PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR
INTRINSIK DRAMA SISWA KELAS VIII SMP
SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN
PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
HASMY FAUZI HSB
NIM 208311042
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR
INTRINSIK DRAMA SISWA KELAS VIII SMP
SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN
PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
HASMY FAUZI HSB
NIM 208311042
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Agustus 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih dan
anugerah-Nya maka peneliti dapat mengerjakan skripsi ini. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Metode Pembelajaran Listening Team Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Siswa Kelas VIII SMP swasta Al-Ulum Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Ucapan terimakasih disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Dr. Rosmawaty, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Drs. Sanggup Barus, M. Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
6. Drs. T. R. Pangaribuan, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
7. Prof. Dr. Khairil Ansari, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Drs. Azhar Umar, M. Pd., selaku Dosen pengarah
9. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd, selaku Dosen pengarah
10.Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
11.Kepala Sekolah, Pegawai Tata Usaha, dan Guru Bahasa Indonesia kelas VIII,
beserta siswa SMP Swasta Al-Ulum Medan, khususnya kelas VIII
-12.kepada ayahanda MHD. Tajuddin, dan ibunda Elly Anora Pulungan, yang telah
banyak memberikan pengaruh bagi penulis semasa hidupnya, baik doa, daya,
13.kepada Abang Erpin Rismar, S.Pd. dan Syabaruddin Riska, S.Pd., Adinda Yusnita,
Afdawi Mursal serta semua keponakanku.
14.Kepada Adinda Rahmayanti Harahap yang telah memberikan dukungan doa, moril
dan materil sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca serta kemajuan dunia
pendidikan di Sumatera Utara khususnya.
Medan, Agustus 2013
Peneliti
Hasmy Fauzi Hsb
ABSTRAK
Hasmy Fauzi Hsb, NIM 208311042, Pengaruh Metode Pembelajaran Listening
Team Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrisik Drama Siswa Kelas
VIII SMP Swasta Al-Ulum Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Metode pembelajaran Listening Team Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrisik Drama Siswa Kelas VIII SMP Swasta Al-Ulum Medan Tahun pembejaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Swasta Al-Ulum Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, yang berjumlah 126 orang dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 31 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model desain penelitian One Group Pre-test Post-test Design yang hanya dilaksanakan pada satu kelas (kelompok) saja. Di dalam desain ini pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Pengukuran yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pre-test dan pengukuran sesudah eksperimen disebut post-test.
Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pretest 64,52, standar deviasi 6,26, penyebaran nilai siswa terbanyak adalah 65 sebanyak 9 orang atau sekitar 29,03 %. Nilai rata-rata postest 73,7, standar deviasi 8,32, penyebaran nilai siswa terbanyak adalah 75 sebanyak 7 orang atau sekitar 20,59%. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-pre-test dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, maka diketahuilah t0 sebesar 4,83. Selanjutnya, t0 dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan df = n -1 = 31 -1 =30 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 2,04. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui t0 > ttabel, yakni 4,83 > 2,04. Dengan demikian H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima.
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 8
1. Metode Pembelajaran Listening Team ... 8
a. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Metode Listening Team ... 9
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Listening Team ... 10
2. Kemampuan Mengidentifikasi Drama ... 12
B. Kerangka Konseptual ... 21
C. Devenisi Operasional Penelitian ... 26
D. Metode Penelitian ... 27
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ... 37
1. Analisis Data Pre-Test ... 39
a. Distribusi Frekuensi Data Pre-Test ... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 57
B. Saran ... 57
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rincian Siswa Kelas VIII Smp Swasta Al-Ulum Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 25
Tabel 3.2 Aspek Penilaian Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama ... 28
Tabel 3.3 Kategori Skor dan Penilaian ... 28
Tabel 3.4 Desain Eksperimen One Group Pretest- Posttest Design ... 29
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen dengan Pengaruh Penggunaan Metode Listening Team terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama ... 30
Tabel 4.1 Data Hasil Pre-Test Siswa ... 37
Tabel 4.2 Data Hasil Post-Test Siswa ... 38
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 39
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Nilai Pre-Test ... 41
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 43
Tabel 4.6 Dentifikasi Kecenderungan Nilai Post-Test ... 44
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pre-Test ... 47
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 48
Tabel 4.9 Pengujian Normalitas Data Penelitian ... 50
Tabel 4.10 Persentase Rata-Rata Perolehan Skor Sebelum dan Sesudah Metode Listening team Diterapkan………. 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 60
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 61
Lampiran 3 Tes Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama ... 65
Lampiran 4 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z... 69
Lampiran 5 Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 70
Lampiran 6 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengajaran sastra bukanlah pengajaran tentang sastra saja melainkan juga
proses belajar mengajar yang memberi kemampuan dan keterampilan
mengapresiasi sastra melalui proses interaksi dan transaksi antara cipta sastra
dengan yang dipelajarinya. Sekolah merupakan suatu lembaga formal yang
diharapkan dapat melakukan pembinaan dan pengembangan untuk merealisasikan
pengajaran sastra bagi siswa. Salah satu pembinaan dan pengembangan itu dapat
dilakukan melalui proses pengajaran. Sasaran utama untuk merealisasikan
pengajaran sastra terutama drama adalah di sekolah karena sekolah merupakan
tempat atau wadah untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan dan kearifan siswa
juga bukan hanya sekedar mencari makna tetapi memberikan makna berdasarkan
asosiasi pengalaman batin sastrawan yang bersangkutan.
