produk inimempunyai kualitas sangat baik (SB) dengan skor rata-rata ( ̅ 128 dari skor maksimal 150. Skor tersebut berada pada kriteria sangat baik, yaitu ̅ > 126. Oleh karena itu, produk ini layak digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa.
viii
THE DEVELOPMENT LEARNING MEDIA OF MOLECULAR GEOMETRY WITH AUORORA3D SOFTWARE
By:
Muslim Arief Setiawan NIM 12303241021
Supervisor: Drs. Heru Pratomo Al, M.Si.
ABSTRACK
The aims of this research were to develop learning media of molecular geometry using AURORA3D software for SMA/MA’s student and to determine the quality of the products that had been developed.
This research used procedural model to develope the product. The procedure included five stages, i.e. the researching and information aggregation, planning, the development of the product, initial field test, and product revision. The initial media product was advice by the supervisor, peer reviewers, the material experts, and the media experts, henceforward would be revised also by them. The assesment of the product was given by 5 aspects which was displayed into 30 assessment indicators. The quality of product was determined based on the assessment given by 5 chemistry teachers regency.
The products developed have the characteristic form of learning CD contains material molecular geometry. This product have a very good quality (SB) with an average score ( ̅ 128 out of a maximum score of 150. The scores were in very good criteria, because ̅ > 126. Therefore, the product was fit to use for students media learning.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk Molekul Menggunakan
Software AURORA3D.
Penelitian dan penulisan skripsi ini dilakukan untuk melengkapi sebagian
persyaratan yang telah ditetapkan oleh Jurusan Pendidikan Kimia guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia. Penelitian dan penyusunan skripsi ini
juga tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hartono, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan
dukungan dan motivasi.
2. Bapak Jaslin Ikhsan, M. App.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
3. Bapak Sukisman Purtadi, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
4. Bapak Drs. Heru Pratomo Al, M.Si., selaku dosen pembimbing, ahli materi,
dan ahli media yang telah banyak memberikan bimbingan mulai dari
x
5. Bapak Aris Sutaka, S.Pd. M.Pd (SMAN 1 Klaten), Ibu Duwi Retnaningsih,
S.Pd.Si. (SMAN 2 Klaten), Ibu Suprapti Murni, S.Pd. (SMAN 1 Cawas), Ibu
Sarinah, S.Pd. (SMAN 1 Jogonalan), dan Ibu Dra. Hj Endang Susila. (SMAN
1 Prambanan), selaku reviewer yang telah memberikan penilaian dan
masukan terhadap produk yang dikembangkan.
6. Sdri Dewi Masitoh, Suryanto, dan Rizal Adtya irfa’i, selaku peer reviewer
yang telah memberikan masukan dan saran terhadap produk yang
dikembangkan.
7. Bapak dan Ibu penulis di Klaten yang telah memberikan doa, kepercayaan,
keyakinan, dan motivasi serta nasihatnya. Kakak dan semua adik-adikku yang
juga memberikan dukungan, motivasi, dan doanya.
8. Sahabat dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dan bantuan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis masih merasa bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran yang bersifat membangun. Demikian skripsi ini disusun dan
semoga bermanfaat bagi pembaca.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN ... ii
PERNYATAAN ... iii
PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Perumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Pengembangan ... 4
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 5
G. Manfaat Penelitian ... 5
H. Pentingnya Pengembangan ... 5
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Deskripsi Teori ... 7
1. Pembelajaran Kimia ... 7
2. Bentuk Molekul ... 9
3. Media Pembelajaran ... 12
4. Software AURORA3D ... 14
5. Penelitian Pengembangan ... 15
6. Kualitas Media Pembelajaran ... 17
B. Penelitian yang Relevan ... 18
C. Kerangka Berpikir ... 19
D. Pertanyaan Penelitian ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Model Pengembangan ... 22
B. Prosedur Pengembangan ... 22
1. Tahap Analisis ... 22
2. Tahap Desain ... 23
3. Tahap Pengembangan ... 23
4. Tahap Implementasi ... 24
5. Tahap Evaluasi ... 24
C. Pengembangan Produk ... 24
1. Desain Pengembangan Produk ... 24
xiii
3. Jenis Data ... 26
4. Instrumen Pengambilan Data ... 26
5. Teknik Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
A. Hasil Penelitian Pengembangan ... 30
B. Analisis Data ... 31
C. Kajian Produk Akhir ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 46
xiv DAFTAR TABEL
. Hlm
Tabel 1 Bentuk Molekul beserta Jumlah PEB dan PEI 10
Tabel 2 Orbital Hibrida dan Bentuk Molekulnya 12
Tabel 3 Penilaian dengan Skala Likert 27
Tabel 4 Kriteria Kategori Penilaian ideal Kualitas Produk 28
Tabel 5 Data Penilaian Media Pembelajaran Bentuk Molekul. 31
Tabel 6 Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing Terhadap Produk Awal.
32
Tabel 7 Masukan dan Saran dari Peer Reviewer terhadap Hasil Revisi 1
33
Tabel 8 Masukan dan Saran dari dosen pembimbing sebagai ahli materi dan ahli media terhadap Hasil Revisi I1
33
Tabel 9 Masukan dan Saran dari reviewer terhadap Hasil Revisi III
34
Tabel 10 Data Kualitas Media yang dikembangkan. 36
Tabel 11 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kelayakan kebahasaan dan model 3D.
64
Tabel 14 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kelayakan Backsound.
66
Tabel 15 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Penampilan dan Background.
67
Tabel 16 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk media pembelajaran bentuk molekul dengan menggunakan software AURORA 3
xv
DAFTAR GAMBAR
Hlm
Gambar 1 Bentuk molekul BeCl2 dengan teori VSEPR 11
Gambar 2 Bentuk molekul BeCl2 dengan teori hibridisasi 12
Gambar 3 Bagan peran media pembelajaran 13
Gambar 4 Layout Bentuk Molekul BeCl2 dengan Software
AURORA
15
Gambar 5 Desain Penilaian Produk 25
Gambar 6 Menu Utama dalam Media Pemeberlajaran Bentuk Molekul
30
Gambar 7 Diagram Perbandingan Skor Rata-Rata Tiap Aspek dengan Skor Ideal
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Hlm Lampiran 1 Instrumen Penilaian Kualitas Media
Pembelajaran Bentuk Molekul
49
Lampiran 2 Penjabaran Indikator Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Bentuk Molekul
52
Lampiran 3 Perhitungan Kualitas Produk untuk Setiap Aspek Penilaian Berdasarkan Penilaian Reviewer
61
Lampiran 4 Tabulasi Penilaian Kualitas Produk untuk Setiap Aspek Penilaian Berdasarkan Penilaian Reviewer
68
Lampiran 5 Perhitungan kategori kualitas produk berdasarkan perolehan skor dari reviewer
70
Lampiran 6 Daftar Ahli Materi, Ahli Media, Peer Reviewer, dan Reviewer Produk
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Guru harus
mempunyai perencanaan pembelajaran yang baik. Perencanaan pembelajaran ini
meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, model
pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan evaluasi hasil belajar.