Waluyo (2001:1) menyatakan bahwa “ drama merupakan tiruan kehidupan
manusia yang diproyeksikan di atas pentas. Melihat drama, penonton seolah
melihat drama, penonton seolah melihat kejadian dalam masyarakat. Kadang-
kadang konflik yang disajikan dalam drama sama dengan konflik batin mereka
sendiri”. Berdasarkan pendapat inilah, unsur-unsur drama perlu diketahui untuk
menafsirkan unsur-unsur intrinsik drama.
Untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, pemerintah membuat
2
kecakapan yang berguna untuk menghadapi permasalahan dalam kehidupan.
Tujuan pendidikan menengah menurut KTSP adalah untuk berhasil dalam
karirnya. Tujuan pendidikan menengah menurut KTSP adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Dalam KTSP 2007, memahami unsur instrinsik drama sebagai bagian
sastra merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dipelajari, di tingkat
SMP kelas VIII tepatnya pada Kompetensi Dasar 7.1 Mengidentifikasi unsur
intrinsik teks drama. Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan mampu
memahami unsur intrinsik dalam drama dan berhasil memperoleh pengalaman
jiwa serta menemukan pikiran-pikiran kritis terhadap nilai kemasyarakatan dan
kehidupan yang terjadi dalam drama.
Berdasarkan wawancara penulis dengan guru mata pelajaran masih banyak
siswa yang merasa kesulitan dalam menelaah unsur pembentuk drama untuk
kemudian ditafsirkan apa yang menjadi objek pembicaraan dan kajian dari drama.
Hal ini didukung oleh penelitian Nurul Huda Hasibuan, NIM 031310016 dengan
judul skripsi :”Pengaruh Metode Koperatif Terpadu Membaca dan Menulis
Terhadap Kemampuan Mengapresiasi Unsur Instrinsik Naskah Drama oleh Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Rantau Selatan Kab. Labuhan Batu Tahun Pembelajaran
2011/ 2012”. Dalam Skripsi Tersebut diperoleh nilai rata-rata sebesar 63, 95,
sebanyak 5 siswa atau 13, 2% termasuk kategori baik, 18 siswa atau 47, 4%
3
siswa atau 5,3 % termasuk kategori sangat kurang. Hasil tersebut menunjukkan
kategori yang paling banyak adalah kategori cukup.
Beberapa hal yang dapat diidentifikasi dari kesulitan siswa dalam
mengikuti suatu mata pelajaran di antaranya disebabkan tidak adanya cara atau
strategi yang digunakan dalam pembelajaran menganalisis unsur instrinsik drama.
Hal ini dikarenakan pola mengajar guru masih mengarah pada pola konvensional.
Dengan demikian guru diwajibkan mampu memilih materi pelajaran, metode
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik mencapai keberhasilan
pembelajaran dan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
kurikulum dan potensi peserta didik merupakan suatu kemampuan yang wajib
dimiliki oleh seorang guru sehingga nantinya kualitas pembelajaran akan
berdampak positif bagi pengembangan peserta didik dalam menguasai ilmu
pengetahuan.
Sejalan dengan pendapat Mulyasa (2006:33) bahwa “Pengembangan
KTSP perlu didukung oleh iklim pembelajaran yang kondusif bagi terciptanya
suasana aman, nyaman, dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung tenang dan menyenangkan (Enjoible learning). Iklim yang demikian
akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
bermakna : yang lebih menekankan pada belajar mengetahui (learning to know),
belajar berkarya (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be),
4
Berdasarkan permasalahan di atas penulis menyimpulkan bahwa
pembelajaran menganalisis unsur instrinsik drama harus menggunakan metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa. Dalam penelitian ini
penulis menawarkan sebuah metode yaitu metode pembelajaran Listening Team.