Selain perencanaan pembelajaran, guru juga perlu memiliki pengetahuan tentang
media pembelajaran yang kreatif dan inovatif
Beberapa materi pelajaran kimia dianggap sulit oleh siswa, termasuk
materi bentuk molekul. Pernyataan tersebut disampaikan beberapa guru kimia di
SMK N 3 Yogyakarta yang mengatakan bahwa bentuk molekul adalah salah satu
materi yang sulit bagi siswa. Bentuk molekul merupakan salah satu materi dalam
ilmu kimia yang bersifat abstrak dan memerlukan daya pandang ruang yang baik
sehingga untuk memahaminya memerlukan daya abstraksi yang tinggi. Bentuk
molekul adalah susunan tiga dimensi dari atom-atom dalam suatu molekul. Siswa
dapat mengamati bentuk molekul tersebut dengan bantuan media pembelajaran.
Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah
pembelajaran dan membantu tugas guru dalam menyampaikan berbagai bahan dan
materi pembelajaran, agar siswa mudah memahami materi dan bahan
pembelajaran tersebut. Menurut penelitian Ida Bagus (2010), molimod adalah alat
peraga struktur molekul tiga dimensi yang penggunaannya terbatas pada beberapa
siswa saja, oleh karena itu diperlukan media pembelajaran lain agar dapat
2
Menurut Sanaky (2015: 39), media pembelajaran dikatakan baik apabila
dapat digunakan dalam kondisi praktek di sekolah dan bersifat sederhana. Media
pembelajaran harus menyesuaikan kondisi siswa dan sarana prasarana yang ada di
sekolah. Media pembelajaran dapat diterapkan guru apabila sarana prasarana di
sekolah memadai. Saat ini, rata-rata siswa di SMA sudah dapat mengoperasikan
komputer maupun laptop. Komputer maupun laptop tersebut, dapat digunakan
siswa untuk belajar di rumah maupun di sekolah. Banyak media pembelajaran
yang dapat dioperasikan menggunakan komputer maupun laptop. Salah satunya
adalah media pembelajaran yang dikembangkan dengan software AURORA 3D.
Saat ini kebanyakan guru SMA hanya menggunakan molimod dalam
proses pembelajaran bentuk molekul. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan
media lain yang dapat membantu kinerja guru. Penelitian ini mengembangkan
media pembelajaran bentuk molekul menggunakan software AURORA 3D.
Dengan media ini diharapkan pembelajaran bentuk molekul akan menjadi lebih
baik, terarah, dan menarik bagi siswa. Media pembelajarn ini dikembangkan
karena terinspirasi dari pengalaman Praktik Pengalaman Lapangan ketika
mengajar di kelas XGB2 SMK N 3 Yogyakarta. Praktik di lapangan, penggunaan
molimod dinilai peserta didik masih kurang efektif. Oleh karena itu, peneliti
membuat media pembelajaran bentuk molekul ini dengan software AURORA 3D.
Pembelajaran memerlukan adanya sarana belajar yang mampu mendukung
proses secara teknis. Media pembelajaran ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
sarana belajar mandiri serta memotivasi peserta didik untuk belajar, karena dapat
menyajikan materi secara menarik. Media pembelajaran ini diharapkan dapat
3
belajar siswa. Oleh karena itu, perlu ditentukan kualitas dari media pembelajaran
ini berdasarkan 5 aspek penilaian dari Tria Sukma (2013) yaitu aspek kelayak
materi, aspek kelayakan penyajian, aspek kelayaka bahasa dan model 3D, aspek
kelayakan backsound, dan aspek kelayakan penampilan dan background.
Penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) yang
artinya metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan
menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Model
pengembangan dalam penelitian ini adalah prosedural yaitu model yang bersifat
deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan
produk media pembelajaran dengan software Aurora3D untuk pembelajaran
bentuk molekul di SMA/MA. Benny A. Pribadi (2009: 124-128) menjelaskan
bahwa salah satu model pengembangan yang sederhana dan mudah dipelajari adalah
model ADDIE. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap
utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment, (I)mplementation, dan
(E)valuation. Kelima fase atau tahap dalam model ADDIE perlu dilakukan secara
sistemik dan sistematik.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dijelaskan,
maka identifikasi masalah yang muncul adalah sebagai berikut.
1. Media pembelajaran selain molimod dalam pembelajaran bentuk molekul
masih sedikit.
2. Adanya media pembelajaran bentuk molekul yang dikembangkan maka perlu
4 C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang dikaji dan diidentifikasi dalam penelitian ini masih
banyak dan luas, maka perlu adanaya pembatasan dari permasalahan yang ada
yaitu:
1. Media pembelajaran yang dikembangkan membahas tentang cara meramal
bentuk molekul dengan teori VSEPR dan teori Hibridisasi.
2. Kualitas media pembelajaran ini meliputi beberapa aspek yaitu kelayakan
materi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan 3D, kelayakan
penampilan dan background, dan kelayakan backsound,
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian pengembangan ini, peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakterisitik media pembelajaran bentuk molekul menggunakan
software AURORA 3D?
2. Bagaimana kualitas media pembelajaran bentuk molekul yang dikembangkan
berdasarkan penilaian 5 guru kimia SMA di Kabupaten Klaten?
E. Tujuan Pengembangan
Penelitian pengembangan media pembelajaran ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui karakteristik media pembelajaran bentuk molekul menggunakan
software AURORA 3D.
2. Mengetahui kualitas media pembelajaran bentuk molekul yang dikembangkan
5 F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Media pembelajaran ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dikembangkan menggunakan software AURORA 3D
2. Media pembelajaran dikembangkan dengan bantuan google sketchup.
3. Media pembelajaran dikembangkan dengan 7 menu utama yaitu kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, materi, latihan soal, referensi belajar dan
profil pembuat.
4. Media pembelajaran dikemas dalam bentuk CD pembelajaran.
G. Manfaat Pengembangan
Media pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi peneliti, sebagai wawasan baru mengenai penelitian pengembangan dan
pengetahuan awal untuk melakukan penelitian selanjutnya.
2. Bagi Perguruan Tinggi, sebagai wadah yang mampu memberikan inspirasi
untuk penelitian pengembangan sehingga dapat menghasilkan produk
pengembangan yang lebih berkualitas.
3. Bagi guru, sebagai media alternatif pembelajaran kimia sehingga menjadikan
kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
4. Bagi siswa, sebagai media untuk yang dapat mempermudah dalam
memahami materi bentuk molekul.
H. Pentingnya Pengembangan
Adanya pengembangan media pembelajaran ini akan memberikan
6
siswa untuk aktif dan belajar secara mandiri. Hasil penelitian pengembangan ini
juga diharapkan dapat menjadi sarana belajar alternatif seiring dengan kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
I. Asumsi Pengembangan
Dalam pengembangan media ini, diasumsikan bahwa:
1. Ahli materi memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai bentuk molekul
2. Ahli media memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai media
pembelajaran secara baik dan berkualitas.
3. Peer reviewer memahami media pembelajaran secara baik dan berkualitas.
4. Reviewer memahami media pembelajaran secara baik dan berkualitas serta
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Kimia
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No 70 Tahun 2013 disebutkan bahwa kimia merupakan ilmu yang termasuk
rumpun IPA oleh karena itu mempunyai karakteristik yang sama dengan ilmu
IPA yang lain seperti fisika dan biologi. Kimia merupakan ilmu yang pada
awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun
pada perkembanganya juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori
(deduktif).
Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa
dan bagaimana gejala-gejala alam berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika dan energetika zat. Oleh karena itu mata pelajaran kimia di
SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat meliputi komposisi, struktur
dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat yang melibatkan ketrampilan
dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak bisa
dipisahkan yaitu kimia sebagai produk temuan ilmiah (pengetahuan kimia berupa
fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori), dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah).
Ilmu kimia mempunyai ciri khas sehingga dalam mempelajarinya
diperlukan teknik pembelajaran tertentu (Tresna Sastrawijaya, 1988; 174-178)
8 a. Materi pelajarannya cukup banyak
Belajar kimia menuntut waktu yang banyak karena materi yang ada juga
banyak sehingga waktu yang tersedia agar digunakan secara efisien.
b. Belajarnya bukan sekedar menyelesaikan soal-soal
Ilmu kimia termsauk ilmu pengetahuan alam. Jadi mempelajari kimia
adalah mempelajari teori-teori, aturan-aturan, fakta, deskripsi, dan peristilahan
kimia. Semua pengetahuan ini diperlukan juga dalam pemecahan masalah. Jika
hanya memecahkan soal-soal bukanlah belajar kimia. Dalam mempelajari kimia
dituntut untuk memahami, menerapkan dan mengembangkan.
c. Konsep lebih banyak bersifat abstrak
Teknik mempelajari hal-hal abstrak adalah dengan cara
membayangkannya atau menciptakan gambaran mengenai hal yang abstrak
tersebut. Gambaran ini akan menolong untuk mengingat hal-hal yang menjadi
ruang lingkup kimia seperti atom, bentuk molekul dan sebagainya.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No 22 Tahun 2016 disebutkan bahwa sasaran pembelajaran kimia mencangkup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi dan menciptakan. Keterampilan itu diperlukan siswa untuk
memahami materi bentuk molekul. Sebagian keterampilan itu dapat diperoleh
siswa melalui tersedianya media pembelajaran tentang bentuk molekul.
Pembelajaran kimia merupakan proses interaksi antara siswa dengan
9
pembelajaran atau ketercapaian tujuan pembelajaran kimia sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, misalnya strategi belajar mengajar, metode dan pendekatan
pembelajaran, serta sumber belajar yang digunakan seperti buku, model, dan
media. Penggunaaan media dalam pembelajaran kimia dapat membantu
keterbatasan guru dalan menyampaikan informasi maupun keterbatasan jam
pelajaran di sekolah. Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber informasi
materi pembelajaran maupun sumber latihan soal. Kualitas pembelajaran kimia
juga dipengaruhi oleh perbedaan individu siswa seperti gaya belajar, perbedaan
kemampuan, perbedaan kecepatan belajar, latar belakang sosial dan sebagainya.
2. Bentuk Molekul
Molekul adalah kumpulan dua atom atau lebih yang ada dalam susunan
tertentu yang terikat oleh gaya kimia atau ikatan kimia. Molekul dapat terbentuk
dari atom unsur- unsur yang sama misal O2, maupun unsur yang berbeda misal
H2O. Molekul yang terdiri dari atom yang sama disebut molekul unsur dan yang
tersusun oleh atom yang berbeda disebut molekul senyawa. Atom-atom harus
berikatan membentuk ikatan kovalen, dan kedudukan atom-atom dalam molekul
disebut bentuk molekul. Bentuk molekul lebih mudah dipahami siswa apabila
divisualisasikan dengan media.
Bentuk molekul dapat diprediksi dengan teori VSEPR dan teori hibridisasi.
Teori VSEPR merupakan prosedur untuk memprediksi geometri molekul dengan
mengecilkan energi potensial berdasarkan tolakan pasangan elektron (Oxtoby,
Gillis dan Norman, 2001: 76). Pasangan-pasangan elektron yang semuanya
bermuatan negatif akan berusaha saling menjauhi sehingga tolak menolak
10
menolak antar domain elektron mengakibatkan perbedaan sudut ikatan mengecil
sehingga berbeda pada bentuk molekulnya. Urutan kekuatan daya tolak menolak
antardomain adalah PEB-PEB > PEB-PEI > PEI-PEI.
Keterangan : PEB = Pasangan Elektron Bebas
PEI = Pasangan Elektron Ikat
Tabel 1. Bentuk Molekul beserta Jumlah PEB dan PEI
NO PEI PEB RUMUS BENTUK MOLEKUL Contoh Molekul
1 2 - AX2 Linier BeCl2
2 3 - AX3 Segitiga datar BF3
3 2 1 AX2E1 Bentuk V SO2
4 4 0 AX4 Tetrahedral CH4
5 3 1 AX4E1 Segitiga trigonal NH3
6 2 2 AX2E2 Bentuk V H2O
7 5 - AX5 Bipiramida trigonal PCl5
8 4 1 AX4E1 Tetrahedron terdistorsi SF4
9 3 2 AX3E1 Bentuk T ClF3
10 2 3 AX2E2 Linier XeF2
11 6 - AX6 Oktahedral SF6
12 5 1 AX5E1 Bipiramida segiempat BrF5
13 4 2 AX6E2 Segiempat Datar XeF4
Keterangan
A = Atom pusat
11 E = Pasangan elektron bebas
Contoh : langkah meramal bentuk molekul BeCl2 dengan toeri VSEPR adalah:
a) Tuliskanlah konfigurasi elektron atom Be.
b) Tuliskanlah konfigurasi elektron atom Cl.
c) Tentukanlah struktur Lewis atom Be.
d) Tentukanlah struktur Lewis atom Cl.
e) Tentukanlah struktur Lewis molekul BeCl2.
f) Ramalkanlah bentuk molekul BeCl2. Gambar bentuk molekul BeCl2 dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Bentuk molekul BeCl2 dengan teori VSEPR
Teori hibridisasi merupakan teori yang menjabarkan proses pembentukan
orbital karena adanya penggabungan dua atau lebih orbital atom dalam suatu
satuan atom (Oxtoby, Gillis dan Norman, 2001: 84). Beberapa kemungkinan
hibridisasi dan bentuk geometrinya dapat dilihat pada Tabel 2.
Contoh : langkah meramal bentuk molekul BeCl2 dengan teori VSEPR adalah,
a) Tuliskanlah konfigurasi elektron atom Be.
12 c) Tentukanlah orbital elektron valensi atom Be
d) Tentukanlah orbital elektron valensi atom Cl
e) Tentukanlah hibridisasi molekul BeCl2.
f) Ramalkanlah bentuk molekul BeCl2..