Penulis memilih model ini karena model pembelajaran yang sesuai dalam
melaksanakan pembelajaran aktif, khususnya dalam menganalisis unsur instrinsik
drama pada siswa sekolah menengah.
Suprijono (2010:96) menyatakan bahwa, “Pembelajaran dengan metode
listening team diawali dengan pemaparan materi pembelajaran oleh guru.
Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok. Setiap kelompok
mempunyai peran masing-masing.” Metode ini bertujuan membentuk kelompok
yang mempunyai tugas atau tanggung jawab tertentu berkaitan dengan materi
pelajaran sehingga akan diperoleh partisipasi aktif siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti merasa
lebih tertarik melakukan penelitian untuk melihat pengaruh model pembelajaran
tersebut dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Listening Team
Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Instrinsik Drama Siswa Kelas
VIII SMP Swasta Al - Ulum Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian maka permasalahan
5
1. guru kesulitan untuk menemukan model pembelajaran yang dapat memancing
keaktifan siswa dalam mempelajari drama.
2. pemahaman siswa mengenai drama masih kurang.
3. kemampuan siswa mengidentifikasi unsur instrinsik drama masih rendah.
4. siswa kurang berpartisifasi dalam proses pembelajaran drama.
C.Pembatasan Masalah
Setiap penelitian memerlukan suatu batasan masalah sebab jika masalah
tidak dibatasi, maka penelitian dapat keluar dari topik permasalahan yang
sebenarnya. Karenanya pembatasan masalah mutlak agar hal yang diteliti dapat
lebih terarah pada suatu masalah.
Melihat banyaknya masalah yang muncul dari penelitian dan mengingat
masalah-masalah tersebut tidak mungkin terjawab dalam suatu penelitian karena
adanya keterbatasan kemampuan penulis, maka penulis membuat suatu batasan
masalah yang akan diteliti sehingga penelitian ini lebih efektif dan efisien.
Pada penelitian ini, penulis membatasi masalah dengan memfokuskan
permasalahan tentang bagaimana kemampuan siswa menganalisis unsur instrinsik
drama dengan menggunakan metode pembelajaran Listening Team pada siswa
6
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut ini.
1. Bagaimana kemampuan siswa mengidentifikasi unsur instrinsik drama
sebelum menggunakan metode pembelajaran Listening Team di kelas VIII
SMP Swasta Al – Ulum Medan tahun pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimana kemampuan siswa mengidentifikasi unsur instrinsik drama
sesudah menggunakan metode pembelajaran Listening Team di kelas VIII
SMP Swasta Al - Ulum Medan tahun pembelajaran 2013/2014?
3. Apakah metode pembelajaran Listening Team berpengaruh dalam
meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas
VIII SMP Swasta Al – Ulum Medan tahun pembelajaran 2013/2014?
E.Tujuan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan:
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa mengidentifikasi unsur
instrinsik drama sebelum menggunakan metode pembelajaran Listening Team
di kelas VIII SMP Swasta Al – Ulum Medan tahun pembelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa mengidentifikasi unsur
instrinsik drama sesudah menggunakan metode pembelajaran Listening Team
7
3. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran Listening Team berpengaruh
dalam meningkatkan kemampuan menganalisis unsur instrinsik drama siswa
kelas VIII SMP Swasta Al- Ulum Medan tahun pembelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan harapan memberikan manfaat bagi banyak
pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai gambaran dan bahan informasi bagi sekolah untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa kelas VIII SMP Swasta Al – Ulum Medan
dalam menganalisis unsur instrinsik drama dengan metode Listening
Team.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi Bahasa dan Sastra
Indonesia untuk meningkatkan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia.
3. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti lain yang akan
membahas masalah yang sama tetapi di tempat yang berbeda.
4. Sebagai menambah khasanah keilmuan dalam bidang studi Bahasa dan
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
_____. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
_____. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-III. Jakarta: Balai Pustaka.
Hayati, A. dan Masnur Muslich. 2011. Latihan Apresiasi Sastra. Surabaya: Triana Media
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: CV.ISCOM
Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia
Mursini. 2011. Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak-anak. Medan: Citapustaka Media Perintis.
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.