Gambar bentuk molekul BeCl2 dapat dilihat pada Gambar 2
Tabel 2 Orbital Hibrida dan Bentuk Molekulnya
Orbital hibrida Jumlah ikatan Bentuk Geometri Contoh Molekul
Sp 2 Linier BeCl2
sp2 3 Segitiga datar BF3
sp3 4 Tetrahedral CH4
sp3 d 5 Segitiga bipiramida SCl5
sp3 d2 6 Oktahedral SF6
Gambar 2 Bentuk molekul BeCl2 dengan teori hibridisasi
3. Media Pembelajaran
Media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah
komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut.
13
pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah
media pembelajaran (Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008: 4). Peran media
pembelajaran digambarkan pada Gambar 3.
Gambar 3.Bagan peran media pembelajaran
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu
disebut media pembelajaran (Sanaky, 2015: 45). Bagan di atas menunjukkan
bahwa dalam proses pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus
dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik
pembelajaran.Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada siswa melalui
suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu.
Menurut Sanaky (2015:3), media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses
komunikasi antara guru, siswa dan bahan ajar. Oleh karena itu, proses
pembelajaran tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan
pesan. Proses pembelajaran materi bentuk molekul dapat dibantu dengan media
pembelajaran yang dikembangkan menggunakan software AURORA 3D.
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat yang tentunya
menuntut guru untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media belajar
14
yang akan digunakannya dalam proses pembelajaran. Tentunya media
pembelajaran yang ada harus bermanfaat bagi guru maupun siswa. Manfaat media
pembelajaran bagi guru adalah meningkatkan kualitas pengajaran dan
meningkatkan variasi belajar. Sementara manfaat media pembelajaran bagi siswa
dapat meningkatkan motivasi, memudahkan dalam proses belajar dan siswa dapat
memahami materi pelajaran secara sistematis.
Media pembelajaran yang dibuat guru tentunya harus memperhatikan
beberapa pertimbangan. Pertimbangan media pembelajaran menurut Sanaky
(2015: 4) adalah sesuai dengan kondisi siswa, minat dan kemampuan
pembelajaran. Media pembelajaran harus menyesuaikan kondisi siswa dan sarana
prasarana yang ada di sekolah.
4. Software AURORA 3D
Software mempunyai atau perangkat lunak mempunyai sifat tidak dapat
disentuh dan tidak berwujud benda, namun dapat dioperasikan oleh manusia.
Menurut Shmily Valen (2009: 16), software merupakan program komputer yang
berfungsi menghubungkan antara manusia dan hardware komputer. Software
menerjemahkan perintah manusia untuk ditampilkan di layar monitor. Sebagai contoh, ketika menuliskan kata “aku” maka software akan berusaha untuk
menampilkan kata “aku” di layar monitor. Software terbagi menjadi tiga macam
yaitu sistem operasi, aplikasi, dan driver.
Dewasa ini, banyak software dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Software tersebut antara lain software AUORARA macromedia flash, dan lectora.
Media pembelajaran yang dikembangkan melalui software tersebut bermanfaat
15
pembelajaran di kelas. Media pembelajaran tersebut juga membantu siswa dalam
memahami materi pembelajaran di kelas. Software dikatakan baik apabila
memenuhi kebutuhan pemakai.
Saat ini, sofware AURORA 3D sudah dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran. Software AURORA 3D merupakan salah satu software canggih
terbaik yang dapat digunakan untuk membuat/ menciptakan Text 3D, Button dan
Logo kreasi sendiri dengan sangat mudah dan cepat (Kuswari Hernawati, 2012:
1). Software tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran kimia, fisika,
dan bahasa arab. Software tersebut dapat membantu guru dalam menyampaikan
materi yang memerlukan dimensi tiga. Ada sebagian materi pembelajaran kimia
lebih mudah dipahami siswa melalui dimensi tiga antara lain bentuk molekul,
isomer, dan gaya antar molekul
Contoh Layout Bentuk Molekul BeCl2 dengan Software AURORA.
Gambar 4 Layout Bentuk Molekul BeCl2 dengan Software AURORA
Keterangan : bentuk molekul yang diberi tanda dapat diputar
5. Penelitian Pengembangan
Secara umum penelitian pengembangan adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengembangkan pengetahuan, teori pendidikan yang sudah ada, atau
16
penelitian pengembangan adalah penelitian yang bertujuan mengembangkan
suatu produk dan menguji produk yang dihasilkan (Sukardjo, 2009: 65).
Penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan bukan untuk
merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk
yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah (Emzir, 2012: 263). Borg dan
Gall (Emzir, 2012: 271) mengemukakan langkah-langkah dalam penelitian dan
pengembangan yang bersifat siklus. Adapun langkah-langkah penelitian dan
pengembangan meliputi, (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2)
perencanaan, (3) pengembangan bentuk awal produk, (4) uji lapangan awal, (5)
revisi produk, (6) uji lapangan utama, (7) revisi produk operasional, (8) uji
lapangan operasional, (9) revisi produk akhir, dan (10) diseminasi dan
implementasi.
Menurut Yusuf Bilfaqih dan M Nur Qomarudin (2012: 9-10) menjelaskan
bahwa salah satu model pengembangan yang sederhana dan mudah dipelajari adalah
model ADDIE. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap
utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment, (I)mplementation, dan
(E)valuation. Kelima fase atau tahap dalam model ADDIE perlu dilakukan secara
sistemik dan sistematik. Model pengembangan ADDIE adalah sebagai berikut.
a. Analisis
Pada langkah ini yang dilakukan yaitu mengidentifikasi kebutuhan,
mencari literatur, dan mempertimbangkan dari manfaatnya.
b. Desain
Pada langkah ini yang dilakukan yaitu merumuskan tujuan pembuatan
17 c. Pengembangan
Pada langkah ini yang dilakukan yaitu mengembangkan materi
pembelajaran dan mengemasnya sebagai produk media.
d. Implementasi
Pada langkah ini yang dilakukan yaitu penilaian produk awal terhadap
beberapa guru di beberapa sekolah.
e. Evaluasi
Pada langkah ini yang dilakukan evaluasi produk berdasarkan hasil
penilaian guru di sekolah.
6. Kualitas Media Pembelajaran.
Menurut Hujair Sanaky (2015: 6) Kualitas media pembelajaran dapat
dilihat dari pertimbangan pemilihan media pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran kimia harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, bahan
pelajaran, metode mengajar, tersedia alat yang dibutuhkan, pribadi mengajar,
kondisi siswa, kemampuan siswa, minat siswa, situasi pembelajaran yang sedang
berlangsung. Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, metode pembelajaran dan kondisi siswa menjadi perhatian
dan pertimbangan guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran di
kelas. Media pembelajaran tidak dapat berjalan tanpa hubungan empat aspek
tersebut. Oleh karena itu, media pembelajaran yang digunakan harus sesuai
dengan empat aspek tersebut, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien.
Menurut Tria Sukma, media pembelajaran dapat digunakan dalam
18
berkualitas baik apabila materi yang disampaikan benar dan layak, penyajian
materi sudah tepat, bahasa, model 3D, backsound dan background yang dipilih
tepat. Selain itu media pembelajaran kimia harus memenuhi syarat rasional,
ilmiah, ekonomis dan praktis.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan media pembelajaran yang dikembangkan
adalah penelitian yang dilakukan oleh Tria Sukma (2013) yang berjudul
Pengembangan Media Pembelajaran Gaya Antar Molekul dengan Menggunakan
Software AURORA 3D. Hasil uji coba produk tersebut menunjukan media
pembelajaran dengan software AURORA 3D pada materi gaya antar molekul
dikategorikan sangat baik. Penelitian tersebut relevan karena mengembangkan
media pembelajaran dengan software yang sama. Perbedaan dari penelitian
pengembangan ini terletak pada metode penelitiannya mengadaptasi model
pengembangan Lee n Owen. Ada 5 tahapan utama dalam penelitian tersebut yaitu
tahap analisis, desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi.
Penelitian yang relevan selanjutnya dilakukan oleh Tutut Her Rakhmawati
(2013). Penelitian tersebut berjudul “ 3D Aurora Presentation 2.012 Sebagai
Media Berbasis Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Bobotsari”. Hasil penelitian menunjukan peningkatan rata-rata hasil
belajar sebesar 40% Penelitian tersebut relevan karena menggunakan software
yang sama. Perbedaan dari penelitian ini terletak pada jenis penelitiannya yaitu
penelitian eksperimen.
Penelitian yang relevan selajnutnya dilakukan oleh Supajrin Nadori,
19
Media Pembelajaran Fisika pada Kelas X dengan Pokok Bahasan Pengukuran
dengan Menggunakan Software AURORA 3D Model penelitian yang diapakai
adalah model penelitiaan ADDIE. Hasil Uji coba menunjukan persepsi siswa
tentang kriteria tampilan program masuk dalam kategori baik (83,33%), persepsi
siswa tentang kesesuaian program dengan bahan ajar fisika masuk dalam kategori
baik (85,42%), dan persepsi siswa tentang kualitas teknis termasuk dalam kategori
baik (84,27%). Penelitian tersebut relevan karena mengembangkan media
pembelajaran dengan software yang sama. Perbedaan dari penelitian
pengembangan ini terletak pada produk sudah diuji cobakan ke siswa. Dari
penelitian-penelitian relevan tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan media pembelajaran ini.
C. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran guru memiliki peran sebagai fasilitator yang
menfasilitasi dalam proses pembelajaran. Agar proses pembelajaran berlangsung
dengan baik diperlukan perencanaan pembelajaran yang matang. Dalam
perencanaan pembelajaran, guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran
(RPP), metode, media dan perangkat pembelajaran lain agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan efektif, efisien, inovatif serta menarik.
Dalam menyusun perencanaan pembelajaran kimia dan proses
pembelajarannya guru dituntut kreatif dan peka terhadap kebutuhan siswanya.
Guru diharapkan tepat dalam memilih metode, media, dan perangkat apa saja
yang dapat digunakan di dalam kelas
Berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL), menurut sebagian siswa
20
pembelajaran agar bentuk molekul mudah dipahami siswa. Media pembelajaran
yang sering digunakan adalah molimod. Molimod membantu peserta didik
melihat bentuk molekul secara 3D. Penerapan molimod dalam proses
pembelajaran sudah cukup baik, namun penerapannya masih terbatas pada siswa.
Oleh karena itu diperlukan media pembelajaran yang dapat menggantikan
molimod. Salah satunya adalah media yang dikembangkan dengan software
AURORA 3D. Media yang dikembangkan dapat disisipkan model-model 3D
termasuk bentuk molekul.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tria Sukma dan Supajrin Nadori
(2013), penerapan software AURORA 3D dalam media pembelajaran dinilai
peserta didik sangat baik. Software tersebut digunakan dalam pembelajaran materi
gaya antar molekul. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mengembangkan
media pembelajaran materi bentuk molekul. Dengan adanya pengembangan media
pembelajaran ini, maka diharapkan dapat membantu proses pembelajaran di kelas
menjadi lebih menarik agar dapat meningkatkan minat belajar dan tingkat
pemahaman siswa.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian kerangka berpikir, pertanyaan penelitian
pengembangan media pembelajaran bentuk molekul menggunakan software
AURORA 3D dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik media pembelajaran ini berdasarkan lima tahapan
yaitu tahap pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk, uji
21
2. Bagaimana kualitas media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
aspek-aspek penilaian yaitu, kelayakan materi, kelayakan penyajian,
kelayakan kebahasaan dan model 3D, kelayakan backsound, dan kelayakan
22 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) yang
artinya metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan
menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Model
pengembangan dalam penelitian ini adalah prosedural yaitu model yang bersifat
deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan
produk media pembelajaran dengan software Aurora3D untuk pembelajaran
bentuk molekul di SMA/MA.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan ini berdasarkan pada 5 langkah (Analysis, Design,
Development, Implementation and Evaluation) model pengembangan ADDIE
dan disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun tahapan
pengembangan yang dilakukan dijelaskan sebagai berikut.
1. Tahap Analisis
Pada tahap ini yang dilakukan adalah:
a. Mengidentifikasi adanya kebutuhan media pembelajaran untuk
menggantikan molimod dalam pembelajaran bentuk molekul.
b. Mencari literatur tentang bentuk molekul yaitu :
- Burdge, Julia. 2009. Chemistry Second Edition. New York : Mc
23
- Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
Erlangga
- Chang, Raymond. 2010. Chemistry 10th Edition. New York : Mc
Grow Hill.
- John Olmsted & Gregory M Williams. 1997. Chemistry The
Molecular Science Second Edition. California : Wm C Brown
c. Menentukan molekul-molekul yang ditampilkan dalam model tiga
dimensi.
2. Tahap Desain
Pada tahap ini yang dilakukan adalah:
a. Mendesain langkah-langkah penelitian
b. Merumuskan tujuan pembuatan media pembelajaran.
c. Mendesain layout dan membuat storyboard media pembelajaran.
3. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini yang dilakukan adalah:
a. Membuat media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan
software AURORA 3D.
b. Mengkonsultasikan produk yang telah dibuat kepada dosen
pembimbing.
c. Melakukan perbaikan produk berdasarkan masukan yang diperoleh dari
dosen pembimbing.
d. Meminta masukan kepada lima orang peer reviewer yang merupakan
24
e. Melakukan perbaikan produk berdasarkan masukan yang diperoleh dari
peer reviewer.
f. Mengkonsultasikan produk yang telah dibuat kepada ahli materi dan
ahli media untuk memperoleh masukan. Daftar nama ahli materi dan
ahli media dapat dilihat pada lampiran 6.
g. Melakukan perbaikan produk berdasarkan masukan yang diperoleh dari
ahli materi dan ahli media.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap ini produk diberikan keapada lima orang guru kimia
SMA sebagai reviewer untuk diberikan penilaian. Tujuan tahap ini adalah
untuk mengetahui kualitas terhadap produk sebagai media pembelajaran
kimia.
5. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data. Data diperoleh dari para
reviewer dianalisis untuk menentukan kualitas media pembelajaran yang
dikembangkan. Data yang diperoleh juga digunakan untuk
menyempurnakan produk.
C. Pengembangan Produk
1. Desain Pengembangan Produk
Desain penilaian produk yang digunakan dalam penelitian tersaji pada
25
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian pengembangan produk ini berupa media pembelajaran
materi bentuk molekul yang dikembangkan menggunakan software AURORA 3D,
sedangkan objek penelitiannya adalah kualitas produk yang telah dikembangkan. DOSEN PEMBIMBING
AHLI MATERI DAN AHLI MEDIA REVISI PRODUK 1
PEER REVIEWER
ANALISIS DATA
REVISI PRODUK IV REVISI PRODUK II
Gambar 5 Desain Pengembangan Produk REVIEWER
REVISI PRODUK III PRODUK AWAL
26 3. Jenis Data
Data yang digunakan dalam pengembangan ini adalah data deskriptif
berupa:
a. Data tentang proses penyusunan dan pengembangan media dari hasil
tinjauan serta masukan peer reviewer, ahli materi dan ahli media
b. Data tentang kualitas kelayakan media berdasarkan penilaian 5 orang guru
kimia SMA.
4. Instrumen Penilaian Produk.
Instrumen penilaian produk pengembangan media pembelajaran ini,
berupa lembar penilaian produk seperti pada Lampiran 1. Lembar penilaian
berupa angket cheklist. Angket berupa checklist diberikan kepada guru kimia
SMA di kabupaten Klaten untuk mendapatkan data kualitas produk.. Kualitas
yang dinilai mencakup.
a. Aspek kelayakan materi.
b. Aspek kelayakan penyajian.
c. Aspek kelayakan kebahasaan dan model 3D.
d. Aspek Kelayakan Backsound.
e. Aspek Kelayakan penampilan dan background.
Intrumen ini diberikan kepada dosen pembimbing selaku sebagai ahli
materi dan ahli media pembelajaran untuk memberikan masukan dan saran.
Setelah mendapat masukan serta revisi produk, instrumen diberikan kepada 5 guru
kimia SMA di Kabupaten Klaten untuk menentukan kualitas media pembelajaran
27 5. Teknik Analisis Data.
Data yang dianalisis adalah data proses pengembangan dan data kualitas
produk.
a. Data Proses Pengembangan Produk.
Data proses pengembangan ini berupa data deskriptif sesuai dengan
prosedur pengembangan produk meliputi tahap pengumpulan informasi; tahap
perencanaan; tahap pengembangan; tahap uji coba dan revisi.. Penilaian
dilakukan oleh dosen pembimbing, peer reviewer, ahli media, ahli materi, dan
reviewer.
b. Data Kualitas Produk yang dihasilkan..
Data kualitas produk diperoleh dari 5 reviewer dikumpulkan dan
dianalisis. Analisis yang dilakukan sebagai berikut:
1. Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif berdasarkan ketentuan
sebagai berikut:
Tabel 3. Penilaian dengan Skala Likert
Penilaian Skor Nilai
SK (Sangat Kurang) 1
K (Kurang) 2
C (Cukup) 3
B (Baik) 4
SB ( Sangat baik) 5
2. Setelah data terkumpul, kemudian menghitung skor rata-rata untuk setiap
28
̅
Keterangan:
̅ = skor rata-rata setiap instrumen
∑X = jumlah skor total tiap instrumen
n = jumlah reviewer
3. Mengubah nilai tiap aspek menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria
kategori penilaian ideal menurut Eko Putro Widoyoko seperti Tabel 3.
Tabel 4. Kriteria Kategori Penilaian ideal Kualitas Produk
NO
Rentang Skor Kuantitatif
Kategori Kualitas Produk 1 ̅ > ̅i +1,8 Sbi Sangat Baik (SB) 2 ̅i + 0,6 Sbi < ̅ ≤ ̅i + 1,8 Sbi Baik (B)
3 ̅i - 0,6 Sbi < ̅ ≤ ̅i + 0,6 Sbi Cukup (C) 4 ̅i - 1,8 Sbi < ̅ ≤ ̅i - 0,6 Sbi Kurang (K)
5 ̅ ≤ ̅i - 1,8 Sbi Sangat Kurang (SK)
Keterangan: ̅ : skor akhir
̅i : rerata ideal (mean ideal), yang dihitung dengan rumus,
̅i =
Sbi : simpangan baku ideal, yang dihitung dengan rumus,
SBi =
29
Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah
Skor ideal adalah skor minimal yang harus dicapai untuk kategori
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan.
Penelitian pengembangan ini telah menghasilkan media audio visual
tentang bentuk molekul yang dikemas dalam CD (Compact Disc) serta kualitas
dari produk tersebut. Hasil pengembangan pertama berupa produk media
pembelajaran bentuk molekul yang dikembangkan dengan software AURORA
3D. Produk ini berisi beberapa menu seperti pada Gambar 6.
Gambar 6 Menu Utama dalam Media Pemeberlajaran Bentuk Molekul.
Hasil pengembangan yang kedua berupa data kualitas produk berdasarkan
penilaian lima guru kimia SMA di Kabupaten Klaten provinsi Jawa Tengah. Data
kualitas produk berupa skor yang diperoleh dari guru kimia SMA dari instrumen
31
Tabel 5. Data Penilaian Media Pembelajaran Bentuk Molekul.
Aspek Penilaian
Reviewer
Skor Total Skor Rata-rata
1 2 3 4 5
A 32 33 31 32 30 158 31,6
B 25 25 27 27 23 127 25,4
C 28 31 32 33 26 150 30
D 17 15 16 17 15 80 16
E 25 26 25 25 24 125 25
JUMLAH 127 130 131 134 118 640 128
Keterangan
A = Aspek kelayakan materi
B = Aspek kelayakan penyajian
C = Aspek kebahasaan dan model 3D
D = Aspek Kelayakan Backsound
E = Aspek Kelayakan penampilan dan background
B. Analisis Data.
Penelitian pengembangan ini menghasilkan dua jenis data yaitu yang
pertama adalah data proses pengembangan, sedangkan yang kedua adalah data
kualitas produk.
1. Data Proses Pengembangan Produk
Data proses pengembangan produk adalah penjabaran dari proses
pengembangan media pembelajaran bentuk molekul. Prosedur pengembangan
penelitian ini melalui lima prosedur penelitian dan pengembangan ADDIE. Tahap
pertama adalah tahap analisis. Pada tahap ini, mengumpulkan referensi yang
relevan tentang materi bentuk molekul. Referensi yang relevan yaitu buku-buku
32
menyusun materi sesuai indikator-indikator pembelajaran. Indikator-indikator
pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar pada
kurikulum 2013.
Tahap kedua adalah tahap desain. Pada tahap ini yang dilakukan adalah
mendesain langkah-langkah penelitian, merumuskan tujuan pembuatan media
pembelajaran, mendesain layout dan membuat storyboard media pembelajaran.
Tahap ketiga adalah tahap pengembangan. Pada tahap ini membuat media
pembelajaran yang dikembangkan menggunakan software AURORA 3D. Setelah
produk awal selesai, mengkonsultasikan produk yang telah dibuat kepada dosen
pembimbing dan melakukan perbaikan produk berdasarkan masukan yang
diperoleh dari dosen pembimbing seperti Tabel 6.
Tabel 6. Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing Terhadap Produk Awal.
Bagian Masukan dan Saran Revisi
Materi
a. Lebih teliti dalam menuliskan konfigurasi elektron atom.
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. b. Menambahkan keterangan axial dan
equatorial
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
Media
a. Sebaiknya ditambahkan icon next. Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. b. Perbaiki Ukuran huruf dan tata
letaknya.
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. c. Gunakan backsound yang tidak
mengganggu konsentrasi.
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. d. Tampilan menu awal dibuat lebih
menarik
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. Setelah melakukan revisi I maka meminta masukan kepada lima orang
peer reviewer yang merupakan teman sejawat atau mahasiswa jurusan pendidikan
33
Tabel 7. Masukan dan Saran dari Peer Reviewer terhadap Hasil Revisi 1.
Bagian Masukan dan Saran Revisi
Materi Perbaiki penggunaan kata atau kalimat
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
Media
a. Kurangi pemakaian efek 3D Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. b. Pemilihan musik yang lebih semangat Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. c. Menambahkan contact person dan
profil dosen pembimbing
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
d. Menambahkan icon back Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. e. Loading awal membuka media
sebaiknya dipercepat
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
Setelah melakukan revisi II maka mengkonsultasikan produk yang telah
direvisi II kepada dosen pembimbing sebagai ahli materi dan ahli media untuk
memperoleh masukan dan melakukan perbaikan produk seperti Tabel 8.
Tabel 8. Masukan dan Saran dari dosen pembimbing sebagai ahli materi dan ahli media terhadap Hasil Revisi II.
Bagian Masukan dan Saran Revisi
Materi a. Menambahkan materi hibridisasi Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. b. Lebih teliti lagi dalam menulis Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan.
Media
a. Penataan ulang layout Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan.
b. Pemilihan efek sound Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. c. Menambahkan booklet petunjuk media Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. Tahap keempat adalah tahap implementasi. Setelah melakukan revisi III
maka selanjutnya adalah menilaikan produk. Pada tahap ini produk dinilaikan
34
adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini mendapat masukan dan saran dari reviewer
sebagai revisi IVseperti Tabel 9.
Tabel 9. Masukan dan Saran dari reviewer terhadap Hasil Revisi III
Bagian Masukan dan Saran Revisi
Materi
a. Menampilkan proses terbentuknya molekul. b. Lebih teliti lagi dalam menulis Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan.
Media a. Menambahkan icon next Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. b. Menambahkan efek sound pada icon Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. c. Sebaiknya menggunakan software Revisi belum dilakukan
karena belum mengetahui software lainnya.
d. Sebaiknya File dikompres Revisi belum dilakukan karena belum
diketahuinya cara mengkompres.
2. Data Kualitas Produk
Data ini berupa saran dan masukan reviewer. Masukan dan saran
digunakan sebagai bahan pertimbangan revisi dan penyempurnaan pengembangan
produk. Data kualitas produk diperoleh dari 5 reviewer yang digunakan untuk
mengetahui kualitas atau kelayakan produk yang telah dikembangkan.
a. Kualitas Media Pembelajaran Bentuk Molekul yang dikembangkan.
Penilaian media pembelajaran ini dilakukan oleh 5 orang guru SMA di
Kabupaten Klaten dengan cara mengisi lembar check lis yang telah tersedia.
35
media pembelajaran secara keseluruhan yang diharapkan tercapai sebesar 126.
Media pembelajaran ini secara umum berdasarkan kriteria penilaian ideal dengan
menggunakan skala lima memiliki kualitas yang sangat baik (SB), karena skor
rata-rata yang diperoleh ̅ > 126.
b. Kualitas Media Pembelajaran Bentuk Molekul yang dikembangkan dengan software AURORA 3D dari setiap aspek penilaian.
Media pembelajaran ini secara keseluruhan mendapat skor penilaian
sebesar 128, sehingga memilik kualitas yang sangat baik (SB). Hasil analisis data
secara ringkas dapat dilihat dalam Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10 dapat dibuat
grafik yang menampilkan perbandingan skor rata-rata setiap aspek dengan skor
ideal menurut kriteria penilaian ideal. Grafik perbandingan antara skor rata-rata
tiap aspek dengan skor ideal ( skor minimal kategori sangat baik) dapat dilihat
pada Gambar 7.
Gambar 7. Diagram Perbandingan Skor Rata-Rata Tiap Aspek dengan Skor Ideal
36
Tabel 10. Data Kualitas Media yang dikembangkan.
37
.Keterangan :
A = Aspek Kelayakan Materi
B = Aspek Kelayakan Penyajian
C = Aspek Kelayakan Kebahasaan dan Model 3D
D = Aspek Kelayakan Backsound
E = Aspek Kelayakan Penampilan dan Background
a) Aspek Kelayakan Materi
Pada aspek pertama yaitu aspek kelayakan materi (aspek A) diperoleh skor
rata-rata 31,6, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat baik
sebesar 29,4. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek A, diperoleh kualitas
sangat baik (SB). Hal ini karena rata-rata skor ̅ > 29,4. Berdasarkan penilaian 5 orang guru kimia SMA, konten materi dalam media pembelajaran ini sudah sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi yang terdapat dalam
media pembelajaran ini juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran kimia pada
materi bentuk molekul. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini
mendapat penilaian yang sangat baik (SB) karena sudah sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor rendah terdapat pada butir 3 dan
ke-6, karena produk ini hanya sebagai media pembelajaran bukan sumber belajar
sehingga akan lebih jelas apabila mempelajari materi pada buku pelajaran.
Sedangkan skor tinggi pada butir ke-1 dan ke-7, karena materi yang disampaikan
38 b) Aspek Kelayakan Penyajian
Pada aspek kedua yaitu aspek kelayakan penyajian (aspek B) diperoleh
skor rata-rata 25,4, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat
baik sebesar 25,2. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek B, diperoleh
kualitas sangat baik (SB). Hal ini karena rata-rata skor ̅ > 25,2. Beberapa masukan yang diberikan 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa materi
yang disajikan sederhana, mudah dipahami dan runtut. Materi yang disajikan juga
sudah memadai, relevan dan menarik. Oleh karena itu secara keseluruhan pada
aspek ini mendapat penilaian yang sangat baik (SB) karena sudah sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor terendah terdapat pada butir
ke-11, karena produk ini materi yang disampaikan hanya poin-poin saja, sehingga
perlu adanya buku pelajaran. Sedangkan skor tinggi pada butir 8, 9 dan
ke-12, karena materi yang disampaikan sederhana.
c) Aspek Kelayakan Kebahasaan dan Model 3D
Pada aspek ketiga yaitu aspek Kelayakan Kebahasaan dan Model 3D
(aspek C) diperoleh skor rata-rata 30, sedangkan skor ideal yang harus tercapai
untuk kualitas sangat baik sebesar 29,4. Menurut kriteria penilaian ideal untuk
aspek C, diperoleh kualitas sangat baik (SB). Hal ini karena ̅ > 29,4. Beberapa
masukan dari 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa bahasa yang
digunakan sudah sederhana. Bentuk molekul yang ditampilkan sudah sesuai
dengan materi. Bentuk molekul yang ditampilkan juga mudah dipahami dan
menarik perhatian. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat
penilaian yang sangat baik (SB) karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah
39
yang digunakan ada yang tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku, maka perlu
dilakukan perbaikan. Sedangkan skor tertinggi pada butir ke-17, karena bentuk
molekul yang ditampilkan sesuai dengan teori.
d) Aspek Kelayakan Backsound
Pada aspek keempat yaitu aspek Kelayakan Backsound (aspek A)
diperoleh skor rata-rata 16, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk
kualitas sangat baik sebesar 16,8. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek A,
diperoleh kualitas baik (B). Hal ini karena rata-rata skor pada rentang 13,6 < ̅ ≤
16,8. Beberapa masukan dari 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa
backsound digunakan sudah tepat. Backsound yang digunakan tidak mengganggu
konsentrasi siswa. Backsound yang digunakan juga terdengar jelas dan menarik
perhatian. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian
yang baik (B) karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada
aspek ini skor terendah terdapat pada butir ke-22, karena backsound yang dipilih
mengganggu konsentrasi belajar peserta didik, maka perlu dilakukan pemilihan
backsound lain. Sedangkan skor tertinggi pada butir ke-23, karena backsound
yang dipilih terdengar dengan jelas.
e) Aspek Kelayakan Penampilan dan Background
Pada aspek kelima yaitu aspek kelayakan Penampilan dan Background
(aspek E) diperoleh skor rata-rata 25, sedangkan skor ideal yang harus tercapai
untuk kualitas sangat baik sebesar 25,2. Menurut kriteria penilaian ideal untuk
aspek E, diperoleh kualitas baik (B). Hal ini karena karena rata-rata skor pada
rentang 20,4 < ̅ ≤ 25,2. Beberapa masukan dari 5 orang guru kimia SMA
40
digunakan tidak mengganggu konsentrasi siswa. Tampilan secara keseluruhan
sudah tepat. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian
yang baik (B) karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada
aspek ini skor rendah terdapat pada butir ke-26, ke-27 dan ke-28 karena sebagian
background kurang tepat, maka perlu dilakukan pemilihan background lain.
Sedangkan skor tertinggi pada butir ke-25, karena ukuran, jenis dan warna huruf
sudah memenuhi syarat keterbacaan
C. Kajian Produk Akhir .
Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah media pembelajaran
bentuk molekul dikembangkan dengan software AURORA3D telah dilakukan
empat kali revisi. Revisi pertama didasarkan pada masukan dari dosen
pembimbing terhadap produk awal. Revisi kedua didasarkan pada masukan dan
saran dari lima orang peer reviewer terhadap produk hasil revisi pertama. Revisi
ketiga didasarkan pada masukan dan saran dari dosen pembimbing sebagai ahli
materi dan ahli media terhadap produk hasil revisi kedua. Revisi keempat
didasarkan pada masukan dan saran dari lima orang reviewer atau guru kimia
SMA/MA.
Media pembelajaran ini dikembangkan sebagai salah satu media yang
dapat digunakan guru untuk pembelajaran bentuk molekul. Siswa juga dapat
menggunakan media ini sebagai alternatif sumber belajar yang menarik, efektif
dan efisien. Media ini dikemas dalam CD pembelajaran dan dilengkapi dengan
buku/booklet petunjuk penggunaan media. Isi buku/booklet tersebut yaitu
spesifikasi minimal perangkat yang kompatibel, prosedur membuka media, dan
41
Media pembelajaran ini dioperasikan pada perangkat elektronik yaitu
laptop atau komputer. Langkah awal, CD pembelajaran dimasukkan dalam
CD/DVD-room pada laptop atau komputer. Setelah CD terbaca oleh perangkat,
kemudian buka folder “bentuk molekul” kemudian klik “bentukmolekul.exe”.
Penggguna tidak perlu menginstal software tambahan atau software Aurora3D
Presentation, karena media ini dieksport pada format exe yang mana bisa
langsung dapat digunakan pada perangkat yang kompatibel. Sehingga hal ini
memberikan kemudahan, kepraktisan dan keefisiensian waktu bagi pengguna.
Produk media pembelajaan ini memiliki tujuh menu yaitu:
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
3. Indikator
4. Materi
a. Teori VSEPR
b. Teori Hibridisasi
5. Latihan
6. Referensi
7. Profil Pembuat Media
Pengembangan media pembelajaran ini melalui beberapa tahap revisi
untuk mendapatkan produk akhir yang berkualitas. Revisi dilakukan berdasarkan
masukan dan saran mulai dari dosen pembimbing, peer reviewer, ahli meateri,
ahli media dan yang terakhir dari reviewer. Selain masukan dan saran, reviewer
juga memberikan data skor kualitatif penilaian sebagai dasar untuk ditentukan
42
Penentuan kualitas media pembelajaran ini diawali dengan mengubah
data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan menggunakan pedoman konversi
skor penilaian ideal skala Linkert. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan,
skor total keseluruhan aspek penilaian yang diperoleh dari lima orang reviewer
adalah 128. Skor tersebut masuk dalam rentang kategori kualitas sangat baik yaitu ̅ > 126. Sehingga, kualitas dari media pembelajaran ini adalah “Sangat Baik”.
Beberapa kelebihan dan kekurangan media pembelajaran ini adalah :
1. Kelebihan:
a. Dilengkapi dengan model 3D bentuk molekul yang dapat membantu
siswa memahami pembelajaran bentuk molekul yang bersifat abstrak dan
dapat menarik minat belajarnya.
b. Menyajikan materi bentuk molekul dengan langkah meramal beberapa
bentuk molekul yang sederhana.
c. Menyajikan beberapa latihan soal yang membantu peserta didik dalam
memahami materi bentuk molekul.
d. Desain produk menarik karena pemilihan konsep cover, jenis huruf,
background dipertimbangkan dengan matang supaya dapat meningkatkan
minat baca.
e. Penggunaan bahasa yang sederhana sehingga peserta didik akan lebih
mudah untuk memahami materi yang disajikan.
f. Media ini kompatibel di laptop dan komputer, sehingga penggunaannya
dapat sebagai alternatif sumber belajar mandiri siswa yang tidak terbatas